Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

23
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI 1 : PERKENALAN OLEH : ASEP FERRY FIRMANSYAH

Transcript of Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

Page 1: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI SESI 1 : PERKENALAN

OLEH :

ASEP FERRY FIRMANSYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

PROGRAM PROFESI NERS A

TAHUN 2013/2014

Page 2: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

PROPOSAL

PROGRAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. Dasar Pemikiran

Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan

tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran,

mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah

sakit, hal yang sama sering terjadi banyak diam, menyendiri tanpa ada kegiatan.

Hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat, dan tidur. Ada diantara

klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi dengan jalan-jalan di

rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu jalan pulang sehingga

jika tertangkap dicap sebagai klien yang melarikan diri kemudian dimasukan lagi

ke dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan klien?

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk

klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan

tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu, seorang perawat

khususnya perawaat jiwa harus lah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok

secara tepat dan benar.

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan

terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi, penyaluran

energi, stimulasi sensori, dan orientasi realitas.

Page 3: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

2. Tujuan

Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis

terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan

meningkatkan hubungan interpersonal antaranggota.

Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan

uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain,

melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi

dengan tindakan atau perilaku defensif, dan meningkatkan motivasi untuk

kemajuan fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus, tujuannya adalah

meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan

keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.

Disamping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan keterampilan ekspresi

diri, sosial, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan pemecahan masalah.

3. Karakteristik Pasien

Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang

dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah

keperawatan seperti resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan;

perilaku kekerasan; defisit perawatan diri; isolasi sosial: menarik diri; dan

perubahan persepsi sensori.

Page 4: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

4. Landasan Teori

a. Model Terapi Aktivitas Kelompok

Focal conflic model

Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada

kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami

konflik dan membantu penyelesaian masalah, misal adanya perbedaan

pendapat antaranggota, bagaimana masalah ditanggapi anggota, dan leader

mengarahkan alternatif penyelesaian masalah.

Model komunikasi

Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak

efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas. Tujuan

membantu meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial anggota

kelompok. Tugas leader adalah memfasilitasi komunikasi yang efektif

antaranggota dan mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya komunikasi

dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan,

komunikasi pada semua jenis baik verbal, non-verbal, terbuka dan tertutup,

serta pesan yang disampaikan harus dipahami orang lain.

b. Model interpersonal

Tingkah laku (pikiran, perasaan, dan tindakan) digambarkan melalui hubungan

interpersonal dan kelompok. Pada model ini juga menggambarkan sebab akibat

tingkah laku anggota merupakan akibat dari tingkah laku anggota yang lain.

Terapis bekerja dengan individu dan kelompok, anggota belajar dari interaksi

Page 5: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

antar anggota dan terapis. Melalui proses ini tingkah laku atau kesalahan dapat

dikoreksi dan dipelajari.

Model psikodrama

Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting

sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu sesuai peran

yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran sesuai

peristiwa yang pernah dialami.

c. Fokus Terapi Aktivitas Kelompok

Orientasi realitas

Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok yang

mengalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu, dan tempat. Tujuan

adalah klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan,

sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar),

klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan klien

sesuai realitas, klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu mengenal

orang lain, waktu, dan tempat. Karakteristik klien gangguan orientasi realita

(GOR), halusinasi, waham, ilusi, dan depersonalisasi yang sudah dapat

berinteraksi dengan orang lain, klien kooperatif, dapat berkomunikasi verbal

dengan baik, dan kondisi fisik dalam keadaan sehat.

Sosialisasi

Maksudnya adalah memfasilitasi psikoterapis untuk memantau dan

meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang

lain, mengekspresikan ide dan tukar persepsi dan menerima stimulus eksternal

Page 6: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

yang berasal dari Iingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan interpersonal

antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, memberikan

tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide, serta menerima stimulus

eksternal. Karakteritistik klien yang kurang berminat atau tidak ada inisiatif

untuk mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di tempat tidur, menarik diri,

kontak sosial kurang, harga diri rendah, gelisah, curiga, takut, dan cemas, tidak

ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai

pertanyaan, dan dapat membina kepercayaan, mau berinteraksi, dan sehat fisik.

Stimulasi persepsi

Maksudnya adalah membantu klien yang mengalami kemunduran

orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan

afektif, serta mengurangi perilaku maladaptif. Tujuan meningkatkan

kemampuan orientasi realita, memusatkan perhatian, intelektual,

mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain dan

mengemukakan perasaannya. Karakteristik klien yaitu dengan gangguan

persepsi yang berhubungan dengan nilai-nilai menarik diri dan realita, inisiatif

atau ide-ide yang negatif, kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal,

kooperatif, dan mengikuti kegiatan.

Stimulasi sensori

Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang mengalami

kemunduran sensoris. Tujuan meningkatkan kemampuan sensori, memusatkan

perhatian, kesegaran jasmani, dan mengekspresikan perasaan.

Page 7: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

Penyaluran energi

Maksudnya adalah untuk menyalurkan energi secara konstruktif. Tujuan

menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif, mengekspresikan

perasaan, dan meningkatkan hubungan interpersonal.

d. Tahap-Tahap Dalam Terapi Aktivitas Kelompok.

Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase-fase

dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut:

1. Pre-kelompok

Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi

leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan,

proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber-sumber yang

diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkinkan biaya dan

keuangan.

2. Fase awal

Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,

konflik, atau kebersamaan.

Orientasi.

Anggota mulai mengembangkan sistem sosial masing-masing, dan leader mulai

menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan anggota.

Konflik

Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan

siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan

saling ketergantungan yang akan terjadi.

Page 8: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

Kebersamaan

Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai

menemukan siapa dirinya.

3. Fase kerja

Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan negatif

dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama

untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok

lebih stabil dan realistik, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan

dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.

4. Fase terminasi

Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok

mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses, atau sukses.

e. Peran perawat dalam terapi aktivitas kelompok.

1. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.

2. Sebagai leader dan co-leader

3. Sebagai fasilitator

4. Sebagai observer

5. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan

5. Susunan Organisasi

a. Leader

Memotivasi anggota untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.

Memotivasi anggota untuk aktif dalam diskusi aktivitas kelompok.

Page 9: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

Menciptakan suasana dimana anggotanya dapat menerima perbedaan

dalam perasaan dan perilaku dengan anggota lain.

Menetapkan tata tertib bagi anggota kelompok demi kelancaran acara.

b. Co-leader

Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin TAK.

Mengingatkan pemimpin bila TAK menyimpang.

Mengingatkan pemimpin lamanya waktu kegiatan.

c. Fasilitator

Memotivasi klien kurang aktif ataupun yang tidak aktif dalam TAK.

Menjadi contoh bagi klien selama proses kegiatan TAK.

d. Observer

Mengamati jalannya proses kegiatan sebagai acuan untuk evaluasi.

Mencatat perkembangan dan perubahan perilaku verbal dan non-verbal

klien selama berlangsungnya kegiatan TAK.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan dan uraian kegiatan sesuai macam terapi aktivitas kelompok dapat

dilihat pada lampiran-lampiran.

7. Penutup

Demikian proposal ini dibuat dalam meningkatkan peran dan fungsi perawat

profesional dalam menangani klien dengan masalah gangguan jiwa dalam bentuk

Page 10: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan seprofesi atau tim

kesehatan lainnya.

Page 11: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

SOSIALISASI

Sesi 1 : TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

❖Jenis kegiatan: memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap,

nama panggilan, asal/alamat, dan hobby (kegiatan yang disuka) tanpa

bimbingan.

❖Kriteria klien

1. Klien halusinasi yang telah dapat mengontrol halusinasinya.

2. Klien yang kebingungan; tak kenal dirinya; salah mengenal orang lain;

tempat dan waktu.

3. Klien sehat secara fisik

Tujuan Khusus

1. Klien dapat menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal/alamat, dan

hobby (kegiatan yang disuka) tanpa bimbingan.

2. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap kegiatan yang disukainya

dengan memperagakan/mendemonstrasikan kegiatan tersebut.

Tujuan Umum

1. Klien dapat mengenal dirinya, asal daerah, dan hobby-nya.

2. Klien dapat mengenal dan mengingat nama orang yang ada disekitarnya.

Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran atau stimulasi

Page 12: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat/media

1. Tape recorder

2. Bola / balon

3. Jadwal kegiatan klien :

Hari :

Jam :

❖Pembagian Tugas

Leader : Asep Ferry Firmansyah

Co- leader : Arifin Hudaya

Fasilitator : Adah Saadah

Agus Kostaman

Ai Rosita

Observer : Arsyl Hapidz Priadi

Fase Orientasi

Salam terapeutik : Salam dari terapis kepada klien

Kontrak : Waktu 30 menit, menjelaskan tujuan kegiatan yaitu

menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,

asal/alamat, dan hobby (kegiatan yang disuka) tanpa

bimbingan.

Tempat : Ruang Akasia RSJD Sambang Lihum Gambut

Page 13: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

Topik : Stimulasi sosialisasi sesi 1: perkenalan

Aturan main:

1. Menjelaskan tujuan kegiatan.

2. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan

akhir.

3. Jika ada klien yang ingin ke kamar kecil atau meninggalkan kelompok,

harus memimpin izin kepada terapis.

4. Lama kegiatan 30 menit.

Fase Kerja

1. Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta

bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam dan pada saat tape

dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola

memperkenalkan dirinya.

2. Hidupkan kaset pada tape recorder dan ederkan bola berlawanan dengan

arah jarum jam.

3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, asal/alamat, dan hobby

(kegiatan yang disuka) tanpa bimbingan, dimulai oleh terapis sebagai

contoh.

4. Tulis nama panggilan pada kertas / papan nama dan tempel / pakai.

5. Ulangi 1, 2, dan 3 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.

Page 14: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dan beri tepuk

tangan.

Fase Terminasi

Evaluasi :

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

Tindak Lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri

kepada orang lain dikehidupan sehari-hari.

2. Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan

harian klien.

Kontrak yang akan datang

1. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang

2. Menyepakati waktu dan tempat

Page 15: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

LEMBAR PENILAIAN

Kemampuan memperkenalkan diri

a. Kemampuan verbal

Aspek yg dinilai

Nama klien

1Menyebutkan nama lengkap

2Menyebutkan nama panggilan

3Menyebutkan asal

4Menyebutkan hobi

Jumlah

Page 16: Proposal TAK Sosialisasi Perkenalan

b. kemampuan non verbal

Aspek yg dinilai

Nama klien

1Kotak mata

2Duduk tegak

3

Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4

Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan pada klien atau () jika tidak ditemukan.

3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilainya 0, 1, atau 2 klien belum mampu.