3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
-
Upload
arina-windri-rivarti -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
1/18
Tatalaksana Trauma Mata di
Pelayanan Kesehatan Primer
Isna K. Nintyastuti
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
2/18
Pendahuluan
Pencegahan kebutaan pada cidera mata memerlukan:
Pencegahan terjadinya cidera/trauma (promosikesehatan dan advokasi)
Kecepatan pasien mendapat pelayanan kesehatan(promosi kesehatan dan pelatihan tenaga kesehatan)
Assassment yang akurat (pusat pelayanan mata primeryang baik dan kelengkapan sarana pertolongan
pertama)
Kecepatan rujukan ke ahli mata untuk kasus-kasus yangmemerlukan pertolongan spesialistik.
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
3/18
Trauma
Orbita Okular
Mekanisme Trauma
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
4/18
Trauma
Mekanis/
fisikKimia
Benda
asing
Foto
trauma
Trauma
termal
Tajam Tumpul Asam Basa Zat lain
Mekanisme trauma lanjutan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
5/18
Penggalian riwayat trauma mata
Harus detil
Tepat sasaran
Untuk menentukan mekanisme trauma yang
mungkin terjadi
meliputi:
Benda apa yang mengenai mata
Apa yang sedang dikerjakan pasien saat traumaterjadi
Obat/tindakan apa yang telah diberikan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
6/18
Pemeriksaan fisik
Terminologi Definisi
Abrasi Defek epitel kornea. Terwarnai dengan fluoresin.Biasanya sembuh sendiri dalam 24-48 jam
Kontusio
Efek/akibat dari trauma tumpul, dapat ditemukan di area
trauma maupun di bagian tubuh lain
Cidera tertutupDinding bola mata utuh, namun struktur dalam bola
mata mengalami kerusakan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
7/18
Terminologi Definisi
Ruptur
Luka terbuka yang tidak teratur
Trauma tumpul
Tidak tepat pada titik trauma --> bagian terlemah bola
mata : daerah limbus kornea, tepat di belakang insersi
otot ekstraokuler dan daerah ekuator
Cidera terbuka
Seluruh lapisan dinding bola mata mengalami cidera
sehingga dinding bola mata menjadi terbuka, bisa terjadi
akibat dari trauma tajam maupun trauma tumpul yang
sangat keras
Laserasi lamelarCidera pada sebagian lapisan dinding bola mata akibat
dari trauma tajam
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
8/18
Terminologi Definisi
Laserasi Penetrasi pada seluruh lapisan
Penetrasi Hanya ditemukan luka masuk
PerforasiLuka tembus. Ditemukan luka masuk dan
luka keluar pada sisi yang lain
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
9/18
Tatalaksana
Laserasi kelopak mata
Cek apakah terdapat
keterlibatan mata
Berikan salep mataantibiotika dan bebat
mata
Rujukuntuk repairsecara operatif
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
10/18
Tatalaksana lanjutan
Benda asing/ corpus
alienum
Bisa terjadi karena debu,
percikan besi gerinda danlain-lain
Bisa ditemukan pada
konjungtiva tarsal, bulbi
maupun kornea Tatalaksana pertama
adalah mencuci mata
dengan air bersih
mengalir
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
11/18
Konjungtiva tarsal superior--> eversi kelopakmata dan ambil corpal dengan cotton bud
Kornea--> anestesikum topikal --> coba ambil
corpal dngan menggunakan ujung kertas yangbersih
Setelah corpal berhasil diambil, berikan salepmata antibiotika dan bebat mata
Rujuk segeraapabilacorpal gagal diambil
Tatalaksana lanjutan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
12/18
Tatalaksana lanjutan
Abrasi Kornea
Abrasi bisa terjadi akibatmengucek mata maupunkegiatan mengelas
Biasanya ditandaidengan rasa nyeri dansilau yang cukup berat
Abrasi bisa terlihatdengan pemeriksaanfluoresin
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
13/18
Terapi yang diberikan berupa salep mataantibiotika dan pembebatan mata selama seharidan dilanjutkan dengan pemberian salep mataantibiotika 3 kali sehari selama 3 hari
Apabila abrasi belum menyembuh, ulangipemberian salep mata antibiotika danpembebatan selama 24 jam
Rujukapabilatidak terdapat perbaikan dalam 3hari
Tatalaksana lanjutan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
14/18
Perforasi
Berikan antitetanusserum (ATS)
Jangan menekan-nekanmata, walaupun untukmemeriksa mata
Jangan memberikan obatmata hingga diberikan
oleh spesialis mata Pasang penutup mata
dengan perlahan
Segera rujuk
Apabila terdapat
penundaan ke tempatrujukan, boleh diberikantetes mata antibiotika danantibiotika sistemik
Tatalaksana lanjutan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
15/18
Hifema
Balut kedua mata untuk
menghindari pasienmengucek mata
Pasien harus istirahat totaldengan posisi setengahduduk
Bila diperlukan, berikanantinyeri/analgesik (hindarianalgesik yangmengandung aspirin)
Rujuk segera apabilaterjadi penurunan visus(lebih buruk dari 6/18),perdarahan di dalam bilikmata depan semakinbanyak dan nyeri semakinberat
Tatalaksana lanjutan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
16/18
Luka bakar dan trauma kimia
Lakukan irigasi segeradengan air bersih mengalir,lakukan setidaknya 10-15menit, bisa lebih apabiladiperlukan
Berikan salep mata antibiotikadan balut mata
Kondisi ini merupakankeadaan gawat darurat, rujuksegera setelah dilakukan
irigasi Jangan menunda merujuk
pasien walau untukpemeriksaan visus
Tatalaksana lanjutan
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
17/18
Hal-hal yang perlu diingat !!!
Lakukan penggalian riwayat penyakit dengan akurat dansampaikan juga pada petugas kegiatan lain yang akanmerawat pasien
Usahakan untuk memeriksa tajam penglihatan pasiensebelum memberi terapi atau merujuk (kecuali kasusluka bakar dan trauma kimia)
Rujuk pasien dengan trauma mata apabila tajampenglihatan lebih buruk dari 6/18
Pemeriksaan selalu dilakukan dengan lembut dan hati-hati
-
5/20/2018 3. Tatalaksana Trauma Mata Di Pelayanan Kesehatan Primer
18/18
TERIMA KASIH