TAK/CG prindip-prinsip

5
Pertanyaan Silabus 1. Prinsip-prinsip CG menurut OECD a. Perlindungan terhadap hak-hak Pemegang Saham (The rights of shareholders and key ownership functions). Adapun hak-hak Pemegang Saham yang dimaksudkan disini adalah hak untuk (1) menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan, (2) mengalihkan atau memindahkan saham yang dimilikinya, (3) memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan secara berkala dan teratur, (4) ikut berperan dan memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham, dan (5) memilih anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta (6) memperoleh pembagian keuntungan perusahaan. Kerangka yang dibangun dalam suatu negara mengenai corporate governance harus mampu melindungi hak-hak tersebut. b. Perlakuan yang setara terhadap seluruh Pemegang Saham (Equitable treatment of shareholders). Seluruh Pemegang Saham harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan penggantian atau perbaikan (redress) atas pelanggaran dari hak-hak Pemegang Saham. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek perdagangan orang dalam (insider trading) dan mengharuskan anggota Direksi untuk melakukan keterbukaan apabila menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan (conflict of interest).

description

Tugas TAK pertemuan 2

Transcript of TAK/CG prindip-prinsip

Page 1: TAK/CG prindip-prinsip

Pertanyaan Silabus

1. Prinsip-prinsip CG menurut OECDa. Perlindungan terhadap hak-hak Pemegang Saham (The rights of

shareholders and key ownership functions).

Adapun hak-hak Pemegang Saham yang dimaksudkan disini adalah hak untuk (1)

menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan, (2) mengalihkan atau

memindahkan saham yang dimilikinya, (3) memperoleh informasi yang relevan

tentang perusahaan secara berkala dan teratur, (4) ikut berperan dan memberikan

suara dalam rapat umum pemegang saham, dan (5) memilih anggota Dewan

Komisaris dan Direksi, serta (6) memperoleh pembagian keuntungan perusahaan.

Kerangka yang dibangun dalam suatu negara mengenai corporate governance

harus mampu melindungi hak-hak tersebut.

b. Perlakuan yang setara terhadap seluruh Pemegang Saham (Equitable

treatment of shareholders).

Seluruh Pemegang Saham harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan

penggantian atau perbaikan (redress) atas pelanggaran dari hak-hak Pemegang

Saham. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-

saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek perdagangan

orang dalam (insider trading) dan mengharuskan anggota Direksi untuk

melakukan keterbukaan apabila menemukan transaksi-transaksi yang

mengandung benturan kepentingan (conflict of interest). Kerangka yang dibangun

oleh suatu negara mengenai corporate governance harus mampu menjamin

adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh Pemegang Saham, termasuk

Pemegang Saham minoritas dan asing.

c. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan (The role of

stakeholders).

Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance harus

memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders seperti yang ditentukan

dalam undang-undang, dan mendorong kerjasama yang aktif antara perusahaan

dengan para stakeholders tersebut dalam rangka menciptakan kesejahteraan,

lapangan kerja, dan kesinambungan usaha. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk

Page 2: TAK/CG prindip-prinsip

mekanisme yang mengakomodasi peran stakeholders dalam meningkatkan kinerja

perusahaan. Perusahaan juga diharuskan membuka akses informasi yang relevan

bagi kalangan stakeholders yang ikut berperan dalam proses corporate

governance.

d. Keterbukaan dan transparansi (Disclosure & transparency)

Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance harus

menjamin adanya pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat untuk

setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam pengungkapan

informasi ini termasuk adalah informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja

perusahaan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Di samping itu informasi

yang diungkapkan harus disusun, diaudit, dan disajikan sesuai dengan standar

yang berkualitas tinggi. Manajemen perusahaan juga diharuskan meminta auditor

eksternal melakukan audit yang bersifat independen atas laporan keuangan

perusahaan untuk memberikan jaminan atas penyusunan dan penyajian informasi.

e. Akuntabilitas Dewan Komisaris (The responsibility of the board)

Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance harus

menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang efektif

terhadap manajemen yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, serta

akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap perusahaan dan Pemegang

Saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki

oleh Dewan Komisaris dan Direksi beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya

kepada Pemegang Saham dan stakeholders lainnya.

2. Prinsip-prinsip CG menurut KNKG

Asas GCG diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) bank

dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah serta pemangku

kepentingan lainnya.

a. Transparansi 

Transparansi (transparency) mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan

penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat

diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan

Page 3: TAK/CG prindip-prinsip

masyarakat. Transparansi diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara

objektif, profesional, dan melindungi kepentingan konsumen.

b. Akuntabilitas  

Akuntabilitas (accountability) mengandung unsur kejelasan fungsi dalam

organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank sebagai lembaga dan

pejabat yang memiliki kewenangan harus dapat mempertanggungjawabkan

kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara

sehat, terukur dan professional dengan memperhatikan kepentingan pemegang

saham, nasabah, dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan

prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 

c. Responsibilitas 

Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang‐undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung  jawab  bank terhadap

masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin

terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat

pengakuan sebagai warga korporasi yang baik atau dikenal dengan good

corporate citizen.

d. Independensi 

Independensi mengandung unsur kemandirian dari dominasi pihak lain dan

objektifitas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan

dengan asas independensi (independency), Bank harus dikelola secara independen

agar masing‐masing organ Perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak

saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat

mempengaruhi obyektivitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya.

e. Kewajaran Dan Kesetaraan 

Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur perlakuan yang adil dan

Kesempatan yang sama sesuai dengan proporsinya. Dalam melaksanakan

kegiatannya, bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang

saham, konsumen dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran

dan kesetaraan dari masing‐masing pihak yang bersangkutan.