Syarat Syahadat Laa Ilaha Illallah

9
Syarat-syahadat Laa Ilaha Illohu Kalimat Syahadat Laa Ilaha Illohu adalah kalimat yang sering kita dengar terutama saat dikumandangkan adzan di tiap sholat lima waktu dan sangatlah mudah diucapkan. Kalimat ini memiliki keutamaan yang sangat mulia dan tinggi kedudukannya dalam Islam dan seorang yang hendak masuk Islam haruslah mengucapkan kedua kalimat syahadat serta keutamaan lainnya yang banyak yang bukan di sini pembahasannya. Yang kita perhatikan pada kajian kita kali ini adalah syarat mengucapkannya karena bila syarat ini tidak terpenuhi maka tidak ada manfaat orang yang mengucapkannya dan tidak diterima di sisi Alloh. Para ulama menerangkan bahwa syarat mengucapkan kalimat ini ada delapan yaitu : Pertama : Mengetahui, yaitu mengetahui kandungan makna kalimat yang agung ini. Arti kalimat ini adalah tidak ada ilah berhak disembah selain Alloh. Alloh ta’ala berfirman : “Yang demikian itu sesungguhnya Alloh adalah hak dan sesungguhnya apa-apa yang mereka sembah selainNya adalah batil dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Besar”. 1 Imam Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya :”Yaitu Allih sesembahan yang hak yang tidak pantas ibadah kecuali untukNya karena Ia memiliki kekuasaan yang mutlak yang besar, apa yang Ia kehendaki terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki maka tidak terjadi, segala sesuatu membutuhkanNya, hina di hadapannya, apa yang mereka sembah selaiNya adalah batil apakah berhala, tandingan-tandingan selain Alloh, dan tiap apa yang disembah selain Alloh maka batil karena tidak memiliki mudhorot dan manfaat. Ia Maha Tinggi dan Besar artinya segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kebesaranNya, maka tidak ada ilah selain Dia, tidak ada Robb 1 AlHajj : 62.

description

Syarat Syahadat Laa Ilaha Illallah adalah kalimat yang sering kita dengar terutama saat dikumandangkan adzan di tiap sholat lima waktu dan sangatlah mudah diucapkan. Kalimat ini memiliki keutamaan yang sangat mulia dan tinggi kedudukannya dalam Islam dan seorang yang hendak masuk Islam haruslah mengucapkan kedua kalimat syahadat serta keutamaan lainnya yang banyak yang bukan di sini pembahasannya. Yang kita perhatikan pada kajian kita kali ini adalah syarat mengucapkannya karena bila syarat ini tidak terpenuhi maka tidak ada manfaat orang yang mengucapkannya dan tidak diterima di sisi Alloh. Para ulama menerangkan bahwa syarat mengucapkan kalimat ini ada delapan yaitu : Pertama : Mengetahui, yaitu mengetahui kandungan makna kalimat yang agung ini. Arti kalimat ini adalah tidak ada ilah berhak disembah selain Alloh. Alloh ta’ala berfirman :“Yang demikian itu sesungguhnya Alloh adalah hak dan sesungguhnya apa-apa yang mereka sembah selainNya adalah batil dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Besar”.1Imam Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya :”Yaitu Allih sesembahan yang hak yang tidak pantas ibadah kecuali untukNya karena Ia memiliki kekuasaan yang mutlak yang besar, apa yang Ia kehendaki terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki maka tidak terjadi, segala sesuatu membutuhkanNya, hina di hadapannya, apa yang mereka sembah selaiNya adalah batil apakah berhala, tandingan-tandingan selain Alloh, dan tiap apa yang disembah selain Alloh maka batil karena tidak memiliki mudhorot dan manfaat. Ia Maha Tinggi dan Besar artinya segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kebesaranNya, maka tidak ada ilah selain Dia, tidak ada Robb1 AlHajj : 62.selain Dia yang tidak ada yang lebih besar selain Dia, tidak ada yang lebih Tinggi daripada Dia. Maha Suci Alloh dari apa yang diucapkan orang-orang yang dholim.2 Wajib bagi tiap orang yang hendak mengucapkannya mengetahui maknanya sebab banyak orang yang mengucapkannya dan tidak mengetahui maknanya melanggar isi kandungannya seperti berdoa atau beribadah kepada selain Alloh seperti berdoa kepada kubur, wali-wali, batu-batu keramat atau jimat-jimat yang diyakini memiliki kekuatan ghoib dan lainnya. Alloh ta’ala menjelaskan tentang keharusan mengetahui arti kalimat ini dalam firmanNya : “Kecuali orang yang menyaksikan dengan kebenaran dan mereka mengetahuinya”,3 yakni mereka mengetahui dengan hati mereka makna apa yang mereka ucapkan dengan lisan mereka. Dan Rosululloh bersabda :“Barangsiapa mati mengucapkan laa ilaha illalloh dan ia mengetahuinya maka masuk sorga”.4 Kedua : Yakin, yaitu mengucapkan dengan tidak boleh ada keraguan apakah kalimat ini benar atau salah, apakah dapat memasukkannya ke dalam sorga atau tidak, sehingga ia menjadi orang yang beriman yang sebenarnya dan dapat memasukkannya ke sorga sebagaimana yang Alloh firmankan :“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan keimanan sempurna hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar keimanannya”.5Rosululloh bersabda :2 Di antara mereka yang mengatakan Alloh di mana-mana, Alloh di hati, padahal ayat di atas jelas menunjukkan Alloh di atas dan banyak dalil lainnya yang menunjukkan Alloh di atas. 3 Az Zukhruf : 86 4 HR. Muslim dari Utsman rodhiallohu ‘anhu. 5 AlHujurat : 15.“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh dan aku adalah rosululloh, tidaklah seorang hamba bertemu Alloh dengan dua kalimat ini tidak ragu sama sekali kecuali masuk sorga”.6 Ketiga : Mengikatkan Diri, artinya mengikatkan diri dengan syari’at Islam, bukan menjadi manusia yang bebas tidak terikat oleh hukum dan aturan Islam sebagaimana kebanyakan manusia yang telah mengucapkannya menginginkan demikian maka ucapannya tidak bermanfaat dan bukanlah orang beriman. Alloh ta’ala berfirman :“Barangsiapa yang mengihlaskan amal dan mengikuti syariatNya, sedang dia orang yang baik dalam ibadahnya7, m

Transcript of Syarat Syahadat Laa Ilaha Illallah

  • Syarat-syahadat Laa Ilaha Illohu

    Kalimat Syahadat Laa Ilaha Illohu adalah kalimat yang sering kita dengar

    terutama saat dikumandangkan adzan di tiap sholat lima waktu dan sangatlah

    mudah diucapkan. Kalimat ini memiliki keutamaan yang sangat mulia dan tinggi

    kedudukannya dalam Islam dan seorang yang hendak masuk Islam haruslah

    mengucapkan kedua kalimat syahadat serta keutamaan lainnya yang banyak yang

    bukan di sini pembahasannya. Yang kita perhatikan pada kajian kita kali ini adalah

    syarat mengucapkannya karena bila syarat ini tidak terpenuhi maka tidak ada

    manfaat orang yang mengucapkannya dan tidak diterima di sisi Alloh. Para ulama

    menerangkan bahwa syarat mengucapkan kalimat ini ada delapan yaitu :

    Pertama : Mengetahui, yaitu mengetahui kandungan makna kalimat yang agung

    ini. Arti kalimat ini adalah tidak ada ilah berhak disembah selain Alloh.

    Alloh taala berfirman :

    Yang demikian itu sesungguhnya Alloh adalah hak dan sesungguhnya apa-apa

    yang mereka sembah selainNya adalah batil dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha

    Besar.1

    Imam Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya :Yaitu Allih sesembahan yang hak yang

    tidak pantas ibadah kecuali untukNya karena Ia memiliki kekuasaan yang mutlak

    yang besar, apa yang Ia kehendaki terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki maka

    tidak terjadi, segala sesuatu membutuhkanNya, hina di hadapannya, apa yang

    mereka sembah selaiNya adalah batil apakah berhala, tandingan-tandingan selain

    Alloh, dan tiap apa yang disembah selain Alloh maka batil karena tidak memiliki

    mudhorot dan manfaat. Ia Maha Tinggi dan Besar artinya segala sesuatu di bawah

    kekuasaan dan kebesaranNya, maka tidak ada ilah selain Dia, tidak ada Robb

    1 AlHajj : 62.

  • selain Dia yang tidak ada yang lebih besar selain Dia, tidak ada yang lebih Tinggi

    daripada Dia. Maha Suci Alloh dari apa yang diucapkan orang-orang yang dholim.2

    Wajib bagi tiap orang yang hendak mengucapkannya mengetahui maknanya

    sebab banyak orang yang mengucapkannya dan tidak mengetahui maknanya

    melanggar isi kandungannya seperti berdoa atau beribadah kepada selain Alloh

    seperti berdoa kepada kubur, wali-wali, batu-batu keramat atau jimat-jimat yang

    diyakini memiliki kekuatan ghoib dan lainnya. Alloh taala menjelaskan tentang

    keharusan mengetahui arti kalimat ini dalam firmanNya :

    Kecuali orang yang menyaksikan dengan kebenaran dan

    mereka mengetahuinya,3 yakni mereka mengetahui dengan hati mereka makna

    apa yang mereka ucapkan dengan lisan mereka. Dan Rosululloh bersabda :

    Barangsiapa mati mengucapkan laa ilaha illalloh dan ia mengetahuinya

    maka masuk sorga.4

    Kedua : Yakin, yaitu mengucapkan dengan tidak boleh ada keraguan apakah

    kalimat ini benar atau salah, apakah dapat memasukkannya ke dalam sorga atau

    tidak, sehingga ia menjadi orang yang beriman yang sebenarnya dan dapat

    memasukkannya ke sorga sebagaimana yang Alloh firmankan :

    Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan keimanan sempurna hanyalah

    orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak

    ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah,

    mereka itulah orang-orang yang benar keimanannya.5

    Rosululloh bersabda :

    2 Di antara mereka yang mengatakan Alloh di mana-mana, Alloh di hati, padahal ayat di atas jelas menunjukkan Alloh di atas dan banyak dalil lainnya yang menunjukkan Alloh di atas. 3 Az Zukhruf : 86

    4 HR. Muslim dari Utsman rodhiallohu anhu.

    5 AlHujurat : 15.

  • Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh dan aku

    adalah rosululloh, tidaklah seorang hamba bertemu Alloh dengan dua kalimat ini

    tidak ragu sama sekali kecuali masuk sorga.6

    Ketiga : Mengikatkan Diri, artinya mengikatkan diri dengan syariat Islam, bukan

    menjadi manusia yang bebas tidak terikat oleh hukum dan aturan Islam

    sebagaimana kebanyakan manusia yang telah mengucapkannya menginginkan

    demikian maka ucapannya tidak bermanfaat dan bukanlah orang beriman. Alloh

    taala berfirman :

    Barangsiapa yang mengihlaskan amal dan mengikuti syariatNya, sedang dia

    orang yang baik dalam ibadahnya7, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh

    tali agama yang kokoh (mengambil satu perjanjian dari Alloh bahwa Ia tidak akan

    mengazabnya). Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.8

    Keempat : Menerima, yaitu menerima dengan baik, tidak terpaksa, maupun

    menolak lahir batin. Alloh taala berfirman :

    22. (kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim

    beserta orang-orang yang semisal mereka dan sembahan-sembahan yang selalu

    mereka sembah, 23. selain Allah (berhala, setan dan Iblis) di tempat mereka;

    maka tunjukkanlah/giringlah mereka jalan ke neraka.24. Dan tahanlah mereka (di

    tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya.925. "Mengapa

    kamu tidak tolong-menolong untuk menghindar dari siksa neraka?"26. Bahkan 6 HR. Muslim. 7 Baik dalam ibadah artinya mengikuti perintah dan meninggalkan apa yang dilarang dan dicela syariat. (Ibnu

    Katsir) 8 Luqman : 22

    9 Akan ditanya tentang ucapan-ucapan dan amal-amal mereka. (Ibnu Katsir)

  • mereka pada hari itu tunduk terhadap perintah Alloh.Di padang mahsyar,

    sebagaimana di kerak neraka orang-orang kafir saling mencela : 27. Sebahagian

    dari mereka menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan.28.

    Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka):

    "Sesungguhnya kamu dahulu datang kepada kami dari arah kebenaran lalu kamu

    menghiasinya dengan kebatilan dan melarang kami dari kebenaran". 29.

    Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: "Sebenarnya hatimulah yang tidak

    beriman dan menerima kekafiran". 30. Dan sekali-kali kami tidak punya hujjah

    atas ajakanku terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas dari

    kebenaran. 31. Maka pastilah putusan Rob kita menimpa kita (kita termasuk

    orang-orang yang celaka); sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu).32. Maka

    kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang

    sesat. 33. Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab

    sesuai keadaannya.34. Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-

    orang yang berbuat dosa. 35. Sesungguhnya mereka dahulu apabila mereka

    diperintah mengucapkan: "Laa ilaaha illallah" (Tiada ilah yang berhak disembah

    melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. 36. dan mereka menjawab:

    "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami

    karena ucapan seorang penyair gila itu?"10

    Rosululloh bersabda : Permisalan petunjuk dan ilmu yang Alloh

    mengutusku dengannya seperti hujan deras yang mengenai tanah di antara tanah

    itu ada yang bersifat subur menerima air dan menumbuhkan rumput kering dan

    basah yang banyak, tanah padas yang menyimpan air lalu Alloh memberikan

    manfaat kepada manusia dengannya, maka mereka minum dan mengambil airnya

    dan menanam, dan sekeklompk tanah yang lain berupa tanah licin yang tidak

    menyimpan air dan menumbuhkan rerumputan. Maka itulah permisalan orang

    yang memahami agama Alloh dan mengambil manfaat apa yang Alloh

    mengutusku dengannya lalu ia mempelajari dan mengajarkannya dan permisalan

    orang yang tidak memperdulikan sama sekali dan tidak menerima petunjuk Alloh

    yang aku diutus dengannya.11

    10

    AshShoffat : 22-36 11 HR.Bukhori dan Muslim

  • Keempat : Ikhlash, yaitu mengucapkannya dengan ikhlas karena mengharapkan

    wajah Alloh dan keridhoaanNya bukan mengharap harta, pujian, wanita,

    kedudukan dan tujuan-tujuan dunia yang lainnya. Alloh taala berfirman :

    Maka sembahlah Allah dengan mengihlaskan keta`atan

    kepada-Nya.12

    Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari

    syirik).13 Dan Rosululloh bersabda :

    Manusia yang paling berbahagia mendapatkan syafaatku adalah orang yang

    mengucapkan kalimat laa ilaha illa Alloh dengan ikhlas dari hatinya.14

    Rosululloh bersabda : Sesungguhnya Alloh mengharamkan

    neraka atas orang yang mengucapkan laa ilaha illa Alloh karena mengharapkan

    wajah Alloh. 15

    Kelima : Jujur, yaitu mengucapkannya dengan jujur dan benar dari hatinya, bukan

    dusta dan berpura-pura. Alloh taala berfirman :

    1. Alif laam miim. 2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)

    mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?16

    3. Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, agar

    Allah melihat orang-orang yang benar dan melihat orang-orang yang dusta.17

    12

    AzZumar : 2 Maknanya sembahlah Alloh Taala semata, tidak disekutukan, serulah manusia kepadanya dan ajarkan kepada mereka bahwa ibadah tidak cocok kecuali untuk Alloh Taala, tidak ada tandingan dan sekutu bagiNya. Oleh karena Ia berkata .ayat berikutnya. (Ibnu Katsir) 13 AzZumar :3. Maknanya tidak ada amal yang diterima kecuali bila diihlaskan untuk Alloh Taala semata tidak ada sekutu bagiNya. Dan agama selain agama Islam yang didasarkan pada keihlasan maka tidak diterima. (Ibnu Katsir dan Syaukani) 14 HR.Ahmad dan Bukhori dalam Shohihnya. 15 HR. Bukhori dalam Shohihnya. 16 Alloh Taala pasti menguji orang-orang beriman sesuai kondisi keimanan mereka sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahihaini bahwa manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi kemudian orang-orang yang semisal dengan mereka. (Ibnu Katsir) 17

    AlAnkabut : 1-3. Yakni agar Ia melihat siapa yang benar pengakuan keimanannya dan dusta pengakuannya. Alloh Taala Maha Mengetahui apa yang telah dan akan terjadi sehingga ayat : ditafsirkan: agar Alloh Taala

  • Dan Rosululloh bersabda :

    Dan tidaklah seorang mengucapkan laa ilaha illa Alloh dengan jujur dari hatinya

    kecuali Alloh haramkannya / halanginya dari neraka.18

    Keenam : Mencintai dan tidak membenci.

    Alloh taala berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari

    agamanya (atau tidak menolong agama Allah), maka kelak Allah akan

    mendatangkan suatu kaum19 yang Allah mencintai mereka dan merekapun

    mencintai-Nya. 20

    Rosululloh bersabda :

    Tiga hal yang ada pada dirinya menemukan manisnya iman : Alloh dan rosulnya

    lebih ia cintai dari pada selain keduanya, tidak mencintai seseorang kecuali karena

    Alloh dan membenci kembali kepada kekafiran setelah Alloh lepaskan darinya

    sebagaimana membenci dilemparkan ke dalam api neraka.21

    Ketujuh : Mencitai dan Memusuhi Karena Alloh, yaitu menjadikan seseorang

    kawan dan lawan karena Alloh bukan karena suku, kelompok, organisasi, bangsa

    dan negara. Alloh taala berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi

    dan Nasrani menjadi penolong-penolongmu. Sebagian mereka adalah saling

    menolong bagi sebagian yang lain. Kemudian Allah mengancam orang-orang

    melihat. Karena penglihatan berkaitan dengan apa yang telah ada sedang pengetahuan berkaitan dengan yang ada dan tidak ada. (Ibnu Katsir) 18

    HR.Bukhori. 19

    Yakni kaum yang lebih kuat, lebih lurus agama dan lebih baik ahlaknya. 20

    AlMaidah : 54 21 HR. Bukhori dan Muslim

  • beriman yang tetap loyal22 kepada mereka,Barangsiapa di antara kamu tetap

    loyal kepada mereka, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.

    Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim23.

    Alloh taala berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu dan kecintaan, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim.24

    Alloh taala berfirman :

    Kamu tak akan mendapati suatu kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah ditetapkan keimanan dan kebahagiaan dalam hati mereka dan dikuatkan dengan ruh (pertolongan) yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang sungai-sungai mengalir di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa ridho terhadap-Nya.25 Mereka itulah golongan Allah golongan, hamba dan waliNya. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah yang beruntung (di dunia dan ahirat). 26 Alloh taala berfirman :

    22 Loyal sempurna akan menjadikan pindah agama dan loyal sedikit lama-lama akan menjadi banyak. 23 Al Maidah : 51. 24 AtTaubah : 51. Barangsiapa menjadikan mereka pemimpin dan kecintaan maka ia berbuat dosa yang sangat besar.(Lihat Tafsir Ibnu Katsir) 25

    Karena mereka telah membenci kerabat karena Allah Taala maka Allah Taala menggantikan mereka dengan keridhaan berupa kenikmatan yang kekal, keberuntungan yang besar dan karunia yang agung. (Ibnu Katsir) 26 AlMujadalah : 22.

  • Hai orang-orang beriman janganlah kamu menjadikan musuhku dan musuhmu

    sebagai penolong. 27

    Dari Abu Musa Al Asyari rodhiallohu anhu berkata :Aku berkata kepada Umar

    rodhiallohu anhu : Aku mempunyai seorang penulis dari Nasrani. Maka Umar

    berkata :Apa kamu, semoga Alloh memerangimu, apakah kamu tidak mendengar

    firman Alloh ?Mengapa

    kamu tidak mengangkat pegawai seorang muslim ? Aku katakan : Hai amirul

    mukminin,bagiku tulisannya dan baginya agamanya. Umar berkata : Tidak, aku

    tidak memuliakan mereka jika Alloh telah menghinakan mereka dan aku tidak

    mendekatkan mereka kepada kami jika Alloh telah menjauhkan mereka dari

    kami.28

    Kedelapan : Mengingkari dan menjauhi Thoghut. Thoghut adalah setiap apa yang

    melampaui batas syariat sebagai hamba dengan diikuti dan ditaati disebabkan

    atau segala sesuatu yang disembah selain Alloh29. Thoghut di dunia banyak sekali

    akan tetapi kita bisa mengenalinya melalui kepala mereka yaitu : Iblis, orang

    menyeru untuk disembah, orang yang disembah selain Alloh dan ia ridho, orang

    yang mengaku tahu urusan ghaib dan orang yang berhukum dengan hukum selain

    hukum Alloh.30

    Alloh taala berfirman :

    Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut31 dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya urusanya telah kokoh, tegak di atas jalan lurus, berpegang dengan agama yang kokoh dengan sebab yang amat kuat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 32

    27 AlMumtahan : 1. 28 HR. Ahamad, lihat AlWala wal Baro, Syaikh Fauzan, 11. 29 Lihat Fathul Majid, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab 30

    Lihat Ushul Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab. 31

    Artinya melepaskan diri dari tandingan-tandingan dan berhala-berhala yang disembah selain Allah dan mengesakanNya dalam ibadah serta menyaksikan bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah. 32 AlBaqoroh : 256

  • Wallohu alam bishowab.