TAK/CG prindip-prinsip
-
Upload
miranti-soebagio -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of TAK/CG prindip-prinsip
Pertanyaan Silabus
1. Prinsip-prinsip CG menurut OECDa. Perlindungan terhadap hak-hak Pemegang Saham (The rights of
shareholders and key ownership functions).
Adapun hak-hak Pemegang Saham yang dimaksudkan disini adalah hak untuk (1)
menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan, (2) mengalihkan atau
memindahkan saham yang dimilikinya, (3) memperoleh informasi yang relevan
tentang perusahaan secara berkala dan teratur, (4) ikut berperan dan memberikan
suara dalam rapat umum pemegang saham, dan (5) memilih anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, serta (6) memperoleh pembagian keuntungan perusahaan.
Kerangka yang dibangun dalam suatu negara mengenai corporate governance
harus mampu melindungi hak-hak tersebut.
b. Perlakuan yang setara terhadap seluruh Pemegang Saham (Equitable
treatment of shareholders).
Seluruh Pemegang Saham harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan
penggantian atau perbaikan (redress) atas pelanggaran dari hak-hak Pemegang
Saham. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-
saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek perdagangan
orang dalam (insider trading) dan mengharuskan anggota Direksi untuk
melakukan keterbukaan apabila menemukan transaksi-transaksi yang
mengandung benturan kepentingan (conflict of interest). Kerangka yang dibangun
oleh suatu negara mengenai corporate governance harus mampu menjamin
adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh Pemegang Saham, termasuk
Pemegang Saham minoritas dan asing.
c. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan (The role of
stakeholders).
Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance harus
memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders seperti yang ditentukan
dalam undang-undang, dan mendorong kerjasama yang aktif antara perusahaan
dengan para stakeholders tersebut dalam rangka menciptakan kesejahteraan,
lapangan kerja, dan kesinambungan usaha. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk
mekanisme yang mengakomodasi peran stakeholders dalam meningkatkan kinerja
perusahaan. Perusahaan juga diharuskan membuka akses informasi yang relevan
bagi kalangan stakeholders yang ikut berperan dalam proses corporate
governance.
d. Keterbukaan dan transparansi (Disclosure & transparency)
Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance harus
menjamin adanya pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat untuk
setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam pengungkapan
informasi ini termasuk adalah informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja
perusahaan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Di samping itu informasi
yang diungkapkan harus disusun, diaudit, dan disajikan sesuai dengan standar
yang berkualitas tinggi. Manajemen perusahaan juga diharuskan meminta auditor
eksternal melakukan audit yang bersifat independen atas laporan keuangan
perusahaan untuk memberikan jaminan atas penyusunan dan penyajian informasi.
e. Akuntabilitas Dewan Komisaris (The responsibility of the board)
Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance harus
menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang efektif
terhadap manajemen yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, serta
akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap perusahaan dan Pemegang
Saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki
oleh Dewan Komisaris dan Direksi beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya
kepada Pemegang Saham dan stakeholders lainnya.
2. Prinsip-prinsip CG menurut KNKG
Asas GCG diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) bank
dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah serta pemangku
kepentingan lainnya.
a. Transparansi
Transparansi (transparency) mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan
penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat
diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan
masyarakat. Transparansi diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara
objektif, profesional, dan melindungi kepentingan konsumen.
b. Akuntabilitas
Akuntabilitas (accountability) mengandung unsur kejelasan fungsi dalam
organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank sebagai lembaga dan
pejabat yang memiliki kewenangan harus dapat mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara
sehat, terukur dan professional dengan memperhatikan kepentingan pemegang
saham, nasabah, dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
c. Responsibilitas
Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang‐undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung jawab bank terhadap
masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin
terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
pengakuan sebagai warga korporasi yang baik atau dikenal dengan good
corporate citizen.
d. Independensi
Independensi mengandung unsur kemandirian dari dominasi pihak lain dan
objektifitas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan
dengan asas independensi (independency), Bank harus dikelola secara independen
agar masing‐masing organ Perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat
mempengaruhi obyektivitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
e. Kewajaran Dan Kesetaraan
Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur perlakuan yang adil dan
Kesempatan yang sama sesuai dengan proporsinya. Dalam melaksanakan
kegiatannya, bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang
saham, konsumen dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran
dan kesetaraan dari masing‐masing pihak yang bersangkutan.