TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS...

36
TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 SITAS 1111 o Pidato Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Patologi Klinik pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya pada Hari Sabtu, Tanggal 19 Januari 2008 Oleh PRlHATINIDJOJOSOEDARSONO

Transcript of TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS...

Page 1: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015

SITAS ~GGA

1111 o

Pidato

Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Patologi Klinik

pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

di Surabaya pada Hari Sabtu Tanggal 19 Januari 2008

Oleh

PRlHATINIDJOJOSOEDARSONO

--TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015

Pidato

Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Patologi Klinik

pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya pada Hari Sabtu Tanggal19 Januari 2008

Oleh

PRIHATINIDJOJOSOEDARSONO

M r L J K PER CUSTliU AN

UNlVER~ITAS AIRLANGGA SURABAYA

Ya Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu

dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)

(QS al-Kahfi 1810)

ity Press bAUP

iii

VipersenWaikan ~pcufa

YtEmamum agali dan wu teTcinta

Sautfara-sautfaralif dan sefuruli ~ra6atlif

YtEma mater

(jenerasi penerus seTta

iJpoundusa dan Bangsai(y

v

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera

Yang terhormat

Ketua Sekretaris Anggota Waliamanat Universitas Airlangga

Ketua Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas

Airlangga

Saudara Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga

Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga

Para Ketua Lembaga di Lingkungan Universitas Airlangga

Saudara Direktur dan Wakil Direktur RSU Dr Soetomo di Surabaya

Para Ternan Sejawat dan Segenap Sivitas Akademika Universitas

Airlangga dan

Para Undangan hadirin sekalian yang saya muliakan

Pada kesempatan yang berbahagia ini terlebih dahulu marilah

kita panjatkan doa puji syukur kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan Rakhmat Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan

sehat walafiat dan dalam suasana yang berbahagia untuk

menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga

di Aula Gedung Rektorat Universitas Airlangga

Salawat dan salam kami sampaikan juga kepada juqjungan kita

Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga sahabat serta para

pengikutnya

Hadirin yang kami muliakan

Atas perkenan-Nya pula dalam kesempatan yang terhormat ini

saya dalam acara peresmian penerimaan jabatan dan pengukuhan

saya sebagai Guru Besar Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran

Yv1fLIK prRPUSTMCmiddotAN

UKljEPSITAS AIRLANGOA

SURABYA

1

Universitas Airlangga dapat menyampaikan pidato pengukuhan masalah kesehatan berd yang berjudul tahun 202523

Terjadinya bencana TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLINIK saat melanda masyaraka

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 pelayanan kesehatan J

bertambah umumnya m

PENDAHULUAN departemen kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia ganda yang berat bagi p

pengendalian penyakit45

Menurut Koalisi untuk Indonesia sehat 2004 terdapat ancaman Upaya meningkatkan ganda HIY dan TBC yaitu dengan terdapatnya kasus baru HIY pemerintah maupun swa 90 000-130 000 dan TBC 211 753 yang diperkirakan terjadi (medik) baik secara umu 140 000 kematian setiap tahun Laporan WHO (Maret 2005) dan subkeahlian (subspesi jumlah HIY-TBC di dunia mencapai 14 juta orang dan 3 juta berasal baik tanpa pelayanan ked dari Asia Tenggara Di Indonesia Infeksi TBC terdapat di 40 satu bentuk pelayanan kl penderita AIDS di RS Persahabatan (Paru) Jakarta 10 di RS Cipto bidang Patologi Klinik yan Mangunkusumo Jakarta 32 di RSU Dr Soetomo dan 24 di RS mencakup bidang Hemato Sanglah Bali1 Penyakit Infeksi Metabol

Penyakit akibat pencemaran lingkungan hidup di Jatim Respirasi dan Kardiovas cenderung mengalami peningkatan di antaranya TBC malaria

infeksi saluran pernapasan (ISPA) diare dan demam berdarah Hadirin yang kami muliak Penyakit menular baru atau baru muncul (emerging disease) yang mewabah seperti flu burung SARS selain meningkatnya

kembali penyakit TBC polio malaria campak leptospirosis

Penerapan Pola Pend Lanjut7

HIV (human Immuno Deficiency Virus) lepra demam berdarah Ilmu patologi (klini

anthrax Javanese B encephalitis dan filariasis menantang kegiatan kedokteran dasar dan men

penelitian pengembangan dan penerapan Iptek (ilmu pengetahuan yang tertera pada gambar

dan teknologi) Di samping itu masih terdapat beberapa penyakit Patologi KIinik adalah

yang terabaikan pembasmiannya seperti kusta frambusia dan yang digambarkan dalam

taeniasis selain itu yang meningkat juga penyakit metabolik dan Ilmu tersebut digambark

kardiovaskuler Penyakit tersebut timbul karena pertambahan akar yang menunjang da

penduduk yang disertai perubahan pola makan maupun gaya semua Dokter Spesialis KI

hidup serta penyakit kemunduran organ tubuh (degeneratif) selain psikiatri saraf penyakit

2

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 2: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

--TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015

Pidato

Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Patologi Klinik

pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya pada Hari Sabtu Tanggal19 Januari 2008

Oleh

PRIHATINIDJOJOSOEDARSONO

M r L J K PER CUSTliU AN

UNlVER~ITAS AIRLANGGA SURABAYA

Ya Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu

dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)

(QS al-Kahfi 1810)

ity Press bAUP

iii

VipersenWaikan ~pcufa

YtEmamum agali dan wu teTcinta

Sautfara-sautfaralif dan sefuruli ~ra6atlif

YtEma mater

(jenerasi penerus seTta

iJpoundusa dan Bangsai(y

v

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera

Yang terhormat

Ketua Sekretaris Anggota Waliamanat Universitas Airlangga

Ketua Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas

Airlangga

Saudara Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga

Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga

Para Ketua Lembaga di Lingkungan Universitas Airlangga

Saudara Direktur dan Wakil Direktur RSU Dr Soetomo di Surabaya

Para Ternan Sejawat dan Segenap Sivitas Akademika Universitas

Airlangga dan

Para Undangan hadirin sekalian yang saya muliakan

Pada kesempatan yang berbahagia ini terlebih dahulu marilah

kita panjatkan doa puji syukur kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan Rakhmat Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan

sehat walafiat dan dalam suasana yang berbahagia untuk

menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga

di Aula Gedung Rektorat Universitas Airlangga

Salawat dan salam kami sampaikan juga kepada juqjungan kita

Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga sahabat serta para

pengikutnya

Hadirin yang kami muliakan

Atas perkenan-Nya pula dalam kesempatan yang terhormat ini

saya dalam acara peresmian penerimaan jabatan dan pengukuhan

saya sebagai Guru Besar Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran

Yv1fLIK prRPUSTMCmiddotAN

UKljEPSITAS AIRLANGOA

SURABYA

1

Universitas Airlangga dapat menyampaikan pidato pengukuhan masalah kesehatan berd yang berjudul tahun 202523

Terjadinya bencana TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLINIK saat melanda masyaraka

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 pelayanan kesehatan J

bertambah umumnya m

PENDAHULUAN departemen kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia ganda yang berat bagi p

pengendalian penyakit45

Menurut Koalisi untuk Indonesia sehat 2004 terdapat ancaman Upaya meningkatkan ganda HIY dan TBC yaitu dengan terdapatnya kasus baru HIY pemerintah maupun swa 90 000-130 000 dan TBC 211 753 yang diperkirakan terjadi (medik) baik secara umu 140 000 kematian setiap tahun Laporan WHO (Maret 2005) dan subkeahlian (subspesi jumlah HIY-TBC di dunia mencapai 14 juta orang dan 3 juta berasal baik tanpa pelayanan ked dari Asia Tenggara Di Indonesia Infeksi TBC terdapat di 40 satu bentuk pelayanan kl penderita AIDS di RS Persahabatan (Paru) Jakarta 10 di RS Cipto bidang Patologi Klinik yan Mangunkusumo Jakarta 32 di RSU Dr Soetomo dan 24 di RS mencakup bidang Hemato Sanglah Bali1 Penyakit Infeksi Metabol

Penyakit akibat pencemaran lingkungan hidup di Jatim Respirasi dan Kardiovas cenderung mengalami peningkatan di antaranya TBC malaria

infeksi saluran pernapasan (ISPA) diare dan demam berdarah Hadirin yang kami muliak Penyakit menular baru atau baru muncul (emerging disease) yang mewabah seperti flu burung SARS selain meningkatnya

kembali penyakit TBC polio malaria campak leptospirosis

Penerapan Pola Pend Lanjut7

HIV (human Immuno Deficiency Virus) lepra demam berdarah Ilmu patologi (klini

anthrax Javanese B encephalitis dan filariasis menantang kegiatan kedokteran dasar dan men

penelitian pengembangan dan penerapan Iptek (ilmu pengetahuan yang tertera pada gambar

dan teknologi) Di samping itu masih terdapat beberapa penyakit Patologi KIinik adalah

yang terabaikan pembasmiannya seperti kusta frambusia dan yang digambarkan dalam

taeniasis selain itu yang meningkat juga penyakit metabolik dan Ilmu tersebut digambark

kardiovaskuler Penyakit tersebut timbul karena pertambahan akar yang menunjang da

penduduk yang disertai perubahan pola makan maupun gaya semua Dokter Spesialis KI

hidup serta penyakit kemunduran organ tubuh (degeneratif) selain psikiatri saraf penyakit

2

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 3: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Ya Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu

dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)

(QS al-Kahfi 1810)

ity Press bAUP

iii

VipersenWaikan ~pcufa

YtEmamum agali dan wu teTcinta

Sautfara-sautfaralif dan sefuruli ~ra6atlif

YtEma mater

(jenerasi penerus seTta

iJpoundusa dan Bangsai(y

v

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera

Yang terhormat

Ketua Sekretaris Anggota Waliamanat Universitas Airlangga

Ketua Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas

Airlangga

Saudara Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga

Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga

Para Ketua Lembaga di Lingkungan Universitas Airlangga

Saudara Direktur dan Wakil Direktur RSU Dr Soetomo di Surabaya

Para Ternan Sejawat dan Segenap Sivitas Akademika Universitas

Airlangga dan

Para Undangan hadirin sekalian yang saya muliakan

Pada kesempatan yang berbahagia ini terlebih dahulu marilah

kita panjatkan doa puji syukur kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan Rakhmat Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan

sehat walafiat dan dalam suasana yang berbahagia untuk

menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga

di Aula Gedung Rektorat Universitas Airlangga

Salawat dan salam kami sampaikan juga kepada juqjungan kita

Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga sahabat serta para

pengikutnya

Hadirin yang kami muliakan

Atas perkenan-Nya pula dalam kesempatan yang terhormat ini

saya dalam acara peresmian penerimaan jabatan dan pengukuhan

saya sebagai Guru Besar Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran

Yv1fLIK prRPUSTMCmiddotAN

UKljEPSITAS AIRLANGOA

SURABYA

1

Universitas Airlangga dapat menyampaikan pidato pengukuhan masalah kesehatan berd yang berjudul tahun 202523

Terjadinya bencana TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLINIK saat melanda masyaraka

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 pelayanan kesehatan J

bertambah umumnya m

PENDAHULUAN departemen kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia ganda yang berat bagi p

pengendalian penyakit45

Menurut Koalisi untuk Indonesia sehat 2004 terdapat ancaman Upaya meningkatkan ganda HIY dan TBC yaitu dengan terdapatnya kasus baru HIY pemerintah maupun swa 90 000-130 000 dan TBC 211 753 yang diperkirakan terjadi (medik) baik secara umu 140 000 kematian setiap tahun Laporan WHO (Maret 2005) dan subkeahlian (subspesi jumlah HIY-TBC di dunia mencapai 14 juta orang dan 3 juta berasal baik tanpa pelayanan ked dari Asia Tenggara Di Indonesia Infeksi TBC terdapat di 40 satu bentuk pelayanan kl penderita AIDS di RS Persahabatan (Paru) Jakarta 10 di RS Cipto bidang Patologi Klinik yan Mangunkusumo Jakarta 32 di RSU Dr Soetomo dan 24 di RS mencakup bidang Hemato Sanglah Bali1 Penyakit Infeksi Metabol

Penyakit akibat pencemaran lingkungan hidup di Jatim Respirasi dan Kardiovas cenderung mengalami peningkatan di antaranya TBC malaria

infeksi saluran pernapasan (ISPA) diare dan demam berdarah Hadirin yang kami muliak Penyakit menular baru atau baru muncul (emerging disease) yang mewabah seperti flu burung SARS selain meningkatnya

kembali penyakit TBC polio malaria campak leptospirosis

Penerapan Pola Pend Lanjut7

HIV (human Immuno Deficiency Virus) lepra demam berdarah Ilmu patologi (klini

anthrax Javanese B encephalitis dan filariasis menantang kegiatan kedokteran dasar dan men

penelitian pengembangan dan penerapan Iptek (ilmu pengetahuan yang tertera pada gambar

dan teknologi) Di samping itu masih terdapat beberapa penyakit Patologi KIinik adalah

yang terabaikan pembasmiannya seperti kusta frambusia dan yang digambarkan dalam

taeniasis selain itu yang meningkat juga penyakit metabolik dan Ilmu tersebut digambark

kardiovaskuler Penyakit tersebut timbul karena pertambahan akar yang menunjang da

penduduk yang disertai perubahan pola makan maupun gaya semua Dokter Spesialis KI

hidup serta penyakit kemunduran organ tubuh (degeneratif) selain psikiatri saraf penyakit

2

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 4: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

VipersenWaikan ~pcufa

YtEmamum agali dan wu teTcinta

Sautfara-sautfaralif dan sefuruli ~ra6atlif

YtEma mater

(jenerasi penerus seTta

iJpoundusa dan Bangsai(y

v

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera

Yang terhormat

Ketua Sekretaris Anggota Waliamanat Universitas Airlangga

Ketua Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas

Airlangga

Saudara Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga

Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga

Para Ketua Lembaga di Lingkungan Universitas Airlangga

Saudara Direktur dan Wakil Direktur RSU Dr Soetomo di Surabaya

Para Ternan Sejawat dan Segenap Sivitas Akademika Universitas

Airlangga dan

Para Undangan hadirin sekalian yang saya muliakan

Pada kesempatan yang berbahagia ini terlebih dahulu marilah

kita panjatkan doa puji syukur kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan Rakhmat Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan

sehat walafiat dan dalam suasana yang berbahagia untuk

menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga

di Aula Gedung Rektorat Universitas Airlangga

Salawat dan salam kami sampaikan juga kepada juqjungan kita

Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga sahabat serta para

pengikutnya

Hadirin yang kami muliakan

Atas perkenan-Nya pula dalam kesempatan yang terhormat ini

saya dalam acara peresmian penerimaan jabatan dan pengukuhan

saya sebagai Guru Besar Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran

Yv1fLIK prRPUSTMCmiddotAN

UKljEPSITAS AIRLANGOA

SURABYA

1

Universitas Airlangga dapat menyampaikan pidato pengukuhan masalah kesehatan berd yang berjudul tahun 202523

Terjadinya bencana TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLINIK saat melanda masyaraka

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 pelayanan kesehatan J

bertambah umumnya m

PENDAHULUAN departemen kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia ganda yang berat bagi p

pengendalian penyakit45

Menurut Koalisi untuk Indonesia sehat 2004 terdapat ancaman Upaya meningkatkan ganda HIY dan TBC yaitu dengan terdapatnya kasus baru HIY pemerintah maupun swa 90 000-130 000 dan TBC 211 753 yang diperkirakan terjadi (medik) baik secara umu 140 000 kematian setiap tahun Laporan WHO (Maret 2005) dan subkeahlian (subspesi jumlah HIY-TBC di dunia mencapai 14 juta orang dan 3 juta berasal baik tanpa pelayanan ked dari Asia Tenggara Di Indonesia Infeksi TBC terdapat di 40 satu bentuk pelayanan kl penderita AIDS di RS Persahabatan (Paru) Jakarta 10 di RS Cipto bidang Patologi Klinik yan Mangunkusumo Jakarta 32 di RSU Dr Soetomo dan 24 di RS mencakup bidang Hemato Sanglah Bali1 Penyakit Infeksi Metabol

Penyakit akibat pencemaran lingkungan hidup di Jatim Respirasi dan Kardiovas cenderung mengalami peningkatan di antaranya TBC malaria

infeksi saluran pernapasan (ISPA) diare dan demam berdarah Hadirin yang kami muliak Penyakit menular baru atau baru muncul (emerging disease) yang mewabah seperti flu burung SARS selain meningkatnya

kembali penyakit TBC polio malaria campak leptospirosis

Penerapan Pola Pend Lanjut7

HIV (human Immuno Deficiency Virus) lepra demam berdarah Ilmu patologi (klini

anthrax Javanese B encephalitis dan filariasis menantang kegiatan kedokteran dasar dan men

penelitian pengembangan dan penerapan Iptek (ilmu pengetahuan yang tertera pada gambar

dan teknologi) Di samping itu masih terdapat beberapa penyakit Patologi KIinik adalah

yang terabaikan pembasmiannya seperti kusta frambusia dan yang digambarkan dalam

taeniasis selain itu yang meningkat juga penyakit metabolik dan Ilmu tersebut digambark

kardiovaskuler Penyakit tersebut timbul karena pertambahan akar yang menunjang da

penduduk yang disertai perubahan pola makan maupun gaya semua Dokter Spesialis KI

hidup serta penyakit kemunduran organ tubuh (degeneratif) selain psikiatri saraf penyakit

2

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 5: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera

Yang terhormat

Ketua Sekretaris Anggota Waliamanat Universitas Airlangga

Ketua Sekretaris dan Anggota Senat Akademik Universitas

Airlangga

Saudara Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga

Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga

Para Ketua Lembaga di Lingkungan Universitas Airlangga

Saudara Direktur dan Wakil Direktur RSU Dr Soetomo di Surabaya

Para Ternan Sejawat dan Segenap Sivitas Akademika Universitas

Airlangga dan

Para Undangan hadirin sekalian yang saya muliakan

Pada kesempatan yang berbahagia ini terlebih dahulu marilah

kita panjatkan doa puji syukur kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan Rakhmat Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan

sehat walafiat dan dalam suasana yang berbahagia untuk

menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga

di Aula Gedung Rektorat Universitas Airlangga

Salawat dan salam kami sampaikan juga kepada juqjungan kita

Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga sahabat serta para

pengikutnya

Hadirin yang kami muliakan

Atas perkenan-Nya pula dalam kesempatan yang terhormat ini

saya dalam acara peresmian penerimaan jabatan dan pengukuhan

saya sebagai Guru Besar Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran

Yv1fLIK prRPUSTMCmiddotAN

UKljEPSITAS AIRLANGOA

SURABYA

1

Universitas Airlangga dapat menyampaikan pidato pengukuhan masalah kesehatan berd yang berjudul tahun 202523

Terjadinya bencana TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLINIK saat melanda masyaraka

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 pelayanan kesehatan J

bertambah umumnya m

PENDAHULUAN departemen kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia ganda yang berat bagi p

pengendalian penyakit45

Menurut Koalisi untuk Indonesia sehat 2004 terdapat ancaman Upaya meningkatkan ganda HIY dan TBC yaitu dengan terdapatnya kasus baru HIY pemerintah maupun swa 90 000-130 000 dan TBC 211 753 yang diperkirakan terjadi (medik) baik secara umu 140 000 kematian setiap tahun Laporan WHO (Maret 2005) dan subkeahlian (subspesi jumlah HIY-TBC di dunia mencapai 14 juta orang dan 3 juta berasal baik tanpa pelayanan ked dari Asia Tenggara Di Indonesia Infeksi TBC terdapat di 40 satu bentuk pelayanan kl penderita AIDS di RS Persahabatan (Paru) Jakarta 10 di RS Cipto bidang Patologi Klinik yan Mangunkusumo Jakarta 32 di RSU Dr Soetomo dan 24 di RS mencakup bidang Hemato Sanglah Bali1 Penyakit Infeksi Metabol

Penyakit akibat pencemaran lingkungan hidup di Jatim Respirasi dan Kardiovas cenderung mengalami peningkatan di antaranya TBC malaria

infeksi saluran pernapasan (ISPA) diare dan demam berdarah Hadirin yang kami muliak Penyakit menular baru atau baru muncul (emerging disease) yang mewabah seperti flu burung SARS selain meningkatnya

kembali penyakit TBC polio malaria campak leptospirosis

Penerapan Pola Pend Lanjut7

HIV (human Immuno Deficiency Virus) lepra demam berdarah Ilmu patologi (klini

anthrax Javanese B encephalitis dan filariasis menantang kegiatan kedokteran dasar dan men

penelitian pengembangan dan penerapan Iptek (ilmu pengetahuan yang tertera pada gambar

dan teknologi) Di samping itu masih terdapat beberapa penyakit Patologi KIinik adalah

yang terabaikan pembasmiannya seperti kusta frambusia dan yang digambarkan dalam

taeniasis selain itu yang meningkat juga penyakit metabolik dan Ilmu tersebut digambark

kardiovaskuler Penyakit tersebut timbul karena pertambahan akar yang menunjang da

penduduk yang disertai perubahan pola makan maupun gaya semua Dokter Spesialis KI

hidup serta penyakit kemunduran organ tubuh (degeneratif) selain psikiatri saraf penyakit

2

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 6: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Universitas Airlangga dapat menyampaikan pidato pengukuhan masalah kesehatan berd yang berjudul tahun 202523

Terjadinya bencana TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLINIK saat melanda masyaraka

MENJELANG INDONESIA SEHAT 2015 pelayanan kesehatan J

bertambah umumnya m

PENDAHULUAN departemen kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia ganda yang berat bagi p

pengendalian penyakit45

Menurut Koalisi untuk Indonesia sehat 2004 terdapat ancaman Upaya meningkatkan ganda HIY dan TBC yaitu dengan terdapatnya kasus baru HIY pemerintah maupun swa 90 000-130 000 dan TBC 211 753 yang diperkirakan terjadi (medik) baik secara umu 140 000 kematian setiap tahun Laporan WHO (Maret 2005) dan subkeahlian (subspesi jumlah HIY-TBC di dunia mencapai 14 juta orang dan 3 juta berasal baik tanpa pelayanan ked dari Asia Tenggara Di Indonesia Infeksi TBC terdapat di 40 satu bentuk pelayanan kl penderita AIDS di RS Persahabatan (Paru) Jakarta 10 di RS Cipto bidang Patologi Klinik yan Mangunkusumo Jakarta 32 di RSU Dr Soetomo dan 24 di RS mencakup bidang Hemato Sanglah Bali1 Penyakit Infeksi Metabol

Penyakit akibat pencemaran lingkungan hidup di Jatim Respirasi dan Kardiovas cenderung mengalami peningkatan di antaranya TBC malaria

infeksi saluran pernapasan (ISPA) diare dan demam berdarah Hadirin yang kami muliak Penyakit menular baru atau baru muncul (emerging disease) yang mewabah seperti flu burung SARS selain meningkatnya

kembali penyakit TBC polio malaria campak leptospirosis

Penerapan Pola Pend Lanjut7

HIV (human Immuno Deficiency Virus) lepra demam berdarah Ilmu patologi (klini

anthrax Javanese B encephalitis dan filariasis menantang kegiatan kedokteran dasar dan men

penelitian pengembangan dan penerapan Iptek (ilmu pengetahuan yang tertera pada gambar

dan teknologi) Di samping itu masih terdapat beberapa penyakit Patologi KIinik adalah

yang terabaikan pembasmiannya seperti kusta frambusia dan yang digambarkan dalam

taeniasis selain itu yang meningkat juga penyakit metabolik dan Ilmu tersebut digambark

kardiovaskuler Penyakit tersebut timbul karena pertambahan akar yang menunjang da

penduduk yang disertai perubahan pola makan maupun gaya semua Dokter Spesialis KI

hidup serta penyakit kemunduran organ tubuh (degeneratif) selain psikiatri saraf penyakit

2

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 7: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

-lpaikan pidato pengukuhan

S PATOLOGI KLINIK UA SEHAT 2015

~hat 2004 terdapat ancaman

rrdapatnya kasus baru HIV yang diperkirakan terjadi i

WHO (Maret 2005)

orang dan 3 juta berasal

TBC terdapat di 40

Jakarta 10 di RS Cipto

UH~~aH hidup di Jatim

(emerging disease) selain meningkatnya

menantang kegiatan

Iptek (ilmu pengetahuan

kusta frambusia dan

penyakit metabolik dan karena pertambahan

pola makan maupun gaya

tubuh (degeneratif) selain

masalah kesehatan berdasarkan perubahan sosial ekonomi pada tahun 202523

Terjadinya bencana alam maupun kecelakaan yang setiap saat melanda masyarakat di Indonesia akan berpengaruh dalam

pelayanan kesehatan Jumlah penduduk dan kemiskinan yang

bertambah umumnya menjadi beban pemerintah dan khususnya

departemen kesehatan yang akhirnya akan menjadi beban

ganda yang berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit 45

Upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam bentuk pelayanan kedokteran (medik) baik secara umum maupun menurut keahlian (spesialistik)

dan subkeahlian (subspesialistik) tidaklah mungkin tercapai dengan

baik tanpa pelayanan kedokteran penunjang yang memadai Salah

satu bentuk pelayanan kedokteran penunjang ialah pelayanan di

bidang Patologi Klinik yang merupakan layanan terpadu antara lain

mencakup bidang Hematologi Hemostasis Mikrobiologi Klinik dan

Penyakit Infeksi Metabolik-endokrin Alergi-imunologi Onkologi

Respirasi dan Kardiovaskuler Urologi Hepato-gastroenterologi6

Hadirin yang kami muliakan

Penerapan Pola Pendidikan Patologi Klinik Dasar dan Lanjut7

Ilmu patologi (klinik) berasal dari beberapa cabang ilmu

kedokteran dasar dan mendukung beberapa ilmu kedokteran khusus

yang tertera pada gambar 1

Patologi Klinik adalah ilmu yang mempelajari penyakit sebagai

yang digambarkan dalam batang pohon kedokteran (Gambar 1)

Ilmu tersebut digambarkan sebagai ilmu dasar dengan lambang

akar yang menunjang dan memberi makan (asupan) kelak kepada

semua Dokter Spesialis Kedokteran (anestesi kulit mata radiologi

psikiatri saraf penyakit kandungan dan obstetri kesehatan anak

3

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 8: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

THE TREE OF MEDlCINE

Gambar 1 Pohon Ilmu Kedokteran terdiri atas batang Patologi Umum yang digambarkan sebagai dasar semua

ilmu Kemudian dibagi dalam banyak cabang patologi

khusus yang masing-masing didukung oleh ilmu

kedokteran khusus (dikutip dari Majno dan Joris Majno G and Joris I Cells Tissues and Disease

Principles of General Pathology Blackwell Science

Cambridge MA 1996 p xii)7

penyakit dalam bedah) yang memperkokoh cabang pohon Ilmu

Kedokteran tersebut Keadaan kritis antara Ilmu Dasar dan Ilmu

Klinik Kedokteran membuat visi patologi berubah-ubah Beberapa kepakaran (spesialis) berkiblat (orientasi) lebih ke Ilmu Dasar

dan tidak terlibat dalam mendiagnosis atau langsung dengan perawatan penderita bahkan penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan sudut pandang ke hal yang terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar

pengobatan penderita Pa yaitu laboratorium med

medik terdiri dari semua

diagnostik molekuler da

dengan jaringan yang me

alat dalam kepakaran (8

pengenalan tersebut ber

menjadi objek dalam prak

Departemen atau L

Kedokteran Universitas memasukkan mata kuli

SI dan setelah beberapa

di samping bekal klinik d

penunjang diagnostik oleh SI dan D3 kuliah dan pr

secara perlahan mereka di berteknologi tinggi dan c

tidak canggung dalam m

kecepatan dan ketepatan

mata kuliah ekstra kuri

pembelajaran dasar mas

keterampilan medik yan

pengenalan keadaan buda setelah lulus pendidikan

mitra kerja di laboratori

Peran Departemen at

hal ini tidak kecil kare

Pendidikan Rumah Sakitl

Kesehatan Masyarakat

dan kecakapan (kompete secara laboratorik di rum

diperlukan tenaga pakar (

4

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 9: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

-

~ClNE

I erdiri atas batang Patologi

kan sebagai dasar semua

banyak cabang patologi

asing didukung oleh ilmu utip dari Majno dan Joris

ells Tissues and Disease

thology Blackwell Science )7

kokoh cabang pohon Ilmu

tara nmu Dasar dan Ilmu

gi berubahmiddotubah Beberapa

tasi) lebih ke Ilmu Dasar

sis atau langsung dengan

an yang dilakukan hanya

terkait penyakit Sebagian

berpikiran dengan dasar klinik dan bekerja mengikuti tuntunan

pengobatan penderita Patologi dibagi atas dua lingkup (area) besar

yaitu laboratorium medik dan patologi anatomi Laboratorium

medik terdiri dari semua laboratorium kimia darah mikrobiologi

diagnostik molekuler dan sebagainya Patologi anatomi berkaitan denganjaringan yang menghasilkan diagnosis Morfologi merupakan

alat dalam kepakaran (spesialis) dan pengenalan penyakit Pola

pengenalan tersebut bermakna akhir kepada keberhasilan atau menjadi objek dalam praktik7

Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga sejak didirikan 1963 telah memasukkan mata kuliah Patologi Klinik di semester 6 pendidikan

Sl dan setelah beberapa tahun D3 didirikan Manfaat yang diperoleh

di samping bekal klinik dapat diterapkan di daerah sebagai sarana penunjang diagnostik oleh lulusan dokter umum Sewaktu pendidikan

Sl dan D3 kuliah dan praktikum yang awalnya sangat sederhana

secara perlahan mereka diperkenalkan kepada sarana penunjang yang

berteknologi tinggi dan canggih agar kelak sewaktu bekerja mereka

tidak canggung dalam menghadapi tuntutan yang menginginkan

kecepatan dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorik Tambahan

mata kuliah ekstra kurikuler merupakan bekal yaitu yang didasari

pembelajaran dasar masalah (PBL problem base learning) serta

keterampilan medik yang secara langsung maupun tidak sebagai pengenalan keadaan budaya masyarakat yang kelak mereka hadapi

setelah lulus pendidikan dokter dan ahli teknik kesehatan sebagai

mitra kerja di laboratorium8

Peran Departemen atau Laboratorium Patologi Klinik dalam

hal ini tidak kecil karena mencakup pelayanan di Rumah Sakit

Pendidikan Rumah Sakit Pemerintah Swasta Daerah dan Pusat

Kesehatan Masyarakat Sebagai upaya menjaga mutu (kualitas)

dan kecakapan (kompetensi) dalam menunjang diagnosis penyakit

secara laboratorik di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan diperlukan tenaga pakar (Spesialis Patologi Klinik) Saat ini jumlah

5

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 10: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Spesialis Patologi Klinik di seluruh Indonesia plusmn 591 orang yang

tersebar di seluruh Indonesia sedangkan jumlah rumah sakit

pemerintah lebih dari 2000 buah belum termasuk yang swasta dan

sebagian besar belum dilengkapi tenaga pakar (~pesialis) Patologi klinik9

Pelayanan Patologi Klinik berperan dalam pencegahan

pratama (primary prevention) kedua (secondary prevention) dan

ketiga (tertiary prevention) Pencegahan pratama antara lain

meliputi kegiatan penajaan (promosi) kesehatan pemeriksaan

kedokteran umum (medical check up) pra atau pascavaksinasi

pengenalan (identifikasi) faktor risiko maupun penapisan

penyakit Pencegahan kedua mencakup penetapan diagnosis dan

pemantauan hasil terapi maupun menentukan prognosis sedangkan

pencegahan ketiga merupakan upaya pengendalian faktor risiko

supaya tidak mendapatkan serangan penyakit yang sarna atau

mencegah kekambuhan berikutnya Pelayanan Patologi Klinik tidak hanya berfungsi menunjang peri~tapan diagnosis klinik

dan berfungsi sebagai sarana untuk memastikannya tetapi juga

guna penatalaksanaan penderita Dokter Spesialis Patologi Klinik

mempunyai peran dalam upaya pengobatan (medis) teknis dan kepemimpinannya (manajerial)910

Peran upaya pengobatan yang diembannya meliputi memberikan

saran jenis pemeriksaan laboratorik yang sesuai untuk kepentingan

klinis (penemuan awal atau penemuandeteksi dini diagnosis

pemantauan pengobatanterapi maupun penentuan prognosis)

Dokter Spesialis Patologi Klinik juga berperan sebagai anggota tim

pengupaya pengobatan yang bertugas dalam mengambil keputusan

klinik untuk seorang penderita Dalam hal ini di bidang medis

Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) harus berkemampuan hal berikut inilOll

~~ L J X pr lUT ~ AN

LJt~I lh~~l fAS l-LANGGA

SUR B Y i

Secaraumum

a Merumuskan dan

b

c keterbatasan

dan

d Memberikan layanan

Secara khusus

(spesialisasi) 1ll111S111g-rlUUl1l

analisis maupun

laboratorik melalui

luar (ekstemaI) dan

hasil analisis Seorang teknik pemeriksaan

dalan melaksanakan

a Mampu rIl~ll1lUgt1ilm1UU1 b

metodologi pera

(reagen) maupun

c Mengambil tindakan

d

6

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 11: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

-IUUJJIOJla plusmn 591 orang yang

maupun penapisan

penetapan diagnosis dan

prognosis sedangkan

tllJIJJUQUau faktor risiko

(medis) teknis dan

meliputi memberikan

sesuai untuk kepentingan UtIt1Olmiddot dini diagnosis

penentqan prognosis)

sebagai anggota tim

mengambil keputusan

hal ini di bidang medis

harns berkemampuan hal

M L T K

Secaraumum

a Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan

dengan penentuan diagnosis penilaian (evaluasi) pengobatan prognosis dan pencegahan penyakit melalui pendekatan bidang

laboratorium yang meliputi hematologi hemostasis mikrobiologi

klinik dan penyakit infeksi metabolik-endokrin alergi-imunologi

onkologi masalah pernapasan (respirasi) dan kardiovaskular urologi hepato-gastroenterologi dan lain-lain

b Mampu menganalisis dan menafsirkan (interprestasikan) hasil

pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik

c Memberi penjelasan kepada sesama rekan dokter tentang keterbatasan (limitation) teknik pemeriksaan yang digunakan

dan

d Memberikan layanan rujukan (konsultasi)

Secara khusus

Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kepakaran

(spesialisasi) masing-masing

Peran teknis meliputi pengawasan mutu tahap pra-analisis

analisis maupun pasca-analisis Menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorik melalui program pemantapan mutu dalam (internal) dan

luar (eksternal) dan juga melalui penilaian pengobatan (medis) atas

hasil analisis Seorang DSPKDSPK-K harus menguasai berbagai teknik pemeriksaan laboratorik agar dapat mandiri dan paripurna

dalan melaksanakan pelayanan laboratorium Ketentuan yang harus

diikuti tersebut mencakup

a Mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorik

b Mampu mengenali dan menganalisis masalah kesulitan teknis

metodologi peralatan pereaksi contoh spesimen pereaksi

(reagen) maupun diagnostik penderita

c Mengambil tindakan perbaikan metode laboratorik dan

d Menatalaksanakan pemantapan mutu (kualitas) dalam (intra)

dan antar laboratorium

RSI [AS l~LANGGA

R A B Y f

7

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 12: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Hal di atas ditambah kemampuan khusus yang sesuai dengan

bidang kepakarannya (spesialisasi)

Hadirin yang kami muliakan

PROFESI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga6

Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik meliputi 80 SKS

(7 semester) yang mencakup 9 bidang utama yaitu

a Pengelolaan (Manajemen) laboratorium

b Hematologi

c Onkologi

d Penyakit tropik dan infeksi

e Kardiovaskuler

f Gastro-entero-hepatologi

g Endokrin-metabolik

h Alergi-immunologi dan

i Ginjal-hipertensi

Untuk mencapai kecakapan (kompetensi) perlu ditempuh tiga (3)

tahapan pendidikan yakni

1 Tahap dasar

2 Tahap klinik dan

3 Tahap terapan (aplikasi)

Tahapdasar

Sasaran pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dalam

tahap ini ialah bahwa peserta mampu merencanakan pengelolaan

laboratorium bermutu lengkap (total quality laboratory management)

1 Memahami asas (prinsip) kerja alat ukur yang lazim digunakan

di laboratorium klinik

2 Mampu menggunakan dan merawat mikroskop secara benar

3

nefelometri 11u1unmt4

4 Memahami asas

5

imunodifusi

6 Memahami asas r

enzimatik titik

assay) imunokimia

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai

1 Memahami faali

2

3

pemeriksaan

4 Mampu

5 Kewaspadaan

oleh kesalahan

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri

7 Mampu membuat

makalah ilmiah

ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan

bentuk makalah

dalam majalah llllllCUll

Sasaran yang ingin

1 Mampu memberikan

oleh sejawat yang

8

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 13: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

-

~husus yang sesuai dengan

I OLOGI KLINIK I ologi Klinik Fakultas

Klinik meliputi 80 SKS

yaitu

perlu ditempuh tiga (3)

3 Memahami asas pemeriksaan cara spektrofotometri turbidirnetri

nefelometri kolorimetri

4 Memaharni asas keIja alat pengukur gas darah dan elektrolit

5 Memaharni asas pemeriksaan elektroforesis kromatografi dan

imunodifusi

6 Memahami asas reaksi pada pemeriksaan kolorimetrik

enzimatik titik akhir penentuan kadar rerata (end point rate assay) imunokimia RIA ELISA chemiluminescense dan

7 lain-lain

Tahap klinik

Sasaran yang dicapai pada tahap ini adalah

1 Memahami faali (fisiologi) normal manusia

2 Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit guna menjelaskan

hasil pemeriksaan laboratorium

3 Memahami pengaruh terapi atau pengobatan sehubungan hasil pemeriksaan laboratorium

4 Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorik seorang pasien atau penderita dan membuat kesimpulannya

5 Kewaspadaan terhadap hasil pemeriksaan yang dipengaruhi

oleh kesalahan teknis laboratorik maupun keterbatasan teknik

pemeriksaan

6 Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan teknis laboratorik

7 Mampu membuat sari pustaka untuk disajikan dalam bentuk

makalah ilmiah danatau diterbitkan (publikasi) dalam majalah ilmiah dan

8 Mampu meneliti dan melaporkannya dalam forum ilmiah dalam

bentuk makalah yang disajikan atau diterbitkan (publikasi)

dalam majalah ilmiah

Tahap terapan (aplikasi)

Sasaran yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah

1 Mampu memberikan saran kepakaran (ekspertis) bila diminta

oleh sejawat yang merawat pasien atau pender ita

9

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 14: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

2 Mampu menjadi narasumber dalam pertemuan ilmiah maupun

dalam tim tindakan medis di rumah sakit dan

3 Mampu menjadi penanggungjawab laboratorium klinik

Patologist (spesialis Patologi klinik) bertindak sebagai perujuk

(konsultan) yaitu anggota tim klinik yang menangani bagaimana

cara mengobati penderita yang bergantung dari hasil diagnosis

yang diperoleh Dokter 8pesialis tersebut 8ecara langsung Dokter

8pesialis Patologi klinik tidaklah mengobati penderita tetapi

pengobatan tersebut didasari hasil laboratorik yang kemudian disepakati bersama tim klinik

Hadirin yang kami muliakan

POLA PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK DASAR DALAM MENGHADAPI LINGKUNGAN KERJA MENUJU INDONESIA SEHAT

Pola pendidikan Patologi Klinik untuk 81 dan D3 perlu

ditujukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang berdaya

saing dalam membangun Indonesia 8ehat mendatang Lulusan

81 dan D3 FK diharapkan memiliki kemahiran ringan insaniah

(soft skill) atau dengan istilah lain disebut himpunan kemahiran

sepintas (superficial skill set) yang dipengaruhi perubahan diri

pascapenyeselesaian pendidikan yaitu memiliki sifat kepemimpinan

atau kemahiran memimpin daya penciptaan (kreativitas)

kerapian tampilan (penampilan diri yang baik) dan kecerdasan

bermasyarakat (sosial) termasuk kemahiran berwiraswasta

sebagai usahawan (enterpreneurship) yang sesuai dengan tingkat

pendidikannya8- 11

8epintas (superficial) dapat didefinisikan sebagai hal yang

didasari atau yang berkaitan dengan permukaan atau penampilan

cerek saja tidak mendalam dangkaL Dapat ditambahkan kurang

bernilai kurang bermanfaat tidak penting Oleh karena itu

umumnya orang

(soft skill) dianggap sebagaJI

Untuk memper

dengan pemberdayaan

(dosen atau pemimpin

yang mendarah daging pemula yang memiliki

istilah

terubahkan menjadi

pengelolaan laboratorium

hanya sedikit beban pekerid

dan dapat dikirim KemDau

sendiri merupakan UillSlill1

semua hal yang terkait

tersebut melibatkan banva1

sertamerta dosen pemuulli

tersebut terampil dan

hal yang telah diajarkan

~

10

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 15: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

--terlerrLUan ilmiah maupun

klinik

sebagai perujuk

menangani bagaimana

dari hasil diagnosis

8ecara langsung Dokter

yang kemudian

KLINIK DASAR KERJA MENUJU

81 dan D3 perlu

ringan insaniah

himpunan kemahiran

perubahan diri

sifat kepemimpinan

(kreativitas)

ran berwiraswasta

sebagai hal yang

I111L1I bull lt111 atau penampilan

ditambahkan kurang

F Oleh karena itu

umumnya orang berpendapat bahwa kemahiran ringan insaniah

(soft skill) dianggap sebagai kemahiran sepintas (superficial)12

Untuk mempertahankan kemahiran ringan insaniah

memerlukan perlatihan yang ajeg (menetap) pascaperlatihan awal

dengan pemberdayaan positif oleh pengelola yang menanganinya

(dosen atau pemimpin yang bersangkutan) agar timbul perilaku

yang mendarah daging (terbiasakan) Mahasiswa atau pekerja

pemula yang memiliki kemahiran ringan insaniah dan berperilaku

semacam itu misalnya akan mengetahui apa yang dimaksud dengan

istilah pengurusanlmanaging dalam mengelola laboratorium

Patologi Klinik Hal ini terjadi karena kemampuan mengelola dapat

terubahkan menjadi terbiasakan Perilaku tersebut menjadikan

pengelolaan laboratorium lebih tepat guna dan berhasil guna Karena

hanya sedikit beban pekerjaan tersisa yang belum terselesaikan dan

pada waktu yang sarna permintaan konsumen cepat terselesaikan

dan dapat dikirim kembali tepat waktu Kemahiran pengubahan

cara mengelola tampak sebagai kemahiran ringan insaniah yang

tidak sengaja masuk kelompok tingkat sepintas Perlatihan itu

sendiri merupakan bagian yang bersatu-padu dengan setiap dan

semua hal yang terkait proses mengubah pengelolaan Perlatihan

tersebut melibatkan banyak kemahiran ringan insaniah maupun

kemahiran pendalaman (hard skill)12

Kemahiran pendalaman (hard skill) dapat didefinisikan

sebagai kemahiran yang mengeluarkan hasil yang sertamerta

tampak Hasil tersebut dapat didefinisikan dengan baik tampak

dan sertamerta jelas biasanya melibatkan seseorang dalam

meningkatkan penguasaan objek yang tidak hidup12- 14 Misalnya

mahasiswa mempelajari pemeriksaan hapusan darah maka

sertamerta dosen pembimbingnya akan melihat bahwa mahasiswa

tersebut terampil dan mahir dalam diagnosis anemia sesuai dengan

hal yang telah diajarkan

11

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 16: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

I

menjadi mitranya Jika ia menduduki

banyak UlUfiltU llllJlollll

3 Kemampuan

ilmu dan berbagi

dirinya 4 Memiliki etika dan 5

Kemahiran ringan insaniah ditlapatkan berdasarkan tujuh asas (prinsip) yaitu melalui1213

1 Peningkatan kemampuan secara bersama (kolektipound)

2 Pendemokrasian (demokratisasi) pengetahuan yaitu anutan pengetahuan lewat aneka sUIilber yang dianggapnya terbaik

3 Keberpihakan pada lingkungan masyarakat

4 Perubahan pola pikir 5 Bertanggung jawab (komitmen) tanpa paksaan 6 8ebagai subjek kegiatan dan 7 Penyatupaduan (integrasi) hasil program

Kemahiran ringan insaniah itu dilatih dalam waktu yang lama bukan dalam waktu singkat jadi lama pendidikan di FK sudah mengikuti pembelaJa~

memberikan cukup perlatihan kemahiran tersebut Karena di tugas yang dibebankarj 6setiap pembelajaran kemahiran baru akan melibatkan kegagalan

pada awal hasil pelatihannya dan supaya kemahiran itu tetap

terpatri dalam diri pribadi sehingga termilikl oleh mahasiswa 81 dan D3 setelah lulus serta siap memasuki dunia kerja maka perlu adanya KPP (Kegiatan PascaPelatihan) Perlatihan tersebut dapat dilakukan misalnya lewat ujian akhir merancang penelitian kecil dan lain-lain kegiatan mandiri yang berkelanjutan (kontinuitas) setiap hari bahkan setiap saat9

78upaya produktivitas tugas kerja tidak terganggu maka lulusan

81 dan D3 FK yang juga telah dibekali Patologi Klinik Dasar

dalam perubahan lingkungan yang dihadapinya sesuai tingkat pendidikannya perlu memiliki1213

1 Kemampuan berkomunikasi yaitu kemahiran mengkritik perlU812

(critical skill) berpikiran kritis dan berkemahiran menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelaiai masalah selain menguasai bahasa Inggrisatau bahasa asing atau pekerjaan yang lainnya 2 Berkomunikasi dengi11l

2 Kemampuan bekerja sama (termasuk kemahiran bersosial) penjelasan hal yang peri yaitu dalam setiap penyelesaian pekerjaan tidak ada egoisme dilakukan perubahan diri dari setiap perorangan (individu) yang terlalu tinggi perubahan kepada an~ agar tidak menyulitkan kerja sama dengan orang lain yang

r~~ ) rmiddot (~~ ~ N

T bull bull A ~ vmiddot~ middotmiddot~~_i middot) f11LJ~GGA

S U r B Y A

~

12

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 17: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

an berdasarkan tujuh asas menjadi mitranya Kerja sarna tim ini tidak boleh terabaikan

Jika ia menduduki jabatan pemimpin kegiatannya harus

ama (kolektif) banyak mengarahkan kepada penyelesaian masalah daripada

mgetahuan yaitu anutan memerintahkan penyelesaiannya menurut pendapatnya

g dianggapnya terbaik 3 Kemampuan interpersonal sharing yaitu dengan bertukar

arakat ilmu dan berbagi pengalaman serta belajar untuk lebih baik

tidak menganggap musuh orang yang tidak sependapat dengan

Lpaksaan dirinya

4 Memiliki etika dan moral kepekirtaan (profesional)

am 5 Kemampuan berinisiatif (misalnya mengikuti kursus di luar

silabus kurikulum akademik mereka) bermotivasi untuklh dalam waktu yang lama mengikuti pembelajaran berkelanjutan dalam menyelesaikan1 pendidikan di FK sudah tugas yang dibebankantiran tersebut Karena di

6 Kemampuan beradaptasi andaikata perlu ada perubahan dalamkan melibatkan kegagalan penanganan masalah sebagai pengelola ia perlu memahamipaya kemahiran itu tetap bahwa penyelesaiannya akan memerlukan waktu Misalnya iarmiliki oleh mahasiswa 81 merupakan pekerja pemula di lingkungan tempat kerja makadunia kerja maka perlu ia harus dapat menyesuaikan dengan suasana baru yang sangatPerlatihan tersebut dapat berbeda dengan teori yang diterimanya pada masa pendidikannya dan bermotivasi menimba ilmu kepada perorangan yang dianggap(kontinuitas) lebih berpengalaman dan

7 Kemampuan analitik misalnya menyusun daftar urutan

penyelesaian masalah tugas atau pekerjaan yang diterima yang

terkait dengan hal teknis sesuai tingkat Oleh karena itu tintuk meningkatkan kemahiranringan insaniah

perluS1 2

menyelesaikan 1 Dibangun dan dipelajari ciri (karakter) misalnya peri hal tugas

UgtI bahasa asing atau pekerjaan yang diterimanya

2 Berkomunikasi dengan baik yaitu dengan memberikan cukup penjelasan hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan Jika perlu

p ~J~~ tidak ada egoisme dilakukan perubahan maka sebelumnya saling dibahas alasan

perubahan kepada anggota tim kerjanya Tidak menganggap

fA) Ai~LANGGA

ASYA

yang terlalu tinggi

T ~N

13

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 18: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

i I

jawab kekirtaan

kepemimpinan di suatu harus berkemampuan9shy 1O

1 Menentukanjenis

dalam segi metodologi

2 laboratorium

3 Mengatur dan

4

5 penderita dan

6 Mengatur

(reagen)

7 (evaluasinya)

8 Menyesuaikan

laboratorium dengan kebutuhannya sesuai

sangkalan yang timbul sebagai hal yang negatif tetapi justru merupakan asupan yang membangun

3 Teknik perundingan (negosiasi) mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dirujuk dan

4 Berkemampuan menyajikan (presentasi) pendapat hasil

telitian dan sebagainya dan banyak hal lain didapatkan sebagai

pembelajaran kemahiran tersebut

Hal lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil

pendidikan 81 dan D3 ialah perniagaan (komersialisasi) dunia pekerjaan publik oleh karena itu perniagaan (komersialisasi)

pendidikan perlu diperkeciL Yaitu untuk menjaga citra pendidikan

agar nilai dan kelancaran studi mahasiswa D3 81 dan strata

selanjutnya tidak ditukar dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keniagaan (komersil) Di dalam perkuliahan perlu diajarkan nilai

kesalehan so sial dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi panduan

masyarakat sekaligus melakukan pengendaliannya kontrol)12

Hadirin yang kami muliakan

PERTANGGUNGJAWABAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

dan Penanggung jawab laboratorium Patologi kinik haruslah 9 Membuat perencanaan

seorang Dokter 8pesialis Patologi Klinik agar hasil pelayanan yang laboratorium didapatkan konsumen adalah paling baik (optimal) dan menurut Mengingat peran kepekirtaan (profesionalisme) sehingga dalam kepemimpinan dan harus dilandasi oleh laboratorium klinik tetap dapat dipertahankan Peran Dokter dipertanggungjawabkan 8pesialis Patologi Klinik sebagai pemimpin (manajer) meliputi standar profesD bagi kepemimpinan (manajemen) sistem informasi sistem perputaran

persediaan (inventory system) sumber daya manusia keuangan

pelayanan kepada pasien atau penderita mengembangkan dan melaksanakan rencana keniagaan (business plan) dan fungsi

kepemimpinan lainnya Karena kedudukan yang berperencanaan

(strategis) tersebut maka tanggung jawab pelayanan Dokter

yang akan menjaga mutu

menentukan kesetaraan (minimal) pendidikan D(

diupayakan adanya kurikul

Patologi Klinik dengan pE

dan penyelenggaraan ujian

14

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 19: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

negatif tetapi justru

hal yang perlu dan

tasi) pendapat hasil

lain didapatkan sebagai

(komersialisasi) dunia

(komersialisasi)

perlu diajarkan nilai

yang menjadi panduan

laaillarmya (kontrol)12

TORIUM PATOLOGI

atologi kinik haruslah

(optimal) dan menurut

dalam kepemimpinan

ltUJlUHnUJllt Peran Dokter

sistem perputaran

manusia keuangan

mengembangkan dan

plan) dan fungsi

yang berperencanaan

pelayanan Dokter

Spesialis Patologi Klinik makin lama makin besar baik tanggung

jawab kekirtaan (professional) teknis maupun tanggung jawab

kepemimpinan di suatu laboratorium Seorang DSPKDSPK-K harus berkemampuan9- 10

1 Menentukan jenis pemeriksaan yang dilakukan paling tepat baik

dalam segi metodologi maupun peralatan

2 Menentukan jenis dan jumlah sarana prasarana dan tenaga

laboratorium

3 Mengatur dan mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium

4 Menentukan fungsi dan tugas tenaga laboratorium masingshy

masmg

5 Menentukan kebijakan keselamatan kerja petugas laboratorium

penderita dan mencegah pencemaran lingkungan infeksi

6 Mengatur penggunaan dan pemeliharaan alat serta pereaksi

(reagen)

7 Menganalisis data kegiatan laboratorium dan menilainya

(evaluasinya)

8 Menyesuaikan sarana dan prasarana serta pelayanan

laboratorium dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta

kebutuhannya sesuai tingkat kemampuan masyarakat setempat

dan

9 Membuat perencanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium

Mengingat peran Dokter Spesialis Patologi Klinik cukup penting

dan harus dilandasi oleh kepekirtaan (profesionalisme) yang dapat

dipertanggungjawabkan maka diperlukan suatu bakuan kekirtaan

(standar profesi) bagi seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik

yang akan menjaga mutu kepekirtaannya tersebut Upaya untuk

menentukan kesetaraan kemampuan kekirtaan paling sedikit

(minimal) pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik telah

diupayakan adanya kurikulum nasional pendidikan Dokter Spesialis

Patologi Klinik dengan pengakuan (akreditasi) pusat pendidikan

dan penyelenggaraan ujian nasional yang harus diikuti oleh calon

15

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 20: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Dokter spesialis Patologi Klinik Kemudian dilanjutkan dengan pengesahan (sertifikasi) awal oleh Pehimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia (lihat tabe12)

Tabel 1 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

untuk JPS (Jaring Pengaman Sosial)

Tabel2 Sebaran LUIWW11

Airlangga di

No

1 Rumah sakit pendidlli Unibraw

Rumah sakit tipe A 3 Rumah sakit tipe B 4 Rumah sakit tipe C 5 Rumah sakit tipe D 6 Rumah sakit

Jumlah

Lulusan spesialis

didirikan pada 1963 sampail

menghasilkan Spesialis I

Spesialis II (Patologi KlintK-I

Jumlah lulu san

dengan spesialis klinik

Jumlah pelayanan 2005 2006 2007 sid Sept 2

Rawatjalan 8133 16128 15285 Rawat inap 11262 19610 20437

Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah diselenggarakan layanan

JPS atau Maskin (masyarakat miskin) di 13boratorium Patologi Klinik jumlah peserta tersebut hampir setiap tahun meningkat

Oleh karena itu perlu dikaji ulang apakah benar jumlah Maskin

bertambah tiap tahun

Ketenagaan Spesialis Patologi Klinik di Rumah Sakit Jawa Timur Tahun 2005

Rumah sakit pendidikan dan tipe A RSU Dr Soetomo dan RS Syaiful Anwar memiliki (2005) 41 tenaga spesialis Patologi Klinik

dan selebihnya tersebar di Jawa timur dari rumah sakit tipe B dan C tetapi belum semua memiIiki Spesialis Patologi Klinik

Di Jawa Timur kebutuhan tenaga Spesialis Patologi Klinik di

rumah sakit tipe B dan C menurut catatan DINKES tingkat I masih

belum terpenuhi kurang 1839 (462)

Tabel3 Nilai Pengaku~ Pelayanan Medik

Klinik RSU Dr 8lt

Tahun 2000 2000-2003 2004-2007

Tabel 3 menggambarkru klinik RSU Dr Soetomo I

Kesehatan RI cukup baik ya

16

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 21: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

- T

nudian dilanjutkan dengan Tabel 2 Sebaran Lulusan Spesialis Patologi Klinik FK Universitas himpunan Dokter Spesialis Airlangga di Indonesia 2007

llogi Klinik RSU Dr Soetomo Sosial)

2006 2007 sid Sept

16128 15285

19610 20437

lh diselenggarakan layanan

No Penempatan Jumlah SpPK

1 Rumah sakit pendidikan (FK Universitas Airlangga 48 Unibraw Udayana UNJED UNS UHT)

2 Rumah sakit tipe A (RS Menur) 1 3 Rumah sakit tipe B (Jawa timur NAD) 13 4 Rumah sakit tipe C (Jawa Timur) 20 5 Rumah sakit tipe D (RSUD Atambua) 1 6 Rumah sakit tipe Tingkat III (Ambon) I

Jumlah 84 1) di laboratorium Patologi

ir setiap tahun meningkat

tkah benar jumlah Maskin

tik eli Rumah Sakit Jawa

RSU Dr Soetomo dan RS spesialis Patologi Klinik rumah sakit tipe B dan C

PvLVl Klinik

tJltmiddot Patologi Klinik di DINKES tingkat I masih

Lulusan spesialis Patologi Klinik FK Universitas Airlangga sejak didirikan pada 1963 sampai 2007 LaboratoriumBagianDepartemen

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah menghasilkan Spesialis I (Patologi Klinik) sebanyak 128 orang dan

Spesialis II (Patologi Klinlk-) sebanyak 32 orang

Jumlah lulusan spesialis Patologi Klinik masih sedikit selama

kUfun waktu 44 tahun sejak didirikan pada 1963 dibandingkan

dengan spesialis klinik yang lain

Tabe13 Nilai Pengakuan (Akreditasi) Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI pada Laboratorium Patologi Klinik RSU Dr Soetomo

Tahun Predikat 2000 PME sangat baik 2000-2003 Penuh tingkat lanjut 2004-2007 Penuh tingkat lanjut

Tabel 3 menggambarkan mutu layanan Laboratorium Patologi

klinik RSU Dr Soetomo berdasarkan pengakuan Departemen Kesehatan RI cukup baik yang harus dipertahankan

17

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 22: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

--

Kecakapan (kompetensi) seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan dilihat dari tingkat kemahirannya Oleh karena itu ia harus selalu mengikuti perkembangan ilmu sehingga diperlukan pengesahan (sertifikasi) ulang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia secara berkala (periodik) sebagai tanggung jawab b (komitmen) untuk menjamin mutu pelayanan kedokteran kepada

masyarakat Pengesahan ulang dilaksanakan berdasarkan bakuan sehat dapat terkuranl

kekirtaan (standar profesi) patologi klinik yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 kekirtaan sangat terkait dengan etika kekirtaan (profesi) yang pengembangan berlaku bagi semua Dokter Spesialis Patologi KEnik sedikitnya 100 juta

Hadirin yang kami muliakan

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI INDONESIA sehat demikianPADA MASA MENDATANG (2015) penyehatan (akses

Rencana kerja dan sasaran pascapenyelesaian penunjang 6 Mengembangkan kemitrl

masalah kesehatan di Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan bersasaran

sasaran (target) untuk tahun 2015 adalah a Mengembangkan

1 Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang parah sistem keuangan

yaitu dengan pencapaian pendidikan dasar secara semesta (komitmen)(universal) Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan

mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar semestinya

b Membantu ke 2 Mengembangkan kesetaraan jenis kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus da memberdayakan perempuan Mengurangi perbedaan yang

c Secara pencakupan ] terkait jenis kelamin (diskriminasi jender) dalam pendidikan

persetujuan masalah dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan 1 semua tingkatan pada tahun 2015

(produktiO dan yang3 Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di

muda dalam kerja 51 bawah 5 tahun adanya penyerapan k

4Meningkatkan Kesehatan Ibu terutama teknologi in 5 Perlawanan terhadap HIVAIDS TBC malaria dan penyakit negara berkembang

lainnya Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan untuk berhutang d dengan bersasar~n (target)

18

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 23: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

-

Spesialis Patologi Klinik a Menyatupadukan asas (mengintegrasikan prinsip) karena itu ia harus selalu pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap

diperlukan pengesahan negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber Dokter Spesialis Patologi daya lingkungan

sebagai tanggung jawab b Pada tahun 2015 mendatang diharapkan setengah dari jumlah IavliJnpm kedokteran kepada orang yang tidak memiliki jangkauan (akses) air minum yang

berdasarkan bakuan sehat dapat terkurangi yang terukur Bakuan c Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat dicapai

kekirtaan (profesi) yang pengembangan kehidupan yang berarti (signifika) untuk Klinik sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh yaitu

masyarakat yang berkekurangan tingkat penyehatannya

(sanitasi) Selama tahun 1990-an hampir satu miliar orang

memperoleh jangkauan (akses) mendapatkan air minumINDONESIA sehat demikian pula jumlah yang sarna untuk jangkauan

penyehatan (akses sanitasi) dan saian penunjang

6 Mengembangkan kemitraan sedunia (global) untuk pembangunan yang tercantum dalam

dengan bersasaran (target)

a Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan kelaparan yang parah

sistem keuangan yang melibatkan pertanggungjawabandasar secara semesta

(komitmen) terhadap pengaturan pengelolaan (manajemen) anak laki dan perempuan

yang jujur dan bersih pembangunan dan pengurangantahap pendidikan dasar

tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional

b Membantu kebutuhan khusus negara tertinggal dan kelamin (jender) dan

kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil perbedaan yang

c Secara pencakupan menyeluruh (komprehensif) diupayakan rimiddot1 dalam pendidikan

persetujuan masalah hutang negara berkembang dan tahun 2005 dan untuk

d Mengembangkan usaha yang banyak menghasilkan

(produktif) dan yang dapat dijalankan dengan baik oleh kaum FL1J1Llt1C1Ji anak-anak usia di

muda dalam kerja sarna dengan pihak swasta membangun

adanya penyerapan keuntungan yang didasari teknologi baru

terutama teknologi informasi dan komunikasi Karena banyak malaria dan penyakit

negara berkembang menghabiskan lebih banyak anggaranlingkungan

untuk berhutang daripada untuk kebutuhan jasa sosial

19

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 24: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Tanggung jawab bantuan keuangan yang disetujui pada pertengahan tahun 2002 dapat diartikan terdapat jumlah tambahan sebesar 12 juta miliar per tahunnya hingga tahun

membantu departemen

20063

Hadirin yang kami muliakan

PENUTUP

Masa Depan Patologi Klinik

Sehubungan masa depan Patologi Klinik yang penuh tantangan dari segi sosial ekonomi dan budaya maka pembenahan pendidikan Patologi Klinik perlu diperbaiki baik dari segi mutu (kualitas) maupunjumlahnya (kuantitas) Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai 33 provinsi dengan institusi pendidikan 13 FK sehingga tiap FK mengampu 3 provinsi17

Kewajiban institusi pendidikan pengampu meningkatkan kualitas spesialis di daerah merencanakan bersama fasilitas RS untuk menjadi RS jejaring menyiapkan kemapuan residen senior sesuai kebutuhan daerah yang diampu

Kebutuhan jumlah tenagamiddot Spesialis Patologi Klinik yang meningkat disesuaikan dengan kepentingan jumlah rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya hal tersebut telah dibantu oleh

pemerintah daerah dan departemen kesehatan RI melalui bantuan beasiswa bagi calon Spesialis Patologi Klinik Khusus program studi Patologi Klinik tahun 2008 dibutuhkan 45 beasiswa peserta didik PPDSl7

Bakuan (Standar) kebutuhan dokter spesialis Patologi Klinik di RS tipe B 3 orang B pendidikan 4 orang dan C 1 orang

Di samping itu perlu menjalin kerja sarna dengan negara yang telah mempunyai pendidikan bidang Patologi Klinik yang berbobot dengan mendidik tenaga terampil di luar negeri selain itu perlu membenahi mutu layanan laboratorium tenaga penilai pengakuan

(akreditasi) KARS dan KALK yaitu ISO 15189-BSNKAN sesuai

melangkah menuju Indonest

Peningkatan atau di Indonesia (WHO

2

3 Kerentanan ~neSlsrenlil)1 menular (TBC malaria

4 Pemberantasan atau (penyakit degenera sebagainya)

5 Ketersediaan alat bermutu

6 Biaya pendidikan

tinggi 7 Peningkatan

8

9 Persaingan Indonesia dalam era investasi di bidang

20

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 25: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

6 yang disetujui pada diartikan terdapat jumlah per tahunnya hingga tahun

yang penuh tantangan pembenahan pendidikan

dari segi mutu (kualitas) Kesatuan Republik Indonesia

pendidikan 13 FK sehingga

pengampu meningkatkan lt4 bersama fasilitas RS

u~oa1L jumlah rumah sakit tersebut telah dibantu oleh

~l[laUm RI melalui bantuan Khusus program studi

45 beasiswa peserta didik

spesialis Patologi Klinik di dan C 1 orang sama dengan negara yang

Klinik yang berbobot negeri selain itu perlu

tenaga penilai pengakuan 15189-BSNKAN sesuai

dengan bakuan (standar) yang telah ditetapkan Patologi KEnik juga membantu departemen kesehatan RI dalam mengelola laboratorium

klinik sebagai sarana penunjang diagnostik yang bermutu dalam melangkah menuju Indonesia sehat 2015

Tantangan yang dihadapi pelayan kesehatan termasuk tugas layanan

laboratorium Patologi Klinik (pemerintah) ialah18-21

1 Peningkatan atau perbaikan kesehatan bagi warga miskin 49 di Indonesia (WHO 2005) yang merupakan warga yang harus diperhatikan melalui pelayanan gratis

2 Pemberantasan penyakit menular yang saat ini masih cukup tinggi (TBC nomor 3 di dunia malaria DBD dan sebagainya)

3 Kerentanan (Resistensi) antimikroba terhadap beberapa penyakit menular (TBC malaria dan sebagainya)

4 Pemberantasan atau pencegahan penyakit tidak menular (penyakit degeneratif metabolik kardiovaskuler dan sebagainya)

5 Ketersediaan alat diagnosis yang mencukupi (adekuat) dan bermutu

6 Biaya pendidikan kedokteran penelitian biomedik yang cukup tinggi

7 Peningkatan pelayanan dan mutu sarana kesehatan melalui pemeriksaan laboratorium yang bermutu (kualitas) dengan

penanggung jawab Spesialis Patologi Klinik 8 Tuntutan hukum oleh masyarakat atas pelayanan kesehatan

(perlu pengembangan sistem peraturan klinikclinical governance)1920

9 Persaingan pelayanan kesehatan negara asing yang masuk

Indonesia dalam era globalisasi Indonesia terbuka untuk investasi di bidang perumahsakitan evakuasi dan transportasi pasien pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)

dan pengobatan khusus (Kepres No 182000) Dokter (dan

tenaga pekirtaprofesional) Indonesia harus bermutu setaraf

21

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 26: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

I

internasional melalui Dewan (konsil) kedokteran yaitu dalam wujud yang berperan dengan kecakapan (kompetensi)21

Hadirin yang kami muliakan

SANWACANA (UCAPAN TERIMA KASIH)

Di akhir pidato pengukuhan ini perkenankan saya sekali lagi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rakhmat Taufiq dan Hidayah-Nya kepada saya dan keluarga

Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini bukanlah sematashymata untuk kepentingan pribadi saya tetapi lebih dari itu yaitu merupakan wujud penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Patologi Klinik Untuk itu perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas pengusulan pengangkatan saya untuk jabatan Guru Besar yang pertama kepada

Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof Sam

Soeharto dr SpMK dan Wakilnya Prof Dr Frans Limahelu MS SH LLM

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Fasichul Lisan drs Apt MS dan para Mantan Rektor Universitas Airlangga Prof Soedarso Djojonegoro dr Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr Med Puruhito dr SpBTKV dan para Mantan Pembantu Rektor UNAIR

Dekap FK Universitas Airlangga Prof Dr Moch Amin dr SpP(K) dan Para Mantan Dekan FK Universitas Airlangga Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD-KE Prof Dr HMS WJjadi dr SpTHT dan Para Mantan Pembantu Dekan

C

Direktur RSU Dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian PatOJogJ Patologi Klinik dan Prof SP Edijanto dr MS SpPK(K) dan Para

Para Promotor aUHalj

dr SpMK Prof Dr Ko-promotor Prof Dr Tikki Pang PhD penelitian untuk mlmlUl

Malaysia Prof Thong Brenda Naidu PhD Laboratorium Patologi Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP ~

mendidik saya sebelum meJ1 Kedua orang tua aIm

almarhumah ibu Djoehari Khusus kepada guru

Krisnowati drg SpProl dr SKM telah mem penyuntingan nas untuk pe

Dan akhirnya kepada s Universitas Airlangga ya

shy

22

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 27: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

i

~sil) kedokteran yaitu dalam apan (kompetensi)21

KASIH)

i perkenankan saya sekali dirat Allah swt yang telah ~idayahNya kepada saya dan

Besar ini bukanlah sematashytetapi lebih dari itu yaitu

tnelayam]ai1~an penghargaan

Airlangga Prof Sam

Dr Fasichul Lisan drs Tnh Airlangga Prof

Marsetio Donosepoetro dr SpBTKv dan para

Dr Moch Amin dr Airlangga Prof

~-~a Prof Dr HMS

Direktur RSU Dr Soetomo Surabaya Slamet R Yuwono dr DTM amp HMARS)

Kepala Bagian Patologi Klinik FK Universitas AirlanggaUPF Patologi Klinik dan Kepala Instalasi RSU Dr Soetomo Surabaya Prof SP Edijanto dr SpPK(K) dan Djoko Marsudi dr MS SpPK(K) dan Para Mantan Kepala Bagian Patologi Klinik Prof Dr Marsetio Donosepoetro dr SpPK(K) Prof Dr FX Budhianto Suhadi dr SpPK(K) almarhum IB Djelantik dr SpPK-K Hasan Assegaff dr SpPK(K)

Khusus kepada Para Mantan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Patologi Klinik Abdul Karim dr SpPK(K) dan almarhum Bambang Soebagjo dr MS SpPK(K) (Mantan Pembantu Dekan III FK Universitas Airlangga) yang membimbing dan mendidik saya di bidang Penyakit Infeksi

Para Promotor almarhum Prof Soeharto Setokoesoemo dr SpMK Prof Dr Koesdianto Tantular dr SpPar dan Ko-promotor Prof Dr Indro Handojo dr SpPK-KAI Prof Tikki Pang PhD desertasi Doktor para sejawat yang membantu penelitian untuk promosi Doktor dari University of Malaya Malaysia Prof Thong Kwa Lin PhD G Subramaniam PhD Brenda Naidu PhD dan Ternan sejawat dan Peteknik (teknisi) Laboratorium Patologi Klinik di FK Universitas AirlanggaRSU Dr Soetomo Surabaya

Para Guru SD SMP SMA di Surabaya yang dari awal telah mendidik saya sebelum menempuh pendidikan tinggi~

Kedua orang tua almarhum bapak Djojosoedarsono dan almarhumah ibu Djoehariah dan kelima saudaraku

Khusus kepada guru kakak dan saudaraku Prof Dr Krisnowati drg SpPros(K) dan Prof Dr Rika Soebarniati dr SKM telah membantu selama menempuh S3 serta penyuntingan nas untuk penyelesaian naskah pidato ini

Dan akhirnya kepada seluruh Panitia pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga yang telah membantu persiapan sampai

23

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 28: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

terselenggaranya acara ini dengan lancar juga kepada Para

Anggota Paduan Suara Mahasiswa Universitas Airlangga yang ikut

menyemarakkan acaramiddottersebut

Wabillahi taufiq walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA

1 Koalisi untuk Indones1

accesed 150507 2 Hari Kesehatan N

accessed 150507

3 Kementerian Negara

INDONESIA 2005 Pengembangan dan

Bidang Kesehatan

4 Munas Himpunan

(HAKLI) ke-5 Tahun

5 MDG Millenium E About MDGhtm

7 Manivel JC tnoosLn~ Residency and FeloU1l

localhostPathology

Tree ofMedicine accese~ 8 FK UNIVERSITASmiddot

Pendidikan Dokter f

kompetensi 2006 tahUI

9 Perhimpunan Dokter ~

PATKLIN) 2007 10 Perhimpunan Dokter

Standar Profesi dan Se

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI

Laboratorium Kesehatc

12 Lektor KepalapadaJuru

serta Sekretaris LP3M

Insaniahyang direkam ~

-

24

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 29: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

-

lancar juga kepada Para

ersitas Airlangga yang ikut

arakatuh

DAFTAR PUSTAKA

L Koalisi untuk Indonesia sehat 2005 Ancaman Ganda HIV-TBC

accesed 150507

2 Hari Kesehatan Nasional 12 November 2004 accessed 150507

accessed 150507

3 Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia

INDONESIA 2005-2025 BUKU PUTIH Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bidang Kesehatan dan Obat Jakarta 2006 accesed 150507

4 Munas Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia

(HAKLI) ke-5 Tahun 2005 accessed 150507

5 MDG Millenium Development Goals Sebuah Info Singkat file E About MDGhtm accesed 150507(httpwwwpikiran-rakyat

comcetak2007072007180901htm

6 Kolegium Patologi Klinik Indonesia periode 2001-2004 Katalog

Program Studi Patologi Klinik 2004

7 Manivel JC Choosing Pathology as a Speciality Pathology

Residency and Felowship Program The Tree of Medicine file localhostPathology Residency and Fellowship Program The

Tree ofMedicine accesed 17112007

8 FK UNIVERSITAS AIRLANGGA Pedoman Akademik

Pendidikan Dokter subProgram I II kurikulum berbasis

kompetensi 2006 tahun ajaran 2006-2007

9 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS

PATKLIN) 2007

10 Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia 2004 11 Keputusan MenKes RI No 943MenkesSKVIII2002 tentang

Laboratorium Kesehatan 2002

12 Lektor Kepala pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unpad

serta Sekretaris LP3AN Unpad Bandung) (Soft Skill (Kemahiran

Insaniahlyang direkam pada 25 Nov 2007 010703 GMT

25

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 30: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

I

--

13 Kenapa Pelajar Melayu Kurang Berdaya Sainghtm Posted

by smartz on March 20 2007) untuk httpsmartzwordpress

com20070320soft-skill-kemahiran-insaniah) 14 Soft Skill Mahasiswa ITS Perlu Ditingkatkan-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (lTS)htm) Institut Teknologi Sepuluh Nopember lsi oleh Redaksi ITS (redaksi [at] itsacid) - Desain dan Perawatan Tim Webmaster UPT Puskom ITS accessed 61207

15 Asruludin azis Soft Skill tidak harus lewat pelatihan saja http arulwebid accessed 61207

16 Peter de Jager Superficial Skill Sets (Soft Skills Change Management Managing Change People Skillshtm) Copyright copy

2006-2007 httpwwwtechnobilitycomdocsarticle023htm yang direkam pada 31 Okt 2007 053421 GMT

17 Bahan acuan kunjungan ke institusi pendidikan FK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

18 Tim konsultan Fakultas Kesehatan Masyarakat Penjabaran Rencana Strategis menjadi action plan dan annual plan RSU Dr Soetomo 2005

19 Iwan Dwiprahasto Evidence Based Medicine sebagai Dasar

Pengembangan Standar Pelayanan Medik Semiloka Mutu dan Standar Pelayanan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia 3-6 Juni 2004

20 Iwan Dwiprahasto Clinical Governance Seminar Nasional Pelayanan Prima Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

2005

21 Untung Suseno Globalisasi Cliberalisasi perdagangan) pelayanan

kesehatan MKI Vol 52 10 Oktober 2002 hal 431-345

22 Purbo Hadiwidjojo SW Kamus Inggris - Indonesia pilihan kata lain penerjemah terbitan pertama Yogyakarta PT Mulia Baru

2006

DATA PRIBADI Nama Lengkap

NIP Tempat TgL Lahir Agama Alamat Rumah Status Keluarga

Pangkat Jabatan

RIWAYAT

Tahun 1957

Tahun1960 Tahun 1963

Tahun 1971

Tahun 1981 Spesialis

Tahun 1996 Lulus S3 (I)(

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985 2 Mengikuti pelatihan 1

Malaya Kuala Lumpur

26

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 31: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

Berdaya Sainghtm Posted

httpsmartzwordpress

1uenpound lU111)11 LlLL Teknologi

Teknologi Sepuluh CUl1n [at] itsacid) - Desain

lewat pelatihan saja http

Sets (Soft Skills Change

Skillshtm) Copyright copy

comdocsarticle023 htm 21 GMT

tusi pendidikan FK

Masyarakat Penjabaran

dan annual plan RSU

Medicine sebagai Dasar Medik Semiloka Mutu dan

Patologi Klinik Indonesia

IHLLf- Seminar Nasional

Kedokteran Laboratorium

Gadjah Mada Yogyakarta

perdagangan) pelayanan

2002 hal 431-345

- Indonesia pilihan kata

PT Mulia Baru

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama Lengkap Prof Dr Prlhatini dr SpPK(K) NIP 130370240 Tempat Tgl Lahir Bandung 25 September 1943

Agama Islam Alamat Rumah Jl Ambengan 87 Surabaya

Status Keluarga Tidak menikah

Pangkat Pembina (Gol IVa)

Jabatan Guru Besar dalam Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1957 Lulus Sekolah Rakyat eli Surabaya

Tahun1960 Lulus Sekolah Menengah Pertama eli Surabaya

Tahun 1963 Lulus Sekolah Menengah Atas eli Surabaya

Tahun 1971 Lulus Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga

Tahun 1981 Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga

Tahun 1996 Lulus S3 (Doktor) Fakultas Pascasarjana Universitas

Airlangga

Pendidikan Tambahan

1 Akta mengajar V 1985

2 Mengikuti pelatihan PCR Desember 1995 di University of

Malaya Kuala Lumpur Malaysia

27

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 32: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

I

RIWAYAT JABATAN

1 Februari 1973 Calon Pegawai Negeri Sipil (Gol IIIa) 1 Oktober 1974 Pegawai Negeri Sipil (GolIIIa) 1 April 1976 Asisten Ahli (Gol IIIIb) 1 April 1978 Lektor Muda (Gol IIIc) 1 April 1982 Penata Tingkat I (Gol IIId) 1 Oktober 1988 Pembina (Gol IVa)

1 Desember 2006 Guru Besar Pembina (Gol IVa)

ORGANISASI PROFESI

1 Anggota IDI 1972-sekarang 2 Anggota Perkumpulan Allergi Immunologi Indonesia 1982shy

sekarang 3 Anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1972-1989 4 Anggota PDSPATKLIN 1991-sekarang

TANDAPENGHARGAAN

- Satyalancana Karya Satya 20 tahun - Satyalancana Karya Satya 30 tahun

KARYA ILMIAH

Nasional

1 Hubungan antara hasil uji Widal dan pembenihan empedu pada penderita ruang menular dewasa RSUD Dr Soetomo Surabaya Prihatini R Joewono S Tandya Majalah Medika (1989) 14 1018~1020 (Author)

2 Pemeriksaan anti-HIV di kalangan waria di Surabaya dan

Mojokerto IB Djelantik H Prasetyo A Rohlman Soemarsono

Prihatini (Lembaga Penelitian Universitas AirlanggaDIPOPF Universitas Airlangga 19921993 SK Rektor No 5186PT03

HN1992 (Co-Author)

3 Hubungan

4

peramalan

Proseding Konas Indonesia

5 tonsillitis akuta 1995 (Co-Author)

6

1 Handojo M Maret-Mei 1995

7 Perbandingan

immunoglobulin G pada uji PAP-TB J Teknologi Kedokteran ISSN 0215-1707

8

9 peR sebagai JtJl~)aw demam tifoid PrihatiJ Surabaya 6-9 (Author)

10 Diagnosis demam tif Prlhatini 1 Handoyo IV Balikpapan 28-291

11 Pola primer yang SE

untuk menentukan l

G Subramaniam BR 1

ISSN 0854-4263 (Auth

~

28

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 33: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

3 Hubungan pemeriksaan uji Widal kaca objek (slide) dengan

penetapan diagnosis demam tifoid Prihatini C Arianti lri Sipil (Gol IIIa) I Handojo Proseding Konas Ikatan Ahli Patologi Indonesia 1(Gol IIIa) 5-60ktober 1993 (Author) lib) 4 Peranan pemeriksaan antibodi toksoplasma pada hasil IIc) peramalan kehamilan Prihatini D Soekapoetra A Muchit 01 IIId) Proseding Konas Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia Surabaya 29-31 Jan 1994 (Author) a (Gol IVa) 5 Penelitian kepekaan Azithromycin pada penderita dengan

tonsillitis akuta faringitis dan sinusitis Clinical trial THT 1995 (Co~Author)

6 Nilai uji Elisa tak langsung pada penyakit demam tifoid

nunologi Indonesia 1982- I Handojo M Listiyani dan Prihatini Dexa Media 2(8)

Maret-Mei 1995 (Co~Author)

da1972-1989 7 Perbandingan reaktivitas antibodi primer rabbit anti~human

immunoglobulin G buatan sendiri dengan produk komersial

pada uji PAPmiddotTB J Nugraha I Handojo dan Prihatini Maj

Teknologi Kedokteran Indonesia 2 Th XI Pebruari-April 1996 ISSN 0215-1707 (Co~Author)

8 Evaluasi dari primer PCR (polymerase chain reaction) yang

spesifik terhadap DNA Salmonella typhi Prihatini Konas III

PDS PatKlin Yogyakarta 1996 (Author)

9 PCR sebagai pengganti Perbenihan sukar untuk diagnosis

demam tifoid Prihatini I Handojo Konas Penyakit Tropik II

Surabaya 6-9 (Author)

Dr Soetomo Surabaya 10 Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan imunomiddotdot

Majalah Medika (1989) 14 Prihatini I Handoyo Purwaningsih Konas Penyakit Tropik

IV Balikpapan 28-29 November 97 (Author)

waria di Surabaya dan 11 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi

A Rohlman Soemarsono untuk menentukan diagnosis demam tifoid Prihatini

IT1I AirlanggaDIPOPF G Subramaniam BR Naidu T Pang J Clin Pathol 5(1) 1998

Rektor No 5186PT03 ISSN 0854-4263 (Author)

29

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 34: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

I

Masalah hasil Klinik PIT PDS (Co author)

Journal of Clinical

VoL 12 No1 6-8 Kemampuan uji dan antigen lokal Medical Laboratory

12 The sensitivity of PCR screening on S typhi examination D 22 Prihatini D K Tantular Noor Rachman I Handojo T Pang

Med J Indonesia Vol 7 Suppl I Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Author) 23

13 Gambaran oligonukleotida primer pada demam tifoid dan

salmonellosis Prihatini D I Handojo T Pang PETRI

Semarang 20-23 Nopember 1998 (Author)

middot14 The primer FliC gene correlation between blood culture 24 bone marrow culture in typhoid fever patients Prihatini D E Soewandojo U Hadi F Pangalila KONAS PETRI Semarang

20-23 Nopember 1998 (Author) 4263 (Co author) 15 Open randomized comparative study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme

chloramphenicol in the treatment of uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Soewandojo E Soeharto Usman H Prihatini KONAS PETRI And Medical Semarang 20-23 Nopember 1998 (Co-Author)

16 Pola primer yang sesuai dengan genom DNA S typhi untuk 26 memnentukan diagnosis demam typhoid Prihatini urin Journal of G Subramaniam BR Naidu T Pang Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 1999 6(1) ISSN 0854-4263 (Author) 27 Evaluasi

17 Peranan primer pada diagnosis demam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG KONAS KOPAPDI XI-2000 Surabaya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology

18 Nested PCR pada pemeriksaan penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN OS

demam tifoid Konas IV PDSPATKLIN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemer 2001 (Author) anti hemoglobin manm

19 Hasil pantauan ruang bedah pascapensteriian Prihatini of Clinical Pathology D Maj Ked Gigi (Dent J) Vol 35 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN (Author) 34-372006 (Co autho

20 Recovery of S typhi from the suspected typhoid fever patients

Prihatini Aryati Konas Bersama 2001 Petri VIII Perpari V Internasional PKWI V Malang 17-21 Juli 2002 (Author) 1 Assumption of Viral 01

21 A retrospective study pattern of antimicrobial resistance to S Damanik ER Jusa urinary tract infection PIT PDS PATKLIN Surakarta 20-22 Conference on Travel B

and Infectious Diseases

30

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 35: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

- r on S typhi examination D 22 Masalah hasil pembenihan empedu di Laboratorium Patologi achman I Handojo T Pang Klinik PIT PDS PATKLIN Denpasar Bali 16-18 Oktober 2003 Oct 1998 ISSN 0853-1773 (Co author)

23 Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) er pada demam tifoid dan di Sekelompok Jamaah Haji Surabaya Tahun 2004 Indonesian

andojo T Pang PETRI Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2005

Vol 12 No1 6-8 (Author) on between blood culture 24 Kemampuan uji tabung Widal menggunakan antigen import ever patients Prihatini D dan antigen lokal Indonesian Journal of Clinical Pathology and KONAS PETRI Semarang Medical Laboratory 2005 Vol 12 No1 31-37 ISSN 0854shy

4263 (Co author) study of fleroxacin and 25 Pola Mikroorganisme pada Liang Vagina Wanita Hamil di RSV uncomplicated typhoid fever Dr Soetomo Surabaya Indonesian Journal of Clinical Pathology Prihatini KONAS PETRI And Medical Laboratory 2006 Vol 13 No1 9-12 ISSN 0854shyo-Author) 4263 (Co author) enom DNA S typhi untuk 26 Pengumpulan dan batas pemakaian sampel popok pada perbenihan m typhoid Prihatini urin Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 ng Indonesia J Clin Pathol Vol 12 No2 68-70 ISSN 0854-4263 (Co author)

) 27 Evaluasi pemeriksaan imunokromatografi untuk mendeteksi emam tifoid Prihatini D antibodi IgM dan IgG Demam Berdarah Dengue Anak Journal ya 7-11 Juli 200 (Author) of Clinical Pathology and Medical Laboratory 2006 Vol 12 penderita dengan dugaan No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) IN Bandung 22-24 Oktober 28 Korelasi antara pemeriksaan darah samar tinja menggunakan

antihemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis Journal capensteriian Prihatini of Clinical Pathology And Medical Laboratory 2006 Vol 12 5 No 1 Jan 2002 30-32 No2 88-91 ISSN 0854-4263 (Co author) Vol 13 No1

34-372006 (Co author) cted typhoid fever patients

001 Petri VIII Perpari V Internasional uthor)

1 Assumption of Viral Origin Nosocomial Infection Prihatini Dntimicrobial resistance to

S Damanik ER Jusa E Retnowati Poster pada 3rd Asia Pacific TKLIN Surakarta 20-22

Conference on Travel Health and 6th National Congress Tropical

and Infectious Diseases Bali July 21-232000 (Author)

31

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy

Page 36: TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI KLiNIK …repository.unair.ac.id/47200/1/TANTANGAN BAGI SPESIALIS PATOLOGI... · Laporan WHO (Maret : 2005) ... rrdapatnya kasus baru HIV !yang diperkirakan

2 Enteropathogenic Bacteria Aitalysis of Kupang (a Tomolusca

Species) and itss food Product Arsiniati MBrata Arbai Prihatini Poster pada 3m Asia Pacifw Conference on Travelhealth and 6th

National Congress of Tropical and Infectious Diseases Bali July 21-23 2000 (Co-Author)

3 Diagnostic value ofdot -enzyme- immunoassay test to detect outer membrane protein antigen in sera of patients with typhoid fever Southeast Asian J Trop Med Public Health Vol 32 3 Sept 2001

(Co-Author)

Diktat kuliah

1 Kuliah Fakultas Kedokteran Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik bidang Patologi Klinik

2 Kuliah Fakultas Kedokteran Gigi Pemeriksaan Anemia 3 Kuliah Politeknik Kesehatan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik

bidang Patologi Klinik 4 Kuliah PPDGS BM Pemeriksaan Penyakit Infeksi

32

Ashy