Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

11
Kuliah ke-4 Problema dan Tantangan Pembangunan dalam Pendidikan Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (L kt K l Ad iit iP didik FIP UPI) Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD” (Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI) 29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1 (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

Transcript of Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

Page 1: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

Kuliah ke-4Problema dan Tantangan

Pembangunan dalam Pendidikang

Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.(L kt K l Ad i i t i P didik FIP UPI)

Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan“Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD”

(Lektor Kepala, Administrasi Pendidikan FIP-UPI)

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 1

(Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

Page 2: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

Tantangan dalam Pembangunan Pendidikan di Daerahg g

Tantangan Pendidikan

Peningkatan Mutu

Pemerataan Pendidikan

Efisiensi Manajemen

Peran Serta Masyarakat

Akuntabilitas dan Citra Publik

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 2

Page 3: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

1. Aspek peningkatan mutu, berkenaan dengan urgensipemberian otonomi daerah, yang salah satunya adalahuntuk menghadapi persaingan global. Setidaknya adatiga kemampuan dasar yang diperlukan agar masyarakatIndonesia dapat ikut dalam persingan global yaitu:Indonesia dapat ikut dalam persingan global, yaitu: kemampuan manajemen, kemampuan teknologi, dankualitas manusianya sendiri. Mutu yang diinginkankualitas manusianya sendiri. Mutu yang diinginkanbukan hanya sekedar memenuhi standar lembaga, ataustandar nasional semata‐mata, tetapi harus memenuhistandar internasional.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 3

Page 4: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

2. Aspek pemerataan, berkenaan dengan peningkatan aspirasimasyarakat diperkirakan juga akan meningkatnya pemerataanmemperoleh kesempatan pendidikan Tetapi ini akanmemperoleh kesempatan pendidikan. Tetapi ini akanmembutuhkan ongkos yang tinggi, dengan semakin tingginya jarakantar daerah dalam pemerataan fasilitas pendidikan, sangatpotensial memunculkan ketimpangan dalam perolehan mutupendidikan. Tanpa intervensi manajemen, anggota masyarakatdari daerah kabupaten/kota yang kaya dengan jumlah pendudukp / y g y g j pyang relatif sedikit, akan dapat menikmati fasilitas pendidikanyang jauh lebih baik dari anggota masyarakat pada daerahkabupaten/kota yang miskin Dan apabila kesempatan pendidikankabupaten/kota yang miskin. Dan apabila kesempatan pendidikanini juga mempengaruhi kesempatan untuk memperolehpenghasilan, maka dalam jangka panjang akan berpotensimeningkatnya jurang kesenjangan ekonomi antar daerah.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 4

Page 5: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

3. Aspek efisiensi manajemen, berkenaan denganketerbatasan sumber pendanaan dalam pelaksanaan

d d k l k d hpendidikan. Dengan pelaksanaan otonomi daerahdiharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan(technical efficiency)maupun efisiensi dalam(technical efficiency) maupun efisiensi dalammengalokasikan anggaran (economic afficiency). Bukansebaliknya, bahwa dengan pelaksanaan otonomi daerah, pembiayaan justru meningkat karena bertambahnyastruktur organisasi daerah yang menambah lebih banyak

il i t h t t i tid kpersonil pemerintahan tetapi tidak mampumelaksanakan otonomi daerah. 

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 5

Page 6: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

4. Aspek peranserta masyarakat, berkenaan dengan filosofidiberikannya otonomi kepada daerah. Peransertamasyarakat dalam pendidikan dapat berupa perorangan, kelompok, lembaga industri atau lembaga‐lembagakemasyarakatan lainnya Namun perlu diantisipasikemasyarakatan lainnya. Namun, perlu diantisipasibahwa peranan masyarakat tersebut cenderung terbataspada lingkup kabupaten/kota yang bersangkutan.pada lingkup kabupaten/kota yang bersangkutan. Karena itu, perlu juga intervensi kebijakan nasional yang dapat menerapkan subsidi silang supaya peransertamasyarakat dalam sistem desentralisasi tidakmemperlebar jurang ketimpangan pemerataan fasilitas

didik t d hpendidikan antar daerah.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 6

Page 7: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

5. Akuntabilitas. Melalui otonomi, pengambilan keputusanyang menyangkut pelayanan jasa pendidikan semakindekat dengan masyarakat yang dilayaninya, sehinggaakuntabilitas layanan tersebut bergeser dari yang lebihb i i k d k i i hberorientasi kepada kepentingan pemerintah pusatkepada akuntabilitas yang lebih berorientasi kepadakepentingan masyarakat Hal ini menuntut lebih besarkepentingan masyarakat. Hal ini menuntut lebih besarpartisipasi masyarakat dan orang tua dalampengambilan keputusan tentang pelaksanaanp g p g ppendidikan di daerah masing‐masing.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 7

Page 8: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

• Merujuk kelima tantangan berat pendidikan sebagaimanaj g p gdikemukakan di muka, dapat disimpulkan bahwa kewajiban beratyang dibebankan kepada pendidikan ialah di satu sisi upayapendidikan harus berfungsi sebagai pengawet kebudayaan negarapendidikan harus berfungsi sebagai pengawet kebudayaan negarayang sekaligus berorientasi pada perkembangan dan keterwujudankemampuan manusia yang memiliki daya saing dan bermoral. 

d d k h d d k b kArtinya, pendidikan harus disediakan buat masyarakat secaramerata (equality) dan menjadi aspirasi masyarakat. 

• Di sisi lain lagi, upaya pendidikan harus dinyatakan dalamg , p y p y"kebijakan ekonomi", sebab pendidikan mempengaruhi secaralangsung pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal ini bukan sajakarena pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tetapi jugakarena pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi jugaakan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan harusdapat menjadikan SDM lebih bisa mengerti dan siap dalam

h d i d b h di li k k jmenghadapi pertempuran dan perubahan di lingkungan kerja.

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 8

Page 9: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

Masalah yang Harus Dibenahi

Wawasan Pengetahuan

Kebijakan Kurikulum Perencanaan & Program

Pelaporan & Pertanggungjawaban

Mitra KerjaSumber Belajar MANAJEMEN PEMBELAJARAN

Pembiayaan Sarana Belajar

KeterampilanSikap & Apresiasi y jBelajar

Pelaksanaan, Pengendalian

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 9

& Evaluasi

Page 10: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

Tantangan Pembangunan Pendidikan di Daerah

MASTER PLAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA MENUJU 2025

Pendidikan Prasekolah Pendidikan Dasar Pendidikan MenengahPendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengahdan Pendidikan Tinggi pada Jalur Formal, Non Formal dan Informal Pemerataan &

Akses

Mutu, Relevansi & Dayasaing

Target 2015:Penguatan

Target 2010: Kapasitas dan

Target 2020:Dayasaing

Target 2025:Dayasaing

Tatakelola, Akuntabilitas & P it

PelayananModernisasi Regional Internasional

Kebijakan Lokal, Kurikulum, Tenaga Kependidikan, Sarana-Prasarana dan ICT, Pembiayaan, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pendidikan

& Pencitraaan Publik

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 10

Page 11: Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)

Tugas‐tugas!

• Coba identifikasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi setiap kelembagaan satuan pendidikan padadihadapi setiap kelembagaan satuan pendidikan padasetiap jalur dan jenjang pendidikan!

• Jika masalah dan tantangan tersebut dikelompokkan• Jika masalah dan tantangan tersebut dikelompokkanmenurut bidang garapan administrasi pendidikan, permasalahan krusial mana yang perlu diprioritaskanp y g p pdalam pembangunan pendidikan?

• Lengkapi pengetahuan anda dengan menggunakang p p g g ggreferensi dari hasil‐hasil riset dan jurnal!

29/09/2010 Yoyon Bahtiar Irianto/UPI/2010 11