Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

28
S UPPLY C HAIN T ERNAK S API DI I NDONESIA Disampaikan Pada Acara Workshop Solusi Alternatif Permasalahan Daging Sapi Nasional Bogor, 22 Mei 2013

Transcript of Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Page 1: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI INDONESIA

Disampaikan Pada Acara

Workshop Solusi Alternatif Permasalahan Daging Sapi Nasional

Bogor, 22 Mei 2013

Page 2: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

OUTLINE PRESENTASI

1. Arus Distribusi Ternak Sapi di Indonesia

2. Pola Supply Chain Ternak Sapi di Indonesia

3. Analisis Margin Supply Chain Ternak Sapi di Indonesia

4. Analisis Supply dan Demand Ternak Sapi di Indonesia

5. Strategi Distibusi Ternak Sapi di Indonesia

6. Kesimpulan

7. Rekomendasi

Page 3: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

ARUS D ISTRIBUSI TERNAK SAPI DI INDONESIA

Page 4: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

ARUS D ISTRIBUSI TERNAK SAPI DI INDONESIA

Masing-masing propinsi dan pulau secara alami mempunyai arus distribusiternak sapi tersendiri, ditandai dengan distribusi antar propinsi dan pulau yang berdekatan dari daerah surplus ke daerah defisit.

Page 5: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DAN DAGING

DI INDONESIA

Page 6: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI SUMATERA UTARA

Peternak

Belantik

PedagangPengumpul Besar

RPH

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: Colt Diesel Kapasitas : ± 15 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-4 jam

Jagal

Angkutan: Fuso / Colt Diesel Kapasitas : ± 20-22 ek / ± 15 ekPerjalanan : 2-3 hari

Angkutan: Fuso / Colt Diesel Kapasitas : ± 20-22 ek / ± 15 ekPerjalanan : 2-3 hari

Angkutan: Kapal LautKapasitas : ±Perjalanan : ± 7 hari

Angkutan: Fuso / Colt Diesel Kapasitas : ± 20-22 ek / ± 15 ekPerjalanan : 2-3 hari

PropinsiLampung

Impor dariAustralia

Feedloter

Page 7: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI LAMPUNG

Peternak

Belantik

PedagangPengumpul Besar

RPH

ImporAustralia

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-4 jam

JagalDaerah Tujuan PemasaranSapi dari Lampung: 1. Sumut (Medan) 2. NAD (Banda Acreh)3. Sumbar (Padang) 4. Jambi5. Riau (Pekanbaru)6. Sumsel (Palembang)

Feedloter diLampung

Angkutan: Colt Diesel Kapasitas : ± 15 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Fuso / Colt Diesel Kapasitas : ± 20-22 ek / ± 15 ekPerjalanan : 2-7 hari

RPH Jagal

Lokal

Feedloter

Konsumen

Page 8: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI DKI JAKARTA

Pedagang AntarPropinsi

RPH

Konsumen

PedagangPengumpul Besar

Daerah Asal: 1. Jawa Timur2. Jawa Barat 3. Lampung4. Bali

Jagal

Angkutan: Colt Diesel Kapasitas : ± 15 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Feedloterdi Bodetabek, Sukabumi,

Serang

Impor dariAustralia

Angkutan: Colt Diesel Kapasitas : ± 15 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Colt Diesel Kapasitas : ± 15 ekorPerjalanan : < 1 hari

Page 9: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI JAWA TENGAH

Peternak

Belantik

PedagangPengumpul Besar

RPH

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-3 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-4 jam

JagalDaerah Tujuan PemasaranSapi dari Jawa Tengah: 1. DKI Jakarta2. Jawa Barat

Angkutan: FusoKapasitas : ± 15-20 ekPerjalanan : 7 hari

PasarHewan

PedagangPengumpulAngkutan: Truck

Kapasitas : ± 10 ekPerjalanan : 2-3 hari

RPH Jagal

Lokal

Konsumen

Page 10: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI JAWA T IMUR

Peternak

Belantik

PedagangPengumpul Besar

RPH

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-3 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-4 jam

JagalDaerah Tujuan PemasaranSapi dari Jawa Timur: 1. DKI Jakarta2. Jawa Barat3. Jawa Tengah4. Lampung5. Sumatera Utara

Angkutan: FusoKapasitas : ± 15-20 ekPerjalanan : 7 hari

PasarHewan

PedagangPengumpulAngkutan: Truck

Kapasitas : ± 10 ekPerjalanan : 2-3 hari

RPH Jagal

Lokal

Konsumen

Page 11: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN

Peternak

Belantik

PedagangPengumpul Besar

RPH

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-3 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-4 jam

JagalDaerah TujuanPemasaran Sapi dariSulawesi Selatan: 1. Kalimantan Timur2. Kalimantan Tengah

PasarHewan

RPH Jagal

Lokal

Konsumen

Angkutan: MobilTruckKapasitas : ± 10-12 ekorPerjalanan : < 3 jam

Angkutan: MobilTruck dalam KapalKapasitas : ± 10-12 ekorPerjalanan : ± 3 hari

Page 12: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI NUSA TENGGARA BARAT

Peternak

Belantik

RPH

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-3 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-3 jam

Jagal

Daerah TujuanPemasaran Sapi dariNusa Tenggara Barat: 1. Nusa Tenggar Timur2. Kalimantan Barat3. Kalimantan Timur4. Kalimantan Selatan5. Sulawesi6. Papua7. Riau

PasarHewan

RPH Jagal

Lokal

Konsumen

Angkutan: MobilTruck dalam KapalKapasitas : ± 10-12 ekorPerjalanan : ± 3 hari

Page 13: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI NUSA TENGGARA T IMUR

Peternak

Belantik

RPH

Pedagang AntarPropinsi

Konsumen

Angkutan: PikUp, Mobil, Motor, Angkutan Umum

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-3 ekorPerjalanan : < 1 hari

Angkutan: Mobil Pickup/ CarryKapasitas : ± 1-2 ekorPerjalanan : 2-3 jam

JagalDaerah TujuanPemasaran Sapi dariNusa Tenggara Timur: 1. DKI Jakarta2. Jawa Barat3. Kalimanran Timur

PasarHewan

RPH Jagal

Lokal

Konsumen

Angkutan: MobilTruck dalam KapalKapasitas : ± 10-12 ekorPerjalanan : ± 3 hari

Page 14: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

POLA SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI DI INDONESIA

Secara umum pola supply chain untuk sapi potong di Indonesia memiliki mata rantai yang panjang terdiri dari aktor : Peternak , Belantik, Pasar Hewan, Pedagang Pengumpul, Pedagang Pengumpul Besar, Pedagang Antar Propinsi, Jagal, RPH dan Konsumen.

Page 15: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

ANALISIS MARGIN SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI

DI INDONESIA

Page 16: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

PERBANDINGAN MARGIN SUPPLY CHAIN TERNAK SAPI

DI INDONESIA

Untuk daerah surplus seperti NTB dan NTT terdapat perbedaan margin di tingkat peternak yang besar antara perdagangan di lokal dan antar propinsi.

Margin peternak untuk perdagangan di tingkat lokal lebih besar dibandingkan dengan margin antar pulau. Hal ini menyebabkan peternak enggan menjual ternak sapi untuk tujuan ke luar propinsi. Implikasinya jumlah ternak sapi yang disitribusikan dari NTB dan NTT ke luar propinsi (Misalnya DKI Jakarta) relatif kecil dibandingkan dengan potensi supply yang ada.

Page 17: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

ANALISIS SUPPLY DAN DEMAND TERNAK SAPI DAN

DAGING DI INDONESIA

Page 18: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Jawa2012: 8,12 juta (50,68 %)

Sumatera 2012: 2,94 juta (18,38 %)

Bali dan Nusa Tenggara 2012: 2,27 juta (14,18 %)

Sulawesi 2012: 1,93 juta (12,08%)

Kalimantan 2012: 472,79 ribu (2,95 %)

Maluku dan Papua 2012: 278,95 ribu (1,74 %)

Sumber: Kementan-BPS 2011 (Diolah)

SEBARAN POPULASI SAPI POTONG DI INDONESIA

Sapi Bali 4,8 juta (32,31 %)

Sapi Onggole 4,3 juta (28,88 %)

Sapi Madura 1,3 juta (8,67 %)

Persilangan 4,4 juta (30,14 %)

Page 19: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Sumber: Kementan-BPS 2011 (Diolah)

SUPPLY-DEMAND DAGING DI INDONESIA

KalimantanSupply : 17,82 ribu ton

Demand : 44,68 ribu ton

Defisit : - 26,85 ribu ton

≈ - 157,84 ribu ekor

Sulawesi Supply : 180,09 ribu ton

Demand : 25,09 ribu ton

Surplus : 55,00 ribu ton

≈ 323,29 ribu ekor

Jawa (Minus DKI) Supply : 215,37 ribu ton

Demand : 225,49 ribu ton

Defisit : - 10,12 ribu ton

≈ - 59,48 ribu ekor

Bali-NusraSupply : 95,78 ribu ton

Demand : 14,43 ribu ton

Surplus : 81,35 ribu ton

≈ 478,18 ribu ekor

Maluku-Papua Supply : 9,79 ribu ton

Demand : 9,06 ribu ton

Surplus : 0,73 ribu ton

≈ 4,3 ribu ekor

DKI Supply : 197,38 ribu ton

Demand : 92,88 ribu ton

Defisit : - 92,68 ribu ton

≈ - 544,74 ribu ekor

IndonesiaSupply : 527,41 ribu ton

Demand : 521,51 ribu ton

Surplus : 5,9 ribu ton

≈ 34,86 ribu ekor

Daerah surplus: Bali-Nusra, Sulawesi dan Maluku-PapuaDaerah defisit : Jawa (DKI Jakarta dan Jawa Barat)

Luar Pulau Jawa: Sumatera dan Kalimantan

Sumatera Supply : 108,33 ribu ton

Demand : 109,87 ribu ton

Defisit : - 1,53 ribu ton

≈ - 9,04 ribu ekor

Page 20: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

STRATEGI D ISTRIBUSI TERNAK SAPI

DI INDONESIA

Page 21: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Peternak Pasar

[Konsumen]

Harga jual peternak : 6.000.000 (asumsi: Sapi Bali dgn Bobot 300 Kg)

Biaya Distribusi

Pedagang Antar Propinsi

Rp. 282.000 Rp. 1.185.550

DISTRIBUSI SAPI POTONG DARI NTT KE DKI JAKARTA

[EKSISTING]

Page 22: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Peternak: Keuntungan yang Layak

Pasar [Konsumen]:

Bersaing/ Sesuai Daya Beli

Harga jual peternak : 6.900.000(asumsi: Sapi Bali dgn Bobot 300 Kg)

Biaya Distribusi

Pedagang Antar Propinsi

Rp. 282.000 Rp. 1.185.550

Rp. 779.910

Eksisting

Subsidi Transportasi

Keterangan

KONSEP SISTEM DISTRIBUSI BERKEADILAN (1)

Harga Jual di tk Peternak:COGS + Keuntungan yang layak

Harga Jual di Tk Pedagang : Biaya pembelian +Biaya Distribusi + Keuntungan yang layak

Page 23: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Peternak Pasar

[Konsumen]

Harga jual peternak : 6.900.000

Biaya Processing di RPH Rp. 348.589 per ekor ≈ 170,14 Kg Daging

RPH

Rp. 282.000 Rp. 425.350 per 170,14 Kg Daging ≈ 1 ekor

KONSEP SISTEM DISTRIBUSI BERKEADILAN (2)

Pendistribusian Daging Sapi

Page 24: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

KESIMPULAN

Page 25: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

KESIMPULAN

Masing-masing propinsi dan pulau secara alami mempunyai arus distribusi ternaksapi tersendiri, ditandai dengan distribusi antar propinsi dan pulau yang berdekatan dari daerah surplus ke daerah defisit.

Secara umum pola supply chain untuk sapi potong di Indonesia memiliki mata rantai yang panjang terdiri dari aktor : Peternak , Belantik, Pasar Hewan, Pedagang Pengumpul, Pedagang Pengumpul Besar, Pedagang Antar Propinsi, Jagal, RPH dan Konsumen.

Untuk daerah surplus seperti NTB dan NTT terdapat perbedaan margin di tingkat peternak yang besar antara perdagangan di lokal dan antar propinsi.

Margin peternak untuk perdagangan di tingkat lokal lebih besar dibandingkan dengan margin antar pulau. Hal ini menyebabkan peternak enggan menjual ternak sapi untuk tujuan ke luar propinsi.

Implikasinya jumlah ternak sapi yang disitribusikan dari NTB dan NTT ke luar propinsi (Misalnya DKI Jakarta) relatif kecil dibandingkan dengan potensi supply yang ada.

Daerah surplus: Bali-Nusra, Sulawesi dan Maluku-Papua; Daerah defisit : Jawa (DKI Jakarta dan Jawa Barat); Luar Pulau Jawa: Sumatera dan Kalimantan.

Pulau Bali-Nusra dan Sulawesi dapat dijadikan sumber pasokan ternak sapi bagi Pulau Jawa (DKI Jakarta).

Page 26: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

REKOMENDASI

Page 27: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ternak sapi, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Untuk daerah/Pulau yang mengalami defisit, di Pulau Sumatera dan PulauKalimantan perlu dikembangkan kawasan integrasi ternak sapi – Kelapa Sawit dengan pengelolaan berbasis budaya industri misalnya bekerjasama dengan BUMN.

2. Untuk memenuhi daerah defisit, terutama DKI Jakarta pasokan dapat berasal dari Pulau Bali-Nusra dan Sulawesi dengan menggunakan konsep distribusi berkeadilan melalui:

a. Perbaikan sistem distribusi atau subsidi biaya transportasi ternak sapi antarpropinsi dan antar pulau; dan

b. Pendistribusian ternak sapi dalam bentuk daging.

REKOMENDASI

PengembanganKawasan Ternak

Sapi

Page 28: Supply chain ternak sapi di indonesia [fapet 22 mei 2013]

TERIMA KASIH