Tatalaksana Trauma Kimia

19
Tatalaksana Trauma Kimia

description

Tatalaksana Trauma Kimia. First aid pada situs kecelakaan ( dapat dilakukan oleh coworkers/family members): Tahan blefarospasme dengan memegang kelopak mata terbuka - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Tatalaksana Trauma Kimia

Page 1: Tatalaksana Trauma Kimia

Tatalaksana Trauma Kimia

Page 2: Tatalaksana Trauma Kimia

First aid pada situs kecelakaan (dapat dilakukan oleh coworkers/family members):

• Tahan blefarospasme dengan memegang kelopak mata terbuka

• Irigasi mata dalam beberapa detik seteIah cedera menggunakan tap water, mineral water, soft drinks, coffee, tea, atau cairan serupa (Susu sebaiknya dihindari karena meningkatkan penetrasi luka bakar dengan membuka barier epitel.).

• Secara hati-hati buang partikel-partikel kasar dari bursa konjuntiva

• Hubungi ambulans/tim SAR• Transport pasien ke oftalmologis terdekat atau klinik mata

Page 3: Tatalaksana Trauma Kimia

Terapi oleh ophthalmologist atau pada eye clinic:• Administrasikan anestetik untuk meredakan nyeri dan

menetralisasi blefarospasme.• Dengan kelopak mata atas dan bawah yang dieversikan

secara penuh, secara hati-hati ambil partikel kecil dari forniks konjungtiva superior dan inferior. Di bawah mikroskop menggunakan moist cotton swab.

• Iirigasi/flush/guyur mata dengan solusi buffer. Irigasi jangka panjang menggunakan lensa kontak pengirirgasi dapat diindikasikan (lensa dihubungkjan ke kanula untuk mengirigasi mata dengan aliran konstan cairan)

• Mulai terapi nyeri bila diindikasikan

Page 4: Tatalaksana Trauma Kimia

Terapi tambahan pada kamar klinik mata• Prosedur terapi di bawah ini biasa dilakukan untuk cedera kimia berat:• Lanjutkan irigasi.• Mulai terapi topikal kortison (dexamethasone 0.1% eyedrops dan prednisolone 1% eyedrops).• Administrasikan subconjunctival steroids.• Imobilisasi pupil dengan atropine 1% eyedrops atau scopolamine 0.25% eyedrops dua kali sehari.• Administrasikan aen anti-inflammatory (dua dosis oral 100mg indomethacin atau diclofenac) atau

50–200mg systemic prednisolone.• Administrasikan vitamin C oral dan topical untuk menetralisasikan radikal sitotoksik• Administrasikan 500mg acetazolamide oral (Diamox) untuk mengurangi TIO sebagai profilaksis

terhadap glaukoma sekunder• Administrasikan hyaluronic acid untuk perawatan kornea untuk mempromosikan reepitelialisasi

dan menstabilkan barier fisiologis• Administrasikan topical antibiotic eyedrops.• Lakukan debridement jaringan nekrotik konjungtiva dan kornea dan buat insisi radial pada

konjungtiva (Passow’smethod) untuk mendrainasi edema subkonjungtiva

Page 5: Tatalaksana Trauma Kimia

OBAT-OBAT YANG SERING DIGUNAKAN UNTUK MATA

Page 6: Tatalaksana Trauma Kimia

Anestetik Topikal• Untuk prosedur diagnostic dan terapi, termasuk tonometri,

pengambilan benda asing, jahitan, gonioskopi, conjunctival scraping, dan operasi minior pada kornea dan konjungtiva.

• Paling sering digunakan: Proparacaine (paling tidak mengiritasi), Tetracaine (sangat pedih ketika diteteskan), dan Benoxinate (biasa digunakan sebelum tonometri applanasi) (praktiknyasama potensi anestetiknya).

• Solusio Cocaine 1–4% juga dipakai untuk anestetik topikal• Note: Obat tidak boleh diresepkan untuk digunakan di

rumahpenggunaan jangka panjangkomplikasi kornea dan menyembunyikan penyakitokular serius.

Page 7: Tatalaksana Trauma Kimia

Anestetik Lokal untuk Injeksi

• Umum digunakan untuk operasi mataLidocaine, procaine, dan mepivacaine

• Longer-acting agentsbupivacaine dan etidocaine

• Local anesthetics sangat aman, tetapi dapat beraksi toksik sistemik bila terjadi absorpsi cepat dari situs injeksi, dosis yang berlebihan, atau setelah injeksi intravascular inadvertent

Page 8: Tatalaksana Trauma Kimia

Mydriatics & Cycloplegics

• mendilatasi pupil• Cycloplegics menyebabkan paralisis akomodasi (pasien

tidak dapat melihat objek dekat)• umum digunakan sendiri-sendiri atau dikombinasikan• Kegunaan: – dilatasi pupil pada oftalmoskopi, – untuk dilatasi pupil dan paralisis otot akomodasi pada

uveitis untuk menceah pembentukan synechia dan meredakan nyeri serta fotofobia

• hati-hati digunakan pada BMD dangkal angle-closure glaucoma

Page 9: Tatalaksana Trauma Kimia

Mydriatics (Sympathomimetics)

• Phenylephrine adalah midriatik tanpa efek siklopegik (drop solusio)

• Comment: Phenylephrine dapat digunakan tunggal atau dikombinasiakn dengan cycloplegics untuk oftalmoskopi, terapi uveitis, dan untuk mendiatasi pupil sebelum operasi katarak.

Page 10: Tatalaksana Trauma Kimia

Cycloplegics (Parasympatholytics)Atropine Sulfate (solusio, ointment)• Comment: Atropine siklopegik efektif dan long-acting. Dapat

digunakan untuk terapi iritis, mempertahankan pupil yang berdilatasi setelah prosedur operasi intraocular

Scopolamine Hydrobromide (drops solusio)• Comment: effective cycloplegicdigunakan untuk pengobatan

uveitis, in refraction of children, dan postoperatively.Homatropine Hydrobromide (drops solusio)Cyclopentolate Hydrochloride (Cyclogyl, Others) (drop solusio)Tropicamide (Mydriacyl, Others) (drop solusio)• Comment: Tropicamide midriatik efektik dengan aksi siklopegik

lemahpaling berguna untuk oftalmoskopi

Page 11: Tatalaksana Trauma Kimia

OBAT UNTUK PENGOBATAN GLAUKOMA (konstriksi pupil, kontraksi otot siliaris)• [obat] dan frekuensi pemakaian disesuaikan

dengan individu berdasarkan pengukuran tonometrik.

• Gunakan dosis yang paling kecil yang efektif mengontrol TIO dan mencegah cedera saraf optik

Page 12: Tatalaksana Trauma Kimia

PARASIMPATOMETIKSemua parasympathomimetics mengurangi TIO dengan meningkatkan aliran

keluar (outflow, of) humor akueus melalui trabecular meshwork. Direct-Acting Cholinergic (Parasympathomimetic) Drugs• Pilocarpine Hydrochloride & Nitrate (solusio, gel, patch)telah lama

sekali dipakan untuk antiglaucoma.• Carbachol, Topical (drop solusio)mengikat dan mengaktifkan reseptor

asetilkolin• Indirect-Acting Anticholinesterase Drugs• Physostigmine Salicylate & Sulfate (Eserine) (Solution, ointment)• Echothiophate Iodide (Phospholine Iodide) (drop solusio)• Durasi efeknya lama sama dengan isoflurophate yang larut air dan

menyebabkan iritasi local yang lebih sedikit.

Page 13: Tatalaksana Trauma Kimia

SIMPATOMIMETIKAdrenergic (Sympathomimetic) Drugs; Nonspecific• epinefrin memiliki kelebihan: durasi efek yang lebih panjang (12-72

jam)dan tidak menyebabkan miosis(yang penting pada pasien katarak insipient sehingga efeknya pada penglihatan tidak mengganggu)

• Epinephrine berefek pada situs reseptor alpha dan beta.• Epinephrine terutama beraksi dengan meningkatkan aliran keluar

aqueous humor. Namun, ia juga berkemampuan menurunkan produksi aqueous humor setelah penggunaan jangka panjang.

• Digunakan untuk glaucoma sudut terbuka, dengan dosis sama• Dipivefrin bentuk esterified epinephrine yang secara cepat

dihidrolisasi menjadi epinephrine (farmakodinamiknya sama dengan epinefrin).

Page 14: Tatalaksana Trauma Kimia

SIMPATOMIMETIK

Adrenergic (Sympathomimetic) Drugs; Relatively Alpha 2–Specific

Apraclonidine Hydrochloride (Iopidine) (drop solusio)• Menurunkan TIO dengan menurunkan pembentukan

humor akuous (mekanisme belum diketahui jelas), dapat juga meningkatkan aliran keluar akuous

Brimonidine Tartrate (Alphagan-P) (drop solusio)• Menurunkan TIO dengan menurunkan produksi akuous

dan kemungkinan juga dengan meningkatkan outflow melalui jalur uveoscleral.

Page 15: Tatalaksana Trauma Kimia

SIMPATOLITIKBeta-Adrenergic Blocking (Sympatholytic) DrugsTimolol Maleate (Timoptic; Timoptic XE, Betimol) (drop solusio, drop gel)• applied topically untuk pengobatan open-angle glaucoma, aphakic glaucoma, dan beberapa tipe

secondary glaucoma. • Obat ini tidak mempengaruhi ukuran pupil atau visual acuity. • hati-hati untuk pasien dengan kontraindikasi terhadap penggunaan sistemik obat beta-adrenergic

blocking (misalnya, asthma dan heart failure).Betaxolol Hydrochloride (Betoptic; Betoptic S) (drop solusio)• Efikasinya untuk glaukoma sama dengan timolol• Selektivitas untuk beta1 receptor mengurangi risiko efek samping pada paru, terutama pada pasien

dengan reactive airway disease.Levobunolol Hydrochloride (Betagan) (drop solusio)• Merupakan nonselective beta 1 and beta 2 blocker. • Efeknya sama dengan timolol pada pengobatan glaukomaMetipranolol Hydrochloride (Optipranolol) (drop solusio)• Merupakan nonselective beta 1 and beta 2 blocker dengan efek ocular sama dengan timolol.Carteolol Hydrochloride (Ocupress) (drop solusio)• Merupakan nonselective beta-blocker • Efek farmakologis sama dengan topical beta-blockers lainnya yang digunakan u/glaukoma•

Page 16: Tatalaksana Trauma Kimia

Carbonic Anhydrase Inhibitors; Orally Administered• Inhibisi anhidrase karbonat pada badan siliaris menurangi sekresi akueus. • Terutama berguna untuk mengurangi tekanan intraocular pada kasus-

kasus tertentu glaukoma sudut terbuka dan dapat digunakan dengan beberapa efek pada glaukoma sudut tertutup.

• Contoh obat: Acetazolamide (Diamox), Methazolamide (Neptazane), Dichlorphenamide (Daranide)

Carbonic Anhydrase Inhibitors; Topically Administered• Dorzolamide (drop solusio, dapat digunakan monoterapi tetapi paling

sering untuk dikombinasikan dengan obat glaukoma lain, reaksi local• mengurangi TIO dengan mengurangi sekresi akueus.

Page 17: Tatalaksana Trauma Kimia

Prostaglandin Analog

• Mengurangi TIO dengan meningkatkan outflow humor akuous terutama melalui jalur uveoskleral.

• Contoh obat: Latanoprost (Xalatan, drop solusio), Travoprost (Travatan, drop solusio), Bimatoprost (Lumigan, drop solusio), Unoprostone Isopropyl (Rescula, drop solusio)

Page 18: Tatalaksana Trauma Kimia

AGEN OSMOTIK• Agen hiperosmotik seperti urea, mannitol, dan gliserin digunakan untuk

menurunkan TIO dengan membuat plasma hipertonik dibandingkan humor akuous.

• Umumnya dipakai dalam tatalaksana glaukoma akut (sudut tertutup) dan terkadang pada preoperative atau postoperative surgery ketika pengurangan TIO diindikasikan.

Glycerin (Osmoglyn)• Administrasi oral dan tidak adanya efek diuretic membuatnya lebih unggulIsosorbide (Ismotic)• Tak seperti gliserin, isosorbid tidak berkalori atau meningkatkan gula darah. Mannitol (Osmitrol)• Masalah cardiovascular overload dan pulmonary edema lebih umum terjadi Urea (Ureaphil)• Toksisitas: ekstravasasi yang tidak sengaja pada situs injeksi dapat menyebabkan

reaksi local dari iritasi ringan sampai nekrosis jaringan.

Page 19: Tatalaksana Trauma Kimia