Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

12
Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 1708) i

Transcript of Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Page 1: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal Realita

Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018

Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

i

Page 2: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal Realita

Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018

Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

ii

REALITA BIMBINGAN DAN KONSELING

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

DEWAN REDAKASI

Pelindung dan Penasehat : Prof. Drs. Kusno, DEA., Ph.D

: Drs. Wayan Tamba, M.Pd

Penanggung Jawab : Farida Herna Astuti, M.Pd

Ketua Penyunting : Mustakim, M.Pd

Sekertaris Penyunting : Hariadi Ahmad, M.Pd

Keuangan : Junain Huri

Penyunting Ahli : 1. Prof. Dr. Gede Sedanayasa, M.Pd

: 2. Prof. Dr. Wayan Maba

: 3. Dr. Hj. Jumailiyah, MM

: 4. Dr. Gunawan, M.Pd

: 5. Dr. A. Hari Witono, M.Pd

Penyunting Pelaksana : 1. Dr. Abdurrahman, M.Pd

: 2. Mujiburrahman, M.Pd

: 3. Drs. I Made Gunawan, M.Pd

Pelaksana Ketatalaksanaan : 1. Ahmad Muzanni, M.Pd

: 2. Baiq Sarlita Kartiani, M.Pd

: 3. M. Chaerul Anam, M.Pd

Distributor : Nuraeni, S.Pd., M.Si

Desain Cover : Hardiansyah, MM.Pd

Alamat Redaksi:

Redaksi Jurnal Realita

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Gedung Dwitiya, Lt. 3 Jalan Pemuda No. 59 A Mataram

Telp. (0370) 638991

Email : [email protected]

Web : ojs.ikipmataram.ac.id; fip.ikipmataram.ac.id

Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling menerima naskah tulisan penulis yang

original (belum pernah diterbitkan sebelumnya) dalam bentuk soft file, office word

document (CD/Flashdisk/Email) yang diterbitkan setiap bulan April dan Oktober

setiap tahun.

Diterbitkan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram.

Page 3: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal Realita

Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018

Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

iii

DAFTAR ISI Halaman

Nihayah

Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Kejenuhan dalam Belajar pada

Siswa Kelas XI di SMAN I Gerung Kabupaten Lombok Barat ................... 556 - 563

Abdurrahman, dan Ni Ketut Alit Suarti

Strategi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MI

Thoriqul Hidayah Leong Kabupaten Lombok Utara .................................... 564 - 571

Jien Tirta Raharja, Farida Herna Astuti, dan I Made Sonny Gunawan

Efektifitas Konseling Kelompok Values Clarification untuk Meningkatkan

Empati Siswa Di SMK Negeri 4 Mataram ................................................... 572 - 577

Suaibun

Meningkatkan Minat Membaca Melalui Perpustakaan yang Mengikuti

Perkembangan Zaman ................................................................................... 578 - 583

M. Samsul Hadi, Uwi Martayadi, dan Baiq Sarlita Kartiani

Tradisi Merari’ Suku Sasak: Akulturasi Islam dan Budaya Lokal (Studi

Pada Masyarakat Sukarara Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten

Lombok Tengah) ........................................................................................... 584 – 593

Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Sekolah Dasar Kelas VI ................................................................................ 594 - 599

Hariadi Ahmad, Aluh Hartati, dan Nuraeni

Penerapan Teknik Structure Learning Approach (SLA) dalam

Meningkatkan Kesadaran Empati Diri Siswa Madrasah Aliyah Al

Badriyah ........................................................................................................ 600 – 605

Aluh Hartati, Hariadi Ahmad, dan Jien Tirta Raharja

Meningkatkan Kesadaran Bahaya Sampah Plastik di Madrasah Aliyah Al

Badriyah ......................................................................................................... 606 – 610

Khairul Huda dan Nurul Iman

Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Bermain Plastisin (Penelitian

Tindakan Pada Kelas B Paud Merpati) ......................................................... 611 – 617

Wiwiek Zainar Sri Utami

Hubungan antara Kecerdasan Linguistik dengan Kematangan Emosional

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Mataram ................................................... 618 - 625

Marzoan

Efektivitas Media Big Book dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca

Permulaan Bagi Siswa Kelas Awal di Sekolah Dasar .................................. 626 – 630

Muhamad Sarifuddin dan Terasne

Enriching Students’ Vocabulary Through Matching Game at Second

Grade Students Of MA Putra Al-Islahuddiny Kediri Lombok Barat in

Academic Year 2018/2019 ........................................................................... 631 – 637

Page 4: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal Realita

Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018

Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

iv

Aliahardi Winata

Pengaruh Penggunaan Waktu Menonton Televisi dan Handphone

Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Lombok ................................................ 638 - 647

Page 5: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

594 Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS VI

Oleh:Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP MataramEmail: [email protected]; [email protected]

Hp: 082340075723; 085347681613

Abstrak Proses pembelajaran kurang terfokus pada siswa, guru kurang kreatif dalammendesain proses pembelajaran sehingga siswa hanya sebatas mendengar dan menulis apayang disampaikan oleh guru. Hal ini berdampak pada prestasi belajar siswa yang belummencapai KKM yang ditetapkan yaitu minimal mencapai 65. Rumusan masalah dalampenelitian ini adalah: Apakah pembelajaran berbasis masalah efektif dalam meningkatkananhasil belajar matematika siswa kelas VI?. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuandalam penenlitian ini adalah: Mengetahui kefektifan pembelajaran berbasis masalah dalammeningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI. Metode pengumpalan data dalampenelitian ini menggunakan metode tes. Dengan jenis tes essay yang terdiri dari 5 soal.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI. Berdasarkan hasil perhitungan diperolehthitung = 5,759 > ttabel = 1,705, maka H0 ditolak, artinya rata-rata hasil belajar siswa yangdiajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah melampaui kriteria yang ditetapkan. Hasilanalisis uji peningkatan diperoleh thitung untuk Equal variances assumed sebesar 3,913. Nilaithitung jika dibandingkan dengan ttabel pada α = 0,05 dan df = 27 + 27 – 2 = 52 diperoleh ttabel =1,675. Karena thitung = 3,913>ttabel = 1,675, maka tolak H0 artinya hasil belajar siswa setelahmendapatkan perlakuan lebih tinggi dibandingkan sebelum perlakuan.Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar

PENDAHULUANProses belajar matematika padaumumnya siswa hanya mencotoh danmencatat cara penyelesaian soal yangtelah diberikan oleh guru, kenyataan inimasih dapat dikatakan relevan denganpembelajaran matematika di sekilah saatini. Jika siawa diberikan soal yangberbeda dengan contoh soal siswa merasakesulitan dalam menyelesaikan soaltersebut. Menurut Crockcroft (1981)menjelaskan matematika merupakanelajaran yang sulit untuk diajarkan dandipelajari, ternyata masih bisa dikatakanrelevan dengan keadaan saat ini.

pembelajaran matematika dapatdisimpulkan bahwa proses pembelajarankurang terfokus pada siswa, guru kurangkreatif dalam mendesain prosespembelajaran sehingga siswa hanyasebatas mendengar dan menulis apa yangdisampaikan oleh guru. Hal iniberdampak pada prestasi belajar siswayang belum mencapai KKM yang

ditetapkan yaitu minimal mencapai 65.Utnuk mencapai tujuan pembelajaranmatematika dan untuk mmeningkatkanprestasi belajar siswa diperlukan sebuahpembelajara berbasis masalah. Dimanaproses pembelajaran ini mengawaliproses pembelajaran denganmeghadapkan siswa pada suatu maaslah.Menurut Roh (2003: 1) menyatakanpembelajaran matematika berbasismasalah adalah suatu strategipembelajaran matematika di dalam kelasdengan aktivitas memecahkan masalah didalam kelas serta memberikan peluangkepada banyak siswa untuk berpikirkritis, kretaif, bernalar, danberkomunikasi matematis dengandengansebayanaya. Tujuan dalampenenlitian ini untuk mengetahuikefektifan pembelajaran berbasismasalah dalam meningkatkan hasilbelajar matematika siswa kelas VI.

Ausubel dalam Cakir (2008)menjelaskan informasi bermakna yang

Page 6: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

595 Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

disimpan dalam jaringan yang terhubungdengan fakta atau konsep disebut sebagaiskemata. Informasi baru yang cocokmenjadi skema yang sudah ada lebihmudah dipahami, dipelajari, dandipertahankan dari pada informasi yangtidak sesuai dengan skema yang sudahada. Dalam model pembelajaraninstruksional, ausubel lebih lanjutmenyarankan bahwa instruksi yangefektif mengisyaratkan guru untukmemilih informasi penting atau relevanuntuk mengajar dan menyediakan saranauntuk membantu siswa mengaitkaninformasi baru dengan kosep yang sudahmereka miliki. Dalam pandanganVygostsky sebagaimana yang dikutipoleh Sardiyo dan Pannen (2005) belajarmerupakan proses penciptaan maknasebagai hasil dari pemikiran individu danmelalui interaksi dalam suatu kontekssocial.

Mengajarkan ilmu pengetahuantermasuk matematika mempunyai cara-cara yang sifatnya numum dan khusus.Keduanya harus mencakup hakekatpemahaman kognitif, afektif danpsikomotor. Selain itu tidak kalahpentingnya bagaimanamengkomunikasikan ide atau gagasanyang dikandung oleh ilmu pengetahuantersebut kepada orang lain. Karena padadasarnya pembelajaran adalah prosesmenjadikan orang lain paham danmampu menyebarkan apa yang dipahami(Suherman, 2003:301).

Model pembelajaran berbasismasalah dikembangkan berdasarkankonsep-konsep yang dicetus oleh JeromeBrunner.Kosep tersebut adalah belajarpenemuan atau discovery learning.Model pembelajaran berbasis masalahmengandung proses-proses mental yanglebih tinggi tingkatnya, misalnyamerumuskan masalah, merancangeksperimen, melakukan eksperimen,mengumpulkan dan menganalisis data,menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, juur, hasrat ingin tahu,

terbuka dan sebagainya. Menurut Chungdan Chow dalam (Huang, 2005) telahmenemukan bahwa siswa termotivasiuntuk mencoba model belajar lebih aktif,dan menggunakan kemampuan belajarlebih dalam PBM dibandingkan denganmetode tradisional lainnya.

Adapun tujuan utama dari modelpembelajaran berbasis masalah adalahuntuk mendorong siswa untukmengembangkan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah dan akanmenarik jika diberikan kegiatan untukmenyelidiki sejumlah informasi gunamencari penyelesaian masalah yangdihadapi. Peran guru dalam pembelajaranmenggunakan model berbasis masalahadalah sebagai pembimbing danfasilitator. Menurut Sagala (2012: 197)bimbingan dan pengawasan guru masihdiperlukan, tetapi intervensi terhadapkegiatan siswa dalam pemecahanmasalah harus dikurangi.

Berdasarkan paparan di atas,melalui model pembelajaran berbasismasalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk bekerjasamadalam membangun pemahaman danketerampulan melalui interaksi denganlingkungan social seperti teman sejawat,guru dan sumber-sumber belajar lainnya.Interaksi dengan lingkunganmemungkinkan seorang siswamemperbaiki pemahaman danmemperkaya pengetahuannya melaluikegiatan bertanya-jawab atau diskusidalam kelompok belajarnya.

Hasil belajar tidak mutlak berupanilai saja, tetapi dapat berupa perubahanatau penigkatan sikap, kebiasaan,pengetahuan, keuletan, ketabahan,penalaran, kedisiplinan, ketrampilan danlain sebagainya yang menuju padaperubahan positif. Menurut Hamalik(2007:30) hasil belajar adalah sebagaiterjadinya perubahan tingkah laku padadiri seseorang yang dapat diamati dandiukur bentuk pengetahuannya, sikap danketerampilan. Perubahan tersebut dapat

Page 7: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

596 Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

diartikan sebagai terjadinya peningkatandan pengembangan yang lebih baik darisebelumnya dan yang tidak tahu menjaditahu. Hal ini dipertegas oleh Korese dkk(2015: 76) hasil belajar merupakancapaian yang didperoleh siswa setelahmengikuti serangkaian proses belajar.

Berdasarkan pengertian di atasdapat disimpulkan bahwa hasil belajardan pembelajaran mencakup rencanapenilaian proses pembelajaran danrencana penilaian hasil belajar pesertadidik. Rencana penilaian proses dan hasilbelajar merupakan rencana penilaianyang dilakaukan oleh guru untukmembantu proses kemajuanperkembangan hasil belajar peserta didik.

MOTE PENELITIANPopulasi dan sampel dalam penelitian iniadalah semua siswa kelas VI SDN 1Labuapi dengan metode pengumpalandata dalam penelitian ini menggunakanmetode tes. Dengan jenis tesmenggunakan adalah tes essay yangterdiri dari 5 soal. Uji coba instrumentbertujuan untuk melihat validitas,reliabilitas, daya pembeda dan tingkat

kesukaran. Teknik analisis data hasilpenelitian yaitu uji ketuntasan rata-ratadigunakan untuk mengetahui apakahhasil belajar sudah mencapai KKM.Perhitungandilakukandenganmenggunakan SPSS versi 16 dengancompare meanonesample t-test dengan kriteria: Hoditerima jika output sig padaone samplet-test ≥ 5%, dan jika sebaliknya Hoditolak. Uji banding ini digunakan untukmembandingkan hasil belajar siswasebelum dan sesudah mendapatkanperlakuan. Rumusan hipotesis:HASIL PENELITIAN

Arikunto (2002: 64) menyatakanbahwa sebuah tes memiliki validitas jikahasilnya sesuai dengan kriterium, dalamarti memiliki kesejajaran antara hasil testersebut dengan kriterium.Secara umum,suatu butir soal dikatakan valid apabilamemiliki dukungan positif terhadap skortotal.Alat ukur untuk menghitungkoefisien validitas butir soal digunakanrumus korelasi product moment.Berdasarkan hasil perhitungan validitasinstrumen hasil belajar masing-masingsoal adalah seperti Tabel berikut.

Tabel Hasil Perhitungan dan Interpretasi Validitas Butir SoalNo. Soal Interpretasi

1 0,56 Valid2 0,68 valid3 0,75 Valid4 0,85 Valid5 0,24 Tidak Valid6 0,70 Valid7 0,74 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan daninterpretasi validitas butir soal pada diatas, selanjutnya dipilih 6 soal dari 7 soalyang dinyatakan valid yang digunakansebagai soal tes pada kelas eksperimendan kelas kontrol antara lain soal nomor1, 2, 3, 4, 6 dan 7.

Reliabilitas perangkat tes dihitunguntuk mengetahui ketetapan hasil tes.Tetap atau ajeg di sini tidak harus

selalusama, tetapi mengikuti perubahansecara ajeg. Untuk memberikanpenafsiran terhadap nilai r11 (koefisienreliabilitas) yang diperoleh, maka nilai r11

yang diperoleh dikorelasikan denganrtabel.Apabila r11> rtabel maka tes hasilbelajar dikatakan reliabel. Hasil ujireliabilitas 7 butir soal diperoleh hasil r11

= 0,783, maka ditafsirkan bahwa butirsoal tes hasil belajar adalah reliabel.

Page 8: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

597 Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

Bilangan yang menunjukkansukar dan mudahnya suatu soal disebutindeks kesukaran (difficulty index).Besarnya indeks kesukaran antara 0,00

sampai dengan 1,00. Kriteria indekskesukaran butir soal tes kemampuanpemecahan masalah siswa disajikan padaTabel berikut.

Tabel Kriteria Indeks Kesukaran Butir Tes Hasil BelajarIndeks Kesukaran Kriteria

0,0 ≤ P< 0,3 Soal sukar0,3 ≤ P< 0,7 Soal sedang0,7 ≤ P ≤ 1,0 Soal mudah

Berdasarkan hasil perhitungan tingkatkesukaran dari 7 soal tes hasil belajardiperoleh 1 soal termasuk kriteria mudahyaitu soal nomor 1, 2 soal termasukkriteria sedang yaitu soal nomor 2 dan 3,dan 4 soal termasuk kriteria sukar yaitunomor 5, 6, dan 7. Daya pembeda soaladalah kemampuan suatu soal untukmembedakan antara siswa yangberkemampuan tinggi dengan siswa yangberkemampuan rendah. Angka yang

menunjukkan besarnya daya pembedadisebut indeks diskriminasi (D). Dalamperhitungannya, seluruh peserta tesdikelompokkan menjadi 2 kelompok,yaitu kelompok siswa berkemampuantinggi atau kelompok atas (upper group)dan kelompok siswa berkemampuanrendah atau kelompok bawah (lowergroup) (Reynolds, Livingston, danWilson, 2008). Kriteri daya pembedabutir tes disajikan pada Tabel berikut.

Tabel Kriteria Daya Pembeda Butir Tes Hasul BelajarNo Indeks Diskriminasi Kriteria1 ≥ 0,40 Sangat baik2 0,30 - 0,39 Baik3 0,11 - 0,29 Cukup4 0,00 – 0,10 Jelek5 < 0 Soal diganti

(Sumber Reynolds, Livingston, dan Wilson , 2008: 152)

Berdasarkan hasil perhitungan dayapembeda dan tingkat kesukaran dapatdilihat pada Tabel berikut. Tabel Hasil

Perhitungan dan Interpretasi TingkatKesukaran dan Daya

Pembeda Butir Soal Tes Hasil Belajar

No. SoalTingkat Kesukaran Daya Pembeda

Indeks Interpretasi Indeks Interpretasi1 0.791 Mudah 0.141 Cukup2 0.343 Sedang 0.261 Cukup3 0.393 Sedang 0.202 Cukup4 0.236 Sukar 0.222 Cukup5 0.232 Sukar 0.021 Jelek6 0.256 Sukar 0.162 Cukup7 0.222 Sukar 0.287 Cukup

Uji keefektifan pembelajaran berbaismasalah di lakukan dengan melakukan

uji uji ketuntasan rata-rata. Ujiketuntasan rata-rata dilakukan untuk

Page 9: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

598 Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

mengetahui ketercapaian hasil belajarsiswa dengan pembelajaran berbasismaslah. Dalam penelitian ini, nilai thitung

dicari menggunakan SPSS versi 16

dengan compare mean one sample t-test.Hasil output nilai thitung disajikan padaTabel berikut.

Tabel Hasil Uji Ketuntasan Rata-rata

Test Value = 72

T DfSig. (2-tailed)

MeanDifference

95% Confidence Interval ofthe Difference

Lower Upper

Has_Bel

5.759 26 .000 11.33519 7.2894 15.3810

Berdasarkan Tabel di atas diperoleh nilaithitung = 5,759 dan nilai ttabel dengan df =(27 – 1) = 26 dan taraf kesalahan 5%adalah ttabel = 1.705. Berdasarkan hasilperhitungan diperoleh thitung = 5,759 >ttabel = 1,705, maka H0 ditolak, hal iniberarti bahwa rata-rata hasil belajar siswayang diajarkan dengan pembelajaranberbasis masalah melampaui kriteriayang ditetapkan.

Uji banding ini digunakan untukmembandingkan hasil belajar siswasebelum dan sesudah mendapatkan

perlakuan. Rumusan hipotesis: H0: 1≤2

(rata-rata hasil post test siswayangdiajarkan dengan pembelajaran berbasismasalah lebih rendah atau sama denganhasil pre test). H1: 1>2(rata-rata hasilpost test siswayang diajarkan denganpembelajaran berbasis masalahlebihtinggihasil pre test). Perhitungan ujibanding dilakukan dengan SPSS 16menggunakan Uji Independent Sample T-Test dengan output pada Tabel berikut.

Tabel Hasil Uji Banding

Levene's Test forEquality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t DfSig. (2-tailed)

Has_Bel Equal variancesassumed

1.535 .221 3.913 52 .000

Equal variancesnot assumed

3.913 46.559 .000

Berdasarkan hasil di atas diperoleh thitung

untuk Equal variances assumed sebesar3,913. Nilai thitung jika dibandingkandengan ttabel pada α = 0,05 dan df = 27 +27 – 2 = 52 diperoleh ttabel = 1,675.

Karena thitung = 3,913>ttabel = 1,675, makatolak H0 yang artinyahasil belajar siswasetelah mendapatkan perlakuan lebihtinggi dibandingkan sebelum perlakuan

PEMBAHASANHasil perhitungan ketuntasan rata-ratamenunjukkan bahwa hasil belajar siswa

menggunakan pembelajaran berbasismasalah lebih dari rata-rata asumsipopulasi yang ditetapkan yakni sebesar,

Page 10: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

599 Lalu Jaswandi dan M. Najamuddin

dengan rataan empirisnya sebesar 83,33,hasil perhitungan ketuntasan klasikaldengan menggunakan uji proporsimenunjukkan bahwa lebih 75% siswayang diajar menggunakan pembelajaranberbasis masalah dengan hasil belajartelah mencapai standar yang ditentukan,dengan ketuntasan klasikal sebesar92,6%. Berdasarkan dua hal tersebutdapat disimpulkan bahwa ketuntasanbelajar siswa yang diajarkan denganmenggunakan pembelajaran berbasismasalah telah tercapai.

Berdasarkan hasil analisis ujibeda rata-rata tes hasil belajar siswasetelah mengikuti pembelajaran berbasismasalah adalah tercapai, disimpulkanbahwa rata-rata pencapaian hasil belajarsiswa yang diajarkan menggunakanpembelajaran berbasis masalah yaitusebesar 83,33secara statistik dapatdikatakan bahwa kemampuan hasilbelajar siswa setelah diajarkan denganpembelajaran berbasis masalah lebih baikdibanding dengan hasil belajar siswasebelum diajarkan dengan pembelajaranberbasis masalah yang secara empirikmemperoleh rata-rata sebesar 69,91.

Hasil tersebut sejalan denganpernyataan Padmavathy dan Mareesh(2013) bahwa PBL merupakan salah satumodel pembelajaran yang efektif dandapat menghasilkan problems solversyang handal. Berkaitan dengan haltersebut, Minarni (2012) menyatakanmelalui pendekatan PBL kemampuanpemecahan masalah dapat diraih karenadalam PBL siswa didorong untuk terlibataktif dalam kelompok kecilmenyelesaikan masalah kehidupan nyata(real-life problem) yang menantang,rumit, tidak dapat diselesaikan hanyadengan satu langkah.

DAFTAR PUSTAKACakir, M. 2008. “Constructivist

Approaches to Learning in

Science and Their Implicationsfor Science Pedagogy: ALiterature Review”.InternationalJournal ofEnvironmental & ScienceEducation.Vol.3, No.4.Hal.193-206.

Huang, R. 2005. Chinese InternationalStudents’ Perceptions of theProblem-Based LearningExperience.University ofPlymouth.Drake Circus,Plymouth, PL4 8AA,UK.Journal of Hospitality,Leisure, Sport and TourismEducation.

Kurese dkk. 2015. Meningkatkan HasilBelajar Ips Dengan MenggunakanMetode Diskusi Pada SiswaKelas IV SDN No 3SiwalempuJurnal KreatifTadulako Online Vol. 4 No. 2.

Hamalik,O. 2007. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Roh, K. H. (2003). Problem-basedlearning in mathematics.Clearing house for Science,Mathematics, andEnvironmentalEducation.[Online]. Available:http://www.vtaide.com/png/ERIC/PBL-in-Math.htm [7September 2010].

Sagala, S. 2012. Konsep dan MaknaPembelajaran. Bandung:Alfabeta

Sardiyo&Pannen, P. 2005.“Pembelajaran BerbasisBudaya: Model InovasiPembelajaran danImplementasi KurikulumBerbasis Kompetensi”. JurnalPendidikan, Vol. 6, No. 2.Hal.83-98.

Page 11: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAMFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Jurnal RealitaGedung Dwitiya Lt.3. Jln Pemuda 59A Mataram-NTB 83125 Tlp (0370) 638991

e-mail: [email protected]; web: ojs.ikipmataram.ac.id; fip.ikipmataram.ac.id.

PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah merupakan hasil penelitian atau kajian kepustakaan di bidang pendidikan,pengajaran dan pembelajaran,

2. Naskah merupakan tulisan asli penulis dan belum pernah dipublikasikansebelumnya dalam jurnal ilmiah lain,

3. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.4. Penulisan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:

Program MS WordFont Times New RomanSize 12Spasi 1.0Ukuran kertas A4

Margin kiri 3.17 cmMargin kanan 3.17 cmMargin atas 2.54 cmMargin bawah 2.54 cmMaksimum 20 halaman

5. Naskah ditulis dengan sistematika sebagai berikut: Judul (huruf biasa dandicetak tebal), nama-nama penulis (tanpa gelar akademis), instansi penulis(program studi, jurusan, universitas), email dan nomor telpon penulis, abstrak,kata kunci, pendahuluan (tanpa sub-judul), metode penelitian (tanpa sub-judul),hasil dan pembahasan, simpulan dan saran (tanpa sub-judul), dan daftar pustaka.Judul secara ringkas dan jelas menggambarkan isi tulisan dan ditulis dalam hurufkapital. Keterangan tulisan berupa hasil penelitian dari sumber dana tertentudapat dibuat dalam bentuk catatan kaki. Fotokopi halaman pengesahan laporanpenelitian tersebut harus dilampirkan pada draf artikel.Nama-nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis.Alamat instansi penulis ditulis lengkap berupa nama sekolah atau program studi,nama jurusan dan nama perguruan tinggi. Penulis yang tidak berafiliasi padasekolah atau perguruan tinggi dapat menyertakan alamat surat elektronik dannomor telpon.Abstrak ditulis dalam 2 (dua) bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.Naskah berbahasa Inggris didahului abstrak berbahasa Indonesia. Naskahberbahasa Indonesia didahului abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak tidaklebih dari 200 kata. Jika diperlukan, tim redaksi dapat menyediakan bantuanpenerjemahan abstrak kedalam bahasa Inggris.Kata kunci (key words) dalam bahasa yang sesuai dengan bahasa yangdipergunakan dalam naskah tulisan dan berisi 3-5 kata yang benar-benardipergunakan dalam naskah tulisan.Daftar Pustaka ditulis dengan berpedoman pada Pedoman Penulisan KaryaIlmiah IKIP Mataram.

Page 12: Jurnal Realita Volume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018 ...

Jurnal RealitaVolume 3 Nomor 6 Edisi Oktober 2018Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Mataram ISSN (2503 – 1708)