Tax Audit Update by PT Multi Utama Consultindo (MUC)
-
Upload
muc-consulting-group -
Category
Economy & Finance
-
view
302 -
download
0
description
Transcript of Tax Audit Update by PT Multi Utama Consultindo (MUC)
Tax Audit Update
Diselenggarakan oleh:PT Multi Utama Consultindo
Target Penerimaan
Target penerimaan dari pemeriksaan pajak nasional untuk tahun 2013 mencapai
Rp18.462.531.170.000,00
Target Penyelesaian
Target penyelesaian pemeriksaan pajak nasional untuk tahun 2013 lebih rendah dari tahun 2012
Strategi Dirjen Pajak
Untuk mencapai target-target tersebut, Dirjen Pajak menetapkan strategi besar, baik pada: Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan; ataupunPemeriksaan untuk tujuan lain.
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan1. Fokus Pemeriksaan
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan
2. Prioritas Pemeriksaan
Pemeriksaan diprioritaskan terhadap:Pemeriksaan atas:
• SPT Lebih Bayar Restitusi dan perluasannya yang mempunyai pengaruh kompensasi;
• SPT PPN Lebih Bayar Kompensasi yang segera daluwarsa;
• SPT Tahunan PPh ‘rugi’Pemeriksaan Khusus yang segera daluwarsa; danPemeriksaan Khusus dengan potensi penerimaan yang signifikan.
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan
Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap:
SPT Lebih Bayar (LB) dari WP Kriteria Tertentu, kecuali tidak diterbitkan keputusan pengembalian pendahuluan;
Restitusi PPN PKP Berisiko Rendah, kecuali tidak diterbitkan keputusan pengembalian pendahuluan;
Restitusi PPN yang tidak di akhir tahun buku.
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan3. SPT Daluwarsa
SPT yang akan daluwarsa di tahun 2013, yang paling diprioritaskan diperiksa adalah:
SPT Tahunan ‘rugi’; SPT PPN Lebih Bayar Kompensasi; danSPT Masa dan Tahunan yang terindikasi tidak patuh.
Strategi pada Pemeriksaan
untuk Tujuan Lain
Prioritas pemeriksaan masih ditujukan pada:
Pemeriksaan yang batas waktu penyelesaiannya hampir selesai; dan
Pemeriksaan yang berkaitan dengan: Pemberian NPWP Nomor Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak (NPPKP) secara jabatan; dan Penghapusan NPWP dan/atau NPPKP.
Pokok-pokok Perubahan
Kriteria Pemeriksaan
Penyegelan
Tim Quality Assurance Pemeriksaan
Kriteria Pemeriksaan
Kriteria Pemeriksaan
Pemeriksaan Menguji
kepatuhan
Harus dilakukan
Dapat dilakukan
Restitusi Pasal 17B UU KUP
Restitusi selain Pasal 17B UU KUP
SPT Rugi
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan analisis risiko
Penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
WP melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan atau melakukan penilaian kembali aktiva tetap
WP menyampaikan SPT yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan analisis risiko
WP telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
NEW
NEW
Jangka Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan kini dibagi menjadi 2 (dua) proses:
Pengujian; dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan Pelaporan.
Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan Lapangan
Lama
BaruPengujian Pembahasan
Akhir
Normal 4 bulan 6 bulan 2 bulan
Perpanjangan 2 bulan (WP umum) 2 bulan (WP umum) -
4 bulan x 5 (WP khusus)
WP khusus:-WP Transfer pricing;-WP transaksi khusus lain
6 bulan x 3 (WP khusus)
WP Khusus:Kontraktor Kerjasama MigasWP Transfer pricing/transaksi khusus lainWP satu grup.
Jangka Waktu Pemeriksaan
Perhitungan jangka waktu pemeriksaan Lapangan
Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan Kantor
LamaBaru
Pengujian Pembahasan Akhir
Normal 3 bulan 4 bulan 2 bulan
Perpanjangan 3 bulan 2 bulan -
Jangka Waktu Pemeriksaan
Perhitungan jangka waktu pemeriksaan kantor
Jangka Waktu Pemeriksaan
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN
SPHP
Tanggapan Tertulis
Undangan Pembahasan Akhir
Pembahasan Akhir
Penandatanganan BA
7 Hari
3 HariPerpanjangan Penyampaian
Tanggapan Tertulis3 Hari
Permohonan Pembahasan dgn Tim QA
Pembahasan Tim QA
3 hari
3 hari
LHP
2 BulanRisalah
Pembahasan
Panggilan Penandatanganan BA
Perubahan persyaratan untuk mengajukan permohonan pembahasan oleh Tim Quality Assurance:
Tim Quality AssuranceTim Quality Assurance
Jangka waktu pengajuan permohonan pembahasan oleh Tim QA menjadi lebih panjang.
Lama:
Paling lambat pada hari kerja berikutnya sejak penandatanganan Risalah Pembahasan.
Baru:
Paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak penandatanganan Risalah Pembahasan.
Tim Quality AssuranceTim Quality Assurance
Jangka waktu dimulai dan diselesaikannya pembahasan dengan Tim QA menjadi lebih fleksible.
Lama:
Pembahasan harus dimulai dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya Permohonan Pembahasan oleh Tim QA dan harus diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak dimulainya pembahasan.
Baru:
Hanya diatur bahwa pelaksanaan pembahasan dengan Tim QA harus mempertimbangkan jangka waktu Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
Tim Quality AssuranceTim Quality Assurance
Workflow Pembahasan dengan Tim Quality Assurance
Workflow Pembahasan dengan Tim Quality Assurance
WP
Max. 3 hari kerja sejak
penandatanganan risalah pembahasan
Surat permohonan
(langsung/fax)
Undangan Pembahasan
dengan Tim QA
Risalah Tim Quality
Assurance
Ditandatangani Tim QA, Tim
Pemeriksa, WP
SYARAT PENGAJUAN:•Risalah Pembahasan telah di ttd oleh Tim Pemeriksa dan WP
•BA Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan belum di ttd pemeriksa dan WP
Kakanwil/ Dir P2Pembahasan
dengan Tim QAWP menolak
menandatangani
Membuat catatan mengenai penolakan tsb pada Risalah Tim
QA
WP tidak hadir dalam pembahasan
BA Ketidakhadiran WP+Risalah Tim QA
Pembahasan dengan Tim QA dianggap telah
dilakukan
Dihadiri minimal Ketua, Sekretaris, 1
anggota tim QA, dan 2 pemeriksa
1
2
3
4
5
Peminjaman Dokumen
Kini, WP berhak untuk tidak menyerahkan buku atau dokumen sejenis sepanjang:
Buku atau dokumen itu tidak dimiliki atau dikuasai WP; danWP membuat surat pernyataan tentang tidak dimiliki atau dikuasainya buku, catatan atau dokumen.
Peminjaman Dokumen
Khusus pada pemeriksaan kantor
Lama:
Penyerahan buku atau dokumen kepada pemeriksa paling lambat 1 (satu) bulan sejak surat panggilan yang memuat permintaan peminjaman diterima WP.
Baru:
Penyerahan buku atau dokumen kepada pemeriksa paling lambat 1 (satu) bulan sejak surat permintaan peminjaman disampaikan.
Peminjaman Dokumen
Jangka waktu penerbitan peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali jika buku atau data-data lainnya tidak dipinjamkan kepada pemeriksa, kini diatur lebih rinci:
•Surat peringatan I setelah 2 (dua) minggu sejak tanggal penyampaian surat permintaan peminjaman;•Surat peringatan II setelah 3 (tiga) minggu sejak tanggal penyampaian surat permintaan peminjaman.
Peminjaman Dokumen
WP tidak atau hanya menyerahkan sebagian dari buku, catatan, dan dokumen yang wajib dipinjamkan
WP OP yg melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas WP Badan
Penghasilan Kena Pajak dihitung secara jabatan
Penghasilan Kena Pajak dihitung secara jabatan
Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya melakukan pengujian untuk menghitung penghasilan kena pajak
Tidak dapat menghitung normal
Dapat menghitung normal
Pemeriksa Pajak dapat meminjam tambahan buku, catatan, dan/atau dokumen serta keterangan lain selain
yang sudah dipinjam
Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Restitusi Psl 17B UU KUP: Pemeriksaan Kantor; atau Pemeriksaan Lapangan
Pada pemeriksaan restitusi Pasal 17B UU KUP, kini diklarifikasi bahwa pemeriksaan kantor memungkinkan dilakukan jika:
Laporan Keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa diaudit oleh akuntan publik atau laporan keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2 (dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang diperiksa telah diaudit oleh akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan, penyidikan atau penuntutan tindak pidana perpajakan, dan/atau Wajib Pajak dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
Jenis Pemeriksaan
1
2
Jenis Pemeriksaan
PenyegelanPenyegelan dilakukan dengan
menggunakan tanda segel (sebelumnya kertas segel)
dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2
orang dewasa selain pemeriksa
berita acara penyegelan
ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan saksi
Jika saksi menolak menandatangani berita acara penyegelan, Pemeriksa membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam berita acara penyegelan
dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa
Dalam melakukan penyegelan, Pemeriksa dapat meminta bantuan Kepolisian RI dan/atau pemerintah daerah setempat
Ketentuan penyegelan
menjadi lebih rinci
Pembukaan Segel
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Pemeriksa dengan disaksikan oleh 2 saksi
yg telah dewasa selain pemeriksa
Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk melakukan penyegelan rusak atau hilang
Berita acara mengenai kerusakan atau kehilangan
Melaporkan kepada Kepolisian Negara Repulik IndonesiaJika saksi menolak menandatangani berita acara
pembukaan segel, Pemeriksa membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam berita acara pembukaan segel.
dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua diserahkan kepada WP, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari WP.
Berita acara pembukaan segel yang ditandatangani oleh
Pemeriksa Pajak dan saksi
WP memberi izin Pemeriksa untuk membuka atau
memasuki tempat atau yang disegel, dan/atau telah memberi bantuan guna
kelancaran Pemeriksaan
Terdapat permintaan dari penyidik yang sedang melakukan penyidikan
tindak pidana
Berdasarkan pertimbangan Pemeriksa,
penyegelan tidak diperlukan lagi
Tindak Lanjut Penyegelan
menandatangani surat pernyataan penolakan
Pemeriksaan
Wajib Pajak dianggap menolak dilakukan
Pemeriksaan
Wajib Pajak, wakil, atau kuasanya tetap tidak memberi izin untuk membuka atau memasuki
tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak bergerak yang disegel, dan/atau tidak memberikan bantuan guna kelancaran
Pemeriksaan
menolak menandatangani
Bila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari (sebelumnya 6 hari) setelah tanggal penyegelan atau jangka waktu lain dengan mempertimbangkan tujuan penyegelan
Berita Acara Penolakan Pemeriksaan
Dapat dijadikan dasar untuk
penetapan pajak secara jabatan atau usul pemeriksaan bukti permulaan
Dapat dijadikan dasar untuk
penetapan pajak secara jabatan atau usul pemeriksaan bukti permulaan
Penyampaian SPHP dan Tanggapan Tertulis dari WP
PerpanjanganPerpanjangan
SPHP
Daftar Temuan
Secara langsung/faksimili
WPTanggapan
tertulis
7 HARI KERJA SEJAK
DITERIMANYA SPHP
3 HARI KERJA
Surat Pemberitahuan Perpanjangan
SetujuSetuju
Tidak menyampaikan
tanggapan
Tidak menyampaikan
tanggapan
Lembar Pernyataan Persetujuan
Hasil Pemeriksaan
Surat Sanggahan
Menolak Menerima SPHP
WP ttd Surat Pernyataan Penolakan
Menerima SPHP
Menolak lagi
BA Pernyataan Penolakan
Menerima SPHP
Secara langsung/faksimili
Tidak Setuju Sebagian/
Seluruhnya
Tidak Setuju Sebagian/
Seluruhnya
BA Tidak disampaikannya
tanggapan tertulis atas SPHP
Ketentuan tanggapan tertulis dari WP menjadi
lebih rinci
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Sampaikan Tanggapan Tertulis
Sampaikan Surat Pernyataan Persetujuan
Sampaikan Surat Sanggahan
Hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil pemeriksaan
Pemeriksa membuat:Risalah Pembahasan sesuai Surat Pernyataan Persetujuan; danBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,yang ditandatangani tim pemeriksa dan WP.
Pemeriksa membuat:Risalahan Pembahasan sesuai hasil pembahasan; danBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,yang ditandatangani tim pemeriksa dan WP.
Tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil pemeriksaan
Pemeriksa membuat:Risalah Pembahasan sesuai Surat Pernyataan Persetujuan; Berita Acara Ketidakhadiran WP dlm Pembahasan Akhir; danBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,yang ditandatangani tim pemeriksa.
Pemeriksa membuat:Risalah Pembahasan sesuai Surat Sanggahan; Berita Acara Ketidakhadiran WP dlm Pembahasan Akhir; danBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,yang ditandatangani tim pemeriksa.
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Tidak Sampaikan Tanggapan Tertulis
Hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil pemeriksaan
Pemeriksa membuat:Risalah Pembahasan sesuai pembahasan akhir; danBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,yang ditandatangani tim pemeriksa dan WP.
Tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil pemeriksaan
Pemeriksa membuat:Risalah Pembahasan sesuai SPHP; Berita Acara Ketidakhadiran WP dlm Pembahasan Akhir; danBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,yang ditandatangani tim pemeriksa.
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Jika WP tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, Pembahasan Akhir tetap dianggap telah dilakukan, sehingga Berita Acara Pembahasan Akhir tetap dibuat dengan ditandatangani tim
pemeriksa.
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Jika: WP menolak menandatangani Risalah Pembahasan; dan/atauBerita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,
maka Pemeriksa membuat catatan mengenai penolakan tersebut.
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Untuk membahas hasil pemeriksaan pada SPHP dan daftar temuan, WP diberi hak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai undangan tertulis.
Undang tertulis disampaikan langsung atau melalui faksimili dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari sejak tanggapan tertulis atas SPHP diterima.
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Hadir Tidak hadir
Risalah pembahasan
Risalah Pembahasan
SetujuSetuju Tidak Setuju Sebagian/ Seluruhnya
Tidak Setuju Sebagian/ Seluruhnya
TANGGAPAN TERTULISTANGGAPAN TERTULIS
Tidak MenyampaikanTanggapan
Tidak MenyampaikanTanggapan
Hadir Tidak hadir
Risalah pembahasan
Risalah Pembahasan
Hadir Tidak hadir
Risalah Pembahasan
BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Ketidakhadiran
WP Dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Tim Quality Assurance
Beda Pendapat
Tim Quality Assurance
Beda Pendapat
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Risalah pembahasan
Hari Kerja Hari Kerja Hari Kerja
BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Ketidakhadiran
WP Dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Ketidakhadiran
WP Dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
Penyelesaian Pemeriksaan
PENYELESAIANPEMERIKSAAN
LHPLHP Sumir
(tanpa usulan penerbitan surat ketetapan pajak)
LHP
Lama
Baru
LHP Sumir
LHP Sumir dibuat dalam kondisi lainnya:1. WP, wakil, atau kuasanya tidak ditemukan atau tidak memenuhi panggilan.
2.Pemeriksaan ditangguhkan karena dilanjuti dengan Pemeriksaan Bukti Permulaan
terbuka dan:
a. Tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena WP mengungkapkan
ketidakbenaran perbuatannya.
b. Tidak dilanjutkan dengan penyidikan, tetapi diselesaikan dengan penerbitan
SKPKB.
c. Dilanjutkan dengan penyidikan tetapi penyidikannya dihentikan karena tidak
ada penuntutan sesuai Pasal 44B UU KUP.
Selanjutnya…
3. Pemeriksaan ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindaklanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan, namun penyidikan dihentikan tanpa adanya pelunasan.
4. Pemeriksaan ulang tidak mengakibatkan tambahan jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat ketetapan pajak.
5. Terdapat keadaan tertentu sesuai pertimbangan Dirjen Pajak.
LHP Sumir
Penangguhan Pemeriksaan
Lama Baru
Pemeriksaanditangguhkan
Paling lambat disampaikan bersamaan dengan disampaikannya
SP2 Bukper secara terbuka
Buku, catatan, dan dokumen yang terkait dengan Pemeriksaan
diserahkan kepada Pemeriksa Bukti Permulaan
Harus diberitahukan secara tertulis kepada WP
Berita Acara Serah Terima
Dokumen
(kopi BA diserahkan ke WP)
Penangguhan Pemeriksaan
PemeriksaanBukper Terbuka
Dilanjutkanpenyidikan
DilanjutkanPenuntutan
Tidak ditemukan bukti permulaan
Penerbitan SKP Ps 13A UU KUP
PengungkapanketidakbenaranPs 8 (3) KUP
Karena Ps 44B UU KUP
Karena Ps 44A UU KUP
Terdapat putusan pengadilan yg
berkekuatan hukum tetap dan salinan putusan sudah
diterima DJP
Pemeriksaan dilanjutkan
Pemeriksaan dilanjutkan
Pemeriksaan dilanjutkan
LHP SUMIR
LHP SUMIR
LHP SUMIR
Pemeriksaanditangguhkan
WP meninggal duniaPemeriksaan dilanjutkan
Tindak Lanjut Pemeriksaan yang Ditangguhkan
(Bukper Terbuka)
membuat laporan kemajuan pemeriksaan
Sebelumnya,
LHP Sumir
PemeriksaanBukper Tertutup
dandilanjutkan
denganpenyidikan
DilanjutkanPenuntutan
Tidak DilanjutkanPenuntutan
Karena Ps 44B UU KUP
Pemeriksaanditangguhkan
LHP SUMIR
Karena Ps 44A UU KUP
Terdapat putusan pengadilan
yg berkekuatan hukum tetap dan salinan putusan sudah
diterima DJP
Pemeriksaan dilanjutkan
Pemeriksaan dilanjutkan
Tindak Lanjut Pemeriksaan yang Ditangguhkan
(Bukper Tertutup)
membuat laporan kemajuan pemeriksaan
Penjelasan WP dan Permintaan Keterangan
kepada Pihak Ketiga
Baik pada pemeriksaan untuk menguji kepatuhan ataupun tujuan lain, Pemeriksa berhak: Meminta penjelasan yang lebih rinci kepada WP; atauMeminta keterangan dan/atau bukti dari pihak ke-3.
Penjelasan WP dan Permintaan Keterangan
kepada Pihak Ketiga
Yang berbeda, saat ini tidak ada batas waktu bagi pihak ke-3 untuk memberikan keterangan.
Menurut peraturan lama (PMK-199): Pihak ke-3 harus memberikan keterangan dalam waktu paling lama 7 (tujuah) hari sejak diterimanya surat permintaan keterangan.Jika pihak ke-3 tidak memberikan keterangan dalam waktu di atas, pemeriksa akan menyampaikan Surat Peringatan I, II dan III.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
Risiko penetapan pajak yang tidak wajar dalam pemeriksaan dapat dihindari dengan langkah-langkah sbb.:
•Memahami peraturan perpajakan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
•Mempersiapkan data dan dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan.
•Melaksanakan kewajiban dalam pemeriksaan sesuai peraturan perpajakan (Pasal 29 UU KUP).
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
• Melakukan simulasi prosedur-prosedur pemeriksaan
Misalnya: Dilakukan Tax Review oleh Tax Consultant; atau Melakukan sendiri prosedur-prosedur pemeriksaan,
antara lain dengan ekualisasi antara Objek PPh Badan dengan Objek PPN, Objek PPh Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, PPh Final, dan PPN BKP Tidak Berwujud/JKP Luar Negeri dengan pos-pos Laporan Laba Rugi atau General Ledger, dsb.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
•Aktif menanyakan permasalahan yang ditemukan tim pemeriksa.
•Segera mambantu tim pemeriksa dalam rangka mencari dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
Mempersiapkan data dan dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan
• Pada prinsipnya perusahaan harus mempersiapkan seluruh data keuangan dan non keuangan yakni.
• PPh Badan – Buat rekap akun yang ada pada ledger dan bandingkan dengan
angka pada neraca (terutama akun kas/bank, piutang, piutang affiliasi, persediaan barang, aktiva dan penyusutan, utang dll.
– Buat arus barang bahan baku dalam kuantum dan rupiah (Persediaan awal + pembelian - persediaan akhir).
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
– Buat arus barang barang jadi dalam kuantum dan rupiah (Persediaan awal + produksi (pembelian) - persediaan akhir)
– Buat arus kas/bank – Buat arus piutang – Rekap pembelian impor/lokal dalam kuantum dan rupiah – Rekap penjualan lokal dan ekspor – Rekap biaya per bulan
• PPh Pasal 21 – Rekap obyek PPh Pasal 21 dari SPT Masa PPh Pasal 21 – Rekap obyek PPh Pasal 21 dari Laporan Keuangan – Bandingkan butir 1 dan 2
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
• PPh Pasal 23/26 – Rekap obyek PPh Pasal 23 dari SPT masa PPh Pasal 23 per
nama penerima dan per jenis obyek. – Rekap obyek PPh Pasal 23 dari laporan keuangan.– Bandingkan butir 1 dan 2 – Kumpulkan perjanjian yang berhubungan dengan obyek PPh
Pasal 23.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
• PPN DN – Rekap Pajak Keluaran per nomor faktur pajak, per pembeli dan
per jenis barang– Rekap penjualan ekspor sumber PEB. – Rekap nota retur.
• Kredit Pajak – Rekap setoran PPh Pasal 21, 22, 23, 25/29, 26, PPh Final,
Pajak Masukan, PPN, PPN Jasa Luar Negeri
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
Melaksanakan kewajiban pemeriksaan sesuai peraturan perpajakan (Pasal 29 UU KUP) yakni:
– Memperlihatkan dan meminjam buku atau catatan atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dengan.
– Memberikan kesempatan kepada pemeriksa untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
– Memberikan keterangan yang diperlukan seperti; prosedur penjualan dan pembelian, dan keterangan lainnya yang diminta pemeriksa.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
Melakukan break down dan ekualisasi Objek-objek Pajak
1. Untuk meneliti kebenaran perhitungan PPh Pasal 21, 23, 26, PPN
DN, PPN Jasa Luar Negeri lakukan break down (ekualisasi) sbb.:
– Break down Obyek PPh Pasal 21 dalam SPT PPh Pasal 21 dengan biaya karyawan dalam laporan keuangan.
Teknik:
Bandingkan biaya karyawan (dan Objek PPh Pasal 21 lainnya) yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan dalam SPT PPh Pasal 21.
b. Break down Obyek PPh Pasal 23 dalam SPT PPh Pasal 23 dengan biaya karyawan dalam laporan keuangan.
Teknik: • Rekap Obyek PPh Pasal 23 dari SPT PPh Pasal 23. • Bandingkan dengan surat perjanjian dengan pihak ke-3
(misalnya perjanjian utang kepada pihak ke-3 non bank, perjanjian sewa, dll).
• Bandingkan biaya yang termasuk Obyek PPh Pasal 23 yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan dengan rekap obyek di atas.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
c. Break down Obyek PPh Pasal 26 dalam SPT PPh Pasal 26 dengan biaya karyawan dalam laporan keuangan.
d. Break down Obyek PPN Jasa LN yang telah disetor dengan
biaya yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Teknik:
c.Rekap obyek PPN Jasa LN dari bukti setoran PPN Jasa LN yang sudah dikreditkan dalam tahun buku yang diperiksa.
d.Bandingkan hasil butir di atas dengan biaya yang dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai Obyek PPN Jasa LN.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
e. Break down Obyek PPh Pasal 26 SPT PPh Pasal 26 dengan PPN
Jasa Luar Negeri.
Teknik:
e. Bandingkan Obyek PPh Pasal 26 dengan PPN Jasa LN.
f. Kurangkan Obyek PPh Pasal 26 yang bukan Obyek PPN Jasa LN.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
f. Break down Obyek PPN DN dalam SPT PPN dengan penjualan
yang dilaporkan sebagai penghasilan dalam PPh Badan.
Teknik:
f. Perhitungkan invoice yang dibuat pada tahun sebelumnya, tapi faktur pajak keluaran diterbitkan pada tahun buku yang diperiksa.
g. Perhitungkan invoice yang dibuat pada tahun buku yang diperiksa tapi faktur pajak keluaran diterbitkan pada tahun berikutnya.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
• Perhitungkan penghasilan lain-lain yang tidak dikelompokkan sebagai penghasilan utama perusahaan, tapi sebagai Obyek PPN.
• Perhitungkan retur penjualan tahun sebelumnya, tapi nota retur dibuat pada tahun buku yang diperiksa.
• Perhitungkan perbedaan kurs antara kurs pada tanggal invoice dikeluarkan dengan kurs pada tanggal Faktur Pajak dikeluarkan.
Persiapan Menghadapi Pemeriksaan Pajak
The End of Presentation