T2 revisi
-
Upload
sati-lastari -
Category
Documents
-
view
73 -
download
0
Transcript of T2 revisi
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 1/9
1
1. Teori-teori apa saja yang termasuk ke dalam revisi teori Psikoanalitik
dari Freud?
y Para ahli Psikoanalisis kurang menekankan instink seksual seperti yangdikemukakan oleh Freud, melainkan pada pengalaman-pengalaman
budaya sebagai penentu perkembangan.
y Freud lebih menekankan pada pikiran unconscious, tetapi sebagian tokoh
psikoanalisis kontemporer berkeyakinan bahwa conscious thought
melebihi gunung es-nya Freud.
y Teori Erikson:
Menurut Erikson, Freud salah menilai beberapa dimensi penting
perkembangan manusia, dan lebih menekankan pada perubahan perkembangan sepanjang siklus hidup manusia. Menurutnyya, manusia
akan menjalani delapan tahap perkembangan di sepanjang rentang
kehidupan yang berisi krisis di tiap tahap namun sebagian besar tahap
krisis tersebut dapat diatasi manusia secara positif. Tahap-tahap itu adalah:
Tr ust ver sus Mist r ust (Infancy-1 tahun), Autonomy ver sus Shame & doubt
(1-3tahun), Initiative ver sus Guilt (3-5 tahun), Indust r y ver sus Infer ior ity
(5 tahun±pubertas), Identity ver sus Identity Confusion (10-20 tahun),
Intimacy ver sus Isolation (20-30 tahun), Gener ativity ver sus Stagnation
(30-an-50-an), Integ r ity ver sus Despair (>60 tahun).
2. Apa sajakah teori-teori kognitif yang utama? Apa kekuatan dan
kelemahan teori kognitif itu?
P iaget
Piaget berpandangan bahwa manusia secara aktif mengonstruksi
pemahamannya tentang dunia melalui empat tahap perkembangan. Dua
proses yang mendasari konstruksi kognitif adalah organisasi dan adaptasi.
Untuk mengetahui dunianya, seseorang mengorganisasikan
pengalamannya. Misalnya memisahkan gagasan penting dengan gagasanlain. Seseorang juga melakukan adaptasi berpikir karena ada informasi
tambahan yang diperolehnya. Sederhananya, semakin banyak mengetahui
informasi tidak menjadikan seseorang berpikir semakin advanced . Artinya
pula, kemampuan kognisi anak secara kualitatif berbeda antara satu tahap
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 2/9
2
dengan tahap lainnya. Keempat tahap perkembangan menurut P iaget
tersebut masing-masing memiliki cara berpikir yang berbeda. Tahapan
tersebut yaitu: tahap sensor imotor (lahir-2tahun), tahap pr aoper asional (2-
7tahun), tahap concr ete oper ational (7-11tahun), tahap for mal oper ational
(11tahun-dewasa).
Kekuatan:
y Kegiatan belajar disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
peserta didik
y Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan
obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan
dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
Kelamahan:
y Dalam kegiatan belajar, Piaget lebih mementingkan interaksi antara
siswa dengan kelompoknya. Perkembangan kognitif akan terjadi dalam
interaksi antara siswa dengan kelompok sebayanya dari pada dengan
orang-orang yang lebih dewasa. Pembenaran dalam teori Piaget ini jika
diterapkan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran akan kurang
sesuai dengan perspektif revolusi-sosiokultural yang sedang
diupayakan saat ini.
y Pengkritik menyatakan bahawa teori Paiget tidak mampu menerangkanstruktur, proses dan fungsi kognitif dengan jelas. Ada pengkritik yang
mempertikaikan kebenaran wujudnya empat peringkat perkembangan
kognitif yang disarankan oleh Piaget (Gelman dan Baillargeon, 1983).
y Dari segi metodologi juga, pengkritik mempertikaikan kaedah klinikal
yang digunakan dalam kajian Piaget di mana kajian dengan kaedah
klinikal sukar untuk diulang. Oleh itu, kesahihannya adalah diragui.
Pengkritik juga menuduh Piaget membuat generalisasi daripada
sampel-sampel yang saiznya terlalu kecil dan tidak menepati piawaian.
y Menurut Piaget, dalam fenomena belajar lingkungan sosial hanya
berfungsi sekunder, sedangkan faktor utama yang menentukan
terjadinya belajar tetap pada individu yang bersangkutan. Daniel,
Tweed, dan Lehman (dalam Supratiknya, 2002, hal 27) mengatakan
bahwa teori belajar semacam ini Iebih mencerminkan ideologi
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 3/9
3
individualisme dan gaya belajar Sokratik yang lazim dikaitkn dengan
budaya Barat yang mengunggulkan ³self generated knowledge´ atau
³individualistic pursuit of truth´ yang dipelopori oleh Socrates.
Teori Sociocultural Cognitive dari Vygotsky
Menekankan bagaimana interaksi budaya dan sosial dalam mengarahkan
perkembangan kognitif. Perkembangan tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas sosial dan budaya. Perkembangan memori, atensi, dan r easoning
akan melibatkan belajar menggunakan temuan budaya, seperti bahasa,
sistem matematika, strategi memori. Dalam satu budaya, belajar berhitung
bisa menggunakan komputer, tetapi dalam budaya lain menggunakan
sempoa, atau jari-jari tangan.
Pengetahuan bersifat collabor ative, artinya pengetahuan dikonstruksimelalui interaksi dengan orang lain dan dengan benda-benda di dalam
budaya, seperti buku-buku. Pengetahuan akan lebih maju melalui interaksi
dengan orang lain dalam kegiatan kooperatif. Interaksi sosial dengan
orang-orang dewasa berketerampilan akan mendukung perkembangan
kognitif. Cara tersebut membantu individu beradaptasi dan menjadi
berhasil.
Kekuatan
y Dengan memberi anak kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan
pengetahuan deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan
prosedural yang dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas dan
memecahkan masalah akan memberikan keuntungan bagi anak
tersebut.
y Pengarahan pembelajaran pada penggunaan strategi untuk
mengembangkan kemampuan intermentalnya
Kelemahan
y Diperlukannya pengawasan dan pengarahan yang tepat dan ketat
supaya proses belajar individu dapat menguntungkan, sementara tidak semua orang/pengasuh/guru memiliki kemampuan tersebut. Misalnya
untuk orang yang berada di daerah terpencil dengan keadaan ekonomi
rendah dan kurangnya perhatian terhadap belajar.
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 4/9
4
3. Apa sajakah teori behavioral dan sosial kognitif itu? Apa kekuatan
dan kelemahannya?
Teori behavioral Skinner¶ s Behavior ism
Menekankan studi ilmiah terhadap respons tingkah laku yang dapat
diamati dan determinan lingkungannya. Perkembangan itu dipelajari dan
seringkali berubah sesuai dengan pengalaman dari lingkungan. Dengan
kata lain, Skinner menyatakan bahwa hubungan antara stimulus dan
respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang
kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.
Kelebihan teor i behavior istik
y Meningkatkan perilaku positif siswa dengan cara memberi r ewar d bagi
siswa yang mempunyai penguat positif y Teori behavioristik juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak
yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka
mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung.
y Melatih siswa untuk belajar sistematis dalam berpikir, karena
penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke
keseluruhan
y Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan
praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti
kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.y Melatih siswa untuk menghafal materi yang telah dipelajari karena
pada teori ini ditekankan sebagai aktifitas "mimetic" yang menuntut
siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah
dipelajar sehingga siswa akan mengingat materi yang telah dipelajari.
Kekur angan teor i behavior istik
y Pemberian hukuman bagi siswa yang mempunyai penguat negatif.
Karena siswa akan merasa takut untuk mencoba berbuat, karena takut
salah dan dihukum.
y Memilih stimulus secara diskriminatif, karena siswa akan merasa
dibedakan dan terjadi pengelompokan dikelas.y Kecerdasan siswa tidak sepenuhnya dapat diukur melalui perilaku.
y Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered
learning), bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pda hasil yang
dapat diamati dan diukur.
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 5/9
5
y Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan
terjadinya proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa
yaitu guru sebagai center, otoriter, komunikasi berlangsung satu arah,
guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.
Social Cognitive Theory
Pandangan psikolog yang menekankan tingkah laku, lingkungan, dan
kognisi sebagai faktor utama dalam perkembangan. Bandura dan Walter
Mischel merupakan perancang utama teori social kognitif.
Bandura percaya kita belajar dengan mengamati apa yang dilakukan orang
lain. Melalui observasi (modeling atau imitasi), kita secara kognitif
merepresentasikan tingkah laku orang lain dan kemudian mungkin meniru
tingkah laku tersebut. Sehingga lingkungan dapat menentukan perilaku
seseorang. menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru
perilaku, sikap dan emosi orang lain. Faktor-faktor yang berproses dalam
observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi.
Berikut adalah gambar model social cognitive lear ning dari Bandura.
Sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar, tingkah laku, faktor
manusia dan kognisi, dan sebaliknya; aktivitas kognitif individu dapat
mempengaruhi lingkungan; pengaruh lingkungan dapat mengubah proses
pikiran individu, dan seterusnya.
Pendekatan social cognitive lear ning juga menekanakan pentingnya
penelitian empirik dalam mempelajari perkembangan yang memfokuskan
pada faktor social dan kognitif yang mempengaruhi menjadi manusia
seperti apa kita ini. Faktor individu/kognitif dapat memengaruhi perilaku,
begitu pula sebaliknya.
Kelebihan teor i Kognitif
y Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
(problem solving).
y Dapat meningkatkan motivasi siswa, baik dengan cara melihat
kegagalan di masa lalu maupun dimotivasi oleh masa yang akan
datang, di mana pemahaman mengenai apa yang akan terjadi pada
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 6/9
6
masa yang akan datang itu diperoleh dari pemahaman mengenai
konsekuensi suatu tingkah laku.
y Penguat tingkah laku: Keberhasilan akan menjadi penguat sehingga
tingkah laku menjadi diulangi, sebaliknya kegagalan akan membuat
tingkah laku cenderung tidak diulang. Melalui pemberian reward dan
punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku
sosial mana yang perlu dilakukan.
y Teori kognitif sosial Bandura mengembangkan hipotesis dan riset yang
paling banyak jumlahnya, dibanding teori kepribadian lainnya.
y Pemberi informasi: memberi informasi mengenai dampak dari tingkah
laku informasi ini dapat disimpan untuk dipakai membimbing tingkah
laku pada masa yang akan datang.
Kekur angan teor i Kognitif
y Karena guru bukan sumber belajar utama dan bukan kepatuhan siswa
yang dituntut dalam refleksi atas apa yang telah di perintahkan dan
dilakukan oleh guru. Maka dalam hal ini kewibawaan guru akan
berkurang yang berdampak pada penghormatan seorang siswa kepada
seorang guru juga akan berkurang.
y Teori kognitif sosial dikelompokkan ke dalam paradigma
behavioristik, karena hanya membahas aspek kepribadian yang ada di
permukaan, tingkah laku yang tampak. Penekanan pada tingkah laku
yang dapat diamati (observable) itu, berakibat Bandura melupakan atau
mengabaikan aspek perbedaan manusia, kekuatan motivasi yang
disadari dan tidak disadari.
y Teori kognitif sosial mempelajari ekspektasi, kontrol, penguatan diri,
kecemasan dan pertahanan, dan variabel yang terlibat dengan belajar
melalui pengamatan. Namun semuanya dibiarkan dalam potongan-
potongan dan tidak disatukan dalam satu sintesa yang komprehensif.
y Fungsi kognitif sebagai wakil nilai-nilai kemanusiaan, penentu tingkah
laku. Fungsi kognitif yang menjadi sentral dari variabel pribadi, tidak
mendapat elaborasi yang cukup, sehingga cakupan proses kognitif bisa
menjadi sangat luas semua atribut pribadi.
Evaluasi teori Behavioral dan Social Cognitive
Kont r ibusi:
y Menekankan pentingnya riset ilmiah.
y Fokus pada lingkungan sebagai penentu perilaku.
y Menegaskan pentingnya observational learning (Bandura).
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 7/9
7
y Menekankan pada faktor person dan faktor kognitif (social cognitive
theory).
K r itik:
y Sangat kecil pada penekanan kognisi (Skinner).
y Terlalu banyak menekankan pada determinan lingkungan.
y Kurang memerhatikan perubahan-perubahan perkembangan.
y Kurang menekankan pada spontanitas dan kreativitas individu.
4. Apa yang dimaksud dengan ecological contextual theory? Apa
kekuatan dan kelemahannya?
Ecological contextual theory merupakan pandangan perkembangan
social-kultural dari Urie Bronvenbrenner, yang terdiri atas lima sistemlingkungan yang berkisar dari masukan kecil dari interaksi langsung
dengan agen social sampai pada masukan dari budaya. Kelima sistem
dalam teori ekologis Bronvenbrenner adalah sistem mikro, sistem meso,
sistem ekso, sistem makro, dan sistem krono. Konteks itu berisi lima
sistem lingkungan, diperingkatkan dari interaksi langsung dengan social
agent hingga input budaya yang luas.
K ekuatan
y Menyertakan dimensi makro dan mikro sekaligus dalam sistem
lingkungan serta memerhatikan hubungan antara setting-setting lingkungan (mesosystem).
y Memperhitungkan pengaruh sosiohistoris terhadap perkembangan
K elemahan
y Meskipun telah menambahkan pengaruh biologis, namun kurang
memerhatikan dasar biologis dari perkembangan.
y Kurang memberikan perhatian adekwat terhadap proses kognitif
5. Apa yang dimaksud dengan orientasi teoretik eklektik itu?
Para ahli an eclectic theor etical or ientation tidak memilih salah satu
pendekatan teoritis, melainkan memilih dan menggunakan teori yang
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 8/9
8
menurutnya terbaik. Meskipun, setiap teori memberikan kontribusi penting
yang membantu pemahaman tentang perkembangan remaja akan tetapi
tidak satupun yang memberikan penjelasan dan penjabaran lengkap.
Beberapa teori lokal atau minimodels juga memberikan panduan dalam
area perkembangan spesifik, misalnya teori yang memberikan pandangan
baru mengenai par ent-adolescent r elationships.
6. Teori apa yang menurut saudara mampu memberikan penjelasan
lebih baik mengenai perkembangan diri saudara? Mengapa?
Menurut saya teori yang mampu memberikan penjelasan lebih baik
mengenai perkembangan diri saya adalah eclectic theor etical or ientation
dimana saya tidak memilih salah satu pendekatan teoritis, melainkanmemilih dan menggunakan teori yang menurutnya terbaik. Karena dari
teori-teori yang telah saya pelajari, tidak ada satupun teori yang mampu
memberikan deskripsi dan menjelaskan kompleksitas perkembangan
remaja secara lengkap.
Pertama saya sangat setuju dengan teori kognitif dari P iaget yang
menyatakan bahwa kegiatan belajar disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik. Misalnya sesuai yang telah
dikatakan P iaget bahwa pada tahap concr ete oper ational, di antara rentang
usia 7-11 tahun saya sudah dapat melakukan operasi dan penalaran logis,
mulai menggantikan pemikiran intuitif, dan dapat melakukan penalaran
sejauh dapat diaplikasikan pada contoh konkrit.
Saya juga sependapat dengan teori Sociocultur al Cognitive dar i Vygotsky
yang menekankan bagaimana interaksi budaya dan sosial dalam
mengarahkan perkembangan kognitif. Dan bahwa perkembangan tidak
dapat dipisahkan dari aktivitas sosial dan budaya. Karena tak dapat
dipungkiri bahwa lungkungan social-budaya sangat memengaruhi
pembelajaran anak, misalnya ketika kemampuan kognitif anak sudah baru
mencukupi untuk berfikir concr ete oper ational, namun ketika lingkungan
social-budaya di tempat sang anak tumbuh dan berkembang di usia 7-11 tahun itu mengajarkan bahwa anak harus sudah dapat berpikir secara
abstrak, dan sebagainya.
5/9/2018 T2 revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/t2-revisi 9/9
9
REFERENSI
http://ayasipelitahayati.wordpress.com/2010/04/08/teori-sosial-kognitif-dari-
albert-bandura/Matakuliah Psikologi Remaja (Dosen: Ria Wardani, M.Si., Psikolog)
Santrock, John W. ADOLESCENCE P er kembangan Remaja (Edisi Keenam).
Jakarta. Penerbit Erlangga. 2003.