Tahapan Desa
-
Upload
fiis-satir-rodhiah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Tahapan Desa
TAHAPAN DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF BERDASARKAN KEPMENKES NO. 1529 TAHUN 2010
PENTAHAPAN DESA SIAGA AKTIF Dalam Bentuk Matriks, Pentahapan perkembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Forum Masyarakat
Desa/Kelurahan
Ada, tetapi belum jalan
Berjalan, tetapi belum rutin setiap tri-wulan
Berjalan setiap tri-
wulan
Berjalan setiap Bulan
KPM/Kader Teknis
Sudah ada min. 2 orang
Sudah ada 3-5 orang
Sudah ada 6-8 orang
Sudah ada 9 orang atau
lebih Kemudahan
Akses Pelayanan Kesehatan
Ya Ya Ya Ya
Posyandu & UKBM Aktif
Posyandu ya, UKBM
lainnya tidak aktif
Posyandu & 2 UKBM
lainnya aktif
Posyandu & 3 UKBM
lainnya aktif
Posyandu & 4 UKBM
lainnya aktif
Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di
desa dan kelurahan
Sudah ada dari
pemerintah desa dan kelurahan
serta belum ada sumber
lainnya
Sudah ada dari
pemerintah desa dan kelurahan serta satu sumber
lainnya baik masyarakat
atapun dunia usaha
Sudah ada dari
pemerintah desa dan eklurahan serta dua sumber
lainnya yaitu masyarakat dan dunia
usaha
Sudah ada dari
pemerintah desa dan eklurahan serta dua sumber
lainnya yaitu masyarakat dan dunia
usaha Peran
Masyarakat dan Organisasi
Kemasyarakatan
Ada peran aktif
masyarakat namun tidak
ada peran aktif ormas
Ada peran aktif
masyarakat namun tidak
ada peran aktif ormas
Ada peran aktif
masyarakat namun tidak
ada peran aktif ormas
Ada peran aktif
masyarakat namun tidak
ada peran aktif ormas
Peraturan Kepala Desa
atau peraturan Bupati/walikota
Belum ada Ada, belum direalisasikan
Ada, sudah direalisasikan
Ada, sudah direalisasikan
Pembinaan PHBS Rumah
Tangga
Pembinaan PHBS kurang
dari 20%
Pembinaan PHBS
minimal 20%
Pembinaan PHBS
minimal 40%
Pembinaan PHBS
minimal 70%
rumah tangga yang ada
rumah tangga yang ada
rumah tangga yang ada
rumah tangga yang ada
Keterangan : Desa Siaga Belum Aktif : Jika dari semua indicator Desa Siaga Aktif
Pratama ada yang belum terpenuhiDesa Siaga Aktif : Jika masih ada satu atau lebih indicator berada
pada tahap Pratama meskipun indicator lainnya sudah di Madya s/d Mandiri
Desa Siaga Aktif Madya : Jika masih ada satu atau lebih indicator berada pada tahap Madya meskipun indicator lainnya sudah di Purnama s/d Mandiri
Desa Siaga Aktif Purnama : Jika masih ada satu atau lebih indicator berada pada tahap Purnama meskipun indicator lainnya sudah di Mandiri
Desa Siaga Aktif Mandiri : Jika semua indicator berada pada tahap Mandiri.
C. PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
a. Jumlah Posyandu adalah jumlah posyandu yang ada diwilayah kerja
puskesmas selama periode Januari s/d Desember
b. Posyandu Pratama adalah Posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya < 50 di wilayah kerja Puskesmas selama periode
Januari s/d Desember
c. Posyandu Madya adalah Posyandu dengan nilai tingkat perkembangannya
50 0 69 di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember.
d. Posyandu Purnama adalah Posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya 70 - 89 di wilayah kerja Puskesmas selama periode
Januari s/d Desember
e. Posyandu Mandiri adalah Posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya 90 - 100 di wilayah kerja Puskesmas selama periode
Januari s/d Desember
f. Posyandu Purnama Mandiri (PURI) adalah jurnlah Posyandu Purnama
dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d
Desember
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Posyandu PuriJumlkah Posyandu
x 100%
D. PENYULUHAN NAPZA adalah semua usaha secara sadar dan berencana
yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip - prinsip
pendidikan yakni pada tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada
kelompok potensial ( generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll ) yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu di wilayah kerjanya selama periode
Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlahkegiatan penyuluhanNAPZAJumlah seluruhkegiatan penyuluhan di bidangkesehatan
x 100%
2. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan adalah suatu kodisi TPM dari segi fisik (sanitasi) maupun
perilaku petugas (hygiene) cukup bersih, aman dan tidak berpotensi
menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif kesehatan lainnya selama
periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan/rumus :
JumlkahTPM yangmemenuhi syarat kesehatanJumlahTPM yang ada
x 100 %
Sumber data : Data Kegiatan Puskesmas.\
C. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR
1. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar adalah Kegiatan
bersifat monitoring ( Inspeksi Sanitasi/IS ) rumah sekaligus memberikan
pembinaan terhadap penghuninya di wliyah kerja Puskesmas selama
periode Januari s/d Desember . Yang dimaksud dengan sarana sanitasi
dasar antara lain : jamhan, tempat sampah; sarana pembuangan air limbah
(SPAL).
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlahrumah yangdi ISJumlahrumah yang ada
x 100%
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 80% 83% 87% 90%
Sumber data : Data Puskesmas
2. Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan adalah suatu kodisi rumah
dari segi fisik (sanitasi) maupun perilaku penghuninya (hygiene) cukup
bersih, aman dan tidak berpotensi menimbuikan kontaminasi atau dampak
negatif kesehatan lainnya selama periode Januari s/d Desember .
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlahrumah yangmemenuhi syarat kesehatanJumlahrumah yang ada
x 100%
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 75% 79% 82% 85%
D. PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
1. Pembinaan sarana tempat-tempat umum adalah kegiatan yang bersifat
monitoring ( Inspeksi Sanitasi/IS ) terhadap Tempat Tempat Umum (TTU)
di wilayah kerja Puskesmas sekaligus memberikan pembinaan ( masukan,
sarana, rekomendasi teknis dll ) terhadap penanggung jawab dan
petugasnya di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d
Desember . Yang termasuk TTU disini adalah diprioritaskan terhadap TTU
yang sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat serta memiliki potensi
dampak yang besar terhadap kesehatan masyarakat, seperti misalnya :
Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah ( SD, SUP, SLTA negeri dan swasta ),
Hotel, Pasar, Tempat Wisata ( termasuk disini kolam renang atau
pemandian umum ).
Cara Perhitungan/rumus
Jumlah TTU yang dibina x 100%Jumlah TTU yang ada
Target
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 78% 82% 86% 90%
Sumber data : Data Puskesmas
2. Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan adalah TTU
dimana secara teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki
resiko negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di
wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari s/d Desember.
Cara Perhitungan / rumus :
Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan x 100%Jumlah TTU yang ada
Target
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 79% 80% 82% 85%
Sumber data : Data Puskesmas
E. KLINIK SANITASI
1. Klinik sanitasi adalah kegiatan pemberian konseling dan tindak lanjut
(misal kunjungan rumah dll) terhadap klien guna menganalisa sebab –
sebab terjadinya penyakit serta upaya pemecahannya. Target yang harus
dicapai adalah minimal 2% dari jumlah penbgunung Puskesmas atau 50%
dari kunjungan penderita (pasien) penyakit berbasis lingkunga.
Catatan : Kegiatan klinik sanitasi ini bersifat kontinyu atau berkelanjutan,
sehingga target atau kegaitan yang harus dilakukan adalah minimal 2%
dari jumlah pengunjung Puskesmas atau 50% dari kunjungan penderita
(pasien) penyakit berbasis lingkungan dapat dilakukan konseling (sebagai
klien).
Sumber data : Data kegiatan Puskemas
2. Jumlah klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang
diperlukan adalah Jumlah klien pada klinik sanitasi yang mendapat
intervensi atau tindak lanjut yang benar-benar diperlukan diwilayah
kerjanya selama periode Januari s/d Desember.
Target yang harus dicapai adalah 100% dari klien yang ditangani, minimal
tindak lanjut yang dilakukan adalah kunjungan rumah dan pemberian
masukan / nasehat / penyuluhan yang perlu.
Sumber data : Data Puskesmas
F. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( S1'BM )
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban
adalah Jumlah KK yang mengakses terhadap jamban di wilayah kerjanya
selama periode Januari s/d Desember . Akses disini tidak hates memiliki
jamban sendiri, tetapi bisa memanfaatkan Jamban dari kerabat dekat,
tetangga, Jamban umum dll. Yang dianggap memiliki akses Jamban
apabila KK tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan
Jamban terdekat.
Catatan : STBM adalah merupakan pendekatan untuk merubah perilaku
hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan. Didalam STBM lebih ditekankan pada aspek perilaku melalui
kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat ( 'capacity building),
sehingga masyarakat yang masih memiliki kebiasaan buang air besar di
sem.barang tempat (BABS), diatzggap tidak memiliki akses terhadap jam
ban. STBM pada dasarnya memiliki 5 (lima) elemen yang diharapkan
dapat dilakukan oleh masyaralcat, antara lain tidak buang air besar di
sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan
makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah
cair rumah tangga dengan aman. Ini sesuai dengan Kepmenkes nomor
852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.
Cara Perhitungan / Rumus :
Jumlah KK yang memiliki akses jamban x 100%Jumlah KK yang ada
Target
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 65% 68% 69% 72%
Sumber data : Data Puskesmas
2. Desa/Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) adalah suatu
kondisi dimana masyarakat di desa/kelurahan tersebut sudah tidak ada
yang berperilaku buang air besar di sembarangan tempat tetapi sudah
buang air besar di tempat yang terpusatljamban sehat selama periode
Januari s/d Desember .
Cara Perhitunganlrumus
Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ODF x 100 Jumlah Desa/Kelurahan yang ada
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 4% 11% 17% 24%
Sumber data : Data Puskesmas.
3. Jamban Sehat adalah jamban yang secara teknis dapat mengurangi resiko
terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap
lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan selama periode
Januari s/d Desember . Prinsip jamban sehat antara lain : dapat mencegah
kontaminasi ke badan air, dapat mencegah kontak antara manusia dan
tinja, dapat mencegah bau yang tidak sedap, tinja di tempat yang tertutup.
Hal ini dicapai dengan lubang.
Jumlah penderitadiare balita yangdiber i tablet zincJumlah penderitadiare balita
x 100%
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 100% 100% 100% 100%
6. Case Fatality Rate KLB Diare adalah jumlah kematian penderita Diare pada
saat terjadi KLB diare di wilayah puskesmas dibagi dengan jumlah penderita
diare pada saat KLB
Cara Perhitungan/Rumus :
Jumlahkematian penderita diare padasaat KLBJumlah penderitadiare
x 100%
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target < 1% < 1% < 1% < 1%
B. ISPA
Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita adalah jumiah kasus
pr_emonia yang ditanggani dibagi dengan target penemuan kasus ( 1-0 %
jumlah balita ) diwilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungannya :
Jumlah Penderita PnemoniaBalitaYangDitangani10 % JumlahBalita
x 100%
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target 100% 100% 100%
C. KUSTA
1. Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection Rate) adalah jumlah
penemuan penderita kusta baru dalam 1 tahun dihitung dengan
membandingkan 100.000 penduduk di wilayah kerja puskesmas.
Cara Perhitungan :
Jumlah penemuan penderitakusta baru dalam1 tahunJumlah penduduk
x 100%
Target :
Tahun 2011 2012 2013 2014Target > 10% dari
th 2010> 10% dari
th 2011> 10% dari
th 2012> 10% dari
th 2013
2. Proporsi kasus kusta anak adalah prosentase penderita baru anak
(0-14 th) diantara penderita baru yang ditemukan di wilayah kerja
puskesmas
Cara Perhitungan
Jumlah penderita anak ( 0 - 14 th ) yang baru ditemukan dlm 1th x 100
penderita yg baru ditemukan dalam periode 1 th yg sama.