analisis pengaruh jumlah umkm, jumlah tenaga kerja umkm, ekspor ...
Tahun 2021bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/2021/PANDUAN PIPL... · 2021. 6. 29. · dan...
Transcript of Tahun 2021bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/2021/PANDUAN PIPL... · 2021. 6. 29. · dan...
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 i
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki potensi dan kekayaan sumber pangan lokal yang cukup besar dan beragam yang harus dioptimalkan dan dikelola dengan baik untuk menunjang kemandirian dan ketahanan pangan. Pengelolaan potensi pangan lokal secara optimal dan berkelanjutan akan menciptakan peluang usaha produksi pangan lokal untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk serta menggerakan ekonomi masyarakat.
Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan telah mengamanatkan diversifikasi pangan dari hulu sampai dengan hilir. Pengembangan diversifikasi pengolahan pangan lokal dipandang strategis dalam menunjang ketersediaan pangan yang beragam dan pengembangan usaha ekonomi produktif. Pengembangan industri pangan lokal difokuskan pada peningkatan penyediaan produk berbasis jagung, ubi kayu, sagu, kentang, pisang dan talas untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu. Pengembangan usaha produksi berbasis pangan lokal ini dapat dilakukan dengan menggerakkan dan memberdayakan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Penguatan kapasitas UMKM perlu dilakukan mengingat peran strategisnya dalam pertumbuhan ekonomi, diantaranya menciptakan lapangan kerja dan kontribusinya dalam menyumbang Produk Domestik Bruto. Pemberdayaan UMKM Pangan Lokal dilakukan dengan meningkatkan akses permodalan, manajemen usaha, dan kapasitas sumberdaya manusia pengelolanya. Disisi lain Penguatan
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021ii
UMKM Pangan lokal akan meningkatkan kualitas produk pangan lokal dan akses masyakarat secara kontinyu.
Panduan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) ditujukan sebagai acuan bagi aparat Provinsi dan kabupaten/kota dalam melaksanakan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dalam mendukung perwujudan ketahanan pangan melalui Pengembangan usaha produktif berbasis pangan lokal.
Kepala Badan Ketahanan Pangan,
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... iDAFTAR ISI ............................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1A. Latar Belakang .................................................... 1
B. Tujuan dan Sasaran ............................................ 4
C. Indikator Keberhasilan ....................................... 4
D. Pengertian .......................................................... 5
BAB II KERANGKA PIKIR ................................................... 7A. Konsep Kegiatan ................................................. 7
B. Strategi Pelaksanaan ......................................... 8
BAB III PELAKSANAAN ...................................................... 11A. Penetapan UMKM PIPL dan Pendamping .......... 11
B. Pemanfaatan Dana Dekonsentrasi ..................... 13
BAB IV ORGANISASI DAN TATA KERJA ............................ 15A. Tingkat Pusat ..................................................... 15
B. Tingkat Provinsi .................................................. 16
C. Tingkat Kabupaten/Kota ..................................... 17
D. Pendamping PIPL ............................................... 18
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021iv
BAB V PENGENDALIAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN .................................................. 19
A. Pengendalian ...................................................... 19
B. Pemantauan dan Evaluasi ................................. 21
C. Pelaporan Kegiatan PIPL ................................... 22
BAB VI PENUTUP ............................................................... 23
LAMPIRAN ................................................................................ 25
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potensi pangan Indonesia sebagai negara agraris berbasis kepulauan cukup besar. Indonesia menempati posisi ketiga dalam hal kekayaan keanekaragaman hayati (Mongabay, 2018). Setidaknya terdapat 800 jenis tumbuhan pangan, termasuk didalamnya 77 jenis tanaman sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 40 jenis bahan minuman, dan 110 jenis tumbuhan rempah dan bumbu-bumbuan (Mongabay, 2014). Keragaman potensi pangan tersebut perlu dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk memenuhi penyediaan pangan masyarakat. Jika potensi pangan yang dimiliki Indonesia dapat dikelola secara optimal dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi, hal ini akan menciptakan peluang usaha produksi pangan lokal, meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal, menggerakan ekonomi masyarakat, sehingga meningkatkan pendapatan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan lokal serta mendukung diversifikasi pangan lokal.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan melalui produksi pangan dalam negeri. Upaya penyediaan pangan
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 20212
dapat dilakukan dengan penganekaragaman produksi pangan berbasis potensi sumber daya lokal. Tujuan akhirnya adalah pengembangan usaha pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
Pengembangan diversifikasi pangan lokal dipandang strategis dalam menunjang ketahanan pangan berkaitan di sisi hulu yaitu aspek ketersediaan pangan yang beragam, produksi/pengolahan dan pemberdayaan UMKM untuk menggerakkan ekonomi masyarakat (penciptaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif). Disisi hilir (pemasaran) juga harus dikondisikan melalui kemitraan eskalasi usaha agar sisi hulu dapat bergerak secara berkelanjutan.
Pengembangan industri pangan lokal dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal dapat dilakukan dengan menggerakan dan memberdayakan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa 99% pelaku usaha adalah UMKM, yang menyumbang 60,34% Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap hingga 97% tenaga kerja.
Dibalik peran strategis yang dimiliki UMKM, sektor ini juga dihadapkan berbagai permasalahan, diantaranya aspek permodalan, kemampuan manajemen usaha, kualitas sumberdaya manusia pengelolanya, dan kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi. UMKM juga dikaitkan dengan prospek usaha yang kurang jelas mulai dari perencanaan, visi
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 3
dan misi yang belum mantap yang berakibat pada terbatasnya kemampuan usaha kecil untuk berkembang. Umumnya UMKM merupakan usaha milik keluarga yang menggunakan teknologi relatif sederhana, kurang memiliki akses permodalan (bankable), dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pribadi.
Dalam upaya penguatan dan pengembangan industri pangan lokal berbasis UMKM, Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan terhadap usaha mikro, kecil dan menegah. Strategi penguatan dan pengembangan UMKM pangan lokal dapat dilakukan dengan peningkatan daya saing produk dan peningkatan kapasitas SDM UMKM (pelatihan/bimtek), penguatan kelembagaan UMKM, fasilitasi peralatan/sarana pengolahan pangan, bantuan permodalan melalui KUR serta perluasan pemasaran (eskalasi UMKM, digital marketing/pemasaran online, dan kemitraan dengan off taker) sehingga dapat menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing.
Untuk mempercepat diversifikasi pangan lokal, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian pada tahun 2021 akan melaksanakan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL). Kegiatan ini merupakan kegiatan prioritas dalam upaya penyediaan olahan pangan yang bermutu dan berdaya saing, melalui pemanfaatan inovasi teknologi pengolahan pangan dan perluasan akses pasar melalui pemberdayaan UMKM.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 20214
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan panduan kegiatan PIPL, yaitu:
a. Memberikan acuan bagi pelaksanaan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui PIPL di tingkat provinsi.
b. Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui PIPL.
Tujuan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui PIPL adalah melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM dalam mendukung upaya pengembangan pangan lokal.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui PIPL tahun 2021 yaitu UMKM sektor pangan yang bergerak di bidang pengembangan pangan lokal di 34 provinsi.
C. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui PIPL, sebagai berikut: (1) Output : jumlah UMKM pangan lokal yang dibina (2) Outcome : meningkatnya produksi pangan lokal dari
UMKM
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 5
D. Pengertian Dalam panduan ini yang dimaksud dengan: 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
3. Pangan Lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai potensi dan kearifan lokal. Dalam kegiatan ini pangan lokal dibatasi hanya mencakup pangan sumber karbohidrat baik dari kelompok padi-padian (kecuali beras dan terigu) dan kelompok umbi-umbian.
4. Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal, yang selanjutnya disebut PIPL adalah upaya pemberdayaan pelaku UMKM yang bergerak dalam pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal.
5. UMKM Pangan Lokal yang selanjutnya disebut UMKM adalah pelaku usaha pengolahan pangan lokal, baik berupa produk intermediate (setengah jadi) dan produk akhir (siap
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 20216
konsumsi) dalam upaya mendukung Pengembangan pangan lokal.
6. UMKM Pelaksana Kegiatan PIPL yang selanjutnya disebut UMKM PIPL adalah pelaku usaha pangan lokal yang melaksanakan kegiatan PIPL (UMKM PIPL tahun 2020 dan penambahan UMKM PIPL tahun 2021).
7. Gathering UMKM adalah kegiatan yang mempertemukan pelaku UMKM dengan berbagai pihak (perbankan, offtaker, dan stakeholder lainnya) sebagai sarana promosi hasil produk UMKM maupun Pengembangan akses permodalan melalui KUR.
8. Pelatihan UMKM adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian pelaku UMKM pangan lokal dalam pengelolaan usaha, peningkatan mutu, daya saing produk dan pemasaran.
9. Promosi adalah kegiatan menyebarkan informasi dan/atau memperkenalkan produk UMKM kepada masyarakat dengan tujuan memperluas akses pemasaran dan meningkatkan omset penjualan.
10. Izin Usaha adalah suatu bentuk persetujuan atau izin dari pihak berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha. Izin usaha bagi UMKM, diantaranya dapat berupa IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil); SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), SITU (Surat Izin Tempat Usaha); SIUI (Surat Izin Usaha Industri).
11. Izin Edar adalah perizinan yang diberikan kepada suatu produk pangan untuk bisa diedarkan di pasaran, diantaranya sertifikasi Pangan Indutri Rumah Tangga (P-IRT), BPOM-MD, dan Halal.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 7
BAB IIKERANGKA PIKIR
A. KONSEP KEGIATAN
Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan pangan lokal melalui pemberdayaan UMKM. Sasaran kegiatan adalah UMKM yang dimiliki perseorangan atau kelompok usaha yang mengolah bahan baku pangan lokal menjadi produk intermediate maupun produk akhir. Dalam pelaksanaannya, UMKM PIPL akan mendapat fasilitasi berupa pendampingan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, gathering, dan promosi untuk meningkatkan akses pemasaran dan Pengembangan permodalan melalui KUR guna meningkatkan skala usaha UMKM. Konsep Kegiatan Penguatan UMKM pangan Lokal melalui PIPL disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Konsep kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui PIPL
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 20218
Dana bantuan untuk pelaksanaan kegiatan PIPL diberikan dalam bentuk dana dekonsentrasi provinsi yang pelaksanaanya dimanfaatkan untuk pertemuan koordinasi/sosialisasi, pelatihan, gathering UMKM (temu usaha/ bisnis, fasilitasi UMKM melalui KUR), promosi (pencetakan bahan promosi dan Eskalasi UMKM), dan pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan dukungan dari Pemerintah (regulasi, APBN, pendampingan), dan Pemerintah Daerah (regulasi, APBD, pendampingan, jaringan pemasaran, perizinan, dan sertifikasi), lembaga pembiayaan, dan stakeholder lainnya. Outcome yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya produksi olahan pangan lokal dari UMKM.
B. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan kegiatan PIPL dilakukan melalui:
1. Penguatan Kapasitas SDM UMKM, merupakan fasilitasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian pelaku UMKM melalui beberapa jenis pelatihan diantaranya:
– Pelatihan manajemen usaha dan keuangan, bekerja sama dengan lembaga/konsultan manajemen.
– Pelatihan pengolahan sampai dengan pengemasan produk bekerjasama dengan perguruan tinggi atau organisasi ahli terkait.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 9
– Pelatihan branding dan pemasaran produk bekerja sama dengan lembaga/konsultan branding dan pemasaran.
Pelatihan yang diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelaku UMKM.
2. Peningkatan Promosi UMKM, merupakan fasilitasi yang diberikan kepada UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat/konsumen sebagai upaya memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan omset penjualan. Kegiatan promosi dapat dilakukan melalui pencetakan bahan promosi (banner, brosur, spanduk), dan fasilitasi promosi melalui saluran distribusi, baik offline (penjualan di gerai produk pangan lokal, seperti Pasar Mitra Tani atau Toko Tani Indonesia Center/TTIC dan tempat lainnya) maupun online (pemasaran digital melalui marketplace, media sosial, dll) atau pameran produk UMKM pangan lokal.
3. Gathering UMKM, merupakan fasilitasi dalam bentuk temu usaha/bisnis untuk mempertemukan para pelaku UMKM dengan berbagai pihak terkait. Kegiatan ini sebagai sarana promosi produk UMKM dan penguatan jejaring kerjasama, diantaranya penguatan akses permodalan dengan melibatkan lembaga keuangan (perbankan dan lainnya) melalui mekanisme KUR dan kerjasama pemasaran dengan off taker produk UMKM (supplier bahan baku, retail, dan lainnya). Pada pelaksanaan gathering juga dilengkapi dengan display atau bazar produk UMKM.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202110
4. Pendampingan oleh aparat provinsi dan kabupaten/kota yang dilakukan untuk mendampingi dan memberikan fasilitasi kepada UMKM dalam melaksanakan seluruh komponen kegiatan, sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, pendampingan UMKM PIPL juga dapat diperkuat dengan pendampingan dari organisasi masyarakat, akademisi, dan istansi lain, diantaranya dinas yang menangani pemberdayaan masyarakat.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 11
BAB IIIPELAKSANAAN
A. Penetapan UMKM PIPL dan Pendamping
Penetapan UMKM PIPL dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Kriteria calon UMKM PIPL, yaitu:
UMKM pelaksana kegiatan PIPL dipilih dengan kriteria, sebagai berikut:
a) UMKM perseorangan/kelompok yang melakukan usaha produksi pangan lokal sumber karbohidrat. Calon UMKM PIPL yang akan ditetapkan harus ada yang mengolah produk pangan sesuai dengan komoditas yang menjadi prioritas dalam roadmap diversifikasi pangan lokal sumber karbohidrat di masing-masing provinsi sebagai pangan pokok pengganti beras.
b) UMKM sudah berjalan minimal 1 tahun dan masih aktif berproduksi secara kontinyu;
c) UMKM sudah memiliki izin usaha, minimal seperti: Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK), Nomor Induk Berusaha (NIB) dan/atau Surat Izin Usaha Industri (SIUI).
d) UMKM diutamakan dalam kategori skala usaha mikro dan kecil.
e) UMKM diutamakan dengan produk yang memiliki izin edar minimal PIRT.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202112
2. Mekanisme penetapan UMKM PIPL
Mekanisme penetapan UMKM PIPL dilakukan dengan tahapan, sebagai berikut:
a) Aparat kabupaten/kota melakukan identifikasi dan seleksi terhadap calon UMKM PIPL;
b) Kepala Dinas yang Menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota mengusulkan calon UMKM PIPL yang memenuhi kriteria kepada Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi;
c) Aparat provinsi berkoordinasi dengan aparat kabupaten/kota melakukan seleksi dan verifikasi terhadap calon UMKM PIPL yang diusulkan oleh Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota;
d) Kepala Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi menetapkan UMKM PIPL melalui Surat Keputusan Penerima Manfaat (Format 1);
e) Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi mengirimkan Keputusan Penetapan UMKM PIPL kepada Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian c.q Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
3. Pendamping Kegiatan PIPL
Pendamping kegiatan PIPL adalah aparat yang bertanggung jawab menangani kegiatan PIPL pada Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi. Pendamping
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 13
ditetapkan dengan Surat Keputusan Penetapan Pendamping Kegiatan PIPL yang disahkan oleh Kepala Dinas yang menangani ketahanan pangan provinsi (Format 2)
Pendamping kegiatan PIPL bertugas untuk melakukan pembinaan, pendampingan serta menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, pendampingan UMKM PIPL juga dapat diperkuat dengan pendampingan dari organisasi masyarakat, akademisi, dan istansi lain, diantaranya dinas yang menangani pemberdayaan masyarakat.
B. Pemanfaatan Dana Dekonsentrasi
Anggaran kegiatan PIPL diberikan dalam bentuk dana dekonsentrasi provinsi yang dapat digunakan untuk :
1. Pelatihan UMKM PIPL
Pelatihan UMKM dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian pelaku UMKM dalam peningkatan mutu dan daya saing produk. Pelatihan dilaksanakan tiga kali kegiatan, dengan materi disesuaikan kebutuhan pelaku UMKM, antara lain: pelatihan manajemen usaha dan keuangan, pelatihan pengolahan dan pengemasan produk, pelatihan branding dan pemasaran produk, dan sebagainya.
2. Promosi UMKM PIPL
Kegiatan promosi UMKM bertujuan untuk memperkenalkan produk UMKM kepada masyarakat dan memperluas cakupan pemasaran hasil produk UMKM. Promosi dilaksanakan dalam bentuk pengadaan/pencetakan bahan
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202114
promosi dan fasilitasi promosi melalui channel distribusi offline maupun online.
Bahan promosi yang dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM (banner, spanduk, brosur atau media promosi lainnya). Fasilitasi pemasaran offline dapat dilakukan melalui pengadaan fasilitas pemasaran produk pangan lokal di gerai produk pangan lokal, Pasar Mitra Tani/Toko Tani Indonesia, atau toko retail lainnya. Fasilitasi pemasaran online dapat dilakukan melalui pemasaran digital melalui marketplace, media sosial, dan lainnya.
3. Gathering UMKM PIPL
Gathering UMKM PIPL dilaksanakan dalam bentuk temu usaha/bisnis dengan tujuan mempromosikan dan memperluas pemasaran produk UMKM PIPL, mengembangkan jejaring kerjasama, serta memperkuat akses permodalan salah satunya melalui mekanisme KUR. Gathering dilakukan dua kali kegiatan dapat mengundang lembaga keuangan, off taker, supplier bahan baku dan stake holder lainnya. Pada saat gathering juga ditampilkan produk UMKM melalui display atau bazar kecil.
4. Pendampingan UMKM PIPL
Pendampingan UMKM PIPL dilaksanakan oleh Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi bersama dengan Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota melalui kegiatan sosialisasi/pertemuan koordinasi, identifikasi dan verifikasi calon UMKM PIPL, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 15
BAB IVORGANISASI DAN TATA KERJA
Pelaksanaan kegiatan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) merupakan tugas bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan masyarakat. Peranan pemerintah terbatas pada fungsi pelayanan, penunjang, fasilitasi, dan motivasi. Peran UMKM menjadi penentu keberhasilan kegiatan. Partisipasi masyarakat dan koordinasi stakeholder lainnya yang efektif sangat dibutuhkan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan PIPL.
A. Tingkat Pusat
Pada tingkat Pusat, Kepala Badan Ketahanan Pangan mengkoordinasikan instansi dan sektor terkait, dalam hal ini kementerian/lembaga terkait, BUMN, pihak swasta, dan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memperlancar kegiatan PIPL.
Badan Ketahanan Pangan melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut:
1. Menyusun dan menetapkan panduan Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL)
2. Melaksanakan sosialisasi, koordinasi, dan integrasi dengan lembaga/sektor terkait dalam pelaksanaan kegiatan PIPL.
3. Melakukan pertemuan secara berkala.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202116
4. Membina, memantau, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan PIPL.
B. Tingkat Provinsi
Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan PIPL di provinsi masing-masing. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan, Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi dapat berkoordinasi dan melibatkan instansi/sektor lain, diantaranya: dinas yang menangani Pertanian, Koperasi dan UMKM, Perdagangan, Perindustrian, Kesehatan, BPOM, Perguruan Tinggi, lembaga penelitian/pengkajian, atau stakeholder lainnya.
Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi bertanggung jawab melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Sosialisasi dan koordinasi dengan dinas yang menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dan instansi terkait;
2. Seleksi dan verifikasi terhadap usulan calon UMKM PIPL melibatkan dinas/instansi yang menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota
3. Penetapan UMKM pelaksana PIPL;
4. Penggunaan anggaran dekonsentrasi untuk pelaksanaan kegiatan PIPL.
5. Pendampingan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan PIPL ke pusat.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 17
C. Tingkat Kabupaten/Kota
Penanggung jawab kegiatan di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas/Unit Kerja yang menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan dapat melibatkan instansi dan dinas terkait, diantaranya Dinas/Unit Kerja yang menangani Pertanian, Koperasi dan UMKM, Perdagangan, Perindustrian, Kesehatan, BPOM, lembaga penelitian/pengkajian, atau stakeholder lainnya.
Dinas/Unit Kerja yang menangani Ketahanan Pangan kabupaten/ kota bertanggung jawab melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan PIPL;
2. Identifikasi calon UMKM PIPL;
3. Seleksi dan pengusulan calon UMKM PIPL kepada Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi;
4. Pembinaan dan pendampingan;
5. Pelaporan kegiatan PIPL kepada Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202118
D. Pendamping PIPL
Pendamping PIPL bertanggung jawab melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan PIPL bersama dengan Provinsi, Kabupaten/Kota dan instansi terkait;
2. Seleksi dan verifikasi calon UMKM PIPL bersama dengan dinas/instansi yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3. Pendampingan dan fasilitasi UMKM dalam melaksanakan kegiatan PIPL
– Membuat rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan PIPL mengenai pendampingan dan pembinaan kepada UMKM pelaksana PIPL;
– Melakukan pengambilan dan perekapan data awal (baseline) dan data akhir (endline) UMKM pelaksana kegiatan PIPL dan melaporkan ke Pusat;
– Melakukan identifikasi kebutuhan untuk Pengembangan kapasitas UMKM;
4. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan perkembangan kegiatan PIPL sesuai format yang telah ditentukan (Format 3).
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 19
BAB VPENGENDALIAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
Pengendalian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pada kegiatan ini mengacu pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
A. PENGENDALIAN
Bentuk pengendalian intern yang dilakukan agar pengelolaan anggaran dapat berjalan secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien antara lain :
1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran serta efektivitas pemanfaatan anggaran sesuai dengan tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.
2. Antisipasi secara dini permasalahan dan kendala yang dihadapi mulai dari perencanaan hingga pelaporan, sehingga dapat dicari solusinya.
3. Mencegah dan mengurangi terjadinya penyalahgunaan penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
4. Memanfaatkan hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan untuk dijadikan bahan masukan dalam penyempurnaan pelaksanaan kegiatan.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202120
5. Pengendalian intern dilakukan berkaitan dengan aspek program dan anggaran, termasuk proses pengambilan keputusan, keefektifan sumber daya, dan berbagai hal lainnya.
Identifikasi Risiko yang akan berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan kegiatan harus diantisipasi pada setiap proses bisnis kegiatan antara lain:
No. Identifikasi Risiko K D
1 Ketepatan waktu penerbitan dan sosialisasi Panduan 2 3
2 Ketepatan calon penerima manfaat sesuai kriteria 3 3
3 Ketepatan Penetapan SK Penerima Manfaat. 3 3
4 Kesiapan Perangkat pengelola keuangan/Satker dan jumlah serta kapasitas SDM
3 3
5 Intensitas dan kualitas pembinaan dan pengawalan baik dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota maupun instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan dengan cepat sampai tuntas.
3 3
6 Kesesuaian pemanfaatan dana dengan alokasi anggaran.
3 3
7 Ketepatan waktu penyampaian laporan. 2 3
Keterangan : K : Kemungkinan Terjadi Skor : jarang sekali (1), jarang (2), sering (3), sering sekali (4) D : Dampak terhadap Tujuan Skor : kecil sekali (1), kecil (2), besar (3), besar sekali (4)
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 21
B. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dilakukan secara berkala dan berjenjang terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan administrasi. Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari kabupaten/kota, provinsi, dan pusat secara periodik minimal dua kali dalam satu tahun. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peran dan tanggung jawab kelembagaan yang menangani kegiatan PIPL serta tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi juga dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan dan sasaran.
Evaluasi kegiatan dapat dilakukan pada tahapan sebelum dimulai kegiatan (ex-ante), saat pelaksanaan kegiatan (on-going), dan setelah dilakukan kegiatan (ex-post). Evaluasi awal kegiatan dilaksanakan dengan: (a) memastikan hasil identifikasi dan verifikasi calon UMKM pelaksana sesuai dengan kriteria yang ditetapkan; (b) memastikan SK Penetapan UMKM sesuai dengan hasil verifikasi: (c) menyusun data base UMKM pra kegiatan yang meliputi profil usaha, pemasaran, dan data awal produk. Evaluasi pelasanaan kegiatan dilakukan dengan: (a) memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rancangan Anggaran dan Biaya yang telah disusun; (b) menyusun database UMKM pasca kegiatan.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202122
C. Pelaporan Kegiatan PIPL
Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Pendamping kegiatan PIPL bersama dengan Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi secara berkala, berkelanjutan, dan tepat waktu. Aparat Provinsi bersama dengan pendamping memantau pelaksanaan kegiatan secara berkala dan mengevaluasi hasil pemantauan serta menyampaikan laporan ke pusat sesuai dengan format yang telah ditentukan (Format 3). Laporan secara fisik disampaikan ke pusat terdiri dari laporan semester I dan laporan semester II (Laporan akhir) serta laporan penjualan/omzet tiap UMKM tiap bulannya (Format 4).
Pusat sebagai penanggung jawab kegiatan melakukan pemantauan kegiatan lapangan secara berkala dan mengevaluasi hasil pemantauan provinsi. Selanjutnya, pusat memberikan umpan balik kepada provinsi atau melakukan tindak lanjut terhadap kegiatan yang memerlukan penanganan atau dikoordinasikan oleh pengelola kegiatan di tingkat Pusat. Laporan yang dibuat menggambarkan hal-hal sebagai berikut: (a) kemajuan pelaksanaan kegiatan dan anggaran, sesuai dengan indikator yang ditetapkan; (b) permasalahan yang dihadapi dan upaya tindak lanjut; (c) saran dan masukan untuk perbaikan kegiatan yang akan datang.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 23
BAB VI PENUTUP
Penguatan UMKM Pangan Lokal melalui Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) merupakan salah satu kegiatan strategis di Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian sebagai upaya percepatan diversifikasi pangan melalui penyediaan produk pangan lokal di masyarakat. PIPL merupakan kegiatan pemberdayaan UMKM sektor pangan, yang memproduksi olahan pangan lokal sebagai pengganti pangan pokok dan olahan makanan lainnya.
Pemberdayaan UMKM pangan lokal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan produksi pangan lokal, sekaligus dapat meningkatkan level/ skala usaha UMKM. Panduan ini ditetapkan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dan melaksanakan kegiatan PIPL.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202124
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 25
LAMPIRAN
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202126
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 27
Jadw
al P
elak
sana
an K
egia
tan
PIPL
N
o K
egia
tan
Jan
Feb
Mar
A
pr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
M
g.I M
g.II
Mg.
III M
g.IV
1
Pen
yusu
nan
Pand
uan
2
Sos
ialis
asi
3
Iden
tifik
asi,
Verif
ikas
i, da
n P
enet
apan
UM
KM
-
Pen
yusu
nan
Dat
abas
e aw
al U
MK
M
5 G
athe
ring
UM
KM
(2 x
)
6 P
elat
ihan
(3 x
)
7 P
rom
osi
8
Pen
dam
ping
an
9
Mon
itong
dan
Eva
luas
i
10 P
elap
oran
-
Pen
yusu
nan
Dat
abas
e A
khir
UM
KM
- P
enyu
suna
n la
pora
n se
mes
ter I
dan
II (a
khir)
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202128
PETA
SA
SAR
AN
LO
KA
SI D
IVER
SIFI
KA
SI P
AN
GA
N L
OK
AL
SUM
BER
KA
RB
OH
IDR
AT
NO
N B
ERA
S
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 29
FORMAT I
CONTOH KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………
NOMOR :…………………………….
TENTANG PENETAPAN UMKM PELAKSANA
KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL) TAHUN 2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………,
Menimbang : a. …………………………………………............................;
b. ……………………….....................................................; Mengingat : 1. …………………………………………………………….…...;
2. ………………………………………………………………….; 3. ………………………………………………..........................; 4. ……………………………………….……………………..…..;
Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun Anggaran…………………….
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KESATU : Menetapkan UMKM pelaksana Kegiatan Pengembangan
Industri Pangan Lokal (PIPL) Tahun 2021 pada Dinas yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi…... Tahun Anggaran …, yang selanjutnya disebut UMKM PIPL sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202130
KEDUA : Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada DIPA…...................... Provinsi…………..... sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA Nomor:…………............. tanggal……………….Tahun Anggaran ….
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di …………………… pada tanggal ………………..….. KEPALA DINAS…… (YANG MENANGANI KETAHANAN PANGAN) PROVINSI…………..... (NAMA DAN NIP)
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian; 2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
……………………………; 3. Gubernur Provinsi ………………………………………………………….; 4. Yang bersangkutan.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 31
Lam
pira
n SK
Pen
etap
an U
MK
M P
IPL
N
o N
ama
UM
KM
Pe
milik
/ Ke
tua
NIK
Al
amat
N
o. H
P
Izin
Usa
ha
(IUM
K/SI
UI)
Nom
or :
Kom
odita
s Je
nis
Prod
uk
Lam
a U
saha
O
mse
t/Tah
un
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202132
KEPUTUSAN KEPALA DINAS……………
(YANG MENANGANI KETAHANAN PANGAN) PROVINSI …………………
NOMOR :…………………………….
TENTANG
PENETAPAN PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL) TAHUN
2021 PROVINSI …………………………..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS ……… (YANG MENANGANI KETAHANAN PANGAN)
PROVINSI …………………,
Menimbang : a. ……………………………………………....; b. …………………………………………….…;
Mengingat : 1. ……………………………………………….; 2. …………………………………………….….;
Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun Anggaran…………………….
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS (yang menangani ketahanan pangan Provinsi) TENTANG PENETAPAN PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL) PROVINSI ……
KESATU : Menunjuk Pendamping Kegiatan Pengembangan Industri pangan Lokal (PIPL) Provinsi ………………… sebagai berikut:
FORMAT 2
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 33
Nama : NIP : Jabatan :
KEDUA : Pendamping Kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas:
a. Melakukan sosialisasi, koordinasi, integrasi, dan advokasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan PIPL;
b. Melakukan seleksi, identifikasi, dan verifikasi terhadap CPCL PIPL yang diusulkan oleh dinas yang menangani urusan ketahanan pangan tingkat kabupaten/kota, untuk ditetapkan oleh oleh Kepala Dinas yang menangani ketahanan pangan tingkat Provinsi;
c. Membuat rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan PIPL mengenai pendampingan dan pembinaan kepada UMKM pelaksana PIPL;
d. Melakukan pengambilan dan perekapan data awal (baseline) dan data akhir (endline) UMKM pelaksana kegiatan PIPL dan melaporkan ke Pusat;
e. Melakukan identifikasi kebutuhan untuk penguatan kapasitas UMKM;
f. Mendampingi, membina, memantau, dan mengevaluasi, serta melaporkan kegiatan PIPL ke pusat;
g. Melaporkan perkembangan kegiatan PIPL ke Pusat baik dalam bentuk laporan semester dan tahunan
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Pendamping Kegiatan
PIPL sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggungjawab dan menyampaikan laporan kepada Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian cq. Kepala Pusat Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202134
KEEMPAT : Biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada DIPA …………. Provinsi ............. Tahun Anggaran ......
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Disahkan di ……………....... Pada tanggal ………………. KEPALA DINAS …………… ( YANG MENANGANI KETAHANAN PANGAN) PROVINSI ......... (NAMA DAN NIP)
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian; 2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
……………………………; 3. Gubernur Provinsi ………………………………………………………….; 4. Yang bersangkutan.
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 2021 35
FORMAT 3
OUTLINE LAPORAN SEMESTER I dan II PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran
II. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Jumlah UMKM Penerima Manfaat B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan (sesuai komponen kegiatan)
1. Rapat Koordinasi/Sosialisasi 2. Gathering UMKM 3. Pelatihan UMKM 4. Promosi (promosi dan eskalasi) 5. Pendampingan
C. Pemanfaatan Anggaran
III. PERMASALAHAN DAN KENDALA
IV. PENUTUP A. Saran/Rekomendasi B. Implikasi untuk Pengembangan UMKM
LAMPIRAN 1. Dokumentasi (pelaksanaan kegiatan, foto bahan promosi, produk
UMKM dengan dan tanpa kemasan dll) 2. Database/Profil UMKM (Awal dan Akhir) meliputi : profil UMKM,
kapasitas produksi, omzet penjualan, jangkauan pemasaran dll) 3. Data produk pangan lokal (bahan baku, jenis produk olahan dll) 4. Analisa usaha
BADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN
Panduan Penguatan UMKM Pangan LokalTahun 202136
LAPO
RAN
OM
ZET
PENJ
UALA
N UM
KM
BULA
N ...
......
..
PRO
VINS
I: …
……
……
…..
NO
NAM
A U
MKM
JE
NIS
PRO
DUK
PENJ
UAL
AN (R
p)
MIN
GG
U 1
MIN
GG
U 2
MIN
GG
U 3
MIN
GG
U 4
MIN
GG
U 5
TOTA
L 1
2
3
4
5
TO
TAL
OM
ZET
PENJ
UALA
N U
MKM
FORM
AT 4