Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

24
1 Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Transcript of Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Page 1: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

1Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Page 2: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 20122

Buletin STKIP SuryaSURYAKANTA

PembinaProf. Yohanes Surya, Ph.D.(Ketua STKIP Surya)

Pengarah / Dewan Redaksi• Eddy Yusuf Ph.D. (Ketua Harian)• Mauritsius Tuga Ph.D. (Pembantu

Ketua 1 Bidang Akademik)• Ir. Sri Irianti (Pembantu Ketua 2 Bidang

Keuangan)• Rifky Muhida, PhD. (Pembantu Ketua 3

Bidang Kemahasiswaan)• Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu

Ketua 4 Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kemitraan)

• Nina Sugiarti, P.Si., Ph.D. (Pembantu Ketua 5 Bidang Operasional)

Pemimpin Redaksi / Penanggung JawabAgus Purwanto, Ph.D.

Tim Redaksi• Dr. Eng. Niki Prastomo• Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.• Vidia Paramita, M.Sc.• Rully Charitas I. P. M.Pd.• Anne Meylani Magdalena Sirait. M.Si.• Elfa Fitriana, S.Pd.• Fauzan Joko

Layout & DesainBiro Komunikasi, STKIP Surya

Foto CoverPanitia OSPEK 2012, STKIP Surya

SekretariatBiro Komunikasi STKIP SuryaGedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.AJl. Scientia Boulevard Blok U/7Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, IndonesiaEmail : [email protected]

PenerbitSTKIP Surya

EDITORIAL

Para pembaca yang budiman,

“Beri aku 1000 orang tua maka aku akan mencabut Semeru dari akarnya, dan beri aku 1 anak muda maka aku akan mengguncangkan dunia.” Itulah sebuah kutipan dari bapak proklamator kita Ir. Soekarno, yang ditekan-kan kembali oleh Prof. Yohanes Surya dalam pidato upacara bendera di gedung SURE tanggal 17 Agustus 2012. Buletin SURYAKANTA edisi bulan September 2012 kali ini khusus men-gangkat tema makna kemerdekaan Indonesia di era globalisasi untuk mewu-judkan Indonesia jaya. Dalam edisi ini, kami spesial menyajikan artikel opini mengenai kemerdekaan bangsa yang dipandang dari sisi kemajuan pendidi-kan. Berkaitan dengan itu pula, kami mewawancarai Bapak Eddy Yusuf selaku ketua Harian STKIP Surya yang berbagi cerita tentang program-program pen-didikan yang mempersiapkan para calon guru berkualitas di Indonesia. Para calon guru ini di kemudian hari diharapkan akan kembali ke daerah masing-masing untuk membangun daerah tersebut lewat pendidikan. Yang berbeda dari edisi ke-dua SURYAKANTA adalah ikut sertanya mahasiswa dalam mengisi kolom di buletin ini. Selain adanya laporan kegia-tan mahasiswa, para mahasiswa berbagi tentang daerah asalnya mulai dari makanan, kebiasaan lokal, sampai ke tempat-tempat pariwisata. Keanekaraga-man budaya yang ada di kampus menjadi sebuah keuntungan bagi kita yang ingin mengenal daerah-daerah di segala penjuru Indonesia lebih jauh. Semoga dengan saling berbagi, “Bhinneka Tunggal Ika” dapat menjadi slogan hidup yang kita jalani setiap hari. Dari sisi akademik, kami menampilkan sebuah artikel ilmiah popular yang membahas tentang kordinat gol and sebuah artikel inspirasi mengenai “Menjadi seperti Idola”. Kami juga membahas prestasi-prestasi yang telah di-capai oleh para dosen dan peneliti di STKIP Surya berupa hibah penelitian dari International Foundation for Science dan Third World Academy of Sciences. Semoga Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus bagi pembaca sekalian. Dan dengan mengangkat tema kemerdekaan, kami harap buletin ini menginspi-rasi pembaca untuk mengikuti semangat perjuangan memajukan bangsa dan “mengguncang dunia”.

Salam,

Tim Redaksi

Page 3: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

3Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

DAFTAR ISI

12 Inspirasi : Sukses seperti Idola, Why Not ?

14 Sains : Pembelajaran Titik Koordinat Menggunakan

Permainan “Koordinat Gol”

Kemahasiswaan 16 Kegiatan Mahasiswaan STKIP Surya

18 Suara Mahasiswa

20 Orientasi Mahasiswa Baru 2012

21 RISET : Kegiatan Penelitian di STKIP Surya

22 JELAJAH : SURE Center, behind the scene

24 Rekam Peristiwa

Pendidik Berkualitas untuk Indonesia JayaMenjadi seorang guru belum menjadi profesi yang diminati banyak orang di Indonesia. Pada-hal negeri ini membutuhkan ba-nyak sekali tenaga pendidik yang dapat mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang da-pat bersaing di era globalisasi

Laporan Utama

Pendidikan Untuk Membuat Indonesia TersenyumTantangan dunia pendidikan telah menjadi perkara yang sangat penting bagi Indonesia. Jika pada masa prakemerdekaan, pendidik-an diperlukan untuk mempersiapkan apa dasar-dasar dan tujuan pendirian negara Indonesia, maka pada masa ini pendidikan sangat dibutuhkan sebagai penyokong bagi generasi muda untuk mengisi ke-merdekaan sesuai dengan tujuan dan cita-cita pendiri bangsa.

8

4

Page 4: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 20124

Pendidik Berkualitas Untuk Indonesia Jaya

Oleh : Vidia Paramita, M.Sc.

4

Wawancara :

Eddy Yusuf, Ph.D(Ketua Harian STKIP Surya)

Menjadi seorang guru belum menjadi profesi yang diminati banyak orang di Indonesia. Padahal negeri ini membu-tuhkan banyak sekali tenaga pendidik yang dapat memper-siapkan sumber daya manusia Indonesia yang dapat bersa-ing di era globalisasi. Di STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Surya yang didirikan tahun 2009, calon-calon guru dibimbing dan dilatih dengan metode yang gampang, asik, dan menye-nangkan, sehingga mereka dapat menjadi pendidik yang berkualitas yang menyebar-kan semangat belajar ke se-mua orang di sekitar mereka nantinya.

Page 5: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

5Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

LAPORAN UTAMA

Dalam edisi kali ini, tim redaksi melakukan wawancara dengan Bapak Eddy Yusuf, Ph.D. selaku

ketua harian STKIP Surya untuk meng-etahui lebih banyak visi misi dan cara pembelajaran di sekolah ini. Sebelum bergabung di STKIP Surya, Pak Eddy bekerja di beberapa institusi pendidikan di Australia dan Amerika sebagai pene-liti. Bidang penelitian yang digelutinya adalah fisika material dan biofisika. Keinginannya yang kuat untuk ikut ber-peran serta membangun sumber daya manusia di Indonesia membawanya kembali ke Indonesia dengan segudang pengalaman penelitian dan pengajaran yang dikemudian hari terbukti sangat bermanfaat dalam proses belajar meng-ajar para calon guru di STKIP Surya. Menjadi pendidik baginya ada-lah panggilan yang mulia. Seperti yang dikatakan oleh Henry Adams “Efek se-orang guru adalah sepanjang masa, dia tidak dapat mengetahui kapan dan di mana pengaruh hidupnya akan ber-henti.”

Tim Redaksi (Red): Selamat pagi Pak Eddy, bagaimana kabarnya hari ini?

Eddy Yusuf (EY): Baik sekali.

Red : Banyak yang bilang, kalau menjadi guru itu membuat kita awet muda, ya Pak. Bapak setuju dengan hal itu ?

EY : Ya saya pikir itu betul. Dua bulan yang lalu saya baru menghadiri reuni 20 tahun SMA dan bertemu dengan guru-guru saya. Luar biasa sekali guru-guru saya wajahnya tidak jauh berubah.

Red : Pak, bisa dijelaskan sedikit tentang tujuan dan cita-cita dari STKIP Surya?

EY : Kami mempunyai visi yaitu men-jadi institusi pendidikan terdepan yang menghasilkan tenaga pendidik global dan berkualitas di bidang sains dan teknologi. Di sini kami mempersiapkan para calon guru yang akan kembali ke

daerahnya masing-masing untuk me-majukan daerahnya melalui pendidikan sains dan teknologi. Kami percaya de-ngan investasi pendidikan, masyarakat di daerah tersebut dapat meningkatkan kemandirian ekonomi. Dan secara na-sional kita dapat mewujudkan Indone-sia yang merdeka dari kebodohan dan kemiskinan, dan dapat bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya. Kami menyebutnya dengan “Indonesia Jaya”.

Red : “Tenaga pendidik global dan berkualitas” itu adalah tenaga pendidik yang seperti apa, Pak?

EY : “Tenaga pendidik global dan berkualitas” yang kami maksud di sini adalah guru yang mampu bersaing pada level internasional dari sisi keilmuan dan pedagogis. Selain itu guru tersebut harus mempunyai integritas yang tinggi, dapat menjadi inspirasi bagi para mu-ridnya, dan berdedikasi untuk mema-jukan Indonesia terutama di wilayah-wilayah/daerah tertinggal.

Red : Di Indonesia, sudah didirikan ba-nyak sekolah keguruan. dan peminatnya tidak terlalu banyak, lantas, apa yang

menjadikan STKIP Surya ini berbeda dengan yang lain ?

EY : Saya pikir, perbedaan utama antara STKIP Surya dan institusi keguruan lain-nya terletak pada kerinduan kami untuk memajukan pendidikan di daerah tert-inggal di Indonesia. Hal ini tercermin dari mahasiswa kami yang merupakan kiriman dari pemerintah daerah, teruta-ma daerah tertinggal. Mahasiswa STKIP Surya ini dibiayai penuh oleh pemerin-tah daerah yang nantinya harus kembali ke daerah asal untuk menjadi guru di sana. Tentunya tujuan yang mulia tidak bisa tercapai tanpa adanya “mesin penggerak” yang memadai. Di STKIP Surya, kami mempunyai 2 “mesin” yang ampuh: dosen yang berkualitas dan berdedikasi tinggi, dan metode penga-jaran yang inovatif : gampang, asik, dan menyenangkan. Kegiatan belajar mengajar dirancang untuk memastikan setiap ma-hasiswa mendapatkan bimbingan yang diperlukan. Sebagai contoh metode pengajaran matematika yang digunakan sangat membantu mahasiswa menang-kap materi dengan lebih cepat. Dedikasi para dosen ditunjukkan dengan kesi-

Kegiatan praktikum di laboratorium, untuk menambah ketrampi-lan dan pemahaman mahasiswa

5Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Page 6: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 20126

LAPORAN UTAMA

gapan mereka untuk memberikan jam tambahan untuk memperkuat landasan mahasiswa. Kami juga memusatkan diri pada penelitian pendidikan walau-pun penelitian dalam bidang sains dan teknologi juga tetap didukung. Dengan hadirnya mahasiswa dari daerah yang sangat beragam, ini membuka peluang yang sangat besar untuk penelitian di bidang pendidikan, misalnya metode pembelajaran yang efektif untuk budaya lokal/khas daerah tertentu. Pertanyaan yang muncul adalah apakah sebuah metode yang dikembangkan untuk se-buah budaya tertentu bisa di-terapkan pada budaya lain? Ini menjadi hal yang sangat menarik untuk diteliti terutama dalam konteks mencari benang merah strategi pembelajaran lintas kultural. Red : Ada berapa program studi di STKIP Surya dan berapa jumlah dosen yang ada saat ini, Pak?

EY : Sekarang ini kami memiliki 3 pro-gram studi yaitu Pendidikan Matema-tika, Fisika, dan Teknik Informatika. Saat ini kami dalam proses pengajuan ijin untuk membuka program studi pen-didikan kimia. Mudah-mudahan tahun depan ijin sudah bisa kami dapatkan. Sampai saat ini kami memiliki dosen pengajar berjumlah 42 orang,

30 orang memiliki gelar Doktoral, dan 12 orang dengan gelar Magister. Jika dibandingkan dengan jumlah maha-siswa kami, dari angkatan 2010 sampai angkatan 2012, yang berjumlah sekitar 700 orang, maka rasio perbandingan mahasiswa dengan dosen menjadi seki-tar 17:1. Sebagian besar para dosen adalah lulusan luar negeri, ada yang dari Jepang, Amerika, Malaysia, Australia, Perancis, dan lain-lain. Mereka semua membawa yang keahlian yang beragam dalam bidang sains dan teknologi yang menjadi nilai tambah bagi keunggulan STKIP Surya.

Red : Bagaimana dengan kegiatan peng-abdian masyarakat bagi para dosen, Pak?

EY : Oh ya, itu juga termasuk. Selain pengajaran dan penelitian, pengabdian kepada masyarakat adalah komponen penting dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh dos-en. Bentuknya bermacam-macam: ada yang terlibat dalam pelatihan untuk ol-impiade, ada yang memberikan pelati-han-pelatihan pada anak-anak SD sam-pai SMA, ada yang melakukan pelatihan guru di masyarakat, ada yang memfasili-tasi teknologi terapan, dan lain-lain. Selain itu, para dosen juga se-cara aktif mempunyai kegiatan ekstra

membimbing UKM (Unit Kegiatan Ma-hasiswa) di kampus.

Red : Mengenai UKM nih, Pak. Sekarang ini sudah ada berapa UKM?

EY : Banyak dan beragam, ya. Ada seki-tar 30 lebih. Memang UKM harus diada-kan sebagai wahana kegiatan yang juga berkaitan dengan penalaran, keilmuan, minat, bakat, dan kegemaran. Mahasiswa kami memiliki ini-siatif tinggi dalam mengadakan UKM-UKM ini. Bermacam-macam jenisnya dari yang olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, bela diri, sampai ke UKM membaca dan menulis, handycraft, ro-botik, pecinta alam, dan ada juga UKM budaya internasional dan UKM bahasa Jepang. Pokoknya sangat beragam dan akan bertambah terus sesuai dengan minat serta insiatif mahasiswa kami. Saya rasa ini baik sekali karena para mahasiswa dapat belajar banyak mengenai hal-hal seperti kerja sama, kepemimpinan, dan kegiatan organisasi melalui UKM-UKM yang mereka ikuti.

Red : Wah, UKMnya mulai dari yang standard sampai yang unik-unik ada, ya. Pak, dalam usia STKIP Surya yang baru 2 tahun berdiri ini, apakah sudah ada prestasi-prestasi yang sudah dicapai yang mengangkat nama STKIP Surya ?

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 20126

Page 7: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

7Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

LAPORAN UTAMA

Saya dengar bapak barusaja mendapat-kan hibah dari Third World Academy of Sciences untuk penelitian di biofisika dan terpilih menjadi Indonesia Visiting Fulbright Scholar tahun 2012 ini.

EY : Ya betul, selain dari saya sendiri, ada beberapa dosen STKIP Surya yang berhasil memenangkan grants dan fel-lowship untuk penelitiannya. Contohn-ya Bapak Yalun Arifin, PhD yang men-dapatkan hibah dari Indonesian Toray Science Foundation. Beliau bersama Ibu Lies Dwiarti juga mendapatkan hibah International Foundation for Science untuk penelitiannya di bidang bioenergi dan produksi Itaconic acid. Ada juga Dr. Handri Santoso dan Jaha Nababan, MSc. Yang memenangkan hibah dari Google untuk penelitian e-learning. Kalau dari mahasiswa, tiga dari mereka menang di ajang Internaional Engineering Einvention and Innova-tion Exhibition tahun 2012 di Malaysia. Dua dari mereka yaitu Marwinda Koen dan Andreanus Yotha mendapat medali emas dan Agusthinus Sanyar mendapat medali perunggu. Mereka melakukan penilitian mengenai bioethanol. Selain itu dosen-dosen STKIP Surya juga pernah membimbing Tim Robot Papua yang berprestasi di ajang International Robot Olympiad ke 13 ta-hun 2011 di Jakarta.

Red : Dalam beberapa tahun ke depan ini, apa yang menjadi target yang ingin dicapai oleh STKIP Surya ?

EY : Memang perjalanan kami menuju cita-cita masih sangat panjang. Dan anda benar, harus ada target dan check-points baik dalam jangka pendek mau-pun menengah juga. Di tahun 2013 kita akan mem-persiapkan diri untuk akreditasi na-sional. Ini pekerjaan berat yang perlu didukung oleh seluruh civitas acade- mica STKIP Surya. Tahun 2015 akan menjadi tonggak sejarah STKIP Surya karena STKIP Surya akan meluluskan mahasiswa untuk pertama kali. Pada tahun 2020, kami ingin menjadi sekolah keguruan dan ilmu pendidikan yang dapat bersaing di level internasional. Dan di tahun 2030, target kami adalah menghasilkan 10.000 guru berkualitas yang akan disebar ke segala penjuru tanah air untuk membangun daerahnya masing-masing. Untuk dapat mencapai ini kami sendiri juga harus berkembang disegi fasilitas kampus. Rencananya pada ta-hun 2013 akan dibangun kampus untuk kapasitas mahasiswa sejumlah 5000 orang untuk digunakan pada tahun aja-ran 2014/2015. Pembangunan infra-struktur fisik ini akan terus dikembang-kan dari tahun ke tahun sesuai dengan

pertambahan jumlah mahasiswa yang ada.

Red : Target-targetnya sangat besar, ya Pak, seberapa optimis bapak dengan target tersebut akan tercapai ?

EY : Ya kalau tidak optimis, tentunya kami tidak merancang target seperti itu. Kami punya sumber daya manusia yang kuat di kampus, dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan itu semua. Saya yakin pasti bisa.

Red : Semoga berhasil, Pak! Yang tera-khir, nih Pak, apa pesan-pesan bapak bagi murid-murid di Indonesia yang mungkin masih ragu-ragu atau enggan dalam memilih profesi guru?

EY : Saya pikir guru mempunyai per-an strategis untuk membentuk masa depan bangsa ini. Dan Indonesia masih membutuhkan banyak sekali guru, teru-tama di daerah-daerah terpencil. Jadi mudah-mudahan adik-adik kita lebih terpacu dan percaya diri waktu memilih profesi guru.

Red : Terima kasih banyak, Pak, atas waktu dan kesediaannya berbagi. Semoga sukses selalu.

EY : Terima kasih kembali.

1. UKM Gempa Literasi mengunjungi Jakar-ta Book Fair untuk menambah wawasan tentang buku

2. UKM Sepak Bola, salah satu kegiatan ma-hasiswa yang cukup banyak peminatnya.

3. Di dalam ruang kelas, para mahasiswa juga dituntut untuk terus belajar secara aktif dengan menyampaikan presentasi kelompok maupun individu

4. Kegiatan penelitian para dosen yang be-ragam, merupakan salah satu keunggulan yang dimili oleh STKIP Surya

7Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Page 8: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 20128

LAPORAN UTAMA

Page 9: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

9Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

LAPORAN UTAMA

Sejarah Indonesia pun membuktikan bahwa pendidikan telah memberi-kan kontribusi yang sangat besar dalam mengawal kelahiran bangsa ini. Tokoh-tokoh seperti Ki Hajar De-wantara, R.A. Kartini, R. Dewi Sar-tika, dan K.H. Ahmad Dahlan mena-namkan semangat kebangsaan pada generasi muda melalui pendidikan pada masa perjuangan merebut ke-merdekaan Indonesia.

Para tokoh tersebut telah memberikan pondasi penting bagi Indonesia untuk meraih kebebasannya. Pendirian sekolah-se-kolah seperti Kautamaan Istri (1902) dan Taman Siswa (1922)

telah menumbuhkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat dan hak untuk menjadi bangsa yang merdeka. Pendidikan membawa pemahaman bahwa untuk memperoleh kemerdekaan melawan penjajahan tidak akan bisa dilakukan dengan sendiri-sendiri. Pada akhirnya, putra-putri Indonesia yang aktif berjuang dan mempersiapkan kemerdekaan itu pun bekerja sama dengan tokoh masyarakat, pemuda, dan agama. Dengan didukung sema-ngat juang yang tinggi, bangsa ini akhirnya berhasil memperoleh kebebasannya.

Pendidikan Untuk Membuat Indonesia TersenyumOleh : Dr. Eng. Niki Prastomo

Foto : Surya Group Communication

Page 10: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201210

LAPORAN UTAMA

Tapi apakah kita sudah benar-benar bebas merdeka? Saat ini kita baru saja memperingati 67 tahun kelahiran negara Indonesia. Namun nampaknya perkembangan dunia pendidik-an di ne-gara ini secara nasional masih berjalan sangat lambat. Pendidikan di Indone-sia, terutama di daerah-daerah terting-gal, masih sangatlah terpuruk. Masih banyak masyarakat yang belum bebas merdeka memperoleh hak untuk meng-enyam pendidikan. Sistem pendidikan saat ini masih belum mencapai cita-cita para pendiri bangsa Indonesia seperti yang tercantum pada Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang ber-bunyi, “Tiap-tiap warganegara berhak mendapat pengajaran.” Tantangan dunia pendidikan telah menjadi perkara yang sangat penting bagi Indonesia. Jika pada masa prakemerdekaan, pendidikan diperlu-kan untuk mempersiapkan apa dasar-dasar dan tujuan pendirian negara Indo-nesia, maka pada masa ini pendidikan sangat dibutuhkan sebagai penyokong bagi generasi muda untuk mengisi ke-merdekaan sesuai dengan tujuan dan cita-cita pendiri bangsa. Adapun empat tujuan nasional Indonesia tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:1. Membentuk suatu pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indo-nesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

2. Memajukan kesejahteraan umum/bersama,

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan ke-merdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk dapat mengisi ke-merdekaan dengan baik, pendidikan kembali berperan penting dalam hal

proses mencetak sumber daya manusia yang berkualitas agar memiliki kemam-puan untuk mencapai tujuan nasional tersebut. Kesadaran akan peran pen-ting dunia pendidikan untuk mencapai tujuan nasional Indonesia harus selalu dibangkitkan. Kemauan dari semua pihak pelaksana, yang meliputi pemer-intah, masyarakat, dan lembaga pen-didikan, pun sangat diperlukan. Peran dan tanggung jawab apa saja dari pemerintah untuk dapat me-nyukseskan pengembangan pendidikan nasional?. Pemerintah telah meningkat-kan anggaran pendidikan dalam belanja negara serta menyempurnakan kuriku-lum pendidikan dalam rangka pening-katan mutu pendidikan nasional. Na-mun pada pelaksanaanya di lapangan, tantangan dalam hal penyebaran dana pendidikan, tenaga pendidik, serta ke-layakan sarana dan prasarana pendidik-an masih menjadi kendala tersendiri. Walaupun pemerintah beru-saha untuk memberlakukan program subsidi silang kebutuhan antara mereka

yang miskin dan yang kaya, anggapan bahwa pendidikan hanyalah milik mere-ka yang mampu masih melekat dengan erat di masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat berfikir bahwa kebutuhan pendidikan merupakan hak yang mutlak diperoleh, maka seharusnya, pendidi-kan nasional merupakan urusan negara, termasuk pelaksanaan dan pemenuh-an fasilitas sarana dan prasarananya. Pemerintah nasional beserta pemerin-tah daerah perlu mengarahkan dan mengawasi penyelenggaraan program pendidikan tersebut. Pembenahan pelaksanaan program pendidikan perlu dilakukan. Lebih jauh lagi, kesadaran moral aparat pelaksana bahwa pemerin-tah berkewajiban memberikan layanan dan kemudahan penyelenggaraan pen-didikan yang bermutu bagi masyarakat serta tanpa membeda-bedakan golo-ngan masyarakat (diskriminasi) sangat penting untuk terus ditingkatkan. Perlu dimaklumi pula jika memang terdapat keterbatasan ke-mampuan dari pemerintah untuk

Masih banyak gedung-gedung sekolah yang rusak/tidak layakFoto : Antarafoto.com

Page 11: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

11Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

LAPORAN UTAMA

dapat menangkap dan mengatasi se-mua permasalahan yang timbul di masyarakat dalam bidang pendidikan. Disisi lain, masyarakat juga berke-wajiban untuk membantu penyeleng-garaan pendidikan nasional ini. Peran-serta aktif masyarakat dalam proses pelaksanaan pendidikan, terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan agama dan kesepakat-an masyarakat (adat) adalah salah satu peran yang dapat dilakukan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat berkontribusi terhadap pendidik-an formal secara langsung, baik yang berupa dana maupun pikiran, tenaga atau sumbangan lainnya. Aktivitas pemberian bantuan dana untuk pem-buatan gedung dan area pendidikan, aktivitas teknis edukatif dalam proses belajar mengajar seperti menyediakan diri menjadi tenaga pengajar, mendis-kusikan pelaksanaan kurikulum, mem-bicarakan kemajuan belajar, adalah beberapa contoh peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar dapat terlibat secara langsung dengan pelak-sanaan pendidikan nasional. Lalu bagaimana dengan lem-baga pendidikan? Kenyataan pahit yang dapat kita lihat sekarang menunjukkan bahwa komersialisasi yang tidak ber-tanggung jawab terhadap ilmu penge-tahuan di lembaga-lembaga pendidikan marak kita temukan. Biaya pendidikan yang tinggi dengan orientasi mempersiapkan anak didik hanya untuk memenuhi bursa tenaga kerja tanpa memandangnya se-bagai sumber daya manusia yang dapat disiapkan untuk menjadi agen perubah-an sosial di masyarakat. Lembaga pen-didikan dan elemen-elemen didalam-nya seharusnya memiliki semangat juang yang tinggi, pengabdian tanpa pamrih untuk meningkatkan diri baik secara kelembagaan dan diri pribadi se-bagai insan pendidikan. Lembaga pendi-dikan harus mampu mengarahkan anak

didik untuk mencapai tahap ”academic curiosity”, sebuah tahapan dimana para anak didik memahami bagaimana caranya mencari ilmu. Metode-metode pengajaran dan bimbingan harus selalu dikembangkan sesuai dengan perkem-bangan teknologi dan sosial masyarakat agar dapat mempersiapkan para anak didik dengan baik untuk menghadapi tantangan di masa depan. Sudah sepatutnya HUT Repub-lik Indonesia ke 67 yang baru saja kita peringati ini dapat kita jadikan momen-tum yang tepat untuk kembali mema-hami arti pentingnya perjuangan demi kejayaan masa depan bangsa. Perlu dilakukan penyegaran memori kem-bali mengenai cara-cara peringatan ke-merdekaan, dari yang sekedar kegiatan seremonial tanpa makna menjadi kegia-tan yang berkonsep untuk membangun semangat nasionalisme. Penyegaran itu dapat dilak-sanakan dengan pemahaman kem-bali bahwa pendidikan merupakan masa depan bangsa. Masyarakat luas perlu diberikan kesempatan untuk da-pat memperoleh pendidikan. Sudah menjadi kewajiban bagi semua untuk bertanggung jawab bersama dalam

menyiapkan generasi penerus meng-hadapi masa depan. Pengembangan dan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia mutlak harus terus dilakukan agar dapat menyokong pembangunan negara secara keseluruhan, baik dalam hal sosial, ekonomi, teknologi, pangan, lingkungan, pertahanan, dan juga kes-ejahteraan masyarakat. Waktu akan membuktikan bahwa kerja keras dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan adalah dua komponen utama yang menentu-kan masa depan kehidupan bangsa ini, masa depan yang kita harapkan akan dipenuhi dengan senyuman dan ke-banggaan.

“The whole purpose of education is to turn mirrors into windows.” ― Sydney J. Harris

Referensi :• http://agus82.wordpress.com/• http://kaliptrajaya.blogspot.com

Dengan pelatihan dan pembinaan yang tepat, Tim Robot dari Papua dalam International Robot Olympiade 2012

(Foto : Surya Group Communication)

Page 12: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201212

INSPIRASI

Apa yang ada dipikiran kita, ketika mendengar kata mencontek? Pastinya, kita langsung berfikiran

negatif tentang perilaku mencontek itu sendiri. Padahal, kekuatan mencontek itu sendiri, dapat merubah hidup kita dalam tempo yang relatif lebih singkat. Untuk itu, konsep mencontek/meniru kesuksesan orang lain atau idola kita dengan benar itu sendiri, akan saya coba paparkan dalam tulisan ini.

“Belajar Terbagi Menjadi Dua Macam, Belajar dari Diri Sendiri dan Orang Lain.” - Tung Desem Waringin -

Setiap orang memiliki pola ter-tentu di dalam hidupnya, begitu juga dengan kita. Untuk merubah hidup, dibutuhkan pola baru yang lebih baik dari sebelumnya. Saya ambil contoh, misalnya kita memiliki CD kesayangan yang berisikan lagu-lagu kesenangan kita. Setiap kita memutar CD tersebut, kita pasti akan mendengarkan lagu-lagu kesenangan kita, begitu seterusnya. Kenapa demikian? Ini dikarenakan CD tersebut sudah memiliki pola tertentu, sehingga mustahil setelah CD itu di-

mainkan, yang keluar adalah lagu-lagu yang kita benci. Bagaimana caranya agar bisa berbeda? Rusak-lah polanya. Saya am-bil contoh CD tadi. Untuk merusak po-lanya, kita tinggal mengambil paku, lalu kita goreskan pada piringan CD terse-but. Setelah itu, CD tersebut kita putar. Apa yang terjadi? Masih samakah lagu yang dihasilkan? Tentu tidak, karena kita telah merusak polanya. Begitu juga dengan merubah hidup kita. Untuk menghasilkan hasil yang berbeda, kita harus merusak pola lama kita yang su-dah banyak kekurangannya. Buat pola baru, sehingga kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

“Orang yang Ingin Meng-hasilkan Hasil yang Ber-beda, Tetapi Caranya Terus Menerus Sama, Ini Merupa-kan Defenisi Orang Gila.”- Albert Einstein -

Pola baru yang dibentuk, harus memiliki 3 kriteria. Pertama, baik untuk diri sendiri, maksudnya adalah untuk membuat pola yang baru, kita harus

Sukses Seperti Idola, Why Not ??Oleh : Rully Charitas Indra Prahmana Penulis buku : Menjadi Dahsyat dengan Mencontek (Gramedia, 2006)

mengkondisikan dengan keada-an kita. Jangan sampai membuat kita menjadi tidak nyaman. Itu semua tergantung dari kesungguhan kita untuk merubah hidup kita. Kedua, baik untuk orang lain, maksudnya adalah untuk mem-buat pola baru, kita harus mengkondisi-kannya dengan lingkungan sekitar kita, dimana kita bergaul dan dengan siapa kita bergaul. Ini memberikan efek yang sangat besar bagi perubahan hidup kita. Ketiga, baik untuk Tuhan, maksudnya adalah untuk membuat pola baru, kita harus menyesuaikan dengan ajaran aga-ma kita. Jangan sampai bertentangan dengan ajaran agama kita. Setelah pola baru siap diben-tuk, pertanyaannya sekarang, Mau seperti apa pola baru tersebut? Untuk mencari jawabannya, perbanyak baca biografi orang-orang sukses. Mau sep-erti siapakah kita. Itu semua hanya kita yang mampu menjawabnya. Setelah kita memilihnya, gunakan sistem men-contek, sehingga, kita bisa lebih cepat berubah. Sistem mencontek itu sendiri, dimulai dari membaca biografi orang-orang yang telah sukses. Pilih dari sekian banyak orang sukses yang ada di dunia ini. Ingin seperti siapakah kita. Setelah kita memilihnya, tirulah semua

Page 13: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

13Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Sukses Seperti Idola, Why Not ??

gerak-geriknya dalam artian segala usa-ha, kegiatan dan perjuangan yang mem-bawanya kedalam pintu kesuksesan itu. Setiap orang sukses termasuk idola kita, selalu meninggalkan jejak yang dapat diikuti oleh siapa saja yang ingin mengi-kutinya. Para Idola kita yang sukses, bi-asanya banyak mengalami masa jatuh bangun. dan perjuangan sampai mere-ka dapat mencapai segala sesuatu yang mereka inginkan. Deng-an mencontek, kita membutuhkan percepatan agar bisa setara dengan orang yang ingin kita sontek. Untuk itu, kita tidak perlu jatuh, karena dengan membaca pengalaman-nya, kita sudah bisa mengantisipasi se-gala hal yang dapat membuat kita jatuh. Sehingga, kita bisa menjadi seperti dia tanpa membutuhkan waktu yang lama, seperti yang orang lain jalani, karena

hanya hal positif saja yang kita lakukan dan dapatkan.

“Pengaruh Terbaik Dari Orang Baik Akan Terasa Setelah Kehilangan Mereka”- Ralph Waldo Emerson -

Bagaimana? Apakah kita telah siap untuk berubah? Sebagai penutup, saya akan coba merangkum, bagaimana sistem mencontek itu dilakukan. Per-tama rusak pola lama kita, buat pola baru yang mendukung perubahan kita, dengan perbanyak membaca biografi orang-orang sukses. Jadikan bahan bacaan tersebut sebagai referensi pola baru kita. Jalankan referensi tersebut tanpa melakukan kesalahan-kesalahan yang sama, seperti orang yang kita pakai

INSPIRASI

referensinya. Dengan begitu, kita akan lebih cepat untuk jadi seperti mereka. Setelah kita sama dengan mereka, maka bersiap-siaplah untuk menjadi lebih he-bat dari mereka, de-ngan memodifikasi apa yang kita dapat dan sesuaikan den-gan apa yang kita butuhkan, agar kita tidak menjadi folower. Lakukan ini den-gan disiplin. Kita harus dapat konsisten dengan apa yang kita inginkan, dan se-mua itu kembali kepada seberapa besar kesungguhan kita untuk mau berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Saya berharap, kita dapat merubah hidup kita seperti yang kita inginkan dalam tempo relatif singkat via mencontek. Sehingga, kedepan nya, ketika ada yang berfikir negatif tentang mencontek, kita tinggal berkata kepada mereka, “Men-contek, Why Not?!”.

www.wopho.org

Page 14: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 20121414

SAINS

Pembelajaran Titik Koordinat Menggunakan Permainan “Koordinat Gol”

Oleh : Maria Karina Metta.HTutor Matematika STKIP Surya

Siswa tunanetra se-ringkali mengalami kesulitan dalam mem-pelajari berbagai pela-jaran di sekolah, salah satunya matematika. Hal ini dikarenakan, matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki obyek kajian yang abstrak dan kaya akan simbol.

Berangkat dari keprihatinan ini, pe-nelitian dilakukan untuk mencari metode pembelajaran yang sesuai

dengan kemampuan mereka. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai ada-lah dengan mengharuskan mereka ber-partisipasi penuh, melakukan tindakan sendiri, berkomunikasi langsung baik dengan siswa maupun dengan guru, bekerjasama dengan kawannya, men-genali lingkungan, melakukan mobili-tas, dan berkaitan dengan pengetahuan yang telah diketahui. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa tuna-netra kelas VIII SMP-LB Yaketunis Yog-yakarta, yang terdiri dari 6 orang, dike-tahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari koordinat karte-sius. Siswa sangat sulit membayangkan bentuk pembela-jaran titik koordinat,

terlebih menentukan suatu titik koor-dinat, yang kesemuanya tampak sangat abstrak bagi mereka. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa mereka pasti membutuhkan sesuatu yang nyata atau sesuatu yang mereka kenal untuk mem-bantu memahami dan mempelajari pembelajaran titik koordinat. Di luar dugaan, sepakbola merupakan permainan yang disukai dan tampak nyata di pikiran mereka. Pertan-yaan besarnya, bagaimana cara mereka bermain? Tentu saja, hanya mereka yang mengerti. Berawal dari kegemaran inilah, peneliti menciptakan permainan Koordinat Gol (KG), yang mirip dengan permainan sepakbola, dengan harapan dapat membantu pemahaman siswa dalam pembelajaran titik koordinat. Disisi lain, pembelajaran ini akan lebih mengasyikkan bagi mereka, karena mereka dapat memainkannya dimana-pun dan kapanpun. KG adalah suatu permainan edukasi yang mengadaptasi peratur-

an permainan sepakbola. Permainan ini tidak membutuhkan lapangan berumput dan sepatu bola untuk me-mainkannya. Jika sepak bola dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang, sedangkan KG hanya di-mainkan oleh 2 orang. Setiap pemain bertanggungjawab penuh untuk keme-nangannya sendiri. Dalam permainan KG, dibutuhkan 1 buah papan berteks-tur timbul dan berlubang untuk mem-posisikan bola, 72 kartu berisi pasangan bilangan mulai dari -4 sampai 4 dalam Braille (Sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh tunanetra), dan tentunya 1 buah bola, seperti tampak pada Gambar 1. Permainan ini memang dirancang khusus bagi mereka, namun dengan adanya keterangan bilangan pada kartu, siswa normal pun dapat memainkannya. Adapun, tata cara permainan KG, adalah sebagai berikut:• Posisi pemain menghadap papan

dengan arah yang sama.

Gambar 1. Papan bertekstur (kiri) dan kartu pasangan bilangan (kanan)

Page 15: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

15Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

SAINS

• Setiap pemain mendapatkan 4 kar-tu yang dibagikan secara acak, den-gan waktu permainan 2 x 15 menit.

• Posisi awal bola terletak pada titik pusat lapangan.

• Pemain pertama mulai “menggiring bola” sesuai dengan salah satu kar-tu yang dipilihnya dari 4 kartu yang didapat. Pada tiap kartu terdapat dua bilangan, yang menunjukkan sejauh mana pemain menggerak-kan bola ke kanan (positif) atau ke kiri (negatif), dan sejauh mana pe-main menggerakkan bola ke atas (positif) atau ke bawah (negatif). Misalnya, pemain pertama men-dapatkan kartu 2|3, maka pemain menggerakkan bola sejauh 2 lang-kah ke kanan, kemudian 3 langkah ke atas, seperti tampak pada Ga-mbar 2.

• Kartu yang sudah dijalankan ditu-tup, kemudian pemain mengambil 1 kartu yang baru dari tumpukan kartu yang tersedia, sehingga pe-main selalu memiliki 4 buah kartu. Pemain berhak memilih kartu yang akan dimainkan.

• Begitu pula dengan pemain kedua, menggiring bola degan cara yang sama dimulai dari posisi bola tera-khir. Begitu seterusnya hingga salah seorang pemain dapat memasuk-kan bola ke dalam gawang.

• Jika bola melewati garis gawang, di-lakukan tendangan gawang dengan meletakkan bola di daerah gawang kemudian menggerakkan bola ke dalam arena permainan sebanyak 4 langkah.

• Jika bola melewati garis tepi (out), maka pemain lawan menggerakkan bola ke dalam arena permainan se-jauh 3 langkah.

Tujuan akhir dari pemainan ini adalah memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dalam waktu 2 x 15 menit. Sama halnya dengan Sepak Bola, pemenangnya adalah pemain yang memasukkan bola paling banyak ke gawang lawan. KG memberikan gam-baran pada siswa tentang pembelajaran koordinat kartesius. Lapangan KG ini se-bagai koordinat kartesius yang memiliki sumbu x dan sumbu y, dan titik pusat lapangan sebagai titik potong kedua

sumbu (0,0). Bilangan pertama pada kartu menunjukkan absis dan bilangan ke dua menunjukkan ordinat pada sis-tem koordinat kartesius. Ketika pemain menentukan posisi bola dengan kartu 2|3, sama halnya dengan penentuan ti-tik (2,3) pada koordinat kartesius. Meraba posisi bola dan ja-rak gawang lawan adalah cara mereka dalam memprediksikan kartu mana yang harus dipilih untuk mencetak se-buah gol. Dengan cara yang asyik dan menyenangkan ini, secara tidak lang-sung siswa sudah belajar cara menentu-kan dan membaca titik koordinat secara nyata atau konkrit di pikiran mereka.

Gambar 2. Simulasi permainan dengan kartu 2|3

Maria Karina Metta.H S.Pd.Lahir di Jakarta pada tanggal 6 Juni 1988. Memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika dari Universitas Sanata Dhar-ma Yogyakarta pada tahun 2010. Sejak Oktober 2010, berga-bung dengan STKIP Surya sebagai asisten dosen atau tutor matematika. "Kasih" menjadi landasan kesetiaan dalam men-dampingi mahasiswa STKIP Surya.

Kui

s Log

ika

Ilusi mata : Dari 3 gambar prajurit dibawah ini mana yang badannya paling tinggi ? 1

2 Pindahkan 3 batang korek api sehingga ikan berenang ke arah yang berlawa-nan

Page 16: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201216

KEMAHASISWAAN

Beragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersedia di STKIP Surya. Mahasiswa dipersilahkan untuk

bergabung sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. STKIP Surya senantiasa mengembangkan dan memfasilitasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seba-gai wahana bagi mahasiswa untuk men-gasah kemampuan soft skill mereka, yang tentu akan sangat bermanfaat di kemudian hari.

Pemilu BEM Pada tanggal 2 Juni 2012 telah diadakan pemilihan umum raya untuk memilih ketua dan wakil ketua Badan

Eksekutif Mahasiswa STKIP Surya.Telah terpilih pasangan Sadam Husen dan Tri Suhartono dengan perolehan 100 suara mengalahkan pasangan Yu-sak-Yan Kobak (77 suara) dan pasangan Nikolaus-Yatin yang memperoleh 32 suara. Dalam pidato sambutan keme-nangannya pasangan ini dalam kepe-mimpinanya nanti akan menjadikan BEM sebagai organisasi yang punya 3 K:Keinginan, Kemauan dan Kerja Keras.

Keluarga Mahasiswa STKIP Surya Pada tanggal 2 Juni 2012 ber-tempat di gedung Sure, setelah menya-nyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, ketua Majelis Permusyawaratan

Mahasiswa (MPM) mewakili seluruh mahasiswa STKIP Surya, membacakan deklarasi berdirinya Keluarga Maha-siswa STKIP Surya. Pembacaan naskah deklarasi ini dihadiri hampir 300 maha-siswa STKIP Surya.

Rapat Kordinasi BEM Pada tanggal 20 Juni 2012 bertempat di Ruang 202 gedung Sure diadakan rapat koordinasi antara puket III dengan BEM yang dihadiri oleh pen-gurus BEM, Ketua UKM dan Ketua Him-punan Mahasiswa. Rapat koordinasi ini dilakukan secara periodik setiap tiga bulan sekali untuk membahas berba-gai persoalan yang berkaitan dengan dunia kemahasiswaan STKIP Surya serta pemecahannya. Dalam rapat kali ini Pengurus BEM dan masing-masing ketua UKM mempresentasikan misi, visi, logo organisasi dan program kerja masing-masing.

Kunjungan ke Book Fair 2012 UKM Gemar membaca Gem-pa Literasi mengunjungi “Jakarta Book Fair” Pada hari Jumat, 29 Juni 2012. Sebanyak 20 orang mahasiswa didam-pingi oleh 2 pembimbing, 3 staf STKIP mengadakan kunjungan ke Jakarta Book Fair bertempat di Istora Senayan, Jakarta. Selain memperoleh berbagai

Kegiatan Mahasiswa STKIP SuryaOleh : Rifki Muhida, Ph.D

NASKAH DEKLARASIKELUARGA MAHASISWA STKIP SURYA:

Atas dasar semangat kekeluargaan, kebangsaan dan demokrasi serta didorong oleh keinginan yang kuat untuk membangun bangsa dalam

mewujudkan Indonesia Jaya maka kami mahasiswa STKIP Surya dengan ini menyatakan berdirinya Keluarga Mahasiswa STKIP Surya. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa memberkahi langkah kami.

Gedung Sure, Gading Serpong, Tangerang, 2 Juni 2012Atas nama KM STKIP Surya,

Ketua MPM Ketua BEM

Edizon Logo Sadam Husen Jigibalom

Selain aktivitas akademik, kehidupan mahasiswa diluar rutinitas perkuliahan selalu diarahkan untuk tetap menjaga nuansa pengembangan potensi dirinya

Dokumentasi : Panitia Classmeeting STKIP Surya

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201216

Page 17: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

17Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

KEMAHASISWAAN

buku bacaan menarik para mahasiswa mendapat pengalaman berharga dapat menikmati berbagai diskusi dan sua-sana pameran buku skala nasional.

Pekan Olah Raga Mahasiswa Mulai tanggal 30 Juni sam-pai 18 Juli 2012, setelah ujian tengah semester, BEM STKIP Surya meng-adakan pekan olah raga atau class meeting antar mahasiswa STKIP Surya. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga tempat yaitu lapangan sepakbola RS Al Qodar Karawaci, Gedung Sure dan lapangan voli Illago, mempertandingkan 4 cabang olah raga, yaitu : Sepak Bola, Bulu Tang-kis, Bola Voli dan Marathon.

Sepak BolaJuara 1 : Tim Prodi TIKJuara 2 : Tim Prodi Fisika 2010Top score : Yob kanenggaPemain terbaik : Pamly Babu

Bola VoliJuara 1 : Tim SepedaJuara 2 : Tim Remas

Bulu TangkisJuara 1 : Eko EbriyantoJuara 2 : Dedy Adrinus Bilaut

Lari Marathon 5 KmJuara 1 : Miqson LakeJuara 2 : Elwan Djumetan

Pelatihan Penulisan Artikel Pada hari Kamis, tanggal 2 Agustus 2012, salah satu UKM di STKIP yang mewadahi para mahasiswa yang gemar membaca dan menulis yaitu Gempa Literasi mengadakan pelatihan menulis. Kegiatan ini dilaksanakan un-tuk memberi kesempatan pada para mahasiswa untuk mengetahui cara menulis artikel dan buku yang baik. Acara ini diikuti oleh 14 mahasiswa dari semua jurusan dan angkatan. Acara ini sangat menarik ka-rena selain mendapatkan mendapatkan pengetahuan metode penulisan, para mahasiswa langsung ditantang untuk praktik menulis. Diharapkan dengan pelatihan ini, para mahasiswa dapat lebih semangat untuk menuangkan ide-idenya dalam tulisan dan berani berbagi pengalaman melalui tulisan.

Latihan Dasar Kepeminpiman II Pada Tanggal 13-14 Agustus 2012 bertempat di Ruang 405 Kampus STKIP Surya, Gedung Sure Center dise-lenggarakan Latiihan Dasar Kepemimpi-

nan Angkatan ke II. Lebih dari 20 orang mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 mengikuti kegiatan LDKM ini. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, LDKM kali ini lebih diarahkan pada aspek manajerial, kemampuan komunikasi dan menjalankan suatu kegiatan kema-hasiswaan. LDKM merupakan bagian pem-binaan kemahasiswaan STKIP Surya yang mengikuti pola bertahap, berjen-jang dan berlanjut. Setelah mengikuti LDKM para alumni LDKM mahasiswa di-harapkan memiliki dasar organisasi dan kepemimpinan serta mampu menjadi pengurus organisasi dilevel himpunan atau UKM. Setelah memiliki pengala-man sedikitnya enam bulan di UKM ataupun Himpunan, para mahasiswa alumni LDKM ini dapat mengikuti kur-sus tingkat manajer yang merupakan kursus lanjutan. Pada tingkat ini para maha-siswa nantinya diharapkan dapat mem-impin dan pengurus organisasi dilevel universitas atau bahkan di tingkat yang lebih besar. Berbagai kursus atau pelatih-anpelatihan pada jenjang lanjut-an tersebut saat ini sedang disiapkan oleh tim dari Pembantu Ketua III STKIP Surya.

1

2 3 4

17Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Keterangan gambar :1. Para peserta Latihan Dasar Kepe-

mimpinan Mahasiswa periode 2 berfoto bersama Pembantu Ketua III, Bpk. Rifki Muhida

2. Suasana pemungutan suara dalam pemilu BEM STKIP Surya

3. Anggota UKM Bulutangkis ber-gaya seusai latihan di Kampus STKIP Surya

4. Panitia Classmeeting 1 STKIP Surya, berfoto bersama

Page 18: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201218

SUARA MAHASISWA

Papua terdiri dari dua daerah yaitu pesisir pantai dan pegunungan.

Daerah- daerah yang termasuk pesisir pantai adalah, Jayapura, Sentani, Biak, Manokwari, Serui, Sorong dan Mer-auke. Makanan pokoknya adalah Sagu atau biasa disebut Papeda. Papeda sep-erti bubur tepung sagu tetapi sangat kental dan kenyal, persis seperti lem kanji buatan sendiri. Masyarakat papua punya kebiasaan tersendiri, jika pagi sarapan dengan nasi, maka siang atau malam pasti makan dengan Papeda. Papua mempunyai banyak hu-tan sagu yang sangat luas. Seperti di

tepi Danau Sentani, Wasur, Merauke, termasuk Pulau Biak dan kepulauan Pa-daido. Hutan itu disebut dengan Dusun Sagu. Walaupun dusun, tidak ada pen-duduk tinggal di sana, kecuali gubuk-gubuk bagi mereka yang sedang me-manen. Di pedalaman pegunungan Wamena, Yahukimo, Tolikara, makanan pokoknya adalah ubi jalar. Ubi mem-punyai bermacam warna seperti putih, kuning serta kecoklatan. Proses pe-nanaman ubi sampai siap panen cukup panjang, pertama-tama petani memba-bat rumput, setelah itu ditunggu satu

minggu sampai rumput kering, lalu di bakar, kemudian mulai mencangkul un-tuk dijadikan Beden. Sementara itu, ibu – ibu mencari bibit ubi yang siap untuk di tanam. Dalam satu Beden, bisa dita-nam bermacam tanaman seperti ubi, keladi, mentimun, tebu, sayur Lilin dan lain-lain. Untuk memanen Ubi dibutuh-kan waktu lebih kurang 2 bulan dari awal penanaman. Satu tumpukan ubi biasanya dijual dengan harga Rp. 25.000 sampai Rp. 30.000. Dalam mengolahnya, Ubi ini biasanya dibakar atau dikubur di tungku api. Selain itu, bisa juga dimasak den-gan panci, tapi rasanya jauh lebih enak ketika di bakar. Ubi adalah makanan istimewa bagi masyarakat papua, seh-ingga memasaknya pun menjadi sebuah upacara adat. Kami menyebutnya den-gan Upacara Adat Bakar Batu. Upacara ini adalah sebuah prosesi memasak ubi jalar yang disertai dengan daging babi, daun ubi, singkong dan pepaya. Kenapa disebut Bakar Batu? Karena batu adalah media yang digunakan untuk mema-saknya. Itulah tradisi lokal yang perlu terus dilestarikan.

Palembang adalah ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini meru-

pakan kota terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Medan. Penduduk Palembang kebanyakan berasal dari suku melayu, sedangkan warga ketu-runan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komu-nitas. Seperti, Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tiong-hoa, Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail, dan Kam-pung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.

Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. Palembang terkenal dengan jembatan Ampera di sungai Musi, yang merupakan jembatan megah dengan panjang 1.177 meter. Dibangun pada tahun 1962 menggunakan harta ram-pasan Jepang, dengan tenaga ahli dari Jepang. Sedangkan sungai Musi meru-pakan sungai terpanjang di Pulau Su-matera yang memiliki panjang 750 km. Makanan yang dibuat dari ba-han dasar ikan seperti : Pempek, keru-puk ikan, tekwan, pindang patin, marta-bak har, mie celor, dan lain sebagainya

merupakan makanan khas masyarakat Palembang Tarian adat masyarakat Palem-bang adalah tari tanggai dan tari gend-ing sriwijaya. Tarian yang dibawakan oleh 3, 5, sampai 7 orang ini biasa di-pakai untuk upacara penyambutan dan acara pernikahan. Ada banyak tempat wisata di Palembang, salah satunya pulau Ke-maro, yang dulunya merupakan pusat penyebaran agama Hindu-Budha di Asia Tenggara. Pada tanggal 27 September 2005, kota yang terkenal sebagai “Ven-ice of the East” ini telah dicanangkan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yud-hoyono, sebagai “Kota Wisata Air”. Tempat wisata lain yang ada disini ada-lah Museum Tekstil, Taman Purbakala, Monumen Perjuangan Rakyat, Kawah Tengkurep, Hutan Wisata Puntikayu, Pu-sat Kerajinan Songket, KIF Park, Benteng Kuto Besak, dan masih banyak lagi. Yang semakin membanggakan, Palembang merupakan Kota Terbersih di Indonesia, telah mendapatkan 5 kali berturut-turut piala Adipura, mulai ta-hun 2007 sampai tahun 2011. Let's Visit Palembang, Enjoy This City.

Wisata Sumatera Oleh : Rizqa YunishaMahasiswa Jurusan Matematika 2011, dari Palembang

gambar : Jembatan Ampera, Palembanghttp://www.sumselprov.go.id/

Makanan Pokok di PapuaOleh : Terpet Wahla Mahasiswa Jurusan Matematika 2010 dari Papua

gambar : Papeda dan kuah ikan kuninghttp://dapoerkoe.blogspot.com/

Page 19: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

19Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

SUARA MAHASISWA

Di Belitung Timur terdapat sebuah Dam (bendungan) bersejarah yang

dibuat pada masa penjajahan Belanda dengan nama “PICE”. Bendungan ini menjadi kebanggaan masyarakat Beli-tung Timur. Ada banyak banyak fungsi dan manfaat bendungan ini bagi masyarakat sekitar. Beberapa manfaatnya yaitu

menbendung sungai Lenggang, sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan juga tempat wisata. Pengunjung yang datang bisa melihat/mendengar gemuruh air yang tercipta akibat adan-ya penghambatan debit air yang keluar. Selain bermanfaat bagi masyarakat, Bendungan ini juga dimanfaatkan oleh PT. Timah sebagai pengatur kedalaman/

Kupang adalah ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebuah Kota

kecil yang panas dan gersang di daratan pulau Timor. Kupang memiliki slogan ‘Kota Kasih’, merupakan singkatan dari ‘Kupang Aman Sehat Indah dan Harmo-nis’. Di kota ini terdapat banyak suku, ras dan agama namun semuanya hidup dengan rukun dan damai. Pemandangan kota Kupang di-dominasi oleh laut dan pantai sehingga terdapat banyak karang. Orang-orang menyebutnya sebagai ‘Kota Karang’. Langit di Kupang berwarna biru cerah dihiasi dengan awan yang putih bersih. Tidak hanya langitnya, udara di Kupang juga masih bersih, jauh dari polusi. Ada banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di Kupang seperti pantai Lasiana, air terjun Oenesu, Penangkaran Rusa di Camplong, pantai Tablolong,

pantai Kolbano. Pantai Kolbano memi-liki sebuah keunikan yaitu pada batu kerikilnya. Pada malam hari, batu-batu yang tersebar di pantai tersebut dapat memancarkan cahaya sehingga pan-tainya terlihat sangat gemerlap. Batu-batu ini bahkan diekspor sampai ke luar negeri untuk dijadikan sebagai hiasan. Makanan pokok masyarakat Kupang adalah beras dan jagung. Ba-nyak olahan makanan yang dihasilkan, khususnya jagung. Jagung biasanya di-olah menjadi Jagung Bose, yaitu jagung yang ditumbuk, dibuang kulit arinya, lalu direbus bersama santan, kacang-kacangan dan dapat juga dicampur den-gan sayur mayur lainnya. Jagung Bose lebih nikmat kalau dimakan bersama daging Se’i yang terbuat dari daging babi yang diasapkan hingga kering. Ada banyak suku yang tinggal di

Kupang. Suku aslinya yaitu suku Timor, Alor, Rote, Sabu, Sumba dan masih banyak lagi. Masih ada juga suku-suku pendatang, seperti Jawa, Bugis, Am-bon, Batak dan lain-lain. Masing mas-ing suku datang dengan keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Saya prib-adi, berasal dari suku Timor. Walaupun berasal dari barbagai macam suku-suku asli, masyarakat Kupang memiliki satu hal yang menjadi kesamaan dari mere-ka, yaitu tradisi memakan sirih pinang. Sirih dan pinang adalah buah yang ban-yak terdapat di Kupang. Buah ini diper-caya dapat memelihara kesehatan gigi, sehingga dikonsumsi dari anak anak hingga manula. Buah ini tidak dimakan sendiri, tapi dimakan bersama kapur sirih. Kapur ini berwarna putih dan terbuat dari batu karang yang dibakar hingga menjadi abu. Di Kupang, tradisi memakan sirih disebut ‘ma’ale sirih’. Namun tradisi ini sudah jarang ditemui di kehidupan perkotaan. Masih ada lagi keunikan dari Kota Kupang. Jika ingin mengalami sendiri apa yang saya ceritakan, Bandar Udara El Tari Kupang dan Pelabuhan Tenau Kupang bersama keramahan orang Kupang siap menyambut keda-tangan Anda.

ketinggian aliran sungai. Pada setiap musim hujan, banyak masyarakat yang datang untuk berlomba menangkap ikan Cempedik (ikan khas sungai lenggang). Ikan yang banyak pada musim hujan ini, rasanya sangat enak dan gurih. Bendungan yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Beli-tung Timur ini, sekarang sudah meng-alami banyak perubahan. Jembatan yang dulu terbuat dari papan, sekarang sudah diganti dengan besi. Tidak jauh dari aliran sungai ini, terdapat pasar yang menjadi salah satu sumber peng-hasilan masyarakat sekitar. Masyarakat sangat berhati-hati menjaga pening-galan sejarah ini, karena jika jembatan ini jebol pasar yang ada di dekatnya juga akan ikut tenggelam. Bendungan ini sangat berperan untuk kemajuan/perkembangan Kabupaten Belitung Timur, khususnya di wilayah Gantung.

Bendungan PICE, Belitung TimurOleh : Eko EbriyantoMahasiswa Jurusan Matematika 2011, dari Belitung Timur

Kupang, Kota KarangOleh : Deby BalloMahasiswa Jurusan Matematika 2011, dari Kupang

gambar : Bendungan Pice, Belitunghttp://kfk.kompas.co.id/

gambar : Pantai Tenau, Kupanghttp://flickr.com/

Page 20: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201220

Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK) Mahasiswa STKIP Surya angkatan 2012 berlangsung

selama 5 hari dari Senin (3/9) sampai Jumat (7/9) di Gedung Surya Research and Educatioin (SURE) Center. Acara yang mengangkat tema “Kenakalan Remaja dan Kriminalitas di Kota Be-sar” ini, diikuti oleh 366 orang maha-siswa. 101 orang mahasiswa angkatan 2011 dari Kupang dan Belitung dan 265 mahasiswa baru angkatan 2012 asal Pa- le-mbang, Kalimantan Tengah, dan Papua. Acara dibuka oleh Bapak Mau-ritsius Tuga, Ph.D (Pembantu Ketua I bidang Akademik STKIP Surya), pada hari selasa (4/9). Dalam sambutan pembukaannya beliau menyampaikan bahwa ada tanggung jawab besar di pundak mahasiswa STKIP Surya di masa depan bangsa Indonesia. Mahasiswa STKIP Surya adalah mahasiswa terpilih dari daerah mereka masing-masing, sehingga mereka harus bangga dengan

profesi dan tanggung jawab tersebut. Selain itu, beliau juga mengajak para mahasiswa untuk dapat aktif mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa yang ada, karena guru yang kompeten tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang bagus tapi juga kepemimpinan kuat. Kegiatan yang diketuai oleh dosen STKIP Surya, Dr. Doddy Kustar-yono, S.Si., Apt., MS., DEA ini melibat-kan para dosen, tutor dan mahasiswa sebagai panitia. Peserta ospek dibagi dalam 20 kelompok yang masing-ma-sing kelompok memiliki 2 orang mentor (pengawas) yang terdiri dari 1 orang ma-hasiswa dan 1 orang tutor dalam rangka kaderisasi kepada mahasiswa. Dalam rangkaian ospek kali ini, para peserta diwajibkan mengikuti beberapa acara seperti mentoring, ceramah umum, dan juga ada placement test untuk me-nentukan penjurusan mereka, dan juga diselingi kegiatan-kegiatan yang meng-hibur dan bertujuan membangun ke-kompakan bersama.

Penutupan ospek dilakukan hari Jumat (7/9), semua mahasiswa yang mengikuti acara ini dinyatakan lulus dan berhak menyandang status mahasiswa STKIP Surya. Dalam kesempatan terse-but diumumkan juga para mahasiswa angkatan 2011 yang berprestasi dari semua jurusan. Penilaian ini berdasar-kan pada nilai yang diperoleh dari pro-gram matrikulasi dan keaktifan mereka di organisasi. Rizqa Yunisha dan Aisyah terpilih menjadi mahasiswa berprestasi dari Jurusan Matematika. Dari jurusan Fisika, terpilih Muhammad Arief dan Galuh Titi Fathimah, sedangkan dari Ju-rusan TIK terpilih Erni Melisa dan Gus-niati dari Jurusan TIK. Selain itu, ada juga mahasiswa favorit pilihan tutor yang ditentukan berdasarkan peningkatan hasil belajar dari mahasiswa tersebut. Lepinus Weya dari Tolikara terpilih menjadi maha-siswa favorit pilihan tutor dari jurusan Matematika, kemudian dari jurusan Fisika terpilih Ornald Yigibalom (Pun-cakjaya) dan dari jurusan TIK terpilih Lefinus Lake dari Kupang. Acara itu ber-tujuan untuk memotivasi mahasiswa untuk terus bersemangat belajar agar bisa menjadi yang terbaik dan tidak mu-dah menyerah, karena dengan usaha yang keras setiap orang pasti bisa ber-hasil.

Orientasi Mahasiswa Baru STKIP Surya Angkatan 2012Oleh : Elfa Silfiana Amir. S.Pd.

foto-foto : dokumentasi panitia ospek 2012

OSPEK

Page 21: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

21Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

foto-foto : dokumentasi panitia ospek 2012

Dalam i-ENVEX 2012 di Universiti Malaysia Perlis, Malaysia dengan

dibimbing dosen STKIP Surya: Bpk. Dr. -Ing. Pudji Untoro, dan Bpk. Dr. -Ing. Arbi Dimyati, dua penelitian karya ma-hasiswa STKIP Surya dibawah berhasil meraih penghargaan International, di bidang : Agriculture, Environmental and Renewable Energy :• Marwinda Koen & Andreanus

Yotha, topik penelitian “Stove Using Low Concentration Bioethanol” berhasil meraih Medali Emas dan penghargaan khusus Norton University Special Awards, dan

• Agusthinus Alfred Sanyar, topik penelitian “Solid Bioethanol For Safety Transport “ yang meraih Medali Perunggu

Hibah Penelitian di STKIP Surya

RISET

Hibah dari IFS (International Foundation for Science)

Dosen dan peneliti dari STKIP Surya, Yalun Arifin, MSc, PhD, AMIChemE.

dan Lies Dwiarti, MSc, PhD. baru-baru ini berhasil memenangkan sebuah hibah penelitian (Research Grant) dari International Foundation for Science, sebuah lembaga nirlaba/yayasan yang berpusat di Swedia yang memiliki misi mendorong para peneliti muda di ne-gara-negara berkembang untuk terus melakukan peneltian-penelitian berska-la internasional yang bermanfaat bagi masyarakat serta mendukung usaha pengentasan kemiskinan dan pemba-ngunan yang berkelanjutan. Dalam proposalnya yang dikirimkan sejak Januari 2012 lalu Yalun Arifin dan Lies Dwiarti menyampaikan usulan penelitian tentang : “Itaconic acid production from agricultural waste in Escherichia coli W” yaitu sebuah pe-nelitian tentang fermentasi itaconic acid di bakteri Escherichia coli. Itaconic acid adalah salah satu dari 10 besar asam organik yang penting di indus-tri kimia. Produksi asam ini dilakukan dengan proses fermentasi oleh fungi Aspergillus terreus. Riset ini bertujuan membuat mutant E. coli yang mampu memproduksi itaconic acid. Keuntung-an menggunakan E. coli adalah bakteri ini tumbuh cepat dan mudah direkayasa

genetika sehingga diharapkan memiliki produktivitas yang unggul. Teknik yang dilakukan adalah mentransfer gen CAD dari A. terreus yang mengkode enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan itaconic acid. Gen CAD akan disintesis lalu dimasukkan ke sel E. coli dengan teknik rekayasa genetika. Proses fer-mentasi ini akan dilakukan sampai skala bioreaktor. Seleksi yang dilakukan oleh IFS untuk mendapatkan dana bantuan pe-nelitian tersebut dilakukan secara glo-bal diantara ribuan proposal penelitian yang masuk.

Hibah dari The World Academy of Sciences (TWAS)

Dosen STKIP Surya, Eddy Yusuf, Ph.D. berhasil mendapatkan dana hibah

penelitian dari TWAS sebuah organi-sasi internasional independen yang berkedudukan di Triste, Italia. Visi dari TWAS adalah mendorong kemajuan sains di negara berkembang. Peneli-tian yang berjudul “Actin Cytoskeleton Dynamics and Morphology” ini berada dalam ranah biofisika sel. Sel adalah blok bangunan or-ganisme hidup, yang terdiri dari kom-ponen-komponen yang selalu meng-organisir diri dan bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan dasar untuk menopang kehidupan. Salah satu kom-ponen sel adalah actin cytoskeleton yang memegang peranan penting dalam berbagai proses seperti bagaimana sel bergerak, pemindahan material di dalam sel, dan pembelahan sel. Meski-pun demikian, mekanisme utama yang mengatur struktur dan dinamika actin cytoskeleton ini masih menjadi misteri besar. Penelitian ini mencoba membuka tabir misteri ini dengan menggunakan pendekatan metode image analysis, komputasi, pemodelan matematis, dan eksperimen. Kolaborasi akan dilakukan dengan peneliti di dalam bidang ilmu komputer dan genetika molekuler.

Ajang i-ENVEX 2012 merupa-kan sebuah acara yang bertujuan un-tuk memberikan kesempatan kepada para ilmuwan muda untuk dapat ber-bagi informasi perihal penelitian yang sedang mereka lakukan, diikuti kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari para ilmuwan muda berusia antara 15 – 25 tahun dari berbagai negara.

Page 22: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201222

SURE Center, Behind the SceneOleh : Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.

Desain awal dari Gedung SURE center dituangkan sendiri oleh Prof. Yohanes Surya, pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Surya Institute. Konsep fisika yang di-inginkan Prof. Yohanes Surya diterjemahkan oleh tim arsitek Arkitek-ton Limatama.

Peletakan batu pertama Gedung SURE center seluas 5800 m2 ini dilakukan pada tanggal 22 Febru-

ari 2010. Dibangun dengan mengadopsi konsep fisika yang diterjemahkan oleh arsitek Hendrajaya Isnaeni, tampilan gedung ini dibuat agar nampak indah baik dari dalam maupun luar bangu-nan. Gedung SURE didesain berben-tuk lingkaran sesuai dengan keinginan Prof. Yohanes Surya yang dinyatakan pada sketsa desain awal bangunan yang digambarnya sendiri. Menurut arsitek Hendrajaya Isnaeni, gedung SURE Center ini meng-gabungkan beberapa konsep fisika yaitu

berbentuk bulat dengan golden ratio rule (phi), sekrup Archimedes, lingkaran dengan tujuh spektrum warna dan pergerakan elektron medan magnet. Hendrajaya mengatakan, meski mene-rapkan konsep fisika yang terkesan rumit, namun sebagai sebuah gedung yang digunakan untuk pendidikan dan penelitian Surya Research and educa-tion Center harus dapat dinikmati dari dalam maupun luar bangunan. Phi (φ) tidak hanya merupa-kan simbol matematika, phi (= 1,618) juga dikenal sebagai golden number di geometri dan arsitektur. Dipercayai, komposisi arsitektural yang dikembang-

JELAJAH

Page 23: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

23Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

JELAJAH

kan dari golden number ratio ini mem-buat kesan keseimbangan, harmoni dan keindahan. Konsep golden ratio rule, atau dalam istilah arsitektur, biasanya disebut golden section, ditegaskan de-ngan perhitungan 1 : 1,6 pada tiap-tiap ukurannya, misalnya diameter lingkaran bangunan adalah 44 m maka ketinggian bangunan sampai puncak kubah pada atap dibuat hampir mencapai 28 m. Sekrup Archimedes juga di-adaptasi untuk membuat jalan landai (ramp) yang mengelilingi bangunan di dalam, dari bawah menuju ke atas, ramp ini memberikan kesan seperti ter-hubung sampai bangunan di luar, dari lantai dasar hingga lantai yang tertinggi dengan diameter 20 m. Seperti halnya sekrup Archimedes yang berfungsi un-tuk memindahkan sesuatu dari bawah keatas dan sebaliknya, lebih lanjut ramp ini dimaksudkan sebagai alternatif selain anak tangga, sehingga selama perjalanan naik/turun ramp ini diskusi masih dapat terus dapat berlangsung dengan nyaman tanpa terputus seperti jika sedang menaiki tangga. Menggabungkan semua kon-sep ini, arsitek mengadopsi bentuk melingkar dari simbol phi pada plan dan pada ketinggian dari bangunan. Ramp yang mengitari bangunan memberi-kan sense of movement seperti milky way, alam semesta. Lebih lanjut, Prof Yohanes Surya menambahkan tujuh spektrum warna pada pintu ruangan dalam gedung, mencakup warna me-rah, kuning, biru, hijau, jingga, nila dan ungu yang mewarnai 7 pintu pada tiap lantainya. Selain tiga konsep utama dia-tas, untuk memperkuat konsep fisika pada bangunan, di bagian luar gedung terdapat pipa baja yang diletakkan pada dua sisi bangunan yang berlawanan. Tim Arkitekton menjelaskan, pipa-pipa ini melengkung dari tanah hingga atap dan membuat gedung tampak bagai silinder tabung magnet yang memiliki dua kutub yang terus menerus menga-

lirkan medan magnet. Pipa besi putih yang berjumlah 46 dan berdiamater 30 cm ini membentuk medan magnet yang berakhir di atap gedung seiring dengan berakhirnya jalan landai yang mengeli-lingi bagian luar gedung. Untuk interior desainnya, besi dan kaca banyak digunakan untuk mem-buat dinding tirai yang memberikan ke-san art arsitektur. Penggunaan keramik di bagian dalam digunakan untuk men-ciptakan refleksi dari elemen-elemen

interior pada lantai. Kanopi pintu masuk utama dengan bentuk segi empat ber-lapis dari material berwarna putih dite-rapkan untuk memberi penekanan arah masuk ke dalam gedung.

Referensi:• Tabloid Rumah Edisi 237 – X . 2012.

Kompas Gramedia . ISSN: 1693-1211• Display Arkitekton Lima• http://the-marketeers.com/archives/

surya-institute-kawah-candradimuka-jagoan-fisika.html

Desain awal (dokumentasi Arkitekton Lima)Sketsa awal Prof. Yohanes Surya

Pipa-pipa besi putih yang membentuk medan magnet berakkhir di atap gedung bersamaan dengan berakhirnya jalan landai yang melingkari gedung

Page 24: Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 2012

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 1 | 201224

REKAM PERISTIWA

Untuk terus memperluas wawasan dan saling bertukar informasi di dalam lingkungan para dosen dan tutor di STKIP Surya, secara rutin diadakan acara Seminar Jumat. Selain diisi oleh dosen/tutor internal STKIP Surya juga diisi oleh pembicara tamu dari institusi/kampus lain baik dari dalam maupun luar negeri.

Walikota Palembang Bpk. Ir. H. Eddy Santana Putra, MT. beserta ang-gota DPR dan rombongan lain, berkunjung ke Kampus STKIP Surya untuk bertatap muka dengan para mahasiswa asal Palembang. Dalam kesem-patan tersebut para mahasiswa menyampaikan laporan perkembangan belajar dan prestasi-prestasi yang diraih selama mereka kuliah.

Tim Olimpiade Fisika yang dipimpin oleh Hendra Kwee, Ph.D., sukses mempertahankan tradisi emas dengan memperoleh 2 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu dalam ajang Asian Physics Olympiad (APhO) ke-13 yang diselenggarakan di New Delhi, India pada bulan Mei 2012.

Tim Bola Voli mahasiswa STKIP berhasil memenangkan kejuaraan Bola Voli Mahasiswa tingkat Kopertis Rayon Tangerang setelah di final mengalahkan tim voly Universitas Muhammadiyah, Tangerang, pada tanggal 6 September 2012 lalu. Tim STKIP Surya berhak maju ke babak penyisihan tingkat Nasional yang akan digelar di Bandung.

Sebagai salah satu pendidikan kebangsaan kepada para mahasiswa dan seluruh civitas akademika di lingkungan STKIP Surya, upacara bendera dalam rangka peringatan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus seecara rutin selalu dilaksanakan di kampus STKIP Surya, SURE Center.

Untuk menjaga kekompakan dan kekeluargaan, kegiatan silaturahmi dan pertemuan lain secara aktif sering dilakukan, diantaranya acara Buka Puasa Bersama yang diikuti oleh Dosen, Tutor dan karyawan di lingkungan STKIP Surya, dibuka dengan arahan oleh Prof Yohanes Surya, dan perkenalan civitas akademika baru.