TANAH AIR - ftp.unpad.ac.id filekekurangan air bersih pascaerupsi Merapi. Bantuan air dari PDAM dan...

1
Tiga Balita Korban Ledakan Gas TIGA balita bersaudara, Ifa, 5, Yusuf, 3, dan Zulfikar, 1, tewas terpang- gang, setelah ledakan tabung elpiji membakar habis rumah mereka di Dusun Karyamaju, Desa Pematangrahim, Kecamatan Mendaharaulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, Selasa (15/3). Ledakan tabung elpiji berukuran 12 kilogram itu terjadi di dapur rumah. Tubuh ketiga korban yang sudah hangus ditemukan berpelukan di ruang depan. “Saat kejadian, orang tua mereka tidak berada di rumah karena sedang bekerja,” kata Kabid Humas Polda Jambi AKB Alman- syah, kemarin. Polisi masih menyelidiki peristiwa itu. Namun, dari penelusuran sementara, peristiwa itu diduga terjadi akibat slang gas yang bocor. (SL/N-2) Warga Lereng Merapi Krisis Air WARGA Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, kekurangan air bersih pascaerupsi Merapi. Bantuan air dari PDAM dan PMI tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kepala Desa Balerante Sukono mengatakan jika air bantuan habis, warga terpaksa memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan masak, minum, dan mandi. “Selain untuk kebutuhan keluarga, air hujan juga untuk minum ternak sapi dan kambing. Krisis air bersih ini mengganggu kesehatan, dan ba- nyak warga sering terkena penyakit diare,” imbuhnya. Untuk mengatasi soal itu, pemerintah desa telah melayangkan surat ke pemerintah kabupaten meminta pasokan air bersih ditambah. Na- mun, permintaan itu belum diluluskan. Karena bantuan air yang terbatas, sebagian warga terpaksa membeli air seharga Rp100 ribu per tangki isi 4.000 liter. Di kawasan lereng Merapi ini tidak ada sumber air yang bisa dieksploitasi. (JS/N-2) Gegana Ledakkan Granat Aktif Temuan TIM Gegana Polda DI Yogyakarta meledakkan granat aktif yang ditemu- kan di pekarangan warga di Dusun Candi, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, kemarin. Granat itu ditemukan saat sejumlah pekerja menggali tanah untuk membuat fondasi. “Granat tipe nanas itu buatan Inggris pada 1955. Granat harus diledakkan karena kondisinya yang sudah rusak, sehingga tidak bisa dijinakkan dengan cara biasa,” kata Wakapolda DI Yogyakarta Kombes Tjiptono. Fauzan Pao, tukang batu yang menemukan granat itu, mengata- kan benda berbahaya tersebut ditemukan saat menggali tanah pada kedalaman sekitar 1,5 meter. “Granat sempat dijadikan mainan, karena saya tidak tahu itu benda berbahaya.” (AU/N-2) Kepala Desa Enggan Dukung Sertifikasi PROGRAM pemerintah pusat berupa sertifikasi tanah massal di Kabu- paten Kediri, Jawa Timur, terancam gagal. Sebab, dari 346 desa hanya 5 desa yang menjalankan program sertifikasi gratis itu. “Informasi yang kita peroleh, aparat desa ketakutan setelah sejum- lah kepala desa terjerat kasus hukum dalam program ini,” kata anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kediri Ishak Maulana, kemarin. Di daerah itu, sertifikasi ditargetkan mencapai 2.011 bidang tanah. Target tersebut terancam tidak terpenuhi. Sebelumnya, di Kediri, 5 ke- pala desa harus diperiksa kejaksaan dan menjadi tersangka pungutan dana sertifikasi. “Harus ada langkah proaktif dari camat, BPN, dan lembaga desa menjelaskan bahwa program ini bukan untuk menjebak para kepala desa,” lanjut Ishak. (ES/N-2) Ribuan Sekolah belum Terima Bantuan SEKITAR 5.000 sekolah swasta di Sumatra Selatan belum menerima dana untuk pelaksanaan sekolah gratis. Dinas pendidikan belum me- nyalurkan dana karena belum mendapat izin dari gubernur. Kabid Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Sumatra Selatan Widodo mengatakan, izin gubernur itu dibutuhkan karena tahun ini terjadi perubahan mekanisme pencairan dana. Tahun lalu, untuk mencairkan dana sekolah gratis, hanya perlu MoU antara Gubernur dan kepala dinas pendidikan kabupaten/kota. “Tahun ini, MoU dilakukan kepala dinas pendidikan provinsi dengan seluruh kepala sekolah penerima dana bantuan. Kami akan berusaha membereskan masalah ini pekan depan,” lanjut Widodo, kemarin. Jumlah dana sekolah gratis untuk sekolah swasta, tahun ini dianggar- kan Rp8 miliar lebih. Dana diberikan ke seluruh siswa dengan besaran Rp80 ribu per siswa per bulan. (TT/N-2) Satpol PP Tertibkan Galian C Liar PEMERINTAH Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, akan menutup tujuh lokasi penambangan galian C liar, akhir bulan ini. Tindakan itu dilakukan setelah pemetaan kerusakan lingkungan selesai dilakukan. “Ketujuh lokasi itu tersebar di Kecamatan Kertek, Sukoharjo, Watumalang, Kalikajar, dan Selomerto. Yang ditindak adalah lima penambangan pasir dan batu di kawasan perbukitan dan dua tambang sungai,” kata Kepala Satpol PP Wonosobo, Haryono, kemarin. Ketujuh penambangan itu dinilai sudah sangat merusak lingkungan. Di daerah itu ada sekitar 60 hektare area penambangan galian C ilegal. Di kawasan sungai, galian memanjang sekitar 10 kilometer, dari hulu hingga hilir. (TS/N-2) P ROSES ganti rugi kor- ban lumpur Lapindo, di Sidoarjo, Jawa Timur, terus menuai masalah. Ganti rugi dari PT Minarak Lapindo Jaya yang dipercaya Bakrie Group itu sudah lama macet. Ganti rugi yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam prosesnya, ternyata menyemburkan aroma korupsi yang menyengat. Polisi pun bergerak mengusut kasus ini. Kemarin, polisi memeriksa sejumlah petinggi Badan Pe- nanggulangan Lumpur Sido- arjo (BPLS) dan Kepala Desa Besuki, Kecamatan Jabon. Petinggi yang diperiksa pe- nyidik Polres Sidoarjo adalah Kepala Keuangan BPLS Sri- yono dan Deputi Infrastruktur Karyadi. Mereka diperiksa sebagai saksi atas dugaan pe- nyelewengan keuangan. Namun berbeda dengan para saksi lain yang diperiksa dengan cara dipanggil ke Kan- tor Polres Sidoarjo, petinggi BPLS mendapatkan perlakuan istimewa. Empat penyidik pol- res justru mendatangi kantor pusat Badan Pelaksana BPLS di Surabaya. “Sriyono diperiksa untuk dimintai keterangan sepu- tar mekanisme dan prosedur pembayaran. Kami ingin men- gungkap adanya pembayaran dobel, seperti yang dilaporkan warga,” kata Kasat Reskrim Polres Sidoarjo Ajun Komisa- ris Ernesto Saiser. Sementara Karyadi diperiksa terkait soal- pengukuran tanah. Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa 45 saksi, mulai dari warga, Kepala Desa Besuki M Shirot dan Kapokja Perlin- dungan Sosial BPLS Badjuri. Rencananya polisi juga akan memintai keterangan sejum- lah saksi ahli untuk membantu mengusut kasus ini. Dugaan penyelewengan itu terjadi pada uang ganti rugi warga korban lumpur di tiga desa di Kecamatan Jabon. Pe- nyelewengan ini muncul sete- lah ada laporan warga Dusun Ginonjo Desa Besuki. Warga melaporkan adanya transfer ganti rugi dobel yang diterima sembilan warga pada 2008. Dana itu kemudian di- minta kembali oleh pegawai BPLS melalui kepala desa. Na- mun anehnya kejadian yang sama terulang lagi pada 2009. Warga yang curiga kemudian melaporkan hal ini pada polisi. Selain itu, warga juga me- laporkan pemerasan yang di- lakukan pegawai BPLS dengan cara meminta fee kepada warga apabila ingin status tanahnya dimasukkan status tanah ke- ring dan bukan tanah sawah karena ganti ruginya berbeda. (HS/N-2) KORBAN banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, mulai terserang pe nyakit. Mereka menderita diare, de- mam, batuk, flu, pilek, dan gatal-gatal. Puskesmas Tangse merawat inap lima warga dan 20 lainnya diharuskan rawat jalan. “Tiga orang menderita diare akut dan dua lainnya panas. Mereka ha- rus dirawat inap karena kondisi mereka sangat lemah,” kata Fitri, dokter puskesmas. Untuk membantu korban banjir, Puskesmas Tangse men- dapat bantuan dua dokter dari Puskesmas Mane dan Geumpang. Dinas Kesehatan Pidie mengirim sejumlah te- naga perawat. Di sekitar lokasi banjir juga didirikan tiga pos kesehatan. Semua tenaga kesehatan siap bekerja 24 jam. (MR/N-2) PENGGUNAAN boraks di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, membuat 35 warga menderita keracunan, akhir pekan lalu. Mereka menyantap rujak mi yang terpapar boraks saat mengikuti yasinan rutin di Desa Warung Pojok, Kecamatan Sindang Dataran. Peristiwa itu sudah ditetap- kan sebagai kejadian luar biasa. “Kami akan menggelar so- sialisasi supaya warga tidak menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mengawetkan makanan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Tri MS, kemarin. Arifin, 46, warga Warung Pojok, mengakui hidangan ru- jak mi sudah biasa disediakan dalam berbagai acara. “Rujak mi dibuat sendiri dengan cam- puran terigu, air, dan boraks. Biasanya acara berjalan lancar dan tidak ada kejadian seperti ini.” Korban berjatuhan sesaat se- telah mengonsumsi rujak mi. Mereka kemudian dilarikan ke RSUD Rejang Lebong. Kondisi para korban sudah membaik, kemarin. (MY/N-2) SEBANYAK 10 SPBU di Batam, Kepulauan Riau, tidak memi- liki persediaan solar dalam sepekan terakhir. Akibatnya banyak pemilik kendaraan yang terpaksa memarkir mobil mereka di rumah. “Saya terpaksa naik taksi ke kantor. Sulit cari solar,” kata Yulius, warga Baloi Indah, Ke- camatan Lubukbaja. Kunita, 40, warga Batuaji, Kecamatan Sagulung, menga- takan untuk mendapat solar, ia harus menempuh perjalanan sejauh 60 kilometer. Di daerah ini masih ada dua SPBU yang menjual solar. Na- mun, pembelian dibatasi. Juru bicara PT Pertamina Kepulauan Riau LuthKukuh Pambudi mengatakan, sejak 28 Desember 2010, perusahaan memperketat pengawasan dan pengendalian penyaluran BBM bersubsidi, khususnya solar. “Itu untuk menghindari kebo- coran. Penyalurannya harus sesuai dengan kuota.” Di Bangka Belitung, 27 ken- daraan roda empat ditangkap Polres Bangka Tengah, karena diduga menyelewengkan solar bersubsidi. “Kami curiga me- reka menyelewengkan solar bersubsidi. Sudah beberapa bulan, sejumlah SPBU selalu dipenuhi antrean kendaraan,” kata Kapolres Bangka Tengah AKB Kurdi. (HK/RF/N-2) BUPATI Musirawas Ridwan Mukti terpilih menjadi Ke- tua Pimpinan Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim Indo- nesia (ICMI) Sumatra Selatan periode 2011-2016. Ia mengantongi dukungan 24 suara dalam Musyawarah Wilayah V ICMI Sumsel, di Palembang. Dalam voting yang berlang- sung sekitar 1 jam, Selasa (15/3) malam, Ridwan mengungguli kandidat lain yakni Fakhrur- rozi Syarkowi (Ketua Dewan Pakar ICMI Sumsel 2005-2010) yang meraup 17 suara. Musyawarah yang dihadiri 41 perwakilan baik organi- sasi daerah, organisasi satuan, maupun organisasi wilayah itu awalnya mengusulkan 11 bakal calon ketua. Sebelum voting, pimpinan sidang, Maramis, memberikan kesempatan kepada peserta musyawarah untuk memberi- kan pandangan. “Saya ingin membawa ICMI sebagai organisasi produktif, sejuk, nyaman, dan memberi- kan nilai tambah bagi bangsa dan negara. Saya berharap Fakhrurrozi tetap mengabdikan ilmunya untuk ICMI,” tandas Ridwan Mukti. (Bhm/N-2) DELAPAN anggota TNI-AL dari Pangkalan Utama AL Surabaya, kembali melakukan penyelaman di Perairan Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kemarin. Mereka membersihkan kapal perang Belanda yang ditemukan di dasar perairan. Para penyelam juga menge- vakuasi barang-barang berba- haya yang masih ada di kapal. Di antaranya, sejumlah meriam dan berbagai jenis senjata, pa- pan identitas kapal, dan papan peringatan. Barang dari kapal Fyenoord dengan nomor lam- bung 455-456 itu disimpan di Balai Desa Banaleng, Kecamat- an Giliraja. “Kami mengevakuasi barang berbahaya dan membersihkan kapal dari lumpur dan karang yang menempel,” kata koor- dinator tim penyelam, Sersan Mayor Muhadi. Kapal Fyenoord merupakan kapal perang Belanda pada masa penjajahan yang ditemu- kan di dasar laut perairan Gil- iraja, awal Januari lalu. Kapal produksi Rotterdam pada 1914 itu akan dievakuasi dan dijadi- kan museum. (MG/N-2) MI/AMIRUDDIN PEREDARAN UANG PALSU: Kapolrestabes Surabaya Kombes Coki Manurung (tengah) menunjukkan barang bukti uang palsu dan alat cetaknya di Kantor Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Unit pidana ekonomi Satreskrim Polrestabes Surabaya mengungkap pembuatan dan peredaran uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp500 juta. ANTARA/ERIC IRENG DARI PULAU KE PULAU Sidoarjo, Jawa Timur 09.15 WIB Pidie, Aceh 11.25 WIB Rejang Lebong, Bengkulu 13.00 WIB Sumenep, Jawa Timur 12.45 WIB Palembang, Sumatra Selatan 14.29 WIB Batam, Kepulauan Riau 10.00 WIB Korban Banjir Terjangkit Penyakit Puluhan Warga Keracunan Rujak Mi Solar Bersubsidi Diselewengkan Bupati Musirawas Ketua ICMI Tentara Bersihkan Bangkai Kapal Polisi Usut Dugaan Korupsi BPLS 10 KAMIS, 17 MARET 2011 T ANAH AIR MI/AGUS UTANTORO MI/TOSIANI

Transcript of TANAH AIR - ftp.unpad.ac.id filekekurangan air bersih pascaerupsi Merapi. Bantuan air dari PDAM dan...

Tiga Balita Korban Ledakan GasTIGA balita bersaudara, Ifa, 5, Yusuf, 3, dan Zulfikar, 1, tewas terpang-gang, setelah ledakan tabung elpiji membakar habis rumah mereka di Dusun Karyamaju, Desa Pematangrahim, Kecamatan Mendaharaulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, Selasa (15/3). Ledakan tabung elpiji berukuran 12 kilogram itu terjadi di dapur rumah.

Tubuh ketiga korban yang sudah hangus ditemukan berpelukan di ruang depan. “Saat kejadian, orang tua mereka tidak berada di rumah karena sedang bekerja,” kata Kabid Humas Polda Jambi AKB Alman-syah, kemarin.

Polisi masih menyelidiki peristiwa itu. Namun, dari penelusuran sementara, peristiwa itu diduga terjadi akibat slang gas yang bocor. (SL/N-2)

Warga Lereng Merapi Krisis AirWARGA Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, kekurangan air bersih pascaerupsi Merapi. Bantuan air dari PDAM dan PMI tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kepala Desa Balerante Sukono mengatakan jika air bantuan habis, warga terpaksa memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan masak, minum, dan mandi.

“Selain untuk kebutuhan keluarga, air hujan juga untuk minum ternak sapi dan kambing. Krisis air bersih ini mengganggu kesehatan, dan ba-nyak warga sering terkena penyakit diare,” imbuhnya.

Untuk mengatasi soal itu, pemerintah desa telah melayangkan surat ke pemerintah kabupaten meminta pasokan air bersih ditambah. Na-mun, permintaan itu belum diluluskan.

Karena bantuan air yang terbatas, sebagian warga terpaksa membeli air seharga Rp100 ribu per tangki isi 4.000 liter. Di kawasan lereng Merapi ini tidak ada sumber air yang bisa dieksploitasi. (JS/N-2)

Gegana Ledakkan Granat Aktif Temuan

TIM Gegana Polda DI Yogyakarta meledakkan granat aktif yang ditemu-kan di pekarangan warga di Dusun Candi, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, kemarin. Granat itu ditemukan saat sejumlah pekerja menggali tanah untuk membuat fondasi.

“Granat tipe nanas itu buatan Inggris pada 1955. Granat harus diledakkan karena kondisinya yang sudah rusak, sehingga tidak bisa dijinakkan dengan cara biasa,” kata Wakapolda DI Yogyakarta Kombes Tjiptono.

Fauzan Pao, tukang batu yang menemukan granat itu, mengata-kan benda berbahaya tersebut ditemukan saat menggali tanah pada kedalam an sekitar 1,5 meter. “Granat sempat dijadikan mainan, karena saya tidak tahu itu benda berbahaya.” (AU/N-2)

Kepala Desa Enggan Dukung SertifikasiPROGRAM pemerintah pusat berupa sertifikasi tanah massal di Kabu-paten Kediri, Jawa Timur, terancam gagal. Sebab, dari 346 desa hanya 5 desa yang menjalankan program sertifikasi gratis itu.

“Informasi yang kita peroleh, aparat desa ketakutan setelah sejum-lah kepala desa terjerat kasus hukum dalam program ini,” kata anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kediri Ishak Maulana, kemarin.

Di daerah itu, sertifikasi ditargetkan mencapai 2.011 bidang tanah. Target tersebut terancam tidak terpenuhi. Sebelumnya, di Kediri, 5 ke-pala desa harus diperiksa kejaksaan dan menjadi tersangka pungutan dana sertifikasi.

“Harus ada langkah proaktif dari camat, BPN, dan lembaga desa menjelaskan bahwa program ini bukan untuk menjebak para kepala desa,” lanjut Ishak. (ES/N-2)

Ribuan Sekolah belum Terima BantuanSEKITAR 5.000 sekolah swasta di Sumatra Selatan belum menerima dana untuk pelaksanaan sekolah gratis. Dinas pendidikan belum me-nyalurkan dana karena belum mendapat izin dari gubernur.

Kabid Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Sumatra Selatan Widodo mengatakan, izin gubernur itu dibutuhkan karena tahun ini terjadi perubahan mekanisme pencairan dana. Tahun lalu, untuk mencairkan dana sekolah gratis, hanya perlu MoU antara Gubernur dan kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.

“Tahun ini, MoU dilakukan kepala dinas pendidikan provinsi dengan seluruh kepala sekolah penerima dana bantuan. Kami akan berusaha membereskan masalah ini pekan depan,” lanjut Widodo, kemarin.

Jumlah dana sekolah gratis untuk sekolah swasta, tahun ini dianggar-kan Rp8 miliar lebih. Dana diberikan ke seluruh siswa dengan besaran Rp80 ribu per siswa per bulan. (TT/N-2)

Satpol PP Tertibkan Galian C Liar

PEMERINTAH Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, akan menutup tujuh lokasi penambangan galian C liar, akhir bulan ini. Tindakan itu dilakukan setelah pemetaan kerusakan lingkungan selesai dilakukan.

“Ketujuh lokasi itu tersebar di Kecamatan Kertek, Sukoharjo, Watumalang, Kalikajar, dan Selomerto. Yang ditindak adalah lima penambang an pasir dan batu di kawasan perbukitan dan dua tambang sungai,” kata Kepala Satpol PP Wonosobo, Haryono, kemarin.

Ketujuh penambangan itu dinilai sudah sangat merusak lingkungan. Di daerah itu ada sekitar 60 hektare area penambangan galian C ilegal. Di kawasan sungai, galian memanjang sekitar 10 kilometer, dari hulu hingga hilir. (TS/N-2)

PROSES ganti rugi kor-ban lumpur Lapindo, di Sidoarjo, Jawa Timur,

terus menuai masalah. Ganti rugi dari PT Minarak Lapindo Jaya yang dipercaya Bakrie Group itu sudah lama macet.

Ganti rugi yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam prosesnya, ternyata menyemburkan aroma korupsi yang menyengat. Polisi pun bergerak mengusut kasus ini.

Kemarin, polisi memeriksa sejumlah petinggi Badan Pe-nanggulangan Lumpur Sido-

arjo (BPLS) dan Kepala Desa Besuki, Kecamatan Jabon.

Petinggi yang diperiksa pe-nyidik Polres Sidoarjo adalah Kepala Keuangan BPLS Sri-yono dan Deputi Infrastruktur Karyadi. Mereka diperiksa sebagai saksi atas dugaan pe-nyelewengan keuangan.

Namun berbeda dengan para saksi lain yang diperiksa dengan cara dipanggil ke Kan-tor Polres Sidoarjo, petinggi BPLS mendapatkan perlakuan istimewa. Empat penyidik pol-res justru mendatangi kantor

pusat Badan Pelaksana BPLS di Surabaya.

“Sriyono diperiksa untuk dimintai keterangan sepu-tar mekanisme dan prosedur pembayaran. Kami ingin men-gungkap adanya pembayaran dobel, seperti yang dilaporkan warga,” kata Kasat Reskrim Polres Sidoarjo Ajun Komisa-ris Ernesto Saiser. Sementara Karyadi diperiksa terkait soal-pengukuran tanah.

Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa 45 saksi, mulai dari warga, Kepala Desa Besuki

M Shirot dan Kapokja Perlin-dungan Sosial BPLS Badjuri. Rencananya polisi juga akan memintai keterangan sejum-lah saksi ahli untuk membantu mengusut kasus ini.

Dugaan penyelewengan itu terjadi pada uang ganti rugi warga korban lumpur di tiga desa di Kecamatan Jabon. Pe-nyelewengan ini muncul sete-lah ada laporan warga Dusun Ginonjo Desa Besuki.

Warga melaporkan adanya transfer ganti rugi dobel yang diterima sembilan warga pada

2008. Dana itu kemudian di-minta kembali oleh pegawai BPLS melalui kepala desa. Na-mun anehnya kejadian yang sama terulang lagi pada 2009. Warga yang curiga kemudian melaporkan hal ini pada polisi.

Selain itu, warga juga me-laporkan pemerasan yang di-lakukan pegawai BPLS dengan cara meminta fee kepada warga apabila ingin status tanahnya dimasukkan status tanah ke-ring dan bukan tanah sawah karena ganti ruginya berbeda. (HS/N-2)

KORBAN banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, mulai terserang pe nyakit. Mereka menderita diare, de-mam, batuk, flu, pilek, dan gatal-gatal.

Puskesmas Tangse merawat inap lima warga dan 20 lainnya diharuskan rawat jalan. “Tiga orang menderita diare akut dan dua lainnya panas. Mereka ha-rus dirawat inap karena kondisi mereka sangat lemah,” kata Fitri, dokter puskesmas.

Untuk membantu korban banjir, Puskesmas Tangse men-dapat bantuan dua dokter dari Puskesmas Mane dan Geumpang. Dinas Kesehatan

Pidie mengirim sejumlah te-naga perawat. Di sekitar lokasi banjir juga didirikan tiga pos

kesehatan. Semua tenaga kesehatan siap

bekerja 24 jam. (MR/N-2)

PENGGUNAAN boraks di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, membuat 35 warga menderita keracunan, akhir pekan lalu. Mereka menyantap rujak mi yang terpapar boraks saat mengikuti yasinan rutin di Desa Warung Pojok, Kecamatan Sindang Dataran.

Peristiwa itu sudah ditetap-kan sebagai kejadian luar biasa.

“Kami akan menggelar so-sialisasi supaya warga tidak menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mengawetkan makanan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Tri MS, kemarin.

Arifin, 46, warga Warung Pojok, mengakui hidangan ru-jak mi sudah biasa disediakan dalam berbagai acara. “Rujak

mi dibuat sendiri dengan cam-puran terigu, air, dan boraks. Biasanya acara berjalan lancar dan tidak ada kejadian seperti ini.”

Korban berjatuhan sesaat se-telah mengonsumsi rujak mi. Mereka kemudian dilarikan ke RSUD Rejang Lebong. Kondisi para korban sudah membaik, kemarin. (MY/N-2)

SEBANYAK 10 SPBU di Batam, Kepulauan Riau, tidak memi-liki persediaan solar dalam sepekan terakhir. Akibatnya banyak pemilik kendaraan yang terpaksa memarkir mobil mereka di rumah.

“Saya terpaksa naik taksi ke kantor. Sulit cari solar,” kata Yulius, warga Baloi Indah, Ke-camatan Lubukbaja.

Kunita, 40, warga Batuaji, Kecamatan Sagulung, menga-takan untuk mendapat solar, ia harus menempuh perjalanan sejauh 60 kilometer.

Di daerah ini masih ada dua SPBU yang menjual solar. Na-mun, pembelian dibatasi.

Juru bicara PT Pertamina

Kepulauan Riau Luthfi Kukuh Pambudi mengatakan, sejak 28 Desember 2010, perusahaan memperketat pengawasan dan pengendalian penyaluran BBM bersubsidi, khususnya solar. “Itu untuk menghindari kebo-coran. Penyalurannya harus sesuai dengan kuota.”

Di Bangka Belitung, 27 ken-daraan roda empat ditangkap Polres Bangka Tengah, karena diduga menyelewengkan solar bersubsidi. “Kami curiga me-reka menyelewengkan solar bersubsidi. Sudah beberapa bulan, sejumlah SPBU selalu dipenuhi antrean kendaraan,” kata Kapolres Bangka Tengah AKB Kurdi. (HK/RF/N-2)

BUPATI Musirawas Ridwan Mukti terpilih menjadi Ke-tua Pimpinan Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim Indo-nesia (ICMI) Sumatra Selatan periode 2011-2016.

Ia mengantongi dukungan 24 suara dalam Musyawarah Wilayah V ICMI Sumsel, di Palembang.

Dalam voting yang berlang-sung sekitar 1 jam, Selasa (15/3) malam, Ridwan mengungguli kandidat lain yakni Fakhrur-rozi Syarkowi (Ketua Dewan Pakar ICMI Sumsel 2005-2010) yang meraup 17 suara.

Musyawarah yang dihadiri

41 perwakilan baik organi-sasi daerah, organisasi satuan, maupun organisasi wilayah itu awalnya mengusulkan 11 bakal calon ketua.

Sebelum voting, pimpinan sidang, Maramis, memberikan kesempatan kepada peserta musyawarah untuk memberi-kan pandangan.

“Saya ingin membawa ICMI sebagai organisasi produktif, sejuk, nyaman, dan memberi-kan nilai tambah bagi bangsa dan negara. Saya berharap Fakhrurrozi tetap mengabdikan ilmunya untuk ICMI,” tandas Ridwan Mukti. (Bhm/N-2)

DELAPAN anggota TNI-AL dari Pangkalan Utama AL Surabaya, kembali melakukan penyelaman di Perairan Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kemarin. Mereka membersihkan kapal perang Belanda yang ditemukan di dasar perairan.

Para penyelam juga menge-vakuasi barang-barang berba-haya yang masih ada di kapal. Di antaranya, sejumlah meriam dan berbagai jenis senjata, pa-pan identitas kapal, dan papan peringatan. Barang dari kapal Fyenoord dengan nomor lam-

bung 455-456 itu disimpan di Balai Desa Banaleng, Kecamat-an Giliraja.

“Kami mengevakuasi barang berbahaya dan membersihkan kapal dari lumpur dan karang yang menempel,” kata koor-dinator tim penyelam, Sersan Mayor Muhadi.

Kapal Fyenoord merupakan kapal perang Belanda pada masa penjajahan yang ditemu-kan di dasar laut perairan Gil-iraja, awal Januari lalu. Kapal produksi Rotterdam pada 1914 itu akan dievakuasi dan dijadi-kan museum. (MG/N-2)

MI/AMIRUDDIN

PEREDARAN UANG PALSU: Kapolrestabes Surabaya Kombes Coki Manurung (tengah) menunjukkan barang bukti uang palsu dan alat cetaknya di Kantor Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Unit pidana ekonomi Satreskrim Polrestabes Surabaya mengungkap pembuatan dan peredaran uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp500 juta.

ANTARA/ERIC IRENG

DARI PULAU KE PULAU

Sidoarjo, Jawa Timur09.15 WIB

Pidie, Aceh11.25 WIB

Rejang Lebong, Bengkulu13.00 WIBSumenep, Jawa Timur12.45 WIB

Palembang, Sumatra Selatan 14.29 WIB

Batam, Kepulauan Riau10.00 WIB

Korban Banjir Terjangkit Penyakit

Puluhan Warga Keracunan Rujak Mi

Solar Bersubsidi Diselewengkan

Bupati Musirawas Ketua ICMI

Tentara Bersihkan Bangkai Kapal

Polisi Usut Dugaan Korupsi BPLS

10 KAMIS, 17 MARET 2011TANAH AIR

MI/AGUS UTANTORO

MI/TOSIANI