TAHUN 2013 - · PDF fileTugas dan Fungsi ... mempunyai agenda prioritas pembangunan lima tahun...
Transcript of TAHUN 2013 - · PDF fileTugas dan Fungsi ... mempunyai agenda prioritas pembangunan lima tahun...
1
LAPORAN CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN AGAMA 2014
TAHUN 2013
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya Laporan Hasil Capaian
Kinerja Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama Tahun 2013 ini dapat
disusun. Sholawat dan Salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberi kita contoh untuk bekerja dengan penuh amanah.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, seluruh aparatur negara berkewajiban untuk memper-
tanggungjawabkan kinerjanya atas pelaksanaan tugas dan fungsinya. Selain
berkewajiban membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
Instansi Pemerintah perlu juga membuat dokumen evaluasi kinerja yang
komprehensif yaitu Laporan Kinerja Tahunan Tahun 2013. Laporan Capaian Kinerja
tersebut menjelaskan secara lengkap mengenai seluruh kegiatan yang sudah
terealisasi berikut anggarannya, permasalahan yang ditemui, dan saran-saran
perbaikan kinerja yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Atas dasar tersebut, Itjen Kementerian Agama membuat Laporan Kinerja
Capaian Tahun 2013. Laporan ini memuat 3 (tiga) Bab, yaitu: (1) Pendahuluan yang
memuat Latar Belakang, Tugas dan Fungsi berikut Program, Kegiatan dan Kebijakan
Pengawasan Itjen Kementerian Agama. (2) Capaian Kinerja Anggaran dan Program
yang memuat realisasi kinerja anggaran dan program selama tahun 2013, dan yang
terakhir (3) Penutup.
Demikian Laporan Capaian Kinerja ini disusun dengan harapan semoga dapat
memberikan manfaat dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama ke depannya.
Jakarta, Februari 2013
a.n. Inspektur Jenderal Sekretaris
Maman Taufiqurohman NIP195505181985031003
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................. 3 BAB I ............................................................................................................ 4 PENDAHULUAN .......................................................................................... 4 A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 4 B. TUGAS DAN FUNGSI ........................................................................... 4
1. Visi dan Misi ..................................................................................... 4 2. Tugas dan Fungsi ............................................................................ 6 3. Program, Kegiatan, IKU dan Output ................................................ 6
a) Program ..................................................................................... 6 b) Kegiatan .................................................................................... 6 c) Indikator Kinerja Utama (IKU) .................................................... 8 d) Output ........................................................................................ 8
C. TUJUAN PENGAWASAN ..................................................................... 9 D. STRATEGI PENGAWASAN .................................................................. 9 E. KEBIJAKAN PENGAWASAN ............................................................... 10 F. SUMBER DAYA MANUSIA ................................................................... 11 G. CAPACITY BUILDING ........................................................................... 12
BAB II ........................................................................................................... 14 CAPAIAN KINERJA ANGGARAN DAN PROGRAM .................................. 14 A. CAPAIAN KINERJA ANGGARAN ........................................................ 14
1. Alokasi Anggaran Tahun 2013 ......................................................... 14 2. Realisasi Anggaran Tahun 2013 ...................................................... 14
B. CAPAIAN KINERJA PROGRAM........................................................... 16 1. Capaian Kinerja Program Pengawasan (Program Utama)............... 16
a. Audit Kinerja .............................................................................. 17 b. Audit dengan Tujuan Tertentu ................................................... 18 c. Pemantauan dan Evaluasi ......................................................... 20 d. Reviu Laporan Keuangan .......................................................... 21
2. Capaian Kegiatan Dukungan Manajemen (Program Penunjang) .... 22 a. Bagian Perencanaan dan Keuangan ......................................... 22 b. Bagian Ortala dan Kepegawaian ............................................... 23 c. Bagian Pengolahan Hasil Pengawasan ..................................... 23 d. Bagian Umum ............................................................................ 24
3. Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan.................................. 24 C. HASIL PENGAWASAN TAHUN 2013 ................................................... 25 D. UPAYA-UPAYA PEMBERANTASAN KKN .......................................... 27
BAB III .......................................................................................................... 28 PENUTUP .................................................................................................... 28
4
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kementerian Agama yang memiliki tugas pembangunan di bidang agama,
mempunyai agenda prioritas pembangunan lima tahun yang meliputi:
1) Peningkatan kualitas kehidupan beragama;
2) Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama;
3) Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan;
4) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji; dan
5) Peningkatan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Sebagai lembaga pengawasan fungsional, Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Agama memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mengawal
Kementerian Agama mewujudkan kelima agenda pembangunan di atas.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pengawasan, Itjen harus
mampu merespon secara signifikan berbagai permasalahan dan perubahan
yang terjadi. Itjen harus dapat memilih prioritas sasaran pengawasan yang tepat
dan relevan agar diperoleh hasil pengawasan yang lebih optimal. Karena dengan
kinerja pengawasan yang baik, berarti Itjen telah mampu memastikan bahwa
tugas dan fungsi, serta tugas pendukung lainnya pada Kementerian Agama
berjalan sesuai dengan mandat, visi, misi, tujuan serta target organisasi,
akuntabilitas dan proses pelaksanaan kegiatan. Untuk itu kebijakan pengawasan
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama diarahkan untuk mendorong
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
dilaksanakan dengan baik, efektif, dan efesien sehingga Kementerian Agama
dapat menjadi contoh yang baik serta mewujudkan Kementerian Agama yang
melaksanakan good governance dan clean government.
B. TUGAS DAN FUNGSI 4. Visi dan Misi
Visi: “Menjadi Pengendali dan Penjamin Mutu Kinerja Kementerian Agama”
5
Menjadi pengendali mutu kinerja memiliki arti bahwa Itjen Kementerian
Agama diharapkan mampu mengendalikan pelaksanaan tugas dan fungsi
seluruh satuan organisasi/satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama
agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ruang
lingkup pengendalian dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, hingga pelaporan.
Menjadi penjamin mutu kinerja memiliki pengertian bahwa Itjen Kementerian
Agama diharapkan mampu melakukan pengawasan dalam rangka memas-
tikan bahwa seluruh satuan organisasi/satuan kerja pada Kementerian
Agama dapat mewujudkan kinerja yang tinggi sesuai tugas dan fungsinya.
Pencapaian kinerja yang tinggi tersebut adalah salah satu wujud dari
akuntabilitas publik.
Berdasarkan penjelasan visi di atas, Itjen Kementerian Agama diharapkan
mampu mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian Agama melalui pengawasan fungsional agar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa Kementerian Agama mampu menghasilkan kinerja yang
tinggi dan pelayanan prima di bidang keagamaan.
Pernyataan visi tersebut dapat dijadikan pendorong bagi seluruh komponen
Kementerian Agama untuk bekerja secara profesional guna meraih hasil
kerja yang semakin baik. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Itjen
Kementerian Agama menetapkan misi sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan fungsional secara profesional dan independen;
2. Melakukan penguatan sistem pengawasan yang efektif dan terintegrasi;
3. Meningkatkan kompetensi dan integritas moral aparatur pengawasan;
4. Meningkatkan peran konsultan dan katalisator aparat pengawasan;
5. Mendorong akselerasi penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;
6. Menumbuhkembangkan pengawasan preventif melalui Pengawasan
dengan Pendekatan Agama (PPA);
7. Mewujudkan pelayanan administrasi pengawasan yang cepat, tepat, dan
akurat berbasis teknologi informasi;
8. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
peningkatan kualitas pengawasan.
6
5. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Agama, Itjen mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Agama
dengan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Agama;
2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Agama
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri
Agama;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian
Agama, dan;
5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
6. Program, Kegiatan, IKU dan Output e) Program
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama hanya memiliki 1 program
sesuai dengan tugas dan fungsinya, yaitu Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Negara.
f) Kegiatan
Inspektorat Jenderal memiliki 6 kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Pengawasan Fungsional Inspektorat Wilayah I, mewilayahi:
1) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
2) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;
3) Provinsi Sumatera Barat;
4) Provinsi Kepulauan Riau;
5) Provinsi Jawa Timur;
6) Provinsi D.I. Yogyakarta;
7) Provinsi Kalimantan Tengah;
8) Provinsi Sulawesi Barat;
7
9) Provinsi Nusa Tenggara Timur;
10) Provinsi Papua.
2. Kegiatan Pengawasan Fungsional Inspektorat Wilayah II,
mewilayahi:
1) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;
2) Inspektorat Jenderal;
3) Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan
Pelatihan;
4) Provinsi Jambi;
5) Provinsi Jawa Barat;
6) Provinsi Kalimantan Selatan;
7) Provinsi Sulawesi Utara;
8) Provinsi Sulawesi Tenggara;
9) Provinsi Bali;
10) Provinsi Papua Barat.
3. Kegiatan Pengawasan Fungsional Inspektorat Wilayah III,
mewilayahi:
1) Sekretariat Jenderal;
2) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu;
3) Provinsi Sumatera Utara;
4) Provinsi Sumatera Selatan;
5) Provinsi Lampung;
6) Provinsi Bangka Belitung;
7) Provinsi DKI Jakarta;
8) Provinsi Kalimantan Barat;
9) Provinsi Sulawesi Selatan;
10) Provinsi Maluku;
11) Provinsi Nusa Tenggara Barat;
12) Provinsi Banten.
4. Kegiatan Pengawasan Fungsional Inspektorat Wilayah IV,
mewilayahi:
1) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah;
2) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen;
8
3) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha;
4) Provinsi Aceh;
5) Provinsi Riau;
6) Provinsi Bengkulu;
7) Provinsi Jawa Tengah;
8) Provinsi Kalimantan Timur;
9) Provinsi Sulawesi Tengah;
10) Provinsi Maluku Utara;
11) Provinsi Gorontalo.
5. Kegiatan Pengawasan Fungsional Inspektorat Investigasi;
6. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya.
g) Indikator Kinerja Utama (IKU)
Itjen Kemenag memiliki 3 Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
1. Meningkatnya ketaatan aparatur Kementerian Agama terhadap
peraturan perundang-undangan;
2. Meningkatnya mutu kinerja aparatur dan satuan organisasi/satuan
kerja Kementerian Agama;
3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja satuan organisasi/satuan kerja
Kementerian Agama.
h) Output
Output Inspektorat Jenderal dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Output Inspektorat Wilayah I s.d IV, sebagai berikut:
1) Laporan Hasil Audit Kinerja;
2) Laporan Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu;
3) Dokumen Administrasi Pelaksanaan Pengawasan.
2. Output Inspektorat Investigasi, sebagai berikut:
1) Laporan Hasil Audit dengan Tujuan Tertentu;
2) Dokumen Administrasi Pelaksanaan Pengawasan.
3. Output Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya;
1) Dokumen Administrasi Pelaksanaan Tugas Sekretariat;
2) Dokumen Pelaksanaan Program PPA;
3) Layanan Perkantoran;
4) Kendaraan Bermotor;
9
5) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi;
6) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran;
7) Gedung dan Bangunan.
C. TUJUAN PENGAWASAN
Tujuan merupakan implementasi pernyataan misi yang akan dicapai dalam
jangka waktu lima tahun. Dengan memformulasikan tujuan, Itjen Kemenag dapat
secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan selama lima tahun ke
depan.
Tujuan pengawasan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas pengawasan;
2. Terwujudnya ketaatan aparatur Kementerian Agama terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja satuan organisasi/satuan kerja di
Kemenag;
4. Terlaksananya penyempurnaan kebijakan pengawasan internal;
5. Terciptanya sistem dan prosedur pengawasan;
6. Terwujudnya aparatur yang memiliki kompetensi memadai;
7. Terwujudnya aparatur yang memiliki integritas dan moralitas yang tinggi;
8. Terwujudnya kesamaan persepsi tentang peraturan pelaksanaan tugas dan
fungsi antara aparatur pengawasan dengan satuan kerja di lingkungan
Kemenag;
9. Terwujudnya percepatan menuju good governance dan clean government;
10. Terwujudnya kesamaan pemahaman langkah-langkah penyelesaian tindak
lanjut hasil pengawasan;
11. Terwujudnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;
12. Terwujudnya sistem pengendalian intern melalui pendekatan agama;
13. Terbangunnya kesadaran aparatur tentang arti penting pengawasan diri;
14. Terwujudnya tatalaksana pelayanan administrasi pengawasan yang tertib;
15. Meningkatnya kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan tugas pengawasan;
16. Meningkatnya keselarasan pelaksanaan tugas pengawasan dengan instansi
terkait.
D. STRATEGI PENGAWASAN
10
1. Memantapkan sistem pengawasan untuk perwujudan good governance
berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Mewujudkan forum koordinasi timbal balik dengan unit eselon I Kementerian
Agama yang aktif dan produktif dalam rangka peningkatan quality control;
3. Memfasilitasi lahirnya landasan peraturan perundang-undangan seperti PMA
mengenai pengawasan, tindak lanjut, dan sejenisnya;
4. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan yang berorientasi pada outcomes;
5. Mempertajam prioritas penetapan sasaran audit guna mewujudkan
Kementerian Agama yang bersih dan bebas dari KKN;
6. Melaksanakan pengawasan fungsional guna meningkatkan akuntabilitas
kinerja satuan organisasi menuju manajemen pemerintahan modern yang
produktif, efisien, dan mampu mengantisipasi perkembangan masyarakat;
7. Meningkatkan pembenahan penataan aset Barang Milik Negara (BMN)
terutama tanah dan bangunan;
8. Mendorong efektifitas pengawasan melekat secara struktural dan fungsional
di seluruh satuan organisasi di lingkungan Kementerian Agama;
9. Meningkatkan objektivitas dan validitas penanganan pengaduan masyarakat
dengan prinsip praduga tak bersalah;
10. Meningkatkan kualitas pelaksanaan pengawasan preventif dalam rangka
pencegahan perilaku Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) pada seluruh
satuan organisasi di lingkungan Kementerian Agama melalui Program PPA.
E. KEBIJAKAN PENGAWASAN
1. Pengawasan fungsional diarahkan pada audit kinerja berbasis akuntabilitas
dengan prioritas: audit pendidikan, audit perencanaan, dan pencapaian opini
WTP atas laporan keuangan Kementerian Agama;
2. Penguatan sistem pengawasan dengan mewujudkan pedoman kerja seluruh
pelaksanaan tugas, SOP, SPM, dan penetapan kinerja pegawai;
3. Peningkatan kompetensi dan integritas moral aparatur pengawasan melalui
diklat, pelatihan, seminar, workshop, dan sejenisnya;
4. Peningkatan peran Itjen sebagai konsultan dan katalisator;
5. Percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;
6. Peningkatan pengawasan preventif melalui sosialisasi Program PPA;
7. Peningkatan pelayanan administrasi pengawasan berbasis teknologi infor-
11
masi;
8. Peningkatan koordinasi instansi terkait dalam rangka peningkatan kualitas
pengawasan.
F. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Agama tahun 2013 adalah
sebanyak 412 orang, dengan rincian sebagai berikut:
1. Jumlah SDM berdasarkan golongan No. Golongan Jumlah 1 I 0 2 II 14 3 III 344 4 IV 54
Jumlah 412
2. Jumlah SDM berdasarkan Jabatan No. Jabatan Jumlah 1 Eselon I 1
2 Eselon II 5
3 Eselon III 4
4 Eselon IV 17
5 Fungsional Auditor 156
6 Fungsional Arsiparis 1
7 Pelaksana 228
Jumlah 412
3. Jumlah SDM berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 280 2 Perempuan 132
Jumlah 412
4. Jumlah SDM berdasarkan usia: No. Usia Jumlah 1 18-29 65 2 30-39 174 3 40-49 96 4 50-57 76 5 >57 1
Jumlah 412
12
5. Jumlah SDM berdasarkan pendidikan: No. Pendidikan Jumlah 1 SD 1 2 SLTP 2 3 SLTA 43 4 SM 3 5 S.1 306 6 S.2 56 7 S.3 1
Jumlah 412
G. CAPACITY BUILDING Pelaksanaan penguatan dan pembangunan sistem dan sumber daya di
lingkungan Itjen pada tahun 2013 sebagai berikut:
1. Menghindari perbuatan yang mengarah pada praktek KKN. Upaya yang
dilakukan antara lain telah diterbitkannya surat edaran Irjen tentang
komitmen bersama antara auditor dan auditi untuk menghindari perilaku
KKN;
2. Pelaksanaan Program Pengawasan dengan Pendekatan Agama (PPA)
yang disosialisasikan di lingkungan Itjen, satuan kerja pusat, dan satuan
kerja daerah. Hal ini dalam rangka pencegahan perilaku menyimpang
melalui peningkatan keimanan dan kualitas pengawasan diri berbasis religi;
3. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah yang diwujudkan dalam pembentukan
satuan tugas SPIP internal Itjen yang bertugas mengendalikan dan meng-
awasi pelaksanaan keuangan, anggaran, pengadaan barang dan jasa,
serta kinerja;
4. Meningkatkan kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pengawasan,
dengan:
a. Lembaga pengawasan eksternal: DPR-RI, BPK-RI, KPK, BPKP;
b. Lembaga pengawasan internal Kementerian/Lembaga lainnya (Forum
Bersama Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah/ FORBES APIP).
5. Peningkatan kompetensi pegawai dengan melaksanakan beberapa
orientasi dan pelatihan sebagai berikut:
a. Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional;
b. Orientasi Peningkatan Kompetensi Pegawai;
13
c. Pembinaan Mental Pegawai;
d. Pendalaman Materi Audit Keuangan Instansi.
6. Pembentukan kelompok diskusi (dynamic group) hasil pengawasan dengan
menyelenggarakan:
a. Review meeting hasil audit;
b. Dewan Pertimbangan Saran Tindak Lanjut hasil audit (DPSTL);
c. Pembinaan teknis audit secara internal melalui pembentukan kelompok
jabatan fungsional auditor.
7. Menelusuri STL yang tidak dilaksanakan atau salah (terjadi distorsi) dalam
pelaksanaannya (mengambil langkah, jika ada STL yang tidak
dilaksanakan);
8. Melaksanakan inspeksi mendadak, baik internal maupun eksternal;
9. Mengefektifkan kinerja Dewan Kode Etik Auditor dan PNS;
10. Melaksanakan pemberian reward and punishment secara proporsional;
11. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
14
BAB II CAPAIAN KINERJA ANGGARAN DAN PROGRAM
E. CAPAIAN KINERJA ANGGARAN
a. Alokasi Anggaran Tahun 2013
Alokasi anggaran Itjen Kementerian Agama tahun 2013 adalah sebesar
Rp148.539.939.000 dan jika dibanding dengan jumlah anggaran
Kementerian Agama selama 5 tahun terakhir tidak lebih dari 0,50% dari total
jumlah anggaran Kementerian Agama sebagaimana dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel Perbandingan Anggaran Itjen dengan Kementerian Agama TAHUN ANGGARAN ITJEN ANGGARAN KEMENAG %
2009 92.425.010.000 26.656.600.559.000 0,35
2010 95.332.091.000 27.238.717.517.000 0,35
2011 103.247.630.000 32.109.396.697.000 0,32
2012 132.644.850.000 36.014.803.000.000 0,37
2013 148.539.939.000 43.960.515.703.000 0,34
2014 156.932.790.000 49.402.154.516.000 0,31
Grafik Perkembangan Alokasi Anggaran Itjen tahun 2009-2013 (dalam ribuan rupiah)
b. Realisasi Anggaran Tahun 2013
Sebagai upaya dalam mewujudkan kinerja yang efektif, efisien, dan
ekonomis (3E), maka diperlukan perencanaan kinerja yang matang dan
selalu melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan. Untuk itu
ketaatan dalam menerapkan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) yang diawali dengan penyusunan Renstra, Renja, Penkin,
15
Pengukuran Capaian Kinerja, dan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah) merupakan upaya memantapkan pondasi pengelolaan
anggaran yang baik dan akuntabel. Sejalan dengan itu, untuk mendukung
pencapaian kinerja program, Itjen Kementerian Agama pada tahun 2013
memperoleh pagu anggaran sebesar Rp148.539.939.000.
Rincian pagu per jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Pagu Anggaran Tahun 2013 berdasarkan jenis belanja dan kegiatan
Program: Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara
Berdasarkan Belanja (Rp) Berdasarkan Kegiatan (Rp)
Belanja Pegawai 21.266.783.000 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Inspektorat Lainnya 72.640.474.000
Belanja Barang 116.434.375.000 Pengawasan Fungsional Itwil I 16.423.070.000
Belanja Modal 10.838.781.000 Pengawasan Fungsional Itwil II 14.960.519.000
Jumlah 148.539.939.000 Pengawasan Fungsional Itwil III 17.383.414.000
Pengawasan Fungsional Itwil IV 18.372.604.000
Pengawasan Fungsional Inspektorat Investigasi 8.759.858.000
Jumlah 148.539.939.000
Adapun realisasi anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Tahun 2013
per Jenis Belanja (Pegawai, Barang, dan Modal) adalah sebagai berikut: Tabel Realisasi Anggaran Tahun 2013 per jenis Belanja
NO JENIS
BELANJA PAGU
REALISASI SALDO Rp % Rp %
1 Pegawai 21.266.783.000 20.706.937.994 97.37 559.845.006 2.63 2 Barang 116.434.375.000 86.824.683.447 74.57 29.609.691.553 25.43 3 Modal 10.838.781.000 7.966.566.760 73.50 2.872.214.240 26.50
JUMLAH 148.539.939.000 115.498.188.201 77.76 33.041.750.799 22.24
Berdasarkan restrukturisasi Program Kementerian Agama setiap Unit Kerja
Eselon I Pusat mempunyai satu program sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Oleh karena itu Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama hanya
memiliki satu program yaitu Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian Agama dengan 6 kegiatan sebagaimana
tabel berikut ini:
16
Tabel Realisasi Anggaran Tahun 2013 berdasarkan kegiatan
No Kegiatan Pagu Realisasi Saldo Rp % Rp %
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
72.640.474.000 59.668.683.892 82.14 12.971.790.108 17.86
2 Pengawasan Fungsional Itwil I
16.423.070.000 11,835,356,759 72.07 4.587.713.241 27.93
3 Pengawasan Fungsional Itwil II
14.960.519.000 11,654,727,850 77.90 3.305.791.150 22.10
4 Pengawasan Fungsional Itwil III
17.383.414.000 13,594,009,500 78.20 3.789.404.500 21.80
5 Pengawasan Fungsional Itwil IV
18.372.604.000 14,624,071,800 79.60 3.748.532.200 20.40
6 Pengawasan Fungsional Inspektorat Investigasi
8.759.858.000 4,121,338,400 47.05 4.638.519.600 52.95
Jumlah 148.539.939.000 115.498.188.201 77.76 33.041.750.799 22.24
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa daya serap anggaran Audit Kinerja
berbasis SBK tinggi, karena memang kegiatan yang di SBK-kan adalah
kegiatan pokok yang dilaksanakan secara rutin, yakni Audit Kinerja. Meskipun
Program Audit Kinerja tidak terlaksana sepenuhnya, namun pengalihan
kegiatan tersebut diintensifkan pada kegiatan Reviu dan Pendampingan
Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN Kementerian Agama Tahun 2013.
Realisasi anggaran tahun 2013 tidak tercapai 100%. Hal ini disebabkan
adanya bintang pada DIPA Tahun 2013. Kegiatan baru dapat dilaksanakan
pada awal bulan Juni.
F. CAPAIAN KINERJA PROGRAM 1. Capaian Kinerja Program Pengawasan (Program Utama)
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 dinyatakan
bahwa tugas Inspektorat Jenderal adalah melaksanakan pengawasan
fungsional di lingkungan Kementerian Agama. Pengawasan fungsional
dilakukan melalui pelaksanaan audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu,
reviu, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan lainnya. Inspektorat Jenderal
telah berupaya keras untuk melaksanakan visinya yaitu menjadi penjamin
dan pengendali mutu kinerja Kementerian Agama.
Kebijakan pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama diarahkan
untuk mendorong penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat secara efektif, efesien, dan ekonomis. Tujuannya adalah untuk
mewujudkan Kementerian Agama good governance dan clean government.
17
Kebijakan tersebut ditempuh melalui jenis kegiatan pengawasan sebagai
berikut:
e. Audit Kinerja
Audit Kinerja merupakan pengujian yang obyektif dan konstruktif untuk
menilai apakah pengelolaan sumber daya manusia, keuangan,
sarana/prasarana dan metode kerja telah dapat dilaksanakan secara
efesien, efektif, dan ekonomis. Melalui audit kinerja diharapkan dapat
membantu pimpinan instansi pemerintah meningkatkan kualitas dan
efektivitas pelayanan publik. Disamping itu juga untuk menilai kelayakan
pertanggungjawaban/akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas.
Audit Kinerja yang perencanaannya disusun melalui Program Kerja Audit
Tahunan (PKAT) dan berbasis analisis resiko, yang dilaksanakan secara
terencana dan terprogram. Audit ini sering disebut juga audit rutin yang
salah satu tujuannya adalah memberikan rekomendasi tentang langkah
perbaikan dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan ekonomis
pengelolaan organisasi dan keuangan negara. Pelaksanaan audit
dilakukan dengan membandingkan, menilai, dan mengevaluasi antara
realisasi pelaksanaan tugas di lapangan dengan perencanaan dan
peraturan perundang-undangan yang terkait.
Pada Tahun 2013 telah dilaksanakan audit kinerja pada 97 satuan
kerja/satuan organisasi terdiri dari: Kantor Wilayah, Perguruan Tinggi
Agama Negeri, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Balai
Diklat/Litbang, dan Madrasah Negeri. Jangkauan audit kinerja pada
tahun 2013 mencapai 57,40% dari Program Kerja Audit Tahunan (PKAT)
Tahun 2013.
Tabel Jangkauan Audit Kinerja Tahun 2013
No. Unit Kerja Jml PKAT 2013
Realisasi 2013
%
1 Pusat 10 10 1 10
2 Kanwil 33 16 15 93.75
3 Kankemenag Kab./Kota 461 31 32 103.23
4 MAN 759 23 23 100
5 MTsN 1444 10 10 100
6 MIN 1690 1 1 100
18
No. Unit Kerja Jml PKAT 2013
Realisasi 2013
%
7 IAIN/UIN 19 0 0 0
8 STAIN 33 11 11 100
9 STAKN/STAKPN 6 0 0 0
10 STAHN/IHDN 3 1 1 100
11 STABN 1 0 0 0
12 Balai Diklat 12 3 2 66.67
13 Balai Litbang 3 1 1 100
14 KUA 5381 62 0 0
JUMLAH 9856 169 97 57.40
f. Audit dengan Tujuan Tertentu
Audit dengan tujuan tertentu terdiri dari:
a) Audit Investigasi (kasus) dilaksanakan karena adanya dugaan
penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur Kementerian Agama
yang dapat mengakibatkan penurunan citra Kementerian Agama dan
berdampak pada kerugian negara. Audit investigasi dilaksanakan
dalam rangka:
1) Pendalaman/lanjutan atas audit operasional/komprehensif;
2) Tindak lanjut atas pengaduan dari masyarakat;
3) Tindak lanjut atas pengaduan dari lembaga pengawasan lainnya,
termasuk media massa.
Audit Investigasi (Kasus) merupakan salah satu bentuk dari audit
tujuan tertentu yang dilakukan berdasarkan pengaduan kasus
berindikasikan kerugian negara, permasalahan kepegawaian, dan
kasus yang menyangkut citra Kementerian Agama. Sampai dengan
akhir tahun anggaran 2013, audit investigasi dilakukan pada 71
satker meliputi Eselon I Pusat, Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Balai Litbang,
Balai Diklat, Embarkasi, Perguruan Tinggi Agama Negeri, KUA, serta
Madrasah Negeri.
b) Audit Khusus
Audit khusus merupakan salah satu bentuk dari audit tujuan tertentu
yang dilakukan pada program kerja satuan kerja/satuan organisasi
19
yang memiliki tugas khusus. Metode audit dilakukan dengan
memeriksa hasil pelaksanaan program/tugas dan laporan
pertanggungjawaban berdasarkan perencanaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pada tahun 2013, telah
dilaksanakan audit khusus sebagai berikut:
1) Audit Khusus Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi
Audit Khusus Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi dilaksanakan dalam rangka penelusuran pelaku kerugian
dalam dugaan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran
barang maupun uang, mengeluarkan barang/uang kepada pihak
yang tidak berhak, melakukan penyelewengan, dan penggelapan
atau tidak mempertanggung jawabkan keuangan maupun barang
yang dikelolanya.
Sampai dengan akhir tahun anggaran 2013 jumlah tim yang
ditugaskan untuk melakukan audit sebanyak 11 tim terhadap 30
satuan kerja.
2) Audit Khusus Distribusi Bantuan BPIH dan DAU
Audit Distribusi Bantuan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH) dan Dana Abadi Umat (DAU) dilaksanakan dalam rangka
memastikan pendistribusian dana bantuan untuk embarkasi haji
dilaksanakan sesuai ketentuan secara tepat jumlah, tepat waktu,
tepat sasaran dan tepat guna.
Sampai dengan akhir tahun anggaran 2013 jumlah tim yang
ditugaskan melakukan audit pengadaan barang sebanyak 10 tim
terhadap 8 auditi.
3) Audit TUH
Audit Teknis Urusan Haji dilaksanakan dalam rangka
memastikan bahwa persiapan dan pelaksanaan operasional haji
telah dilaksanakan sesuai perencanaan. Tim yang ditugaskan
untuk melakukan audit sebanyak 3 tim, yaitu 1 tim untuk audit
pra operasional haji dan 2 tim untuk melakukan pengawasan
operasional penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.
20
g. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan Evaluasi adalah kegiatan memantau pelaksanaan
tugas dan fungsi satuan organisasi atau satuan kerja dan melakukan
evaluasi terhadap suatu program atau kegiatan, penyelesaian tindak
lanjut hasil pengawasan internal atau eksternal dan pengaduan
masyarakat. Pemantauan dan Evaluasi atas pelaksanaan tugas dan
fungsi unit kerja di daerah yang dilakukan selama tahun 2013 sebagai
berikut:
a) Pemantauan dan Evaluasi Penyelesaian TLHP
Pemantauan dan Evaluasi Penyelesaian TLHP dimaksudkan untuk
mengetahui kepatuhan satuan kerja dalam menyelesaikan saran dan
tindak lanjut hasil audit pengawas internal maupun eksternal. Jumlah
tim yang ditugaskan untuk melaksanakan pemantauan TLHP
sebanyak 35 tim pada 93 Satuan Kerja meliputi Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, dan Balai Diklat.
b) Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Tes Petugas Haji
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tes petugas haji
dimaksudkan untuk mengetahui proses seleksi terhadap calon
petugas haji telah dilaksanakan sesuai prosedur. Pemantaun
tersebut meliputi seleksi/tes tingkat Kab/Kota dan pemantauan
seleksi petugas tingkat provinsi. Tahun 2013 pemantauan seleksi
petugas haji tingkat Kab/Kota baru bisa menjangkau 71 Kab./Kota
dengan jumlah tim yang ditugaskan sebanyak 14 tim. Adapun
pemantauan dan evaluasi seleksi petugas haji tingkat provinsi
dilaksanakan pada 33 provinsi dengan menugaskan 33 tim.
c) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja KUA
Pemantauan dan evaluasi kinerja KUA dimaksudkan untuk
mengetahui pelayanan KUA telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
Sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah tim yang ditugaskan untuk
melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja KUA sebanyak 6 tim
dengan jumlah KUA sebanyak 12 KUA
d) Pemantauan dan Evaluasi Penyaluran Dana Blockgrant Ditjen
Pendidikan Islam
21
Pemantauan dan evaluasi penyaluran Dana Blockgrant APBN-P
tahun 2012 Ditjen Pendis dimaksudkan untuk mengetahui apakah
penyaluran bantuan tersebut telah dilaksanakan secara tepat jumlah,
tepat sasaran, dan tepat waktu serta berdaya guna. Jumlah tim yang
ditugaskan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi sebanyak
159 tim dengan jumlah penerima bantuan sebanyak 3.504 madrasah
swasta yaitu 1.548 Madrasah Aliyah Swasta, 303 Madrasah
Ibtidaiyah Swasta, 355 Madrasah Tsanawiyah Swasta, dan 1.388
Raudhatul Athfal.
e) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Embarkasi
Pemantauan dan evaluasi kinerja embarkasi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah pelayanan keberangkatan yang dilaksanakan
oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi telah
sesuai dengan ketentuan dan telah menerapkan standar pelayanan
minimal terhadap calon jemaah haji. Jumlah tim yang ditugaskan
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi sebanyak 14 tim
terhadap 14 embarkasi yang memberangkatkan jemaah haji
(termasuk 2 embarkasi antara).
f) Pemantauan dan Evaluasi Kehadiran PNS
Pemantauan dan Evaluasi Kehadiran PNS dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat kehadiran dan disiplin pejabat dan pegawai di
lingkungan Kementerian Agama khususnya pasca cuti lebaran pada
79 Satuan Kerja meliputi Eselon I Pusat, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
h. Reviu Laporan Keuangan
Reviu dan pendampingan penyusunan laporan keuangan terhadap
satuan kerja Kementerian Agama dimaksudkan untuk mewujudkan
akuntabilitas laporan keuangan Kementerian Agama. Reviu laporan
keuangan Kementerian Agama merupakan tugas Inspektorat Jenderal
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2005.
Pendampingan penyusunan laporan keuangan dimaksudkan untuk
mempertahankan dan memperbaiki opini atas LK Kementerian Agama.
Sampai dengan akhir tahun 2013 Inspektorat Jenderal telah
22
menugaskan 36 tim dengan jangkauan reviu 37 satuan kerja/satuan
organisasi meliputi Biro Keuangan dan BMN Setjen, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, Perguruan Tinggi Agama Negeri, dan
Balai Diklat Keagamaan.
2. Capaian Kegiatan Dukungan Manajemen (Program Penunjang) Selain melakukan program pengawasan yang merupakan program utama,
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama juga menyelenggarakan kegiatan
dukungan manajemen yang merupakan program penunjang sebagai berikut:
a. Bagian Perencanaan dan Keuangan
1) Penyusunan Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Inspektorat
Jenderal;
2) Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013;
3) Penyusunan Dokumen Standar Biaya Keluaran;
4) Penyusunan Dokumen Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
Berdasarkan Analisis Berbasis Resiko;
5) Penyusunan Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013;
6) Penyusunan Dokumen Rencana Kinerja Anggaran Kementerian/
Lembaga (RKA K/L) Tahun 2013;
7) Penyusunan Dokumen Pedoman Operasional Kegiatan (POK RKA
KL);
8) Penyusunan Dokumen RKA-KL Alokasi Anggaran;
9) Penyusunan Dokumen TOR dan Daya Dukung RKA KL Pagu
Anggaran Tahun 2013;
10) Penyusunan Indikator Kinerja Pendidikan Islam;
11) Penyusunan Dokumen Kebijakan Pengawasan Indikator Kinerja
Pendidikan Islam;
12) Penyusunan Dokumen Laporan Hasil Kegiatan Rapat Koordinasi
Kebijakan Pengawasan (Rakorjakwas) Bidang Pendidikan;
13) Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan tahun 2013;
14) Penyusunan Dokumen Pertanggungjawaban UP VI;
15) Penyusunan Dokumen Laporan dan Evaluasi Verifikasi Perjalanan
Dinas;
23
16) Penyusunan Dokumen Rekonsiliasi Capaian Kinerja Bagian dan
Wilayah;
17) Penyusunan Dokumen Revisi DIPA RKA-KL Tahun 2013;
18) Penyusunan Dokumen Evaluasi Realisasi Rencana Kinerja Tahun
2013.
b. Bagian Ortala dan Kepegawaian
1) Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional Auditor Serta
Penyusunan Angka Kredit Tahun 2013;
2) Dokumen Laporan Hasil Kegiatan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
Tahun 2013;
3) Dokumen Laporan Hasil Kegiatan PPA
a) Survei Pendahuluan Lokasi PPA;
b) Penyusunan Modul PPA Lintas Agama;
c) Evaluasi Sosialisasi Pelaksanaan PPA di 3 Lokasi;
d) Pendampingan Pelaksanaan Program PPA di 3 Lokasi;
e) Sosialisasi Program PPA di 3 Lokasi;
4) Penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai;
5) Penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan Jafung dan Pemutakhiran
Database PAK pada SIMPEG;
6) Penyelenggaraan Kegiatan Pendalaman Materi Audit Keuangan
Instansi;
7) Penyusunan Dokumen LAKIP;
8) Penyusunan Analisis Beban Kerja;
9) Kegiatan Evaluasi SPIP;
10) Pembentukan Satgas dan Uraian Tugas;
11) Penerbitan Buletin Itjen News;
12) Penerbitan Majalah FP;
13) Penyusunan Instrumen Audit dan Pemantauan.
c. Bagian Pengolahan Hasil Pengawasan
1) Konsinyering Pembahasan Lembar Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-
RI;
24
2) Koordinasi TLHP di Lingkungan Kemenag;
3) Pemutakhiran Data Hasil Temuan;
4) Pemutakhiran Data Temuan Hasil Audit BPKP dan Hasil Dumas;
5) Temu Wicara Hasil Pemeriksaan BPK RI;
6) Temu Wicara Pengawasan Itjen Bidang Urusan Haji;
7) Temu Wicara Program Pengawasan Eselon I Pusat.
d. Bagian Umum
1) Rekonsiliasi Arsip STL dan LHA;
2) Penyelamatan Arsip/Informasi Negara pada Itjen Kemenag;
3) Data Rekonsiliasi Inventaris dengan Pihak Eksternal;
4) Pengelolaan Website Itjen Kemenag;
5) Pembayaran Gaji, Tunjangan, Uang Makan, dan Uang Lembur;
6) Layanan Perkantoran;
7) Kendaraan Bermotor;
8) Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi;
9) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran;
10) Gedung dan Bangunan.
3. Percepatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Selama tahun 2013 Itjen telah melakukan langkah-langkah strategis dalam
upaya percepatan tindak lanjut hasil pengawasan, antara lain:
a) Melakukan desk audit atas berkas penyelesaian tindak lanjut yang diki-
rimkan dari daerah;
b) Memberikan surat teguran dari Irjen kepada pimpinan auditan untuk
segera menyelesaikan tindak lanjut;
c) Menugaskan tim pemantauan tindak lanjut hasil audit, guna mengetahui
tingkat perkembangan tindak lanjut, mengetahui kendala pelaksanaan
tindak lanjut, serta memberikan jalan keluar bagi penyelesaian tindak
lanjut;
d) Melakukan pemutakhiran data dengan BPK-RI, BPKP Pusat, BPKP Per-
wakilan, dan auditi dalam hal ini Inspektorat Jenderal bertindak sebagai
mediator;
25
e) Melakukan pertemuan yang bersifat insidental dalam rangka melakukan
pembahasan penyelesaian tindak lanjut hasil audit;
f) Melakukan pemanggilan terhadap pimpinan satker yang memiliki temuan
dan pejabat atau pegawai yang bermasalah;
g) Menerbitkan surat-surat edaran tentang percepatan penyelesaian tindak
lanjut.
G. HASIL PENGAWASAN TAHUN 2013 Pada tahun 2013, Kementerian Agama telah melaksanakan audit kinerja pada 97
satker daerah (Kanwil, Kantor Kemenag Kab/kota, Perguruan Tinggi Agama Negeri,
Balai Diklat/ Litbang, Madrasah Negeri, dan KUA). Adapun temuan dan
perkembangan tindak lanjutnya hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1. Rekapitulasi (Saldo) Temuan Hasil Audit Itjen Tahun 2013
NO. UNIT KERJA TEMUAN TINDAK LANJUT SALDO
Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai
1 PUSAT 71 16.541.202.386,99 20 0 51 16.541.202.386,99
2 KANWIL 1361 3.564.600.000,18 717 722.069.012,90 644 2.842.530.987,28
3 UIN/ IAIN/IHDN 150 1.155.383.139,00 106 356.425.811,00 44 798.957.328,00
4 STAIN/ STAKN/ STHN 183 359.269.616,00 63 151.840.595,00 120 207.429.021,00
TOTAL 1.765 21.620.455.142,17 906 1.230.335.418,90 859 20.390.119.723,27
2. Rekapitulasi Temuan Hasil Audit BPKP Tahun 2013
No. UNIT KERJA TEMUAN TINDAK LANJUT SALDO
Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai
1 PUSAT 19 109.281.311,00 11 106.585.866,00 8 2.695.445,00
2 KANWIL 396 8.144.093.201,46 226 5.915.087.977,84 170 2.229.005.223,62
3 UIN/ IAIN 2 34.436.462,76 1 34.436.462,76 1 0,00
4 STAIN 7 6.000.000,00 2 6.000.000,00 5 0,00
5 KANKEMENAG 657 5.748.851.560,57 422 5.029.569.051,04 235 719.282.509,53
TOTAL 1081 14.042.662.535,79 662 11.091.679.357,64 419 2.950.983.178,15
3. Rekapitulasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Tahun 2013
No. Objek Pemeriksaan
Temuan Tindak Lanjut Proses Tindak Lanjut Saldo Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai
1. LK KA 2012 73 Rp 24.933.440.635,53 62 Rp 10.310.799.521,49 11 Rp 14.622.641.114,04 0 Rp 0,00
2. LK PIH 1433H /2012 M 38
Rp 2.698.794.544,43 35
Rp 46.168.705,40 3
Rp 1.792.264.024,20 0
Rp860.361.814,83
USD 286,00 USD 162,00 USD 124,00 USD 0,00
26
Total 111 Rp 27.632.235.179,96
97 Rp 10.356.968.226,89
14 Rp 16.414.905.138,24
0 Rp860.361.814,83
USD 286,00 USD 162,00 USD 124,00 USD 0
4. Pengaduan Masyarakat Temuan Tahun 2013
Selain temuan hasil pengawasan, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
juga mengelola pengaduan masyarakat tahun 2013 dengan komposisi
sebagai berikut:
Unit Kerja
MELALUI TP 5000 NON TP 5000
Jumlah Dumas
Status Penyelesaian Proses Jumlah
Dumas
Status Penyelesaian Proses
B SB TB B SB TB Pusat 1 - - - 1 12 1 - 5 7 Kanwil 7 - - 1 6 145 21 11 51 63 IAIN/ UIN - - - - - 8 - - 4 4 STAIN - - - - - 2 - - 2 1 STAKN - - - - - - - - - - STAHN/ IHDN - - - - - - - - - - JUMLAH 8 - - 1 7 167 22 11 62 72
*B : Benar SB : Sebagian Benar TB : Tidak Benar
5. Penjatuhan sanksi hukuman disiplin yang telah dikenakan kepada pegawai
Kementerian Agama Tahun 2013 sebagai berikut:
NO Jenis Pelanggaran URAIAN Rekomendasi
STL TL Saldo
1
BERAT
Pemberhentian tidak dengan hormat 3 0 3
2 Pemberhentian dengan hormat sbg PNS 11 0 11
3 Pembebasan dari jabatan 32 7 25
4 Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan 2 0 2
5 Penurunan pangkat 3 tahun 8 3 5
6
SEDANG
Penurunan pangkat 1 tahun 47 17 30
7 Penundaan kenaikan pangkat 15 0 15
8 Penurunan gaji 0 0 0
9
RINGAN
Penundaan KGB 10 3 7
10 Pernyataan tidak puas secara tertulis 38 21 17
11 Teguran tertulis 28 18 10
12 Teguran lisan 6 4 2
13 Lain-lain 2 0 2
Jumlah 202 73 129
Persentase 100% 36% 64%
6. Pelaksanaan Pemantauan Program Kerja Kementerian Agama
27
a. Pemantauan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Umum
Dan Honorer Kategori 2 Tahun 2013 dilaksanakan pada 196 satuan kerja
dengan melibatkan 34 tim.
b. Pemantauan Embarkasi Pemberangkatan Calon Jamaah Haji Tahun 2013
dilaksanakan pada 14 lokasi dengan melibatkan 14 tim.
c. Pemantauan Program BOS di Lingkungan Kementerian Agama Tahun
2013 dilaksanakan pada 53 Kantor Kementerian Agama Kab/Kota, 112
Madrasah Negeri dan 229 Madrasah Swasta.
d. Pemantauan Seleksi Calon Petugas Haji Tahun 2013 dilaksanakan pada
65 Kankemenag Kab/Kota, 13 Provinsi dan 5 Kanwil Kementerian Agama
dengan melibatkan 87 Tim Pemantau.
H. UPAYA-UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
Sepanjang tahun 2013, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama telah
melakukan sejumlah upaya pemberantasan KKN di lingkungan Kementerian
Agama, antara lain dengan melakukan:
1. Pembangunan Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI dan
WBK);
2. Penandatanganan Pakta Integritas;
3. Sosialisasi Zona Integritas/Wilayah Bebas dari Korupsi;
4. Sosialisasi dan Asistensi Pengisian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara
(LHKPN);
5. Sosialisasi Pengawasan dengan Pendekatan Agama (PPA);
6. Penandatanganan MoU dengan Komis Pemberantasan Korupsi tentang
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG);
7. Penandatangan MoU dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK);
8. E-Procurement;
9. Penyediaan sarana pengaduan masyarakat secara online;
10. Perumusan biaya pencatatan nikah pada Kantor Urusan Agama;
11. Perumusan Peraturan Menteri Agama tentang Whistler Blowing System;
12. Penandatanganan MoU dengan BPKP tentang Peningkatan Akuntabilitas
Laporan Keuangan;
13. Pendaftaran CPNS secara online;
28
29
BAB III PENUTUP
Demikian Laporan Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Tahun
2013 kami sampaikan. Mudah-mudahan dengan segala upaya peningkatan kualitas
bidang pengawasan yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kinerja dan citra
Kementerian Agama.
Jakarta, Februari 2013 a.n. Inspektur Jenderal
Sekretaris
Maman Taufiqurohman NIP195505181985031003