TAK Sosialisasi

24
BAB I PENDAHULUAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: SOSIALISASI A.Latar Belakang Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping aladaptive (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (Keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi pada klien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi. Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah (16,92 %). Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 1

description

sgfgfg

Transcript of TAK Sosialisasi

Page 1: TAK Sosialisasi

BAB I

PENDAHULUAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: SOSIALISASI

A.Latar Belakang

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi

dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada

individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan

orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping

adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu

yang mempunyai mekanisme koping aladaptive (skizofrenia), bila tidak segera

mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-

masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (Keliat dan Akemat, 2005)

menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi pada klien skizofrenia bisa

dilakukan dengan pemberian Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi.

            Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang

mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey

Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per

1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat).

Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak

ditemukan adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan

(17,41 %), dan harga diri rendah (16,92 %).

Beberapa keuntungan yang diperolehindividu atau klien melalui terapi

aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan

pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga

meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi

realitas ( Birckhead, 1989).

Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa,

bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari

keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi

kesehatan. Sedangkan Kegiatan sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan

kemampuan klien dalam melakukan interaksi social maupun berperan dalam

lingkungan social.

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 1

Page 2: TAK Sosialisasi

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,

berkomunikasi, saling memperhatikan, member tanggapan terhadap orang lain,

mengekspresikan ide serta menerima stimulus eksternal

2. Tujuan khusus:

a. Penderita mampu menyebutkan identitasnya

b. Menyebutka identitas penderita lain

c. Berespon terhadap penderita lain

d. Mengikuti aturan main

e. Mengemukakan pendapat dan perasaannya

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 2

Page 3: TAK Sosialisasi

BAB II

KONSEP TEORI

A. DeskripsiKelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan

yang lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (struart & laraia,

2001). Kegiatan sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan kemampuan klien

dalam melakukan interaksi social maupun berperan dalam lingkungan social.

Sosialisasi dimaksudkan memfasilitasi psikoterapis untuk:

a. Memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal

b. Memberi tanggapan terhadap orang lain

c. Mengekspresikan ide dan tukar ekspresi

d. Menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan

B. Karakteristik:

a. Penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan

ruangan

b. Penderita sering berada di tempat tidur

c. Penderita menarik diri, kontak social kurang

d. Penderita dengan harga diri rendah

e. Penderita gelisah, curiga, takut dan cemas

f. Tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban

sesuai pertanyaan

g. Sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi, sehat fisik

C. Tahap- Tahapan Dalam Terapi Aktivitas Kelompok

Menurut yalom, yang dikutip Stuart & Sudden, 1995. Menggambarkan fase-fase

dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut:

1. Pre kelompok

Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan siapa yang menjafi leader,

anggota , tempat dan waktu kegiatan kelompok akan dilaksanakan serta

membuat proposal lengkap dengan media yang akan digunakan beserta dana

yang dibutuhkan

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 3

Page 4: TAK Sosialisasi

2. Fase awal

Pada fase ini terdapat 3 tahapan yang terjadi, yaitu: orientasi, konflik atau

kebersamaan

a. Orientasi:

Anggota mulai mencoba mengembangkan system social masing-asing,

leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan

anggota

b. Konflik:

Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan

siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota,

tugasnya, dan saling ketergantungan yang akan terjadi.

c. Kebersamaan

Anggota mulai bekerjasama untuk mengatasi masalah, anggota mulai

menemukan siapa dirinya.

3. Fase kerja

Pada tahap ini kelompom sudah menjadi tim:

a. Merupakan fase yang menyenangkan bagi pemimpin dan anggotanya

b. Perasaan positif dan negative dapat dikoreksi dengan hubungan saling

percaya yang telah terbina

c. Semua anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati

d. Tanggung jawab merata, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan

realistis

e. Kelompok mulai mengeksplorasi lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas

kelompok dalam menyelesaikan tugasnya

f. Fase ini ditandai dengan penyelesaian masalah yang kreatif.

4. Fase terminasi

Ada 2 jenis terminasi yaitu terminasi akhir dan terminasi sementara.anggota

kelompok mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.

Terminasi dapat menyebabkan kecemasan, regresi dan kecewa. Untuk

menghindari hal ini, terapis perlu mengevaluasi kegiatan dan menunujukkan

sikap betapa bermaknanya kegiatan tersebut, menganjurkan anggota untuk

member umpan balik pada tiap anggota. Terminasi tidak bleh disangkal, tetapi

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 4

Page 5: TAK Sosialisasi

harus tuntas didiskusikan. Akhir terapi aktivitas kelompok harus dievaluasi, bisa

melalui pre dan post test

D. Pembagian Tugas

1. Leader

a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS

b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok

sebelum kegiatan dimulai.

c. Menjelaskan permainan.

d.  Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan

memperkenalkan dirinya.

e. Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib

f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

2. Co- Leader

a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.

b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.

3. Fasilitator

a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.

b. Memotivasi klien yang kurang aktif.

c. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan

memfasilitasi anggota kelompok

4. Observer

a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan

b. Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan berlangsung

E. Klien

1. kriteria

a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal

b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan

stimulus

2. Proses seleksi

a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 5

Page 6: TAK Sosialisasi

c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan

tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam

kelompok

Setting Posisi TAK Orientasi Realita

Posisi Klien saling berhadapan

Keterangan : 

a.       L : Leader

b.      Co: Wakil Leader

c.       K : Klien

d.      F : Fasilitator

e.       O : Observer

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 6

Page 7: TAK Sosialisasi

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN

A. Standart Operating Prosedur TAK

1. Sosialisasi Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri

a. Pengertian

Terapi yang berupaya memfasilitasi kemampuan sejumlah klien dengan

maslah hubungan social

b. Tujuan

Klien mampu menyebutkan jati diri: nama lengkap, nama panggilan, asla,

hoby.

c. Indikasi:

a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal

b) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai stimulus

d. Persiapan alat

a) Tape recorder/ CD player

b) Kaset/CD

c) Bola

d) Buku catatan dan bolpoint

e) Jadwal kegiatan klien

e. Metode

a) Dinamika kelompok

b) Diskusi dan tanya jawab

c) Bermain peran/simulasi

f. Langkah kegiatan

a) Persiapan

1. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial

2. Membuat kontrak dengan klien

3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 7

Page 8: TAK Sosialisasi

b) Orientasi

1. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis

2. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini

c) Kontrak

1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri

2. Menjelaskan aturan main/terapi :

1) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin

kepada terapis

2) Lama kegiatan 45 menit

3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

d) Kerja

1. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan

dinyalakan saat music terdengar bola dipindahkan dari satu peserta

ke peserta lain. Saat music dihentikan peserta yang memegang bola

tenis menyebutkan slam, nama, nama panggilan, hoby.

2. Terapis menyalakan tepe dan mengedarkan bola lalu

menghentikan. Saat music dihentikan peserta yang sedang

memegang bola menyebutkan salam, nama panggilan, hoby.

3. Tulis nama panggilan pada kertas dan pakaian

4. Ulangi langkah 3 sampai semua peserta dapat giliran

5. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan

perasaannya.

e) Terminasi

1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2. Member pujian atas pencapaian kelompok

3. Menganjurkan agar pasien melatih berkenalan dengan orang lain

4. Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 8

Page 9: TAK Sosialisasi

f)    Rencana tindak lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri

pada orang lain di kehidupan sehari-hari.

2. Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan

harian klien.

g) Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota

kelompok

2. Menyepakati waktu dan tempat

g. Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada

tahap kerja untuk menilai kemampuan klien untuk melakukan tak. Aspek

yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk

TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara

verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

Kemampuan memperkenalkan diri

a.        Kemempuan verbal

b.      Kemampuan nonverbal

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 9

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1 Menyebutkan nama lengkap

2 Menyebutkan nama panggilan

3 Menyebutkan asal

4 Menyebutkan hobi

Jumlah

Page 10: TAK Sosialisasi

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang

sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir

Jumlah

Petunjuk

1.   Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.

2.   Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan

pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

3.   Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika

nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu

memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan klien memperkenalkan diri

pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal)

3. Sosialisasi sessi 2: kemampuan berkenalan

a. Pengertian:

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 10

Page 11: TAK Sosialisasi

Terapi yang berupaya memfasilitasi kemampuan sejumlah klien dengan

masalah hubungan social

b. Tujuan:

Klien mampu menyebutkan jati diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan,

asal hoby. Klien mampu menyebutkan jati diri kelompok lain: nama lengkap,

nama panggilan, asal, hoby.

c. Indikasi:

a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal

b) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai stimulus

d. Persiapan alat:

a) Tape recorder

b) Kaset

c) Bola tenis

d) Buku catatan dan bolpoint

e) Jadwal kegiatan klien

e. Metode

a) Dinamika kelompok

b) Diskusi Tanya jawab

c) Bermain peran/ simulasi

f. Langkah kegiatan

a) Persiapan

1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai indikasi

2. Mempersiapkan alat dan tempat ( peserta duduk melingkar dalam

uasana ruang yang tenang dan nyaman)

b) Orientasi

1. Mengucapkan salam terapeutik dan masing-masing memasang

name tag

2. Menanyakan perasaan klien hari ini dan menanyakan apakah sudah

mencoba memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan kegiatan

4. Menjelaskan aturan main:

1) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 11

Page 12: TAK Sosialisasi

3) Lama kegiatan 45 menit

4) Masing-masing memerkenalkan diri dengan anggota lain

c) Kerja

1. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan

dinyalakan saat music terdengar bola tenis dipindahkan dari satu

peserta ke peserta lain. Saat music dihentikan peserta yang sedang

memegang bola tenis menyebutkan salam, nam, nm panggilan,

hoby.

2. Terapis menyalakan tape recorder dan mengedarkan bola lalu

menghentikan. Saat music dihentikan peserta yang sedang

memegang bola tenis menyebutkan salam, nama, nama panggilan,

dn hoby anggota kelompok yang ada di sebelah kanannya.

3. Ulangi langkah no. 2 sampai semua nggota mendapat giliran

4. Terapis memberikan pujian setiap kali peserta selesai

5. Terapis menyalakan tape recorder dan menghentikan kembali. Saat

music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis

dimohon memperkenalkan anggota kelompok yang berada disebelah

kanannya kepada semua kelompok

6. Terapis memberikan pujian stiap kali pasien selesai.

d) Terminasi

1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2. Member pujian atas pencapaian kelompok

3. Menganjurkan agar pasien melatih berkenalan dengan orang lain

4. Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya

g. Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada

tahap kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Untuk TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam

berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir

evaluasi berikut.

Kemampuan Berkenalan

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 12

Page 13: TAK Sosialisasi

a.       Kemempuan verbal

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1 Menyebutkan nama lengkap

2 Menyebutkan nama panggilan

3 Menyebutkan asal

4 Menyebutkan hobi

5 Menanyakan nama lengkap

6 Menanyakan nama panggilan

7 Menanyakan asal

8 Menanyakan hobi

Jumlah

b.      Kemampuan nonverbal

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang

sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir

Jumlah

Petunjuk

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan

pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :

1) Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6, disebut belum

mampu jika mendapat nilai ≤ 5

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 13

Page 14: TAK Sosialisasi

2) Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4,

disebut belum  mampu jika mendapat nilai ≤ 2.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3

untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah : klien mengikuti TAKS sesi 2,

klien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan klien untuk

berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.

3. Sosialisasi 3: kemampuan bercakap-cakap

a. Pengertian:

Terapi yang berupaya memfasilitasi kemampuan sejumlah klien dengan

masalah hubungan social

b. Tujuan:

a) Klien mampu mengajukan pertanyaan tentang kehidupan pribadi kepada

satu orang kelompok

b) Menjawab pertanyaan tenyang kehidupan pribadi

c. Indikasi:

a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal

b) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai stimulus

d. Metode:

a) Dinamika kelompok

b) Diskusi dan Tanya jawab

c) Bermain peran/ simulasi

e. Persiapan alat:

a) Tape recorder

b) Bola tenis

c) Buku catatan dan bolpoint

d) Jadwal kegiatan klien

f. Langkah kegiatan

a) Persiapan

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 14

Page 15: TAK Sosialisasi

1. Mengingatkan kontrak dengan klien ang sesuai indikasi

2. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam

suasana ruang yang tenang dan nyaman)

b) Orientasi

1. Mengucapkan salam terapeutik dan masing-masing memakai name

tag

2. Menanyakan perasaan klien hari ini dan menanyakn apakah sudah

mencoba berkenalan

3. Menjelaskan tujuan kegiatan

4. Menjelaskan aturan main

1) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis

3) Lama kegiatan 45 menit

4) Bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi

c) Kerja

1. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan

dinyalakan . saat music terdengar bola tenis dipindahkan dari satu

peserta ke peserta lain. Saat music dihentikan peserta yang sedang

memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya tentang

kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanannya

dengan cara: member salam, memanggil nama panggilannya ,

menanyakan kehidupan pribadi misalnya orang yang terdekat siapa?

2. Terapis menyalakan tpe recorder dan menegdarkan bola tenis lalu

menghentikan . saat music dihentikan peserta yang sedang

memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya tentang

kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanannya

dengan cara: member salam, memanggil nama panggilannya,

menanyakan kehidupan pribadi

3. Ulangi langkah no. 2 sampai semua peserta mendpat giliran

4. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selaesai menceritakan

perasaannya.

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 15

Page 16: TAK Sosialisasi

g. Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada

tahap kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Untuk TAK sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam

bertanya dan menjawab pada saat bercakap-cakap serta kemampuan

nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

Kemampuan Bercakap-cakap

a.       Kemempuan verbal : bertanya

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1 Mengajukan pertanyaan yang jelas

2 Mengajukan pertanyaan yang

ringkas

3 Mengajukan pertanyaan yang

relevan

4 Mengajukan pertanyaan secara

spontan

Jumlah

b.      Kemempuan verbal : menjawab

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1 Menjawab dengan jelas

2 Menjawab dengan ringkas

3 Menjawab dengan relevan

4 Menjawab dengan jelas

Jumlah

c.       Kemampuan nonverbal

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 16

Page 17: TAK Sosialisasi

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang

sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir

Jumlah

Petunjuk

1.   Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.

2.   Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada

klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

3.   Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 klien mampu dan

jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Misalnya, nilai kemempuan verbal bertanya 2, kemampuan verbal

menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan keperawatan adalah klien

mengikuti TAKS sesi 3, klien belum mampu bercakap-cakap secara verbal dan non verbal.

Dianjurkan latihan diulang di ruangan ( buat jadwal ).

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 17

Page 18: TAK Sosialisasi

Terapi Aktifitas Kelompok: Sosialisasi Page 18