Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

26
 TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES | 1 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN II. UNDANG-UNDANG PENGELOLA AN LINGKUNGAN HIDUP III. LINGKUNGAN HIDUP 3.1. Sistem 3.2. Ruang 3.3. Benda dan Daya  3 4. Keadaan 3.5. Makhluk Hidup 3.6. Manusia dan Perilakunya 3.7. Kesejahteraa n Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya  IV. ETIKA LINGKUNGAN 4.1. Etika Internal 4.2. Etika Ekstemal  4.3. Etika Transensental  V. PERILAKU MANUSIA, PEMBANGUNAN DAN KUA LITAS HIDUP VI. PEMBANGUNAN : PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN 6.1. Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan  6.2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan  VII. DAMPAK DAN RESIKO LINGKUNGAN LAMPIRAN 1. MISI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 2. VlSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 3. MATRIKS MISI PEMBANGUNA N LINGKUNGAN HIDUP 

description

Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan

Transcript of Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

Page 1: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 1/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 1

DAFTAR ISI

I.  PENDAHULUAN

II.  UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

III.  LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Sistem 

3.2. Ruang 

3.3. Benda dan Daya 3 4. Keadaan 

3.5. Makhluk Hidup 

3.6. Manusia dan Perilakunya 

3.7. Kesejahteraan Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya 

IV.  ETIKA LINGKUNGAN

4.1. Etika Internal 

4.2. Etika Ekstemal 

4.3. Etika Transensental 

V.  PERILAKU MANUSIA, PEMBANGUNAN DAN KUALITAS HIDUP

VI.  PEMBANGUNAN : PERENCANAAN, PELAKSANAAN DANPENGAWASAN

6.1. Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan 

6.2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan 

VII.  DAMPAK DAN RESIKO LINGKUNGAN

LAMPIRAN

1.  MISI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 

2.  VlSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 

3.  MATRIKS MISI PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP 

Page 2: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 2/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 2

Bab - I

PENDAHULUAN

Sebelum beranjak ketopik pembahasan akan lebih baik jika terlebih dahulu membuatpertanyaan dibenak kita masing-masing untuk apa dan mengapa ada X-mastree,flow line, manifold, separator dan macam-macam peralatan baik sumur di stasiun.

X-Mastree merupakan fasilitas permukaan yang pertama dijumpai dalam prosesproduksi minyak, alat ini berperan sebagai pengatur aliran fluida dari dalam sumursekaligus juga sebagai penghubung pipa di bawah permukaan.

Selanjutnya adalah pipa saliran (flow line) bertindak sebagai alat transportasi fluida

dari sumur sampai kejalur utama /stasiun pengumpul.

Di stasiun pengumpul fluida yang terdiri dari air, minyak, lumpur, pasir, gas dan unsur-unsur lain dipisahkan menggunakan peralatan pemisah (separator ) ada beberapa jenis separator yang diklasifikasikan berdasarkan tekanan fluida yang ditanganinya.

Sebagai alat transportasi pipa merupakan fasilitas yang penting selain akanmempengaruhi jumlah produksi akibat kebocoran juga akan memberikan dampakpencemaran lingkungan dan bahaya bagi penduduk dan masyarakat sekitarnya.

Kandungan fluida yang ditransportasikan melalui pipa memiliki temperature dantekanan yang bervariasi sehingga dalam seleksi pemilihan harus disesuaikan denganstandard yang berlaku dan dalam pengerjaannya harus dilakukan inspeksi dan

pengujian.

Page 3: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 3/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 3

Bab - II

FASILITAS PRODUKSI

 A. Fasi li tas Sumur

1) X Mastree,  terdiri dari master valve, wing valve dan top valve. ( lihat gambarnomor 1). Berfungsi sebagai pengatur utama laju produksi, penghubungdengan pipa bawah tanah, sebagai tempat alat ukur data bawah tanah(manometer, pressuregauge, BHP).

2) Flow Line sebagai sarana transportasi fluida dari sumur, ukurannya berkisarantara 2 inch – 10 inch.

3) Manifold, Sekumpulan pipa, kerangan (valves) dan sambungan (fitting) yangberfungsi sebagai pengaturan aliran sesuai keinginan.

B. Fasilitas Stasiun Pengumpul (SP)

1) Header ManifoldSekumpulan flow line, kerangan (valves) dan fitting yang berfungsi sebagaipengumpul aliran fluida dari beberapa flow line untuk dialirkan ke separatoratau sebagai penyekat untuk mengalirkan aliran dari satu sumur ke separatortest.

2) SeparatorKlasifikasi berdasarkan konstruksi :

  Separator Vertikal (tegak), lihat gambar 2.  Separator Horizontal (lurus), lihat gambar 3.  Separator Spherical (budar), lihat gambar 4.

Klasifikasi berdasarkan pemisahan fluida :  Dua phase (pemisahan gas dan cairan)  Tiga phase (pemisahan cairan dan cairan)

Definisi Separator   adalah tabung bertekanan yang diciptakan untukmemisahkan gabungan cairan dan gas menjadi komponen masing-masing dandialirkan secara terpisah.

Cara kerja separator :

Fluida masuk ke separator membentur inlet diventer, sehingga sebagiancairan dan gas terpisah, cairan karena BJ dan gravitas cederung jatuh jatuhke bawah, gas yang mengandung uap air menuju ke atas. Cairan yang jatuhditampung dan dialirkan ke bagian bawah, sementara gas dan uap cairandisaring kembali di bagian atas oleh mix extractor sehingga gas yang keluardari bagian atas hanya sedikit sekali mengandung uap cairan /kering. (lihatgbr. 5).

Bagian dari separator (Gbr. 5)  Lubang masuk (Inlet),  Pemisahan awal (Inlet diverter ),  Penampung cairan,

Page 4: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 4/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 4

  Lubang keluar cairan,  Pengontrol tinggi cairan (LLC = Liquid Level Control)

  Mix extractor,  Pressure Relief Valve,  Lubang pembuangan (draint port).

3) Tanki

Tanki di separator berfungsi sebagai tempat untuk penampungan produksiyang bersifat sementara dan selanjutnya produksi dikirim /dipompa menuju kePPP. Pada umumnya tanki di separator dengan type vertical “cone roof tank”.

4) Pipa

Benda padat terbuat dari logam berbentuk slinder yang berlubangdipergunakan untuk transportasi fluida dari satu tempat ketempat lain.

Lingkup pekerjaan berkenaan dengan pemipaan :  Pekerjaan pemasangan seluruh system pemipaan untuk minyak dan gas,

penyambungan flensa, valve fitting coating dan lain-lain.  Pelaksanaan inspeksi atau pengujian /test terhadap pekerjaan perpipaan

 jenis pengujian adalah NDT (Non Dekruktif Test), berupa pengujian Dyepenetran, Radiografi, pengujian partikal magnetic dan pengujian tekanan(Hydrostatis).

STANDARD DAN PEMAKAIAN

1. ANSI /ASME B31.1 Power Piping.

2. ANSI B31.2 Fuel Gas Piping.3. ANSI /ASME B31.3 Chemical Plant and Petroleum Refinery Piping.4. ANSI / ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System.5. ANSI B16. 1 Cast iron pipe flanges and flanged fitting 25, 125, 250 and 800 lb.6. ANSI B15. 5 Steel pipe flanges and flanged fitting, including ratings for class

150, 300, 600, 900, 1500 dan 2500.7. ANSI B16. 9 Factory-made wrought steel butt-welding fitting.8. ANSI B16. 10 Face to face & end to end Dimension of ferrous valves.9. ANSI B16. 11 Forget – steel fitting, socket-welding and threaded fitting.10. ANSI B16. 20 Ring – joint gaskets and grooves for steel pipe flanges.11. ANSI B16. 21 Non - Metallic gaskets for pipe flanges.12. ANSI B16. 25 butt welding end for pipe, valves, flanges and fittings.13. ANSI B16. 28 Wrought steel butt-welding short-radius elbow and return.14. ANSI B16. 30 unfired pressure vessel flange dimension.15. ANSI B16. 34 steel valve.16. ANSI B1. 1 unified screw threads.17. ANSI B2. 1 pipe threads18. ANSI B2. 2 Dry seal pipe threads19. ANSI B18.2.2 square and hex nuts.20. ANSI B18.2.1 square and hex bolts and screws.21. ANSI B36.10 Wekdes & Seamless Wrought Steel Pipe22. ANSI B36.19 Stainless Steel Pipe.

Page 5: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 5/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 5

SISTEM PENGELASAN PIPA

Prosedur Pengelasan1. Buat spesifikasi pengelasan (Welding Procedure Specification)

2. Juru las memiliki kualifikasi sesuai API Standard 1104 atau ASME /BP VSection IX dan memiliki sertifikat pengelasan Migas).

3. Rekualifikasi Sertifikat.

4. Proses pengelasan mempergunakan Tungsten Arc Welding & Shielded metal Arc. Untuk lapisan pertama dipergunakan lasan dengan busur tungsten.

MATERIAL

Pipa yang dipergunakan sesuai dengan standard ASME.P - 1 : Carbon Steel.P - 3 : Molybdenum Steel.P – 4 & P – 5 : Cr – Mo steel.P – 8 : Austenitic Stainless steel.

Klasifikasi dan Ukuran Elektroda

Klasifikasi Elektroda Penggunaan Ukuran (mm)

 AWS E – 6010 Lapisan akar 1.6 – 2.4 mm

 AWS E – 7010 G Lapisan panas 3.2 mm

 AWS E – 7010 G Lapisan berikutnya 4.0 mm

Page 6: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 6/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 6

Bab – III

PROSEDUR PENGELASAN

 A. Pengelasan dengan Busur Las Shielded Metal

Kabel ground peralatan las listrik harus di klem pada pipa yang akan disambung.Busur harus dikenakan pada permukaan groove atau metal yang ditambahkanpada ujung lasan diusahakan agar busur dikenakan pada base metal.

B. Pengelasan dengan Busur Gas Tungsten

Kabel ground las listrik harus klem pada pipa yang akan disambung diusakansedekat mungkin. Busur harus dikenakan pada permukaan groove. Layar pertamadipergunakan metal pengisi. Untuk pipa Cr – Mo dan Austenistic harus diberi sealgas argon.

C. Lapisan Akar

Lapisan akar harus tembus dengan baik dengan kedalaman maksimum 1/16 inchdan dilaksanakan berurutan keliling pipa penuh tanpa menunda penyelesaian.Pipa tersebut tidak boleh digoyang /digerakan sampai pengelasan lapisan akarselesai.

D. Lapisan Panas

Selang waktu maksimum antara selesainya lapisan akar dan dimulainya lapisanpanas adalah 5 menit. Paling tidak dua lapisan selesai penuh apabila akanditinggal lebih dari 12 jam.

E. Lapisan Akhir

Hasil lapisan akhir harus sekaligus disikat dan dibersihkan untuk pelaksanaaninspeksi. Lebar kampuh las untuk lapisan akhir tidak boleh sampai lebih kurang3.2 mm lebih lebar dari celah groove.

REINFORCEMENT

Tinggi reinforcement harus sesuai dengan table di bawah ini :

TEBAL LOGAM TINGGI REINFORCEMENT

< 1” 3.2 mm

½” - 1” 4.0 Mm

> 1” 4.8 mm

Page 7: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 7/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 7

Bab - IV

PIPE DAN FITTING

Di dalam bab ini yang kita bahas adalah khusus yang sering dipergunakan dalamdunia perminyakan. Adapun yang akan kita bahas, antara lain :

1. Pipe line

2. Fitting

3. Flanges

4. ValveMeliputi :

  Standard yang dipakai ASTM, ANSI, API  Type  Size  Thickness  Length  Process of manufacture  End finish  Surface Finish  Specification dll.

1. Pipa (Pipeline)

Salah satu alat transport khususnya minyak / gas yang paling murah danekonomis adalah pipa.

1) Standar yang dipakai untuk pipa

  ASTM ( American Society for Testing & Material). Khususnya untukgeneral pipa

  API ( American Petroleum Institute)

 ASTM

 ASTM A 120 : Welded and seamless pipe for ordinary in steam, water andgas. Tidak berlaku pada suhu tinggi, coiling, bending dansebagainya. Disini pemeriksaan pipa hanya melaluihydrostatic test.

 ASTM A 53 : Welded and seamless pipe, suitable for coiling bendingwelding and general fabrication. Disini sudah diperlukan baikpemeriksaan dengan tensile hydrostatic, coiling dan bending juga komposisi kimianya.

Page 8: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 8/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 8

 API

 API 5L : Spesification for line pipe cover welded and seamless pipe. API 5LX : Spesification for high test line pipe.

Disini lebih kuat dibanding 5L.

2) Proses Pembuatan Pipa 

Dikenal ada dua cara yaitu :

a. Seamless

Di sini dengan melakukan pengerolan serta pemanasan dari bagian dalamsecara bertahap sehingga dapat dikehendaki menurut ukuran.

b Welded : Pelat dirol bulat dan diatas.

Proses pengelasannya :

a. Electric Resistance Weld (ERW) process

Dengan memberi suhu ± 2600 0F pada kedua ujung lokasinya

b. Double sub merged and weld process (pengelasan dari luar dan dalamsecara automatic).

c. Continuous Weld Process

Dengan las acetyline dipanaskan pada suhu tinggi ± 2600 oF dan

dilelehkan tanpa kawat las dan seterusnya dipres menjadi satu.Ukuran : pipa 1/4 “ – 4” Ø.

Beberapa contoh dari ukuran pipa OD (Out Side Diameter) dan Tebal pipa.

(Inch)

Nominal Side OD Thickness

1/8” 0.405” 0.078”

1/4” 0.540” 0.078”

3/8” 0.675” 0.083”

1/2” 0.840” 0.094”

3/4" 0.050” 0.109”

1” 1.315” 0.125”

1 ¼” 1.660” 0.141”

1 ½” 1.900” 0.156”

2” 2.375” 0.188”

2 ½ 2.857” 0.216”

Page 9: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 9/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 9

Nominal Side OD Thickness

3” 3.500” 0.250”

3 ½” 4.000” 0.281”

4” 4.500” 0.300”

5” 5.563” 0.438”

6” 6.625” 0.500”

8” 8.625” 0.625”

10” 10.750” 1.000”

12” 12.750” Dst

14” 14.000”

16” 16.000”

48” 48.000”

Dikenal juga : - Std (Standard Weigh)‐  Extra Strong (XS)‐  Double Extra Strong (XXS)

Dalam ANSI (American National Standard Institute, dahulu ASA), dikenal Schedule10, 20,40, 80,120, 160.

Sebagai perbandingan :

 ANSI Schedule 40 = std ANSI Schedule 80 = XS ANSI Schedule 160 = antara XS dengan XXS

3) Pipe end Finish

Dikenal :

a. Plain end : ujung pipe dipotong rata.

b. Bevelled end : ujung pipa membentuk sudut 30o untuk sambungan las.

c. Threaded end : ujung pipa memakai sambungan ulir / drad sekarang jarang dipakai karena teknologi las maju.

4) Standard panjang pipa

Dikenal :

a. Uniform : 16-22 ft

b. Random Length :‐

  Single random : 16 – 22 ft

Page 10: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 10/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 10

‐  Double random : 30 ft‐  One half random : 8 – 12 ft

‐  Cut length : dipotong sesuai dengan pesanan

(1 ft = 0.3048 m)

5) Kondisi Permukaan Pipa

a. Oiled : permukaan luar pipa dilapisi dengan minyak.

b. Dry : permukaan pipa bebas dari grease and cutting oil.

c. Bare : Tidak memerluka preparation pada permukaan dan yangterakhir.

Disini dipakai malasah karat tidak berpengaruhterhadapnya.

Di dalam ordering pipa (Pipe Ordering) maka harus dicantumkan.

a. Quantity :

b. Size : nominal atau OD

c. Thickness :

d. Weight : Std. XS atau XXS

e. Length : - random - one halfSingle

Dpuble‐  Uniform

‐  Cut length

f. Process manufacture : - Seamless

‐  Continuous Weld

‐  Submergedg. End Finish

‐  Plain end : - Squarecut

‐  Beveiled cut

‐  Threaded : - with coupling

‐  No.coupling

h. Surface finish :

‐  Internal coating untuk melindungi pipa terhadap corosi dan erosi sebelahkanan.

‐  External coating untuk melindungi pipa bagian luar (terutama pada pipatransportasi).

i. Spesification/grade :

Page 11: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 11/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 11

‐  ASTM 53, 106 atau 120.

‐  API 5L grade A atau B dst.

Kekuatan pipa

Pipa digolongkan menurut :

 ANSI B 31.3 : Refinery pipa (pipa di dalam daerah pengolahan)

 ANSI B 31.4 : Pipe dan gas transmission (pipa di luar daerahpengolahan).

 ANSI B 31.8 : Pipa pada sumur minyak.

Contoh : ANSI B 31.3 : Refinery piping.

2

2  

Dimana :

P = Tekanan fluida maximum yang diizinkan (psig).

S = Allowable working stress (Psi) (tergantung quality pipa).

t = Design thickness (inc) dimana besarnya 12 ½ % lebih kecil dari

pada nominal thickness seperti pada table.

C = Allawance (inc) untuk korosi dan mechanical strength.

Y = Koefisien dari ferritic steel.

Bila T ≤ 900oF   y = 0.4

T = 900oF   y = 0.5T ≥ 1000oF   y = 0.7

D = Out side diameter (inc).

 ANSI B 31.8 : Untuk pipa pada sumur minyak diluar instalasi atau gastransmission.

22.

   

Dimana :

P = Design Pressure (psig).

t = Nominal wall thickness (inc).

D = Out side diameter (inc).

F = Construction type design factor.

Page 12: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 12/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 12

F = 0.7 untuk pipa yang dipasang di luar kota.F = 0.6 untuk pipa yang dipasang di dalam kota agak padat.

F = 0.5 untuk pipa yang dipasang pada daerah pada daerah padat /menyebrang jalan.

E = Joint factorE = 1.0 seamless pipe.E = 0.8 spiral welded.E = 0.6 but welded (ASTM A53, API 5L)

T = Temperatur factorT = 1 untuk suhu 250oFT = 0.967 untuk suhu 300oFT = 0.933 untuk suhu 350oFT = 0.900 untuk suhu 400oFT = 0.867 untuk suhu 450oF

S = Minimum yield strength (psi)

2. Fitting

1) Standard yang dipakai

 ANSI : American National Standard Institute, B-16 mengenai ukuran. ASAS : United States of American Standard B-31 mengenai design. ASTM : - Material Spesification.

‐  Process Spesification.‐  Chemical & Mechanical Properties.

Untuk ANSI : test & inspection Requirement.

B 16.5 : cast steel flanged fitting.B 16.1 : - steel screwed fitting forged.

‐  Forged steel socket welding fitting.

Material :

 ASTM A 181 : carbone steel fitting . ASTM A 182 : alloy steel fitting.

2) Type fittings.

Type dari fitting antara lain :

‐  Elbow (90°, 450, long radius, short radius).

‐  Tee.‐  Reducer / Enlarge.

‐  Cap.

‐  Y.‐  Cross.

‐  Coupling.

Page 13: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 13/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 13

‐  Union.‐  180 ° (return bend).

2. Flanges.

Standard yang dipakai adalah :

 ANSI B16.5 : dimension. ASTM b 16.0 : pressure, temperature rating. ASTM – Material (cast iron, cast steel, carbon steel. alloy steel).

1) Type of flanges.

a. Welding neck (untuk but weld joint).

Size tergantung diameter nominal. Jenis ini paling banyak dipakai. Antaraflanges dengan pipa disambung dengan las.

b. Slip on flanges.

Sedikit lebih pendek disbanding dengan welding neck, jadi tidak

memerlukan banyak tempat.

c. Threaded flange (screwed)Type ini sekarang jarang dipakai.

d. Socket flange.

Type inipun jarang dipakai, kekuatan hanya terletak pada las diujung.

Flanges facing

Menurut ANSI 816.5 maka digolongkan :

1. Raised face (tahan pada suhu 1000oF). Antara kedua facenya diberikan gasket. Jenis gasket menurut ANSIB16.20 metalic gasket, B16.12 non metalic gasket.Ring joint (untuk suhu tinggi > 1000oF).

3 Male & famale, large & small size facing.4. Tongue and groove (large & small)5. Lap joint.

Kekuatan flange

Menurut ANSI Rating Steel Only : 150, 300, 400, 600, 900,1500, 2500, Castiron : 125, 250.

Bolt & Nut

‐  Untuk suhu 20 – 900 °F.Bolt = Stud, ASTM A 193 grade B.Nut = ASTM A194 grade 2

‐  Untuk suhu 901 – 1100 °F.

Page 14: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 14/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 14

Bolt = Stud, ASTM grade BNut = ASTM A194 grade 2H

Untuk suhu 1100 - 1500 °F.Bolt = Stud, ASTM grade BNut = ASTM A194 grade 8H

Valves

Standard yang dipakai : API – 6D : covers flanges and but welding steel valve.

 ANSI B16.10 : dimension for pipe line service in the following type :

‐  Plug Valve.

‐  Ball Valve.‐  Gate Valve.‐  Check Valve.

 API 600 : specification for flanged and but welding and steel gateand plug valves for rifinery.

Menurut fungsinya digolongkan kedalam :

1) Start and stop flow.

2) Regulation of flow.

3) Back pressure prevention.

4) Safety valve.

 Ad. 1. Start and stop flow.Jenis yang sering dipakai :‐  Gate valve (fully open & fully closed).‐  Plug valve (fully open & fully closed dan gas service).‐  Ball valve (fully open & fully closed dan gas service).

 Ad. 2. Regulation of flow.

a. Globe valve, bentuknya stream line, maka bila dibuka sedikit tidakakan rusak. Seat dibuat dari bahan yang keras dan tahan erosi

serta dapat dibuka untuk diganti.

b. Needle valve, seperti globe biasanya untuk accurabe thotthing,small size, for instrument.

 Ad. 3. Back pressure prevention.

Check valve jenisnya :

‐  Swing check valve.‐  Ball check valve

Page 15: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 15/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 15

Bab – V

PEKERJAAN PEMASANGAN, PENGGANTIANDAN PERAWATAN PIPA

1. Pemasangan pipa baru di Darat

1) Pengeceran pipa. 

Tahap pelaksanaan : 

‐  Pipa yang akan diecer dan diturunkan dari trailer/truck tidak boleh dibanting.

‐  Ujung - ujung pipa (beleved /drad) dijaga jangan sampai rusak.

‐  Apabila ujung - ujung pipa rusak, agar tersebut dipotong dan dibevel kembali.

‐  Pipa yang diecer harus disusun, tidak terputus-putus dan disusun agar tidakmengganggu lalulintas.

‐  Pipa yang diecer harus diletakan di atas balok.

2) Penyablonan pipa.

Tahap pelaksanari :

‐  Setiap pipa yang akan di pasang harus di sablon.

‐  Alat sablon dapat digunakan besi beton Φ  12 mm dan ujungnya dibuat /dipasang tahanan sesuai dengan Φ pipa yang disablon

‐  Penyablonan dilakukan dengan cara memasukan alat sablon besi beton dantahanan dari plat yang dilapisis busa / kain kasa kemudian ditarik, sehinggasemua kotoran dalam pipa terbawa ke luar oleh sablon.

‐  Penyablonan dilaksanakan pada saat akan pemasangan pipa.

3) Penyambungan pipa.

a. Sistem Las.

‐  Persiapan

‐  Periksa apakah bevel pada ujung pipa tidak rusak atau oval.‐  Apabila rusak maka ujung pipa tersebut dipotong dan dibuat

kembali.

‐  Ujung pipa / bevel tersebut harus dibersihkan/dihaluskandengan gerinda.

‐  Dekatkan kedua ujung pipa yang akan disambung dan jarak

kedua ujung pipa (bevel) ± 1/18” atau 1/16”.

‐  Diameter luar/dalam dari kedua ujung pipa harus sama (tidak

terjadi high low).

‐  Sambungan pipa harus benar-benar lurus.

Page 16: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 16/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 16

‐  Pelaksanan

‐  Lakukan tack weld, setelah kedua ujung pipa tersebut tidakhigh low, lurus dengan jarak 1/18 " atau 1/16 ".

‐  Setelah di tack weld periksa apakah, sambungan tersebut telahsesuai, baik jarak, kelurusan dan diameternya (tidak high low).

‐  Bersihkan tack weld dengan gerinda.

‐  Lakukan pengelasan I (Root) dilakukan dengan memakaikawat as AWS E6010 atau sejenisnya yang mempunyaipenetrasi tinggi.

‐  Pengelasan berikutnya setelah lasan sebelumnya harus

digerinda.

‐  Pengelasan akhir dapat dilakukan dengan kawat las AWSE7018 atau sejenisnya

‐  Pengelasan pipa tidak dibenarkan adanya under cut.

‐  ldealnya tinggi permukaan las dengan pipa ± 2 mm.

‐  Apabila pekerjaan pengelasan (penyambungan pipa) belumselesai dan ditinggikan maka kedua ujung pipa harus ditutupdengan plat dan di tack weld.

b. Sistem Drad.

a) Persiapan

‐  Seluruh pipa yang akan disambung harus sudah disablon.‐  Ujung-ujung pipa balk drad dalam maupun drad luar

dibersihkan dengan sikat kawat

c) Pelaksanaan

‐  Ujung sock (drad dalam) diketemukan dengan ujung nipple(drad luar).

‐  Pada kedua ujung pipa (drad) diberi cat meni / grease.

‐  Masukkan ujung nipple ke dalam sock.

‐  Atur kedudukan pipa sehingga sock & nipple dalam satu poros

yang sama/benar-benar lurus dan diganjal.

‐  Pasang kunci rantai sebagai penahan dan pasang kunci rantaiuntuk memutar.

‐  Putaran Dianggap telah kencang bila kunci yang untukmemutar tidak dapat diputar lagi.

 2 orang dapat pipa 0 2" 3 orang untuk pipa 0 3" 3 orang untuk pipa 0 4"

Page 17: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 17/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 17

‐  Bila penyambungan belum selesai, maka ujung pipa yangsudah terpasang ditutup dengan plat yang telah di tack weld

pada sock/nipple.‐  Bila pemasangan telah selesai keseluruhan, dapat dilakukan

flushing.

4) Flushing lsi Pipa

Dengan Pigging

‐  Pipa yang telah terpasang dibuatkan koneksi flange untuk dapatmemompakan air kedalam pipa.

‐  Pompakan air ke dalam pipa dengan tekanan tertentu.

‐  Biarkan air mengalir sampai jernih sesuai dengan air waktu masuk.

‐  Bila pig sudah keluar dan tidak rusak, maka flushing dianggap selesai

Hal –hal yang perlu diperhatikan.

‐  Kalau memakai pig maka pemasangan elbow biasa tidak dapat dilakukan.

‐  Yang dipakai adalah Bend (R > 5D) disesuaikan dengan pig yang akandipergunakan.

Dengan Hot Oil Flush.

Tujuan : untuk menanggulangi terjadinya hambatan aliran produksi sumur

pompa (Pumping Unit) yang disebabkan terjadinyaendapan/akumulasi parafin dengan cara memompakan minyakmentah (crude oil) yang dipanaskan dengan Hot Oil Unit.

Tahap pelaksanaan :

1. Siapkan dan periksa semua peralatan Hot Oil Unit.

2. lsi tanki crude oil ± 30 bbl.

3. Tempatkan unit, tutup pemans ± 100 ft dari kepala sumur.

4. Stop pumping unit, tutup kerangan kepala sumur.

5. Pasang pipa saluran (chicksan) dari unit pemanas kesumur (flow line)6. Lakukan pemansan crude oil dengan menghidupkan Hot Oil Unit.

‐  Buka kerangan 1, 2 & 3 pada saluran oil pump unit pemanas.

‐  Hidupkan mesin penggerak utama.

‐  Jalankan pampa minyak (oil pump) dan lakukan sirkulasi crude oilhingga mencapai tekanan tertentu.

‐  Periksa dan pastikan sistem pengapian pada busi (spark plug) bekerjadengan baik.

‐  Buka kerangan bahan bakar No.5 secara perlahan-lahan untuk

menghidupkan pembakaran.

Page 18: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 18/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 18

‐  Atur alat kontrol panas (Thermostat) sesuai dengan yang diinginkan.

7. Salurkan/pompa minyak panas ke flow line sumur dengan membukakerangan kerangan flow line No.4 dan menutup kerangan By Pass No.3.

8. Amati dan catat tekanan pompa selama pernompaan berlangsung.

9. Hal-hat pentinq.‐  Tidak diperbolehkan menghidupkan pembakaran sebelum di lakukan

sirkulasi (heath coil kosong).‐  Untuk mematikan stop pompa minyak dan matikan mesin penggerak

utama.

5) Hydrostatic Test Pressure.

Tahap pelaksanaan

‐  Persiapan.‐  Membuat manifold untuk isi pipa yang akan dihydristatis.‐  Isi pipa dengan air sampai penuh.‐  Tutup kedua ujung pipa.‐  Hubungkan pipa dengan hand pump ke pipa yang akan dihydrostatis

pasang peralatan indicator tekenan antara lain manometer.‐  Lakukan penekanan / jack sampai dengan 25% tekanan yang

didibutuhkan.‐  Buang udara yang ada dalarn pipa melalu valve pembuang.

‐  Lanjutkan penekanan sampai 50% dari yang dibutuhkan , tahan tekanansampai dengan ± 30 menit.

‐  Amati hubungan antara hand pump dan pipa yang press.‐  Bila tidak ada kebocoran diantara pipa penghubung ke pipa yang

dipress, lanjutkan penekanan sampai 100% sesuai tekanan yangdiinginkan.

‐  Tahan press selama minimal 2 jam.‐  Teliti kenaikan tekanan pada manometer apabila ada kenaikan /

penurunan segera periksa pada jalur yang dipress.‐  Buang tekanan apabila tekanan apabila melebihi dari yang ditentukan.‐  Pengecekan bersama secara visual pada setiap lasan.‐  Jika keadaan semua berjalan baik pekerjaan dianggap selesai. Buang

tekanan di dalam pipa perlahan – lahan sampai manometermenunjukan angka nol.

‐  Pekerjaan hydrostatis selesai.‐  Laporkan kepada user.

6) Tie In Pipa. 

Tahap pelaksanaan

‐  Buat galian bak tanah (tanki air air / lumpur) sesuai ukuran pipa yang

diganti.

‐  Kosongkan pipa existing yang akan diganti.

Page 19: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 19/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 19

‐  Stop pemompaan dari SP.

‐  Tutup gate valve di SP.

‐  Lakukan pemotongan pada kedua sisi pipa existing yang akan diganti

dengan menggunakan pipe cutter gergaji besi.

‐  Tampung tumpahan minyak di dalam bak tanah (tangki air asin / lumpur).

‐  Angkat minyak ke stasiun pengumpul terdekat.

‐  Stop al iran minyak pada kedua sisi yang dipotong dengan

menggunakan pipe plug.

‐  Lakukan pengelasan flange pada kedua sisi pipa existing atas dasar

rekomendasi dari Insp.LK3.

‐  Koneksikan flange kedua sisi dengan cara mengikat stud bolt. Buka gate

valve di SP.

‐  Lakukan pemompaan secara bertahap.

‐  Check kebocoran pada flange yang baru diikat.

7) Pemasangan Catodic Protection Pipa.

Tahap pelaksanaan :

‐  Yakinkan bahwa bagian-bagian dari rectifier dan bond/current control boxdalam keadaan baik.

‐  Breaker pada rectifier harus pada posisi "On".

‐  Battery untuk penggerak miller meter harus dalam keadaan baik

‐  Catat (check) berapa besar amper yang terpakai ulituk memproteksi pipa-pipa yang terproteksi, dengan memutar (merubah) change overspeed swicthpada bond/current control box.

‐  Gunakan miller meter untuk mengukur pipe to soil potensial dengan caramembenamkan electrode ke dalam tanah secukupnya, hubungkankabel electrode ke miller meter pada posisi (+), hubungkan kabel dari posisi(-) miller meter ke pipa yang akan diukur.

‐  Sebelum menempelkan kabel ke pipa yang akan diukur, sebaiknya pipa

tersebut dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan amplas ataukikir.

‐  Nilai dari pipa P/S potensial yang baik adalah minimum 850 mV.

‐  Pengukur pipe to soil potensial setiap 3 bulan dan setiap bulandilakukan pengecekan rectifier dan bond/current control box.

Page 20: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 20/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 20

2. Pemasangan pipa baru di Sungai.

Tahap-tahap pelaksanaan sama dengan pemasangan pipa baru di darat, hanya

perlu dilakukan pemasangan bandul pemberat pipa.

 Adapun tahap pelaksanaannya sebagai berikut :

‐  Buat galian bak tanah (tanki air asin/lumpur) sesuai dengan pipa.

‐  Turunkan/tarik pipa ke sungai dengan bantuan winel atau traktor.

‐  Periksa keadaan pipa di dalam sungai (jangan mengganggu lalu lintas.

‐  Ben pemberat pada pipa swing supaya pipa jangan naik ke atas.

‐  Kosongkan pipa existing yang akan diganti.

‐  Stop pemompaan dari SP.

‐  Tutup gate valve di SP.

Page 21: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 21/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 21

Page 22: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 22/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 22

Page 23: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 23/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 23

Page 24: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 24/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 24

Page 25: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 25/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES

| 25

Page 26: Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A

http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyambungan-dan-pemeliharaan-p-a 26/26

 

TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN

PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES