Teknik Penyambungan Keling&Las

download Teknik Penyambungan Keling&Las

of 41

Transcript of Teknik Penyambungan Keling&Las

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    1/41

    Oleh: Aris Budiyono, MT

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    2/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    3/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    4/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    5/41

    Berdasarkan penyambungan pelatnya, sambungan paku kelingdikelompokkan sebagai :

    1. Sambungan berimpit ( lap joint) adalah sambungan yangmenempatkan pelat yang akan disambung salingberimpitan dan kedua pelat tersebut disambung denganpaku keling.

    2. Sambungan bilah (butt joint) adalah sambungan yangmenempatkan kedua ujung pelat yang akan disambungsaling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutupdengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelatdisambungkan dengan bilah menggunakan paku keling.

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    6/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    7/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    8/41

    BERDASARKAN JUMLAH BARIS PAKU YANGDIGUNAKAN, SAMBUNGAN PAKU KELINGDIBEDAKAN SEBAGAI :

    a. Sambungan baristunggal (single rivetedjoint).Pada sambungan

    berimpit, sambunganbaris tunggal adalahsambungan yangmenggunakan satubaris paku keling padasistem sambungan.Sedangkan padasambungan bilah,

    sambungan baristunggal adalahsambungan yangmenggunakan satubaris paku padamasing-masing sisisambungan.

    Sambungan baris ganda(double riveted lap joint)Pada sambungan berimpit,

    sambungan baris ganda adalahsambungan yang menggunakandua baris paku keling pada sistemsambungan. Sedangkan padasambungan bilah, sambungan barisganda adalah sambungan yangmenggunakan dua baris paku padamasing-masing sisi sambungan.

    Berdasarkan susunan pakukelingnya, sambungan baris gandaini dikelompokkan sebagai :

    Sambungan rantai Sambungan zig-zag

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    9/41

    GAMBAR SAMBUNGAN BERIMPIT TUNGGAL,SAMBUNGAN BERIMPIT BARIS GANDA

    RANTAI, SAMBUNGAN BERIMPIT BARISGANDA ZIG ZAG

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    10/41

    GAMBAR SAMBUNGAN BILAH TUNGGALDAN SAMBUNGAN BILAH GANDA

    Sambungan Bilah Tunggal Sambungan Bilah Ganda

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    11/41

    KEGAGALAN PADA SAMBUNGAN PAKUKELING

    Pada saat menerima beban suatu sambungan pakukeling kemungkinan dapat mengalami kegagalan

    berupa :

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    12/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    13/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    14/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    15/41

    KEKUATAN SAMBUNGAN PAKUKELING

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    16/41

    EFISIENSI PAKU KELING

    Efisiensi sambungan adalah perbandingan antara kekuatansambungan paku keling dengan kekuatan sambungan

    tanpa paku (solid plate). Kekuatan sambungan pakukeling adalah harga terkecil dari gaya tarik, gaya geserdan gaya patah yang dapat ditahan sambungan tanpamengalami kerusakan. Sedangkan kekuatan sambungantanpa paku (solid plate) adalah:

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    17/41

    SAMBUNGAN PAKU KELINGDENGAN BEBAN EKSENTRIK

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    18/41

    PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN

    ADALAH:

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    19/41

    GAMBAR SAMBUNGAN DENGAN

    BEBAN EKSENTRIK

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    20/41

    Oleh karena diameter paku keling yang digunakan samabesar, maka penampang paku : A1=A2=.=An .Sehingga persamaan diatas menjadi :

    Dengan mengetahui koordinat x dan y , maka titik pusat sistem

    sambungan dapat diperoleh :

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    21/41

    GAMBAR TITIK PUSAT SISTEM

    SAMBUNGAN

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    22/41

    (B). Gaya Geser Akibat Puntiran.Gaya geser akibat puntiran yang terjadi pada setiappaku kelingsebanding dan tegak lurus terhadaplengan gayanya ( jarak dari titik pusat sambunganke titik pusat paku)

    Dengan adanya gaya P dan momen puntir T pada titikpusat sambungan, maka setiap paku akan menerima 2jenis gaya, yaitu :

    (A). Gaya Geser Langsung.

    Besarnya gaya geser langsung pada setiap pakukeling adalah beban, P dibagi dengan jumlah pakukeling, n. Secara matematis dapat ditulis :

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    23/41

    GAYA GESER PUNTIRAN

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    24/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    25/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    26/41

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    27/41

    Setelah diketahui besarnya gaya geser langsung dan gayageser akibat puntiran pada setiap paku keling, kemudiandihitung besarnya resultan gaya pada setiap paku. Secara

    teoritis, persamaannya adalah:

    dimana : adalah sudut antara Fg dan Fpn .

    Besarnya sudut ini diketahui dari gambar. Darigambar dibawah terlihat bahwa :

    = + .

    Dari gambar : sudut = 900

    sudut dapat dicari dengan cara : tg = panjanggaris di depan sudut per panjang garis disisi sudut.

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    28/41

    Setelah diperoleh resultan gaya untuk semua paku keling,selanjutnya di ambil harga resultan gaya yang paling besaruntuk menghitung diameter paku keling. Persamaannya :

    dimana g adalah tegangan geser izin

    bahan paku keling.

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    29/41

    PVC Guard Rail Installation

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    30/41

    Implementasi Lap JOINT

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    31/41

    RIVETED JOINT ON AIRPLANE

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    32/41

    Sambungan Baut

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    33/41

    SAMBUNGAN LAS

    DEFINITION

    A Welded joint is a permanent joint

    which is obtained by the fusion (heated)of the edges of the two parts to be

    joined together, with or without the

    application of pressure and a filler

    material

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    34/41

    34

    APLIKASI LAS

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    35/41

    35

    TIPE SAMBUNGAN LAS

    Lap joint atau fillet joint.

    Terdapat tiga macam fillet joint: Single transverse fillet,

    Double transverse fillet, dan

    Paralel fillet joint.

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    36/41

    36

    Butt joint:

    Square butt joint, Single V-butt joint, Single U-butt joint, Double V-butt joint Double U-butt joint

    TIPE SAMBUNGAN LAS

    S G S

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    37/41

    37

    Tipe lain dari sambungan las adalah sambungan

    ujung, sambungan tepi dan sambungan T, sepertitampak pada gambar

    TIPE SAMBUNGAN LAS

    KEKUATANSAMB LASTRANSVERSE

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    38/41

    38

    KEKUATAN SAMB. LAS TRANSVERSE

    Sambungan las transverse

    fillet dirancang untukkekuatan tarik:

    t = ketebalan plat

    atau ukuran lasan

    l = panjang lasan

    2

    tKetebalan throat, BD =

    Area minimum lasan atau area throat =2

    .lt

    KEKUATANSAMB LASTRANSVERSE

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    39/41

    39

    Kekuatan tarik untuk sambungan single fillet

    tf

    ltP .

    2

    .

    ft= Tegangan tarik ijin dari bahan las

    Kekuatan tarik untuk sambungan double fillet

    tfltP ...2

    KEKUATAN SAMB. LAS TRANSVERSE

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    40/41

    40

    Sambungan las ini didisain untuk kuat geser

    sfltP ...2

    KEKUATAN SAMB. LAS PARALEL

    Kekuatan geser samb single paralel :

    Kekuatan geser samb double paralel :

    sflt

    P .2

    .

    KEKUATAN SAMB LAS BUTT JOINT

  • 7/26/2019 Teknik Penyambungan Keling&Las

    41/41

    tfltP ..

    tflttP .).( 21

    KEKUATAN SAMB. LAS BUTT JOINT

    Kuat tarik single butt join :

    Kuat tarik double butt joint :

    t1= tebal throat

    bagian atas

    t2= tebal bagian

    bawah

    l = panjang lasan= tebal plat.