Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

43
Sesi 3 Tax Planning HAFIEZ SOFYANI, M.SC

Transcript of Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Page 1: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Sesi 3Tax Planning

HAFIEZ SOFYANI, M.SC

Page 2: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Definisi Manajemen pajak

sebagai upaya memenuhi kewajiban pajak yang benar, tetapi jumlah pajak dapat ditekan seredah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.

dikemudian hari tidak terjadi restitusi pajak atau kurang bayar yang mengakibatkan denda dan kewajiban-kewajiban hukum lainnya

Page 3: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Definisi Tax planning adalah upaya menekan jumlah kewajiban pajak dengan cara legal.

Tax planning sebenarnya bagian dari manajemen pajak.

Page 4: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Perencanaan PajakMohammad Zain (2005) : “Perencanaan pajak adalah proses mengorganisasi usaha Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik wajib pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi yang paling minimal sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan perundang-undangan perpajakan maupun secara komersial.”

Page 5: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

tax planning disimpulkan proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam posisi yang minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Page 6: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Perencanaan pajak merupakan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk mengefisienkan beban pajak.

Cara-cara menghemat pembayaran pajak yang tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan

Page 7: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Tujuan dari tax planning (James W. Pratt, Jane O.Burns dan William N. Kulsrud 1989)

the obvious goal of most tax planning is the minimization of the amount that a person or other entity must transfer to the government.

Page 8: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Tujuan Tax Planningmengatur pembayaran pajak atau meminimalkan kewajiban pajak dengan tidak melanggar aturan yang berlakupajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnyamembantu cashflow perusahaan

Page 9: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Tujuan tax planning Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan Menunda pengakuan penghasilan Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dengan membentuk badanusaha baru

Menghindari pengenaan pajak ganda Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau teratur Membentuk, memperbanyak atau mempercepat pengurangan pajak

Page 10: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Manfaat tax planning Penghematan kas keluar, karena pajak yang merupakan unsur biaya dapat kurangi.

Mengatur aliran kas, ◦ perencanaan pajak yang matang dapat diestimasi kebutuhan

kas untuk pajak dan menentukan saat pembayaran sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.

Page 11: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Tahapan Tax Planning Menganalisis informasi yang ada (analyzing the existing data base)

Membuat satu atau lebih model kemungkinan jumlah pajak (designing one or more possible tax plans)

Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak (evaluating a tax plan)

Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak (debugging the tax plans)

Memutakhirkan rencana pajak (updating the tax plan)

Page 12: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Skema penghindaran pajak1. Penghindaran pajak yang diperkenankan (acceptable tax avoidance) sering disebut aggressive tax planning

2. Penghindaran pajak yang tidak diperkenankan (unacceptable tax avoidance). sering disebut defensive tax planning.

Page 13: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Bentuk Penghematan Pajak 1. Substantive tax planning:

a. Memindahkan subjek pajak (transfer of tax subject) ke negara-negara yang dikategorikan sebagai tax haven atau negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan pajak) atas suatu jenis penghasilan.

b. Memindahkan objek pajak (transfer of tax object) ke negara-negara yang dikategorikan sebagai tax haven atau negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan pajak) atas suatu jenis penghasilan.

c. Memindahkan subjek pajak dan objek pajak (transfer of tax subject and of tax object) ke negara-negara yang dikategorikan sebagai tax haven atau negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan pajak) atas suatu jenis penghasilan.

2. Formal tax planning

Melakukan penghindaran pajak dengan cara tetap mempertahankan substansi ekonomi dari suatu transaksi dengan cara memilih berbagai bentuk formal jenis transaksi yang memberikan beban pajak yang paling rendah.

Page 14: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Strategi dalam Tax Planning (Sophar Lumbantoruan 1996)

Pergeseran pajak (shifting) Kapitalisasi

Transformasi Tax Evasion

Tax Avoidance

Page 15: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Strategi dalam Tax Planning (Sophar Lumbantoruan 1996)

Pergeseran pajak (shifting)

ialah pemindahan atau mentransfer beban pajak dari subjek pajak kepada pihak lain, dengan demikian, orang atau badan yang dikenakan pajak mungkin sekali tidak menanggungnya.

Transfer pricing Penundaan pengakuan penghasilan dan memajukan biaya

Page 16: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Strategi dalam Tax Planning (Sophar Lumbantoruan 1996)

Kapitalisasi

ialah pengurangan harga objek pajak sama dengan jumlah pajak yang akan dibayarkan kemudian oleh pembeli

Gross up utk pph 21 tenaga ahli

Page 17: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Strategi dalam Tax Planning (Sophar Lumbantoruan 1996)

Transformasi

ialah cara pengelakan pajak yang dilakukan oleh pabrikan dengan cara menanggung beban pajak yang dikenakan terhadapnya

Membeli bahan baku dari petani langsung atau menanam sendiri

Page 18: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Strategi dalam Tax Planning (Sophar Lumbantoruan 1996)

Tax Evasion

ialah penghindaran pajak dengan melanggar ketentuan peraturan perpajakan

Sengaja dilakukan utk tdk membayar pajak atau membayar dengan jumlah lebih sedikit

Page 19: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Strategi dalam Tax Planning (Sophar Lumbantoruan 1996)

Tax Avoidance

ialah penghindaran pajak dengan menuruti peraturan yang ada

Memperhitungkan kredit pajak dan menghindarkan pajak ganda

Page 20: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning
Page 21: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Asumsi Perencanaan pajak yang diterapkan oleh Wajib Pajak tertentu, belum tentu sesuai apabila diterapkan oleh Wajib Pajak yang lain. ‘

Kondisi-kondisi yang melingkupi Wajib Pajak berbedaa

Perencanaan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai oleh Wajib Pajak

Tujuan yang hendak dicapai oleh Wajib Pajak ini akan menentukan strategi perencanaan pajak yang dipilih.

Page 22: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Karakteristik kegiatan Tax Planning

Legal Integral

Valid Cash flow

Net Present Value

Page 23: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Karakteristik kegiatan perencanaan pajak

Legal

kegiatan perencanaan pajak tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan yang berlaku;

Sesui dengan Undang-undang

Page 24: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Karakteristik kegiatan perencanaan pajak

Integral

kegiatan perencanaan pajak merupakan bagian integral dari perencanaan menyeluruh perusahaan, baik perencanaan jangka panjang maupun

perencanaan jangka pendek

Mengakui adanya pajak tangguhan dan konvensasi kerugian

Page 25: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Karakteristik kegiatan perencanaan pajak

Valid

kegiatan perencanaan pajak harus didukung dengan bukti-bukti yang memadai

misalnya: agreement, invoice dan accounting treatment;

Page 26: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Karakteristik kegiatan perencanaan pajak

Cash flowkegiatan perencanaan pajak ini berhubungan dengan pengendalian cash flow;

Bukan untuk tidak membayar pajak tapi bertujuan untuk mengatur aliran kas pembayaran pajak pada saat tertentu

Page 27: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Karakteristik kegiatan perencanaan pajak

Net Present Value

kegiatan perencanaan pajak berhubungan dengan kegiatan memaksimalkan net present value.

uang utk pembayaran pajak bisa dibayar pada masa yang akan datang dengan tidak merubah nominal

Uang bisa diinvestasikan

Page 28: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Karakteristik pajak Subjek pajak Objek pajak Tarif pajak

Prosedur pajak

Page 29: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Karakteristik pajak

◦ Transaksi apa yang akan dikenakan pajak;◦ Berapa jumlah dana yang dibutuhkan;

◦ Berapa jumlah penghasilan bersih setelah pajak.

Page 30: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Subjek pajak

pelaku perpajakan (subjek), baik Badan maupun Orang Pribadi, akan diperlakukan oleh peraturan perpajakan sebagai entitas-entitas yang terpisahkan.

perencanaan pajak yang baik untuk mencegah timbulnya pengenaan pajak yang berganda.

Page 31: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Objek pajak

Perbedaan dalam penggunaan istilah akan menyebabkan perbedaan perlakuan perpajakan

objek pajak yang secara ekonomis hakikatnya sama, tetapi mengalami perlakuan perpajakan yang berbeda.

kegiatan perencanaan pajak yang baik diperlukan oleh Wajib Pajak agar beban pajaknya rendah.

Page 32: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Tarif pajak

Kegiatan perencanaan pajak untuk menghindari Wajib Pajak dari pengenaan tarif yang tinggi

Berusaha sedapat mungkin untuk dikenakan tarif pajak yang paling rendah (low bracket).

Page 33: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Prosedur pajak

prosedur dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, baik melalui self assessment system, withholding system, official assessment system, dan payment system

Melakukan perencanaan pajak guna menghindari terganggunya cash flow perusahaan dan melakukan penghematan waktu perusahaan.

Page 34: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Prasyarat Tax Planning

1. mengerti peraturan perpajakan atau peraturan yang terkait. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam tax planning

2. Harus dipahami karakter usaha WP3. Memahami tingkat kewajaran transaksi yang diatur tax

planning. mengabaikan kewajaran akan menimbulkan kecurigaan fiskus pemeriksaanHarus didukung oleh kebijakan akuntansi dan didukung bukti memadai, seperti faktur, perjanjian, dan sebagainya.

Page 35: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Diperkenankan (Sophar Lumbantoruan 1996)

1.Mencari keuntungan sebesar-besarnya dari pengecualian dan potongan yang diperkenankan

2.Mengambil keuntungan dari pemilihan bentuk perusahaan yang tepat

3.Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha

4.Menyebarkan penghasilan menjadi beberapa tahun untuk mencegah klasifikasi katrgori pendapatan yang tarifnya tinggi

Page 36: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Diperkenankan (Sophar Lumbantoruan 1996)

Mencari keuntungan sebesar-besarnya dari pengecualian dan potongan yang diperkenankan.

Misalnya, perusahaan dapat mengurangi penerimaan dengan jumlah biaya, misalnya pendidikan, perbaikan kantor, pemasaran dan lain-lain.

Maksudnya, daripada mengeluarkan uang untuk membayar pajak lebih besar, lebih baik untuk kepentingan perusahaan dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh perusahaan.

Page 37: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Diperkenankan (Sophar Lumbantoruan 1996)

Mengambil keuntungan dari pemilihan bentuk perusahaan yang tepat.

Misalnya, jika peredaran bruto satu tahun tidak melebihi Rp600 juta dapat memilih perusahaan perorangan yang akan dikenakan tarif progresif Pasal 17 dengan tarif terendah 5%.

Lalu bentuk usaha perorangan, firma, dan kongsi lebih menguntungkan daripada Perseroan Terbatas (PT). Pajak atas penghasilan PT dikenakan "dua kali", yakni saat penghasilan diperoleh atau diterima dan saat pemilik menerima dividen.

Page 38: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Diperkenankan (Sophar Lumbantoruan 1996)

Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha agar dapat diatur penggunaan tarif pajak, potensi penghasilan, kerugian dan aktiva yang bisa dihapus.

Melakukan ekstensifikasi, diversifikasi, akuisisi dan merger

Page 39: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Diperkenankan (Sophar Lumbantoruan 1996)

Menyebarkan penghasilan menjadi beberapa tahun untuk mencegah klasifikasi katrgori pendapatan yang tarifnya

tinggi

Penundaan pembayaran pajak Penghasilan yang dikenakan tarif tertinggi dapat dihindarkan dengan

cara menunda penerimaan penghasilan pada tahun bersangkutan, dan menggeser menjadi penghasilan pada tahun berikutnya.

Page 40: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Dilarang1.Memperkecil penghasilan dengan cara hanya melaporkan sebagian, merendahkan harga jual, memilih menjual kepada pengusaha non PKP (Faktur Pajak Sederhana) agar lebih mudah tidak melaporkan penjualannya.

2.Memperbesar harga pokok barang yang dijual dengan cara (a) meninggikan harga perolehan, (b) membuat pembelian fiktif, membuat faktur PPN masukan fiktif (c) membebankan Pajak Masukan yang telah dikreditkan ke dalam perhitungan harga pokok.

3.Memperbesar beban usaha dengan cara (a) membuat utang fiktif, agar dapat membuat beban bunga, (b) membuat seolah-olah ada pengeluaran (beban fiktif) yang tidak didukung dokumen yang memadai.

Page 41: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

Yang Dilarang4. Meninggikan harga impor dari perusahaan yang ada

hubungan istimewa di luar negeri. 5. Merendahkan harga ekspor kepada perusahaan yang

ada hubungan istimewa di luar negeri. 6. Merendahkan penghasilan pegawai atau pembayaran

lainnya dalam rangka penghitungan PPh Pasal 21, sementara di dalam perhitungan laba-rugi perusahaan ditinggikan untuk merendahkan laba kena pajak (PPh Badan).

7. Pembayaran dividen kepada pemegang saham secara terselubung seolah-olah pembayaran utang.

Page 42: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning

No. Tujuan Strategi Teknik

1. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Menghindari tarif pajak tinggi atau tertinggi

Memindahkan penghasilan/ biaya;Memanfaatkan biaya semaksimal mungkin;Memanfaatkan kompensasi kerugian

2. Memelihara reputasi sebagai Wajib Pajak Patuh

Menghindari pengenaan sanksi administrasi perpajakan

Mengajukan permohonan untuk menunda penyampaian SPT Tahunan

3. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Menunda pengakuan hutang pajak Menunda pembuatan faktur pajak (untuk Pajak Pertambahan Nilai)

4. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Melakukan sebaran penghasilan Melakukan sebaran penghasilan untuk beberapa Wajib Pajak atau sebaran penghasilan untuk beberapa tahun pajak

5. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Menangguhkan pengakuan penghasilan

Memindahkan penghasilan tahun ini ke tahun pajak berikutnya

6. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Menangguhkan pembayaran pajak Memperhatikan tanggal jatuh tempo pembayaran pajak

7. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Memaksimalkan keistimewaan dalam pembayaran pajak

Memanfaatkan berbagai fasilitas perpajakan;Memanfaatkan sifat istimewa suatu peraturan perpajakan

8. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Mengubah penghasilan yang dikenakan pajak menjadi penghasilan yang tidak dikenakan pajak

Mengubah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (berupa uang) menjadi kenikmatan (natura)

9. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Mengubah pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan menjadi pengeluaran yang boleh dikurangkan

Melengkapi biaya entertainment dengan daftar nominatif.

10. Mengendalikan likuiditas dan memaksimalkan net present value

Percepatan pengakuan deductible tax expense

Melihat biaya-biaya yang dapat dipercepat dan telah jatuh tempo menjelang berakhirnya tahun buku

Page 43: Sesi 3 Tax Manajemen dan Tax Planning