SWOT Masudah
-
Upload
iik-blegedes -
Category
Documents
-
view
120 -
download
5
description
Transcript of SWOT Masudah
KASUS BDilakukan timbang terima setiap pergantian rawat inap bedah antara perawat dengan masing masing operan sesuai tugas masing masing
Pertanyaan : Jika saudara ditunjuk sebagai kepala ruangan buatlah analisa SWOT mekanisme timbang terima yang terbaik dan apa yang harus saudara lakukan dalam pengelolaan timbang terima yang ideal
Pengumpulan Data1. Analisis Situasia. Ketenagaan (Man/M1)Analisis ketenagaan jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan, latar belakang pendidikan, masa kerja, jenis pelatihan yang diikuti, struktur organisasi, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien dan alur masuk pasien.
1) Tenaga keperawatan
Tabel 1 Tenaga Keperawatan di Ruang IRNA BedahNoKualifikasiMasa KerjaJenisKeterampilan Yang Dimiliki
1S1 kep.Ns20-5 Th : 1 Orang> 10 Th : 1OrangPNS : 2
BLS : 1
2S1 Kep 40 - 5 Th : 1 Orang5 - 10 Th : 2 Orang>10 Th : 1 orangPNS : 3
THL : 1BLS : 2
3DIII Kep150 - 5 Th : 15 Orang5 - 10 Th : 3 Orang>10 Th : 1 Orang>20 Th : 1 OrangPNS : 6THL : 14BLS : 15PPGD : 3
4D1 Kep10 5 Th : 1 OrangPNS : 1BLS : 0
2) Tenaga non keperawatan Tabel 2 Tenaga non keperawatan di Ruang IRNA BedahNoKwalifikasiMasa KerjaJenis
1Farmasi---
2Ahli Gizi1 orang> 5 Th : 1 OrangPNS : 1
3Administrasi2 orang>5 Th : 2 orang
PNS : 1
THL : 1
4Cleaning service4 orang0-5 Th : 4 orangTHL : 4
5Resepsionis 2 orang0-10 thn : 2 orangPNS : 1
THL : 1
3) Tenaga Medis
Tabel 3 Tenaga medis di Ruang IRNA BedahNo.Kwalifikasi
1
23
4
5
6
7
Dokter Spesialis Bedah Umum
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi
Dokter Spesialis Dalam
Dokter Spesialis Paru
Dokter Spesialis Saraf
Dokter Spesialis THT
Dokter Jaga / Umum 1 orang2 orang
1 orang
1 orang
2 orang
1 orang
18 orang
Di ruang IRNA Bedah, yang lulusan S1 Keperawatan Ners sebanyak 2 orang, S1 Keperawatan 4, DIII Keperawatan sebanyak 20 orang, dan D 1 Kep 1 orang. Diruang IRNA B sebagian besar sudah mengikuti pelatihan seperti PPGD dan BLS.
1) Pengembangan staf dan perencanaan
a) Formal :
(1) Perencanaan :
(a) Staf yang akan diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan sebanyak 2 orang(b) Staf yang diberi kesempatan mengikuti pelatihan keperawatan 2 orang(2) Pelaksanaan :(a) Staf yang telah atau sedang mengikuti pendidikan lanjutan 1 orang
(b) Belum ada staf yang mengikuti pelatihan keperawatan
b) Non Formal
(1) Perencanaan :Staf yang akan diberi pelatihan LAN sebanyak 25 orang
(2) Pelaksanaan : Staf yang telah melaksanakan pelatihan LAN sebanyak 4 orang.
4) Pembagian DinasDengan ilustrasi, sebagai berikut :
Untuk tanggal 3 Januari 2013 : Pagi = 8 - 11 orang perawat, 2 orang administrasi, ,2 orang cleaning service, 1 orang resepsionisSiang = 3 orang perawat, 1 orang cleaning servis, 1 orang resepsionisMalam = 3 orang perawat5) Struktur Organisasi Struktur Organisasi ruangan Irna Bedah
Keterangan:
a. Waru
: Wakil Kepala Ruangan
b. K. Tim: Ketua Tim
c. A. Tim: Anggota Tim
d. : Garis Komando
e. : Garis KoordinasiBagan 1 Bagan struktur organisasi Ruang IRNA BedahMetode Pemberian Asuhan Keperawatan (Method/M3)1) Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)
Pada ruangan IRNA Bedah telah diterapkan MAKP, dengan model pemberian askep menggunakan model Tim sebanyak 6 tim pada sihft pagi 2-3 tim, shift sore dan malam 1 tim, masing-masing tim bertanggung jawab terhadap ruangan yang menjadi tugasnya, akan tetapi dalam pelaksananaannya belum optimal. Hal ini dikarenakan perawat masih belum mengetahui batas tugas dan wewenang antara ketua tim dan anggota tim.2) Timbang Terima1. Berdasarkan pengamatan dan wawancara di ruang IRNA Bedah tersedia buku timbang terima. Timbang terima selama ini telah dilakukan pada setiap shift jaga. Pada shift pagi timbang terima dimulai di Nurse Station yang dipimpin oleh Kepala Ruangan. Perawat malam menyampaikan kondisi pasien yang meliputi nama, terapi medis, tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan acara yang akan dilakukan pada pasien pagi harinya kepada ketua tim pagi dan perawat associate, kemudian dilanjutkan berkeliling ke bed pasien, tetapi tidak dilaksanakan secara tim karena tugas pokok dan fungsi Katim dan anggota tim belum jelas.
3) Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara tentang ronde keperawatan di IRNA B selama ini belum pernah dilaksanakan, bila terdapat kasus pada pasien dengan masalah yang kompleks, biasanya langsung didiskusikan dengan dokter yang menangani pasien tersebut atau biasanya dilaporkan pada kepala ruangan saat timbang terima.4) Supervisi Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian di ruang IRNA B belum pernah dilakukan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan. Akan tetapi kepala ruangan hanya mengamati dan menanyakan jumlah pasien yang sedang dirawat serta jumlah perawat yang dinas, disamping itu kepala ruangan belum mengarahkan perawat pelaksana dalam tindakan / pendokumentasian.
5) Discharge Planning
Berdasarkan hasil wawancara di ruang IRNA B, Discharge Planning sudah dilakukan tetapi belum optimal karena hanya dilakukan pada saat pasien akan pulang disamping itu tidak adanya dokumentasi pelaksanaan Discharge Planning untuk medical record.6) Sentralisasi Obat
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan perawat di IRNA B sentralisasi obat sudah dilaksanakan hanya pada obat oral saja dan tidak pendokumentasian. 7) Dokumentasi Keperawatan
Sampai saat ini sistem pendokumentasian yang berlaku di ruang IRNA B adalah sistem SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi kepada 5 komponen (lembar penilaian berisi biodata, lembar order dokter, lembar riwayat medik / penyakit, catatan perawat, catatan dan laporan). Selama ini catatan keperawatan dituliskan jawaban dari advis dokter dan tindakan mandiri perawat, tetapi belum semua didokumentasikan. Di ruang IRNA B sudah memiliki lembar dokumentasi asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian yang menggunakan persistem. Hambatan dalam pelaksanaan pendokumentasian adalah format dokumentasi keperawatan yang terlalu banyak.
2.2.1 ANALISIS SWOTTabel 4 Tabel Analisa SWOT Ruang Irna BedahANALISIS SWOTBOBOTRATINGBOBOT x RATING
M1 ( Man )a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Adanya tugas, peran, wewenang yang jelas
2. Terdapat administrasi penunjang
3. RS Bangkalan memberikan kesempatan untuk belajar manajemen keperawatan secara luas.
4. Ruang Irna B menyediakan 4 orang Dokter Spesialis
5. Tingkat ketergantungan pasien adalah minimal care6. Jenis ketenagaan
D3 Keperawatan : 20 orang
S1 Keperawatan : 5 orang
D1 : 1 Orang Administrasi : 2 orang
Cleaning service : 4 orang
Mahasiswa : 28 orang
TOTAL
WEAKNESS1. Ketenagaan sebagian besar masih D3
2. Sebagian besar perawat belum mengenal metode MAKP
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY
1. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat
2. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa PSIK dengan perawat klinik
3. Adanya mahasiswa S1 yang sedang praktek manajemen keprawatan.
4. Adanya mahasiswa S1 dan DIIIyang sedang praktek
5. Adanya program pelatihan / seminar khusus program keperawatan
TOTAL
THREATENED1. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
2. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
4. Kebijakan Pemerintah Tentang askes maskin
TOTAL
TIMBANG TERIMA
a. Internal Faktor (IFAS) STRENGHT
1. Adanya laporan jaga tiap shift2. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan
3. Adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terima
TOTAL
WEAKNESS
1. Isi timbang terima belum terfokus pada masalah keperawatan, masih banyak masalah medis
2. Teknik timbang terima belum optimal
3. Kepala ruangan belum memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi4. Belum ada buku laporan khusus timbang terima
5. Tidak semua perawat mengikuti timbang terima
TOTAL
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa PSIK praktik manajemen keperawatan
2. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa PSIK dengan perawat klinik
TOTALTREATHENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab,tanggung gugat perawat sebagai peberi askep
TOTAL
DISCHARGE PLANNING
a. Internal Faktor (IFAS)STRENGTH
1. Tersedianya resume keperawatan untuk pasien pulang
2. Adanya kemauan untuk memberikan penkes pada pasien dan klg3. Adanya surat controlTOTAL
WEAKNESS
1. Keterbatsan waktu perawat dalam memberikan penkes
2. Tidak tersedianya leafleat pasien saat pulang3. Discharge planning hanya diberikan saat pulangTOTAL
OPPORTUNITY
1. Adanya masiswa PSIK praktek manajemen keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antra mahasiswa dengan perawat klinik
3. Kemauan pasien/klg terhadap anjuran perawat
TOTAL
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
3. Persaingan antar rumah sakit semakin kuat dalam pemberian pelayanan
TOTAL
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
a. Internal Faktor (IFAS)STRENGTH
1. Dokumentasi kep
pengkajian menggunakan head to toe
diagnose keperawatan sampai evaluasi menggunakan SOAP
2. Tersedianya sarana dan prasarana untuk tenaga kesehatan (sarana administrasi penunjang)
3. adanya kemauan perawat untuk berubah kearah yang lebih positif
TOTAL
WEAKNESS
1. Respon pasien kurang terpantau dalam lembar evaluasi
2. Pengawasan terhadap sistimatika belum dilaksanakan secara optimal
TOTAL
OPPORTUNITY
1. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan
2. Model MAKP yang diterapkan mahasiswa PSIK
3. Mahasiswa PSIK praktek manejemen untuk mengembangkan sistim dokumentasi
4. Kerja sama yang baik antara perawat dengan mahasiswa
TOTAL
TREATHENED
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung jawab dan tanggung gugat
TOTAL0,2
0,10,1
0,20,20,21
0,5
0,5
1
0,20,20,150,150,3
1
0,3
0,30,20,2
1
0,4
0,3
0,31
0,250,20,250,150,15
1
0,4
0,6
10,6
0,4
1
0,3
0,40,31
0,40,4
0,2
1
0,50,250,25
1
0,30,3
0,41
0,3
0,4
0,3
1
0,3
0,7
1
0,30,20,30,2
1
1
14
23
4
3
43
13
2
4
322
321212
2122
233
23
42
44432
23
222
4
3
2
3443
433
0,8
0,20,30,80,60,8
3,5
1,5
0,5
2,00,60,40,6
0,450,6
2,650,6
0,90,40,2
2,10,8
0,3
0,6
1,70,5
0,20,50,3
0,3
1,81,2
1,83
1,21,2
2,4
1,2
0,81,23,2
1,61,60,63,81,0
0,5
0,75
2,25
0,6
0,8
21,21,2
0,62,5
0,6
2,8
3,4
1,2
0,61,2
0,6
3,633S W
3,5 2,0 = 1,5O T
2,65 2,1 = 0.55S-W
1,7-1,8= -0,1O-T
3-2,4
= 0,6
S-W
3,2-3,8= - 0,6O-T
2,25-2=0,25 S-W
3 3,4= -0,4
O-T
3,3-3= 0,6
2.4 Diagram Layang Analisis SWOT
1. Diagram analisis SWOT (M1)
Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk M1 di ruang IRNA B dalam posisi Agresif yang artinya ada dalam keadaan yang harus dipertahankan atau dapat juga ditingkatkan lebih tinggi agar tercipta kesempurnaan karena didukung oleh kekuatan (Streght) dan kesempatan (Opportunity) yang ada.
2. Diagram analisis Timbang Terima
Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk Supervisi di ruang IRNA B dalam posisi turn around yang artinya ada dalam keadaan yang harus diperbaiki atau dapat juga ditingkatkan lebih tinggi agar tercapai dalam posisi yang lebih baik karena dalam posisi ini meskipun ada kelamahan (weakness)tapi da peluang (Opportunity) untuk berubah3. Diagram analisis Discharge Planning
Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk discharge planning di ruang IRNA Bdalam posisi turn around yang artinya ada dalam keadaan yang harus diperbaiki atau dapat juga ditingkatkan lebih tinggi agar tercapai dalam posisi yang lebih baik karena dalam posisi ini meskipun ada kelamahan (weakness) tapi ada peluang (Opportunity) untuk berubah4. Diagram analisis Dokumentasi Keperawatan
Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk MAKP di ruang IRNA B dalam posisi turn around yang artinya ada dalam keadaan yang harus diperbaiki atau dapat juga ditingkatkan lebih tinggi agar tercapai dalam posisi yang lebih baik karena dalam posisi ini meskipun ada kelemahan (weakness) tapi ada peluang (Opportunity) untuk berubah
DIAGRAM LAYANG
ANALISIS SWOT PENGKAJIAN TANGGAL 3 5 Januari 2011DI RUANG IRNA B RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
O
S
Keterangan :
(AT) = Timbang Terima
(M1)
= Ketenagaan(M2)
= Sarana pra sarana(M3 / MAKP)= Model Asuhan Keperawatan Profesional
(M4)
= Money
(M5)
= Market
(SV)
= Supervisi Keperawatan
(SO)
= Sentralisasi Obat
(RK)
= Ronde Keperawatan
(DK)
= Dokumentasi Keperawatan
(DP)
= Discharge Planning
2.5 Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Discharge planning sudah dilaksanakan di ruang IRNA B, tetapi hanya pada pasien pulang dan belum ada leaflet2. Ronde keperawatan belum pernah dilaksanakan di ruang IRNA B.
3. Sistem pendokumentasian sudah dilakukan memakai model SOR tetapi ada sebagian yang belum terlengkapi.4. Supervisi belum dilakukan tetapi secara MAKP.
5. Sentralisasi obat hanya dilaksanakan pada obat oral saja dan sesuai persetujuan dari klien dan keluarga.Tetapi tidak ada pendokumentasian.
6. Timbang terima sudah dilakukan setiap hari, tetapi tidak dilaksanakan secara tim karena tugas pokok dan fungsi Katim dan anggota tim belum jelas.2.6 Prioritas Masalah
Tabel 2.18 Tabel Prioritas Masalah Hasil Analisa SWOT di Irna B
MasalahSkor Analisis SwotPrioritasRencana
Strategi
IFASEFAS
Ronde keperawatan
MAKP
Dokumentasi keperawatan
Discharge Planning
Supervisi
M2
Sentralisasi Obat
Timbang terimaM1
-1,2
-1,15
-0,9
-0,7
-0,6
0,2
0,25
-0,1
1,5
0,6
0,4
0,6
0,15
0,4
0,3
0,5
0,6
0,65
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Turn around (W-O)
Turn around (W-O)
Turn around (W-O)
Turn around (W-O)
Turn around (W-O)
Agresif (S-O
Agresif(S-O)
Trun Around (S-T)
Agresif (S-O)
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka kelompok memprioritaskan dokumentasi keperawatan, karena berdasarkan hasil evaluasi:
1. Tidak ada format orientasi ruang pada penerimaan pasien baru. 2. Tidak ada pendokumentasian HE.
3. Pengisian rekam medik belum dilakukan secara maksimal (tidak lengkap)
4. Timbang terima dilakukan perorangan dan belum mengetahui TUPOKSI masing-masing dengan jelas
Kepala Ruangan
- Administrasi
- Pembantu Umum
Wakaru
K.Tim III
K.Tim I
K.Tim II
K.Tim IV
K.Tim V
K.Tim VI
A.Tim I
A.Tim II
A.Tim III
ATim VI
A.Tim IV
A.Tim V
Cleaning Cervice
0.55
1.5
O
S
W
T
M1
Agresif
Turn Around
-0.1
0.6
O
S
W
T
Timbang Terima
-0.6
0.25
O
S
W
T
DP
Turn Around
-0.4
0.6
O
S
W
T
DOKUMENTASI
Turn Around
O
Agresif
Turn around
MAKP
1
S
W
0,5
1
- 0,5
- 1
Defensiv
Defercification
0,5
T