Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

11
TANGGUNG JAWAB ETIK DAN HUKUM PERAWAT DI DAERAH TERPENCIL KELOMPOK 28: PRIMIANDRIANZA PRORENATA SANTOSO

description

anza

Transcript of Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

Page 1: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

TANGGUNG JAWAB ETIK DAN HUKUM PERAWAT DI DAERAH TERPENCIL

KELOMPOK 28:

PRIMIANDRIANZA PRORENATA

SANTOSO

Page 2: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

Pendahuluan

• Masalah kesehatan di Indonesia sangat memprihatinkan mulai dari munculnya penyakit – penyakit degeneratif, bencana alam dan kemiskinan yang semuanya itu membuat masyarakat harus dikelilingi oleh kondisi kesehatan yang kurang baik. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya tenaga kesehatan perawat yang tersebar didaerah– daerah terpencil akibat tidak rasionalnya penempatan tenaga kesehatan didaerah– daerah terpencil maupun daerah– daerah sangat terpencil.

• Berdasarkan hasil kajian (Depkes & UI, 2005) menunjukkan, bahwa perawat juga melakukan tugas lain, antara lain: (92.6%) menetapkan diagnosis penyakit; (93.1%) membuat resep obat; (97.1%) melakukan tindakan pengobatan di dalam maupun di luar gedung puskesmas; (70.1%) melakukan pemeriksaan kehamilan; (57.7%) melakukan pertolongan persalinan.

Page 3: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

PERMASALAHAN

• Bagaimana tanggung jawab perawat secara etik dan hukum di daerah terpencil?

• Bagaimana tugas perawat di daerah terpencil?

• Apakah hambatan yang mungkin terjadi pada perawat di daerah terpencil.

Page 4: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

ASPEK MEDIS DAN KEPERAWATAN

• Tenaga Medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utamanya adalah memerikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya dengan menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan (Anireon, 1984)

• Tenaga keperawatan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

Page 5: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

• Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar kesempurnaan dan nilai kelompok. Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan oleh semua anggota kelompok, mencerminkan penilaian moral mereka sepanjang waktu, dan berfungsi sebagai standar untuk tindakan profesional mereka

• Daerah terpencil adalah daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab seperti keadaan geografi (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan, dan rawa), transportasi, sosial, dan ekonomi

Page 6: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

Fungsi Hukum dalam Praktek Keperawatan

• Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.

• Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain.

• Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.

• Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hokum. (Kozier, Erb, 1990)

Page 7: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

PERMENKES No: 1239/MENKES/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktek Perawat (sebagai revisi dari SK No. 647/MENKES/SK/IV/2000)

• Pengecualian pasal 15 adalah pasal 20:

1. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa pasien/perorangan, perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15.

2. Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditujukan untuk penyelamatan jiwa.

Page 8: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

Lanjutan...• Pasal 31

Perawat yang telah mendapatkan SIK atau SIPP dilarang :

1. Menjalankan praktek selain ketentuan yang tercantum dalam izin tersebut.

2. Melakukan perbuatan bertentangan dengan standar profesi.

Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat atau menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain, dikecualikan dari larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 butir a

Page 9: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

• Masih terdapat tenaga perawat yg melakukan tindakan di luar kewenangan perawat. Sebagai contoh perawat di suatu daerah terpencil melakukan pengobatan maupun tindakan invasif tanpa ada pendelegasian wewenang dari petugas medis. Fenomena ini merupakan suatu penyalahgunaan wewenang dan termasuk dalam tindakan yang melanggar hukum, namun lain halnya jika tindakan diluar wewenang perawat tersebut atas dasar tindakan yang bersifat Life Saving atau penyelamatan klien yang mengancam jiwa.

• Hal ini diperkuat dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1239/MENKES/SK/XI/2001tentang Registrasi dan Praktek Perawat (sebagai revisi dari SK No. 647/MENKES/SK/IV/2000) pasal 20 pengecualian dari pasal 15, yang memiliki butir:

1. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa pasien/perorangan, perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15.

2. Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditujukan untuk penyelamatan jiwa.

Page 10: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

SIMPULAN• Indonesia adalah negara yang memiliki daerah terpencil,

perbatasan dan pulau terluar. Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut masih terbatas, dalam hal ketersediaan petugas medis dan non medis di daerah terpencil.

• Dari fenomena tersebut sebagai seorang perawat yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat di daerah terpencil, diperbolehkan melakukan tindakan medis jika di daerah tersebut tidak terdapat tenaga medis atas dasar mempertahankan kehidupan klien (Life Saving) dengan syarat perawat tersebut memiliki kompetensi dan menguasai kompetensi tersebut.

Page 11: Tanggung Jawab Etik Dan Hukum Perawat Di Daerah

Saran• Perawat di daerah terpencil harus mengerti etik dan hukum

keperawatan yg berlaku, sebagai pedoman melakukan praktek keperawatan dan tindakan medis tanpa delegasi medis sebagai upaya menangani kegawatdaruratan untuk mempertahankan hidup pasien sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1239/MENKES/SK/XI/2001tentang Registrasi dan Praktek Perawat (sebagai revisi dari SK No. 647/MENKES/SK/IV/2000) pasal 20 pengecualian dari pasal 15 dan pasal 31.

• Perawat senantiasa harus selalu meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan baik melalui peningkatan ke jenjang pendidikan lebih tinggi maupun melalui pelatihan, workshop, seminar dan bentuk kegiatan ilmiah lainnya guna memberikan pelayanan yang terbaik khususnya di daerah terpencil.