T1 [672008320] Full text - Institutional...

15
2 1. Pendahuluan Masyarakat memanfaatkan teknologi untuk setiap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan didunia perkantoran, perindustrian, dan lain-lain. Dalam hal ini peran teknologi informasi sangatlah penting. Ditandai dengan masyarakat yang selalu ingin mendapatkan hasil dari suatu proses dengan cara yang cepat(instant). Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, sehingga muncul teknologi smart card yang menawarkan kemudahan dan penyimpanan data. Smart card ini merupakan solusi yang dapat difungsikan sebagai identitas dari pengguna smart card. Selain itu smart card juga dapat dipergunakan dalam hal transaksi seperti pembelian tiket, pembayaran di kantin, penyimpanan saldo, absensi di sekolah atau dikantor dan lain-lain. Transportasi merupakan sebuah sarana yang dipergunakan manusia untuk memindahkan suatu barang atau manusia ke tempat lain. Transportasi memiliki berbagai macam jenis yaitu bus, kereta, mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Salah satu transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum adalah bus, yang memiliki rute jalan khusus yang dinamakan busway. Pada setiap transportasi pasti mengenal istilah tiket, dengan tiket tersebut penumpang dapat mempergunakan jasa transportasi. Umumnya penumpang harus membeli tiket di loket. Dalam hal ini tiket yang digunakan busway masih menggunakan tiket manual yaitu tiket kertas, dimana penumpang harus membeli tiket di loket untuk mendapatkan sebuah tiket [1]. 2. Kajian Pustaka Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Michael yang berjudul “Perancangan Progam Simulasi Penjadwalan Busway-TransJakarta dengan Metode Repetitive Scheduling” pada tahun 2011, terlihat pada shelter bus Transjakarta sering terjadi antrian karena dalam model penjadwalan busway tidak optimal. Berdasarkan masalah tersebut, perlu digunakan metode penjadwalan yang mengimplementasikan teori penjadwalan Repetitive Scheduling Method untuk memberikan simulasi pengoperasian Bus Transjakarta agar berfungsi secara optimal [2]. Pada Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Subiono Ahmad yang berjudul “Aplikasi Kartu Cerdas Tanpa Kontak (Contactless Smartcard) pada Sistem Parkir Berlangganan” pada tahun 2011, menyatakan bahwa dalam sistem parkir tanpa menggunakan aplikasi masih terjadi kesalahan dalam perhitungan jumlah parkir. Berdasarkan masalah tersebut, perlu digunakan aplikasi parkir agar tidak salah dalam perhitungan jumlah parkir [3]. Smart Card Smart card adalah sebuah kartu berbentuk plastik yang serupa dengan kartu kredit yang tertanam sebuah chip di dalam kartu. Chip merupakan integrated circuit (IC) yang terdiri dari prosesor dan memori, chip memiliki fungsi untuk menyediakan power ke smart card untuk melakukan proses data, seperti mengintegrasikan data, menyimpan data, dan menulis atau membaca data yang tersimpan dalam kartu. Secara fisik smart card dibedakan menjadi dua jenis yaitu,

Transcript of T1 [672008320] Full text - Institutional...

Page 1: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

2

1. Pendahuluan Masyarakat memanfaatkan teknologi untuk setiap aktivitas atau pekerjaan

yang dilakukan didunia perkantoran, perindustrian, dan lain-lain. Dalam hal ini

peran teknologi informasi sangatlah penting. Ditandai dengan masyarakat yang

selalu ingin mendapatkan hasil dari suatu proses dengan cara yang cepat(instant).

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, sehingga muncul teknologi

smart card yang menawarkan kemudahan dan penyimpanan data. Smart card ini

merupakan solusi yang dapat difungsikan sebagai identitas dari pengguna smart

card. Selain itu smart card juga dapat dipergunakan dalam hal transaksi seperti

pembelian tiket, pembayaran di kantin, penyimpanan saldo, absensi di sekolah

atau dikantor dan lain-lain.

Transportasi merupakan sebuah sarana yang dipergunakan manusia untuk

memindahkan suatu barang atau manusia ke tempat lain. Transportasi memiliki

berbagai macam jenis yaitu bus, kereta, mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Salah

satu transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum adalah bus, yang

memiliki rute jalan khusus yang dinamakan busway.

Pada setiap transportasi pasti mengenal istilah tiket, dengan tiket tersebut

penumpang dapat mempergunakan jasa transportasi. Umumnya penumpang harus

membeli tiket di loket. Dalam hal ini tiket yang digunakan busway masih

menggunakan tiket manual yaitu tiket kertas, dimana penumpang harus membeli

tiket di loket untuk mendapatkan sebuah tiket [1].

2. Kajian Pustaka

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Michael yang berjudul

“Perancangan Progam Simulasi Penjadwalan Busway-TransJakarta dengan

Metode Repetitive Scheduling” pada tahun 2011, terlihat pada shelter bus

Transjakarta sering terjadi antrian karena dalam model penjadwalan busway tidak

optimal. Berdasarkan masalah tersebut, perlu digunakan metode penjadwalan

yang mengimplementasikan teori penjadwalan Repetitive Scheduling Method

untuk memberikan simulasi pengoperasian Bus Transjakarta agar berfungsi secara

optimal [2].

Pada Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Subiono Ahmad yang

berjudul “Aplikasi Kartu Cerdas Tanpa Kontak (Contactless Smartcard) pada

Sistem Parkir Berlangganan” pada tahun 2011, menyatakan bahwa dalam sistem

parkir tanpa menggunakan aplikasi masih terjadi kesalahan dalam perhitungan

jumlah parkir. Berdasarkan masalah tersebut, perlu digunakan aplikasi parkir agar

tidak salah dalam perhitungan jumlah parkir [3].

Smart Card Smart card adalah sebuah kartu berbentuk plastik yang serupa dengan

kartu kredit yang tertanam sebuah chip di dalam kartu. Chip merupakan

integrated circuit (IC) yang terdiri dari prosesor dan memori, chip memiliki

fungsi untuk menyediakan power ke smart card untuk melakukan proses data,

seperti mengintegrasikan data, menyimpan data, dan menulis atau membaca data

yang tersimpan dalam kartu. Secara fisik smart card dibedakan menjadi dua jenis

yaitu,

Page 2: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

3

1. Contact Card Cara penggunaan antara contact card dan contactless smart card berbeda,

contact card dapat berkomunikasi secara fisik dengan smart card reader,

dimana kartu harus dimasukkan ke dalam reader agar kartu mendapat

aliran listrik untuk dapat melakukan proses data. Pada proses data, reader

akan melakukan deteksi kartu untuk mendapatkan Nomor ID kartu,

dimana setiap kartu memiliki Nomor ID kartu yang berbeda.

2. Contactless Card Contactless card merupakan sebuah kartu yang dapat berkomunikasi

dengan reader tanpa bersentuhan secara fisik. Ketika kartu sudah

didekatkan dengan reader dan chip pada kartu akan mendapatkan

gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk melakukan proses alir

data dengan reader. Proses alir data terjadi ketika reader telah

mendapatkan Nomor ID kartu. Contactless card memiliki inductor yang

dapat menangkap sinyal sebagai daya agar kartu dapat melakukan proses

data, dan contactless card memiliki jarak tertentu untuk dapat melakukan

pertukaran data dengan reader. Standar komunikasi contactless smart card

adalah ISO/IEC 14443. Tabel 1 merupakan tabel standarisasi ISO/IEC

14443.

Tabel 1. Standarisasi ISO/IEC Contactless Smart Card[4].

Standar Tipe contactless Smart Card Jarak Komunikasi

ISO/IEC 10536 Close-coupling card ±1 cm

ISO/IEC 14443 Proximity coupling card(PICC) ±10 cm

ISO/IEC 15693 Vicinity coupling card(VICC) ±1cm

RFID atau radio frequency Identification, adalah suatu metode yang

digunakan dalam hal menyimpan atau menerima data secara jarak jauh tanpa

bersentuhan dengan suatu piranti yang bernama RFID tag. RFID tag terdapat pada

kartu smart card, yang berbentuk seperti chip kecil yang tersimpan dalam kartu.

RFID memiliki sebuah antena yang memungkinkan RFID untuk menerima dan

merespon ketika RFID mendapatkan gelombang radio dari RFID transceiver

(Smart card reader). RFID tag memiliki dua tipe yaitu,

1. RFID tag aktif RFID tag aktif memiliki power supply sendiri sehingga memiliki jarak

jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dengan RFID tag pasif.

Keunggulan RFID tag aktif yaitu jangkauannya mencapai jarak sekitar 10

meter, dan memiliki memori yang lebih besar.

2. RFID tag pasif RFID tag pasif tidak memiliki power supply, sehingga RFID tag pasif

hanya memiliki induksi listrik yang terdapat pada antena untuk dapat

merespon balik ketika RFID didekatkan dengan transceiver. Setiap RFID

tag pasif hanya memiliki Nomor ID pada kartu yang unik(berbeda).

Page 3: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

4

Nomor ID ini dapat membedakan suatu kartu dengan kartu lainnya,

sehingga ketika RFID menerima gelombang radio dari transceiver, maka

variabel yang didapat berupa Nomor ID. Jarak jangkauan antara kartu

dengan transceiver mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.

RFID dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi radio seperti yang terlihat pada

Tabel 2. Tabel 2. Jenis Frekuensi Radio[5]

Jenis Frekuensi Frekuensi Radio

low frequency tag antara (125 ke 134 kHz)

high frequency tag 13.56 MHz

UHF tag 868 sampai 956 MHz

Microwave tag 2.45 GHz

Standar Internasional Smart Card

Standar ISO/IEC merupakan suatu standar internasional untuk menentukan

standarisasi dari smart card. ISO merupakan singkatan dari International

Organization for Standarization, sedangkan IEC merupakan singkatan dari

International Electrotechnical Commission. Standar untuk smart card terdapat

pada ISO/IEC 7816 dan ISO/IEC 7810 untuk menentukan hal berikut ini.

1. Bentuk fisik.

2. Karakteristik.

3. Posisi dan ukuran kartu dari konektor elektrikal kartu.

4. Protokol komunikasi.

5. Ketahanan kartu.

6. Fungsionalitas kartu.

Ukuran smart card dengan format ID-1 berdasarkan ISO/IEC 7810 adalah

85.60mm x 54mm dan memiliki ketebalan kartu 0.76 mm serta jari-jari sudut

3.18mm, dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Ukuran Standar Smart Card Format ID-1[6]

3. Metode dan Perancangan Sistem

Arsitektur Sistem Gambar 2 merupakan aristektur sistem tiket transportasi busway. Terlihat

bahwa terdapat empat buah komputer yaitu cek saldo, pengurangan saldo,

pegawai di loket, dan admin. Setiap komputer terhubung dengan smart card

Page 4: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

5

reader. Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer menggunakan

jaringan LAN(Local Area Network), yang terhubung dengan switch.

Gambar 2. Arsitektur Sistem

Metode Perancangan

Metode perancangan yang akan digunakan dalam pembuatan jurnal ini

adalah metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis, desain,

implementasi, testing / verification, dan maintenance[7].

Gambar 3. Tahapan-tahapan Metode Waterfall[7]

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

Berikut ini merupakan perangkat yang digunakan dalam membangun sistem :

Perangkat lunak yang digunakan :

• Microsoft visual studio 2008 Express Edition

• CD SDK(Software Developtment Kit) ACR 120 U

• MySQL 5.0

Perangkat keras yang digunakan :

• Komputer Server(database)

a. Prosesor : Pentium 4 1,8 Ghz

b. Sistem operasi : Microsoft Windows XP, Windows 7.

c. Media tampilan : VGA (high color 24 bit, 1024x768 piksel).

d. Media masukan : Papan ketik (keyboard) dan mouse.

Page 5: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

6

e. Memori : 1 Gbyte RAM.

• Komputer pegawai(Cek saldo, Loket, Admin)

a. Prosesor : Pentium 4 1,8 Ghz

b. Sistem operasi : Microsoft Windows XP, Windows 7.

c. Media tampilan : VGA (high color 24 bit, 1024x768 piksel).

d. Media masukan : Papan ketik (keyboard) dan mouse.

e. Memori : 1 Gbyte RAM.

• Smart Card Reader ACR 120 U

a. Interface : USB/Serial

b. Smart card interface (optional) : contact

c. Mifare card interface : contactless

d. Supply Voltage : 5V DC

e. Supported Card Types ISO 14443 Type A and B MifareClassic

f. Access Speed Up to 106 Kbps

g. Physical Dimension : 120 mm (L) x 73 mm (W) x 20 mm (H)

h. CLK Frequency : 4 MHz

i. Operating system support : Windows 98, ME, NT – Serial interface

(RS232), 2000, XP, Vista, 7, and Linux.

Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan sistem tiket

transportasi busway berbasis contactless menggunakan teknologi smart card

sebagai berikut.

1. Pegawai dapat melakukan registrasi kartu saat user ingin mendaftar di

loket.

2. Saat melakukan registrasi, pegawai juga akan mengisi kan jumlah saldo

yang akan didepositkan oleh user.

3. Sistem dapat menampilkan saldo user.

4. Sistem akan memberi peringatan jika kartu yang di tag belum terdaftar.

5. Sistem akan mengurangi saldo saat user sudah sampai pada terminal yang

dituju.

6. Sistem akan melakukan peringatan jika user melakukan dua kali tag pada

smart card reader pada terminal.

7. Sistem akan memberi peringatan ketika saldo yang dimiliki user tidak

mencukupi.

8. Sistem memiliki proses pengisian saldo, ketika user ingin mengisi saldo

dan memiliki batasan dalam pengisian saldo, pengisian saldo memiliki

batasan pengisian sebesar 1 juta rupiah.

9. Sistem dapat memindahkan data user ke kartu yang baru, dengan syarat

kartu hilang atau rusak, data yang dipindahkan berupa Nama, Alamat,

Jenis kelamin, Saldo.

Page 6: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

7

Tahap perancangan dalam membangun sistem yang memenuhi kebutuhan-

kebutuhan di atas adalah sebagai berikut.

1. Menginstall Software Development Kit (SDK) ACR 120 U yang berfungsi

agar device reader dengan menggunakan soket USB dapat terhubung

dengan komputer atau laptop khususnya dengan bahasa pemrograman

yang digunakan.

2. Pembuatan use case dan activity diagram cara kerja sistem untuk

memenuhi kebutuhan yang ada.

3. Merancang database berupa tabel dan field yang diperlukan dalam

perancangan.

4. Melakukan desain antarmuka (interface).

5. Pengkodean menggunakan Microsoft Visual Studio C# 2008 Express

Edition berdasarkan use case, activity diagram.

6. Memberikan penanganan terhadap kesalahan sistem yang tidak diharapkan

(exception handling).

Perancangan sistem

Dalam tahap ini dilakukan perancangan sistem dan perangkat lunak untuk

menggambarkan proses kerja dari sistem aplikasi. Sistem yang dirancang dengan

menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang terdiri dari use case

diagram, dan activity diagram.

Gambar 4 merupakan use case sistem secara keseluruhan terdapat tiga

aktor yaitu aktor user, aktor pegawai, dan aktor admin. Aktor user dapat

melakukan lima macam proses yaitu cek saldo, membayar biaya perjalanan,

membeli kartu baru dan meminta registrasi kartu, meminta pengisian saldo di

loket, dan meminta pemindahan data. Sedangkan Aktor pegawai dapat melakukan

dua macam proses yaitu registrasi kartu dan pengisian saldo. Aktor admin hanya

dapat memindahan data user.

Gambar 4. Use Case sistem secara keseluruhan

Pada Gambar 5 merupakan activity diagram cek saldo yang dapat

dilakukan oleh Aktor user. Sistem akan berjalan ketika user melakukan tag kartu,

Page 7: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

8

kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi kartu, sistem

akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh Nomor ID

kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis data.

Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu yang tersimpan pada basis

data, jika pengecekan basis data berhasil maka sistem akan menampilkan nama

dan saldo penumpang, jika kartu tidak terdaftar maka akan sistem akan

membunyikan alert dan warning kemudian proses akan selesai.

Gambar 5. Activity Diagram Cek Saldo

Pada Gambar 6 merupakan activity diagram registrasi, yang dilakukan

oleh aktor pegawai. Proses diawali saat pegawai melakukan tag kartu pada reader

kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi kartu, sistem

akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh Nomor ID

kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis data.

Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu apakah kartu tidak

terdaftar, jika Nomor ID kartu tidak terdaftar maka aktor pegawai akan

menginputkan data-data penumpang berupa nama, alamat, jenis kelamin, dan

saldo. Berdasarkan dari inputan data, sistem akan melakukan pengecekan data.

Setelah berhasil maka sistem akan menyimpan data pada basis data dan proses

berakhir.

Page 8: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

9

Gambar 6. Activity Diagram Registrasi

Pada Gambar 7 merupakan activity diagram pengisian saldo, yang

dilakukan oleh aktor pegawai. Proses diawali saat pegawai melakukan tag kartu

pada reader kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi

kartu, sistem akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh

Nomor ID kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis

data. Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu yang tersimpan pada

basis data, jika pengecekan basis data berhasil maka pegawai dapat mengisi saldo

penumpang. Selanjutnya pegawai akan melakukan tag kartu kembali untuk

membuktikan Nomor ID kartu saat pegawai melakukan tag kartu pertama dan

kedua kali tersebut sama. Kemudian saldo pada basis data diupdate, selanjutnya

proses selesai.

Gambar 7. Activity Diagram Pengisian Saldo

Page 9: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

10

Pada Gambar 8 merupakan activity diagram pengurangan saldo yang

dilakukan sistem. Proses diawali saat pegawai melakukan tag kartu pada reader

kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi kartu, sistem

akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh Nomor ID

kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis data.

Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu yang tersimpan pada basis

data, jika pengecekan basis data berhasil maka sistem akan melakukan cek saldo.

Jika saldo mencukupi selanjutnya sistem akan melakukan cek terminal, untuk

memeriksa apakah terminal saat penumpang melakukan tag kartu berbeda. Sistem

akan menyimpan saldo yang telah dikurangi pada basis data.

Gambar 8. Activity Diagrm Pengurangan Saldo

Pada Gambar 9 merupakan activity diagram pemindahan data oleh aktor

admin. Admin akan melakukan input data berupa nama dan alamat yang

digunakan untuk mencari Nomor ID kartu pada basis data. Setelah berhasil

mencari data sesuai dengan inputan, maka sistem akan menampilkan Nomor ID

kartu. Setelah Nomor ID kartu sudah tampil, pegawai dapat melakukan tag kartu.

Sistem akan melakukan pengecekan apakah Nomor ID kartu sudah terdaftar atau

tidak. Jika belum terdaftar, maka sistem dapat melakukan pemindahan data dan

melakukan simpan data dan proses selesai.

Page 10: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

11

Gambar 9. Activity Digaram Pemindahan Data

Perancangan Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan pada sistem ini menggunakan Black

Box Testing. Black box testing adalah sebuah metode pengujian perangkat lunak

yang menguji fungsionalitas dari sebuah sistem. Melalui pengujian ini, dapat

diketahui apakah sistem sesuai dengan spesifikasi sistem dan memberikan output

yang sesuai dengan spesifikasi sistem.

Test Case

a) Kartu Tidak Terdaftar

b) Kartu Terdaftar

c) Melakukan Pemeriksaan Ulang

Kartu

d) Pengecekan Saldo

e) Pengecekan Terminal

f) Kartu Tidak Berfungsi

g) Pengecekan dari Masukan

h) Mengganti Kartu Baru, dan

Melakukan Pengecekan Kartu

Hasil

a) Jika kartu tidak terdaftar maka

sistem akan memberi peringatan

berupa alert dan menampilkan

message box.

b) Sistem akan mencatat dari Nomor

ID kartu yang tidak terdaftar,

Selanjutnya Nomor ID kartu dan

data user akan disimpan kedalam

basis data.

c) Sistem melakukan pemeriksaan

ulang kartu, bermula dari awal tag

kartu dan akhir tag kartu. Apakah

kartu yang di tag sama.

d) Jika saldo tidak mencukupi maka

sistem akan memberi peringatan

berupa alert dan menampilkan

message box. Jika saldo

mencukupi, sistem akan

melakukan pengecekan terminal.

Page 11: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

12

e) Sistem akan melakukan

pengecekan terminal, jika posisi

penumpang di terminal yang sama,

maka sistem akan memberi

peringatan berupa alert dan

message box. Jika terminal yang

dicek tidak sama, maka sistem

akan melakukan pemotongan saldo

sebesar Rp 3.500,- kemudian

disimpan dalam basis data.

f) Pada point ini, dengan asumsi

kartu dengan Nomor ID kartu yang

telah melakukan pemindahan data

dan mendapatkan Nomor ID kartu

baru.

g) Sistem akan melakukan

pengecekan berupa nama dan

alamat yang dimasukkan untuk

mengambil Nomor ID kartu yang

selanjutnya akan ditampilkan pada

layar.

h) Melakukan pengecekan kartu baru,

apakah kartu sudah terdaftar. Jika

sudah terdaftar maka sistem akan

memberi peringatan. Sebaliknya

jika belum terdaftar maka Nomor

ID kartu yang baru akan disimpan

ke basis data dan penumpang

mendapatkan kartu baru. Proses ini

terjadi pada saat perpindahan data.

Hasil dari pengujian test case adalah melihat apakah aplikasi dapat

berjalan dan tidak terjadi masalah (error) selama aplikasi dijalankan.

Page 12: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

13

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil yang diperoleh ketika aplikasi telah memenuhi semua kebutuhan-

kebutuhan yang ditetapkan pada perancangan. Berikut adalah potongan-potongan

kode program yang digunakan dalam pembuatan aplikasi dan tampilan antarmuka

saat menggunakan aplikasi:

Kode Program 1 merupakan kode untuk menginisialisasi perangkat reader

melalui koneksi USB. Kode Program 1. Open Koneksi ACR 120 U

Kode Program 2. Pada baris pertama akan mendeteksi jika kartu telah

didekatkan dengan reader. Variabel ResultTag digunakan untuk menampung nilai

jika kartu sudah terdeteksi berupa nilai empat. Selanjutnya proses mencatat

Nomor ID kartu dengan melakukan perulangan for, Nomor ID kartu akan

disimpan pada variabel SN.

string.Format("{0:X2}" � memilki arti format yang digunakan adalah

format hexadesimal(hex). Kode Program 2. Cek Nomor ID Kartu

Kode Program 3 pada baris pertama membuat koneksi ke MySQL 5.0

dengan datasource dari IP server “192.168.1.2”, username “root”, password

“root”, database “dbbusway”. Kode Program 3. Koneksi MySQL 5.0

Kode Program 4 merupakan proses insert ke basis data dari form

registrasi. Pada baris pertama, sistem akan membuka koneksi antara aplikasi

dengan basis data. Kemudian proses insert data bisa dilakukan dengan

menginputkan data berupa Nomor ID kartu, nama, alamat, jenis kelamin pada

ACR120U.ACR120_Open(cmbUsb.SelectedIndex);

g_retCode = ACR120U.ACR120_Select(g_rHandle, ref TagType[0], ref ResultTag, ref

ResultSN[0]);

if (ResultTag != 0)

{

SN = "";

for (ctr = 0; ctr < ResultTag; ctr++)

{

if (ctr == 3)

{

SN = SN + string.Format("{0:X2}", ResultSN[ctr]);

}

else

{

SN = SN + string.Format("{0:X2} ", ResultSN[ctr]);

}

}

MySql.Data.MySqlClient.MySqlConnection mycon = new

MySql.Data.MySqlClient.MySqlConnection("datasource=192.168.1.2;username=root;passwo

rd=root;database=dbbusway");

MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand cmd;

Page 13: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

14

tabel user. Nomor ID kartu didapat ketika kartu sudah terdeteksi oleh reader dan

sistem akan menampilkan pada kolom NoCard. Selanjutnya pegawai akan

menginputkan data berupa nama, alamat, dan jenis kelamin penumpang.

Selanjutnya sistem akan melakukan dua insert data dengan tabel yang berbeda

yaitu tabel tbuser, dan tabel tbsaldo. Pada saat sistem berhasil melakukan insert

pada tabel tbuser, sistem akan mengambil Nomor ID kartu yang telah disimpan

dan ditampung pada variabel temp yang bertipe data string. Selanjutnya sistem

akan melakukan insert pada tabel tbsaldo, data yang disimpan berupa temp, Saldo,

dan Tanggal registrasi.

Kode Program 4. Proses Insert Database(Form registrasi)

Kode Program 5 merupakan potongan kode untuk melakukan proses

update pada form kasir terminal, dimana sistem akan mengupdate terminal akhir,

dengan kondisi user sudah melakukan tag kartu di terminal lain. Proses update

akan berjalan jika kartu telah melakukan tag dan tercatat pada basis data berupa

terminal awal. Pada terminal akhir akan diganti berdasarkan terminal terakhir saat

user melakukan tag kartu dan saldo akan dipotong. Kode Program 5. Proses update pada form kasir terminal

Pada Gambar 10 merupakan tampilan saat melakukan proses pengisian

saldo di loket. Ketika pegawai melakukan tag kartu dan menampilkan No Card,

Nama, Saldo. Selanjutnya pegawai akan mengisikan saldo penumpang.

mycon.Open();

cmd = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand("INSERT

tbuser(NoCard,Nama,Alamat,JenisKelamin)VALUES ('" + SN.ToString()

+ "', '" + txtNamaR.Text.ToString() + "', '" +

txtAlamatAddR.Text.ToString() + "', '" +

cmbJKAddR.Text.ToString() + "')", mycon);

cmd.ExecuteNonQuery();

prosesInternal = "Select NoCard from tbuser where Nama Like '%" +

txtNamaR.Text.ToString() +"%';";

proses(prosesInternal);

temp = cmd.ExecuteScalar().ToString();

cmd = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand("INSERT

tbsaldo(NoCard,Saldo,TanggalRegistrasi)VALUES ('" + temp + "', "

+ int.Parse(txtSaldoAddR.Text) + ", '" + dateNow + "')", mycon);

cmd.ExecuteNonQuery();

mycon.Close();

cmd = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand("UPDATE tbtransaksi

SET TerminalAkhir = " +

(int.Parse(cmbTerminal.SelectedIndex.ToString()) + 1 ) + " WHERE

NoCard = '" + SN.ToString() + "' and TerminalAwal = " +

int.Parse(tempTerminalAw) + " and TerminalAkhir = " +

int.Parse(tempTerminalAkh) + " and DAYOFMONTH(TanggalTransaksi) =

" + DateTime.Now.Day.ToString() + ";", mycon);

cmd.ExecuteNonQuery();

Page 14: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

15

Gambar 10. Tampilan Pengisian Saldo

Pada Gambar 11 merupakan tampilan aplikasi di terminal ketika

penumpang melakukan tag kartu pada terminal 1, dan tampilan saat penumpang

melakukan tag kartu untuk turun di terminal 2.

Gambar 11. Tampilan saat Tag Kartu

5. Simpulan Berdasarkan hasil dari aplikasi yang telah dirancang, maka dapat

disimpulkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan spesifikasi

sistem. Dimana aplikasi tidak mengalami kesalahan (error) saat aplikasi berjalan.

Aplikasi pengurangan dan pengisian saldo dapat melakukan pemotongan saldo

dan mengisi saldo ketika saldo telah habis. Pada basis data akan berubah jika

melakukan proses pengurangan dan pengisian saldo.

Page 15: T1 [672008320] Full text - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2823/2/T1_672008320_Full... · Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer

16

6. Daftar Pustaka

[1] Republik Online. 2011. Sistem tiket Busway Sangat Konvensional

www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/11/04/lu4605-sistem-

tiket-busway-sangat-konvensional. Diakses 1 September 2012.

[2] Michael. 2011. Perancangan Progam Simulasi Penjadwalan Busway-

TransJakarta dengan Metode Repetitive Scheduling. Jakarta : Universitas

Bina Nusantara. Diakses 1 September 2012.

[3] Ahmad, Subiono. 2011. Aplikasi Kartu Cerdas Tanpa Kontak (Contactless

Smartcard) pada Sistem Parkir Berlangganan. Semarang : Universitas

Diponegoro. Diakses 1 September 2012.

[4] Rankl, Wolfgang and Effing, Wolfgang. 2003 Smart Card Handbook

Third Edition. s.l. : John Wiley & Sons,Ltd.

[5] Henlia. 2006. Mengenal RFID.

lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/ict/ref/RFID.pdf. Bandung : Institut

Teknologi Bandung. Diakses 22 November 2011

[6] Gintoro, Adrian Tjahjana, Dedy Irawan, William. 2005. Sistem Smart

Class Room Berbasis Smart Card dan Bahasa Pemrograman C++. Jakarta :

Universitas Bina Nusantara. Diakses 26 November 2011.

[7] Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi ke-2. LN

Harnaningrum. penerjemah:Yogyakarta: Andi.