Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

14
Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur Douglas C. Bauer. M.D. Seorang wanita 62 tahun dengan kesehatan yang baik datang untuk melakukan perawatan rutin. Dia tidak memiliki riwayat fraktur, tapi dia khawatir tentang osteoporosis karena ibunya pernah mengalami fraktur tulang pinggul saat berusia 72 tahun. Dia melakukan latihan secara teratur dan telah mengonsumsi kalsium karbonat dengan dosis 1000 mg sebanyak tiga kali sehari sejak menopausenya di usia 54 tahun. Rejimen ini menyediakan 1.200 mg elemen kalsium per hari. Dia mengonsumsi diet sehat dengan beberapa porsi buah dan sayuran dan juga mengkonsumsi satu porsi 8-oz yogurt rendah lemak dan satu gelas susu rendah lemak hampir setiap hari. Dia baru-baru ini mendengar bahwa suplemen kalsium dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan menginginkan pendapat anda mengenai apakah ia tetap harus mengonsumsi suplemen tersebut atau tidak. Apa yang akan anda sarankan? Masalah Klinis Dokter dan pasien mungkin akan bingung dengan ketidakkonsistenan dan saran yang seringkali bertentangan mengenai jumlah asupan kalsium yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko patah tulang dan, khususnya, apakah suplemen kalsium diperlukan. Kekurangan kalsium jangka panjang jelas dapat memberi kecenderungan untuk terjadinya osteoporosis, tetapi banyak orang yang salah percaya bahwa pengeroposan tulang postmenopause dan yang berkaitan dengan usia dan peningkatan keterkaitan dalam kerentanan terhadap fraktur sebagian besar dapat dihindari dengan penggunaan suplemen kalsium. Meskipun beberapa orang dapat tetap berisiko untuk mengalami kekurangan kalsium, orang lain, terutama

Transcript of Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Page 1: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur

Douglas C. Bauer. M.D.

Seorang wanita 62 tahun dengan kesehatan yang baik datang untuk melakukan perawatan rutin. Dia tidak memiliki riwayat fraktur, tapi dia khawatir tentang osteoporosis karena ibunya pernah mengalami fraktur tulang pinggul saat berusia 72 tahun. Dia melakukan latihan secara teratur dan telah mengonsumsi kalsium karbonat dengan dosis 1000 mg sebanyak tiga kali sehari sejak menopausenya di usia 54 tahun. Rejimen ini menyediakan 1.200 mg elemen kalsium per hari. Dia mengonsumsi diet sehat dengan beberapa porsi buah dan sayuran dan juga mengkonsumsi satu porsi 8-oz yogurt rendah lemak dan satu gelas susu rendah lemak hampir setiap hari. Dia baru-baru ini mendengar bahwa suplemen kalsium dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan menginginkan pendapat anda mengenai apakah ia tetap harus mengonsumsi suplemen tersebut atau tidak. Apa yang akan anda sarankan?

Masalah Klinis

Dokter dan pasien mungkin akan bingung dengan ketidakkonsistenan dan saran yang seringkali bertentangan mengenai jumlah asupan kalsium yang dibutuhkan untuk mengurangirisiko patah tulang dan, khususnya, apakah suplemen kalsium diperlukan.Kekurangan kalsium jangka panjang jelas dapat memberi kecenderungan untuk terjadinya osteoporosis, tetapi banyak orang yang salah percaya bahwa pengeroposan tulang postmenopause dan yang berkaitan dengan usia dan peningkatan keterkaitan dalam kerentanan terhadap fraktur sebagian besar dapat dihindari dengan penggunaan suplemen kalsium. Meskipun beberapa orang dapat tetap berisiko untuk mengalami kekurangan kalsium, orang lain, terutama mereka yang menerima suplemen kalsium, dapat menerima lebih dari asupan harian yang direkomendasikan.

Interaksi yang kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami antara kalsium dan asupan vitamin D mempersulit pemahaman kita mengenai manfaat dan risiko yang berkaitan dengan salah satu dari hal tersebut. Sebagai contoh, sebuah uji coba secara acak terbaru menunjukkan bahwa bahkan dosis tinggi vitamin D (4800 IU per hari) memiliki efek yang sedikit menguntungkan pada penyerapan kalsium (kenaikan sebanyak 6%) di antara wanita-wanita postmenopause dengan tingkat serum 25-hydroxyvitamin D yang rendah. Selanjutnya, sejumlah uji klinis telah mempelajari kombinasi kalsium yang ditambah vitamin D dalam berbagai dosis, tetapi beberapa percobaan yang lebih sedikit telah meneliti efek dari kalsium sendiri terhadap tulang.

Ulasan ini merangkum pemahaman kita mengenai asupan kalsium yang berhubungan dengan resiko fraktur dan membahas perhatian mengenai keamanan dari suplemen kalsium.

Page 2: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Ulasan yang lain telah membahas fisiologi dari metabolisme kalsium dan kontroversi yang sedang berlangsung mengenai vitamin D.

STRATEGI DAN BUKTI

Kebutuhan Kalsium

Lebih dari 98% dari semua kalsium di dalam tubuh berada di dalam kerangka. Tulangberfungsi sebagai penampung untuk kalsium, yang dapat disimpan dan dilepaskan ketika diperlukan. Kalsium memiliki setidaknya dua fungsi fisiologis penting pada orang dewasa: yaitu intraselular messenger dan itu adalah komponen kunci dari hydroxyapatite, yang hadir dalam jumlah besar di dalam matriks organik tulang dan memberikan kekuatan serta kekakuan pada kerangka. Akibat kehilangan cairan yang berasal dari urin, keringat, dan feses, asupan kalsium yang cukup selama periode berkepanjangan akan dapat mempengaruhi proses penting fisiologis.

Poin Kunci KlinisSuplemen kalsium dan Pencegahan Fraktur• Asupan diet kalsium yang direkomendasikan bagi wanita usia 19-50 tahun dan pria usia 19-70 tahun adalah 1000 mg per hari; wanita yang berusia lebih dari 50 tahun dan pria yang berusia lebih dari 70 tahun membutuhkan 1200 mg per hari. Asupan kalsium di atas 2500 mg per hari(2000 mg per hari pada orang yang berusia > 50 tahun) harus dihindari.• Asupan kalsium yang adekuat penting untuk kesehatan tulang di semua usia. Asupan kalsium yang tidak memadai pada orang dewasa biasa terjadi, terutama pada pria dan wanita yang berusia lebih dari 70 tahun, dan berhubungan dengan peningkatan pengeroposan tulang dan peningkatan risiko fraktur.• Konsumsi makanan dan minuman kaya kalsium merupakan pendekatan yang lebih disukai untuk mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan suplemen kalsium rutin pada orang dewasa, tetapi suplemen harus dipertimbangkan ketika asupan makanan tidak memadai.• Suplemen kalsium biasanya memiliki beberapa efek samping, seperti sembelit dan kembung yang umum terjadi dan nefrolitiasis yang jarang terjadi.• Penelitian terbaru telah mengangkat kekhawatiran tentang peningkatan risiko kardiovaskular pada penggunaan suplemen kalsium, tetapi temuan ini tidak konsisten dan tidak meyakinkan.

Terutama pada dasar penelitian mengenai keseimbangan kalsium pada orang yang lebih muda dari 50 tahun dan pengetahuan mengenai pengeroposan tulang yang terjadi saat menopause dan penuaan maju, Institute of Medicine (IOM) telah mengeluarkan panduan mengenai asupan kalsium menurut jenis kelamin dan usia (Tabel 1). Rekomendasi asupan kalsium dan kandungan kalsium dari berbagai makanan dan suplemen yang diukur dalam miligram unsur kalsium. Formulasi suplemen yang berbeda akan memberikan jumlah kalsium elemental yang berbeda. Diet yang direkomendasikan didasarkan pada kebutuhan untuk populasi yang sehat. Tingkat

Page 3: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

asupan yang lebih tinggi direkomendasikan berdasarkan terutama pada risiko nefrolitiasis yang telah diamati dalam penelitian mengenai suplementasi kalsium pada wanita postmenopause. Penyerapan kalsium meningkat pada wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui, tetapi asupan kalsium yang dianjurkan bagi wanita-wanita tersebut tidak berbeda dari asupan kalsium yang dianjurkan untuk wanita yang lain dalam kelompok usia yang sama.

Tabel 1. Asupan Diet Kalsium yang Direkomendasikan*Jenis Kelamin dan Usia RDA Kadar Asupan Tinggi

mg/hari mg/hariWanita

19-50 tahun# 1000 2500>50 tahun 1200 2000

Pria19-50 tahun 1000 2500

>50-70 tahun 1000 2000>70 tahun 1200 2000

* Kecukupan gizi yang dianjurkan ( RDA ) adalah tingkat asupan makanan yang dimungkinkan untuk memenuhi kebutuhan 97 % dari populasi. Kadar asupan tinggi adalah kadar di atas potensi yang dapat meningkatkan bahaya. Data dari Institute of Medicine.#Kategori ini termasuk wanita yang berusia lebih dari 19 tahun yang sedang hamil atau menyusui.

Dalam penelitian yang melibatkan populasi orang dewasa di Amerika Serikat, asupan diet elemental kalsium bervariasi sesuai dengan kelompok usia dengan rata-rata 900 - 1200 mg pada pria dan 750 - 850 mg pada wanita; asupan terendah yang telah diamati terjadi pada pria dan wanita yang lebih tua dari 70 tahun usia. Lebih dari 70% dari diet kalsium berasal dari produk susu. Untuk memperkirakan asupan kalsium harian seseorang, dokter dapat mengasumsikan bahwa kebanyakan orang dewasa mengkonsumsi sekitar 300 mg kalsium per hari dari sumber yang tidak berasal dari produk susu (misalnya, berbagai sayuran dan biji-bijian) dan kemudian perkiraan asupan harian keseluruhan dilakukan dengan menghitung asupan harian tambahan yang berasal dari produk susu (Tabel 2). Suplemen kalsium umum digunakan;survei cross-sectional menunjukkan bahwa 43% dari penduduk dewasa Amerika Serikat (dan hampir 70% dari wanita postmenopause) secara teratur mengonsumsi suplemen kalsium. Meskipun suplemen kalsium sering digunakan, banyak orang dewasa di Amerika Serikat khususnya wanita postmenaopause, tidak mengkonsumsi dosis anjuran 1000-1200 mg kalsium elemental per hari, dan beberapa mengkonsumsi lebih dari tingkat asupan tinggi yang dianjurkan yaitu 2000 - 2500 mg per hari.

Tabel 2. Sumber Kalsium Berupa Makanan yang Mudah DiabsorbsiJenis Makanan Ukuran

PenyajianUnsur Kalsium per Penyajian

Kalori per Penyajian

Produk SusuYogurt hambar rendah lemak 8.0 oz 448 154

Yogurt rendah lemak dengan buah 8.0 oz 384 238

Page 4: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Mozarella, bagian dari susu skim 1.5 oz 333 108Keju Cheddar 1.5 oz 307 1712% susu rendah lemak 1 cangkir 293 122Keju lembut rendah lemak 1 cangkir 206 194Buah-buahan dan Sayur-sayuranJus jeruk yang diperkaya kalsium 6.0 oz 261 88Kubis mentah 1 cangkir 100 33Bok choy mentah 1 cangkir 74 9Brokoli mentah 1 oz cangkir 43 31Ikan KalenganSarden 3.0 oz 325 177Salmon merah muda 3.0 oz 183 110GandumSereal siap saji 1 cangkir 100-1333 100-160Sereal oat matang 1 cangkir 187 159Roti putih atau gandum 1 potong 30-73 69-74

*Makanan-makanan tersebut mengandung oksalat dan asam fitat dengan kadar rendah. Data berasal dari National Nutrient database for Standard Reference of the U.S. Department of Agriculture.

Diet Kalsium dibandingkan Suplemen Kalsium

Secara umum, makanan dan minuman yang kaya kalsium, khususnya produk susu, merupakan sumber kalsium yang lebih disukai karena mereka tersedia secara luas, dan dengan pengecualian intoleransi laktosa, mereka terkait dengan efek yang merugikan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa proporsi kalsium yang tertelan lebih besar diserap dari sumber makanan tertentu seperti brokoli dan kale daripada dari suplemen kalsium. Meskipun data yang melibatkan hasil klinis (patah tulang) masih kurang, penelitian fisiologis menunjukkan tidak ada perbedaan bahan dalam aksi metabolisme diet kalsium dibandingkan dengan kalsium yang diperoleh dari suplemen. Oleh karena itu, keputusan mengenai apakah iya atau tidak untuk menerima suplemen menjadi tergantung pada kecukupan asupan diet kalsium dan keseimbangan antara manfaat yang potensial dan bahaya dari suplemen. Keamanan dan efek samping profil dari suplemen kalsium dijelaskan di bawah.

Suplemen kalsium tersedia luas di semua toko-toko obat; labelnya biasanya mencakup total miligram garam kalsium dan miligram unsur kalsium di setiap tablet. Penentuan dosis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian didasarkan pada jumlah dari unsur kalsium. Persiapan yang umumnya digunakan termasuk pemurnian kalsium karbonat, kalsium sitrat, dan, pada tingkat yang lebih rendah, kalsium laktat dan kalsium glukonat; persiapan dilakukan secara berbeda pada jumlah unsur kalsium yang tersedia (Tabel 3). Kalsium karbonat menyajikan unsur kalsium yang relatif tinggi (40%) serta murah dan tersedia secara luas. Dibandingkan dengan suplemen kalsium lainnya, kalsium karbonat memiliki kemungkinan yang lebih untuk menyebabkan konstipasi dan kembung dan seharusnya dikonsumsi bersamaan dengan makanan, karena keasaman lambung diperlukan untuk penyerapan yang cukup.

Page 5: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Dibandingkan dengan kalsium karbonat, kalsium sitrat menyajikan unsur kalsium yang lebih sedikit (21%), tetapi merupakan alternatif yang masuk akal pada pasien dengan gejala gastrointestinal yang menyusahkan; hal tersebut dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, karena penyerapannya tidak bergantung pada keasaman lambung. Jika suplemen harian dengan lebih dari 500 mg unsur kalsium diperlukan, dosis terbagi dianjurkan untuk meningkatkan penyerapan dan meminimalkan efek samping pada gastrointestinal.

Tabel 3. Suplemen Kalsium yang Tersedia LuasFormulasi Dosis Kadar

Unsur Kalsium(persen)

Komentar

Kalsium Karbonat Satu atau dua 500 mg tablet secara oral dua atau tiga kali sehari

dengan makanan

40 Paling mahal dan merupakan suplemen yang paling sering digunakan; harus dikonsumsi

bersama makanan, karena keasaman meningkatkan

penyerapan;dapat menyebabkan sembelit

Kalsium Sitrat Satu atau dua 950 mg atau 1000 mg tablet secara oral dua atau

tiga kali sehari

21 Kurang bergantung pada keasaman untuk penyerapan,

sehingga tidak perlu dikonsumsi bersama

makanan; dapat digunakan bersama agen untuk

penekanan asam lambung jangka panjang

Kalsium Glukonat 500, 648, atau 972 mg 9 Jarang digunakan untuk pencegaham fraktur

Kalsium Laktat 300 atau 325 mg 13 Jarang digunakan untuk pencegaham fraktur

Tepung tulang, tiram, dolomit

Bermacam-macam 30 Terutama mengandung kalsium karbonat tapi

mungkin mengandung timbal dan harus dihindari selama kehamilan

Manfaat Potensial dari Asupan Kalsium

Perimenopause dan pengeroposan tulang yang berkaitan dengan usia, dan yang menyertai peningkatan risiko fraktur, terjadi ketika adanya kehilangan murni dari kalsium di dalamkerangka karena ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Meskipun pengeroposan tulang karena perimenopause terutama terkait dengan hilangnya estrogen, pengeroposan tulang yang berkaitan dengan usia baik pada pria dan wanita ditentukan oleh genetik, hormonal, dan faktor lainnya. Sebuah penelitian observasional menunjukkan bahwa

Page 6: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

pengeroposan tulang dan risiko fraktur meningkat ketika asupan kalsium berada di bawah 700 sampai 800 mg per hari. Sebaliknya, efek dari asupan kalsium tambahan pada pengeroposan tulang di antara orang-orang yang tidak memiliki kekurangan kalsium masih kurang jelas dan kemungkinan tidak terlalu menonjol.

Banyak percobaan telah menilai manfaat antifraktur dari suplemen kalsium, namun sebagian besar, seperti penelitian suplemen kalsium/vitamin D oleh Women’s Health Initiative (WHI), termasuk vitamin D sebagai bagian dari intervensi dan tidak secara khusus merekrut orang dengan asupan diet rendah kalsium.  Percobaan WHI tidak menunjukkan penurunan yang signifikan dalam patah tulang pinggul atau patah tulang lainnya pada wanita secara acak yang mendapatkan 1.000 mg unsur kalsium dan ditambah 400 IU vitamin D per hari dibandingkan dengan perempuan yang diberikan plasebo, mungkin karena rata-rata asupan kalsium di dalam kelompok plasebo adalah 1154 mg per hari. Namun, analisis yang terkumpul dari kombinasikalsium ditambah vitamin D telah menyumbangkan efek perlindungan yang cukup pada fraktur, khususnya di kalangan wanita dan lanjut usia. Sebagai contoh, sebuah metaanalisis dari 16 uji coba suplemen kalsium dan vitamin D dengan plasebo terkontrol (termasuk uji coba WHI) baru-baru ini yang dilakukan untuk Preventive Services Task Force Amerika Serikat menunjukkan keseluruhan 12% penurunan risiko jenis fraktur apa saja. Di dalam analisis ini, manfaat dari kalsium dan vitamin D sehubungan dengan risiko fraktur yang signifikan di antara orang-orang yang diikutsertakan (risiko relatif, 0,71; 95% confidence interval [CI], 0,57-0,89) tetapi tidak di antara orang-orang yang tinggal di komunitas (risiko relatif, 0,89; 95% CI, 0,76-1,04) (P = 0,07 untuk interaksi). Percobaan lain yang lebih sedikit memiliki pemeriksaan yang spesifik pada efek kerangka dari suplemen kalsium saja, tapi meta-analisis yang terkumpul dari 9 uji coba acak suplemen kalsium saja (melibatkan total 6517 orang) menunjukkan bahwa penurunan secara keseluruhan pada fraktur adalah 10%. Sebaliknya, analisis yang terkumpul dari 3 uji coba kalsium saja menunjukkan peningkatan tak terduga sebesar 50% dalam hal risiko fraktur pinggul. Demikian, bukti terkini menunjukkan bahwa suplementasi dengan kalsium dan vitamin D atau kalsium sendiri saja cukup memiliki efek secara keseluruhan pada risiko fraktur, dan apakah iya atau tidak penggunaan rutin suplemen akan bermanfaat bagi masyarakat masih belum jelas.

Potensi yang Merugikan dari Asupan Kalsium

Suplemen kalsium memiliki beberapa efek samping, seperti sembelit ringan dan dispepsia misalnya adalah yang paling sering terjadi. Risiko nefrolitiasis dapat meningkat akibat penggunaan suplemen kalsium (risiko relatif adalah 1,17 pada uji coba WHI), dan risiko yang muncul tergantung dosis yang digunakan. Sebaliknya, pada penelitian observasional, asupan diet kalsium yang semakin tinggi terkait dengan risiko nephrolithiasis yang lebih rendah, mungkin dikarenakan pengurangan penyerapan oxylate di dalam usus. Studi awal menyarankan bahwa penggunaan suplemen kalsium bisa saja meningkatkan risiko kanker prostat pada laki-laki, tetapi meta-analisis terbaru yang menyertakan lebih dari 4000 kasus kanker prostat menunjukkan tidak ada hubungan dengan penggunaan suplemen kalsium.

Page 7: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Beberapa studi telah menyuarakan keprihatinan mengenai kemungkinan peningkatan risiko kardiovaskular yang terkait dengan suplementasi kalsium. Sebuah meta-analisis yang hasilnya dipublikasikan dari 11 uji coba plasebo terkontrol suplemen kalsium tanpa vitamin D menunjukkan peningkatan risiko infark miokard di antara orang-orang yang secara acak diberikan kalsium (rasio odds, 1,27; 95% CI, 1,01 untuk 1,59). Para penulis berspekulasi sementara bahwa yang berkaitan dengan suplemen yang meningkat di dalam kalsium serum mungkin memicu aritmia atau mungkin kalsifikasi vaskular. Meta-analisis ini tidak hanya menerima banyak perhatian tapi juga kritik karena penyelesaian yang tidak konsisten akan berbagai macam peristiwa, signifikansi statistik marjinal, dan eksklusi penilaian untuk uji coba kalsium ditambah vitamin D. Di antara uji coba-uji coba yang tidak termasuk dalam meta-analisis ini adalah uji coba milik WHI, yang mana mencakup lebih dari 36.000 wanita dan menunjukkan tidak adanya peningkatan yang signifikan pada peristiwa kardiovaskular yang telah diselesaikan atau kematian secara keseluruhan di antara wanita yang menerima kalsium ditambah vitamin D. Dalam meta-analisis berikutnya, para peneliti yang sama telah memasukkan data dari uji coba kalsium ditambah vitamin D, termasuk beberapa data percobaan WHI, tetapi mereka masih mengeksklusikan partisipan WHI yang telah menerima suplemen kalsium sebelumnya (sekitar 54%); perkiraan kesimpulan yang terkumpul dari risiko infark miokard yang berhubungan dengan suplementasi dalam analisis yang telah diperbarui ini menghasilkan hasil yang sama (rasio odds, 1,24; 95% CI, 1,07-1,45). Pengecualian didasarkan pada argumen bahwa risiko yang terkait dengan suplemen mungkin menjadi tidak jelas di antara wanita-wanita ini apabila terjadi perubahan mendadak dalam konsentrasi kalsium plasma setelah pengonsumsian suplemen. Pendekatan ini telah diajukan untuk dikritisi dan diperdebatkan. Sebuah meta-analisis tahun 2010 yang meliputi seluruh peserta di uji coba WHI menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara suplementasi dan peristiwa kardiovaskular dalam kumpulan analisis dari 2 uji coba kalsium ditambah vitamin D (risiko relatif, 1,04; 95% CI, 0,92 menjadi 1,18) atau dalam 3 uji coba suplemen kalsium saja (risiko relatif, 1,14; 95% CI, 0,92-1,41). Dalam uji coba placebo terkontrol lainnya dengan kalsium karbonat (1200 mg unsur kalsium per hari) yang melibatkan 1460 wanita yang lebih tua (usia rata-rata, 75 tahun), suplementasi kalsium tidak menghasilkan peningkatan risiko kematian atau peristiwa aterosklerosis yang membutuhkan rawat inap (diidentifikasi melalui pendaftaran yang tervalidasi) selama periode tindak lanjut yaitu 5 tahun.

Penelitian-penelitian observasional juga menghasilkan hasil yang bertentangan. Misalnya, sementara dua penelitian besar kohort prospektif menunjukkan bahwa penggunaan suplemen kalsium dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular atau kematian, sebuah penelitian besar kohort prospektif milik Kanada dan tindak lanjut uji coba WHI yang diperpanjang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antarapenggunaan suplemen kalsium dan kejadian kardiovaskular. Beberapa penelitian telah menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan diet tinggi kalsium dengan hasil kardiovaskular yang merugikan. Sebaliknya, penelitian yang terbaru yang melibatkan kohort Swedia menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan perempuan dengan asupan antara 600 dan 999 mg

Page 8: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

per hari, tingkat kematian akibat kardiovaskuler dan kematian dari sebab lainnya menjadi lebih tinggi pada wanita dengan diet atau asupan kalsium total 1400 mg per hari atau lebih tetapi tidak ada peningkatan risiko dengan asupan 1000-1399 mg per hari. Baik prospektif Framingham Heart Study maupun uji coba WHI tidak ada satu pun yang menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan suplemen kalsium dan skor kalsium koroner.

Singkatnya, bukti yang menunjukkan efek merugikan untuk kardiovaskular karena suplementasi kalsium masih tidak konsisten, dan penjelasan secara biologis yang dapat diterima juga masih kurang; signifikansi klinis dari peningkatan suplemen sementara yang terkait di dalam kadar kalsium serum masih tidak diketahui. Namun, data selanjutnya yang masih tertunda, sebuah pendekatan yang masuk akal bertujuan untuk lebih menggiatkan pengonsumsian asupan diet kalsium dan menghalangi penggunaan rutin suplemen kalsium.

Edukasi Pasien

Pasien yang bisa mengkonsumsi produk susu tanpa efek samping yang merugikan seharusnya didorong untuk dikonsumsi secara teratur bersama dengan makanan lain yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi (Tabel 2). Sejak fortifikasi kalsium dari makanan olahan dan minuman tersedia bermacam-macam, label harus diperiksa dengan hati-hati untuk menentukan kandungan kalsium (dan kalori) per porsi dan ukuran porsinya. Untuk orang-orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian yang direkomendasikan dengan asupan diet saja, suplementasi kalsium harus didiskusikan; efek samping dari profil (Tabel 3) dan biaya harus dipertimbangan dalam memilih suplemen. Dosis suplemen dikombinasikan dengan asupan diet seharusnya cukup untuk mendekati tapi tidak melebihi IOM pedoman harian.

Area Ketidakpastian

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah perbedaan penting secara klinis ada antara formulasi suplemen kalsium dengan manfaat pada tulang dan efek samping yang potensial dan untuk menetapkan kebutuhan kalsium untuk wanita premenopause, laki-laki, dan populasi bukan kulit putih. Selain itu, data dari uji coba acak yang termasuk kumpulan yang sistematis dan penyelesaian kejadian kardiovaskular diperlukan untuk memperjelas apakah suplemen kalsium meningkatkan risiko kardiovaskular.

Pedoman

IOM telah mengeluarkan pedoman untuk asupan diet kalsium harian pada anak-anak dan orang dewasa (Tabel 1).

Sebuah panel ahli diselenggarakan pada tahun 2011 oleh American Society for Bone dan Penelitian Mineral menemukan bahwa bukti tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa suplemen kalsium menyebabkan kejadian cardiovaskular.

Page 9: Suplemen Kalsium dan Pencegahan Fraktur.docx

Dalam update tahun 2013, Preventive Services Task Force AS menemukan bukti yang cukup untuk menilai manfaat dan bahaya suplementasi harian dengan lebih dari 1000 mg kalsium (atau lebih dari 400 IU vitamin D) untuk pencegahan primer patah tulang di wanita postmenopause. Namun, tugas mendorong mengutip hasil negatif dari percobaan dan yang direkomendasikan WHI terhadap suplementasi harian rutin pemikiran dengan 1000 mg atau kurang kalsium atau 400 IU atau kurang vitamin D. Mereka menemukan cukup bukti memadai untuk merekomendasikan pada atau terhadap penggunaan suplemen kalsium pada pria dan wanita premenopause. Meskipun penulis dari pernyataan perekomendasian mengakui pentingnya asupan kalsium yang adekuat untuk kesehatan tulang, mereka tidak memberi tahu suplemen yang spesifik pada orang dengan asupan makanan yang tidak memadai.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Wanita postmenopause yang sehat yang dijelaskan dalam laporan skema total asupan harian terkini yaitu yang mengonsumsi 2240 mg unsur kalsium: asupan diet makanan dari sekitar 1.040 mg (sekitar 300 mg dari sumber non susu dan 740 mg dari produk susu) dan suplemen yang menyediakan 1.200 mg kalsium. Oleh karena asupan kalsiumnya secara substansial lebih besar dari rekomendasi IOM 1200 mg per hari untuk wanita postmenopause, saya akan merekomendasikan agar ia meningkatkan asupan kalsium dietnya 200 mg per hari dan menghentikan suplemen kalsiumnya. Jika peningkatan asupan dietnya tidak layak, dia dapat mengurangi suplemen kalsium karbonatnya menjadi satu tablet 500 mg setiap hari. Dia harus diberitahu bahwa penggunaan suplemen, tetapi tidak meningkatkan asupan diet, sederhananya dapat meningkatkan risiko nefrolitiasis, dan dia seharusnya disarankan tentang potensi peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, meskipun bukti yang terakhir adalah masih tidak konsisten dan tidak meyakinkan. Jika dia terus melanjutkan asupan diet kalsiumnya, dia seharusnya disarankan untuk mengonsumsi kalsium karbonat dengan makanan untuk mengoptimalkan penyerapan.