Tb Paru Laporan Kasus

28
LAPORAN KASUS TUBERCULOSIS PARU Pembimbing : dr. Ilum Anam Sp.PD - KGEH Oleh: Misrul Dhiafah Utami, S.Ked

Transcript of Tb Paru Laporan Kasus

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUSTUBERCULOSIS PARUPembimbing :dr. Ilum Anam Sp.PD - KGEH

Oleh:

Misrul Dhiafah Utami, S.KedTB PARUDEFINISITuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain (Santa, dkk, 2009).EPIDEMIOLOGI GLOBALPenyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global dan merupakan penyebab kematian ke dua setelah HIV. WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2011 ada 8,7 juta kasus baru tuberkulosis (13% merupakan koinfeksi dengan HIV) dan 1,4 juta orang meninggal karena tuberkulosis (WHO, 2012).DEFINISIKlasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya dibagi menjadibeberapa tipe pasien, yaitu: Kasus baru Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). Kasus kambuh (Relaps) Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur). Kasus setelah putus berobat (Default ) Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif. Kasus setelah gagal (Failure) Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. Kasus Pindahan (Transfer In) Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan pengobatannya. Kasus lain Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk Kasus Kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.

EPIDEMIOLOGI TB DI INDONESIADi Indonesia setiap tahunnya kasus tuberkulosis paru bertambah seperempat juta kasus baru dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya. Indonesia termasuk 10 negara tertinggi penderita kasus tuberkulosis paru di dunia. Menurut WHO (2012) dalam laporan Global Report 2011 bahwa prevalensi tuberkulosis diperkirakan sebesar 289 kasus per 100.000 penduduk, insidensi tuberkulosis sebesar 189 kasus per 100.000 penduduk, dan angka kematian sebesar 27 kasus per 100.000 penduduk.ETIOLOGIPenyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um.Cara Penularan TB Paru Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.PATOGENESISKuman dibatukkan/dibersinkan droplet nuclei terhirup menempel disaluran nafas/jaringan paru neutrofil makrofag kuman bersarang di jaringan paru (berbentuk sarang primer) bila menjalar ke pleura efusi pleura. mManifestasi Klinis-demam -batuk berdahak/berdarah >2minggu-sesak napas-nyeri dada-malaise -keringat malamPemeriksaan Fisikinspeksi: -kepala&leher : * konjungtiva Anemis (-)* sklera ikterik (-)*sianosis (-)*retraksi trakea (-)-thorax :*pergerakan dinding dada simetris*tidak ada skar-abdomen: *permukaan abdomen datar*tidak ada skar-ektremitas:*sianosis (-)

Palpasi:-kepala&leher:*pembesaran KGB (-)*pembesaran tiroid (-)-thorax:*vocal fremitus simetris-abdomen:*nyeri tekan (+)*hepar tidak teraba*lien tidak teraba-ekstremitas *turgor kulit (-)Perkusi:-thorax:*terdengar sonor pada seluruh lapangan paru*terdengar redup pada batas paru jantung*terdengar redup pada batas paru hati relatif-abdomen*hipertimpaniAuskultasi*ronkhi basah (+)

Pemeriksaan Penunjang-pemeriksaan radiologis-pemeriksaan darah rutin-pemeriksan sputum BTA-tes tuberkulin

Diagnosis BTA (-) : tidak ditemukan BTA minimal dalam 100 lapangan pandang.(+) : 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang.(++) : 1-10 BTA dalam 1 lapangan pandang, periksa minimal 50 lapangan pandang.(+++) : lebih dari 10 BTA dalam 1 lapangan pandang,periksa minimal 20 lapangan pandang.Penatalaksanaan -Rifampicin-Isoniazid-Pirazinamid-Streptomisin-Etambutol

Prognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali jika infeksi disebabkan oleh resisten obat atau pasien berusia lanjut dengan gangguan kekebalan yang beresikotinggi menderita tuberkulosis milier.Nama : HafsahUsia : 70 tahunJenis kelamin : Perempuan Alamat : Babah Krung ManggieAgama : IslamTanggal Masuk : 23 - 04 2015

Datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 10 hari yang lalu. Os juga mengeluh batuk berdahak.Keluhan utama:batuk berdahak.Riwayat penyakit sekarang:pasien mengeluhkan sebelum masuk rumah sakit mengalami batuk berdahak. Saat batuk dada terasa sakit. Os mengeluh sesak nafas sejak 10 hari yang lalu.keringat malam (+). Demam (-). Berat badan menurun (-). Badan lemas. Sebelumnya sering batuk tapi tidak pernah di obati.Riwayat Penyakit Dahulu : -Riwayat Penyakit Keluarga : -Riwayat Pengobatan : -

Pemeriksaan fisik 23 April 2015 Keadaan umum : lemahKesadarn/GCS : Compos Mentis/15Vital sign :TD : 120/80 mmHgNadi : 90x/menitSuhu : 37 cRespirasi : 24x/menitKepala & Leher :Konjungtiva anemis (-)Sklera ikterik (-)Tidak ada pembesaran KGBThorax :Inspeksi : dalam batas normalPalpasi : dalam batas normalPerkusi : dalam batas normalAuskultasi : ronki basah (+) di seluruh lapangan paru

Abdomen :Inspeksi : dalam batas normalPalpasi : nyeri tekanPerkusi : hipertimpaniAuskutasi : bising usus meningkatEkstremitas : dalam batas normalpemeriksaan lanjutanDarah rutin KGDSFoto thorax AP

Hasil LaboratoriumJenis pemeriksaanHasil Nilai rujukan Hb 6,7 12-7Eritrosit 4,184-6Leukosit 21,95-10Trombosit 325150-450PCT/HT26,035-50Kadar gula darah sewaktu243120-140Terapi IVFD RL 20 tpmInj cefotaxim 1 amp/12 jamInj ranitidin 1 amp/12 jamInj metilprednisolon 1`amp/12 jamNebul ventolinOAT (RHZE)Tanggal SOAP24/04/2015-batuk berdahak mulai berkurang-sakit tenggorokan -nyeri ulu hatiK U: lemahKesadaran: compos mentisTD : 100/60 mmHgHR : 84x/menitRR :24x/menitT :36cK/L : konjungtiva anemisThorax: dbnAbdomen: nyeri tekan(+),hipertimpani,bising usus meningkatEkstremitas: dbnTB paru, PPOK, Pneumonia-IVFD RL 4 kolf/24 jam-inj ranitidin 1 amp/12jam-metoclopramid 1 amp/12jam-Cefotaxim 1 amp/12 jam-metilprednisolon 125mg/12 jam-Oral = OAT-transfusi PRC 4 bagFollow up pasienTanggal SOAP25/04/2015-batuk berdahak mulai berkurang-lemas-nyeri ulu hati-cepat capekK U: lemahKesadaran: compos mentisTD : 150/80mmHgHR : 84x/menitRR : 24x/menitT : 36cK/L : dbnThorax: dbnAbdomen: nyeri tekan (+), hipertimpaniEkstremitas: dbnTB paru, PPOK, Pneumonia

-IVFD RL 4 kolf/24 jam-inj ranitidin 1 amp/12jam-metoclopramid 1 amp/12jam-Cefotaxim 1 amp/12 jam-metilprednisolon 125mg/12 jam-Oral = OAT-transfusi PRC 4 bagTanggal SOAP26/04/2015-batuk berdahak mulai berkurang-nyeri ulu hati-cepat capekK U: lemahKesadaran: compos mentisTD : 180/80mmHgHR : 84x/menitRR : 24x/menitT : 36cK/L : dbnThorax: dbnAbdomen: nyeri tekan (+), hipertimpaniEkstremitas: dbnTB paru, PPOK, Pneumonia

-IVFD RL 4 kolf/24 jam-inj ranitidin 1 amp/12jam-metoclopramid 1 amp/12jam-Cefotaxim 1 amp/12 jam-metilprednisolon 125mg/12 jam-Oral = OAT-transfusi PRC 4 bagDAFTAR PUSTAKAAlsagaff, et al. 2010. Dasar-dasar ilmu penyakit paru. Surabaya: Ilmu Penyakit Paru. Universitas Airlangga.Amin Z, Asril B. Tuberkulosis Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. FKUI. 2007.Aru W Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2009.