Tantangan Bagi Pembangunan Ekonomi 2 (1)

download Tantangan Bagi Pembangunan Ekonomi 2 (1)

of 15

Transcript of Tantangan Bagi Pembangunan Ekonomi 2 (1)

TANTANGAN BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI

Oleh :

Kelompok 2

Eka Risa

Eko Hikmawan

11

Erlin Novita H

14

Feri Andi W

16

Gita Amily P

Ganda Gunawan

17

Herman Efendi

19

Nadya Restanti D

Universitas Wisnuwardhana Malang

Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen

Maret 2015TANTANGAN BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI

1. PERTUMBUHAN EKONOMI DI NEGARA NEGARA MISKIN

Aspek aspek negara berkembang. Karakteristik yang paling penting dari Negara berkembang adalah rendahnya tingkat pendapatan per kapita, mereka biasanya memiliki tingkat kesehatan yang buruk, harapan hidup yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah, dan kekurangan gizi.Bank Dunia mengelompokkan negara-negara dalam empat kategori utama berdasarkan pendapatan per kapita. Pada setiap golongan ditunjukkan sejumlah indikator penting dari pembangunan ekonomi. Negara berpendapatan rendah cenderung memiliki tingkat buta huruf yang tinggi dan harapan hidup yang rendah. Negara-negara dikelompokkan dalam kategori berpendapatan rendah, berpendapatan menengah ke bawah, berpendapatan menengah ke atas, dan berpendapatan tinggi.Banyak indikator sosial dan kesehatan menunjukkan efek dari kemiskinan di negara-negara dengan pendapatan rendah. Rendahnya tingkat harapan hidup dan pencapaian dalam bidang pendidikan menunjukkan rendahnya tingkat investasi sumber daya manusia.Pembangunan Sumber Daya Manusia. Pentingnya pendapatan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tidak hanya melibatkan pendapatan pasar. Suatu pendekatan baru yang menarik yang mengombinasikan indikator ekonomi dengan indikator sosial adalah HDI ( Human Development Index ), yang dikembangkan oleh Program Pembangunan PBB. HDI memasukan empat indeks yang berbeda, yaitu GDP riil per kapita, tingkat harapan hidup pada kelahiran, pendidikan dan tingkat buta huruf pada orang dewasa. Kebanyakan negara miskin memiliki skor HDI yang buruk, tetapi penekanan pada sisi sumber daya manusia pada pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan kualitas hidup.Empat Unsur Dalam Pembangunan. Kunci menuju pembangunan terletak pada empat factor fundamental, yaitu (1) sumber daya manusia, (2) sumber daya alam, (3) pembentukan modal, dan (4) teknologi.Sumber Daya Manusia. Ledakan populasi menimbulkan masalah sebagaimana perkiraan Malthus tentang pengembalian yang semakin menurun yang menghantui negara-negara miskin. Sulit bagi negara-negara miskin untuk mengatasi masalah kemiskinan dengan adanya tingkat kelahiran yang demikian tinggi. Salah satu strategi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengambil peran aktif dalam pengendalian pertumbuhan populasi, meskipun hal itu dianggap bertentangan dengan norma-norma agama yang berlaku. Banyak negara telah memperkenalkan kampanye pendidikan dan subsidi terhadap keluarga bencana.Modal Sumber daya Manusia. Selain menghadapi tingginya tingkat pertumbuhan populasi, negara-negara berkembang juga harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Para perencana ekonomi di negara-negara berkembang menekankan program-program berikut secara spesifik.

1. Mengendalikan penyakit dan meningkatkan kesehatan dan gizi.2. Memperbaiki pendidikan, menurunkan tingkat buta huruf, dan melatih para pekerja.3. Di atas segalanya, jangan meremehkan pentingnya sumber daya manusia. Sumber Daya Alam. Mungkin sumber daya alam yang paling berharga yang dimiliki negara-negara berkembang adalah adanya tanah yang subur. Banyak angkatan kerja di negara berkembang dipekerjakan di pertanian. Oleh karena itu, penggunaan tanah secara produktif, dengan konservasi, pemupukan dan pengolahan yang tepat, akan sangat meningkatkan output negara miskin. Selain itu, pola kepemilikan tanah merupakan kunci yang memberikan dorongan kuat bagi petani untuk melakukan investasi berupa modal dan teknologi yang akan meningkatkan hasil tanah mereka. Pembentukan Modal. Ekonomi modern membutuhkan modal yang amat banyak. negara-negara harus menjauhkan diri dari konsumsi saat ini untuk memperoleh tingkat hasil produksi menguntungkan yang berkesinambungan. Tetapi di situlah letak kesulitannya, karena negara-negara paling miskin memiliki standar hidup yang sangat rendah. Apabila negara miskin, maka tindakan mengurangi konsumsi saat ini untuk menciptakan konsumsi masa depan kelihatannya mustahil.Negara-negara berkembang harus membangun infrastruktur atau prasarana sosial. Masalah yang paling mendesak bagi negara berkembang adalah terlalu sedikitnya jumlah tabungan. Perubahan Teknologi dan Inovasi. Dalam hal ini negara berkembang memiliki satu keuntungan besar, yaitu mereka dapat berharap untuk mengambil keuntungan dengan mengandalkan kemajuan teknologi dari negara yang lebih maju.Meniru Teknologi. Amerika serikat dan Jepang, sebagai contoh menunjukkan bagaimana negara dapat maju pesat dengan mengadaptasi ilmu pengetahuan dan teknologi dari pihak asing ke dalam kondisi pasar setempat.Kewirausahaan dan Inovasi. Salah satu tugas utama pembangunan ekonomi adalah memajukan semangat wirausaha. Negara tidak dapat maju dengan pesat tanpa adanya sekelompok pemilik atau manajer yang bersedia untuk mengambil risiko, membuka bisnis baru, mengadopsi teknologi baru, dan mengimpor cara-cara baru dalam menjalankan bisnis. Pemerintah dapat membantu kewirausahaan dengan investasi yang spesifik, yaitu dengan memberikan layanan tambahan bagi para petani, melalui pendidikan dan pelatihan angkatan kerja, dan mendirikan sekolah-sekolah manajemen.Lingkaran Setan hingga Lingkaran Malaikat. Negara-negara miskin menghadapi rintangan besar dalam mengombinasikan empat unsur untuk mencapai kemajuan, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya, dan inovasi. Banyak rintangan terhadap pembangunan bersifat saling menguatkan. Tingkat pendapatan yang rendah menghambat tabungan, memperlambat pertumbuhan modal, menghalangi pertumbuhan produktivitas, dan kembali menyebabkan rendahnya pendapatan.Pendapatan yang rendah membawa pada tabungan yang rendah. Rendahnya tabungan memperlambat pertumbuhan modal, ketidakcukupan modal, ketidakcukupan modal menghambat masuknya mesin-mesin baru dan pertumbuhan produktivitas yang cepat, rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan demi mengatasi kemiskinan seringkali dibutuhkan usaha khusus di berbagai bidang dan beberapa ekonom pembangunan menyarankan adanya dobrakan besar untuk menghancurkan lingkaran setan kemiskinan. Jika negara beruntung, maka dengan membuat langkah-langkah secara bersamaan untuk membuat lebih banyak investasi, memperbaiki kesehatan dan pendidikan, mengembangkan ketrampilan, dan mengekang pertumbuhan populasi, lingkaran setan/kemiskinan dapat hancur dan lingkaran kemakmuran pembangunan ekonomi terstimulasi dengan cepat.STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI. Banyak teori pembangunan ekonomi mencoba untuk menjelaskan mengapa empat faktor fundamental itu dapat timbul dan tenggelam pada waktu tertentu. Geografi dan iklim, kebudayaan, kepercayaan dan perilaku bisnis, konflik kelas dan sistem politik, masing-masing mempengaruhi pembangunan ekonomi. Namun tak satupun memberikan pengaruh dengan cara sesederhana itu. Para ahli ekonomi pembangunan saat ini menekankan keuntungan dari adanya pertumbuhan dari keterbelakangan yang relatif, kebutuhan untuk memberi arti penting akan peranan bidang agrikultur, dan seni untuk menemukan batasan yang pantas antara negara dan pasar. Konsensus terbaru adalah keuntungan dari keterbukaan. Industrialisasi vs Pertanian. Pada kebanyakan Negara, tingkat pendapatan di daerah urban hampir dua kali lipat daripada yang di daerah pertanian. Pada negara maju, sebagian besar ekonomi bergerak di sektor industri dan jasa. Oleh karena itu, banyak bangsa yang berkesimpulan bahwa industrialisasi merupakan sebab, bukan akibat dari kemajuan. Industrialisasi bersifat padat modal, menarik para pekerja untuk memenuhi perkotaan, dan seringkali mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran. Meningkatkan produktivitas pertanian mungkin membutuhkan lebih sedikit modal, namun menyediakan lapangan kerja yang produktif bagi kelebihan tenaga kerja.Negara vs Pasar. Budaya dari kebanyakan negara berkembang sangat bertentangan dengan operasi pasar. Seringkali, kompetisi antara perusahaan-perusahaan atau perilaku pengejar laba bertentangan dengan praktek-praktek tradisionil, kepercayaan agama, atau pihak-pihak yang berkepentingan. Unsur-unsur penting yang diperoleh dari kebijakan orientasi pasar meliputi keunggulan dalam bidang properti dan kepemilikan, tarif yang rendah, dan sedikitnya pembatasan kuantitatif dalam bidang perdagangan, peningkatan jumlah usaha kecil, dan bantuan perkembangan kompetisi. Selain itu, pasar paling berfungsi baik pada lingkungan makro ekonomi yang stabil, dengan faktor pajak yang dapat diramalkan dan tingkat inflasi yang rendah.Pertumbuhan dan Keterbukaan. Masalah fundamental mengenai pembangunan ekonomi adalah cara pandang negara terhadap perdagangan internasional. Kebijakan substitusi impor paling sering digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah menetapkan dinding tarif yang tinggi untuk melindungi industri manufaktur sehingga perusahaan-perusahaan lokal dapat memproduksi dan menjual barang-barang yang dapat menggantikan barang-barang impor.Kebijakan keterbukaan menjaga agar hambatan perdagangan dalam praktek serendah mungkin, sepenuhnya mengandalkan tarif daripada kuota dan halangan nontarif lainnya. Hal ini meminimalisasi campur tangan dalam arus keuangan dan membiarkan mekanisme permintaan dan penawaran bergerak dalam pasar uang. Selain itu, menghindarkan monopoli negara dalam bidang ekspor dan impor. Keterbukaan dan orientasi keluar mengizinkan negara untuk mencapai skala ekonomi dan keuntungan dari spesialisasi internasional yang pada akhirnya meningkatkan lapangan kerja, memberdayakan sumber daya domestik dengan efektif, memberi kenikmatan pertumbuhan produktivitas yang cepat, dan menyediakan standar hidup yang sangat baik.Walaupun keterbukaan memberikan banyak keuntungan, keterbukaan yang berlebihan, khususnya pada arus keuangan jangka pendek, merupakan undangan bagi serangan spekulasi. Apa yang telah dipinjamkan oleh investor dapat ditarik kembali oleh investor. Sindrom ini dapat menyebabkan krisis keuangan dan perbankan.2. ALTERNATIF MODEL UNTUK PEMBANGUNAN

Manusia selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki standar hidup mereka. Perbaikan ekonomi adalah alasan utama yang memaksa negara-negara miskin untuk mencari jalan menuju kekayaan. Beberapa alternatif strategi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembangunan meliputi pendekatan pasar teratur dari Negara-negara di Asia Timur, sosialisme, dan ekonomi komando gaya Soviet.Masalah Utama : Pasar VS Sistem Komando. Pada satu sisi terdapat system ekonomi pasar. Dalam sistem pasar, orang melakukan tindakan dengan sukarela dan terutama untuk memperoleh keuntungan finansial atau kepuasan pribadi. Pada satu sisi lainnya adalah ekonomi komando, dengan setiap keputusan dibuat oleh birokrasi pemerintah.Di antara kedua sisi itu terdapat sistem sosialis dan sistem ekonomi pasar terpimpin. Pada kedua sistem tersebut pemerintah memainkan peranan penting dalam memandu dan mengarahkan ekonomi, walaupun jauh lebih sedikit daripada dalam sistem ekonomi komando.MODEL-MODEL ASIA

Pendekatan pasar teratur dari Jepang dan naga-naga Asia seperti Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan dan Singapura, telah membuktikan keberhasilan yang mengesankan selama seperempat abad terakhir. Kunci keberhasilannya antara lain adalah stabilitas ekonomi makro, tingkat investasi yang tinggi, sistem keuangan yang bersih, bidang pendidikan yang meningkat tajam, dan perdagangan serta kebijakan teknologi yang berorientasi keluar.

SOSIALISME. Sosialisme berada di pertengahan antara kapitalisme aliran laissez-faire dan modal perencanaan terpusat. Berikut ini adalah beberapa unsur umum yang mencirikan sebagian besar filosofi sosialis: Kepemilikan pemerintah atas sumber-sumber daya produktif. Para sosialis meyakini bahwa peranan properti swasta harus dikurangi. Industri-industri kunci seperti jalan raya dan perbankan harus dinasionalisasi (yaitu, dimiliki dan dijalankan oleh Negara).

Perencanaan. Sosialis sangat berhati-hati terhadap kekacauan pasar dan mempertanyakan keefisienan tangan tak nampak (invisible hand). Mekanisme perencanaan dibutuhkan untuk mengoordinasi berbagai sektor.

Pendistribusian kembali penghasilan. Warisan kekayaan dan penghasilan yang tinggi diambil kembali melalui pajak yang dibebankan oleh pemerintah. Adanya pajak dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok yang kurang mampu dan menjamin standar hidup minimum. Evaluasi yang damai dan demokratis. Sosialis seringkali menganjurkan perluasan kepemilikan pemerintah secara damai dan bertahap, yaitu evolusi melalui pemilihan umum daripada revolusi dengan peluru.MODEL YANG GAGAL: KOMUNISME SOVIET

Dalam sejarah, Marxisme mengakar sangat dalam di Rusia yang semifeodal. Telaah mengenai masalah alokasi dalam ekonomi komando gaya Soviet menunjukkan adanya perencanaan terpusat secara besar-besaran dalam alokasi elemen sumber daya secara luas, khususnya dengan adanya penekanan pada bidang industri berat. Ekonomi Soviet tumbuh dengan cepat pada beberapa dekade awal, namun stagnasi dan keruntuhan yang saat ini dialami oleh Rusia dan negara-negara bekas komunis yang telah menyebabkan tingak pendapatan yang jauh di bawah Amerika Utara, Jepang, dan Eropa Barat.Menghadapi pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat dan keinginan untuk melakukan reformasi ekonomi, Rusia dan negara-negara bekas komunis lainnya menjalani proses transisi yang sulit menuju ekonomi pasar. Proses transisi menimbulkan banyak hambatan, seperti batasan anggaran yang lunak, penyimpangan dan tingkat harga yang kaku, dan kerangka hukum yang tidak memadai. Dua strategi utama transisi adalah pendekatan shock-therapy yang diterapkan pada berbagai hal secara bersamaan, dan pendekatan bertahap yang lebih hati-hati, dengan reformasi yang dilakukan dalam beberapa tahap untuk menghindari kekacauan. Pelajaran yang dapat diambil dari adanya transisi dapat diterapkan secara luas oleh negara-negara yang berkeinginan untuk lepas dari kendali pemerintah dan beralih ke sistem berorientasi pasar. EMBED WPS.Doc.6 \* MERGEFORMAT

15

_1234567890.doc