Teknik Pemberian Oksigen

4
Teknik Pemberian Oksigen dengan Face Mask dan Nasal Kanul Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara normal. Oksigen diperoleh dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali bernafas. Dengan bernafas setiap sel tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan proses metabolismenya, oksigen hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosphir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah. Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan (Standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Dep.Kes. RI, 2005). Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfir lingkungan. Pada ketinggian air laut konsentrasi oksigen dalam ruangan adalah 21 %, (Brunner & Suddarth,2001). Teknik Pemberian Oksigen dengan Face Mask dan Nasal Kanul Nasal kanula/Binasal kanula Alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6lt/menit dan konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%. Cara pemasangan : Terangkan prosedur pada klien Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler) Atur peralatan oksigen dan humidiflier Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran oksigen yang rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula. Masukan ujung kanula ke lubang hidung Fiksasi selang oksigen Alirkan oksigen sesuai yang diingiinkan. Keuntungan Toleransi klien baik Pemasangannya mudah Klien bebas untuk makan dan minum Harga lebih murah Kerugian Mudah terlepas Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44% Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus Sungkup Muka / Masker 1. Sungkup muka sederhana

description

cara pemberian oksigen

Transcript of Teknik Pemberian Oksigen

Page 1: Teknik Pemberian Oksigen

Teknik Pemberian Oksigen dengan Face Mask dan Nasal Kanul Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh

untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara normal. Oksigen diperoleh

dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali bernafas. Dengan bernafas setiap sel tubuh

menerima oksigen, dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang

bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan

proses metabolismenya, oksigen hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan air

(H2O).

Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosphir sehingga

konsentrasi oksigen meningkat dalam darah. Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen

tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai

kebutuhan (Standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Dep.Kes. RI, 2005).

Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang

ditemukan dalam atmosfir lingkungan. Pada ketinggian air laut konsentrasi oksigen dalam ruangan

adalah 21 %, (Brunner & Suddarth,2001).

Teknik Pemberian Oksigen dengan Face Mask dan Nasal Kanul

Nasal kanula/Binasal kanula

Alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6lt/menit dan konsentrasi oksigen

sebesar 24%-44%.

Cara pemasangan :

Terangkan prosedur pada klien

Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler)

Atur peralatan oksigen dan humidiflier

Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran oksigen yang rendah,beri

pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula.

Masukan ujung kanula ke lubang hidung

Fiksasi selang oksigen

Alirkan oksigen sesuai yang diingiinkan.

Keuntungan

Toleransi klien baik

Pemasangannya mudah

Klien bebas untuk makan dan minum

Harga lebih murah

Kerugian

Mudah terlepas

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%

Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut

Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus

 

Sungkup Muka / Masker

1. Sungkup muka sederhana

Aliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%.

Cara pemasangan :

Page 2: Teknik Pemberian Oksigen

Terangkan prosedur pada klien

Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)

Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidiflier.

Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klien

Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas

Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.

Keuntungan

Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula

system humidifikasi dapat di tingkatkan

Kerugian

Umumnya tidak nyaman bagi klien

Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi

Aktivitas makan dan berbicara terganggu

Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi

Jika alirannya rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida

 

2. Sungkup muka dengan kantung rebreathing

Konsentrrasi ooksigen yang di berikan lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana yaitu 60-

80% dengan aliran oksigen 8-12lt/menit. Indikasi penggunaan adalah pada klien dengan kadar

tekanan karbondioksida yang rendah, udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi

sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi dari pada sungkup sederhana.

Cara pemakaian :

Terangkan prosedur pada klien

Hubungkan selang oksigen dengan humidiflier dengan aliran rendah

Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantung dengan sungkup

Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kasa pada

daerah yang tertekan.

Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup waktu

inspirasi

Keuntungan

Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana

Tidak mengeringkan selaput lendir

Kerugian

Kantung oksigen bisa terlipat

Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah

 

3. Sungkup muka non breathing

Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99% dengan aliran yang sama pada kantong rebreathing.

Pada  prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi penggunaan adalah

pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi.

Cara pemasangan sama dengan sungkup muka kantong rebreathing.

Keuntungan

Konsentrasi oksigen hampir  diperoleh 100% karena adanya katup satu arah antara kantong dan

sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi dan tidak tercampur

dengan udara ekspirasi.

Tidak mengeringkan selaput lender

Kerugian

Kantung oksigen bisa terlipat

Page 3: Teknik Pemberian Oksigen

Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen

Tidak nyaman bagi klien

 

 

Fisioterapi Dada

Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi,

vibrasi, postural drainage. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efesiensi pola

pernapasan dan membersihkan jalan napas.

 

a.       Perkusi (clapping)

pukulan kuat pada dinding dada dan punggung dengan tangan di bentuk seperti mangkuk. Tujuan

secara mekanik dapat melepaskan secret yang melekat pada dinding bronkus.

prosedur   :

tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk mengurangi

ketidaknyamanan.

Anjurkan klien tarik nafas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi

Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit

Tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah terjadi cedera. Seperti :

mammae, sternum dan ginjal.

 

 

b.      Vibrasi

getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang di letakkan datar pada

dinding dada klien.  Tujuan digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara

ekspirasi dan melepaskan mukus yang kental, sering dilakukan bergantian dengan perkusi.

Prosedur   :

Letakan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada yang akan di drainage.Satu

tangan diatas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara yang lain

bisa di letakan secara bersebelahan.

Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan menghembuskan nafas secara

lambat lewat mulut.

Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan hampir semua

tumit tangan. Getarkan(kejutkan) tangan, gerakan kea rah bawah. Hentikan getaran jika klien

melakukan inspirasi.

Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan secret.

c.       Postural drainage

salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru dengan

menggunakan pengaruh gaya grafitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya yaitu sekitar

1jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1jam  sebelum tidur pada malam hari. Padahal drainage

harus lebih sering dilakukan apabila lender kien berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental

atau ketika klien menderita demam.

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan postural drainage antara lain :

Batuk 2 atau 3 kali setelah setiap kali berganti posisi

Minum air hangat setiiap hari 2 liter

Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15menit sebelum melakukan postural drainage

Lakukan  latiha n nafas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lender.

 

Page 4: Teknik Pemberian Oksigen

Peralatan :

Bantal 2 atau 3

Papan pengatur posisi

Tisu wajah

Segelas air

Sputum pot

Prosedur   :

Cuci tangan

Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengakajian semua area paru, dan

data klinis.

Baringkan klien dalam posisi duduk untuk mendrainage area yang tersumbat

Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15menit

Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area

yang di drainage.

Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk, bila tidak bisa batuk, lakikan

suction. Tampung sputum di pot.

Ulangi pengkajian dada pada bidang paru

Cuci tangan

Dokumentasikan

http://www.healthyenthusiast.com/teknik-pemberian-oksigen-dengan-face-mask-dan-nasal-kanul.html