t2 Gbg h1c113019 Ahmad Suryadi
description
Transcript of t2 Gbg h1c113019 Ahmad Suryadi
Ahmad Suryadi 08 April 2015H1C113019 Ganesa Bahan Galian
GENESA BIJIH BESI
Di lithosfer besi sebagai unsur logam yang mempunyai kelimpahan nomor
dua sesudah aluminium. Sebenarnya logam ini sudah dikenal jauh sebelum
Masehi,tetapi pemisahannya secara besar-besaran baru dilakukan mulai abad ke-
17 bersama dengan dimanfaatkannya batubara sebagai bahan bakar. Asal dan
macam endapan bijih besi diperoleh dari;
Berasal dari kegiatan magma secara langsung, seperti yang terdapat di
Kiruna, Swedia, Iron Mountain Wyoming Amerika. Bijih besi terdiri dari
magnetit dan titanomagnetit.
Metasomatik Kontak, sebagai contoh dijumpai di Cornwall Pensylvania
Amerika, di Fierro New Mexico Amerika. Bijih besi terdiri dai magnetit dan
specularit.
Pergantian, terdapat di Lyin Mountain, New York Amerika. Bijih besi terdiri
dari magnetit dan hematit.
Berasal dari proses endapan residual, terdapat di Lake Superior, Amerika
Utara, Pao Venezuela, Bilbao Spanyol. Bijih besi terdiri dari hematit dan
limonit.
Sebagai hasil proses oksidasi, dijumpai di Rio Tinto Spanyol. Bijih besi
terdiri dari limonit dan hematit.
Ahmad Suryadi 08 April 2015H1C113019 Ganesa Bahan Galian
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat
dengan adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik,
terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang
memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan
tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi
Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses
rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian
kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.
Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida)
yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada
zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa.
Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan
bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak
mengandung bijih.
Proses terjadinya cebakan bijih besi didaerah penelitian berkaitan dengan
proses-proses tersebut diatas, dalam hal ini peristiwa tektonik, metamorfosa dan
metasomatisme kontak berperan untuk terjadinya cebakan bijih besi di daerah
penelitian. Bila dikaitkan dengan batuan yang tersingkap didaerah penelitian
yaitu batuan metamorfosa seperti marmer yang dulunya merupakan
batugamping, maka dapat disimpulkan bahwa terbentuknya bijih karena
terjadinya proses metamorfosa pada batugamping. Kemudian akibat proses
magmatisme pada batugamping terjadi proses penggantian (replacement)
sehingga larutan yang mengandung mineral bijih terendapkan bersamaan dengan
terbentuknya batuan metamorfosa (marmer).
Setelah proses mineralisasi (pasca-mineralisasi), terjadi kembali peristiwa
tektonik setempat yang membentuk sesar mendatar dan sesar normal, struktur
tersebut akan membentuk kembali geometri dari cebakan mineral atau akan
terjadi dislokasi.
Ahmad Suryadi 08 April 2015H1C113019 Ganesa Bahan Galian
GENESA ALUMUNIUM
Aluminium merupakan suatu metal reaktif, dan tidak terjadi secara alami.
Oleh karena itu, aluminium tak dikenal sebagai unsur terpisah sampai tahun
1820-an, walaupun keberadaan nya telah diramalkan oleh beberapa ilmuwan
yang telah belajar aluminum campuran. Aluminium pertama kali diproduksi
dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika yang berasal dari Denmark,
Hans Oersted Kristen, dan ahli kimia Jerman, Frederich Wohler, pada
pertengahan tahun1820-an. Nama aluminum diperoleh dari bahasa latin: alumen,
yang berarti tawas tawas (suatu aluminium sulfate mineral).
Aluminum merupakan unsur metal yang paling berlimpah-limpah di
dalam kerak bumi. Aluminum digunakan Amerika Serikat di dalam transportasi,
dan membangun. Guinea Dan Australia Austria mempunyai sekitar satu setengah
cadangan dunia. Negara-negara lain dengan cadangan utama meliputi Brazil,
Jamaica, dan India.
Bijih aluminum yang utama adalah bauksit, kandungannya di atas 99%
merupakan aluminium metalik. Bauksit adalah nama untuk suatu campuran dari
mineral serupa yang berisi aluminium oksida hydrated. Mineral ini adalah
gibbsite (Al(OH)3), diaspore (AlO(OH)), dan boehmite (AlO(OH)).
Ahmad Suryadi 08 April 2015H1C113019 Ganesa Bahan Galian
Aluminium dapat diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O) dengan cara
melakukan pemisahan mineral. Bauksit sendiri sebetulnya bukan mineral, tetapi
merupakan suatu campuran coloidal oksida-oksida Al dan Fe yang mengandung
air.
Bauksit terbentuk sebagai endapan residual di dekat permukaan atau di
permukaan tanah pada daerah beriklim tropik dan subtropik. Karena kegiatan
proses pelapukan kimia unsur-unsur kalium, natrium, kalsium, magnesium dan
sedikit besi akan tercuci sedang yang tertinggal adalah besi, titanium dan
alumina. Faktor kondisi yang diperlukan bagi terbentuknya endapan bauksit
antara lain adalah
Iklim yang sesuai, yaitu tropik atau subtropik dan lembab,
Batuan yang relatif kaya akan alumina,
Cukup tersedia pereaksi yang mampu melarutkan silika,
Keadaan permukaan yang bersifat meluluskan air hujan secara perlahan-
lahan,
Cukup sarana pengangkutan larutan hasil pelapukan yang tidak dikehendaki
Waktu,
dan keadaan medan yang landai.