Agropolitan

Karakteristik kawasan Indikator Pengembangan

Nasution, dalam Iqbal dan Iwan 2009:- kota kecil/sedang- luas maks. 30rb Ha- penduduk maks. 600rb jiwa- memiliki hinterland dengan komoditas unggulan dan komoditas penunjang- wilayah inti sbg sentra industri pengolahan- mempunyai pusat pertumbuhan- didukung kebijakan

Rustiadi dan Sugimin, 2007- produk unggulan- daya dukung fisik baik- lahan memenuhi skala ekonomi- dukungan sarana prasarana

EFEKTIVITAS KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN SLEMAN

Tingkat keberhasilan (efektivitas)

DJCK, Kementerian PU:- dominasi kegiatan pertanian- keterkaitan desa-kota- terdapat kegiatan industri (pengolahan) pertanian- sarana dan prasarana mirip perkotaan

John Hamenda, 2003:- investasi agro industri- promosi produk unggulan- agrikultur dan industri yang berkesinambungan

BPPSDMP RI, 2003:- potensi lahan dan agroklimat sesuai dengan komoditas- terdapat kelembagaan dan sarpras agribisnis- memiliki sarpras umum- memiliki sarpras sosial- menjaga kelestarian alam dan lingkungan

DJCK, Kementerian PU:- sumber daya lahan dan agroklimat sesuai dengan pengembangan komoditas- memiliki sarpras memadai - potensi sumber daya manusia (SDM) pertanian- konservasi alam dan lingkungan hidupSugiana, 2001:

Kriteria pengukuran efektivitas:- tingkat pencapaian tujuan- tingkat dampak yang diinginkan- tingkat kecukupan kuantitas dan kualitas- responsibilitas terhadap permintaan- persepsi warga terhadap kepuasan pelayanan

Tingkat Kemampuan Infrastruktur Pertanian Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman

Indikator pengembangan kawasan agropolitan

Karakteristik Kawasan Agropolitan

Lahan dan agroklimat

Sarana dan prasarana

kelembagaanLingkungan

hidup

Non pertanian Pertanian

Fasilitas sosial Fasilitas umumAgribisnis hulu

(produksi)Kegiatan usaha tani

(on farm)

Agribisnis hilir (pengolahan dan

pemasaran)

Infrastruktur Pendukung Kawasan Agropolitan

Abimanyu Putra A.I0610001

taksonomi.vsdxPage-1