Swot

33
ANALISIS SWOT Disusun oleh : M. Yusuf Fatoni, S. Ked Marini, S.ked Nabila Sindami, S. Ked Maretha Winny Astria, S.Ked Joande Necisa, S. Ked Gerry Irawan, S.Ked M. Tauhid Lestario, S.Ked Pembimbing: dr. Rizma Adlia Syakura, MARS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ 1

description

ikm

Transcript of Swot

ANALISIS SWOT

Disusun oleh :

M. Yusuf Fatoni, S. Ked Marini, S.ked

Nabila Sindami, S. Ked Maretha Winny Astria, S.Ked

Joande Necisa, S. Ked Gerry Irawan, S.Ked

M. Tauhid Lestario, S.Ked

Pembimbing:

dr. Rizma Adlia Syakura, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi

bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,

weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan

tersebut. Analisis SWOT merupakan sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert

Humprey pada dasawarsa 1960 – 1970-an. Analisis SWOT dapat diterapkan

dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat

faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana

aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil

keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara

mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari

peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)

mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana

cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)

menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru1.

Analisa ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena

bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang

berbeda ke empat bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT

adalah sebuah analisis yang akan memberikan hasil berupa arahan dan tidak

memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan. Analisis SWOT adalah

instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka

kerja kekuatan, kelemahan, kesempatan ekternal dan ancaman, instrumen ini

memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk

melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana untuk

2

membuat target yang bisa dicapai dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan

oleh mereka1,2.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi3,4

SWOT adalah kepanjangan dari Strenght, Weakness, Opportunity dan

Threat. SWOT merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah

dengan mempertimbangkan faktor internal (strenght dan weakness) dan faktor

eksternal atau lingkungan (opportunity dan threat). Secara sederhana, SWOT

dapat diartikan sebagai suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi

sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai

faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan serta hambatan yang dimiliki dan atau

yang dihadapi oleh organisasi. Analisis SWOT adalah metode perencanaan

strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan / keterbatasan,

peluang, dan ancaman yang terlibat dalam proyek atau dalam usaha bisnis.

Ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi

faktor internal dan eksternal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan

untuk mencapai tujuan itu.

Kekuatan adalah karakteristik bisnis atau tim proyek yang memberikan

keuntungan lebih dari orang lain. Kelemahan (atau Keterbatasan) adalah

karakteristik yang menempatkan tim di sebuah relatif merugikan orang lain.

Peluang adalah peluang eksternal untuk meningkatkan kinerja (misalnya membuat

keuntungan yang lebih besar) di lingkungan. Ancaman adalah unsur eksternal

dalam lingkungan yang dapat menyebabkan masalah untuk usaha atau proyek.

Identifikasi SWOT sangat penting karena langkah-langkah berikutnya

dalam proses perencanaan untuk pencapaian tujuan yang dipilih mungkin

diturunkan dari SWOT. Pertama, para pembuat keputusan harus menentukan

apakah tujuan dapat dicapai. Jika tujuannya adalah TIDAK dapat dicapai tujuan

yang berbeda maka harus dipilih dan dilakukan proses berulang. Pengguna

analisis SWOT perlu bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

menghasilkan informasi yang berarti untuk setiap kategori (kekuatan, kelemahan,

4

peluang, dan ancaman) dalam rangka memaksimalkan manfaat dari evaluasi ini

dan menemukan keunggulan kompetitif mereka. Tidak terlalu cepat

menghilangkan setiap calon entri SWOT menjadi hal yang bijaksana untuk

dilakukan. Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah mathematics of SWOT

yaitu dengan menggunakan rumus (S-W) + (0—T), jika hasil yang diperoleh plus

maka strateginya adalah menguatkan S dan O, jika equal maka strateginya adalah

mengurangi W dan T dan jika minus maka strateginya adalah mengubah W jadi S

dan T jadi O. Hasil dari analisis SWOT dapat digunakan sebagai langkah awal

dalam pengambilan keputusan-keputusan serta dapat digunakan dalam mengambil

atau membuat strategi-strategi yang diperlukan4.

II. Sejarah Analisis SWOT5

Analisis SWOT dikemukakan dari Albert S. Humprey, yang meninggal

pada 31 Oktober 2005. Analisis SWOT diperoleh dari Institut Penelitian Stanford

pada tahun 1960-1970. Latar belakang digunakannya SWOT adalah untuk

menemukan mengapa perencanaan suatu perusahaan itu bisa gagal. Penelitian ini

dilakukan pada 500 perusahaan untuk mencari kegagalannya. Diambil kesimpulan

bahwa nilai suatu tim tidak dapat diubah atau diatur objektivitasnya, maka

diawalilah dengan mengajukan pertanyaan “apa baik dan buruknya hal yang

sedang beroperasi saat ini”. Dimulai dari apa kebaikan dan keburukan dari sistem

ini di masa kini dan di masa mendatang. Satisfactory (keuntungan) adalah

kebaikan di masa kini, Opportunity (kesempatan) adalah kebaikan di masa

mendatang, Fault adalah keburukan di masa kini, sedangkan Threat adalah

keburukan di masa mendatang. Analisis ini disebut SOFT.

Saat dipresentasikan pada seminar perencanaan jangka panjang pada

Zurich Switzerland, mereka mengubah aspek F menjadi W (weakness) dan jadilah

analisis SWOT. Lalu SWOT dipromosikan di Inggris oleh Urick dan Orr.

Prototipe pertama diuji dan diterbitkan pada tahun 1966 berdasarkan kerja yang

dilakukan di 'Erie Corp Teknologi'. Pada tahun 1970 prototipe dibawa ke Inggris,

di bawah sponsor dari WH Smith & Sons plc dan selesai pada 1973. Program

operasional digunakan untuk menggabungkan penggilingan CWS dan pembuatan

5

kue dengan orang-orang dari JW French Ltd. Proses ini telah berhasil digunakan

saat itu. Pada tahun 2004, sistem ini telah sepenuhnya dikembangkan, dan

terbukti untuk mengatasi masalah pengaturan saat ini dan menyetujui tujuan

tahunan yang realistis tanpa tergantung pada konsultan luar atau sumber daya

manusia yang mahal.

III. Kegunaan Analisis SWOT6

Analisis SWOT dapat digunakan pada pertemuan berbagai pendapat,

pertemuan lokakarya, penyelesaian masalah, evaluasi produk, perencanaan yang

strategis, evaluasi kompetitor, perencanaan perkembangan individu.

Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor-

faktor internal dan eksternal kunci yang penting untuk mencapai tujuan. Ini

berasal dari dalam rantai nilai unik perusahaan. Kelompok analisis SWOT dibagi

menjadi 2 kategori utama :

1. Faktor internal : Kekuatan dan kelemahan internal organisasi.

2. Faktor eksternal : Peluang dan ancaman yang disajikan oleh lingkungan

eksternal organisasi.

Faktor internal dapat dipandang sebagai kekuatan atau kelemahan

tergantung pada dampaknya terhadap tujuan organisasi. Apa yang dapat mewakili

kekuatan yang berkaitan dengan satu tujuan mungkin kelemahan untuk tujuan

lain. Faktor dapat mencakup semua 4P, serta personil, keuangan, kemampuan

manufaktur, dan sebagainya. Faktor eksternal dapat mencakup hal-hal makro

ekonomi, perubahan teknologi, undang-undang, dan perubahan sosial budaya,

serta perubahan dalam pasar atau posisi kompetitif. Hasilnya sering disajikan

dalam bentuk matriks.

SWOT dipergunakan untuk memahami sebuah kondisi riil atau posisi dari

objek yang dianalisis. Baik dari sisi internal maupun sisi eksternalnya. Banyak

aktifitas sebuah program atau proyek yang di laksanakan tanpa memperdulikan

kondisi riil yang dihadapi. Hanya mengandalkan kebiasaan berandai-andai,

seorang atau tim perancang kegiatan tiba-tiba menelurkan hasil rancangan

program atau proyek. Dengan gambaran kesuksesan sebuah program atau proyek

6

yang akan dipetiknya, maka anggaran yang diperlukan yang begitu besar seolah

bukan merupakan sebuah hal yang bisa menjadi hambatan di kemudian hari.

Sehingga tiba saatnya persiapan, semua diawali dengan berantakan. Proses

pelaksanaannyapun tidak terkendali. Sang perancang akan menghadapi berbagai

hambatan dalam prosesnya. Kemudian di tahap akhir evaluasi, semua diwarnai

dengan kekecewaan. Mengingat pentingnya analisis lingkungan dengan alat

SWOT ini, maka diharapkan aktifitas yang dirancang akan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki serta tantangan dan peluang yang dihadapi. Jika hasil

analisis SWOT ini bisa dirinci dengan baik dan terintegral dengan tujuan yang

hendak dicapai, maka hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk memahami

keunggulan kompetitif dari sebuah lembaga atau perusahaan, bahkan individu6.

IV. Unsur-unsur SWOT

A. Strenght

Strenght adalah atribut internal yang menolong suatu organisasi dalam

mencapai tujuannya. Berikut ini adalah pertanyaan yang memudahkan

pengguna SWOT untuk mengisi kolom strenght:

Apa kelebihan Anda?

Apa yang Anda lakukan dengan baik?

Apa sumber daya yang relevan yang Anda punyai akses untuknya?

Apa yang orang lain lihat sebagai kekuatan Anda?

Pertimbangkan dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu dari kita sendiri

dan dari sudut pandang orang yang berurusan dengan kita. Jangan merendah dan

bersikap realistis.

B. Weakness

Weakness adalah atribut internal yang tidak menguntungkan organisasi dalam

mencapai tujuannya. Berikut adalah pertanyaan yang membantu dalam

menentukan weakness:

Apa yang bisa Anda perbaiki?

Apa yang Anda lakukan buruk?

7

Apa yang harus Anda hindari?

Sekali lagi, pertimbangkan ini dari sudut pandang internal dan eksternal:

Apakah orang lain tampaknya menganggap kelemahan yang Anda tidak melihat?

Apakah pesaing Anda melakukan lebih baik daripada Anda? Cara terbaik adalah

untuk bersikap realistis saat ini, dan menghadapi kenyataan yang tidak

menyenangkan sesegera mungkin.

C. Opportunity

Opportunity adalah faktor eksternal yang melancarkan suatu organisasi

mencapai tujuan. Berikut ini adalah pertanyaan yang dapat membantu untuk

menentukan opportunity:

Di mana kesempatan baik di depan Anda?

Apa tren menarik yang Anda sadari?

Kesempatan yang berguna dapat datang dari hal-hal seperti:

Perubahan teknologi dan pasar baik skala luas dan sempit.

Perubahan kebijakan pemerintah yang terkait dengan bidang Anda.

Perubahan pola sosial, profil populasi, gaya hidup.

Acara setempat.

Pendekatan yang berguna untuk melihat peluang adalah dengan melihat

kekuatan dan tanyakan pada diri sendiri apakah dapat membuka setiap peluang

atau melihat kelemahan Anda dan tanyakan pada diri sendiri apakah Anda bisa

membuka peluang dengan menghilangkan mereka.

D. Threat

Threat adalah faktor eksternal yang dapat menghambat suatu organisasi

mencapai tujuannya4. Berikut adalah pertanyaan yang dapat membantu dalam

menentukan threat:

Apa kendala yang Anda hadapi?

Apa yang pesaing Anda lakukan?

Apakah spesifikasi yang dibutuhkan untuk produk pekerjaan atau jasa

Anda berubah?

8

Apakah perubahan teknologi mengancam posisi Anda?

Apakah Anda memiliki utang buruk atau masalah arus kas?

Bisa salah satu kelemahan Anda serius mengancam bisnis Anda?

Melakukan analisis ini akan mempermudah, baik dari segi menunjukkan apa

yang perlu dilakukan, dan dari segi menempatkan masalah dalam perspektif lain.

V. Teknik Analisis SWOT7

Teknik analisis SWOT dapat dibedakan menjadi 3 tahap. Teknik-teknik

tersebut adalah:

A. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai

Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas 2 macam.

Pertama, unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri

dari tenaga (men), dana (money), sarana (material) serta metode (method).

Kedua, unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri

dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan

(actuating) serta pengawasan (controlling).

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat

dibedakan menjadi 2 macam:

o Nilai penampilan (performance), dinyatakan dengan baik atau

buruk.

o Nilai kepentingan (importance), dinyatakan dengan penting atau

tidak penting.

9

c. Membuat matriks dari hasil penilaian yang dilakukan

PERFORMANCE

baik buruk

penting A B

IMPORTANCE

tidak penting D C

Gambar 1. Matriks Kekuatan dan Kelemahan Organisasi

d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Pedoman yang dipakai untuk menarik kesimpulan dari hasil penilaian

adalah sebagai berikut:

Bila unsur tersebut masuk ke kotak A, maka unsur tersebut adalah

salah 1 dari kekuatan organisasi. Unsur tersebut punya peranan penting

dalam mencapai tujuan organisasi (keep up the good work).

Bila unsur yang dinilai masuk ke kotak B, maka unsur tersebut adalah

salah 1 dari kelemahan organisasi. Peranan unsur ini baik namun tidak

dalam keadaan baik, sehingga perlu diperbaiki (concentrate here).

Bila unsur tersebut diletakkan pada kotak C, maka unsur ini adalah

kelemahan organisasi walaupun peranannya tidak sepenting unsur-

unsur di kotak B. Memang diperlukan upaya perbaikan namun

prioritasnya rendah (low priority).

Bila unsur yang dinilai masuk ke dalam kotak D, maka unsur ini

adalah salah 1 dari kekuatan organisasi karena keadaannya memang

telah baik. Sayangnya peranan unsur ini tidaklah sepenting unsur-

unsur yang termasuk dalam kotak A.

10

B. Melakukan analisis kesempatan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis kesempatan yang dimiliki oleh organisasi

perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai

Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal yang

baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah,

perubahan tingkat sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial

budaya penduduk dan lain sebagainya.

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas 2 macam yaitu:

Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan

rendah.

Nilai kemungkinan keberhasilan (success probability) yang dinyatakan

dengan tinggi dan rendah.

c. Membuat matriks dari hasil penilaian yang dilakukan

ATTRACTIVENESS

tinggi rendah

tinggi A B

SUCCESS

PROBABILITY

rendah D C

Gambar 2. Matriks Kesempatan Organisasi

d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Misalnya, bila unsur yang dinilai masuk dalam kotak A, maka berarti

unsur yang dinilai tersebut adalah salah 1 dari kesempatan organisasi.

11

Karena memang unsur-unsur yang masuk dalam kotak A ini mempunyai

daya tarik dan kemungkinan keberhasilan yang tinggi.

C. Melakukan analisis hambatan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi,

perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai

Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan dinilai

merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan

kebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial ekonomi penduduk,

perubahan keadaan sosial budaya penduduk, dan lain sebagainya.

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas 2 macam sebagai

berikut:

Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance)

yang dinyatakan dengan sering atau jarang.

Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan serius

dan tidak.

c. Membuat matriks dari hasil penilaian yang dilakukan.

PROBABILITY OF

OCCURANCE

baik buruk

penting A B

SERIOUSNESS

tidak penting D C

Gambar 3. Matriks Kelemahan Organisasi

12

d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Misalnya apabila unsur yang dinilai masuk pada kotak A, maka berarti

unsur yang dinilai tersebut merupakan salah 1 dari hambatan organisasi.

Karena memang unsur-unsur yang masuk pada kotak A ini sering muncul

dan bersifat serius.

Biasanya nilai kesempatan dan hambatan sering diperlukan. Langkah

selanjutnya tergantung dari kombinasi kedua nilai tersebut. Berikut ini adalah

contoh nilai kombinasi yang dimaksud.

Tabel 1. Nilai Kombinasi Analisis SWOT

Kesempatan Hambatan Nilai Kombinasi

A D Ideal bussiness

A A Speculative bussiness

B D Mature bussiness

D A Troubled bussiness

VI. Keuntungan Penggunaan SWOT7,8

Berikut adalah keuntungan penggunaan analisis SWOT:

Tidak mengeluarkan biaya yang mahal.

Simpel.

Fleksibel.

Kolaboratif.

Cepat dalam penggunaannya.

Karena berkenaan dengan kualitas, analisis SWOT ini dapat digunakan

sebagai alat diskusi.

13

Menjadi langkah pertama yang baik sebelum analisis yang lebih dalam

atau sebagai ringkasan yang baik terhadap penemuan-penemuan yang

mendetil.

Dapat digunakan untuk mempertimbangkan lingkungan bisnis eksternal

dengan kapabilitas internal.

Sebagai alat pembuat keputusan dengan cepat dari data yang cukup detil

yang nantinya dapat menjadi sebuah proses perencanaan bisnis pada setiap

faktor SWOT.

VII. Kerugian Penggunaan SWOT7,8

Berikut adalah kerugian penggunaan SWOT yaitu :

Analisis ini cenderung membuat perusahaan untuk mengkompilasi daftar

daripada berpikir tentang hal apa yang sebenarnya penting dalam

mencapai tujuan suatu perusahaan tersebut.

Analisis ini tidak menyajikan saran untuk menyelesaikan perbedaan

pendapat atau perselisihan.

Analisis ini juga membuat si pemakai analisis ini terlalu fokus pada jangka

pendek.

Tidak ada kewajiban untuk memverifikasi pernyataan atau aspek

berdasarkan data atau analisis.

Hal ini juga menyajikan daftar hasil secara tidak kritis dan tanpa

prioritisasi yang jelas.

14

Berikut ini adalah model 2x2 yang secara otomatis mengarahkan kepada aksi

tentang masalah yang dikemukakan pada analisis SWOT, berdasarkan 4 kategori

berbeda9:

Tabel 2. Analisis SWOT

  strengths (internal) weaknesses (internal)

opportunitie

s

(external)

strengths/opportunities

Prioritas alami yang terlihat

Dapat menghasilkan

investasi yang besar atau

ROI (Return On

Investment)

Menjadi hal tercepat dan

termudah untuk

diimplementasikan

Mungkin dapat

membenarkan rencana

aksi-cepat atau studi

kelayakan

Pertanyaan eksekutif:

“Jika kita belum melihat

area-area ini dan

memprioritaskan mereka,

lalu kenapa tidak?”

weaknesses/opportunities

Pilihan yang berpotensi

menarik

Dapat memberikan hasil

yang baik jika kapabilitas

dan implementasi layak.

Berpotensi lebih menarik,

menstimulasi dan bermanfaat

daripada

strenght/opportunity karena

perubahan, tantangan,

kejutan, dan keuntungan tak

terduga dari menangani

perbaikan

Pertanyaan eksekutif:

“Apakah hal yang

menghentikan kita dari

melakukan hal ini, jika

mereka benar-benar strategis,

realistik dan substansial?”

threats

(external) strengths/threats weaknesses/threats

15

Mudah membela dan

melawan

Butuh perhatian,

perencanaan, dan

pelaksanaan dasar dalam

menghadapi tantangan

Umumnya investasi dalam

masalah ini aman dan

diperlukan

Risiko berpotensi tinggi.

Penilaian risiko di sini

penting.

Pada risiko rendah, maka

kita harus mengabaikan

masalah ini dan tidak

terganggu oleh mereka.

Pada risiko tinggi, kita harus

menilai kesenjangan

kemampuan dan berencana

untuk

mempertahankan/mencegah

dengan cara terkontrol

sangat spesifik.

Pertanyaan Eksekutif:

"Apakah kita secara akurat

menilai risiko masalah ini,

dan di mana risiko tinggi kita

memiliki rencana yang

spesifik dapat diandalkan

dikendalikan untuk

menghindari / mencegah /

membela?"

VIII. Contoh Analisis SWOT

Untuk mengetahui berbagai faktor pendukung dan penghambat subprogram

pemberantasan penyakit menular yaitu TB paru, dilakukan kajian secara seksama

dengan analisis SWOT sebagai berikut :

16

Tabel 3. Analisis SWOT Pemberantasan TB Paru

Kekuatan (S)

Ada tenaga profesional (personil medis: 3

dokter umum) dan jumlah paramedis

sebanyak 24 orang.

Kepercayaan terhadap puskesmas.

Adanya fasilitas penunjang puskesmas

(ranap dan lab).

Adanya program DOT dari pemerintah

pusat.

Adanya kerjasama dengan Poliklinik DOT

RSMH untuk membantu menyelidiki

kasus TB paru di wilayah kerja

Puskesmas.

Adanya pemeriksan dahak berkala secara

gratis.

Adanya dukungan RT dan RW setempat.

Memiliki simpus dan pelaporan

puskesmas.

Kelemahan (W)

Pendataan kurang menyeluruh

sehingga belum tercapainya angka

yang maksimal.

Alokasi dana dari Puskesmas yang

masih kurang.

Kuantitas dan kualitas Nakes yang

masih kurang.

Program Manajemen DOT yang

kurang optimal.

Kurangnya upaya kesehatan dalam

hal promotif dan edukatif

(penyuluhan tentang TB paru).

Peran kader yang belum optimal

Tingkat pengetahuan masyarakat

tentang TB Paru rendah.

Penanganan penderita TB paru

mangkir rendah.

Peluang (O)

Lokasi wilayah Puskesmas

yang cukup luas namun

secara keseluruhan mudah

dijangkau oleh petugas.

Kinerja Dinas Kesehatan

cukup baik.

Adanya kader kesehatan

di wilayah puskesmas.

Adanya poliklinik Swasta

dengan tarif pelayanan

yang mahal.

Adanya praktisi swasta

(dokter praktik swasta,

perawat praktik swasta).

Strategi SO

Meningkatkan kerjasama dengan dokter

spesialis sebagai konsultan melalui

program kunjungan ahli.

Terus memberikan pembekalan dan

pelatihan bagi para kader tentang cara

pencegahan dan pemberantasan TB Paru.

Kerjasama dengan poliklinik DOT RSMH.

Optimalisasi program DOT yang telah ada.

Strategi WO

Memperbaiki sistem pendataan

yang sudah ada.

Meningkatkan kualitas dan

kuantitas tenaga kesehatan di

Puskesmas sehingga kegiatan

penyuluhan, konseling, dapat lebih

maksimal.

Meningkatkan peran serta kader

dalam mendukung program

pemberantasan TB Paru.

Melakukan pelacakan dan

pengawasan minum obat terhadap

penderita TB paru mangkir.

17

OT

SW

Adanya JPKM untuk

pembiayaan kesehatan.

Ancaman (T)

Kurangnya pengetahuan

masyarakat dan dukungan

dari keluarga terhadap

penderita TB Paru.

Tingkat pendidikan dan

status ekonomi

masyarakat yang masih

rendah.

Kurangnya koordinasi

antara puskesmas dan

kader kesehatan yang ada.

Strategi ST

Melakukan survei dan memberikan

kuesioner pada masyarakat wilayah

Puskesmas untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan mereka tentang TB Paru.

Meningkatkan kegiatan-kegiatan

promosi kesehatan dengan

mengikutsertakan penderita TB yang telah

sembuh untuk berbagi pengalaman

melalui penyuluhan dan diskusi/sharing.

Menciptakan program wilayah sehat

bebas TB melalui kerja sama dengan RT

dan RW setempat.

Memberikan penghargaan kepada

penderita TB yang telah sembuh sehingga

dapat meningkatkan kepercayaannya dan

dukungan dari keluarga dan masyarakat.

Strategi WT

Lebih melibatkan peran serta tokoh

masyarakat ataupun organisasi

masyarakat setempat dalam

mendukung program pemberantasan

TB Paru.

Mengadakan penyuluhan rutin serta

memperbaiki perencanaan dan

strategi program penyuluhan

pemberantasan TB paru.

Membangun koordinasi yang baik

antara puskesmas, kader, maupun

tokoh masyarakat setempat untuk

melaksanakan program puskesmas

pemberantasan penyakit menular:TB

Paru.

Perluasan cakupan pelaksanaan

program Pemberantasan penyakit

menular TB Paru.

Memberikan reward kepada kader

kesehatan yang berperan aktif dalam

program pemberantasan TB.

Kesimpulan dari analisis SWOT :

Untuk meningkatkan pemberantasan penyakit menular TB paru pada tahun

mendatang, puskesmas dapat melakukan:

18

1. Promosi kesehatan yang dilakukan hendaknya lebih ditekankan pada

peningkatan peran kader kesehatan dan tokoh masyarakat atau organisasi

masyarakat serta mengikutsertakan penderita TB yang telah sembuh, misalnya

dengan penyuluhan bersama antara petugas dari puskesmas dan kader kepada

masyarakat tentang pentingnya pemberantasan TB paru serta memberikan

kesempatan kepada penderita TB yang telah sembuh untuk dapat berbagi

pengalaman dan ikut berdiskusi dalam pemberantasan TB paru di masyarakat.

2. Puskesmas mendorong kader untuk aktif melacak dan mendatangi penderita

TB yang putus obat ataupun jarang kontrol, untuk selanjutnya dianalisis

penyebabnya serta diberikan edukasi dan solusi masalahnya.

3. Untuk meningkatkan kinerja kader, puskesmas dapat memberikan

penghargaan/ reward pada kader terbaik kinerja dalam pemberantasan TB tiap

tahunnya.

4. Petugas dari puskesmas diharapkan bekerja secara lebih optimal dalam

membina kader, mengawasi jalannya program pemberantasan TB.

5. Meningkatkan pencegahan dan pengelolaan TB paru seoptimal mungkin

dengan menciptakan program wilayah sehat bebas TB paru melalui kerjasama

RT dan RW serta tokoh masyarakat setempat, yakni dengan memberikan

pelatihan pencegahan dan pengelolaan TB paru kepada tokoh masyarakat dan

organisasi masyarakat, kemudian dapat diaplikasikan langsung kepada

masyarakat dan lingkungan di wilayah setempat. Dapat pula memberikan

penghargaan kepada wilayah yang telah mencapai target pemberantasan TB

paru sehingga meningkatkan semangat dan kesadaran mengenai TB paru.

6. Puskesmas dapat melakukan survei sejauh mana pengetahuan masyarakat

tentang TB paru. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner atau wawancara.

Hasil survei dapat dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan program

selanjutnya.

7. Optimalisasi program DOT dan kerjasama poliklinik DOT RSMH serta

Meningkatkan kerjasama dengan dokter spesialis sebagai konsultan melalui

program kunjungan ahli.

19

8. Meningkatkan kepercayaan, kesadaran serta pengetahuan masyarakat mengenai

TB paru dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan kepada penderita TB

paru yang telah sembuh.

BAB III

KESIMPULAN

20

Analisis SWOT yang dikemukakan oleh Albert S. Humprey secara garis

besar bertujuan untuk menilai faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan

internal organisasi dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang

disajikan oleh lingkungan eksternal organisasi. Kegunaan analisis SWOT tidak

terbatas pada organisasi yang mencari laba. Analisis SWOT dapat digunakan

dalam setiap situasi pengambilan keputusan. Contoh meliputi: organisasi

non-profit, unit pemerintah, dan individu. Analisis SWOT juga dapat digunakan

dalam perencanaan pra-krisis dan manajemen krisis pencegahan. Analisis SWOT

juga dapat digunakan dalam menciptakan sebuah rekomendasi selama studi

kelayakan/survey.

Analisis SWOT jika dilakukan dengan benar dan dilaksanakan

sungguh-sungguh akan membawa keberhasilan dalam suatu perusahaan ataupun

organisasi. Analisis SWOT selain mudah, juga tidak mengeluarkan biaya yang

mahal, cepat dalam penggunaannya, dapat menjadi langkah pertama yang baik

dalam menganalisis faktor – faktor dalam suatu perencanaan atau organisasi.

Berdasarkan pendapat ahli ini, maka dapat dikatakan bahwa analisis SWOT

didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunities) yang dimiliki oleh suatu organisasi serta meminimalisasi

kelemahan (weakness), dan ancaman (threat).

DAFTAR PUSTAKA

21

1. Imadiklus. 2010. Analisis SWOT dan penerapannya dalam organisasi. Diakses

dari (http://www.imadiklus.com/2010/04/analisa-swot-dan-penerapannya-

dalam-organisasi.html tanggal 5 september 2012).

2. Amelia, Fersi. 2011. Analisis SWOT.

(http://fersiaamelia.wordpress.com/2011/11/28/analisis-swot/, diakses 6

september 2012).

3. Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan edisi ketiga. Binarupa

Aksara Publisher, Tangerang, Indonesia, hal. 212-219.

4. Rahmati. Analisis SWOT terhadap Manajemen Rumah Sakit. 2008 (http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8420, diakses 7 september 2012).

5. SWOT Analysis. (http://en.wikipedia.org/wiki/SWOT_Analysis, diakses 7

September 2012).

6. Arwana. 2008. Modul Swot( http://arwana007.files.wordpress.com/2008/10/3-swot-modul.pdf , Diakses 6 september 2012).

7. Recreation Tourism Research institute. A Guide to Research Tools, SWOT

Analysis. (http://web.viu.ca/rtri/SWOT%20Analysis.pdf, diakses 5 September

2012).

8. European Commission. SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities and

Threats) Analysis. 2006. (http://forlearn.jrc.ec.europa.eu/guide/2_design/

meth_swot-analysis.htm, diakses 5 September 2012).

9. SWOT Analysis. 2004. (http://www.businessballs.com/

swotanalysisfreetemplate.htm, diakses 6 September 2012).

22