Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

download Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

of 46

Transcript of Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    1/46

    Oleh

    Ika Fibrin Fauziah, S.Ked04.70.0056

    Pembimbing

    dr. Teguh Prartono, Sp.PD

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    2/46

    Kerusakan jaringan miokard akibat iskemia

    hebat yang terjadi secara tiba-tiba

    Etiologi

    98% karena proses arteriosklerosisPenyempitan lumen A.Coronaria oleh plak

    fibrous atau trombus akibat rupturnya plak

    fibrous

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    3/46

    Syndrome koronerakut

    Aktivasi

    neurohormonal

    Aritmia dan

    nekrosis miokard

    Mati mendadak

    remodelling

    Ventrikel membesar

    Gagal jantung

    kematian

    Faktor2 resiko

    Hiperlipidemia

    HT

    Diabetes

    merokok

    AterosklerosisHipertrofi Vent ki

    PJK

    Iskemia miokard

    Trombosis koroner

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    4/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    5/46

    Tidak dapat di modifikasi1. Umur >40 th

    2. Jenis kelamin laki-laki > perempuan

    3. Genetika : 3-6x

    Dapat dimodifikasi1. Merokok merusak profil lipid dan mengganggu pembekuan darah

    2. Hitertensi

    Sulit dikendalikan

    Langsung merusak endotel

    3. Dislipidemia kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida

    4. Lack of exercise5. Diabetes melitus mikroangiopathy

    6. Stress mental dan kepribadian tipe A kompetitif, ambisius,perfectionist

    7. Obesitas resistensi insulin intoleransi glukosa reabsorbsiNa HT aterosklerosis

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    6/46

    plak aterosklerotik dan

    vasospasme arteri koroner

    Alternatif penyebab lainnya:

    Ventrikel hipertrofi karena

    hipertensi, penyakit katup, atau

    cardiomyopathy

    Oklusi emboli dari arteri koroner Hipoksia, seperti dalam keracunan

    karbon monoksida atau gangguan

    paru akut

    Kokain dan amfetamin, yang

    meningkatkan permintaan oksigen

    miokard dan dapat menyebabkanvasospasme koroner

    Anemia berat yang Mendasari

    penyakit arteri koroner,

    Peradangan arteri epicardial

    Diseksi arteri koroner

    Faktor risikoMale

    Diabetes mellitus (DM)

    Merokok sejarahHipertensi

    Peningkatan usia

    Hiperkolesterolemia

    Hiperlipidemia

    Cerebro vaskular

    Accident (CVA)

    Pasien-pasien ini

    merupakan 7,5% dari

    pasien dengan ACS dan

    memiliki fitur berisiko

    tinggi.Warisan gangguan

    metabolisme

    Methamphetamine

    menggunakan

    Pekerjaan stres

    Penyakit jaringan ikat

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    7/46

    2 dari 3 sebagai berikut

    1. Nyeri dada spesifik > 30 menit

    2. Perubahan EKG yang khas

    3. Peningkatan serum enzime myocard > 1,5 xdari normal

    Cretine Kinase-Myocardial Band (CK-MB)

    Cardiac troponin I dan T (cTnl, cTnT)

    Cretine Kinase (CK)

    Myoglobine

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    8/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    9/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    10/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    11/46

    Spesifitas Nyeri dada Lokasi Nyeri tidak bisa

    ditunjuk!

    Diatas tulang dada/sekitarnya

    Anatar ulu hati leher

    Bahu kiri lengan kiri

    Sifat/kualitas

    Rasa tertekan/benda berat didada

    Rasa panas/terbakar

    Seperti di cengkeram

    Perasaan tercekik

    Lama : 0,5-30 menit atau

    lebihPenjalaran

    Lengan kiri

    Bahu kiri

    Tulang rahang

    Bahu kanan (kadang-

    kadang)Faktor Pencetus

    Exercise

    Emotion

    Eating

    Exposure to cold

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    12/46

    Hipotensi atau hipertensi

    Diaforesis

    Edema paru dan tanda-tanda gagal jantung kiri

    Extracardiac penyakit vaskular

    jantung suara (S 4), yang dapat didengar pada pasiendengan iskemia atau murmur sistolik sekunder untukregurgitasi mitral.

    Dingin, kulit lembap dan diaforesis pada pasien dengansyok kardiogenik

    Sistolik murmur

    Hasil Pemeriksaan fisik sering normal. Jika nyeri dadamasih berlangsung, pasien biasanya akan berbaring tenangdi tempat tidur dan mungkin tampak cemas, keringatdingin, dan pucat.

    Distensi vena jugularis

    suara jantung ketiga (S 3) mungkin ada.

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    13/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    14/46

    Stratifikasi SKA

    Kelompok resiko Gambaran penderita

    Tinggi

    Sedang

    Nyeri dada yang berkepanjangan (>20 menit)Edema paru yang berhubungan dengan iskemia

    Angina at rest dengan perubahan ST segmen >1 mm

    Angina dengan mitral insuff yang baru atau memburuk

    Angina dengan S3 atau ronki baru atau memburuk

    Angina dengan hipotensi

    Peningkatan kadar troponin T atau I

    Rest angina yang lama (>20menit) dengan

    kecenderungan PJK yang sedang maupun berat

    Resting angina yang lama (>20menit atau berkurang

    dengan nitrogliserin sublingual)

    Nocturnal anginaAngina dengan perubahan gelombang T

    Onset baru dari angina CCSC atau IV dalam waktu 2

    minggu terakhir dengan kecenderungan PJK

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    15/46

    Kelompok resiko Gambaran penderita

    Rendah

    Q patologis atau depresi segmen ST 65 tahun

    Adanya peningkatan angina baik dalam frekuensi, berat dan

    lamanya.

    Angina yang tercetus dengan treshold rendah.

    Onset baru dari angina dengan waktu 2 minggu sampai 2

    bulan sebelum terjadi.EKG normal atau tidak berubah

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    16/46

    BERATNYA PENYAKIT

    Kelas I : Onset baru, berat atauadanya akselerasi angina

    Angina dengan durasi kurang

    dari 2 bulan, berat atauterjadi 3 kali atau

    Lebih dalam 1 hari, anginayg secara nyata lebih seringdan dipressipitasi Olehaktifitas ringan.

    Tidak ada nyeri saat

    istirahat dalam 2 bulanterakhir.

    Kelas II : Angina saat istirahat, Subakut. Pasien dengan episodeangina saat istirahat

    1 kali atau lebih dalam 1bulan yang lalu, tetapibukan dalam 24 jam

    terakhir.

    Kelas III : Angina saat istirahat, Akut.Episode angina 1 kali ataulebih dalam 48 jam

    terakhir.

    KEADAAN KLINISKelas A : APTS sekunder.

    Kelas B : APTS Primer.

    Kelas C : APTS paska infark( 2minggu setelah infark).

    Intensitas pengobatanTak ada pengobatan atau hanya

    mendapat pengobatan minimal

    Timbul keluhan walaupun telah

    dapat terapi yang standar

    Masih timbul serangan angina

    walaupun telah diberi pengobatan

    max (beta bloker, nitrat dan

    antagonis kalsium)

    Klasifikasi Anginapectoris tak stabil

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    17/46

    GAMBARAN KLINIK

    KU : angina untuk pertama x atau keluhan angina yang

    bertambahNyeri dada lebih berat dan lebih lama, timbul waktu

    istirahat

    Sesak nafas, mual muntah, keringat dingin

    Pemeriksaan fisik : tidak ada yang khas

    DIAGNOSA

    Keluhan iskemia tapi tidak ada troponin maupun CK-MB

    dengan ataupun tanpa perubahan EKG iskemia (depresiST, elevasi sebentar/gel T yang negatif)

    Awal serangan sering tidak bisa dibedakan STEMI dan

    NSTEMI

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    18/46

    1. EKGAkut depresi ST baru

    Gel T negatif iskemi/NSTEMI

    Perubahan gel T yang non spesifik depresi segmen

    ST < 0,5 mmGel T negatif < 2mm tidak spesifik untuk iskemia

    dapat membantu dalam menentukan luasnya infark

    dan menilai fungsi keseluruhan dari ventrikel kiri dan

    kananmembantu mengidentifikasi komplikasi seperti

    regurgitasi mitral akut, pecahnya ventrikel kiri, dan

    efusi perikardial.

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    19/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    20/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    21/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    22/46

    2. Exercise test

    Px yang telah stabil + tx medikamentosa +

    menunjukkan tanda resiko tinggiDengan alat treadmill

    (-) prognosis baik

    (+) dan depresi segmen ST angiografi koroner

    3. Echocardiografi

    Ggg faal vent ki, mitral insuffisiensi, abnormalitas

    gerakan dinding regional jantung prognosis kurang

    baikstress echocardiografi iskemia miokardium

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    23/46

    4. Pemeriksaan Laboratorium

    Troponin T dan I (+) dalam 24 jam 2 minggu

    resiko kematianCK-MB

    kurang spesifik ditemukan juga di otot skeletal

    dx infark akut

    dalam beberapa jam , normal dalam 48 jam CRP mortalitas jangka panjang

    Marker lain : amaloid A, interlaukin-6

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    24/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    25/46

    NYERI DADA KHASSifat nyeri dada angina

    Lokasi : substernal, retrosternal, prekordial

    Sifat nyeri : rasa sakit seperti ditekan , rasa

    terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk,

    rasa diperas dan dipelintir

    Penjalaran : lengankiri, leher, rahang bawah, gigi,

    punggung,/interskapula, perut, lengan kanan.

    Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau

    dengan obat nitratFaktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara

    dingin, dan sesudah makan

    Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit

    bernafas, keringat dingin

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    26/46

    Cemas dan gelisah

    Ekstremitas pucat dan keringat dingin

    Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit

    Takikardi dan/ hipotensi hiperaktivitas sarafsimpatis infark anterior

    Bradikardi dan/ hipotensi hiperaktif saraf

    parasimpatis infark inferior

    S3 dan S4disfungsi ventrikular

    Penurunan intensitas bunyi jantung ke 1 dan splitparadoksikal bunyi jantung ke 2

    Murmur midsistolik/late sistolik apikal

    Peningkatan suhu sampai 38 C minggu pertamapasca STEMI

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    27/46

    kateterisasi jantung membantu dalammendefinisikan anatomi koroner pasien dansejauh mana penyakit.

    Pasien dengan syok kardiogenik, obstruksi paruparah, atau infark ventrikel kanan harus segeramenjalani kateterisasi jantung.

    Untuk pasien berisiko tinggi dengan sindromkoroner akut tanpa elevasi ST persisten,angiografi dengan penghambatan glikoprotein /IIb IIIa telah direkomendasikan.

    Kebanyakan pasien manfaat dari angiografiketika mereka memiliki skor TIMI risiko kurangdari 3 poin

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    28/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    29/46

    Tabel TIMI skor Resiko untuk Angina tidak stabil dan

    STEMI

    Karakteristik Skor resiko

    SejarahUsia 65 tahun

    Setidaknya 3 faktor resiko penyakit jantung koroner

    Stenosis koroner 50%Penggunaan aspirin sebelumnya

    PresentasiMinimal 2 x episode angina dalam 24 jam

    sebelumnya

    ST segmen elevasi pada EKGPeningkatan tingkat biomarker serum

    Total skor

    1

    1

    11

    1

    11

    0-7

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    30/46

    Biomarker Kerusakan Jantung

    Creatinin-Kinase (CK-MB) dan

    Cardiac Spesific Troponin (cTn)T

    atau cTn I serialPeningkatan nilai ke 2 enzim

    2 x normal nekrosis

    jantung (infark myokard)

    Pengukuran kadar troponin

    meliputi:

    Troponin merupakan

    bagian dari aparat

    kontraktil dari myocyte

    terkait dengan filamen

    tropomyosin dan aktin dan

    myosin. Troponin memiliki

    3 sub-unit: TNT, TNI, dan

    TNC. TNI dan TNT biasanya

    tidak terdeteksi dalam

    darah.

    Pengukuran tingkat troponin nilai diagnostik dan

    prognostik.

    CKMB

    IM : Meningkat setelah 3

    jam, puncak 10-24 jam,

    kembali normal : 2-4 hari

    Operasi jantung,

    miokarditis, kardioversi

    elektrik meningkatkan

    CKMB

    cTn2 jenis : cTn T dan cTn I

    IM : Meningkat setelah 2 jam, puncak 10-24 jam

    cTn T : dapat diteksi setelah

    5-

    cTn I :setelah 5-10 hari

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    31/46

    plot ini menunjukkan perubahan dalam tanda penyakit jantung selama waktu

    setelah timbulnya gejala. Puncak A adalah rilis awal mioglobin atau creatine

    kinase isoenzyme MB (CK-MB) setelah infark miokard akut (AMI). Puncak Badalah tingkat troponin jantung setelah infark. Puncak C adalah tingkat CK-MBsetelah infark. Puncak D adalah tingkat troponin jantung setelah angina tidakstabil. Data diplot pada skala relatif, di mana 1,0 ditetapkan pada konsentrasi

    cutoff-infark miokard. Courtesy of Wu et al (1999). ROC = receiver karakteristik

    operasi.

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    32/46

    Mioglobin :

    Dapat diteksi 1 jam setelah IM, puncak : 4-8 jam

    Mioglobin tidak spesifik jantung, tetapi dapatdideteksi sedini 2 jam setelah mulai nekrosis

    miokard.

    Hasil mioglobin harus dilengkapi dengan lainnya

    biomarker jantung yang lebih spesifik, seperti CK-

    MB atau troponin.nilai mioglobin memiliki nilai prediktif negatif

    yang tinggi ketika darah sampel dalam 4-8 jam

    pertama setelah onset.

    Creatinin Kinase (CK) : meningkat stelah 3-8

    jam, puncak : 10-36 jam, normal : 3-4 hari

    Lactic Dehydrogenase (LDH) : meningkatsetelah 24-48 jam, puncak 3-6 hari, normal : 8-14

    hari

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    33/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    34/46

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    35/46

    1. OksigenDiberikan dengan saturasi Oksigen arteri

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    36/46

    3. Mengurangi Nyeri dadaMorfin

    Dosis 2-4 mg , dapat diulang dengan interval 5-15 menitsampai dosis total 20 mg

    ES : konstriksi vena dan arteriolar melalui pe simpatis mengurangi curah jantung dan tekanan arteri

    Efek vagotonik bradikardi atropin 0,5 mg

    4. Obat Agregasi TrombositAspirin Dosis awal 160 mg/hr selanjutnya 80-325 mg/hrClopidogrel

    Derivat tienopiridin dan lini keduaMengurangi resiko stroke, infark dan kematian kardiovaskulerPedoman AHA + aspirin min 1-9 bulan

    Dosis : 300 mg/hr selanjutnya 75 mg/hrGlikoprotein Iib/IIIa inhibitor

    Menghalangi ikatan fibrinogen dengan reseptor GP Iib/IIIa agegasi platelet tidak terjadi3 golongan : absiksimab, tirofiban dan eptifibatid harus

    diberikan bersama aspirin dan heparin

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    37/46

    Terapi anti plateletAspirin

    Klopidogrel (plavix)

    Terapi antiplatelet ivAbciximab (reopro)

    Eptifibatid (integrilin)

    Tirofiban (aggrastat)

    Heparin

    Dalteparin

    Enoxaparin (lovenox)

    Haeparin (uFH)

    dosis awal 162-325 mg dilanjutkan 75-160

    mg/hr.

    Loading dose 300 mg dilanjutkan 75 mg/hari

    0,25 mg/kg bolus dilanjutkan infus

    0,125/kg/menit untuk 12-24 jam180 ug/kg bolus dilanjutkan infus 2 ug/kg

    permenit untu 72-96 jam

    0,4 ug/kg/menit untuk 30 menit dilanjutkan

    infus 0,1 ug/kg/menit untuk 48-96 jam

    120 IU/kg SC tiap 12 jam (max 10.000 IU 2xsehari)

    1mg/kg SC tiap 12 jam dosis awal boleh di

    dahului bolus 30 mg iv

    Bolus 60-70 U/kg (max 5000 U)iv dilanjutkan

    infus 12-15 U/kg/jam dititrasi sampai APTT 1,5-

    2,5 x kontrol

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    38/46

    Beta bloker

    menurunkan kebutuhan O2 miokardium melaluiefek penurunan denyut jantung dan daya kotraksi

    miokardium

    Propanolol, atenolol, metoprolol

    Metoprolol 5 mg tiap 2-5 menit (syarat : ek jantung>60 menit, TD sistol >100 mmHg, interval PR

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    39/46

    Obat FibrinolitikSteptokinase (SK)

    Fibrinolitik spesifik fibrin

    Harga murah dan insiden perdarahan intrakranial rendahDosis 1,5 jt unit >30-60 menit

    Tissue Plasminogen Activator (tPA, alteplase)

    Penurunan mortalitas 50 % dibanding SK

    Harga mahal, resiko pendarahan intrakranial lebih tinggi15 mg bolus 0,75 mg/kg (max 50 mg) 30 mnt

    Reteplase (Retavase)

    Waktu paruh lebih panjang

    Tenekteplase (TNKase)

    Memperbaiki spesifitas fibrin dan resistensi tinggi terhadapPlasminogen Activator Inhibitor (PAI-1)

    Komplikasi pendarahan=tPA

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    40/46

    Kontraindikasi absolutSetiap riwayat perdarahan intraserebral

    Terdapat lesi vaskular serebral struktural (malformasi AV)

    Terdapat neoplasma intrakranial ganas

    Stroke iskemik dlm 3 bulan kec stroke iskemik akut dlm 3 jam

    Dicurigai diseksi aorta

    Perdarahan aktif atau diatesis berdarah (kecuali mens)Trauma muka atau kepala tertutup yang bermakna dalam 3 bulan

    Kontraindikasi Relatif

    Riwayat HT kronik, tak terkendali (TDS >180 mmHg atau TDD >110 mmHg)

    Riwayat stroke iskemik sebelumnya > 3 bulan, demensia

    Perdarahan internal baru (dalam 2-4minggu)

    Resusitasi jantung paru traumatik atau lama (>10 menit) atau operasi besar (

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    41/46

    1. Disfungsi ventrikel

    2. Gangguan hemodinamik

    3. Syok kardiogenik

    4. Infark ventrikel kanan

    5. Aritmia pasca STEMI

    6. Ekstrasistol ventrikel

    7. Takikardi dan fibrilasiventrikel

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    42/46

    1. Perikarditis akut

    2. Emboli paru3. Diseksi aorta akut

    4. Kostokondritis

    5. Gangguan gastrointestinal

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    43/46

    Aritmia

    Sudden Death

    Syok Jantung

    Gagal Jantung Lain-lain Emboli paru

    Emboli arteri sisitemik

    Ruptus dinding Jantung Ruptur M. Papilaris

    Ruptur septum Ventrikel

    Aneurisma Ventrikel

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    44/46

    Tergantung 3 Faktor

    1. Fungsi ventrikel kiri

    2. Banyaknya Arteri koroner yangmengalami oklusi dan adanya kolateral

    3. Adanya aritmia Ventrikel

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    45/46

    Usia < 50 th : 10-20%

    Usia Lanjut : 20%

  • 8/2/2019 Syndrom Koroner Akut PRESENTASI

    46/46