Tayangan 3 modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

65
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN KONSEPSI MODUL 2 PRAKARSA 100 - 0 - 100 DALAM KETERPADUAN CIPTA KARYA Disampaikan Oleh: Tim Perumus Subdit. Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan 29-30 Oktober 2014 Hal - 1

Transcript of Tayangan 3 modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Page 1: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Kementerian Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Direktorat Pengembangan Permukiman

PEMAPARAN DAN PEMBAHASAN

KONSEPSI MODUL 2

PRAKARSA 100-0-100 DALAM KETERPADUAN CIPTA KARYA

Disampaikan Oleh:

Tim Perumus

Subdit. Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan

29-30 Oktober 2014Hal - 1

Page 2: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

SISTEMATIKA PEMAPARAN

Hal - 2

1. PENDAHULUAN2. MATERI BANGKIM3. MATERI PBL4. MATERI AIR MINUM5. MATERI PLP6. MATERI KETERPADUAN CK (BINA PROGRAM)7. MATERI KELEMBAGAAN (SETDITJEN)8. DINAMIKA KELOMPOK

Page 3: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

PENDAHULUAN

Hal - 3

Page 4: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 4

Pokok Bahasan dan Alokasi Waktu

POKOK BAHASAN DURASI PENYAJI ALAT BANTU

Pemahaman Modul, Maksud dan Tujuan,

Sasaran serta Pokok Bahasan10 Menit FASILITATOR

Bahan Tayang, Laptop dan

Proyektor LCD

Substansi Perumahan dan Kawasan

Permukiman45 Menit NARASUMBER

Bahan Tayang, Laptop dan

Proyektor LCD

Substansi Penataan Bangunan dan

Lingkungan45 Menit NARASUMBER

Bahan Tayang, Laptop dan

Proyektor LCD

Dinamika Kelompok 80 Menit FASILITATORBahan Tayang, Laptop,

Proyektor LCD dan Alat Bantu

Substansi Drainase, Persampahan dan

Limbah45 Menit NARASUMBER

Bahan Tayang, Laptop dan

Proyektor LCD

Substansi Air Bersih dan Air Minum 45 Menit NARASUMBERBahan Tayang, Laptop dan

Proyektor LCD

Dinamika Kelompok 80 Menit FASILITATORBahan Tayang, Laptop,

Proyektor LCD dan Alat Bantu

Penutupan 10 Menit FASILITATORBahan Tayang, Laptop dan

Proyektor LCD

TOTAL = 360 Menit

(6 Jam)

Page 5: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

MATERI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Hal - 5

Page 6: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 6

Ilustrasi Pengertian Perumahan & Permukiman

1. RUMAH

2. PERUMAHAN

Kumpulan Rumah + PSU

3. PERMUKIMAN

Lebih Dari Satu Satuan

Perumahan & PSU

5. KAWASAN PERMUKIMAN

Kawasan Di luar Kawasan Lindung

Dengan Fungsi sebagai Hunian

4. LINGKUNGAN HUNIAN

Lebih Dari Satu Satuan

Permukiman

Sumber: Diolah dari UU 1/2011

Page 7: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 7

Karakteristik Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

• Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dirumuskan karakteristik perumahan dan

permukiman kumuh perkotaan sebagai berikut, yaitu:

1. Merupakan satuan entitas perumahan atau permukiman;

2. Kondisi bangunan memiliki kepadatan tinggi, tidak teratur dan tidak memenuhi syarat;

3. Kondisi sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat (batasan sarana dan prasarana

ditetapkan dalam lingkup keciptakaryaan), yaitu:

a. Jalan Lingkungan,

b. Drainase Lingkungan,

c. Penyediaan Air Bersih/Minum,

d. Pengelolaan Persampahan,

e. Pengelolaan Air Limbah,

f. Pengamanan kebakaran

• Karakteristik tersebut selanjutnya menjadi dasar perumusan kriteria dan indikator dalam

proses identifikasi lokasi permukiman kumuh perkotaan.

• Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman:

• Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak laik huni karena ketidakteraturan

bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana

dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

• Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai

tempat hunian.

Page 8: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 8

K r i t e r i a P e r u m a h a n K u m u h & P e r m u k i m a n K u m u h

Kriteria yang

digunakan

untuk

menentukan

kondisi

kekumuhan

pada suatu

perumahan

dan

permukiman

Kriteria Kekumuhan

Bangunan Gedung

Kriteria Kekumuhan

Jalan Lingkungan

Kriteria Kekumuhan

Penyediaan Air

Minum

Kriteria Kekumuhan

Drainase

Lingkungan

Kriteria Kekumuhan

Air Limbah

Kriteria Kekumuhan

Persampahan

• bangunan gedung tidak teratur;

• bangunan gedung memiliki kepadatan tinggi

tidak sesuai dengan RTR;

• bangunan gedung tidak memenuhi persyaratan

teknis.

• jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh

lingkungan perumahan atau permukiman;

• kualitas permukaan jalan lingkungan buruk.

• sumber air baku terlindungi tidak terpenuhi baik

melalui JP maupun BJP;

• kebutuhan air minum setiap individu tidak

terpenuhi sesuai standar yang berlaku.

• drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan

limpasan air hujan sehingga menimbulkan

genangan;

• kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk.

• sistem pengelolaan air limbah tidak memadai;

• prasarana dan sarana pengelolaan air limbah

tidak memenuhi persyaratan teknis.

• sistem pengelolaan persampahan tidak

memenuhi persyaratan teknis;

• prasarana dan sarana persampahan tidak

memadai.

• Orientasi, ukuran, bentuk & langgam

• 250 - > 300 unit / ha (kota metro / besar) atau

200 - > 250 unit / ha (kota sedang / kota kecil)

• Luas lantai per kapita <7,2m2/org dan material

atap, lantai, dinding

• sebagian lingkungan tidak terlayani jalan

• sebagian / seluruh jalan lingkungan terjadi

kerusakan permukaan jalan

• tidak terpenuhinya air baku terlindungi (tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa)

• tidak terpenuhinya kebutuhan air minum < 60

liter/orang/hari

• menimbulkan genangan > 30 cm, > 2 jam, > 2

kali setahun

• tanpa material pelapis atau penutup (pasangan

bata atau beton) atau terjadi kerusakan

• kakus/kloset & tangki septik

• Leher angsa + tangki septik, jamban cemplung

terlindung, toilet kompos, sistem terpusat

• pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,

pengolahan

• Tempat sampah, TPS, gerobak / truk, TPST

skala lingkungan

Kriteria Kekumuhan

Kebakaran

• Sistem pengamanan aktif & pasif tidak tersedia;

• Pasokan air pemadam tidak tersedia;

• Akses mobil damkar tidak memadai;

• Persyaratan pengamanan bangunan & lingk;

• Sumber air alami maupun buatan;

• Lebar jalan tidak memadai.

Page 9: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 9

P e n c e g a h a n Tu m b u h & B e r k e m b a n g n y a

Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Baru

Pencegahan Terhadap Tumbuh Dan Berkembangnya Perumahan

Kumuh Dan Permukiman Kumuh Baru, Meliputi:

Pengawasan dan Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat

Page 10: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

PENGELOLAAN

Pembentuk-

an

Kelompok

Swadaya

Masyarakat

Kegiatan

Pemelihara

an &

Perbaikan

Dapat

difasili-

tasi

Pemda

Pola

Kelompok

Swadaya

Masyarakat

Lampiran IV

Hal - 10

P e n i n g k a t a n K u a l i t a s t e r h a d a p

Perumahan Kumuh dan Permukiman KumuhPOLA PENANGANAN

Studi &

Perencanaan

Penanganan

TAHAPAN:• persiapan

• survei

• analisis

• peny rencana

penanganan

• peny rencana

pembiayaan

• finalisasi

Ditetapkan dalam

bentuk peraturan

kepala daerah

Pola-Pola

Penanganan

• kumuh ringan /

sedang

• lahan legal

• kumuh berat

• status lahan

legal

• kumuh ringan /

sedang / berat

• lahan tidak

legal

• lokasi rawan

bencana

• lokasi

menimbulkan

bahaya

Pemugaran

Peremajaan

Pemukiman

Kembali

PENETAPAN LOKASI

Identifikasi

Lokasi

Penilaian

Lokasi

Legalisasi

Penetapan

Lokasi

satuan

perumahan /

permukiman

Keputusan

Kepala Daerah

dilengkapi

lampiran:

• Tabulasi daftar

lokasi

• Peta sebaran

lokasi

permasalahan

kekumuhan

legalitas lahan

pertimbangan

lain non fisik

Kelurahan /

desa atau

kecamatan

sesuai

kriteria

kekumuhan

status

kepemilikan

Kesesuaian

RTR

• nilai

strategis

lokasi;

• kepadatan

penduduk;

• kondisi

sosial

ekonomi.

Hasil Penilaian

Permasalahan

Kekumuhan:• Kumuh ringan

• Kumuh sedang

• Kumuh berat

Hasil Penilaian

Status Lahan:• Legal

• Ilegal

Hasil Penilaian

Non Fisik:• Kategori Rendah

• Kategori Sedang

• Kategori Tinggi

Dilakukan

Peninjauan

Ulang Maksimal

5 Tahun sekali

Format Pendataan Lampiran I

Formula

Penilaian

Lampiran II

Format

Keputusan

Kepala Daerah

Lampiran III

Page 11: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 11

F a m i l y T r e e R e g u l a s i K u m u h

UUD 1945

UU-HAM

(UU 39/1999)

UU-PKP

(UU 1/2011)

PP Pencegahan dan Peningkatan

Kualitas Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

(PP .../...)

UU-PR

(UU 26/2007)

PP-PPR

(PP 15/2010)

PP-RTRWN

(PP 28/2006)

PERPRES

RTR KSN

Perda RTRW

Provinsi

Perda RTRW

Kab/Kota

Perda RDTR

Kws Perkot.

Perda tentang Pembangunan &

Pengembangan Perumahan dan

Kawasan Permukiman (RP3KP)

SK Bupati/Walikota tentang

Penetapan Lokasi

Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Permen tentang Pedoman Teknis

Peningkatan Kualitas Perumahan

Kumuh dan Permukiman Kumuh

Perda tentang Pencegahan dan

Peningkatan Kualitas terhadap

Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Perbup/wal tentang

Rencana Penanganan

Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Page 12: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 12

F a m i l y T r e e P r o g r a m K u m u h

Rencana Detail Tata

Ruang (RDTR)

Kawasan Perkotaan

Kebijakan & Strategi

Perkotaan Daerah

(KSPD)

Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan

dan Kawasan Permukiman

(RP3KP)

Rencana Induk Sektor (RIS)

Rencana Induk

Sektor Penyediaan

Air Minum (RISPAM)

Rencana Induk

Sistem Sanitasi

Kota (RISSK)

Rencana Induk

Sistem Pengelolaan

Persampahan (RISPP)

Rencana Induk

Sektor LainnyaSK Bupati/Walikota

Penetapan Daftar Lokasi

Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Rencana Program

Investasi Jangka

Menengah (RPIJM)

Pelaksanaan Fisik

Keciptakaryaan

Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah

(RPJPD)

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah

Daerah (RPJMD)

Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW)

Kabupaten/Kota

Perbup/wal tentang Rencana

Penanganan Perumahan

Kumuh dan Permukiman

Kumuh

Perda ttg Pencegahan &

Peningkatan Kualitas thd

Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Page 13: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

MATERI PENATAAN BANGUNAN & LINGKUNGAN

Hal - 13

Page 14: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 15: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 16: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 17: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 18: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 19: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 20: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 21: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 22: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Page 23: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 23

MATERI PENGEMBANGAN AIR MINUM

Page 24: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 24

S i s t e m P e n y e d i a a n A i r M i n u m

SPAM Jaringan

Perpipaan

Sambungan

Rumah

Hidran

Umum

Hidran

Kebakaran

SPAM Bukan Jaringan

Perpipaan (BJP)

Skala

Individual

Skala

Komunal

Sumur Dangkal

Sumur Dalam

Penampungan Air

Hujan (PAH)

Perlindungan Mata

Air (PMA)

Instalasi

Pengolahan Air

Sedehana (IPAS)

Reverse Osmosis

(RO)

Sumur Dangkal

Sumur Dalam

Penampungan Air

Hujan (PAH)

Saringan Rumah

Tangga (SARUT)

Destilator Surya

Atap Kaca (DSAK)

Reverse Osmosis

(RO)

Page 25: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

47,71%

Perkotaan49,82%

Perdesaan45,72%

55,04%

Perkotaan52,16%

Perdesaan57,87%

67,73%

Perkotaan79,34%

Perdesaan56,17%

2009

2011

2013

Gap 29,95%

Pencapaian akses

5,99%/tahun

Gap 22,79%

Pencapaian akses 4,56

%/tahun

Pencapaian target akses aman air minum membutuhkan 2 kali lipat

upaya dari yang sudah dilakukan.

70,05%

Perkotaan81,8%

Perdesaan59,1%

201473,30%

Perkotaan84,30%

Perdesaan62,20%

2015100%

Perkotaan100%

Perdesaan100%

2019

25

iCAPAIAN DAN TARGET

PELAYANAN AIR MINUM NASIONAL

Page 26: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Persentase Belanja Urusan Air Minum terhadapBelanja Langsung dan Total Belanja

APBD Kab/Kota dan Provinsi tahun 2010-2012

Sektor air minum relatif mendapat

perhatian kecil dari Pemerintah Daerah.

Dari tahun 2010-2012

rata-rata hanya 0,4%dari Total Belanja

APBD.

Page 27: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

37 » 67 » 100

% %

( 2013 )

( 2019 ) Sumber :

BPS

%

(1993)

KONDISI PELAYANAN AIR MINUM DI INDONESIA

27

Sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2007 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional,

kita dihadapkan pada target penyediaan akses air minum

100% pada Tahun 2019

Masih ada gap 33% untuk mencapai target Universal

Access pada tahun 2019

Page 28: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

KEBIJAKAN & STRATEGI AIR MINUM

PENINGKATAN AKSES AMAN AIR MINUM

Air BakuPeningkatan Kapasitas

KelembagaanPembiayaan

Peningkatan Badan

Usaha dan Masyarakat

Pengembangan

Inovasi TeknologiPenerapan dan

Pengembangan NSPK

Page 29: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

29

TANTANGAN PENCAPAIAN TARGET 2019

1. PDAM yang sehat baru 50%

• Tarif yang belum FCR

• Kehilangan air 33%

• Idle capacity 22.000 l/d

2. Rendahnya komitmen Pemda untuk pendanaan air

minum

3. Peningkatan peran serta masyarakat

• Pamsimas

• SPAM Bukan Jaringan Perpipaan

4. Keterbatasan air baku

Page 30: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Target SPAM Jaringan Perpipaan 2019= 59,5% dan Bukan jaringan Perpipaan 40,5%(Amanat Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SPAM /Permen PU 13 Tahun 2013) 30

SKENARIO PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2019Sistem Jaringan Perpipaan & Bukan Jaringan Perpipaan (%)

Page 31: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Seluruh wilayah perkotaan dan perdesaan pada tahun 2019 sudah dapat mengakses air minum aman 100% 31

SKENARIO PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2019Perdesaan & Perkotaan (%)

Page 32: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Proses PerencanaanMencapai 100% Akses Air Minum Aman

Berbasis Kelurahan/Desa

Kondisi Eksisting Rencana SPAM 2019 Output Kegiatan

SPAM Regional

SPAM Perdesaan

KELU-RAHAN

DESA

PipaBJP

TerlindungiBJP Tak

Terlindungi

PipaBJP

TerlindungiBJP Tak

Terlindungi

SPAM Perkotaan

SPAM Khusus

SPAM PDAM

Terfasilitasi

Pipa BJP Terlindungi

Pipa BJP Terlindungi

SPAM PDAM

Non-Terfasilitasi

Page 33: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 33

MATERI PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Hal - 33

Page 34: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Lingkungan Skala Kawasan dan Skala Kota (city wide)Skala

Regional/Nasional

Berbasis InstitusiBerbasis Masyarakat

SkalaPenanganan

Pendekatan

Pengembangan PS pelayanan kota berdasarkan demand responsive Pembangunan

prasarana dansarana air limbahmendukungkerjasama antarkabupaten/kota

Kota metropolitan & besar : off site /sewerage system

Kota sedang/kecil: fokus pada pelayanan IPLT (peningkatan on site management)

Kota/kawasan baru: Pembangunan sistem terpusat untuk

kawasan (IPAL Kawasan) Mendorong pembangunan sistem

terpusat untuk kota baru melalui investasi swasta

IPAL Regional

1 Perdesaan : Model STBM

Kerjasama dengan Kemenkes untuk Kampanye PHBS

2. Perkotaan : Model SANIMAS

PENDEKATAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN

34

Page 35: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Lingkungan/Kawasan Skala Kota (city wide)Skala

Regional/Nasional

Berbasis InstitusiBerbasis Masyarakat

SkalaPenanganan

Pendekatan

Pengembangan PS pelayanan kota berdasarkan demand responsive

Pembangunan prasarana dansaranapersampahanmendukungkerjasama antarkabupaten/kota

TPA TPST ITF SPA

TPA Regional

TPS 3R

35

PENDEKATAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Page 36: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Lingkungan/Kawasan Skala Kota (city wide)Skala

Regional/Nasional

Berbasis Institusi

SkalaPenanganan

Pendekatan

Pengembangan PS pelayanan kota berdasarkan demand responsive

Pembangunan prasarana dansarana drainaseuntuk pengendalianbanjir regional (mendukungkerjasama antarkabupaten/kota)

Daerah flat/datar:Muka air lebih rendah dari muka air

laut:- Sistem polder- Kolam detensi- Normalisasi saluran Muka air lebih tinggi dari muka air

laut:- Normalisasi saluran- Kolam retensi dan sistem pompa

Daerah berbukit:- Normalisasi saluran- Kolam retensi

- Normalisasisungai

- Tanggul

Drainase BerwawasanLingkungan (Ecodrain)

36

PENDEKATAN PENANGANAN DRAINASE

Page 37: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

100 0100

% % %

68 10 62% % %

AIR MINUM KUMUH SANITASI

RPJMN

2019

MDG’S

2015

EKSISTING 61,83 23 59,71% % %

2 %

40 %

KONSEP 100 – 0 – 100 vs CAPAIAN PEMBANGUNAN SANITASI

37

Page 38: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

TANTANGAN PEMBANGUNAN SANITASI MENUJU KETERPADUAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

• Tidak semua daerah rawan sanitasi merupakan kawasan kumuh

1

• Diperlukan kesepakatan terkait data kawasan kumuh (verifikasi data) dan kebutuhan penanganannya

2

• Diperlukan konsep penanganan terpadu dalam pembangunan permukiman (keterpaduan dalam penanganan kawasan kumuh, sanitasi dengan sektor lainnya)

3

• Diperlukan keterpaduan pengelolaan kegiatan mulai tahap perencanaan s.d operasi & pemeliharaan

4

38

Page 39: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

STRATEGI MENUJU 100% SANITASI LAYAK

Penguatan peraturan perundang-undangan

Penguatan institusi kelembagaan pengelolaan sanitasi

Advokasi intensif kepada Pemerintah Daerah

Peningkatan peran masyarakat, swasta, dunia usaha & lembaga lainnya

Peningkatan kualitas dokumen perencanaan sanitasi

Penambahan akses infrastruktur sanitasi layak

39

Page 40: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

UPAYA SINKRONISASI PEMBANGUNAN SANITASI DENGAN PEMBANGUNAN KAWASAN KUMUH

1. Menyusun baseline data rawan sanitasi secara nasional

2. Memprioritaskan pembangunan sanitasi pada kawasan

kumuh

Lokasi Prioritas

Lokasi Prioritas

Lokasi Prioritas

Lokasi Prioritas

Kawasan rawan sanitasi

Prioritas Penanganan

Kawasan kumuh

Air Limbah Persampahan

Drainase

40

Page 41: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

INFRASTRUKTUR SANITASI UNTUK KAWASAN KUMUH

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)

Merupakan pola penanganan air limbah skala kawasan

melalui pembangunan sarana air limbah komunal

berbasis masyarakat di daerah kumuh.

OPSI TEKNOLOGI:1. MCK Komunal2. IPAL Komunal3. IPAL Kombinasi (MCK + jaringan

perpipaan)

INOVASI :

1. Pemanfaatan bangunan atas IPAL sebagai sarana

umum (balai pertemuan, sarana olahraga, dll)

2. Pengelolaan gas methan tinja sebagai sumber energi

3. Pemanfaatan barang recycle (botol air mineral, tutup

botol) sebagai media filter pada treatment plant

4. Hasil olahan IPAL digunakan sebagai pupuk cair

organik41

Page 42: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

INOVASI MASYARAKAT DALAM SANIMAS

Pembuatan Manhole

secara mandiri oleh

masyarakat

Pemanfaatan botol

bekas sebagai media

filter IPAL

42

Penciptaan Peluang Usaha bagi Masyarakat

Page 43: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

INFRASTRUKTUR SANITASI UNTUK KAWASAN KUMUH

SARANA PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU 3R

Merupakan pola penanganan sampah skala kawasan

dengan sistem 3R (reuse, reduce, recycle) berbasis

masyarakat dengan lokasi sasaran adalah kawasan

kumuh.

INOVASI :1. Pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk kompos,

makanan ternak serta beberapa produk lainnya2. Pemanfaatan sampah non organik sebagai barang-

barang rumah tangga, alat tulis kantor dan barang berguna lainnya

3. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penerapan bank sampah

Manfaat :1. Meningkatkan nilai guna sampah 2. Mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA3. Membantu menciptakan kondisi zero waste di suatu

kawasan permukiman

43

Page 44: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

INOVASI MASYARAKAT DALAM 3R

Pembuatan barang daur

ulang dari sampah non

organis

Pembuatan pelet ikan

dan kompos dari

sampah organik

44

Penciptaan Peluang Usaha bagi Masyarakat

Page 45: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

PENANGANAN SKALA KOTA

IPAL SKALA KOTA/REGIONAL

Merupakan pola penanganan air limbah skala

kota/regional melalui pembangunan instalasi air limbah

terpusat yang dilengkapi dengan jaringan perpipaan

yang melayani masyarakat di suatu kawasan perkotaan

.

Baru dibangun di 13 Kota antara lain : Bandung,

Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, Bali, Medan, Prapat,

Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Tangerang, Manado,

Batam

45

DSDP Bali

IPAL Margasari Balikpapan

Page 46: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

PENANGANAN SKALA KOTA

TEMPAT PEMPROSESAN AKHIR SAMPAH

(TPA SANITARY LANDFILL)

Merupakan infrastruktur penanganan sampah skala

kota melalalui pembangunan cell sampah dengan

konstruksi ramah lingkungan (sanitary landfill).

Inovasi :

Pemanfaatan gas methan dari timbunan sampah di

landfill sebagai alternatif energi bagi masyarakat

46

Page 47: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

INOVASI PEMANFAATAN GAS METHAN DI TPA

Pemanfaatan gas

methan untuk

penerangan

Pemanfaatan gas

methan untuk memasak

47

Alternatif sumber energi masyarakat

Page 48: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

PENANGANAN SKALA KOTA

DRAINASE PRIMER DAN KOLAM RETENSI

Merupakan pola penanganan drainase skala

kota/regional melalui pembangunan saluran drainase

utama, kolam retensi dan sistem perpompaan.

48

Retensin Basin Ulele, Banda Aceh

Rumah Pompa Peuniti, Banda Aceh

Polder Banger, Semarang

Page 49: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR UNTUK MENCAPAI 100% SANITASI LAYAK

No Program Volume Unit Outcome

1 Air Limbah Terpusat 430 Kab/kota 33,9 juta jiwa

2 Air Limbah Komunal 227 Kab/kota 2,99 juta jiwa

3 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 409 Kab/kota -

4TPA Sanitary Landfill 341 Kab/kota -

5Fasilitas TPS 3R Komunal 334 Kab/kota -

6Fasilitas 3R Terpusat Skala Kota 112 Kab/kota -

7 Drainase permukiman 22.500 Ha -

8Kegiatan pembinaan, fasilitasi, pengawasan, kampanye dan advokasi

507 Kab/kota -

49

Page 50: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

ESTIMASI KEBUTUHAN INVESTASI (2015-2019) UNTUK MENCAPAI UNIVERSAL ACCESS

No Program Investasi (Rp)

1 Air Limbah 202,4 Trilyun

2 Persampahan 57,3 trilyun

3 Drainase 13,7 Trilyun

50

202.4

57.3

13.7

air limbah

persampahan

drainase

Page 51: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 51

MATERI KETERPADUAN CIPTA KARYA (BINA PROGRAM)

Hal - 51

Page 52: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

KETERKAITAN RPI2-JM DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN

RTRW/

Perda

RPJMD

Perda BG

SSK RISPAM

RTBL

KS

K

RPI2JM

Integrated

Development

Plan

RP2KP

52

Page 53: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

KONDISI SAAT INI DAN RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA 2015-2019

Amanat Pembangunan Nasional

- RPJP Nasional- RPJM Nasional- MDG dan SDG

- RTRW Nasional- RTRW Provinsi/

Kab/Kota

Kebijakan Ditjen Cipta Karya

100 | 0 | 100

Eksisting 2014

Cakupan Air Minum : 67,73%

Luas Kawasan Kumuh: 47.800 Ha

Cakupan Pelayanan Sanitasi:

59,71%

Renstra DJCK 2015-2019 Kebutuhan Pendanaan

Air Minum : Rp 274,8 T (APBN: Rp 90,7 T)

Kawasan Kumuh : Rp 174,1 T (APBN: Rp 22,2T)

Sanitasi: Rp 385,3 T (APBN: Rp 94 T)

53

Page 54: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Air Minum Kumuh Sanitasi Penataan

Bangunan

274T

174T T T99285 Kebutuhan

(932 T)

89T

22T T T1294

Ketersediaan

APBN

Skenario

Optimis

(217 T)

27T

17T T T1028

Ketersediaan

APBN

Skenario

Pesimis

(82 T) 54

Page 55: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Kebutuhan Pendanaan 2015-2019 (Skenario 1: Porsi APBN 26.2%)

55

Indikator Outcome 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019Porsi APBN (T)

- 26.2%Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Capaian pelayanan akses air minum 16,038 16,929 17,820 18,711 19,602 89,1

Proporsi rumah tangga yang menempati

hunian dan permukiman tidak layak 3,996 4,218 4,440 4,662 4,884 22,2

Capaian pelayanan akses sanitasi 16,920 17,860 18,800 19,740 20,680 94

Penataan Bangunan dan Lingkungan 2,232 2,356 2,480 2,604 2,728 12,4

Total APBN 39,186 41,363 43,540 45,717 47,894 217,7

Sumber Pendaaan Non APBN

2015 2016 2017 2018 2019

Total

PendanaanKebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

APBD (20%) 30,017 31,684 33,352 35,020 36,687

KPS (15%) 22,513 23,763 25,014 26,265 27,515

CSR (5%) 7,504 7,921 8,338 8,755 9,172

Perbankan Dalam Negeri (9%) 13,508 14,258 15,008 15,759 16,509

Masyarakat (15%) 22,513 23,763 25,014 26,265 27,515

Inisiatif Pendanaan Lainnya (Sanitation

Partnership Group, Lembaga Wali Amanat,

dll) (9.8%)

14,708 15,525 16,342 17,160 17,977

Total Non APBN 110,898 117,059 123,220 129,381 135,542 616,1

Grand Total 150,084 158,422 166,760 175,098 183,436 833,8

Page 56: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Kebutuhan Pendanaan 2015-2019 (Skenario 2: Porsi APBN 10%)

56

Indikator Outcome 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019Porsi APBN

(T) - 10%Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Capaian pelayanan akses air minum 4,946 5,221 5,496 5,771 6,046 27,5

Proporsi rumah tangga yang menempati

hunian dan permukiman tidak layak 3,134 3,308 3,482 3,656 3,830 17,4

Capaian pelayanan akses sanitasi 5,135 5,421 5,706 5,991 6,277 28,5

Penataan Bangunan dan Lingkungan 1,793 1,892 1,992 2,092 2,191 10,0

Total APBN 15,008 15,842 16,676 17,510 18,344 83,4

Sumber Pendaaan Non APBN

2015 2016 2017 2018 2019

Total

PendanaanKebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

Kebutuhan

Pendanaan (T)

APBD (30%) 45,025 47,527 50,028 52,530 55,031

KPS (16%) 24,013 25,348 26,682 28,016 29,350

CSR (9%) 13,508 14,258 15,008 15,759 16,509

Perbankan Dalam Negeri (10%) 15,008 15,842 16,676 17,510 18,344

Masyarakat (15%) 22,513 23,763 25,014 26,265 27,515

Inisiatif Pendanaan Lainnya (Sanitation

Partnership Group, Lembaga Wali Amanat,

dll) (10%)

15,008 15,842 16,676 17,510 18,344

Total Non APBN 135,076 142,580 150,084 157,589 165,093 750,4

Grand Total 150,084 158,422 166,760 175,098 183,436 833,8

Page 57: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

KEBIJAKAN UMUM PENCAPAIAN 100-0-100

Memperkuat fungsi fungsi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan.

Menyelenggarakan keterpaduan berdasarkan tata ruang di 4 (empat) entitas.

Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kemandirian Pemerintah Daerah.

Mendorong partisipasi dan kemitraan dengan semua stakeholders.

Menerapkan inovasi teknologi hijau.

Menerapkan prinsip good governance.

57

Page 58: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 58

MATERI KELEMBAGAAN (SETDITJEN)

Hal - 58

Page 59: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

DJCKSNVTDJCK

PEMERINTAH DAERAH

SWASTA

KELOMPOK MASYARAKAT

STRATEGI KONEKSIPEMERINTAH – CITY CHANGER

• Branding• Delivery

Program• Rekruitmen• Monitoring• Reward• Sertifikasi• Sinergisitas• Bounding

spirit

• Komunikasi• Pelaksana

program• Fasilitator• Akselerator• Mobilisasi

sumber daya& partisipasi

• sinergisitas

kemitraan

pem

berd

ayaan

Page 60: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

KEPALA DINAS BIDANG PU

SEKRETARIS DITJEN CIPTA KARYA

DIREKTUR BINA PROGRAM

DIREKTUR PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN

DIREKTUR PENATAAN

BANGUNAN & LINGKUNGAN

DIREKTUR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

DIREKTUR PENGEMBANGAN

AIR MINUM

SATUAN KERJA NON VERTIKAL

TERTENTU

SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU

SATUAN KERJA NON VERTIKAL

TERTENTU

SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU

SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU

Page 61: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

No DIREKTORAT S3T S3NT S2T S2NT S1T S1NT D3T D3NT SMA SMP SD Teknik Non

Tekn

1 Binpro 0 3 27 15 40 56 7 5 56 1 2 74 79

2 Bangkim 0 1 38 19 102 86 8 5 160 12 12 148 111

3 PAM 0 0 40 25 136 66 18 7 139 19 16 194 98

4 PBL 0 0 34 22 107 67 7 4 121 7 5 148 93

5 PLP 0 1 43 10 117 82 8 10 114 3 7 168 103

6 Sesditjen 0 2 17 15 27 50 5 6 51 4 2 49 73

7 Balai 1 0 0 3 4 7 2 4 3 10 2 2 14 9

8 Balai 2 0 0 4 0 5 3 2 0 4 2 0 11 3

0 7 206 110 541 412 59 40 655 50 46 806 569

KeteranganT =TeknikNT = Non Teknik

SEBARAN SUMBER DAYA MANUSIADIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

TOTAL : 2126PROPORSI PUSAT : SNVT = 55 : 45 (%)

Data per September 2014

Page 62: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Strategi Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

1.Memperkuat fungsi pengaturan, pengawasan dan pembinaan SDM

untuk pencapaian target 100-0-100

2.Penambahan personel DJCK yang terampil dan handal, khususnya

di daerah

3.Meningkatkan kapasitas SDM Pemda dalam pencapaian target 100-

0-100

4.Menyusun program (terkait sistem informasi kepegawaian) sesuai

dengan kebutuhan UU ASN

5.Menumbuh kembangkan dan memberdayakan kemitraan dengan

stakeholders dan mendorong partisipasi dan kemitraan stakeholder

(CSR dan KPS)

6.Meningkatkan keterampilan negosiasi SDM DJCK dalam

membangun kerjasama dengan stakeholder

Page 63: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 63

DINAMIKA KELOMPOK

Hal - 63

Page 64: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

Hal - 64

B e n t u k D i n a m i k a K e l o m p o k

1. Diskusi Kelompok Terarah

(Focused Group Discussion)

2. Bermain Peran

(Role Playing)

3. Permainan

(Games)

4. Debat Kelompok

(Group Debate)

5. Dan lain-lain

Untuk Membantu Peserta

Workshop Memahami Lebih

Dalam Lingkup

Pembangunan Permukiman

yang Layak Huni melalui

Keterpaduan Cipta Karya.

Page 65: Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Hal - 65

Prakarsa 100-0-100Permukiman Tanpa Kumuh 2020