Suryakanta Edisi 1, Volume 3

24
Buletin STKIP Surya STKIP SURYA Kanta Laporan Utama Wawancara : Membangun Karakter Mahasiswa Laporan Utama Menjadi Mahasiswa Berkarakter Edisi 1 Volume 3 Maret 2014

Transcript of Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Page 1: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

1Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

Buletin STKIP Surya

STKIP SURYAKanta

Laporan UtamaWawancara : Membangun Karakter Mahasiswa

Laporan UtamaMenjadi Mahasiswa Berkarakter

Edisi 1 Volume 3 Maret 2014

Page 2: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 20142

Buletin STKIP SuryaSURYAKANTAISSN : 977 2339005001

PembinaMauritsius Tuga, Ph.D. (Ketua STKIP Surya)

Pengarah / Dewan Redaksi• Rifki Muhida, Ph.D. (Pembantu Ketua

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)• Johannes H. Siregar, Ph.D. (Pembantu

Ketua Bidang Administrasi Umum)• Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu Ketua

Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kemitraan)

Pemimpin Redaksi / Penanggung JawabAgus Purwanto, Ph.D.

Tim Redaksi• Rully Charitas Indra P., M.Pd.• Anne Sirait, M.Si.• Mira Rosalina, S.Pd. M.T.• Alfi Syukrina Amir, M.Pd.• Jayus Riyadi S, M.Pd.• Wiwik Wiyanti, M.Sc.• Fauzan Joko

Layout & DesainBiro Komunikasi, STKIP Surya

Foto CoverDokumentasi Panitia Kegiatan Mahasiswa

SekretariatBiro Komunikasi STKIP SuryaGedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.AJl. Scientia Boulevard Blok U/7Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, Indonesia

Email : [email protected]

PenerbitSTKIP Surya

EDITORIAL

Pembaca yang budiman,

Kemampuan akademis yang tinggi dirasa tidaklah cukup bagi mahasiswa un-tuk dapat berkarya secara maksimal ketika terjun ke dunia kerja nantinya. Ke-matangan karakter mahasiswa juga menjadi hal sangat penting untuk diperha-tikan, agar kelak mereka dapat menjadi manusia unggul didalam masyarakat tempatnya mengabdi. Dalam edisi ini, kami tampilkan hasil wawancara tim redaksi dengan Bpk. Rifki Muhida, Ph.D yang pada saat wawancara dilakukan adalah pejabat Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ten-tang “Membangun Karakter Mahasiswa melalui Organisasi Kemahasiswaan”, pada halaman 4 - 7. Pada halaman 8 - 11 kami juga menampilkan bahasan yang lebih dalam mengenai menjadi Mahasiswa Berkarakter.

Pada kolom sains, kami sajikan tulisan Dr. Onno W. Purbo tentang keamanan dunia cyber Indonesia dan tentang energi panas bumi sebagai energi alter-natif pengganti energi yang berbahan dasar fosil..

Kegiatan Kemahasiswaan yang semakin aktif dan beragam juga tidak lupa kami sajikan di halaman 16 - 17. Kami sajikan pula sebuah tulisan karya ma-hasiswa tentang salah satu kesenian daerah di Palembang.

Pada halaman 19 kami sampaikan sekilas tentang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang berhasil mendapatkan pembiayaan dari Program Krea-tivitas Mahasiswa, Dirjen Dikti Kemendikbud. Sedangkan pada halaman 22 dan 23 kami sajikan ulasan tentang penelitian yang dilakukan oleh dosen STKIP Surya.

Masih banyak artikel-artikel lain yang tidak kalah menariknya untuk disimak. Besar harapan kami agar Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus STKIP Surya bagi pembaca.

Salam,Tim Redaksi

Page 3: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

3Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

DAFTAR ISI

12 SAINS : Keamanan Dunia Cyber Indonesia14 SAINS : Energi Panas Bumi sebagai Pengganti Bahan Bakar Fosil16 Kegiatan dan Prestasi Mahasiswa18 Suara Mahasiswa19 Riset Mahasiswa20 Seminar Nasional Pendidikan 201322 Riset TWAS24 Rekam Peristiwa

Membangun Karakter Mahasiswa Melalui Organisasi Kemahasiswaan

Menjadi Mahasiswa BerkarakterKarakter menunjukkan identitas suatu bangsa. Identitas ini kemudian yang membawa sebuah bangsa menunjukkan diri di hadapan dunia. Dunia yang terusmenerus berubah dan berkembang menuntut sebuah bangsa untuk menjadi unggul dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, peningkatan kuali-tas karakter menjadi hal yang krusial dalam era globalisasi. Indonesia hari ini ditandai dengan krisis multidimensi yang antara lain tercermin dalam perilaku masyarakat yang menjadi lebih korup, masyarakat awam yang lebih rapuh dan menjadi kehilangan arah, mudah goyah dan tanpa orientasi, men-demonstrasikan sikap anti sosial, anti kemapanan, beringas dan kehilangan keseimbangan antara rasio dan emosinya. Hal ini menjadikan bangsa Indo-nesia tidak siap menghadapi perubahan zaman.

Laporan Utama4

8

Laporan Utama

Mahasiswa sebagai salah satu un-sur dalam konteks yang disebut ”pemuda” memiliki tanggung jawab besar untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan tidak hanya memiliki academic knowl-edge saja, tetapi juga memiliki skill of thinking, management skill, dan communication skill. Sebagai salah satu institusi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), STKIP Surya memiliki kewajiban mem-bekali mahasiswa untuk memiliki kompetensi sebagaimana yang te-lah dipersyaratkan tersebut setelah lulusnya.

Page 4: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 20144

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan

kuguncangkan dunia”.

~Soekarno~

Membangun Karakter Mahasiswa Melalui Organisasi Kemahasiswaan Oleh : Wiwik Wiyanti, M. Sc. dan Alfi Syukrina Amir, M. Pd.

LAPORAN UTAMA

Begitu yang pernah diucapkan Soekarno, presiden per-tama republik ini, yang menggambarkan begitu dah-syatnya kekuatan pemuda. Sejarah mencatat, bahwa

pemuda terutama mahasiswa memiliki peran penting dalam pergerakan dan perjuangan bangsa ini. Mahasiswa sebagai salah satu unsur dalam konteks yang disebut ”pemuda” me-miliki tanggung jawab besar untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai agent of change diharapkan tidak hanya memiliki academic knowledge saja, tetapi juga memiliki skill of thinking, management skill, dan communi-cation skill. Sebagai salah satu institusi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), STKIP Surya memiliki kewajiban membekali mahasiswa untuk memiliki kompetensi seba-gaimana yang telah dipersyaratkan tersebut setelah lulusnya. Tentu semua hal itu tidak bisa didapatkan mahasiswa hanya dari bangku kuliah saja. Kompetensi tersebut bisa didapatkan

Wawancara :

Rifki Muhida, Ph. D (Pembantu Ketua Bidang Administrasi Akademik, Adminis-trasi Kemahasiswaan, dan Pembinaan Civitas Akademika STKIP Surya)

Page 5: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

5Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

LAPORAN UTAMA

mahasiswa dari aktivitas organisasi dan bermasyarakat baik di kampus maupun di luar kampus. Pada pertengahan bulan Maret 2014 lalu, tim redaksi Suryakanta berkesempatan melakukan wawancara dengan Bapak Rifki Muhida, Ph.D yang kala itu menjabat sebagai Pembantu Ketua bidang administrasi akademik, administrasi kemahasiswaan, dan pem-binaan sivitas akademika. Ditemui di ru-angannya bersama staf kemahasiswaan Ibu Tju Suminar Ayu, S.Pd dan Bapak Muhammad Irvan, bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pe-ngelolaan kemahasiswaan STKIP Surya dalam membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan kemampuan, kete-rampilan, serta minat dan bakat maha-siswa.

Tim Redaksi (Red) : Selamat sore Pak. Bagaimana kabarnya Pak?

Rifki Muhida (RM) : Baik sekali.

Red : Pak, pada kesempatan kali ini kami boleh minta penjelasan sedikit mengenai kemahasiswaan di STKIP SURYA? Bagaimana pelaksanaan pen-gelolaan kemahasiswaan STKIP Surya, Pak?

RM : Jadi begini, pengelolaan kema-hasiswaan yang kita lakukan mengacu pada visi dan misi STKIP Surya yang dijabarkan dalam profil lulusan. Dari profil lulusan diharapkan lulusan STKIP Surya tidak hanya menguasai konten tetapi juga memiliki karakter, memiliki jiwa kepemimpinan, jiwa berorganisasi, manajemen, tidak kenal menyerah, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Untuk mencapai semua itu, pengelolaan ke-mahasiswaan terbagi atas beberapa bidang, antara lain pengembangan minat dan bakat, pembinaan karir dan alumni, dan pembinaan karakter dan asrama. Namun, karena jumlah maha-siswa masih relatif sedikit, maka pada saat ini baru difokuskan pada dua bi-dang yaitu penalaran, minat dan bakat serta pembinaan karakter dan asrama. Masing-masing dikelola oleh staf kema-hasiswaan.

Red : Sampai saat ini ada dua bidang pengelolaan ya Pak. Kemudian, fokus dari masing-masing bidang tersebut pada apa saja, Pak?

RM : Bidang penalaran, minat dan bakat berfokus pada organisasi mahasiswa mulai dari himpunan, BEM, UKM, ke-giatan mahasiswa baik bidang akade-mik maupun non akademik, dan pem-berdayaan prestasi. Bidang pembinaan karakter dan asrama berfokus pada kedisplinan mahasiswa baik akademik maupun perilaku sehari-hari di kampus dan asrama.

Red : Untuk bidang penalaran, minat, dan bakat, ada berapa organisasi ke-mahasiswaan (ormawa) yang ada sampai saat ini di STKIP Surya, Pak?

RM : Sampai saat ini ada 26 ormawa yang aktif. Sebenarnya yang terdaf-tar ada 40 ormawa kemudian terseleksi menjadi 26 ormawa saja.

Red : Apakah setiap mahasiswa di-wajibkan untuk mengikuti salah satu dari ormawa tersebut, Pak?

RM : Kita tidak bisa memaksakan kepa-da mahasiswa untuk wajib mengikuti, karena STKIP Surya merupakan sekolah yang sibuk. Mahasiswa tidak punya waktu untuk tidak belajar, karena se-tiap mahasiswa merupakan mahasiswa utusan daerah yang ditargetkan untuk lulus tepat waktu dengan IPK tinggi. Tidak seperti mahasiswa di kampus lain, mahasiswa kita membawa nama baik PEMDA dan sudah ditargetkan untuk lu-lus dalam kurun waktu tertentu. Memang, di dalam kurikulum tidak diatur agar mahasiswa wajib ikut salah satu ormawa. Namun, kemung-kinan kita akan membuat perubahan. Saya kasih contoh di beberapa kam-pus lain mahasiswa diwajibkan mengi-kuti mata kuliah olahraga, karena su-dah masuk dalam kurikulum. Ada juga kampus yang mewajibkan sedikitnya setiap mahasiswa mengikuti satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) karena ada nilai atau poinnya. Tidak menutup ke-

5Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013

mungkinan STKIP Surya juga bisa me-nerapkan kebijakan bahwa setiap ma-hasiswa diwajibkan mengikuti UKM yang diberikan nilai atau poin tertentu. Red : Apakah ada seleksi untuk maha-siswa bisa mengikuti ormawa, Pak?

RM : Ada seleksinya. Kita punya pedoman organisasi kemahasiswaan, panduan yang sudah di SK-kan ketua STKIP Surya. Dalam panduan terse-but dituliskan syarat untuk berdirinya UKM atau ormawa yaitu, sedikitnya harus ada 5 anggota yang memiliki mi-nat yang sama dan juga mau bekerja keras untuk membangun organisasi serta menjaga kelangsungannya. Sebe-lumnya juga diadakan wawancara oleh pembantu ketua bidang akademik dan kemahasiswaan kepada para maha-siswa yang akan mengelola UKM terse-but. Dari wawancara tersebut, mereka mempresentasikan visi, misi, logo, mo-tivasi, serta bagaimana kelangsungan-nya ke depan.

Red : Bagaimana peran pembantu ke-tua bidang kemahasiswaan dalam hal pendanaan UKM tersebut, Pak?

RM : Pembantu ketua bidang kema-hasiswaan membuka peluang kepada mahasiswa yaitu dengan menawarkan pendirian UKM. Ada sumber dananya, fasilitasnya, namun keberlangsungan-nya tetap tergantung mahasiswa dan peminatnya. Jika mahasiswanya tidak ada, UKMnya juga tidak bisa didirikan. Pendanaan selain dari STKIP SURYA adalah dari sponsor. Misalnya juga bisa dari salah satu UKM yang mengadakan kegiatan yang bisa meng-hasilkan dana, dari hasil uang sisa kegia-tan tersebut, mereka bisa menjalankan operasional kegiatan mereka selama se-tahun.

Red : Bagaimana peminatan dari ma-hasiswa dalam mengikuti UKM?

RM : Kebanyakan keinginan dari maha-siswa sendiri, ada yang untuk mengu-rangi kejenuhan belajar dari pagi sam-

Page 6: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 20146

LAPORAN UTAMA

pai sore, ada yang karena ingin mengisi waktu dengan kegiatan yang berman-faat.

Red : Pak, apakah boleh satu orang mahasiswa mengikuti lebih dari 1 UKM? Kemudian, maksimalnya boleh mengikuti berapa UKM?

RM : Belum ada batasan, tergantung kemampuan mahasiswanya. Untuk mengikuti UKM ada syarat IPK minimal yang harus dipenuhi, jika track record belajarnya jelek pihak kemahasiswaan lebih menyarankan mahasiswa terse-but untuk memprioritaskan perkulia-hannya. Ada mahasiswa yang ikut dua sampai tiga organisasi ... bagus, apalagi jika yang satu olahraga, kesenian, pe-nelitian. Sebenarnya semakin maha-siswa tersebut sibuk akan semakin bisa mengatur waktunya, semakin terbiasa berlatih dengan kesibukan yang banyak. Sehingga setelah lulus diharapkan me-miliki kemampuan manajemen waktu yang baik.

Red : Sejauh ini prestasi apa saja yang telah diraih oleh mahasiswa-mahasis-wi STKIP Surya, Pak?

RM : Mahasiswa kita banyak meraih prestasi yang cukup membanggakan baik di tingkat nasional maupun Inter-nasional yang diwakili oleh perorangan maupun tim. Di bidang olahraga seperti voli putri dan sepakbola, di bidang pe-nelitian dan karya tulis, serta di bidang kesenian paduan suara. Red : Wah, banyak sekali ya Pak. Boleh dibagi sedikit Pak, pengalaman Bapak ketika masih menjadi mahasiswa dulu dalam mengikuti UKM untuk memoti-vasi mahasiswa STKIP Surya juga.

RM : Ketika masih kuliah di Institut Teknologi (ITB) Bandung dulu saya mengikuti banyak UKM. Banyak man-faatnya mengikuti kegiatan-kegiatan UKM, seperti ketika lulus dan bekerja serta terjun ke masyarakat. Pada saat itu kita akan dihadapkan pada kondisi

yang sulit dan kemampuan untuk sur-vive. Misalnya kita memiliki kemam-puan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, kemampuan untuk me-ma-nage, minimal bagaimana membuat surat, bagaimana berbicara di telepon, bernegosiasi dan lain sebagainya. Hal ini sudah diakui oleh banyak orang sukses bahwa kegiatan ekstrakulikuler di kam-pus memang sangat bermanfaat.

Red : Terakhir, ada pesan untuk maha-siswa kita agar ikut aktif dalam ber-bagai UKM yang ada di STKIP Surya, Pak?

RM : Saya teringat puisi Chairil Anwar, yang berjudul Diponegoro, yang salah satu baitnya berbunyi “sekali berarti sudah itu mati”, artinya bahwa ketika hidup maka berbuatlah semaksimal mungkin yang bisa dilakukan, membuat diri berarti karena setelah itu ujung dari kehidupan adalah mati. Begitu juga keti-ka jadi mahasiswa, berbuatlah semaksi-mal mungkin, dalam studi, berorganisasi

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 2 | Oktober 20136

Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa sebagai salah satu sarana pembentukan mahasiswa berkarakter

Page 7: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

7Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

dan bersosialisasi baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Kesempatan tidak akan datang dua kali, jadikan-lah menjadi mahasiswa sebagai masa yang penuh arti, jangan disia-siakan, karena setelah tamat tidak akan men-dapatkan kesempatan seperti itu lagi. Setelah tamat adalah saatnya kembali ke masyarakat, sudah mengikuti ritme dalam kehidupan bermasyarakat. Jika mereka sudah bekerja dan mela-kukan banyak kesalahan akan sangat memba-hayakan untuk karirnya. Apalagi jika ada

LAPORAN UTAMA

7Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 2 | Oktober 2013

yang terjun ke dunia politik, kesalahan kecil dalam berkomunikasi dan beror-ganisasi bisa berakibat fatal. Selama jadi mahasiswa itulah kesempatannya untuk trial and error atau uji coba, bagaimana mereka berkomunikasi, bernegosisasi, berkegiatan, berorganisasi, mengada-kan publikasi di masyarakat yang meli-batkan orang banyak.

Red : Baiklah, kalau begitu terima kasih banyak Pak atas waktunya un-tuk berbagi. Semoga selalu semangat

dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa STKIP Surya.

RM : Ya. Terima Kasih kembali.

Selain wawancara dengan Bapak Rifki, tim redaksi juga mewawancarai, staf kemahasiswaan dan mendapatkan in-formasi berbagai prestasi mahasiswa STKIP Surya. Ada banyak prestasi yang diraih mahasiswa STKIP Surya dalam ku-run waktu tahun 2011 - 2014, disajikan bagian bawah tulisan ini.

• Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa 2014 – DIKTI, Lima mahasiswa STKIP Surya berhasil memenangkan hibah penelitian dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam Program Krea-tivitas Mahasiswa 2014. mereka adalah : Chairunnisa (PKM Karsa Cipta); Muhamad Fauzi Ashari (PKM Karsa Cipta); Trimahdania Ulandari (PKM Kewirausahaan); Eka Prihartini (PKM Kewirausahaan); Muthmainah (PKM Penelitian).

• Forum Indonesia Muda 2014, Juara II Kelompok Kolaborasi dan Juara III Kelompok Api Ekspresi yanh diwakili oleh Suhery Handoko

• Shell Eco-Marathon 2014, Hasil karya mahasiswa-mahasiswa STKIP Surya juga terpilih untuk mewakili Indonesia dalam babak final lomba ini yang akan dilaksanakan di Manila, Philipina pada bulan Februari 2014.

• Juara II Kejuaraan Voli tingkat Kopertis di Sumedang• Juara II AMPTPI Cup DPW-1B Kejuaraan Sepak Bola antar Mahasiswa Papua• Shell Eco-Marathon 2013, Hasil karya mahasiswa-mahasiswa STKIP Surya terpilih untuk mewakili Indonesia dalam

babak final lomba ini yang dilaksanakan di Sirkuit Sepang, Malaysia pada bulan Juni 2013.• Forum Indonesia Muda 13, Tahun 2012, STKIP Surya diwakili oleh John Hendri Tafui dan berhasil merah penghar-

gaan sebagai Peserta Terbaik.• LOGIKA (Lomba dan Kegiatan Matematika) 2013 diselenggarakan oleh Universitas Indonesia 23-24 Januari 2013,

Ramadhanil Fajri Islamy, Anas Azhar, dan Ahmad Zulfakar Rahmadi berhasil meraih juara III dengan judul makalah “Matematika Eksplorasi Pada Aplikasi Teorema Phytagoras untuk Mencari Luas Berbagai Model Trapesium”.

• Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Gema Mahasiswa Matematika (KKTI GMM) 2012 diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Bandung• Juara I : Ingri Lalan, Limson Putislutut & Yanti Nenobahan. Judul Makalah “Kegunaan Konsep Nilai Tempat Pada

Perkalian Bilangan Dua Angka dengan Dua Angka dengan Metode GASING (Gampang, aSyik dan menyenaNG-kan)

• Juara II : Denti V.E Nuban & Jhon Hendry T. Judul Makalah “Peran Gunung dan Lembah Sebagai Alat dalam Mempelajari Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Metode GASING

• Juara III : Handis Setioko dengan judul makalah “Penerapan Metode GASING dalam Pembelajaran Konsep Pem-bagian untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar

• International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2012 di Malaysia, Dibawah bimbingan Dr. Ing. Puji Untoro dan Dr. Ing. Arbi Dimyati, mahasiswa-mahasiswa STKIP Surya meraih prestasi :• Marwinda Koen & Andreanus Yotha, topik penelitian “Stove Using Low Concentration Bioethanol” berhasil

meraih penghargaan Medali Emas dan penghargaan khusus Norton University Special Awards• Agusthinus Alfred Sanyar, topik penelitian “Solid Bioethanol For Safety Transport“ yang berhasil meraih Medali

Perunggu.• International Robot Olympiad (IRO) 2011 diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara, 15 – 18 Desember

2011, Desmi Nurvita Juita Oemanu (dari NTT) berhasil meraih penghargaan TECHNICAL AWARD MEDAL, untuk kategori Robo Creative Robot.

Berbagai Prestasi Mahasiswa STKIP Surya (2011 - 2014)

Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa sebagai salah satu sarana pembentukan mahasiswa berkarakter

Page 8: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 20148

LAPORAN UTAMA

Menjadi Mahasiswa BerkarakterOleh : Rully Charitas Indra Prahmana, M.Pd. dan Jayus Riyadi S. M.Pd.

Page 9: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

9Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

dalam pembelajaran di bangku perkuli-ahan. Sudah saatnya pembelajaran di bangku perkuliahan lebih menekankan pada sisi afektif, yang tidak hanya diper-lukan untuk penguasaan kompetensi pembelajaran suatu mata kuliah itu sendiri, melainkan juga pengembangan karakter yang berujung pada peningka-tan kualitas moral bangsa.

Berkarakter Sebagai Suatu Identitas Karakter menunjukkan iden-titas suatu bangsa. Identitas ini kemu-dian yang membawa sebuah bangsa menunjukkan diri di hadapan dunia. Dunia yang terus menerus berubah dan berkembang menuntut sebuah bangsa untuk menjadi unggul dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, peningkatan kualitas karakter menjadi hal yang kru-sial dalam era globalisasi. Indonesia hari ini ditandai dengan krisis multidimensi yang antara lain tercermin dalam per-ilaku masyarakat yang menjadi lebih ko-rup, masyarakat awam yang lebih rapuh dan menjadi kehilangan arah, mudah goyah dan tanpa orientasi, mendemon-strasikan sikap anti sosial, anti kemap-anan, beringas dan kehilangan keseim-bangan antara rasio dan emosinya. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia tidak siap menghadapi perubahan zaman. Karakter bangsa Indonesia yang dikenal ramah, sopan, dan menjunjung gotong royong berubah menjadi beringas, me-nakutkan, mudah marah , dan kurang peduli dengan nasib bangsanya. Oleh karena karakter adalah produk budaya yang bersifat kolektif serta menular (diwariskan), semua karakter negatif

dari yang kecil, dan mulai dari saat ini. Pembangunan karakter dimulai dari diri sendiri artinya fokus membangun karakter adalah diri sendiri, bukan men-unggu dari orang lain. Karakter yang ko-koh tentunya dilatih dari kebiasaan baik yang kecil/sederhana, sehingga karakter yang terbentuk tidak akan mudah beru-bah, ketika situasi dan kondisi berbeda. Membentuk karakter butuh waktu yang lama, sehingga harus dimulai dari saat ini. Dalam melatih kebiasaan un-tuk membentuk karakter, tempat dan waktu yang tepat adalah di kampus. Kampus merupakan miniatur kehidu-pan di masyarakat. Ketika Anda sudah mampu hidup dengan baik di kampus, Anda memiliki modal yang cukup untuk menjalani kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya. Pembangunan karak-ter di kampus banyak sekali jalannya, di-antaranya mengikuti UKM, BEM, HMP, dan lomba karya ilmiah. Tujuan menjadi mahasiswa berkarakter secara umum adalah untuk memperbaiki kualitas karakter bangsa Indonesia melalui bangku perkuliahan. Di era Orde Baru, kita mengenal Penata-ran P4 (bahkan dengan sertifikat) untuk berbagai tingkatan, Pendidikan Moral Pancasila, hingga pendidikan agama. Tetapi, pada kenyataannya kompetensi tersebut hanya dikuasai dari segi kog-nitif. Akibatnya, materi yang didapat hanya berhenti sebatas pemahaman bukan kesadaran. Sehingga diharap-kan bahwa pendidikan karakter kali ini diberlakukan bukan sebagai studi , mel-ainkan penanaman nilai dalam pribadi setiap individu. Salah satu upaya yang bisa di-lakukan agar pendidikan karakter tetap mampu dilaksanakan adalah dengan mengkolaborasikannya dengan mata pelajaran yang dipelajari mahasiswa secara langsung. Selama ini, para dosen mengajarkan materi pelajaran, teruta-ma sains, tanpa melihat bahwa sesung-guhnya ada nilai -nilai yang dapat ditan-amkan pada mahasiswa. Sudah saatnya memunculkan nilai-nilai tersebut di

LAPORAN UTAMA

Sebelum membahas lebih jauh perihal mahasiswa berkarakter, kita perlu mengetahui apa yang di-

maksud dengan karakter. Menurut Ka-mus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: (1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang mem-bedakan seseorang dari yang lain. (2).Karakter juga bisa bermakna “huruf”. Dari definisi pertama tersebut kita bisa simpulkan bahwa, berkarak-ter adalah memiliki cara berpikir dan peri-laku yang unggul yang berbeda dengan individu lainnya yang berada dalam lingkungan dia berada (keluarga, masyarakat, kampus, kantor dll).

Mengapa Harus Berkarakter?! Saat ini, menjadi seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik. Peran guru sudah semakin meluas dan mendalam. Djama-rah menuliskan peran pendidik adalah sebagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilita-tor, pembimbing, demonstrator, pen-gelola kelas, mediator, supervisor, dan evaluator. Untuk mencapai kesemua peran tersebut, maka diperlukan ke-pribadian yang baik. Sebagai salah satu acuan ke-pribadian seorang guru, kita dapat meli-hat peraturan pemerintah tentang kom-petensi kepribadian guru. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 menya-takan bahwa kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, demokratis, mantap, ber-wibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara obyektif mengevalu-asi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Untuk mencapai kepribadian tersebut tentunya guru harus memiliki karakter yang kokoh. Karakter merupakan kebi-asaan yang terlatih, bukan kebiasaan yang dibawa sejak lahir. Pembangunan karakter bisa dimulai dengan prinsip 3M, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai

9Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 2 | Oktober 2013

“ Banyak orang mengata-kan kepintaran yang men-

jadikan seseorang ilmuwan besar. Mereka keliru,

semua itu adalah karena faktor karakter. “

(Albert Einstein)

Page 10: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201410

LAPORAN UTAMA

tersebut potensial untuk merusak karakter individu, yang pada akhirnya berdampak pada hilangnya karakter bangsa. Jika tanda-tanda tersebut selu-ruhnya menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, maka hal ini menandakan ada yang hilang dari pendidikan di Indo-nesia. Menyadari kondisi karak-ter masyarakat saat ini, pemerintah mengambil inisatif untuk mengutama-kan pembangunan karakter bangsa. Hal itu tercermin dalam Rencana Pemban-gunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, yang menempatkan pen-didikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi pembangunan nasional (http://pendikar.dikti.go.id/gdp/). Di era se-belumnya, pendidikan karakter telah diupayakan dan muncul sebagai mata pelajaran di sekolah. Namun pada keny-ataannya, pendidikan tersebut berhasil hanya sebatas pengetahuan, bukan se-bagai sikap yang tertanam dalam diri in-dividu. Sehingga diharapkan pendidikan karakter kali ini muncul bukan hanya sebagai penguasaan di ranah kognitif, melainkan juga sebagai character build-ing (pembangunan karakter) di ranah afektif

Menjadi Mahasiswa Berkarakter Pendidikan karakter meru-pakan merupakan suatu proses pen-didikan yang secara holistik yang men-ghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai pondasi bagi terbentukn-ya generasi yang berkualitas yang mam-pu hidup mandiri dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat dipertanggung-jawabkan. Pendidikan karakter pada hakikatnya merupakan konsekuensi tanggung jawab seseorang untuk me-menuhi suatu kewajiban. Selanjutnya, Foerster yang dikutip oleh Koesoema, menyatakan bahwa terdapat empat ciri dasar dalam pendidikan karakter, yaitu (1) keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasarkan hierarki nilai. Nilai menjadi pedoman normatif

setiap tindakan; (2) koherensi yang memberi keberanian, sehingga mem-buat seseorang teguh dengan prinsip tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko. Koher-ensi merupakan dasar yang memban-gun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredi-bilitas seseorang; (3) otonomi. Disini, seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat dari penilaian atas keputusan pribadi tanpa adanya pengaruh atau desakan dari pihak lain; dan (4) keteguhan atau kesetiaan. Ket-eguhan merupakan daya tahan sese-orang guna mempertahankan apa yang dipandang baik, dan kesetiaan ini meru-pakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih. Pendidikan karakter sangat penting ditanamkan sedini mungkin. Karena dengan karakter yang baik, maka kita melakukan hal-hal yang pa-tut, baik dan benar sehingga kita dapat berkiprah menuju kesuksesan hidup, kerukunan antar sesama dan berada pada koridor perilaku yang baik. Seba-liknya, kalau kita melanggar maka kita akan mengalami hal-hal yang tidak ny-aman, dari yang sifatnya ringan, seperti

tidak disenangi, tidak dihormati orang lain, sampai yang berat seperti melaku-kan pelanggaran hukum. Pendidikan karakter mem-butuhkan praktek nyata bukan hanya sekedar teori-teori dan konsep semata. Saat ini pendidikan karakter sangatlah digembor-gemborkan, karena dengan cara inilah bangsa Indonesia bisa ban-gun dari keterpurukan. Jurnal, artikel baik ilmiah atau pun non ilmiah, buku, konsep, gagasan, bahkan penelitian ten-tang pendidikan karakter saat ini sudah sangatlah banyak. Pelaksanaan pen-didikan karakter di kampus lebih tepat dilakukan dengan pendekatan percon-tohan (modelling), keteladanan (uswah) yang dilakukan oleh dosen. Ini dikarena-kan karakter merupakan perilaku (be-haviour), bukan pengetahuan sehingga untuk dapat diinternalisasi oleh maha-siswa, maka harus diteladankan bukan hanya diajarkan. Saat ini, peran dosen sangat penting sebagai pendidik, karena dosen menggantikan peran orang tua aslinya yang seharusnya mendampingi proses belajar anaknya selama perkuliahan, namun, karena jarak yang jauh, peran ini digantikan oleh dosen pembimbing mereka. Dosen dalam proses pembela-

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 2 | Oktober 201310

Aneka permainan dikembangkan untuk melatihan kerjasama dan kekompakan mahasiswa

Page 11: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

11Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

LAPORAN UTAMA

jaran memiliki peran yang sangat pent-ing. Bagaimanapun kemajuan IPTEKS, peran dosen akan tetap diperlukan. Un-tuk memenuhi tuntutan tersebut, maka dosen harus mampu memaknai pemb-elajaran, serta menjadikan pembelaja-ran sebagai ajang pembentukan kom-petensi dan perbaikkan kualitas pribadi mahasiswanya. Dosen harus memacu diri dalam pembelajaran, dengan memberi-kan kemudahan belajar bagi seluruh mahasiswa agar dapat mengembang-kan potensinya secara optimal dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut: 1) Orang tua yang penuh kasih sayang pada mahasiswan-ya, 2) Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para ma-hasiswa, 3) Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani mahasiswa sesuai minat, dan dosen se-bagai role model, 4) Kemampuan dan bakatnya, 5) Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk da-pat mengetahui permasalahan yang dihadapi mahasiswa dan memberikan saran pemecahnya, 6) Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab, 7) Membiasakan mahasiswa untuk saling berhubungan (silaturah-

mi) dengan orang lain secara wajar, 8) Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antara mahasiswa, orang lain, dan lingkungannya, 9) Mengem-bangkan kreatifitas, dan 10) Menjadi pembantu ketika diperlukan. Dalam Undang-Undang, sudah jelas sekali tentang kompetensi guru seperti apa saja yang dibutuhkan, yaitu dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 disebutkan seorang dosen harus memiliki empat kompe-tensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogis, personal, dan sosial. Aspek yang paling penting dan mendasar agar mampu mendidik karakter siswa adalah aspek personal (kepribadian), karena aspek inilah akan lahir komitmen diri, dedikasi, kepedulian, dan kemauan kuat untuk terus berbuat yang terbaik dalam kiprahnya di dunia pendidikan.

Hambatan Menjadi Mahasiswa Berkarakter Beberapa faktor yang men-jadi hambatan seorang mahasiswa berkarakter, yaitu sistem pendidikan yang kurang menekankan pembentu-kan karakter, tetapi lebih menekankan pengembang intelektual, misalnya sis-tem evaluasi pendidikan menekankan

aspek kognitif/akademik dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung pembangunan karakter yang baik. Se-lain itu, hilangnya kejujuran, rasa tang-gung jawab, tidak berpikir jauh kedepan (Visioner), rendahnya disiplin, krisis kerjasama, krisis keadilan, dan krisis kepedulian, juga memberikan andil se-bagai hambatan mahasiswa dari sisi internal mereka sendiri, untuk menjadi mahasiswa berkarakter. Selanjutnya, obat yang paling mujarab untuk men-gobati faktor internal tersebut adalah sikap jujur, bertanggungjawab, visioner, disiplin bekerjasama, adil, dan peduli.Saat ini dunia sedang memasuki era perubahan yang paling besar dan me-nantang dalam sejarah manusia. Hal ini terlihat dari perubahan radikal hampir dalam setiap aspek kehidupan modern, di antaranya adalah aspek pendidikan dan teknologi, yang menuntut setiap orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan era tersebut agar tetap bertahan dan tidak gugur seba-gai orang yang gagal. Tetapi, sayangnya sebagian besar dari kita, terutama para mahasiswa di Indonesia, tidak siap. Hal ini dapat kita liat dan rasakan dalam kehidupan akademis kita di lingkungan kampus tempat kita belajar.

11Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 2 | Oktober 2013

Page 12: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201412

Kunci utama dari pengamanan du-nia cyber adalah kekuatan sumber daya manusia yang mampu mela-

kukan serangan maupun pertahanan di dunia cyber. Mereka ini umumnya dike-nal sebagai “hacker”. Saat ini ada lebih dari 60.000 orang di Indonesia yang bermukim di dunia bawah tanah Inter-net Indonesia. Kita harus merangkul dan memberdayakan para anak muda hacker ini jika ingin pertahanan Indone-sia Jaya. Ada banyak sekali teknik pe-nyadapan yang dapat digunakan. Logika berfikir proses penyadapan adalah (1) kita harus bisa men-”dengar” trans-misi yang dikirim dan (2) kita harus bisa men-decode atau mengartikan transmi-si tersebut.

backtrack-linux.org/wiki/index.php/Pentesting_VOIP. Sistem operasi yang cukup mudah untuk melakukan hal tersebut antara lain adalah backtrack & kali linux. Bagi penyadap yang bisa mem-buat sendiri BTS Selular sebetulnya bisa saja melakukan penyadapan tekniknya dengan menipu handphone pura-pura menjadi BTS operator yang sesungguh-nya. Sehingga semua pembicaraan dan SMS dilalukan ke BTS palsu tersebut. Teknik ini membutuhkan biaya sekitar Rp. 100-200 juta saja bagi mereka yang dapat membuat BTS Selular sendiri. Penanganan terhadap penya-dapan telepon sebetulnya agak sulit terutama untuk memastikan bahwa HP kita di sadap. Jika kita mengetahui bahwa kita disadap, atau tidak ingin di sadap maka sebaiknya (1) ganti nomor /SIM card. (2) Gunakan aplikasi enkripsi saat berbicara. Bagi pengguna Android contoh aplikasi enkripsi dapat di per-oleh dari Google Play dengan keyword encrypt call. (3) Akan lebih baik jika kita dapat menggunakan handphone ber-basis Android yang diremaster khusus

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 201412

Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan aplikasi Sniffer untuk GSM/3G di tambah dengan Soft-ware Defined Radio (SDR)/alat untuk mendengarkan. Alat SDR yang sederha-na tersebut bisa berbentuk USB dongle untuk menerima TV digital di komputer. Contoh aplikasi Sniffer GSM/3G adalah Airprobe yang dapat dilihat di http://svn.berlin.ccc.de/projects/airprobe/ dan http://srlabs.de/uncategorized/airprobe-how-to/ Tentunya bagi penyadap yang bisa masuk ke infrastruktur telekomuni-kasi Indonesia, seperti sentral telepon, fiber optik, dan IntraNet operator, mere-ka dapat menjalankan aplikasi penetra-tion test VoIP. Teknik Pentest VoIP yang lumayan lengkap ada di http://www.

Dengan merebaknya “isu” penyadapan terhadap Presiden dan para petinggi negeri oleh negara asing, tampaknya kita harus mulai memikirkan langkah taktis yang perlu di ambil untuk melakukan pengamanan negara dan bangsa

maupun berbagai situs vital Indonesia di dunia cyber.

Keamanan Dunia Cyber di IndonesiaOleh : Dr. Onno W. Purbo

SAINS

Gambar : w

ww

. businessinsider.com

Page 13: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

13Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

untuk keamanan komunikasi (4) Koor-dinasikan dengan lembaga/operator terkait untuk membantu proses foren-sik dll. Sebaiknya dibuat prosedur tetap untuk para petinggi di republik ini agar seminimal mungkin melakukan komunikasi melalui jaringan komuni-kasi publik. Semua pengiriman suara/teks/gambar harus di enkrip. Sebaiknya menggunakan saluran komunikasi yang ada jaminan milik Indonesia sendiri. Jangan pernah menggunakan layanan gratis di Internet, baik itu, gmail.com, gtalk.com, yahoo.com, skype dll. Serangan di dunia cyber lebih rumit lagi dari pada telepon. Secara umum akan ada lima langkah dalam melakukan serangan di dunia cyber, yai-tu, (1) Pengumpulan Informasi, (2) Cari kelemahan, (3) Exploitasi/Serbu, (4) Naikkan Status menjadi administrator, (5) Instalasi Backdoor. Berbagai aplikasi ini sudah tersedia dan siap digunakan di sistem operasi untuk penetration test-ing seperti backtrack atau kali linux. Untuk menjamin pertahanan berbagai server/situs Indonesia, sebaik-nya dilakukan secara periodik (1) pene-tration test (pentest) ke sistem. (2) koor-dinasi secara nasional/sektoral akan hasil pentest. Membuat sebuah badan Computer Emergency Responds Team (CERT) secara nasional maupun sekto-ral untuk koordinasi. Cikal bakalnya su-dah diawali oleh Gildas dkk. Dari proses ini kita paling tidak akan memperoleh gambaran secara menyeluruh kondisi pertahanan dunia cyber Indonesia. Dari informasi tersebut, kita dapat menentu-kan langkah taktis yang perlu di lakukan untuk memperkuat pertahanan berba-gai server/situs Indonesia. Langkah taktis yang dapat kita lakukan untuk jangka sedang, antara lain adalah (1) Menutup semua lubang security yang ada di situs bahkan jika perlu tulis ulang source code web/PHP yang digunakan agar lebih sulit untuk di masuki aplikasi penyusup. (2) Memasang sebanyak mungkin sensor serangan jaringan seperti honeynet dan (3) di sisi server sebaiknya memasang Intrusion Detection System & Intrusion Prevention System di semua situs Indo-nesia dan pastikan untuk melapor se-cara otomatis ke CERT Indonesia. Untuk jangka panjang agar dunia cyber di Indonesia relatif aman,

13Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

jauh lebih baik. Selain itu, sistem ope-rasi yang yang digunakan di handphone sebaiknya menggunakan remaster an-droid yang merupakan turunan dari Linux. (3) Lakukan workshop/training/pelatihan keamanan jaringan secara in-tensif agar pengetahuan teknik penga-manan jaringan dapat dikuasai dengan baik oleh sebanyak mungkin orang dan yang paling penting untuk ketahanan republik ini dalam jangka panjang ada-lah (4) ubah kurikulum perkuliahan per-guruan tinggi agar keamanan jaringan/dunia cyber menjadi bagian penting dalam kurikulum dan yang tidak kalah penting adalah (5) menggunakan sis-tem operasi open source sejak dini, jika mungkin sejak SD atau SMP anak Indo-nesia mulai dibiasakan dengan Linux / open source. Terutama agar bangsa ini menjadi merdeka, mandiri, tidak “ter-jajah” dan tidak “bergantung” pada sistem yang dibuat oleh negara lain. (6) Pastikan agar semua administrator & root password semua sistem telekomu-nikasi & Internet Indonesia di pegang oleh Indonesia, bukan asing!. Dengan keterbatasan struktur birokrasi yang ada pemerintah mau-pun kurikulum di perguruan tinggi, In-donesia harus lebih banyak bersandar pada rekan-rekan/komunitas hacker bawah tanah di dunia cyber di Indone-sia untuk membentuk anak-anak muda yang tangguh di dunia cyber. Pola pen-dadaran dunia bawah tanah lebih mirip pesantren, berdasar ke berbagai forum diskusi elektronik, chatting. Beberapa kelompok yang cukup besar antara lain adalah echo, jasakom, indonesia backtrack team, xcode, muslim hacker dll. Forum diskusi yang cukup besar antara lain ada di kaskus dan Indonesia bactrack, forum ini sangat bermanfaat sekali untuk menggodok para hacker di Indonesia yang mampu menyerang maupun bertahan di dunia cyber.

Semoga dunia cyber Indonesia Jaya!

Dr. Onno W. Purbo.Staf pengajar di STKIP Surya dan Surya University. Lulus S3 dari University of Waterloo, Canada. Banyak bergerak dalam pengembangan teknologi informasi khususnya penerapan teknologi untuk masyarakat, Beliau juga telah menulis ribuan artikel dan lebih dari 40 buku tentang Open Source, Linux, Wireless, Computer Networking, Cloud, Hacking, Network Security.

kita perlu memastikan beberapa hal, seperti, (1) Pastikan root password se-mua peralatan telekomunikasi/server/router tidak berada di tangan asing. Yang menyedihkan, saat ini password root beberapa alat ini berada di tangan asing. (2) Pastikan jalur yang digunakan semua peralatan telekomunikasi tidak menggunakan jalur asing. Ini agak sukar untuk dipenuhi, apalagi karena banyak operator telekomunikasi kita saham-nya sebagian besar di tangan asing! (3) pastikan semua komunikasi penting dilakukan melalui saluran yang aman, baik itu menggunakan Virtual Private Network (VPN) maupun berbagai salu-ran aman seperti https maupun ssl. Konsekuensi yang harus disiapkan ada-lah Indonesia harus membuat sendiri Certificate Authority (CA) untuk menja-min keamanan pengiriman data melalui saluran Internet. Certificate Authority (CA) Indonesia harus terdaftar dalam browser yang digunakan di semua kom-puter baik itu Firefox, Chrome dll. Yang tidak kalah penting adalah (4) usahakan untuk menggunakan peralatan/sistem operasi buatan sendiri bukan asing. Jangan sampai kita menggunakan sis-tem operasi buatan asing, hal ini hanya mungkin jika kita menggunakan sistem operasi open source seperti Linux. Sumber Daya Manusia (SDM) dan prosedur menjadi kunci utama dalam kelanggengan pertahanan du-nia cyber. Langkah taktis yang minimal harus dilakukan antara lain adalah (1) buat ebook berbagai prosesur & ilmu pertahanan jaringan dalam bahasa In-donesia dan sebarkan secara bebas melalui server di Internet. Akan sangat berharga jika jasa para penulis e-book ini dapat dihargai oleh negara, tanpa e-book bahasa Indonesia akan menyulit-kan penyebaran pengetahuan karena sebagian besar berbahasa Inggris. (2) Sebaiknya menggunakan sistem ope-rasi open source di semua komputer di lembaga / instansi karena keamanannya Sumber : http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Onno_W._Purbo

SAINS

Page 14: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201414

SAINS

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 201414

Minyak, batu bara dan gas alam adalah bahan bakar fosil yang umum dipakai di Indonesia

bahkan di dunia. Hingga saat ini kon-sumsi bahan bakar terbesar masih di-pegang oleh minyak bumi dan disusul batubara, gas alam, dan paling akhir adalah energi terbarukan seperti panas bumi dan air. Indonesia memiliki cada-ngan minyak bumi sekitar 4 milyar bar-rel (1 barrel sekitar 150 liter), cadangan batu bara berkisar 3% dari jumlah ca-dangan dunia dan sebagian besar (70% - 75%) dieskpor ke luar negeri dan sisa-nya untuk domestik. Cadangan batu bara Indonesia diproyeksikan habis dalam 70 juta tahun ke depan, dengan asumsi jumlah cadangan sebesar 28 miliar ton dan tingkat produksi 400 juta ton per tahun. Untuk gas alam, total ca-dangan gas bumi Indonesia Indonesia di 2012 adalah sebesar 152,89 TSCF (tril-ions of cubic feet) atau sekitar 3% dari cadangan gas bumi dunia. Namun baru 6% dari jumlah cadangan yang ada yang dimanfaatkan dan diperkirakan cada-ngan gas bumi dapat bertahan hingga 59 tahun mendatang. Walau cadangan bahan bakar fosil yang ada mampu menopang Indo-nesia hingga puluhan tahun ke depan, emisi yang ditimbulkan dari penggu-naan bahan bakar fosil ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan ke-sehatan. Emisi gas yang dihasilkan dari bahan bakar fosil ini antara lain adalah emisi karbon dioksida, karbon monok-sida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, merkuri dan partikel-partikel berbahaya lainnya.

Mengingat cadangan energi fosil yang hanya mampu bertahan hingga puluhan tahun dan kekhawatir-an tentang dampak emisi bahan bakar fosil terhadap lingkungan telah me-nyebabkan dan meningkatnya minat akan sumber-sumber energi terbaru-kan seperti energi matahari, nuklir, air, angin, hydro power, samudra (ombak), biomassa, panas bumi, dan lain-lain. Dari keunikan Indonesia sendiri, energi panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang cocok bagi In-donesia, serta energi panas bumi nyaris tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Secara umum, sistem panas bumi dapat diartikan sebagai sistem penghantaran panas yang berada di dalam inti bumi ke permukaan. Bagian inti bumi ini sangat panas sehingga da-pat mencairkan batu dengan cukup mu-dah. Akibatnya adalah batu-batu yang panas di bawah permukaan bumi ikut memanaskan fluida termal sehingga terjadilah penguapan. Dalam perjala-nannya, fluida termal yang berupa uap dan atau air panas dapat tersimpan dalam suatu formasi batuan yang be-rada diantara sumber panas dan daerah tampungan panas (reservoir). Untuk memanfaatkannya, perlu dibuat lubang dengan cara mengebor ke daerah panas bumi pada kedalaman tertentu sehing-ga uap air dapat terbebaskan. Selama proses, di stasiun panas bumi dibor lubang seperti disebutkan di atas dan dibuat sumur injeksi dimana air dingin dipompakan ke sumur. Air dingin ini kemudian dialirkan melewati batu pa-

nas dan kemudian tekanan digunakan untuk mengeluarkan air kembali. Sete-lah air panas mencapai permukaan, air tersebut berubah menjadi uap, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya penggerak turbin. Kemu-dian uap yang sudah dibersihkan dan disaring lalu digunakan untuk mengge-rakkan turbin listrik, yang pada giliran-nya akan menghasilkan energi listrik. Secara lebih spesifik, sistem panas bumi yang umum ditemukan di Indonesia adalah sistem hidrotermal yang berasosiasi dengan pusat vulkanis-me atau gunung api. Sistem hidrotermal adalah sistem panas bumi dimana trans-fer panas dari sumber panas menuju permukaan bumi adalah melalui proses konveksi yang melibatkan fluida me-teorik (air hujan yang meresap jauh ke bawah permukaan tanah) dengan atau tanpa jejak fluida magmatik. Gunung api merupakan contoh dimana panas terkonsentrasi dalam jumlah besar dan umumnya gunung api, baik yang aktif maupun yang dormant, adalah sumber panas dari sistem panas bumi. Karena itulah, Indonesia yang dikenal berada pada jalur cincin api (Ring of Fire) – dae-rah dengan aktivitas gunung api yang cukup dinamis - memiliki potensi panas bumi atau panas bumi terbesar di dunia karena banyaknya gunung berapi yang ada di negeri ini. Menurut data Kementrian ESDM Indonesia, Indonesia memi-liki potensi energi panas bumi sekitar 29038 Mw atau setara dengan 19 milyar barrel minyak dimana angka itu adalah setaran dengan 40% dari cadangan pa-

Oleh :Anne Sirait, M.Si.

Energi Panas Bumi sebagai Pengganti Bahan Bakar Fosil

Imag

e : b

logs

.wor

ldba

nk.o

rg

Page 15: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

15Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

SAINS

15Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

nas bumi dunia. Potensi ini tersebar di 256 titik tambang panas bumi pada 26 propinsi. Kapa-sitas terpasang saat ini hanya 1189 Mw (4,3%) saja dari seluruh potensi yang ada. Namun masih sedikit yang dimanfaat-kan menjadi pembangkit listrik (yang dapat men-capai kisaran 1,2 Giga Watt). Hingga saat ini ada beberapa PLTP yang ak-tif memproduksi energi panas bumi seperti PLTP Kamojang (200 MW) Jabar, Lahendong 1,2 dan 3 (60 MW) Sulut, Dieng (60 MW) Jateng, Gunung Salak (375 MW) Jabar, Darajat (255 MW) Jabar, Wayan Windu (227 MW) Jabar, dan Sibayak (10 MW) Sumut. Melalui pro-gram pemerintah, sudah dan akan dibangun PLTP

Untuk saat ini Indonesia me-nempati peringkat ketiga dalam peman-faatan panas bumi menjadi pembangkit setelah Amerika dan Filipina. Padahal secara potensi Indonesia merupakan pemilik cadangan panas bumi terbesar di dunia. dengan potensi itu tentunya Indonesia sangat berkesempatan dapat menutupi dalam jumlah besar kebutuh-an energinya dengan Panas Bumi yang renewable dan ramah lingkungan itu. Hal yang dapat kita lakukan se-bagai peneliti adalah mengembangkan metode–metode baru dari segi pengo-lahan lapangan panas bumi yang lebih produktif dan efisien, model–model pembangkit listrik yang lebih efisien, dan bagaimana cara memanfaatkan e-nergi yang diperoleh dari sumber panas bumi ini. Dengan potensi yang hanya ada di Indonesia – lokasi yang berada di Ring of Fire dunia – tentunya kita semua

mengharapkan Indonesia mampu men-jadi pemimpin dalam pengolahan dan produksi energi panas bumi di dunia.

Referensi:• BP Migas, Buletin No. 73 - Badan Pelak-

sana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Jakarta, Agustus 2011

• Ditjen Migas, Tim Kajian Batubara Nasional, Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara, 2006

• Fridleifsson, I. B., Direct Use of Geother-mal Energy Around the World, GHC Bul-letin, Islandia, Desember 1998

• Long, M., Lewis, B., Ralph, M., Geother-mal Power Production: Steam fro Free, Idaho, USA

• Prastawa, A., Mengembangkan Po-tensi Panas Bumi di Indonesia, Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi En-ergi BPPT

• Saptadji, N., Energi Panas Bumi (Geo-thermal Energy), ITB

Gambar 2. Posisi negara Indonesia yang berada pada daerah Ring of Fire

skala kecil maupun besar yang nantinya berguna menggantikan sumber pem-bangkit listrik konvensional. PLTP skala kecil dibangun di beberapa propinsi yang memiliki kapasitas maksimal 5 Mw dengan total kapasitas 200 Mw. Substi-tusi ini dapat menghemat penggunaan BBM sebesar lebih dari Rp 1,1 triliun per tahun (Prastawa, 2011). Selain itu peme rintah melalui BPPT mulai mengem-bangkan PLTP skala kecil dengan mene-rapkan teknologi binary cycle dengan kapasitas maksimum 1 Mw, pengem-bangan prototipe PLTP binary cycle 2 kw, pilot plant PLTP binary cycle 100 kW dan PLTP skala kecil kapasitas 3 MW dengan teknologi condensing turbine. Pemerintah telah mencanang-kan program cepat tanggap untuk me-ningkatkan kapasitas total listrik hingga 10,000 MW di tiap PLTP. Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkirakan bahwa hingga tahun 2014 akan ter-produksi hingga 1,200 MW dari PLTP. Diharapkan melalui pengembangan-pengembangan yang sudah dan akan dilakukan pada lapangan-lapangan po-tensial ini pada tahun 2025 Indonesia mampu memproduksi energi panas bumi sebesar 9,500 MW.

Gambar 1. Skema struktur bumi dan sistem panas bumi

Gambar 3. Potensi energi panas bumi Indonesia

Anne Sirait, M.Si. menyelesaikan pendidikan S2 di bidang Geofisika Reservoir pada Universitas Indonesia dan lulus tahun 2009. Bergabung dengan STKIP Surya sejak bulan Juli 2012 sebagai Dosen Fisika. Selain bidang Fisika Anne, sang-gat menggemari aktifitas olahraga, jurnalistik dan pencinta alam.

Page 16: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201416

KEMAHASISWAAN

TERMODINAMIKA “Telusuri Misteri Dunia Fisika” merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) periode 2013-2014 bertemakan “Du-niaku Dunia Fisika”, dilaksanakan pada tanggal 11-12 Oktober 2013, di Gedung SURE. Kegiatan ini bertujuan untuk me-nambah wawasan ilmu fisika dan organ-isasi, membentuk mahasiswa yang cer-das dan aktif dalam berorganisasi, dan memperkenalkan lebih jauh keberadaan HIMAFI Diikuti oleh 52 mahasiswa, kegiatan ini dilaksanakan jenis dan metode sebagai berikut : pemberian materi tentang Pengenalan Fisika dan keajaiban Fisika oleh Agustinus Sahyar / Pend.Fisika / 2010 dan Marwinda Koen / Pend. Fisika / 2010, materi HIMAFI dan Organisasi oleh ketua HIMAFI (Galuh Titi Fatimah), Pendidikan Karakter oleh pem-bimbing HIMAFI bapak Agus Roh-man, jurit malam, pertunjukan bakat, manaje-men konflik, serta berbagai permainan dan outbound.

WISATA IT Merupakan program kerja Him-punan Mahasiswa Prodi TIK yang bertu-juan meningkatkan kualitas mahasiswa melalui kunjungan ke salah satu peru-sahaan IT, sebagai ajang silaturahmi di-antara mahasiswa Prodi TIK STKIP Surya,

menambah pengalaman dan menanam-kan jiwa kebersamaan antar mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-27 Oktober 2013 di Gedung Telkom Multimedia (STO Gambir) dan Plaza Ge-dung SURE Centre, diikuti oleh 56 ma-hasiswa Prodi TIK, dengan mengusung tema ‘Memperat kebersamaan dan pen-ingkatan kualitas mahasiswa prodi TIK melalui Wisata IT”.

SEMINAR NASIONAL IT (SNIT) Kegiatan Seminar IT yang ber-temakan “Desain Jaringan Internet Menggunakan Wireless” dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang jaringan internet menggunakan wireless, mengembangkan pembuatan teknologi jaringan wireless secara mandiri dan membina mahasiswa dan masyarakat dalam konsep pengembangan keter-ampilan teknologi IT. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 November 2013, di Aula Gedung SURE (Kampus STKIP Surya) dan diikuti oleh 135 orang yang meru-pakan mahasiswa(i) dan pelajar dari beberapa institusi : STKIP Surya, Surya University, SMA Islamic, MAN 4 Jakarta, SMT Mahakarya, dan STMIK Indonesia. Seminar ini menghadirkan pembicara Bapak Onno W. Purbo, dan demonstrasi mahasiswa Himpunan Prodi TIK tentang pembuatan wireless sederhana.

KOMPETISI MAHASISWA RAYON 6 KOP-ERTIS 4 Tahun 2013, STKIP Surya terpil-ih menjadi koordinator pelaksana seleksi di Rayon 6 dalam kegiatan Kompetisi Mahasiswa Perguruan Tinggi se–Kota Tangerang dalam bidang futsal putri, voli putri dan paduan suara. Kompetisi dilaksanakan bulan September – Oktober 2013 bertujuan menyalurkan minat, bakat, potensi serta prestasi mahasiswa dalam bidang seni dan olahraga, meningkatkan daya saing bangsa melalui kegiatan kemahasiswaan serta menjalin persahabatan antar ma-hasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Rayon 6 kopertis IV Kota Tangerang. Diikuti lebih dari 12 perguruan tinggi di kota Tangerang, dengan hasil : • Futsal Putri : Juara I UMT; Juara II

STKIP Surya• Voli Putri : Juara I STKIP Surya; Juara

II Akbid Bhakti Asih Ciledug; Juara III UMT

• Paduan Suara : Juara I STKIP Surya; Juara II STMIK Buddhi; Juara III AK-BID Bina Husada

Sebagai juara 1 dalam bidang voly putri dan paduan suara, STKIP Surya akan mewakili Rayon 6 bertanding di tingkat Kopertis 4 bersama 10 perwakil-an dari masing-masing rayon di lingku-ngan Kopertis 4.

Kegiatan dan Prestasi MahasiswaOleh : Rifky Muhida, Ph.D. dan Tju Suminar Ayu, S.Pd.

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 201416

Page 17: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

17Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

KEMAHASISWAAN

17Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

PRADIK DAN DIKSARMIL MENWA Resimen Mahasiswa (MENWA) satuan STKIP Surya pertama kali dipelop-ori oleh Bapak Rifki Muhida, Ph.D yang kala itu menjabat sebagai Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan STKIP Surya. Pendirian Resimen Mahasiswa di kampus bertujuan mempersiapkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan, sikap disiplin, fisik dan mental serta ber-wawasan kebangsaan agar mampu mel-aksanakan tugas Tri Dharma perguruan tinggi dan menanamkan dasar-dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada tujuan pendidikan nasional, seba-gai wadah penyaluran potensi maha-siswa dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban dalam bela negara dan mempersiapkan potensi mahasiswa se-bagai bagian dari potensi rakyat dalam Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (SIS-HANRATA). Perekrutan anggota menwa di STKIP Surya dilaksanakan Bulan Novem-ber 2012, proses pembinaan dan seleksi menwa dilaksanakan selama 8 Bulan. Pra Pendidikan dilaksanakan pada tanggal 22-24 November 2013 diikuti sebanyak 9 orang, selesai PRADIK anggota MENWA diberangkatkan untuk mengikuti Pen-didikan Pendahuluan Bela Negara pada 26 November – 11 Desember 2013, di Batalyon II tempur Marinir.

BAKSOS PEDULI BANJIR Kegiatan penggalangan dana bantuan social dan pengumpulan paka-ian layak pakai untuk para korban ban-jir Jakarta dilaksanakan oleh Mahasiswa STKIP Surya melalui kerjasama organisasi kemahasiswaan, yaitu BEM, MENWA dan beberapa organisasi mahasiswa lainnya. Penyerahan bantuan dilaksana-kan pada tangal 26 Januari 2014 di Posko bencana banjir GOR Otista Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa kepedulian social di kalangan civi-tas akademika STKIP Surya untuk dapat berbagi kepada masyarakat yang mem-butuhkan.

ASIAKU (APRESIASIKU UNTUK INDONE-SIA) TAHUN 2014 Kegiatan ASIAKU merupakan Program Kerja BEM STKIP Surya tahun 2014. Kegiatan yang dilaksanakan tang-gal 22 Februari 2014 pada pukul 13.00 ini bertemakan “Harmoni Budaya Ne-geri-Ku” diikuti oleh seluruh mahasiswa STKIP

Surya. Dilaksanakan di Gedung Sure, ber-tujuan mengajak mahasiswa STKIP Surya untuk ikut berperan aktif memperkenal-kan dan melestarikan budaya Indonesia, mengembangkan bakat dan kreativitas mahasiswa STKIP SURYA sebagai upaya meningkatkan prestasi mahasiswa, serta mempererat persatuan dan kesatuan antar mahasiswa STKIP Surya. Kegiatan yang dibuka langsung oleh ketua STKIP Surya Bapak Eddy Yu-suf, Ph.D tersebut salain menyajikan berbagai macam kesenian dari berbagai daerah juga dilaksanakan Dialog Inter-aktif Mahasiswa Berprestasi yang me-nampilkan Sdr. Suhery Handoko (Pend. TIK/2012) – Forum Indonesia Muda ke 14, Falenthino Sampouw (Pend. Fisika/2012) – FIM ke 15 dan 5 tim ma-hasiswa STKIP Surya yang lolos dalam seleksi Program kreativitas mahasiswa (PKM) tahun 2014.

APEL PAGI RESIMEN MAHASISWA SATU-AN STKIP SURYA Selain melaksanakan piket ha-ri-an, Apel pagi merupakan salah satu program kerja MENWA Satuan STKIP Surya yang dilaksanakan 1 bulan sekali di minggu pertama atau ke-2. Apel pagi dimaksudkan untuk pembinaan anggota terkait kecintaan terhadap bela negara yang diisi dengan pembelajaran beror-ganisasi, pengecekan kesiapan beraktivi-tas selama 1 bulan penuh, pengarahan dari Pembina MENWA terkait kedisipli-nan waktu, kerapian, evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 bulan terakhir, motivasi dan ditutup menyanyikan lagu wajib nasional.

MENGIKUTI LOMBA PADUAN SUARA (NFF) UKM Paduan Suara STKIP Surya berpartisipasi dalam mengikuti kom-petisi National Folklore Festival ke 8 (NFF 8th) yang dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2014, bertempat di Universitas In-donesia. Tim STKIP Surya masuk dalam 11 besar terbaik dalam ajang tersebut.

CEMERLANG-UKM RUBIKS Kegiatan Cerdas, Mendidik, Raih Gemilang (CEMERLANG) dengan tema “Menciptakan Generasi Lebih Cer-das dalam Satu Hari” yang dilaksana-kan pada tanggal 18 Januari 2013 pukul 09.00 sampai dengan 15.30 WIB, ber-tempat di plasa SURE dan sekitarnya.

Page 18: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201418

SUARA MAHASISWA

Teater Dulmuluk, Budaya Khas Palembang

Konon Palembang merupakan ibu kota kerajaan bahari Buddha terbe-sar di Asia Tenggara pada saat itu.

Kerajaan Sriwijaya namanya, kerajaan ini mendominasi Nusantara dan Seme-nanjung Malaya pada abad ke-9. Kota ini dikenal dengan julukan “Bumi Sriwi-jaya”. Pendiri kerajaan Sriwijaya adalah Raden Patah yang merupakan ketu-runan dari raja Brawijaya dari kerajaan Majapahit yang mengalami kekalahan dan kemudian melarikan diri ke kota Palembang dan membangun kerajaan sendiri yaitu kerajaan Sriwijaya. Ibu kota dari provinsi Sumate-ra Selatan ini juga terkenal memiliki kesenian tradisional berupa pertunjuk-an teater yaitu Dulmuluk. Teater Dul-muluk lahir dan diciptakan di kotama-dya Palembang, terbentuknya teater ini melalui tahapan yang panjang. Dimulai sejak pembacaan syair atau tutur, hing-ga menjadi teater utuh seperti sekarang ini. Kata Dulmuluk sendiri berasal dari nama pemeran utamanya yang berna-ma Raja Abdulmuluk Jauhari. Kesenian ini dibawa oleh seorang pedagang keli-ling yang masih mempunyai darah ketu-runan Arab yang bernama Wan Bakar ke Palembang. Dulunya pada 1954 Wan Bakar bertempat tinggal di kampung tangga takat (16 ulu) palembang, pria yang mempunyai nama lengkap Shecj Ahmad Bakar ini sering sekali melaku-kan perjalanan berdagang ke Singapura, Malaysia, Kepulauan Riau, dan pulau Bangka, Ia menyebarkan syair dulmuluk dari mulut ke mulut menceritakannya kepada satu persatu masyarakat atau para sahabatnya yang datang dan ber-tamu ke rumahnya, selain itu Ia juga

membawa kitab-kitab bacaan yang ber-isikan hikayat baik dalam bentuk syair maupun cerita biasa untuk keperluan sendiri, dan diantara kitab yang ia bawa terdapat kitab syair Abdulmuluk yang di bawa dari singapura dalam tulisan huruf melayu atau yang sering di sebut tulisan arab gundul, sedangakan syair Abdul-muluk ini sendiri dikarang oleh seorang wanita yang bernama Saleha yaitu adik perempuan dari Raja Ali Haji Ibn Raja Achmad Ibn yang dipertuan muda Raja Haji FiSabilillah yang bertahta di Negri Riau pulau penyengat Indra Sakti pada abad ke-19, ternyata kisah raja Abdul-muluk ini berangsur-angsur tersebar keseluruh penjuru kota palembang dan sangat di gemari oleh masyarakat. kare-na ketertarikan tersebut maka akhirnya seluruh masyarakat yang yang mengge-mari dulmuluk berkumpul dan mem-buat persatuan pecinta Dulmuluk. Semakin hari jumlah anggota persatuan ini semakin bertambah dan akhirnya tersebar ke seluruh sumatera bahkan sampai ke Eropa. Berangsur-angsur, seiring berjalannya waktu terce-tuslah ide dari para pencinta Syair Dul-muluk untuk menjadikan syair tersebut suatu pertunjukan atau pagelaran, dan akhirnya pagelaran pertama kali dul-muluk pun terlaksana pada 1910 hingga tahun 1930 adalah bentuk teater Dul-muluk yang masih asli, karena setelah tahun 1930 masuklah sandiwara dan bangsawan dari jawa maka sedikit ber-pengaruh pada pertumbuhan Teater Dulmuluk di Palembang, Dan akhirnya setelah tahun 1942 Dulmuluk diman-faatkan untuk propaganda pemerintah dan ditampilkan diatas pentas atau

panggung. Pada masa itu teater Dul-muluk sangat digemari masyarakat. hampir setiap acara selalu dimeriah-kan dengan pagelaran teater Dulmuluk yang diadakan pada malam hari men-jelang atau setelah hari persedekahan, pagelaran diadakan semalam suntuk mulai dari pukul 20.30 hingga pukul 04.00 pagi harinya. Teater dulmuluk juga memiliki perbedaan dengan kesenian tradisional teater dari daerah lain misalnya (Ke-toprak di Jawa Tengah, Ludruk di Jawa Timur dll), antara lain adalah : 1. Dialog nya seringkali menggunakan

pantun atau syair.2. Peranan wanita di perankan oleh

laki-laki, atau lebih tepatnya lagi hanya laki - laki yang bermain.

3. Di awal dan di akhir pertunjukan Dulmuluk terdapat nyanyian dan tarian yang bernama “Beremas”.

4. Dalam pertunjukan Dulmuluk, me-nampilkan kuda Dulmuluk sebagai ciri tersendiri.

5. “bukan kuda lumping “.6. Adanya tarian dan nyanyian

didalam pertunjukan Dulmuluk yang digunakan sebagai simbol suasana hati, contohnya : saat se-dih, senang, marah, yang biasanya diungkapkan sambil berdendang dan menari.

7. cerita dulmuluk hanya mencerita-kan dua syair yaitu syair raja Abdul-muluk dan syair Zubaidah siti.

8. Sebelum pertunjukan Dulmuluk di-Gelar biasanya dilakukan upacara kecil dan pembacaan do’a untuk keselematan/tolak balak.

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 201418

Oleh : ChairunisaMahasiswa Prodi Pendidikan Fisika

Page 19: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

19Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

PENELITIAN MAHASISWA

Di tahun 2013, prestasi mahasiswa STKIP Surya tergambar pada keterlibatan para mahasiswa pada berbagai lomba atau kompetisi ilmiah. Salah satunya adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari DIKTI. PKM merupakan

salah satu kegiatan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Ditjen Dikti yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa berdasarkan penguasaan sains dan teknologi. Melalui program PKM ini, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplemantasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, kerjasama tim maupun kemandirian. Beberapa pro-gram yang telah diajukan dan mendapat pendanaan dari DIKTI antara lain adalah:

Program Pengembangan Media Pem-belajaran Visual Berbasis Open Source sebagai Penarik Benang Merah antar Rumus dan Fenomena Alam (Muthmainah, Dinna Cilvia Asri, Ichtiar Rizki Erianti, Jefrid Taimenas) Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar Fisika den-gan mengembangkan pembelajaran ak-tif melalui pembelajaran visual berbasis open source. Model pembelajaran yang memanfaatkan software open source seperti Virtualdub dan ImageJ, mene-rapkan model pembelajaran visual aktif dimana siswa dapat mengerti konsep materi secara konkret dimana proses-nya dapat dilakukan berulang-ulang. Se-bagai sampel, penelitian dilakukan de-ngan cara membuktikan konsep dasar mengenai perhitungan besar konstanta (k) pada gerak osilasi harmonik seder-hana dan laju penyebaran zat pada proses difusi.

Program TA-SHIRT (Teknologi Air Track Sederhana Berbasis Sensor Cahaya) sebagai Solusi Penyediaan Alat Prakti-kum Fisika Mekanika Sekolah Menen-gah Atas di Indonesia (Chairunnisa, Marwinda Koen, dan Mu-hammad Arif) Program yang diajukan ada-lah membuat alat peraga fisika teru-tama untuk pelajaran mekanika bagi siswa SMA kelas X dan XI. Penelitian ini difokuskan pada rancang bangun Air Track sederhana berbasis sensor se-bagai alat bantu eksperimen mekanika dasar. Istimewanya alat Air Track ber-basis sensor ini adalah dari bahan baku yang mudah diperoleh sehingga dapat

Penelitian Mahasiswa dalam “Program Kreativitas Mahasiswa”

dibuat secara mandiri oleh sekolah-se-kolah baik didaerah perkotaan maupun daerah pedesaaan. Beberapa perco-baan fisika yang dapat memanfaatkan Air Track ini antara lain praktikum mo-mentum, sistem massa pegas, kinema-tika, gerak benda tanpa gesekan, dan aplikasi hukum newton.

Program Futsuu Gakusei Store (Eka Prihartini, Asri Gita, Marini Okta-ria, Putri Lestari) Program ini memanfaatkan limbah kertas, koran dan majalah be-kas untuk membuat origami 2D dan 3D. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah sistem ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Dalam proses Amati, ke-giatan survei pasar dilakukan dengan membanding produk yang akan dihasil-kan dengan produk dari produsen se-jenis yang sudah memiliki nama besar. Dalam proses Tiru, dilakukan kegiatan mempelajari bagaimana proses pem-buatan dan pengembangan produk oleh produsen lain. Dalam proses Modifikasi, kegiatan difokuskan untuk menciptakan produk baru yang lain dari produk pasar dengan cara menambahkan beberapa ciri khas yang dapat diunggulkan.

Program Hogu Elektrik untuk Pen-skoran Otomatis Pertandingan Tae-kwondo (Ahmad Zulfakar Rahmadi, Marezhaq Salsabilla, Muhamad Fauzi Ashari, Syi-roja Isyatirrodiyah) Hogu (body protector) elektrik merupakan salah satu bentuk pengem-bangan alat dalam pertandingan Tae-kwondo. Hogu elektrik menerapkan

Dirangkum Oleh : Anne Sirait., M.Sc.

sistem penskoran otomatis. Hogu be-kerja dengan memanfaatkan sensor dan transmisi data nirkabel. Sensor dilekatkan pada hogu dan kaos kaki at-let sehingga saat kaki yang dilapisi de-ngan kaos kaki mengenai hugo, secara otomatis skor langsung dapat terlihat pada monitor. Nilai (skor) dari tendang-an ini dihitung dari seberapa besar te-kanan yang dirasakan oleh hugo dari pukulan atau tendangan atlet. Dengan harga hugo elektrik yang mencapai Rp. 14.000.000,- ; penelitian ini difokuskan pada pembuatan hugo elektrik dengan menggunakan bahan baku yang lebih murah dan berkualitas. Program Martabak Manis dan Asin dari Kulit Pisang (Masin Kusang) sebagai Camilan Bergizi (Trimahdania Ulandari, Bella Tania, Evin Kurniasih, Sari Yulli Safitri, Sri Lestari) Program ini merupakan kegiat-an kewirausahaan dengan membuat inovasi baru dibidang makanan. Pe-nelitian ini memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan baku utama mar-tabak MASIN KUSANG (Manis Asin dari Kulit Pisang). Kulit pisang dipilih karena mengandung 68,90 % air, 18,50 % kar-bohidrat, 17,50 %, vitamin C, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B. Martabak dipilih karena ku-dapan ini cukup disukai dan mudah didapatkan. Salah satu jenis makanan yang dapat dibuat dengan memanfaat-kan kulit pisang adalah martabak. Mar-tabak dengan bahan baku kulit pisang ini memilki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan martabak manis bia-sa yang ada dipasaran. Martabak mas-ing kusang ini memilik kadar gula yang cukup rendah dan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan martabak biasa.

Salah satu karya mahasiswa menggunakan limbah kertas dalam program PKM Gakusei Store.

19Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

Page 20: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201420

Keterampilan Abad 21 dan Kurikulum 2013. Terdapat penafsiran yang berma-cam-macam terkait Indonesia jaya. Dili-hat dari berbagai macam sudut pandang, bisa jadi Indonesia Jaya itu dilihat dari militernya kuat, pendidikannya hebat di-mana banyak orang yang mendapatkan nobel, masyarakat yang mempunyai pen-dapatan tinggi, dll. Mengacu pada HDI (Human De-velopment Index) yang dikeluarkan oleh PBB untuk mengukur kualitas kehidupan bangsa, Indonesia masih berada di ting-kat medium. Yang menjadi tangatangan bagi bangsa Indonesia saat ini adalah glo-balisasi dimana bangsa Indonesia harus siap bersaing di bidang apapun dengan negara manapun. Dalam hal ini Kita harus mencari solusi mengenai Bagaimana memper-siapkan untuk mencapai Indonesia Jaya terutama di Bidang Pendidikan? Prof Yohanes Surya, Ph.D. se-bagai pembicara kunci dalam seminar tersebut mengungkapkan mimpinya jika di tahun 2030 dapat tercapai Indonesia Jaya, dan tahun 2045 menjadi Indonesia Super Power. Berdasarkan posisi paten tahun 2010, diketahui bahwa paten yang sudah dikeluarkan Indonesia hanya 15 paten berbeda dengan negara-negara lainnya

seperti China yang mencapai 314 ribu paten, Amerika Serikat 216 ribu paten. Padahal dosen pengajar jumlahnya 160 ribu, dosen yang melakukan penelitian ada delapan ribu, tapi hasil paten hanya 15. Ini menjadi salah satu titik lemah yang harus diperbaiki. Sektor pendidikan harus mem-perhatikan sisi riset. Segalanya kita pu-nya, kekayaan alam berlimpah, sumber daya manusia yang hebat, hal itu terlihat dari berbagai medali emas juara dunia yang sudah diperoleh, misalnya: Lomba karya ilmiah tingkat dunia, Lomba olim-piade Fisika tingkat dunia, Lomba me-madukan sains dan teknologi tingkat du-nia, dll. Dalam rangka mencapai Indo-nesia Jaya perlu dibangun lebih banyak lagi sekolah-sekolah berbasis riset dan universitas berbasis riset, dll. Dengan adanya sistem pendidikan berbasis riset akan mengarahkan anak untuk memiliki keterampilan abad 21 yaitu keterampilan berpikir kritis, dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Jika dikembangkan se-jak usia dini, semakin lama akan semakin terasah jiwa keterampilan abad 21-nya. Dr. Onno W. Purbo sebagai pem-bicara kunci kedua menyampaikan perlu-nya upaya untuk menghadapi tantangan globalisasi salah satunya adalah di bidang

Seminar Nasional Pendidikan STKIP Surya dengan tema “Integrasi Ket-erampilan Abad 21 dalam Kurikulum

2013 untuk Mewujudkan Indonesia Jaya” diselenggarakan pada tanggal 15 Febru-ari 2014. Seminar ini dihadiri oleh key-note speaker yang terdiri atas : (1) Prof. Yohanes Surya, Ph.D (2) Prof. Onno W. Purbo, Ph.D (3) Dr. Nancy Susianna, M.Pd dan (4) Bryan Holzer, M.BA Seminar nasional pendidikan ini merupakan seminar nasional pendidikan pertama yang diselenggarakan oleh STKIP Surya yang dihadiri oleh 65 pemakalah dan 87 peserta dari dalam dan luar neg-eri yang terdiri dari guru, dosen, pemer-hati pendidikan dan mahasiswa. Tempat pelaksanaan seminar di dua tempat yaitu FameHotel Serpong dan Kampus STKIP Surya. Jutri Taruna, Ph.D selaku ketua panitia mengharapkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan seba-gai sarana berbagi informasi dan dialog pengembangan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran matematika, sains dan TIK. Ketua STKIP Surya yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Bapak Mauritsius Tuga Ph.D mengungkap-kan bahwa terdapat tiga kunci dalam tema seminar tahun ini yaitu Indonesia Jaya,

KEGIATAN

Seminar Nasional PendidikanMatematika, Sains dan TIKOleh : Mira Rosalina, S.Pd. M.T.

“Berdasarkan posisi paten di tahun 2010, bangsa Indonesia hanya memiliki 15 paten, berbeda dengan negara-negara lainnya seperti China 314 ribu paten, dan Amerika 216 ribu paten. Perlu adanya sistem

pendidikan berbasis riset untuk mencapai Indonesia Jaya.” (Prof. Yohanes Surya, Ph.D)

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 201420

Page 21: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

21Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

teknologi. Untuk mencapai Indonesia jaya, diperlukan pembelajaran yang lebih aktif, tidak menoton dan membuat siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. Hal itu bisa dilakukan salah satunya den-gan penggunaan Sistem Operasi Linux dalam bidang pendidikan yang diketahui bahwa OS tersebut merupakan OS open source yang memiliki banyak software pendidikan yang dapat diakses dengan gratis baik untuk tingkat SD, SMP, SMA maupun perkuliahan. Pembicara kunci ke tiga, Ibu Dr. Nancy Susianna, M.Pd yang menggaris-bawahi bahwa dalam kurikulum 2013 harus melihat satu kesatuan yaitu antara kompetensi, kegiatan belajar mengajar dan penilaian. Kurikulum 2013 mene-kankan pada kompetensi lulusan. Kom-petensi dasar yang harus dimiliki dalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kegiatan belajar yang dilakukan mene-kankan pada pendekatan ilmiah, keakti-fan siswa dan pembelajaran yang aktif. Penilaian yang dilakukan merupakan pe-nilaian authentic.

Dalam rangka mencapai Indo-nesia Jaya, atas inisiatif Prof. Yohanes Surya, telah dikembangkan kurikulum sains surya yang didalamnya terintegrasi keterampilan abad 21, yaitu keterampi-lan berpikir tingkat tinggi, Kerjasama, Tanggung Jawab, Komunikasi, dll. Data hasil penelitian yang di-lakukan terkait perancangan pembela-jaran keterampilan abad 21, hanya 17% yang dapat merancang pembelajaran abad 21, setelah dianalisis lebih dalam hanya 2,5 % yang dapat merancang pembelajaran abad 21. Harus dilakukan upaya sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman pendidik ter-hadap pembelajaran abad 21. Bryan Holzer, M.BA sebagai pembicara kunci ke empat, menceritakan terkait pembelajaran yang dilakukan di Amerika Serikat dan pembahasan keter-ampilan abad 21. Menurut Bryan, terda-pat mismatch terkait kemampuan lulu-san sekolah dengan lapangan kerja yang dibutuhkan, sehingga diperlukan upaya untuk menanggulangi hal tersebut. Salah

satunya dengan menerapkan keterampi-lan abad 21 yang mencakup Learning and Innovation Skills, Information, media, and tecnology skills, life and career skills. Sidang utama seminar ini di-lakukan di Fame Hotel Gading Serpong, yang dilanjutkan dengan sidang pararel di kampus STKIP Surya. Seminar Nasional Pendidikan ini disemarakkan juga dengan adanya bazar penjualan berbagai macam media pen-didikan dari berbagai perusahaan dan pameran pendidikan oleh mahasiswa STKIP Surya. Seminar nasional pendidi-kan ini disponsori oleh beberapa peru-sahaan diantaranya adalah Famehotel Serpong, PT.Abadi Nusa, PT. Eduspec, PT. Ina Publikatama, PT. Indeks, PT. Zenius Education, PT. Eduspec, dan PT. Indone-sia Publishing. Acara berlangsung lancar dengan terakhir sesi penutupan oleh ketua pelaksana dan dilanjutkan den-gan pembagian sertifikat. Diharapkan di tahun berikutnya dapat diselenggarakan seminar nasional pendidikan serupa yang lebih baik lagi.

Gambar diatas merupakan denah sebuah perumahan, Garis merupakan jalan, sedangkan angka merupakan nomor rumah. Penduduk di peruma-han tersebut suka memberi hadiah kepada tetangga spesialnya. Tetangga spesial adalah nomor rumah yang terdapat di seberang jalan yang memi-sahkan keduanya dan lebih dekat ke rumah pak RT dibanding dengan di-rinya. Rumah Pak RT adalah rumah bernomor 1. Contoh: tetangga spesial dari 28 adalah 11, tetangga spesial dari 16 adalah 5, tetangga spesial dari 18 adalah 5. Tentu saja tidak semua rumah memiliki tetangga spesial, con-tohnya rumah nomor 1, 3, 17, dll.

Siapakah tetangga spesial dari 99?

2

Qui

zLog

ika

KEGIATAN

KONSER Enam musisi bernama Ali, Berty, Cakra, Denis, Eric, dan Felik, akan memainkan tiga buah lagu dalam sebuah kon-ser. Tiap lagu membutuhkan dua biola, sebuah cello, dan sebuah piano. Tentu saja tiap orang harus bermain dalam minimal satu lagu, dan tiap orang hanya bisa memainkan satu instrumen dalam tiap lagu (jika dia bermain di lagu itu). Karena takut performanya berkurang, jika seseorang memainkan dua lagu berurutan, maka instrumen yang dimainkan dalam kedua lagu tersebut tidak boleh sama.• Ali hanya bisa bermain biola, dan harus memainkan

lagu pertama;• Berty dan Eric keduanya dapat bermain biola dan pi-

ano;• Cakra dapat bermain biola dan cello;• Denis hanya dapat bermain cello;• sedangkan Felik hanya dapat bermain piano.

1. Dari keenam musisi tersebut, siapa sajakah yang tidak dapat bermain di lagu kedua?

2. X ternyata tidak bisa bermain di konser karena tangannya terjepit pintu. Ternyata kelima musisi sisanya tetap dapat menjalankan konser sesuai syarat-syarat di atas. Siapakah X?

1TETANGGA SPESIAL

Page 22: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201422

Oleh : Dr. Doddy Kustaryono

Polimer Koordinasi Berpendar Berbasis Senyawa Lanthanida [Ln2(C8H4O4)3(H2O)4]∞

Polimer koordinasi berbasis lan-tanida sebagai sistem berpendar merupakan suatu tantangan me-

narik dalam hal desain dan sintesis sen-yawa ini. Ketertarikan penulis terutama rekayasa polimer berbasis lantanida dan ligand asam lemah dengan struktur rigid seperti ligand benzena polikarbosi-lat, pada temperatur ruangan. Golongan Lantanida yang di-maksud adalah 14 elemen yang dimulai dari unsur lanthanum (Ar = 57) dalam sistem periodik. Bertentangan dengan istilah lantanida atau rare earth, sen-yawa ini relatif melimpah di kerak bumi, terutama dalam bentuk oksida. Sen-yawa dalam golongan lantanida yang mempunyai kemampuan dalam berp-endar adalah Europium (Eu), Terbium (Tb), Disprosium (Dy), dan Samarium (Sm). Reaksi antara 3 ekivalen Na-TER dan 2 ekivalen LnCl3∙6H2O pada tem-peratur ruangan menghasilkan polim-er koordinasi dengan rumus umum [Ln2(C8H6O4)3(H2O)4]∞. Senyawa ini terkristalisasi dengan 8 bilangan koor-dinasi yang dapat digambarkan sebagai distortion dodecahedron, dalam sis-tem triklinik P-1 (no 2), a=10.12420(2) Å, b=10.0694(1) Å, c=10.0956(3) Å, α=102.247(2)°, β=91.118(1)°, γ=101.518(2)°, V = 596.63(3) Å3, Z = 2 (gambar 1). Analisis spekstroskopi absorbsi - emisi dan hasil pemotretan dibawah sinar UV 256nm ditunjukkan pada gam-bar 2, senyawa berbasis terbium mem-berikan emisi berwarna hijau, sedang-kan europium berwarna merah. Sintesis polimer koordinasi ber-

basis lantanida heteropolinuklear dengan formula umum, [(∑i=1Ln

ixi)

(C8H4O4)(H2O)4]∞, dengan ∑i=1xi

= 3, dimana Ln1 melambangkan salah satu ion lantanida antara La dan Tm (kecuali Pm) atau Y, telah dilakukan. Hasilnya semua sen-yawa yang dihasilkan isostructural dengan [Tb2(C8H4O4)3(H2O)4]∞. Difraktogram sinar X dari mik-rokristalin [Ln2(C8H4O4)3(H2O)4]∞ dimana Ln adalah campuran anta-ra Y dan La ditunjukkan oleh gam-bar 3 disamping.

Gambar 1. a. Perspective sepanjang sumbu ab dari polimer koordinasi [Tb2(bdc)3(H2O)4]∞. b. Poli-hedron koordinasi dari terbium dalam struktur polimer

a. b.

Gambar 2. A. Spektrum absorpsi/eksitasi senyawa [Tb2(C8H6O4)3(H2O)4]∞ dan [Eu2(C8H6O4)3(H2O)4]∞. B. Spetrum emisi senyawa berbasis (atas) Terbium dan (bawah) Europium

Gambar 3. Difraktogram sinar X dari [Ln2(C8H4O4)3(H2O)4]∞ , Ln adalah campuran Y dan La. Sisipan: jari-jari ionik dari beberapa ion lantanida terhadap fungsi nomer atom.

RISET

13

13

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 201422

Page 23: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

23Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

RISET

Dari gambar 4, Pengamatan pada puncak λ = 616 nm 5D0→

7F5 dan λ = 546 nm 5D4→

7F5, senyawa heterobi-nuklear tidak mengubah pola spektrum emisi tetapi hanya mempengaruhi in-tensitasnya, yaitu intensitas emisi pada λ = 616 nm meningkat sebanding den-gan penurunan intensitas emisi pada λ = 546 nm sebanding dengan menin-gkatnya kandungan Eu dalam hetero-binuklear. Teramati pula, ketika kand-ungan Tb = 10-50 %, intensitas puncak Tb sangat lemah dan kebalikannya peningkatan intensitas puncak utama Eu secara eksponensial dimulai dari 5 % kandungan Eu. Dapat disimpulkan bahwa perubahan warna secara visual dapat dijelaskan dari fenomena spek-trum emisi ini, dimana dengan adanya Europium akan menghilangkan warna dari Terbium. Terdapat dua fenomena yang mempengaruhi jalur luminesensi dari sistem heterobinuklear ini, yang perta-ma adalah efek antena yaitu terjadinya transfer energi dari ligan ke inti logam. Yang kedua adalah deseksitasi non radi-atif dari Tb ke Eu seperti yang ditunjuk-kan pada gambar 5. Dari sudut pandang struktur kristal [Ln2(C8H6O4)3(H2O)4]∞,

satu atom lantanida (gambar 6) dikeli-lingi oleh 4 atom lantanida lain dengan jarak rata-rata 5,5 Å dan empat atom lantanida lain dengan jarak 8 Å. Fenom-ena transfer energi antar logam ini mengikuti mekanisme interaksi dipol-dipol (mekanisme dekster) yang dipe-ngaruhi oleh jarak. Jadi dapat disimpul-kan bahwa transfer energi pada sistem ini pasti terjadi dikarenakan jarak yang dekat antara atom logam yang satu ke atom logam yang lain.

Seluruh penelitian di atas dida-nai oleh Hibah Penelitian RISTEK yang berasal dari Menristek untuk tahun 2010-2011, dan untuk tahun 2014, dana penelitian yang didapat bersumber dari Hibah penelitian TWAS (The world academy of Science, Triente-Italia), yang merupakan penelitian lanjutannya, yai-tu sintesis polimer koordinasi dengan penggunaan beberapa ligand berstruk-tur rigid lainnya seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4. Spektrum emisi [EuxTb2-x(C8H6O4)3(H2O)4]∞ di bawah eksitasi sinar UV pada λ = 312 nm, sisipan sampel difoto dibawah eksitasi UV 312 nm

Gambar 6. Gambar [EuxTb2-x(C8H6O4)3(H2O)4]∞ sejajar dengan sumbu b

Gambar 5. Skema transfer energi dari ligan ke logam dan de-seksitasi antar logam non radiatif dari Terbium ke Europium

Dr. Doddy Kustaryono, S.Si., Apt., MS., DEA. : adalah ahli di bidang drug design dan imaging, memperoleh gelar Doktor di bidang material science dari INSA Rennes, Prancis. Gelar S2 dari University of Montpellier 1. Sedangkan pendidikan S1nya didapat dari ITB dalam bidang Farmasi. Sebelum bergabung di STKIP Surya, Dr. Doddy bekerja sebagai dosen di University of Versailles.

23Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

Page 24: Suryakanta Edisi 1, Volume 3

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 201424

REKAM PERISTIWA

Untuk kedua kalinya, STKIP Surya menyelenggarakan Seminar dan Workshop penggunaan Scanning Electrone Microscope (SEM) yang di-laksanakan bekerjasama dengan Surya University dan PhenomWorld pada bulan Maret 2014 lalu.

Sebuah buku berjudul “Short Course Calculus for Beginners”, yang ditu-lis oleh para tutor dan dosen matematika STKIP Surya Adelia Pramarista, Petra Suwasti, Indra Bayu Muktyas dan Rully Charitas Indra Prahmana, telah diterbitkan oleh Penerbit Andi. Penulisan buku ini juga dapat di-jadikan salah upaya untuk sosialisasi pelajaran matematika yang Gam-pang, Asyik dan Menyenangkan (GASING).

Berbagai usaha peningkatan pengetahuan dan kapasistas bagi para staf pengajar terus dilakukan, diantaranya dengan dengan penyelenggaraan sosialisasi pengurusan Beban Kerja Dosen yang nantinya akan sangat bermanfaat untuk para dosen dalam pengurusan sertifikasi maupun bagi institusi dalam pengurusan akreditasi institusi.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Yapen Bpk. IRony Theo Ayorbaba, A.P., M.Si. berkunjung ke STKIP Surya untuk ber-tatap muka dengan para mahasiswa asal Yapen. Dalam kesempatan tersebut, beliau menerima laporan perihal perkembangan belajar para mahasiswa dan masukan berbagai hal yang ditemui oleh mahasiswa se-lama mengikuti pendidikan di STKIP Surya.

Bekerjasama dengan program CSR Bank OCBC NISP “I Love Science” STKIP Surya menyelenggarakan program pelatihan matematika dan sains untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 10 Sekolah Dasar di Jabodetabek. Acara ini didahului dengan kegiatan ToT untuk para guru dan asisten (mahasiswa).

Untuk memperluas wawasan para dosen maupun para tutor, STKIP Surya menyelenggarakan seminar yang dihadiri oleh : Martin Spinrath dari Institut fur Theoretische Teilchenphysik, Karlsruhe Institute of Technology, Germany yang membahas masalah “Introduction to Grand Unification”