PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

128
TESIS PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN II DALAM PENGATURAN TEKANAN DARAH DI KABUPATEN BULUKUMBA THE EFFECTIVENESS FO GIVING CALCIUM SUPPLEMENT TO TRIMESTER I AND II PREGNANT WOMEN FOR REGULATION OF BLOOD PRESSURE IN PUBLIC HEALTH CENTER OF BULUKUMBA REGENCY M A R W I D A H P4400215059 SEKOLAH PASCA SARJANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Page 1: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

TESIS

PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER IDAN II DALAM PENGATURAN TEKANAN DARAH DI KABUPATEN

BULUKUMBATHE EFFECTIVENESS FO GIVING CALCIUM SUPPLEMENT TO

TRIMESTER I AND II PREGNANT WOMEN FOR REGULATION OFBLOOD PRESSURE IN PUBLIC HEALTH CENTER OF BULUKUMBA

REGENCY

M A R W I D A H

P4400215059

SEKOLAH PASCA SARJANA FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2017

Page 2: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

TRIMESTER I DAN II DALAM PENGATURAN TEKANAN DARAH

DI KABUPATEN BULUKUMBA

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Magister

Program Studi

ILMU KEBIDANAN

DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH :

MARWIDAH

P4400215059

Kepada

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL
Page 4: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : MARWIDAH

Nomor Pokok : P4400215059

Program Studi : ILMU KEBIDANAN

Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya susun ini benar-

benar merupakan hasil tulisan saya sendiri. Seluruh sumber yang menjadi

rujukan dalam tesis ini telah saya sebutkan sesuai aturan akademik yang

berlaku, termasuk para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran

pada isi. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sesuai

dengan peraturan akademik yang berlaku bahwa sebagian atau

keseluruhan isi dari tesis saya adalah hasil karya orang lain maka saya

bersedia menerima sanksi akibat perbuatan tersebut.

Makassar

Yang Menyatakan,

MARWIDAH

Page 5: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan proposal ini dengan baik.

Selama proses penyusunan hasil penelitian ini,penulis banyak

mendapat bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai

pihak, baik secara moril dan materil sehingga hasil penelitian ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan tulus

ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., selaku Rektor Universitas

Hasanuddin Makassar.

2. Prof. Dr. Muhammad Ali, SE, MS., selaku Dekan Sekolah Pasca

Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

3. Prof. Dr. dr. Suryani As’Ad, M,Sc., PLT Ketua Program Studi Magister

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar

4. Dr. dr. Irfan Idris, M.Kes selaku pembimbing I yang telah dengan

sabar memberikan arahan, masukan, bimbingan serta bantuannya

sehingga siap untuk di ujikan di depan penguji.

5. Dr. Mardiana Ahmad, S.SiT., M.Keb selaku pembimbing II yang telah

memberikan waktu dalam memberikan arahan dan masukan dalam

bimbingan.

Page 6: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

v

6. Dr. dr. Burhanuddin Bahar, MS, Dr. dr. Saidah Syamsuddin, Sp. Kj,

Dr. dr. Sharvianty Arifuddin, SpOG (K) selaku penguji yang senantiasa

menyempatkan diri untuk hadir dalam seminar proposal.

7. Dr. H. Abd. Gaffar, M. Efid selaku kepala Dinas Kesehatan Tk. II

Bulukumba yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di

Puskesmas Kabupaten Bulukumba.

8. Para Dosen dan Staff Program Studi Magister Kebidanan yang telah

dengan tulus memberikan ilmunya selama menempuh pendidikan.

9. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan doa serta

dukungannya untuk kelancaran dan kemudahan penyusunan proposal

ini.

10.Teman-teman seperjuangan Magister Kebidanan angkatan IV telah

memberikan semangat.

Dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan proposal

ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang berlipat

ganda kepada pihak yang telah membantu penyelesaian proposal ini.

Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Makassar, Oktober 2017

MARWIDAH

Page 7: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL
Page 8: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL
Page 9: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

vi

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iv

DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................. ix

DAFTAR BAGAN................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN........................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Rumasan Masalah ...............................................................8

C. Tujuan Penelitian ................................................................8

1. Tujuan Umum .................................................................8

2. Tujuan Khusus ................................................................8

D. Manfaat Penelitian ...............................................................9

1. Manfaat Ilmiah.................................................................9

2. Manfaat Praktis................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan ..............................................10

1. Pengertian .....................................................................10

2. Perubahan Fisiologi dan Psikologis...............................11

B. Tinjauan Umum Tentang Kalsium.......................................14

Page 10: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

vii

C. Tinjauan Umum tentang Hipertensi dalam

kehamilan (HDK)................................................................35

D. Kerangka Teori ...................................................................44

E. Kerangka Konsep ...............................................................45

F. Hipotesis Penelitian ............................................................45

G. Defenisi Operasional ..........................................................46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...............................................................48

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................48

1. Tempat Penelitian .........................................................48

2. Waktu Penelitian ...........................................................48

C. Populasi dan Sampel .........................................................48

1. Populasi ........................................................................48

2. Sampel .........................................................................49

D. Alur Penelitian.....................................................................50

E. Instrumen Pengumpulan Data ...........................................51

F. Teknik Pengumpulan Data..................................................51

G. Metode Pendampingan.......................................................52

H. Pengolahan dan Analisis Data ...........................................53

I. Izin Penelitian dan Kelayakan Etik (Ethical Clerance).........54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................56

B. Pembahasan.......................................................................63

Page 11: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

viii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................83

B. Saran ..................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................84

LAMPIRAN

Page 12: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kebutuhan Asupan optimal kalsium perhari .................. 35

Tabel 2.2 Klasifikasi hipertensi....................................................... 38

Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Puskesmas Kabupaten

Bulukumba Tahun 2017 ................................................ 57

Tabel 4.2 Membandingkan kadar kalsium darah sebelum dan

sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil

pada trimester I dan II ................................................... 58

Tabel4.3 Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil

dengan normotensi pada trimester I dan II di

Puskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 ......... 59

Tabel 4.4 Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil

trimester I dan ibu hamil trimester II di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba tahun 2017 ............................... 60

Tabel 4.5 Perubahan Tekanan darah sistole dan diastole pada

ibu hamil trimester II pada minggu ke 8 di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.............................. 61

Tabel 4.6 Perubahan Tekanan darah systole dan diastole pada

ibu hamil trimester II pada Minggu ke 4 di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.............................. 62

Page 13: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Skema Alur Penelitian.............................................................. 50

Page 14: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ............................................................. 44

Bagan 2.2 Kerangka Konsep ......................................................... 45

Page 15: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

ABSTRAK

Marwidah . Efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester 1 danII dalam pengaturan tekanan darah di Puskesmas Kabupaten Bulukumba tahun2017(dibimbing oleh Irfan Idrus dan Mardiana Ahmad).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pemberian suplemenkalsium pada ibu hamil trimester I dengan normotensi dan ibu hamil trimester IIdengan hipertensi di Kabupaten Bulukumba tahun 2017.

Desain penelitian ini menggunkan pendekataan longitudinal Studymenggunakan purposive sampling untuk mendapatkan sampel sebanyak 15 ibuhamil trimester I dengan normotensi dan 15 ibu hamil trimester II dengan hipertensikemudian responden dilakukan pengukuran tekanan darah minggu pertamasebelum pemberian kalsium,selanjutya dilakukan pengambilan darah sebanyak 5cc. setelah itu responden diberi suplemen tablet kalsium 1500 mg/hari selama 8minggu selanjutnya dilakukan pemeriksaan tekanan darah setiap minggu setelahpemberian tablet kalsium. Setelah itu responden dilakukan pengambilan darahsebanyak 5 cc dan dilakukan pemeriksaan kadar kalsium dalam darah.selanjutnyaData dianalisis dengan uji menggunakan uji T bepasangan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar kalsium pada ibuhamil sebelum dilakukan intervensi adalah 7.69 mg/dL sedangkan pad ibu hamilyang telah diberikan suplemen tablet kalsium kadar kalsium dalam darah yaitu 9.08mg/dL. Hal ini juga berpengaruh terhadap tekanan darah dimana terjadipenurunanan tekanan darah pada ibu hamil trimester I dengan normotensi dan ibuhamil trimester II dengan hipertensi setelah pemberian tablet kalsium. Hasil analisisdidaptkan Ha diterima Ho ditolak nilai p = 0,001 < α = 0,05. Data tersebutmenunjukan ada perbedaan rerata kadar kalsium darah sebelum dan sesudahpemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester I dengan normotensi denganibu hamil dengan trimester II dengan hipertensi .

Kata Kunci: normotensi, hipertensi , kadar kalsium dalam darah

Page 16: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

ABSTRACT

Marwidah. Effectiveness of supplementation of calcium in trimester 1 and II pregnantwomen in regulating blood pressure at Puskesmas Bulukumba Regency 2017 (guidedby Irfan Idrus and Mardiana Ahmad).

This study was conducted to determine the effectiveness of calciumsupplementation in trimester pregnant women with normotensi and trimester pregnantwomen II with hypertension in Bulukumba District in 2017.

The design of this research using longitudinal study using purposive sampling toget sample of 15 pregnant women of trimester I with normotensi and 15 pregnantmother of second trimester with hypertension then respondent performed bloodpressure measurement first week before giving calcium, then 5 cc blood taking wasdone. After which the respondents were given supplements of calcium tablets 1500 mg /day for the next 8 weeks checked blood pressure every week after administration ofcalcium tablets. After that the respondents were taken blood taking as much as 5 cc andexamined the levels of calcium in blood. Subsequently Data was analyzed by the testusing the T test buangangan.

The results showed that the average value of calcium levels in pregnant womenbefore the intervention was 7.69 mg/dL while the pregnant women who had been givencalcium calcium supplements in the blood calcium levels of 9.08 mg / dL. It also affectsblood pressure in which blood pressure drops in first trimester pregnant women withnormotension and second trimester pregnant women with hypertension afteradministration of calcium tablets. The result of the analysis received Ha Ho is rejected pvalue = 0.001 <α = 0.05. These data show that there is a difference in mean bloodcalcium levels before and after supplementation of calcium in trimester pregnant womenI with normotensi with pregnant women with second trimester with hypertension.

Keywords: normotensi, hypertension, blood calcium level

Page 17: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

x

DAFTAR SINGKATAN

AA : Asam Arakhidonat

AKG : Angka Kecukupan Gizi

ASI : Air Susu Ibu

ATP : Adenosina trifosfat

BB : Berat Badan

BBL : Bayi Baru Lahir

DHA : Asam Dokosaheksaenoat

Ca : Calcium

CT : Calcitonin

EPA : Asam Eikosapentaenoat

ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay

FIL : Feedback Inhibitor Lactation

FSH : Follicle Stimulating Hormone

GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone

gr : Gram

HPL : Human Placenta Lactogen

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

Ig : Immunoglobulin

IUGR : Intra Uterine Growth Retardation

IMT : Indeks Massa Tubuh

KB : Keluarga Berencana

KEP : Kurang Energi Protein

Page 18: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

xi

kkal : Kilokalori

LCPUFA : Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid

LDL : Low Desensity Lipoprotein

LH : Luteinizing Hormone

Lila : Lingkar Lengan Atas

mg : Miligram

mL : Mililiter

pH : Potential of Hydrogen

PSG : Penilaian Status Gizi

PTH : Parathyroid Hormone

PTHrP : Parathyroid Hormone Related Protein

RSIA : Rumah Sakit Ibu dan Anak

SD : Standart Deviation

SDM : Sumber Daya Manusia

SPSS : Statistical Package for Social Science

TB : Tinggi Badan

VDR : Vitamin D Receptor

WHO : World Health Organization

UNICEF : United Nations Childtren’s Fund

µm : Micrometer

7-DHC : 7-Dehydrocholesterol

25-OHD : 25-Hydroxyvitamin D

[1,25-(OH) 2D] : 1,25-Dihydroxyvitamin D

[(1,25(OH)2D3] : 1,25-Dihydroxyvitamin D3

Page 19: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyakit hipertensi dalam kehamilan (HDK) atau preeklampsia

sampai sekarang masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat

dipecahkan dengan tuntas. HDK adalah salah satu dari tiga penyebab

kematian utama ibu disamping perdarahan dan infeksi. Preeklampsia

merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan

timbulnya hipertensi selama kehamilan dengan tekanan darah sistolik dari

140 mmHg atau lebih tinggi, tekanan darah diastolik > 90 mmhg dan

protein > 0,3 g/24 jam (Udin, 2014).

Menurut Wolrd Health Organization (WHO) jumlah kasus hipertensi

mencapai 839 juta kasus dan memperkirakan jumlah ini mencapai 1,15 M

atau 29% dari total penduduk dunia. Jumlah kematian akibat kehamilan

dan persalinan mencapai 350.000 dengan penyebab tertinggi yakni,

perdarahan 25%, aborsi 13%, hipertensi 12%, partus macet 8% dan

sebab lain 7% (WHO, 2012)

Di Indonesia kehamilan dengan hipertensi mencapai 5-15%,laporan

direktorat kesehatan ibu mencatat kematian Ibu di Indonesia akibat

hipertensi mengalami peningkatan dari 21,5% menjadi 27,1%.

(Kemenkes, 2014). Persentase ibu hamil dengan hipertensi di Sulawesi

Selatan mencapai 5,1%, sementara di Kabupaten Bulukumba sebanyak

91 ibu hamil (1,6%) dari total ibu hamil. (Profil Dinkes Kab. Bulukmba).

1

Page 20: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

2

Pada tahun 2015 kasus hipertensi dalam kehamilan telah menjadi

penyebab mortalitas ibu terbesar kedua yang meliputi 15% dari seluruh

kematian ibu. Preeklampsia merupakan penyebab utama morbididtas dan

mortalitas ibu dan bayi diseluruh dunia, khususnya dinegara berkembang.

Proteinuria biasanya menjadi jelas pada trimister kedua kehamilan dalam

2% - 8% dari seluruh kehamilan. (WHO, 2010).

Preeklampsia dan gangguan hipertensi selama kehamilan

menyebabkan 76.000 kematian ibu dan bayi 500.000 setiap tahun.

Kondisi ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap morbiditas

neonatal dan penyebab kedua kematian ibu (Norwitz, 2008). Dapat

dikatakan preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab utama

kedua kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti

etiologinya (Depkes, 2001). Banyaknya kasus preeklampsi di Indonesia

menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (2005) adalah 24% dan

kematian karena preeklampsia di DKI pada tahun 2007 adalah sebanyak

262 orang (Saefudin, 2006).

Hipertensi dalam kehamilan yang kejadianya sekitar 5-15% dari

jumlah ibu hamil di Indonesia mrenjadi satu diantara tiga penyebab

mortalitas dan morbiditas ibu bersalin disamping infeksi dan perdarahan.

Hipertensi yang diikuti preeklampsia dan eklampsia masih merupakan

penyebab kematian ibu. Laporan direktorat kesehatan ibu tahun 2010-

2013 menunjukkan kematian ibu di Indonesia akibat hipertensi terus

meningkat dari 21,5% menjadi 27,1% (Kemenkes RI, 2014)

Page 21: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

3

Penanganan kasus Hipertensi Dalam Kehamilan masih tetap

kontroversi, karena sampai saat ini etiologi dan patofisiologi penyakit HDK

masih belum jelas diketahui sehingga penanganan dan pencegahannya

yang baik dan sempurna belum bisa dilaksanakan dan masih bersifat

empiris. WHO telah mengembangkan rekomendasi untuk pencegahan

preeklampsia dan eklampsia diantaranya ialah dengan pemberian anti

platelet, antihipertensi, pemberian Vitamin C dan Vitamin E serta

pemberian Suplemen Kalsium (WHO, 2014).

WHO menganjurkan suplementasi kalsium 1500-2000 mg/hari pada

ibu hamil sebagai bagian dari ANC untuk pencegahan preeklampsia,

namuan program suplementasi kalsium di Indonesia saat ini belum

sepenuhnya mengikuti anjuran tersebut. Belum banyak informasi

mengenai faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam

mengkonsumsi suplemen kalsium maupun informasi kecukupan kalsium

pada ibu hamil di Indonesia (WHO, 2013).

Kadar kalsium penderita preeklampsia diduga rendah sehingga

meningkatkan hormon paratiroid yang berakibat kadar kalsium intra

seluler meningkat melalui peningkatan permeabilitas membrane sel

terhadap kalsium, aktivasi adenilsiklase, dan peningkatan Adenosina

monofosfat siklik (CaMP) yang mengakibatkan kalsium dalam mitokondria

lepas kedalam intraseluler, mengakibatkan pembuluh darah mudah

mengalami vasokonstriksi yang mengakibatkan peningkatan tekanan

darah.

Page 22: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

4

Kalsium merupakan mineral terbanyak yang didapatkan dalam tubuh

manusia. Hampir 99% kandungan kalsium dalam tubuh manusia

didapatkan pada tulang, sisanya terdapat dalam plasma darah dalam

bentuk berikatan dengan protein dalam ion. Kalsium memegang peranan

penting dalam berbagai proses fungsi fisiologis dalam tubuh yaitu proses

pembentukan darah, bersama dengan natrium dan kalium

mempertahankan potensial membran sel, tranduksi sinyal antara reseptor

hormon, eksitabilitas neuromuskuler, integritas membran sel, reaksi-reaksi

ensimatik, proses neuro trasmisi, membentuk struktur tulang dan sebagai

cadangan kalsium tubuh.

Salah satu permasalahan yang dialami oleh ibu hamil yaitu

kekurangan kalsium. Mineral yang dibutuhkan dalam tubuh berperan

dalam pembentukan serta perkembangan tulang dan gigi, proses

pembekuan darah serta menjaga fungsi normal otot dan syaraf. Angka

kecukupan kalsium yang dianjurkan pada Widyakarya Nasional Pangan

dan Gizi tahun 2004 yaitu 200-400 mg per hari untuk bayi dan 800 untuk

orang dewasa (LIPI 2004). Kebutuhan kalsium yang dibutuhkan oleh ibu

hamil adalah 1200 mg per hari (Cahyono PH 2006).

Asupan zat gizi mikro yang mempunyai peran penting dalam

masalah pangan dan gizi salah satunya adalah kalsium, pemberian

kalsium merupakan upaya preventif terhadap hipertensi dalam kehamilan,

kekurangan kalsium berkepanjangan akan menyebabkan pengambilan

kalsium dari tulang dan otot untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin.

Page 23: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

5

Keluarnya kalsium dari otot dapat menimbulkan kelemahan otot pembuluh

darah yang menimbulkan vasokontriksi sehingga terjadi hipertensi dalam

kehamilan (Manuaba, I,B,G et al, 2007)

Peningkatan tekanan darah, terutama setelah usia kehamilan 24

minggu Tekanan darah tinggi (hipertensi) dalam kehamilan ialah kenaikan

tekanan diastol> 90 mm Hg yang terjadi selama kehamilannya, di mana

sebelumnya wanita tersebut mempunyai tekanan darah normal. Kejadian

hipertensi disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain zal gizi dalam

makanan. Defisiensi kalsium turut berperan penting terhadap terjadinya

tekanan darah tinggi pada masa kehamilan.

Kadar kalsium dalam darah yang rendah akan merangsang hormon

paratiroid dan menyebabkan kadar ion kalsium intra sel meningkat, yang

akan menyebabkan sel otot polos pembuluh darah hiper reaktif terhadap

zat-zat penekan sehingga resistensi perifer pembuluh darah meningkat

dan akan meningkatkan tekanan darah. Krisdinamurtirin menunjukkan.

konsumsi kalsium pada ibu hamil hanya berkisar antara 40-55% dari

kebutuhan. Absorsi kalsium makanan oleh usus sekitar 35% sehingga

pemberian kalsium sebanyak 500-1000 mg akan mampu mencegah

terjadinya perubahan tekanan darah dan memberi cadangan kalsium pada

janin untuk pertumbuhan tulang dan gigi.(Guyton, 2001).

Salah satu program untuk mencegah terjadinya preeklamsia pada ibu

hamil yaitu dengan asuhan antenatal yang berkualitas dengan cara

mendeteksi dini adanya faktor risiko terjadinya komplikasi pada masa

Page 24: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

6

kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan rekomendasi kuat dari

WHO. Indonesia melalui kementrian kesehatan memberikan suplemen

tablet kalsium untuk pencegahan preeklamsia bagi semua ibu hamil

terutama yang memiliki resiko tinggi terjadinya preeklamsia dan dengan

diarea dengan asupan kalsium rendah dengan dosis 1,5 – 2 gram per

hari. ( Kemenkes, 2013).

Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2006

sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per

100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal

mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 per 100.000

kelahiran hidup dan pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang

atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari

kematian ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu

nifas (35%). Angka kematian ibu melahirkan di Provinsi Sulawesi Selatan

masih tergolong rendah dan sudah melebihi target Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional hingga 2014.

Berdasarkan data yang diperoleh, angka kematian ibu di Sulsel mencapai

109 per 100.000 kelahiran hidup angka tersebut sudah target RPJMN,

dimana pada 2014, target angka kematian ibu mencapai 118 per 100.000

kelahiran hidup Angka kejadian preeklamsia mencapai 128.273 kasus

atau sekitar 5,3% pertahun di Indondesia. Untuk Sulawesi Selatan pada

Page 25: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

7

tahun 2015 terdapat 36 kematian ibu yang disebabkan hipertensi dalam

kehamilan ataupun preeklamsia.(Profil Dinkes Sul-Sel, 2015).

Dari data dinas kesehatan tingkat II Bulukumba pada tahun 2014,

jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 7774 orang dan yang mengalami

hipertensi sebanyak 33 orang (0,4%), preeklampsia sebanyak 71 orang

(0,9%), eklampsia sebanyak 4 orang (0,05%). Pada tahun 2015 jumlah

kunjungan ibu hamil sebanyak 7278 orang dan yang mengalami hipertensi

sebanyak 46 orang (0,6%), preeklampsia sebanyak 54 orang (0,7%),

eklampsia sebanyak 6 orang (0,08%). Pada bulan Januari sampai Oktober

2016 jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 5846 orang dan yang

mengalami hipertensi sebanyak 36 orang (0,6%), preeklampsia sebanyak

49 orang (0,8%), eklampsia sebanyak 6 orang (0,10%)

Wawancara yang dilakukan pada bidan dibagian KIA/KB puskesmas

Caile.dan puskesmas Ponre bahwa saat ini semua ibu hamil diberi

suplemen kalsium dengan dosis 2 kali 500 mg perhari. Data awal yang

diperoleh dipuskesmas Caile pada tahun 2015 terdapat 32 dari 873 ibu

hamil yang mengalami hipertensi dan preeklampsia dan sementara

dipuskesmas Ponre terdapat 29 dari 712 ibu hamil mengalami hipertensi

dan preeklampsia, sedangkan pada tahun 2016 mulai bulan Januari –

September 2016 diperoleh data dipuskesmas Caile terdapat 26 dari 566

ibu hamil yang mengalami hipertensi dan preeklampsia dan dipuskesmas

Ponre terdapat 23 dari 483 ibu hamil mengalami hipertensi dan

preeklampsia.

Page 26: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

8

Penelitian ini akan menghasilkan cara dalam menangani masalah

tekanan darah tinggi dalam masa kehamilan serta dapat memberi

masukan bagi penentu kebijakan program kesehatan dan instansi terkait

lainya dalam upaya pencapaian penurunan kematian ibu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah dikemukakan, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah

efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester I dan II

dalam pengaturan tekanan darah di Puskesmas Caile dan Ponre

Kabupaten Bulukumba.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Menganalisis efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu

hamil trimister I dan II dalam pengaturan tekanan darah di

Puskesmas Caile dan Ponre Kabupaten Bulukumba

2. Tujuan khusus

a. Menilai tekanan darah sebelum diberikan kalsium.

b. Menilai tekanan darah setelah diberikan kalsium.

Page 27: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

9

c. Membandingkan sebelum dan setelah pemberian kalsium

terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil trimester I

dan II.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap

tenaga kesehatan untuk meningkatkan konseling pada ibu hamil

tentang pentingnya kalsium bagi ibu hamil

b. Hasil penelitian ini menjadi bahan masukan bagi masyarakat

untuk lebih memperhatikan nilai gizi dari makanan yang

dikonsumsi

c. Menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan

wawasan bagi peneliti.

2. Manfaat ilmiah

a. Sebagai sumber pengembangan ilmu pengetahuan dan

menambah informasi ilmiah tentang hubungan asupan tablet

kalsium terhadap tekanan darah

b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan

membangun hipotesa yang lebih baik.

Page 28: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologi yang terjadi pada

perempuan, bukan merupakan suatu penyakit. Menurut Ebrahem G.J.

kehamilan merupakan suatu keadaan stres fisiologis yang

menyebabkan berbagai fungsi tubuh ibu mendapat beban selama masa

tersebut.

Didalam proses kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis

seperti perubahan sistem hormon, sirkulasi darah, enzim, anatomi fisik

ibu dan psikologis. Perubahan selam kehamilan yaitu uterus dan otot-

otot pendukung ibu meningkat dalam hal ukuran dan kekuatanngya,

dan volume darah meningkat sampai setengah untuk membawa

tambahan zat gizi dan material lainnya (Rolfle,dkk 2006).

Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis, setiap

wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami

menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria

yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan

mengalami kehamilan (Manriawati, 2007).

10

Page 29: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

11

2. Perubahan Fisiologis dan Psikologis

a. Perubahan fisiologis ibu hamil

1) Rahim atau uterus

Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan

menjadi 1000 gram saat akr kehamilan

2) Vagina (liang sanggama)

Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah

karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merahn dan

kebiru-biruan.

3) Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung

korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai

terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16

minggu.

4) Payudara

Payudara menjadi lebih besar, glandula montgomery makin

tampak, areola payudara makin hiperpigmentasi ( menghitam),

putting susu makin menonjol.

5) Sirkulasi darah

Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi

pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah)

meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah

sekitar 20% (Manuaba, )

Page 30: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

12

6) Berat badan ibu hamil bertambah

Berat badan ibu hamil akan bertambah antar 6,5 sampai 16,5 kg

selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5

kg/minggu (rustam mohtar 1998)

b. Perubahan psikologis ibu hamil

1) Perubahan psikologis trimister I

a) Segera setelah konsepsi kadar hormon estrogen dan

progesteron kehamilan akan meningkat dan ini akan

menyebabkan timbul mual dan muntah pada pagi hari,

lemah dan lelah dan menyebabkan membesarnya payudara.

Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci

kehamilannya. Banyak ibu yang merasakn kekecewaan,

penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya

pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.

b) Pada trimister pertama seorang ibu akan selalu mencari

tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang

hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan

selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih

kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang yang mungkin

diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya

(Pusdiknakes 2003)

Page 31: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

13

2) Perubahan psikologis trimister II

Trimister kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh

ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan

rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang.perut ibu

belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.

Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat

menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.

Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya

dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar

dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa

kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada

trimister pertama dan merasakan meningkatnya libido.

3) Perubahan psikologis trimister III

Trimister ketiga seringkali disebut periode menunggu dan

waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin sudah mulai

merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan

timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat

kehamilan timbul kembali pada trimister ketiga dan banyak ibu

mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan

kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada

trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga

dan bidan.

Page 32: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

14

B. Tinjauan Umum Tentang Kalsium

1. Pengertian Kalsium

Kalsium adalah mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh,

40% dari seluruh 2 peranan fisiologik yang penting dalam tubuh.

Didalam tulang, garam-garam kalsium berperan menjaga integritas

struktur kerangka, sedangkan didalam cairan ekstraselluler dan sitosol,

Ca2+ sangat berperan pada berbagai proses biokimia tubuh. Kedua

kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan yang seimbang

(Lasari, R.F, 2012), kalsium (calcium) (online)

(princesskalem.blongpot.co.id, diakses 21 oktober 2016)

2. Metabolisme kalsium

Kalsium memegang peranan penting dalam berbagai proses

fungsi fisiologis didalam tubuh yaitu proses pembekuan darah ,

bersama dengan natrium dan kalium mempertahankan potensial

membran, tranduksi sinyal antara reseptor hormon, eksitabilitas

neuromuskuler, integritas membran sel, reaksi-reaksi enzymatik, proses

neurotranmisi, membentuk struktur tulang dan sebagai cadangan

kalsium tubuh. Kadar kalsium dalam plasma ditentukan oleh absorbsi

kalsium pada saluran cerna, resorbsi kalsium pada tulang dan

pengeluaran kalsium melalui tinja, urin, dan keringat. Pengaturan

keseimbangan kalsium dipengaruhi oleh hormon paratiroid, kalsitonin

dan vitamin D18. Untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam

kadar yang tetap diperlukan interaksi beberapa proses yaitu:

Page 33: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

15

a. Absorbsi

Asupan kalsium yang berasal dari makanan akan diabsorbsi

sebagian besar pada bagian proximal usus halus. Apabila dalam

makanan mengandung 1000 mg kalsium (sesuai dengan

kebutuhan sehari) 300 mg akan diabsorsbsi oleh saluran cerna dan

700 mg sisanya tidak diabsorsi yang selanjutnya akan diekskresi

melalui feses. Absorbsi akan meningkat pada masa pertumbuhan,

ibu hamil dan menyusui. Absorsbsi pada saluran cerna dipengaruhi

oleh metabolisme aktif vitamin D (1,25 D2 ) dan hormon paratiroid.

b. Ekskresi

Kalsium melalui urin rata-rata 100-400 mg/hari, kalsium yang

difiltrasi glomerulus sebagian besar diabsorbsi kembali pada bagian

proximal tubulus renalis loop henle dan sedikit pada bagian distal

tubulus renalis.

c. Keseimbangan pembentukan dan resorsbsi tulang

d. Regulasi hormonal

1) Hormon paratiroid

Hormon paratiroid berfungsi untuk mempertahankan kadar

kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan mekanisme umpan

balik.

2) Vitamin D

Bentuk aktif vitamin D yang disebut dengan 1,25

dihidroxykolecalsiferol (1,25-(OH)2 D3 secara langsung

Page 34: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

16

mempengaruhi absorbsi kalsium di usus bersama dengan

hormon paratiroid bekerja secara sinergis meningkatkan

resorbsi kalsium dari tulang.

3) Kalsitonin

Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yang mempunyai sifat

yang berlawanan dengan hormon paratiroid, yaitu

menyebabkan efek hipokalsemia. Sekresi kalsitonin berbanding

lurus dengan kadar kalsium 12 plasma secara langsung dapat

meningkatkan kadar kalsitonin. Kalsium didalam plasma

terdapat dalam 3 bentuk yaitu kalsium yang terionisasi (50%),

kalsium yang terikat protein (40%) dan kalsium yang berikatan

dengan ion organik atau komplek (10%). Kalsium yang

terionisasi (Ca2+) merupakan bentuk aktif. Kalsium terikat

protein (albumin) merupakan sumber penting untuk penyediaan

Ca2+ siap pakai. Sehingga kadar albumin dalam plasma

mempengaruhi kadar kalsium total dalam plasma. Setiap

penurunan 1 mg/dL albumin akan mengakibatkan penurunan

kalsium total sebesar 0,8 mg/dL. Kalsium yang diperlukan untuk

proses biologis adalah kalsium dalam bentuk ion bebas.

Nilai normal kadar kalsium adalah sebagai berikut: kalsium total 8,9-

109 mg/dL (2,2-2,5 mmol/L), kalsium yang terikat protein 4,1-4,7 mg/dL

(1,0.-1,2 mmol/L); kalsium yang terionisasi 4,1-4,7 mg/dL (1,0-1,2 mmol/L)

; kalsium kompleks 0,7-0,8 mg/dL (0,18-1,2 mmol/L). Nilai untuk kalsium

Page 35: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

17

total dibawah 8,9 mg/dL (2,2 mmol/L) menunjukkan hipokalsemia dan nilai

diatas 10,1 mg/dL (2,5 mmol/L) menunjukkan hiperkalsemia.

3. Metabolisme kalsium dalam kehamilan

Dalam masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalsium. Janin

memerlukan 300 mg kalsium perhari pada akhir kehamilan. Hormon

paratiroid berperan meningkatkan absorbsi kalsium di usus untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Pada saat kehamilan kadar kalsium dalam

serum akan menurun namun kadar kalsium yang terionisasi tidak

berubah.Perkembangan janin membutuhkan keseimbangan kalsium ibu,

selama kehamilan khususnya pada akhir kehamilan. Kurang lebih 200

mg/hari kalsium tersimpan dalam tulang janin pada trimester 3 dengan

jumlah keseluruhan mencapai ± 30 gram. Dengan demikian dibutuhkan

penyesuaian metabolisme ibu selama kehamilan untuk mengadakan

kompensasi terhadap kebutuhan kalsium janin.

Selama kehamilan kadar kalsium total dalam serum turun akibat dari

kadar albumin yang turun selama kehamilan akan tetapi kadar kalsium

yang terionisasi tidak mengalami perubahan rerata kadar kalsium total

darah pada wanita. Hasil akan menurun sesuai dengan bertambahnya

umur kehamilan yaitu: trimesrter I: 9,6±0,26 mg/dL, trimester II: 9,12 ±

0,28mg/dL, dan pada trimester III: 8,92±0,32 mg/dL20,21 . Ekskresi

kalsium dalam urin pada akhir usia kehamilan meningkatkan 2 kali lipat

dibandingkan tidak hamil. Hiperkalsiuria dalam kehamilan disebabkan oleh

karena meningkatnya absorbsi kalsium oleh saluran pencernaan dan

Page 36: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

18

peningkatan laju filtrasi glomerulus. Dalam keadaan hamil secara fisiologis

terjadi penurunan kadar kalsium total dalam serum, walaupun demikian

kadar kalsium yang terionisasi tidak mengalami perubahan, guna

memenuhi kebutuhan kalsium selama kehamilan maka tubuh

mengadakan penyesuaian dengan meningkatkan absorbsi kalsium di

usus. Peningkatan absorbsi kalsium sebabkan oleh karena terjadi

peningkatan 1,25 dihidroxi vitamin D(1,25 D3) sampai 2 kali lipat

dibandingkan wanita tidak hamil dengan meningkatnya (1,25 D3)

menyebabkan absorsbsi kalsium oleh usus meningkat sampai 0,8-1,5 gr

perhari.

Status nutrisi dan asupan kalsium sangat penting selama kehamilan

yang akan berefek pada kelahiran dan kondisi post partum pada ibu dan

bayi. Tubuh ibu hamil mampu menyediakan 50 sampai dengan 300 mg

perhari Ca 2+ untuk perkembangan tulang fetus. Suplemen kalsium pada

kehamilan mempengaruhi sistem kontrol kardiovaskular menghasilkan

penurunan tekanan darah pada bayi. Secara kontras pada beberapa studi

ditemukan asupan suplemen kalsium sebanyak 2 gram setiap hari tidak

berpengaruh menurunkan insiden atau beratnya hipertensi dalam

kehamilan. Vitamin D (cholecalciferol) faktor utama dalam absorbsi

kalsium dan metabolismenya. Cholecalsiferol dibentuk oleh kulit selama

terpapar oleh sinar matahari (radiasi ultraviolet), dan juga diabsorsi dari

makanan. Absorbsi cholecalsiferol dirubah didalam hati menjadi 25(OH)

cholecalsiferol atau 25(OH)D, dan kemudian di hidroksilasi oleh 1α –

Page 37: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

19

hydoxilase dalam ginjal menjadi 1,25 dihydroxycholecalciferol atau

1,25(OH)2D3, bentuk paling aktif dari group vitamin D. 1,25(OH)2D3

dilepaskan dalam aliran darah dan didistribusikan ke target organ 1,25

(OH)2D3 dipicu oleh respon genomik melakukan difusi dalam sitoplasma

dan terikat kuat pada reseptor vitamin D, yang memicu transkripsi dan

translation melipuiti bermacam-macam protein formasi tulang. 1,25

(OH)2D3 juga meliputi respon nongenomik meningkatkan Ca2+

intraselluler. Memicu transport Ca 2+ dari intestinum dan tubulus renal.

Konsentrasi yang kecil akan memicu kalsifikasi tulang, konsentrasi yang

menambah resorpsi tulang. Reseptor Vitamin D juga terdapat pada

plasenta. Kadar 1,25 (OH)2D3 meningkat selama kehamilan melalui

peningkatan aktifitas 1α hydoxylase dan produksi plasenta.

Permintaan vitamin D meningkat selama kehamilan, dan hubungan

antara kekurangan vitamin D dan peningkatan tekanan darah,

berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan perlu percobaan yang

lebih teliti lagi. Beberapa studi menunjukkan bahwa sirkulasi kadar 1,25-

(OH)2D3 pada maternal dan tali pusat rendah pada PE dibandingkan

normotensi.

Vitamin D merupakan istilah genetik untuk sekolompok seko- ateroid

lemak dengan aktifites vitamin D. Terutama yang paling penting adalah

vitamin D3 (kolekalsiferol), 25-hidroksivitamin D3 (kafsidiol), dan 1,25-

dihidroksivitamin D3 (kalsitriol) merupakan bentuk aktif secara metabolic

yang paling penting kalsitriol (hormon stiroid) bekerja sebagai ligan untuk

Page 38: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

20

reseptor ini (VDR) yang membentuk dimer (VDR/RXR) dengan reseptor X

retinoid (RXR) dan mengontrol ekspresi gen pada banyak jaringan.

Dengan mekanisme ini kalsitriol meningkatkan diantaranya aktifitas

protein transfor pengikat kalsium dalam usus halus (kalbindin) dan aktifitas

osteoblast dalam tulang.

Gen Vitamin D Reseptor atau vitamin D (1,25-dihidroksivitamin D3 ).

Reseptor yang terletak diinti berbagai sel tubuh manusia. Gen VDR ketika

berfungsi dengan baik memainkan peran yang sangat penting dimana

akan mentranskripsi ratusan gen. Tubuh mengontrol aktifitas VDR melalui

regulasi metabolit vitamin D, dimana pada 25-dihidroksivitamin D3 (25-

OH.D3) bersifat antagonis atau berfungsi untuk menginaktivasi reseptor

VDR sementara 1,25-dihidroksivitamin D3 (1,25-OH2-D3) bersifat agonis

atau berfungsi untuk mengaktifkan reseptor VDR (Hatta, et el, 2010, priett

et al, lagishetty et al, 2011).

Selama dekade terakhir perspektif tentang bagaimana vitamin D

mempengaruhi kesehatan manusia telah berubah secara dramatis

didasarkan pada temuan bahwa vitamin D reseptor (VDR) dan vitamin D

mengaktifkan ensim 1-ɑ-hidroksilase (CYP27B1)yang ada dalam

beberapa jenis sel yang tidak terlibat dalam tulang dan metabolisme

mineral, seperti usus, pangreas, prostat dan sel-sel sistem kekebalan

tubuh. Hal ini menunjukkan dampak penting dari vitamin D pada aspek

yang lebih luas dari kesehatan manusia daripada yang dikenal

sebelumnya. (Hatta, et el, 2010, priett et al, lagishetty et al, 2011).

Page 39: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

21

Masuknya kuman patogen ketubuh manusia menyebabkan tubuh

mengadakan respon imun. Respon imun tersebut dimodulasi oleh gen

vitamin D Receptor (VDR). Ketika terkena infeksi dan kerusakan, terutama

yang disebabkan oleh patogen, tubuh mulai mengubah bentuk tidak aktif

25-OH-D3 menjadi bentuk yang aktif berupa 1,25-OH2-D3. Dengan

terjadinya peningkatan konsentrasi dalam seluler 1,25-OH2-D3

menyebabkan gen VDR aktif.

Vitamin D Reseptor (VDR) dikenal karena hubungannya dengan

metabolisme tulang. Termasuk penyerapan kalsium usus. Vitamin D

diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan kuat, memelihara

konsentrasi kalsium dan fosfor didalam tubuh. Vitamin D penting sekali

bagi bayi dan anak kecil yang tulang-tulangnya sedang tumbuh dengan

cepat. Vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah

dari beberapa jenis kanker, depresi, penyakit jantung ibu hamil

membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu

pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal

saraf, kontrakso otot dan sekresi hormon, kebutuhan kalsium ibu hamil

sekitar 1000 mg perhari ( Depkes RI, 2012).

Vitamin D memiliki efek langsung pada tulang, dan metabolisme aktif

mengatur diferensiasi, proliferasi dan migrasi osteoblas dan kondrosit dari

lempeng pertumbuhan epifisis, sel yang menentukan pertumbuhan

skeletal. Vitamin D mempengaruhi metabolisme tulang secara tidak

langsung melalui mengatur kalsium dan homeostatis fosfat melalui

Page 40: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

22

stimulasi dari penyerapan usus dari ion ini. Kekurangan vitamin D

menyebabkan kegagalan pertumbuhan seperti yang terlihat pada rakhitis.

Vitamin D diyakini mempengaruhi pertumbuhan intra-uterine, dan bayi

yang lahir kadar vitamin D nya rendah, menunjukkan hambatan

pertumbuhan postnatal.

Tulang tidak dapat tumbuh secara sempurna tanpa suplai kalsium

yang cukup, fosfor dan komponen anorganik lain seperti magnesium dan

mangan. Pembentukan tulang diawali dalam embrio dan berlangsung

selama hidup. Kalsium berperan dalam mineralisasi tulang, pengenalan

sel dan kontraksi otot. Vitamin D menstimulasi absorbsi kalsium dan usus

halus dan reabsorpsi kalsium pada ginjal. Jika vitamin D sangat sedikit

maka suplai kalsium dan fosfor dalam aliran darah tidak cukup sehingga

tulang yang lunak (softened bones) menjadi distorsi dan berat badan

menurun.

Vitamin D mengatur diferesiasi dan proliferasi sel yang bertanggung

jawab untuk pertumbuhan somatik rangka dan keseluruhan, dan tikus

yang kekurangan vitamin D Reseptor (VDR) mengalami kelambatan

pertumbuhan. Beberapa laporan menunjukkan bahwa varian gen VDR

umumnya berhubungan dengan pertumbuhan bayi awal dan ukuran

tulang (Zmuda et al, 2000).

Kekurangan vitamin D, baik yang dihasilkan dari kekurangan asupan

vitamin D dari makanan dan kekurangan makanan paparan sinar matahari

atau dari cacat bawaan dalam sintesis 1,25-dihydroxyvitamin D, terkait

Page 41: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

23

dengan kegagalan pertumbuhan. Studi eksperimental pada tikus dengan

ablasi VDR yang ditargetkan menunjukkan perkembangan

hiperparatiroidisme sebagai respon terhadap hipokalsemia, dan tikus ini

gagal untuk tumbuh secepat seperti mereka yang VDRnya cukup,

beratnya 10% lebih sedikit dan memiliki tibia sekitar 15% lebih pendek dari

femur setelah 91 hari usia (Li et al 1997).

4. Kalsium Pada Preeklamsia

Regulasi kalsium intraseluler memainkan peran kunci dalam hipertensi.

Hipertensi diperkirakan merupakan 5% dari komplikasi seluriuh kehamilan

dan 11% terjadi pada usia kehamilan awal. Wanita hamil yang

berkembang menjadi preeklamsia berat memiliki intake kalsium yang

rendah dibandingkan dengan wanita tensi normal. Menariknya dari 12

data klinikal trial, termasuk beberapa penelitian, dengan kesimpulan

bahwa suplemen Ca 2+ dapat menurunkan resiko dalam hipertensi dalam

kehamilan sebesar 50%. Kematian maternal dan kesakitan yang serius

juga menurun. Studi eksperimental menunjukkan efek menguntungkan

dari asupan Ca 2+ selama kehamilan. Selama kehamilan kekurangan

asupan Ca akan mengakibatkan penurunan kadar Ca 2+ plasma dan

penurunan aliran darah uteri, kenaikan tekanan darah dan peningkatan

protein urin: semua symptom tersebut ada pada PE.

Intake Ca2+ pada kehamilan normal tikus berhubungan dengan

peningkatan efek tekanan dari Ang II. Juga, pada kehamilan normal dan

tidak hamil tikus, pada diet tinggi Ca 2+ berhubungan dengan reduksi

Page 42: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

24

tekanan darah dan melemahkan/menipiskan reaktivitas vascular smooth

muscle in vitro. Pada tingkat seluler, mekanisme melemahkan

kelihatannya meliputi endothelial 18 sel-tergantung NO— alur guanylate

cyclase. Level terendah dari maternal total kalsium berhubungan dengan

peningkatan permintaan fetal kalsium dan berhubungan dengan

peningkatan maternal oestiogen yang menghalangi resorbsi. Sebagai

mekanime kompensatori produksi produksi parathormon meningkatkan

intestinal absorbsi tetapi di waktu yang bersamaan meningkatkan

intraseluler ion Ca 2+ bebas yang menyebabkan vasokontriksi dan

peningkatan tekanan darah.

Suplemen kalsium menurunkan keadaan hiperparatiroid yang pada

akhirnya menurunkan kalsium intraseluler dan tekanan darah. Pada

kehamilan aterm, fetus mengambil hampir 30 gram kalsium dari kalsium

ibu, yang diambil dari tulang ibu, apabila asupan kalsium ibu rendah.

Kalsium yang rendah penyebab tekanan darah tinggi yang dipicu oleh

pelepasan hormon paratiroid atau renin yang menyebabkan peningkatan

kalsium intraseluler pada vascular smooth muscle dan memicu

vasokontriksi. Aksi dari suplemen kalsium menurunkan pelepasan

paratiroid dan intraseluler kalsium dan menyebabkan penurunan

kontraktilitas smooth muscle. Dengan mekanisme yang sama suplemen

kalsium juga menurunkan kontraksi smooth muscle uterus dan mencegah

kelahiran preterm serta persalinan. Beberapa studi menunjukkan kadar

Page 43: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

25

plasma Ca2+ menurun sedikit pada kehamilan normal dan menurun tajam

pada preeklamsia.

PTH dan kalsitonin tidak banyak berubah dari kadar nonpregnant, dan

meningkat dan menurun dalam ekskresi renal Ca2+ pada kehamilan

normal dan preeklamsia. Studi lain menyebutkan tidak ada perbedaan

pada kalsitonin pada umur kehamilan trimester ketiga pada preeklamsia

dan kehamilan normal. Studi eksperimental menunjukkan total plasma

Ca2+ pada tikus dengan kehamilan yang normal dibandingkan tidak hamil.

Pada konsentrasi ion Ca2+ plasma total lebih rendah pada kehamilan

dengan hipertensi dibandingkan hamil normal pada

Ion Ca2+intra seluler adalah regulator utama fungsi sel vaskuler.

Homeostasis Ca2+ diregulasi oleh mobilisasi Ca2+ dan mekanisme

ektrusi Ca2+ . Mekanisme mobilisasi Ca2+ termasuk melepaskannya dari

intraseluler, dan influx Ca2+ dari ruangan ektraseluler melalui pintu

voltage‖, pintu ligand dan tempat chanel Ca2+ . Ekses Ca2+ diambil oleh

Ca-ATPase pada membran intraseluler, atau keluar melalui plasma

lemmal Ca-ATPase dan Na+ /Ca2+ . Regulasi Ca2+ agak berbeda dalam

adaptasi sel vaskuler untuk fungsi sel spesifik. Selama aktivasi sel, Ca2+

dilepaskan dari cadangan intraseluler melalui channel IP3-sensitif Ca2+

dan ryanodine-sensitif Ca2+ - menginduksi mekanisme pelepasan Ca2+.

Ca2+ masuk kedalam sel melalui gerbang voltage, gerbang-ligand,

cadangan operasional dan chanel non-spesifik. Peningkatan Ca2+

memicu respon spesifik pada sel darah merah, platelet, sel imun, sel

Page 44: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

26

endothelial, dan vascular smooth muscle sel. Ketika sel distimulus untuk

berpindah, Ca2+ kembali ke level normal melalui pompa Ca2+ -ATPase

dan perubahan Na/Ca . juga pompa Na/K dan perubahan Na/H

memberikan potensial efek pada membran dan PH intraseluler serta

merubah respon Ca2+8.

Kehamilan normal berhubungan dengan peningkatan ekspresi dan

aktivasi Ca2+ tergantung NOS dan COX, memicu peningkatan NO dan

PGI2. NO dan PGI2 berperan pada VSMNO dan PGI2 berperan pada

VSM menyebabkan peningkatan cGMP dan cAMP, yang mengaktivasi

Ca2+ -dan VSM mekanisme relaksasi, meningkatnya EDHF selama

kehamilan menyebabkan hiperpolarisasi dan menghambat Ca2+ masuk

melalui gerbang voltage chanel. Pada preeklamsia, penurunan

bioavailability menyebabkan peningkatan ROS menyebabkan

berkurangnya relaksasi VSM. Juga melepaskan faktor bioaktif seperti

sitokin dari plasenta dan sumber lainnya yang menyebabkan peningkatan

pelepasan faktor kontraksi pada endothelium seperti ET-1 dan TXA2 dan

Ang II yang memicu vasokontriksi, meningkatnya resisten vaskuler dan

tekanan darah33 . [Ca2+] bebas intraseluler tergantung masuknya Ca2+

melewati chanel membran, pompa Ca2+ dan melepaskan Ca2+

penyimpanan ekstra seluler. Ca2+ masuk melalui kation chanel meliputi:

a. Agonis atau reseptor aktif kation chanel 24 meliputi phospholipase

C, tetapi ke hilir pembawa pesan kedua tidak jelas.

Page 45: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

27

b. Amiloride–Chanel sensitif dapat meregulasi kation fluks melewati

barier darah

c. Redok nonselektif chanel kation yang diaktifasi oleh stres okisdatif

dan dapat ditembus Na+ , K+ dan juga Ca2+

d. Nukleotida siklik gerbang chanel. Non-selektif chanel kation adalah

mekanosensitif dan meningkatkan Ca2+ bebas intraseluler dalam

respon meningkatkan tekanan atau meningkatkan aliran.

Stres oksidatif merupakan kondisi ketidakseimbangan antara ROS

(Reactive Species) sebagai radikal bebas dan antioksidan sebagai

mekanisme Oxygen pertahanan. ROS (superoksida dan H2O2) memiliki

fungsi sebagai molekul signaling pada berbagai respon aspek faktor

pertumbuhan termediasi termasuk angiogenesis yang merupakan proses

formasi pembuluh darah baru. Pada kadar jumlah yang tinggi dapat

menyebabkan apoptosis dan stres oksidatif dan pada kadar rendah

diproduksi sebagai respon terhadap faktor pertumbuhan, hipoksia

jaringan, berfungsi sebagai signaling molecule untuk mediasi proliferasi

dan migrasi sel endotelial yang berkontribusi dalam angiogenesis.

Angiogenesis growth factor seperti VEGF dan angiopoietin-1

menginduksi migrasi endotelial sel dan atau proliferasi melalui

peningkatan ROS untuk menghasilkan formasi pembuluh kapiler baru

(Fukai, 2006).

Sistem NADPH oksidase merupakan sumber O2- di dinding

pembuluh darah, terdapat di sel endotelial, sel otot halus, fibroblas, dan

Page 46: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

28

monosit/makrofak penyusup. Enzim NADPH oksidase merupakan enzim

yang dapat menghasilkan ROS dan memiliki peran penting dalam

patofisiologis kardiovaskular. Peningkatan aktivitas NADPH oksidase

akan meningkatkan konsetrasi ROS di dalam tubuh sehingga terjadi

stres oksidatif yang menginduksi plasenta untuk melepaskan faktor-

faktor inflamasi sitokin, faktor antiangiogenik, hancuran apoptotik. Faktor

– faktor tersebut akan berujung pada peningkatan respon inflamasi

maternal dan disfungsi endotelial (Blackburn, 2013).

Kekuatan mekanikal juga berefek pada chanel penyebab

perubahan pada K+ dan Cl− membran potensial dan voltage gate-Ca

chanel. Penyimpanan atau kapasitasi masuknya Ca 2+ dikontrol oleh

tingkatan pengisian dari cadangan intraseluler Ca 2+ dan merupakan

alur utama untuk masuknya Ca2+ selama stimulasi agonis. Chanel ini

lebih selektif untuk Ca2+ dan beberapa mengikuti chanel transient

reseptor potensial yang memberi kode TRPCs. Dua hal penyebab

kenaikan Ca2+ agonist selektif chanel yang diaktivasi oleh ATP dan

bradykinin. Ca2+ juga menyebabkan masuk ECs melalui mode

―reverseǁ pertukaran Na + / Ca 2+ yang mereduksi gradient Na

mengizinkan lebih banyak Ca2+ bebas intraseluler masuk dan

meningkatPerubahan fungsi vaskuler memainkan peran penting dalam

kontrol resistensi vaskuler dan tekanan darah. Sedikit sekali diketahui

tentang mekanisme kontraksi vaskuler, relaksasi, dan remodeling selama

kehamilan dan PE. Konsentrasi intraseluler Ca bebas [Ca2+ ]

Page 47: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

29

memainkan peran utama dalam regulasi fungsi sel, termasuk sel darah

dan vaskuler. Peningkatan Ca2+ dalam endothelial sel memicu produksi

substansi vasokonstriktor seperti ET-1, TXA2,dan Ang II. Kontraksi

Vaskuler smooth muscle dipicu oleh peningkatan Ca2+ 6 . Ion Ca2+

bebas intraseluler adalah determinan utama sifat vaskuler. Masuknya Ca

2+ ke dan dari sitosol VSM diregulasi dari pelepasan Ca 2+ dari

cadangan intraseluler, Ca2+ masuk dari tempat ekstraseluler melalui

mekanisme ekstruksi Ca2+. Pada kondisi istirahat, membukanya chanel

K dengan ijin keluarnya K+ dari sel dengan hyperpolarisasi. Membrane

sel VSM dan menutup VGCCs. Pompa NA/K-ATPase juga membuat

hiperpolarisasi membran dan kedepannya counter regulasi VGCCs.

Selama aktivasi VSM, peningkatan [Ca2+] diinisiasi oleh ip3 merangsang

pelepasan Ca2+ dan ryanodine merangsang 25 mekanisme pelepasan

Ca2+. Vasokontriktor juga menstimulasi Ca masuk melalui gerbang

ligand dan VGCSs.

Faktor relaksing dilepaskan dari aksi ECs di VSM dan menghambat

phospolipase C34 . Banyak studi menyarankan suplemen kalsium berkisar

antara range 375- 2000 mg, memberikan manfaat selama kehamilan.

Kekurangan kalsium dapat meningkatkan resiko preeklamsia terutama

diantara para wanita muda. Suplemen kalsium dapat menurunkan

insidensi preeklamsia.

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam

tubuh yaitu 1.5-2% dari berat badan orang dewasa. Didalam tubuh

Page 48: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

30

manusia terdapat kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003), dari

jumlah ini 99% berada didalam jarringan keras, yaitu tulang dan gigi

terutama dalam bentuk hidroksiapat it { (3Ca3(PO4)2. Ca(OH)2). Kalsium

tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada

konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/1 (9-10,4 mg/100ml)

(Almatsier, 2004).

5. Manfaat Kalsium Bagi Ibu Hamil

Kalsium adalah salah satu jenis mineral yang dibutuhkan tubuh

untuk membentuk kekuatan pada tulang dan gigi. selain itu kalsium

juga memiliki peran yang penting untuk mendukung kesehatan otot

tubuh, sistem syaraf, dan kesehatan jantung. Konsumsi berbagai jenis

makanan yang mengandung kalsium tinggi akan meningkatkan

kesehatan secara umum. Mineral kalsium akan disimpan dalam tulang

namun mineral ini akan keluar lewat aliran darah jika dibutuhkan oleh

tubuh. jadi, tetap penting untuk menyimpan cadangan kalsium dari

berbagai jenis makanan.

6. Fungsi kalsium dalam kontraksi otot polos

Kalsium pada otot pembuluh dalam mengendalikan dan

mengurangi kontraksi-vasokontriksi, sehingga tekanan darah dapat

dikendalikan bersama dengan vasokontriktor lainnya. Kerja kalsium

dalam hubungan dengan kontraksi otot polos dapat digambarkan

sebagai berikut (Manuaba, 2007).

Page 49: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

31

7. Fungsi dan peranan kalsium

Kalsium mempunyai peran penting didalam tubuh yaitu dalam

pembentukan tulang dan gigi, dalam pengaturan fungsi sel pada cairan

ekstra selluler dan intraselluler, seperti untuk trasmisi saraf. Kontaksi

otot, penggumpalan darah dan mengjaga permeabilitas membran sel.

Selain itu, kalsium juga mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor

pertumbuhan FKN UI, 2007)

Pembentukan tulang : almatsier (2004) menyebutkan bahwa

kalsium dalam tulang mempunyai dua fungsi : a). Sebagai bagian

integral dari struktur tulan, b). Sebagai tempat penyimpanan kalsium.

Proses pembentukan tulang dimulai pada awal perkembangan janin

dengan membentuk

8. Sumber kalsium

Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu dan

hasil olahannya, seperti keju atau yoghurt. Sumber kalsium selain susu

juga penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium, baik yang berasal

dari hewani atau nabati. Sumber kalsium yang berasal dari hewani atau

nabati. Sumber kalsium yang berasal dari hewani, seperti sarden, ikan

yang dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber

kalsium yang baik.

Sumber kalsium yang berasal dari nabati, seperti serealia, kacan-

kacangan dan hasil olahan kacang-kacangan, tahu dan tempe dan

sayuran hijau merupakan sumbar kalsium yang baik juga, tetapi bahan

Page 50: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

32

makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan

kalsium seperti serat, fitat dan oksalat ( Almaster 2002).

9. Akibat kekurangan kalsium

Kurang asupan kalsium dapat berakibat buruk terhadap tubuh,

akibat defesiensi kalsium adalah sebagai berikut :

a. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi dimana tulang menjadi kurang

kuat, mudah bengkok dan rapuh sehingga mudah mengalami fraktur.

Osteoporosis dapat dipercepat oleh keadaan stres sehari-hari.

Osteoporosis lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki dan lebih

banyak pada orang kulit putih daripada kulit berwarna (Almatsier,

2004).

b. Hipertensi

Beberapa studi membuktikan perananan bahan makanan

sumber kalsium dalam mengatur tekanan darah. Dietary approaches

to stop, hipertentio (DASH) dalam appel et al (1997) dan Obarzanek

& Moore (1999) mengungkapkan bahwa asupan produk atau rendah

lemak dan buah serta sayuran secara signifikan dan cepat ( dalam

waktu 2 minggu ) mengurangi tekanan darah tinggi sebanyak 5,5

mmhg pada sistolik dan 3,0 mmhg pada diastolik (Miller et al, 2001)

c. Kanker kolon

Meningkatkan konsumsi kalsium dapat mengurangi risiko

terkena kanker kolon yaitu dengan mengurangi konsentrasi asam

Page 51: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

33

empedu bebas fekal dan asam lemak bebas, sehingga mengurangi

sitotoksisitas. Selain itu suplemen kalsium dapat mengurangi risiko

kanker kolon dengan mengurangi proliferasi sel epitel kolon.

(Guthrie & Picciani, 1995).

10.Akibat kelebihan kalsium

Kelebihan konsumsi kalsium dapat menyebabkan gangguan

ginjal, disamping itu juga dapat menyebabkan konstipasi (susah

buang air besar (Almatsier, 2004).

11.Pembantu absorsi kalsium

Absorbsi kalsium dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya

kalsium hanya bisa diabsorbsi bila terdapat dalam bentuk larut air

dan tidak mengendap karena unsur makanan lain seperti oksalat.

Kalsium yang tidak diabsorbsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah

kalsium yang dieksresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium

yang diabsorbsi.

Kremmel (1996), mengatakan bahwa absorbsi kalsium akan

meningkat dan efesien pada orang yang minum suflemen < 400-

500 mg/kali konsumsi. Semakin tinggi kebutuhan dan semakin

rendah cadangan kalsium dalam tubuh, maka semakin efesien

absorbsi kalsium dengan demikian jumlah kalsium yang dikonsumsi

mempengaruhi absorbsi kalsium (Almaster, 2004).

Page 52: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

34

Laktosa dalam makanan dapat membantu meningkatkan absorbsi

kalsium (Guthrie & Picciano, 1995). Selain itu, Vitamin D dalam aktif

juga menyebabkan absorbsi klsium meningkat.

12.Penghambat absorbsi kalsium

Asam oksalat yang terdapat dalam bayam dan sayuran lain serta

cokelat dapat membentuk garam oksalat yang tidak larut sehingga

menghambat absorbsi kalsium. Alkohol menghambat enzim yang dapat

mengaktifkan Vitamin D, sehingga penyerapan kalsium terganggu,

faktor lainnya adalah ketidak stabilan emosi yang dapat mempengaruhi

efesiansi absorbsi kalsium seperti stress emosional, tekanan dan

kecemasan. Suatu penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok

wanita muda yang mengalami stress emosional, kebutuhan intake

kalsium lebih tinggi untuk mempertahankan keseimbangan kalsium dari

pada kelompok yang lebih bahagia dan santai. Selain itu obat jenis

kortikosteroid, fosfor yang terkandung dalam minuman bersoda dan

makanan olahan, konsumsi tinggi serat juga dapat menurunkan

absorbsi kalsium.

Page 53: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

35

Tabel 2.1Kebutuhan asupan optimal kalsium perhari

Umur Asupan Optimal kalsiumperhari (mg)

BayiBayi 0-6 bulan6 bulan- 1 tahun

400600

Anak – anak1 – 5 tahun6 – 10 tahun

800800-1200

Remaja11-24 tahun 1200-1500Laki – laki25-65 tahun> 65 tahun

10001500

Wanita25-50 tahun> 50 tahun (postmenopause)dengan terapi estrogentanpa terapi estrogen> 65 tahunHamil dan menyusui

1000

1000150015001200-1500

( Report Briaef, Dietary Reference intakes for Calcium(ringkasan laporan

asupan acuan diet untuk kalsium)

Food and Nutrition Board, institute of Medicine, national Akademy press,

Washinton , D.C, 30 Nopember 2010 dikutip dari Abrams, steven, 2011).

C. Tinjauan umum tentang hipertensi dalam kehamilan (HDK)

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi berarti tekanan darah tinggi. Yang dimaksud hipertensi

dalam kehamilan adalah tekanan darah menjadi lebih tinggi dari

biasanya sebelum perempuan tersebut hamil. Hipertensi pada

kehamilan (PIH) dapat dihubungkan dengan oedema pada sejumlah

wanita hamil, dengan munculnya protein pada air kencing. PIH

Page 54: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

36

mempengaruhi 6% primigravida, 4% pada multigravida, tetapi jika

dideteksi dan diobati lebih dini, maka komplikasi dapat dihindari (Ade

Benih N, 2011)(aamer,I, Afshaan, J.Zulfikqar, A.B 2011, Role of calsium

supplementaion during pregnancy in reducing risk of developing

gestasional hypertensive disorders: a metaanalysis of studies from

developing countries, biomed Public health. 1471-245)

Terminologi hipertensi dalam kehamilan mempunyai jangkauan

luas, meliputi lima bentuk komplikasi kehamilan yaitu hipertensi

gestasional, preeclampsi, eklampsia, preeclampsia superinpose pada

hipertensi menahun. Dasar diagnosis dikemukakan kriteria berikut (

manuaba, I.B.G, 2007). Kenaikan tekanan darah 30 mmhg untuk

sistolik atau 15 mmhg untuk diastolik

a) Tekanan darah absolut 140/90 mmhg sesaat dengan interval 6 jam

b) Terdapat oedema atau kenaikan berat badan lebih dari ¾ kg per

minggu

c) Terdapat proteinuria

d) Terdapat atau disertai konvulasi atau koma.

2. Patofisiologi Hipertensi

Aktivitas kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari

korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki

peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan

ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi eksresi Nacl (garam)

dengan cara mereabsorsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsetrasi

Page 55: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

37

Nacl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume

cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume

dan tekanan darah. (Anggraini, 2008)

3. Jenis-Jenis Hipertensi

Pada dasarnya terdapat empat jenis jenis hipertensi yang

umumnya terdapat pada saat kehamilan yaitu :

a. Preeklampsia/eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi yang

diakibatkan kehamilan/ keracunan kehamilan ( selain tekanan darah

yang meninggi, juga didapatkan kelainan pada air kencingnya).

Preeklapsia adalah penyakit yang timbul dengan tanda-tanda

hipertensi, oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.

b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu

mengandung janin.

c. Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan gabungan

preeklapsia dengan hipertensi kronik.

d. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat

Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas,

ada yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan

pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada

juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan dan lain

sebagainya. (Infodatin hipertensi, 2015).

Page 56: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

38

4. Klasifikasi Hipertensi

Joint National Commite on the prevention VII (2003)

mengklasifikasikan hipertensi sesuai tabel berikut :

Tabel 2.2Klasifikasi hipertensi

Klasifikasi tekanandarah

Tekanan darahsistole (mmhg)

Tekanan darahdiastol (mmhg)

Normal < 120 < 80

Prahipertensi 120-139 80-89

Hipertensi Stage I 140-159 90-99

Hipertensi stage II 160 atau > 160 100 atau >100

(Infodatin Hipertensi, 2015)

Klasifikasi hipertensi menurut sebabnya dibagi menjadi dua yaitu :

sekunder dan primer. Hipertensi sekunder merupakan jenis yang

penyebab spesifiknya dapat diketahui (Lannny sustran, dkk, 2004)

Klasifikasi hipertensi menurut gejala dibedakan menjadi dua yaitu

hipertensi benigna dan hipertensi Maligna. Hipertensi benigna adalah

keadaan hipertensi yang tidak menimbulkan gejala-gejala, biasanya

ditemukan pada saat penderita dicek up. Hipertensi maligna adalah

keadaan hipertensi yang membahayakan biasanya disertai dengan

keadaan kegawatan yang merupakan akibat komplikasi organ-organ

seperti otak, jantung dan ginjal (mahalul Azam, 2005)

5. Teori Terjadinya Hipertensi

Page 57: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

39

Teori yang mengemukan tentang terjadinya hipertensi dalam

kehamilan (Manuaba, 2007) :

a. Teori genetik

Berdasarkan teori ini, komplikasi hipertensi pada kehamilan dapat

diturunkan pada anak perempuannya sehingga sering terjadi hipertensi

sebagai komplikasi kehamilannya. Sifat herediternya adalah resesif

sehingga tidak atau jarang terjadi pada menantunya. Kejadian

hipertensi pada kehamilan berikutnya akan makin berkurang.

b. Teori immunologik

Hasil konsepsi merupakan allegraf atau benda asing yang tidak

murni karena sebagian besar genetiknya berasal dari sel maternal,

sehingga sebagian besar kehamilan berhasil dengan baik sampai

aterm dan mencapai well heath mother dan well bon baby.

Unsur benda asing hanya berasal dari pihak suami sehingga

terdapat beberapa kemungkinan terhadap hasil konsepsi : 1). Terjadi

adaptasi sempurna, 2). Terjadi penolakan total terhadap hasil

konsepsi, 3). Proses pembentukan dan invasi sel trofoblas.

c. Teori iskemia reglo uteroplasental

d. Teori radikal bebas dan kerusakan endotel

Distribusi oksigen yang labil menimbulkan produk metabolisme

samping radikal bebas dengan ciri terdapat elektron bebas. Elektron

bebas akan mencari pasangan dengan merusak jaringan, khususnya

Page 58: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

40

endotel pembuluh darah, kerusakan membrane sel akan merusak dan

membunuh sel endotel.

Radikal bebas adalah proksidase lemak-asam lemak jenuh

(kuning). Sumber radikal bebas terutama plasenta yang iskemia. Anti

radikal bebas dapat dipakai untuk menghalangi kerusakan membrane

sel sebagai anti aksi adalah Vitamin C dan E.

e. Teori trombosit

Plasenta kehamilan normal membentuk derivate prostaglandin

dari asam arakidonik secara seimbang yang menjamin ailran darah

menuju janin. Tromboksan menimbulkan vasokontriksi pembuluh

darah dan menyebabkan agregasi-adhesi trombosit pada endotel

pembuluh darah yang rusak. Prostasiklin menimbulkan vaso dilatasi

pembuluh darah dan menghalangi aagregasi dan adhesi trombosit

pada endotel pembuluh darah.

Iskemia region uteroplasenter menimbulkan gangguan

metabolisme yang menghasilkan radikal bebas asam lemak tak jenuh

dan jenuh. Radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan pembuluh

darah yang kaya fosolipid sehingga mengakibatkan kerusakan endotel

pembuluh darah, meningkatkan permeabilitas membrane, dan

terjadinya agrasi-adhesi trombosit ditempat kerusakan pembuluh

darah.

Timbunan agresi-adhesi trombosit sekitar pembuluh darah yang

rusak mengakibatkan kerusakan dan lisis dari trombosit. Trombosit

Page 59: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

41

yang rusak mengeluarkan enzim lisosom dan tromboksan dalam

darah. Jumlah trombosit yang menurun memudahkan terjadinya

perdarahan.

Keadaan iskemia region uteroplasenter yang terjadi menurunkan

pembentukan deriva prostaglandin ( tromboksan dan prostasiklin),

tetapi kerusakan trombosit meningkatkan pengeluaran tromboksan

sehingga tromboksan dibandingkan prostasiklin yaitu tujuh banding

satu.

Akibat tingginya pengeluaran tromboksan, terjadi vasokontriksi

pembuluh darah dan vasovasorum serta semakin besar agresi-adhesi

trombosit, makin banyak terjadi kerusakan trombosit.

f. Teori diet proses terjadinya hipertensi dalam kehamilan.

Peranan kalsium pada hipertensi kehamilan sangat penting

diperhatikan karena kekurangan kalsium dalam diet dapat memicu

terjadinya hipertensi. Ibu hamil memerlukan sekitar 2 - 2 1/2 gram

kalsium setiap hari. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

kalsium. Kalsium berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang janin,

mempertahankan konsentrasi dalam darah pada aktivitas kontraksi

otot. Kontraksi otot pembuluh darah sangat penting karena dapat

mempertahankan tekanan darah. Walaupun dalam makanan sudah

cukup banyak kalsium, tetapi tidak salah jika dalam pengawasan ibu

hamil ditambahkan kalsium berkepanjangan akan menyebabkan

Page 60: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

42

ditariknya kalsium dari tulang dan otot untuk dapat memenuhi

kebutuhan kalsium janin.

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah Ibu Hamil

a. Konsumsi garam

Konsumsi garam yang berlebihan akan menyebabkan tekanan

darah meningkat kerena terjadi peningkatan volume plasma atau

cairan tubuh dan tekanan darah, kemudian akan diikuti dengan

peningkatan pengeluaran atau ekskresi garam yang berlebihan.

b. Merokok dan mengkonsumsi alkohol

Nikotin yang terkandung didalam rokok dapat meningkatkan

pengumpalan darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan

pengapuran dinding pada pembuluh darah. Konsumsi alkohol dapat

meningkatkan sintesis kateholamin, hal ini sebagai pemicu tekanan

darah meningkat.

c. Stres

Dalam kedaan stres terjadi respon sel-sel saraf yang

mengakibatkan kelainan pada pengangkutan natrium didalam

tubuh, melalui saraf simpatis (saraf yang bekerja saat aktivitas)

yang meningkatkan tekanan darah naik secara bertahap.

d. Konsumsi asupan kalsium

Adapun asupan kalsium yang meningkat dapat menurunkan

tekanan darah pada penderita hipertensi. Konsumsi kalsium

Page 61: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

43

disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yaitu 1200 – 1500 mg

perhari.

e. Konsumsi asupan kalium

Menurut penelitian kaplan (1985), pemberian 1400 mg kalium

perhari pada pasien penderita tekanan darah tinggi dapat secara

signifikan menurunkan tekanan darah rata-rata 5 mmhg

(Ramayulis, 2010).

Page 62: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

44

Kerangka Teori

Kebutuhan Dasar/FisikIbu Hamil

Diadaptas idari American Heart Association (AH, 2013), Manuaba (2012), Rakhsanda (2012)

Normotensi Hipertensi

Asamfolat

FE

Kalsium

Ca2+ Kalmodulin

Di usus

Ca2+ teraktivasi

Aksimiosin fosfat / ATPase

KontraksiOtot jantung melemah, volume jantung

Iskemia uteroplasenta

Disfungsi Endotel

ET1, TBX NO, PG2 Sensitifitas, Ang IAng II

Aliran darah keginjal Resistensi perifer

Sinar UVKulit (vit D)

25 hidroksikolekalsiterol

1.25 dihidroksikolekalsiterol

Hati

Ginjal PTHFosfatase alkali

Protein pengikat kalsium

Vasodilatasi

Vasokontriksi

Metabolik Kardiovaskular

Hematologi

Kecemasanmeningkat

Stressmeningkat

Relaksasimenurun

Kehamilan

PerubahanFisiologis Perubahan Psikologi

Oksigen

Nutrisi

Personal Hygiene

Eliminasi

Medikamentosa

Minuman

Makanan

Homeostatis

Hipokalsemia

Hiperkalsemia

Page 63: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

45

D. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel independen

: Variabel dependen

: Variabel antara / intervening

E. HIPOTESIS PENELITIAN

1. Ada pengaruh Pemberian suplemen kalsium terhadap perubahan

tekanan darah pada ibu hamil

2. Ada pengaruh pemberian suplemen kalsium terhadap Perubahan

kadar kalsium dalam darah pada ibu hamil

Pemberiankalsium

Ibu TM I, TDnormotensi

Ibu TM II, TDhipertensi

Pola makanUsia

PenyakitHT Kronik

Page 64: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

46

F. Definisi Operasional

1. Pemberian suflemen kalsium

Suplemen kalsium yang diberikan kepada ibu hamil dalam bentuk tablet

dengan dosis 2 x 500 mg/hari selama 8minggu dan waktu pemberian pagi

dan malam

Kriteria objektif :

Baik : Konsumsi suplemen teratur (2 x 500 mg/hari selama 8 minggu)

Kurang : Konsumsi suplemen tidak teratur

2. Tekanan darah ibu

Tekanan darah adalah : tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi

pada ibu hamil sesuai dengan hasil pemeriksaan

Kriteria objektif :

Normal : sistole < 120 dan distole < 80 mmHg

Pra hipertensi : sistole ≥ 120-139 dan diastole 80-89 mmHg

Hipertensi : sistole ≥ 140 dan diastole ≥ 90 mmHg

3. Kadar kalsium dalam darah

Kadar kalsium darah adalah jumlah kalsium yang terdapat didalam darah ibu

hamil. Melalui pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil pemeriksaan

Kadar kalsium darah.

Kriteria objektif :

Normal : 8,3 – 10,6 mg/dL

Rendah : < 8,3 mg/Dl

4. Ibu hamil TM I normotensi adalah : serangkaian proses yang diawali dari

konsepsi atau pertemuan antara sperma dan ovum yang dilanjutkan

dengan pertilisasi nidasi dan implantasi pada umur kehamilan 0 – 12 mg

Page 65: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

47

dengan tekanan darah normal sistole < 120 mmHg dan diastole < 80

mmHg.

Kriteria objektif :

Ya : ibu hamil TM I normotensi

Tidak : bukan ibu hamil TM I normotensi

5. Ibu hamil TM II hipertensi adalah : serangkaian proses yang diawali dari

konsepsi atau pertemuan antara sperma dan ovum yang dilanjutkan

dengan pertilisasi nidasi dan implantasi pada umur kehamilan 13 – 24 mg

dengan tekanan darah sistole ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg.

Kriteria objektif :

Ya : ibu hamil TM I normotensi

Tidak : bukan ibu hamil TM I normotensi

6. Hipertensi dalam kehamilan adalah : kondisi tekanan darah pada ibu

hamil yang tinggi atau jika tekanan darah diatas 140/90 mmHg.

a. Ya : tekanan darah ≥140/90 mmHg

b. Tidak : tekanan darah < 140/90 mmHg

Page 66: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional

dengan menggunakan longitudinal Study yang bertujuan untuk

mengetahui efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil

trimester I dan II dalam pengaturan tekanan darah di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba tahun 2017 yang diukur pada waktu yang

sama.(sopiyudin. D, 2013).

B. Waktu dan lokasi penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di puskesmas kabupaten

Bulukumba

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei - Juli 2017

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian adalah ibu hamil trimester I yang

normotensi dan trimester II yang mengalami Hipertensi sebanyak 60

0rang namun peneliti mengambil sampel purposive sampling yang

memenuhi kriteria tertentu.

48

Page 67: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

49

2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian 30 sampel, masing – masing

15 sampel Trimester I Normotensi dan 15 sampel Trimester II yang

hipertensi.

Kriteria inklusi :

a. Ibu hamil Trimester I normotensi dan Trimester II dengan hipertensi.

b. Usia ibu kurang dari 40 tahun

c. Usia kehamilan 4 mg sampai 24 mg

Kriteria eksklusi :

a. Memiliki riwayat penyakit ginjal, kardiovaskuler, dan

hiperparatiroidisme

b. Ibu hamil yang dengan hipertensi kronik

c. Mendapat resep obat anti hipertensi.

3. Tehnik pengambilan sampel sistematis Sampling adalah tehnik

pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang

telah diberi nomor urut.

= 2. . .ḏ2( − 1) + 2. .Keterangan = 1,96, N=populasi,P=Proporsi,Q=1–P,d=10 %, s = sampel= 1,96.1,96 60 0,81 0,190,1.0,1(60 − 1) + 1,96.1,96.0,81 0,19= 3.84 60 0,81 0,190,01(59) + 3,84 0,81 0,19= 35,470,59 + 0,59= 35,471,18= 30,03

Page 68: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

50

D. Alur Penelitian

informed consent

Gambar 1 . Skema Alur Penelitian

Ibu hamil TrimesterI & II

Ibu hamil Trimester II denganhipertensi

Pengukuran tekanan darah padaminggu I sebelum pemberian kalsium

Pemberian tablet kalsium sebanyak1200 mg/ hr selama 8 minggu

Pengukuran tekanan darah setiapminggu setelah pemberian kalsium

Ibu hamil Trimester I dengannormotensi

Pemeriksaan kadar kalsium darah

Data dikumpulkan , diolah dan diAnalisis

Penarikan kesimpulan

Pemeriksaan kalsium darahpada ibu hamil trimester I dan II

Page 69: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

51

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen A

Instrumen A adalah lembar observasi kepatuhan responden

intervensi dalam mengkonsumsi suplemen kalsium. Peneliti akan

mengontrol konsumsi suplemen kalsium melalui bidan desa setiap hari

dan melakukan kunjungan rumah setiap 7 hari untuk memastikan

responden mengkonsumsi suplemen kalsium yang diberikan.

2. Instrumen B

Instrumen B adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur

tekanan darah ibu hamil yaitu menggunakan sphygmomanometer

mercury. Saat ini tensimeter air raksa telah baku sebagai alat

pengukur tekanan darah.

3. Instrumen C

Instrumen C adalah format pengkajian ibu hamil, yaitu data

dasar ibu hamil, riwayat kesehatan serta riwayat kehamilan,

persalinan, dan nifas yang lalu dan sekarang.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk

memperoleh data yang mendukung pencapaian penelitian. Pengumpulan

data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1. Prosedur administrasi.

Permohonan izin penelitian di Puskesmas Di kabupaten

Bulukumba berdasarkan surat pengantar dari badan penelitian dan

Page 70: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

52

pengembangan Daerah kabupaten Bulukumba, Dinas kesehatan

kabupaten Bulukumba dan Fakultas kedokteran Universitas

Hasanuddin.

2. Prosedur tekhnik

a. Peneliti melakukan pertemuan dengan pihak terkait di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba untuk menyampaikan tujuan dan prosedur

penelitian.

b. Pelaksanaan penelitian

Ibu hamil trimester I normotensi dan trimester II hipertensi

yang bersedia menjadi responden penelitian akan menandatangani

keterangan persetujuan (informed consent) kemudian peneliti

mengisi format pengkajian ibu hamil. Ibu hamil Trimester I dan II

yang memenuhi kriteria inklusi diberi suplemen kalsium pada

kelompok intervensi kemudian dilakukan pemeriksaan kadar

kalsium darah selanjutnya mulai dilakukan observasi konsumsi

suplemen kalsium hingga suplemen yang diberikan selama 8

minggu. Tekanan darah ibu hamil diobservasi setiap minggu untuk

mendapatkan hasil pada perubahan tekanan darah ibu hingga

Trimester II dan III.

G. Metode pendampingan

Ibu hamil Trimester I normotensi dan ibu hamil Trimester II yang

hipertensi yang bersedia menjadi responden kelompok intervensi

diberikan suplemen kalsium laktat 600 mg sebanyak 14 tablet. Awal

Page 71: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

53

pemberian diberikan oleh bidan pelaksana di Puskesmas dan bidan

didesa. Selanjutnya peneliti melakukan kunjugan rumah setiap 7 hari

untuk mengobservasi konsumsi suplemen yang diberikan. Kepatuhan

mengkonsumsi suplemen yang diberikan dicatat dalam lembar

observasi yang dipegang oleh peneliti dan responden. Pemberian

suplemen berikutnya diberikan 14 tablet kalsium laktat 500 mg setiap

peneliti memperkirakan waktu habis suplemen saat kunjungan rumah

dan masing-masing ibu mendapatkan 14 tablet.

H. Pengolahan dan Analisis data

Setelah data dikumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan

bantuan komputer program excel 2013 dan SSPS versi 21. Efektifitas

pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester I dan II yang

hipertensi dengan pemeriksaan darah, kemudian dilakukan pengolahan

data dengan menggunakan analisis univariabel dan bivariabel. Hasil

analisisnya ditampilkan dalam bentuk narasi maupun tabel distribusi

frekwensi.

1. Analisis univariat

Menggambarkan karakteristik masing – masing variabel

penelitian dengan distribusi frekwensi dan presentase. Data

ditampilkan dalam bentuk tabel maupun narasi .meliputi data yang

bersifat kategorik dicari frekuensi dan proporsinya yaitu data

Page 72: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

54

demografi responden yaitu : umur, pendidikan, Pekerjaan, dan usia

kehamilan.

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah ada efek

pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil Trimester I normotensi

dan Trimester II dengan hipertensi terhadap peningkatan tekanan

darah.

Analisis yang akan digunakan adalah uji Wilcoxon untuk melihat

perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tekanan darah pada

ibu hamil Trimester I dan II yang hipertensi sebelum dan sesudah

intervensi. Selain itu juga digunakan uij statistic Uji T berpasangan

alternatif uji Wilcoxon untuk mengetahui Tekanan darah sebelumdan

sesudah pemberian suplemen kalsium untuk membandingkan antara

pre intervensi dan post intervensi dengan taraf signifikan 95% (ɑ =

0,05).

Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel dan

narasi, untuk analisis univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi disertai dengan penjelasan tabel. Analisis bivariat akan

disajikan dalam bentuk tabel silang.

I. Izin penelitian dan kelayakan Etik (Ethical Clereance)

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti meminta kelayakan etik (

ethical Clereance) dan komisi etik penelitian biomedis pada fakultas

Page 73: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

55

kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar RSPTN UH, RSP dr.

Wahidin Sudirohusodo setelah mendapat izin.

Masalah etik dalam peneltian ini dapat meliputi :

1. Diberikan penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan

penelitian.

2. Diberikan kebebasan untuk memilih, apakah bersedia mengikuti

penelitian atau tidak.

3. Diberikan penjelasan tentang cara pemberian suplemen kalsium

selanjutnya dilakukan pengambilan darah pada ibu hamil.

4. Kepada ibu yang bersedia ikut dalam penelitian ini diminta mengisi

surat persetujuan.

5. Penelitian ini mengutamakan pelayanan dan mengindahkan cara-cara

yang berlaku.

6. Semua biaya pemeriksaan darah ditanggung oleh peneliti.

7. Segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan pada ibu hamil dijamin

kerahasiaannya.

Page 74: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ponre, Caile, Bontobahari dan

Ujungloe pada tanggal 26 Mei sampai 26 Juli 2017, setelah mendapatkan

rekomendasi persetujuan etik yang telah dikeluarkan oleh fakiltas Kedokteran

Universitas Hasanuddin Makassar nomor : 259/K4.8.4.5.31/PP36-

KOMETIK/2017 tanggal 05 Mei 2017. Sesuai dengan teknik sampel yang

digunakan peneliti, Sampel terdiri dari dua kelompok, kelompok satu adalah

responden ibu hamil trimester I yang normotensi dan kelompok yang kedua ibu

hamil trimester II yang hipertensi yang diberikan suplemen kalsium.

Berdasarkan tujuan khusus penelitian, penarikan sampel dari populasi

penelitian dilakukan dengan cara puposive sampling yakni semua anggota

populasi yang memenuhi syarat dimasukan sebagai anggota sampel.

Sedangkan jumlah sampel yang digunakan adalah jumlah sampel minimal

yaitu 30 orang.

Besar sampel pada kelompok perlakuan adalah 15 responden yang

normotensi dan kelompok kedua adalah ibu hamil trimeter II yang hipertensi

sebanyak 15 responden. Jumlah keseluruhan sampel adalah 30 responden.

Setelah dilakukan pemeriksaan kalsium dalam darah kemudian dilakukan

pemberian suplemen kalsium, maka selanjutnya dilakukan cross tabulasi dan

analisa data secara sistematis disajikan sebagai berikut

56

Page 75: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

57

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari masing-masing karakteristik ibu hamil trimester I normotensi

dan ibu hamir trimester II dengan hipertesi.

Karakteristik responden Tabel 4.1 Distribusi karakteristik responden diPuskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun 2017

Karakteristikresponden

n %

Umur<20->35 tahun 5 23,320-35 tahun 25 76,7

Pendidikan TerakhirSD 4 13.3SMP 5 16.6SMA 12 40.0D III 8 26.6SIGravidaPrimiparaMulti paraPekerjaanBekerjaTidak bekerja

1

1119

1416

3.33

36,763,3

46,753,3

Sumber : Data Primer 2017

Tabel 4.1 Menunjukkan berdasarkan tabel diatas, jumlah responden

yang diberikan suplemen kalsium sebagian besar berumur antara 20-35

tahun sebanyak 25 orang (83,3%) sedangkan responden yang berumur

antara <20 - >35 tahun sebanyak 5 orang (16,6%). pendidikan terbanyak

adalah Pendidikan SMA sebanyak 12 orang (40,0%), Pendidikan SMP

sebanyak 5 orang (16,6%), Pendidikan SD sebanyak 4 orang (13,3%),

sedangkan pendidikan Sarjana sebanyak 1 orang (3,33%), untuk

Page 76: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

58

responden dengan gravida terbanyak pada ibu dengan multi para yaitu 19

orang (63,3%) dan pada ibu dengan primi para sebanyak 11 orang (36,7%),

karakteristik ibu hamil yang bekerja sebanyak 14 orang (46,7%) sedangkan

yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (53,5%).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan antara dua variabel,

dalam hal ini yang akan dianalisa adalah efektifitas kadar kalsium dalam

darah pada ibu hamil dengan normotensi pada trimester I dan ibu hamil

dengan hipertensi pada trimester II sebelum intervensi.

Tabel 4.2 . Membandingkan kadar kalsium darah sebelum dan sesudahpemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I dan II

Kelompok Kadar Kalsium Pre Kadar Kalsium Post P

Mean (SD) Mean (SD)

Trimester I 7,79 (0,44) 9,15 (0,35) 0.000

Trimester II 7,64 (0,36) 9,03 (0,78) 0.000

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan

rerata kadar kalsium sebelum intervensi dan sesudah pada kelompok

trimester I (7,79 mg/dL) dan (9,15 mg/dL). Hasil Analisis menggunakan uji T

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0,000 (p < 0.05 ) maka Ho

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata kadar

kalsium darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester I

Page 77: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

59

Sedangkan perbandingan rerata kadar kalsium sebelum intervensi dan

sesudah pada kelompok trimester II (7,64 mg/dL) dan (9,03 mg/dL). Hasil

Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α =

0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0,000 (p <

0.05 ) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

rerata kadar kalsium darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen

kalsium pada ibu hamil pada trimester II.

Tabel 4.3. Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil padatrimester I trimester II di Puskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun

2017

Kelompok Tekanan darah sistole Perubahan P

Minggu 1 Minggu 8

Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)

Trimester I 106 (7,36) 109,33(7,03)

-3,33 (8,99) 0.173

Trimester II 146,6 (14,47) 140 (13,09) 6,67 (6,1) 0.001

Sumber : Data Primer 2017

Page 78: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

60

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan

rerata tekanan darah sistole pada trimester I minggu I sebelum intervensi

(106 mmHg) meningkat pada minggu 8 (109 mmHg) dengan rata-rata

perubahan -3,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,

didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan

darah systole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu

hamil pada trimester I.

Perbandingan rerata tekanan darah sistole pada trimester II minggu 1

sebelum intervensi (146,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (140 mmHg)

dengan rata-rata perubahan 6,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan

darah sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu

hamil pada trimester II.

Tabel 4.4. Perubahan tekanan darah diastole pada ibu hamil trimester Idan trimester II di Puskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun 2017

KelompokTekanan Darah Diastole Perubahan P

Minggu 1 Minggu 8

Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)

Trimester I 72 (7,03) 71,33 (7,43) 1,33 (9,9) 0.610

Trimester II 88,6 (7,43) 86 (7,36) 2,67 (4,57) 0.041

Sumber : Data Primer 2017

Page 79: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

61

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan

rerata tekanan darah diastole pada trimester I minggu I sebelum intervensi

(72 mmHg) menurun pada minggu 8 (71,33 mmHg) dengan rata-rata

perubahan 1,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,

didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan

darah diastole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester I

Perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester II minggu 1

sebelum intervensi (88,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (86 mmHg)

dengan rata-rata perubahan 2,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.041 (p < 0.05 ) maka Ho

Page 80: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

62

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan

diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester II.

Tabel 4.5. Perubahan tekanan darah siastole dan diastole pada ibuhamil trimester II Pada minggu 1 s/d minggu 8 di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.

Tekanandarah

Trimester II Perubahan P

Minggu 1 Minggu 8

Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)

Sistole 148,3 (15,27) 140 (14,1) 8,33 (5,77) 0.000

Diastole 90 (7,38) 86 (7,78) 3,33 (4,92) 0.039

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan

rerata tekanan darah diastole pada trimester I minggu I sebelum intervensi

(72 mmHg) menurun pada minggu 8 (71,33 mmHg) dengan rata-rata

Page 81: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

63

perubahan 1,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,

didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan

darah diastole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester I

Perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester II minggu 1

sebelum intervensi (88,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (86 mmHg)

dengan rata-rata perubahan 2,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.041 (p < 0.05 ) maka Ho

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan

diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester II

Tabel 4.6. Perubahan tekanan darah sistole dan diastole pada ibuhamil trimester II Pada minggu 1 s/d 4 di Puskesmas Kabupaten

Bulukumba Tahun 2017.

Tekanandarah

Trimester II Perubahan P

Minggu 1 Minggu 4

Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)

Sistole 148,3 (15,27) 140,83(13,79)

8,33 (5,77) 0.000

Diastole 90 (7,38) 86 (6,51) 3,33 (4,92) 0.039

Sumber : Data Primer 2017

Page 82: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

64

Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan

rerata tekanan darah sistole pada trimester II minggu I sebelum intervensi

(148,3 mmHg) menurun pada minggu 4 (140,83 mmHg) dengan rata-rata

perubahan 8,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,

didapatkan hasil dengan nilai P < 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan darah

sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil

pada trimester II.

Sedangkan perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester

II minggu 1 sebelum intervensi (90 mmHg) menurun pada minggu 8 (86

mmHg) dengan rata-rata perubahan 3,33 mmHg. Hasil Analisis

menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05).

Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.039 (p < 0.05 )

Page 83: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

65

maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata

tekanan diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium

pada ibu hamil pada trimester II.

B. Pembahasan

Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis, setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya

sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Seiring

berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan-perubahan

yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi.

Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen

dan progesteron selama kehamilan.

Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan

terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan

usia kehamilan dalam trimester. peningkatan tekanan darah, terutama setelah

usia kehamilan 24 minggu. Tekanan darah tinggi (hipertensi) dalam kehamilan

ialah kenaikan tekanan diastol > 90 mmHg yang terjadi selama kehamilannya,

di mana sebelumnya wanita tersebut mempunyai tekanan darah normal.

Kejadian hipertensi disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain zal

gizi dalam makanan. Defisiensi kalsium berperan terhadap terjadinya tekanan

darah tinggi pada masa kehamilan . Kadar kalsium dalam darah yang rendah

Page 84: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

66

akan merangsang hormon paratiroid dan menyebabkan kadar ion kalsium intra

sel meningkat, yang akan menyebabkan sel otot polos pembuluh darah

hiperreaktif terhadap zat-zat penekan sehingga resistensi perifer pembuluh

darah meningkat dan akan meningkatkan tekanan darah menunjukkan.

konsumsi kalsium pada ibu hamil hanya berkisar antara 40 sampai 55% dari

kebutuhan. Absorsi kalsium makanan oleh usus sekitar 35% sehingga

pemberian kalsium sebanyak 500 sampai 1000 mg akan mampu mencegah

terjadinya perubahan tekanan darah dan memberi cadangan kalsium pada janin

untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa pada tingkatan

umur pada ibu hamil dengan kelompok umur < 20 tahun sampai > 35

tahun sebanyak 7 orang (23,3%) sedangkan kelompok umur 20-30 tahun

sebanyak 23 orang (76,7%) . hal ini menyatakan bahwa usia ibu hamil

terbanyak pada usia produktif yang resiko rendah dalam kehamilan. Hal

ini berdampak baik terhadap kehamilan ibu hamil, namun masih ada ibu

hamil yang masuk dalam kategori resiko tinggi sebanyak 7 orang (23,3)

yang masuk dalam kelompok umur < 20 tahun dan > 35 tahun yang

mana kita ketahui hal ini akan berdampak secara langsung terhadap

kehamilanya, sehingga perlu dilakukan deteksi dini untuk mencegah

komplikasi yang akan berdampak pada ibu dan janinnya.

Usia adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau

diadakan, Sedangkan usia ibu hamil adalah usia ibu yang diperoleh

Page 85: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

67

melalui pengisian kuesioner. Penyebab kematian maternal dari faktor

reproduksi diantaranya adalah maternal age /usia ibu. Dalam kurun

reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan

persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan

melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5 kali lebih

tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20 sampai 29

tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35

tahun. Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda

dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35

tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan

untuk hamil harus siap fisik, emosi.

Kehamilan yang terjadi pada sebelum remaja berkembang secara

penuh, juga dapat memberikan risiko bermakna pada bayi termasuk

cedera pada saat persalinan, berat badan lahir rendah, dan kemungkinan

bertahan hidup yang lebih rendah untuk bayi tersebut. Wanita hamil

kurang dari 20 tahun dapat merugikan kesehatan ibu maupun

pertumbuhan dan perkembangan janin karena belum matangnya alat

reproduksi untuk hamil. Penyulit pada kehamilan remaja (<20 tahun) lebih

tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat antara 20-30 tahun.

Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan

(stress) psikologi, sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadinya

keguguran (Sarwono, 2008).

Page 86: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

68

Dari hasil Pendidikan terkahir pada responden ibu hamil di

puskesmas kabupaten Bulukumba terbanyak adalah Tamat SMA yaitu 12

orang (40.0%) dan S1 hanya 1 orang (33.3%) hal ini dapat menyatakan

bahwa tingkat pendidikan sarjana pada ibu hamil di Puskesmas

Kabupaten Bulukumba masih cukup rendah. Kurangnya ibu hamil yang

memiliki pendidikan sampai S1 dikarenakan juga adanya tradisi atau

kebudayaan yang di anut oleh beberapa orang bahwa seseorang

perempuan tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi dikarenakan tugas

seorang perempuan hanyalah menjadi ibu rumah tangga yang mengurusi

rumah dan keluarganya. Sehingga hal ini berdampak pada status

pendidikan wanita yang ada di daerah puskesmas kabupaten Bulukumba.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan sesorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk

mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku sesorang akan pola

hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam

pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan sesorang makin

mudah menerima informasi.

Dari hasil penelitian yang didapatkan ibu hamil dengan multipara di

Puskesmas Kabupaten Bulukumba sebanyak 19 orang (63.3%) dan ibu

Page 87: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

69

hamil dengan primipara sebanyak 11 orang (36,7%). Hal ini tergambarkan

bahwa ibu hamil yang telah memiliki anak lebih dari 2 lebih banyak

dibandingkan ibu hamil yang baru pertama mengalami kehamilan.

Primipara merupakan kehamilan yang pertama dimana ibu hamil akan

mendapat pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan

stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang diduga dapat menjadi

faktor penyulit dan komplikasi dalam kehamilan.

Sedangkan multipara merupakan kehamilan dengan resiko rendah,

multipara adalah kehamilan yang lebih dari satu kali. Ibu hamil dengan

multipara telah memiliki pengalaman dalam kehamilannya sehingga

mereka telah siap dan mempunyai gambaran untuk menghadap masa

kehamilan, persalinan serta nifas yang lebih baik. Multipara merupakan

kehamilan dengan resiko rendah.

Hasil dari penelitian untuk karakteristik responden di Puskemas

Kabupaten Bulukumba yaitu ibu hamil yang bekerja sebanyak 14 orang

(46.7%) sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (53.3%). Hal ini

menggambarkan bahwa ibu hamil di daerah tersebut lebih banyak

bekerja sebagai ibu rumah tangga dan melakukan aktifitas di rumah atau

disekitar rumahnya. Hal ini merupakan bagian dari adat istiadat dimana

peran seorang wanita adalah sebagai ibu rumah tangga untuk mengurusi

rumah dan keluarganya sedangkan laki-laki yang harus bekerja.

Menurut Anies (2005) kondisi hamil dan tidak hamil pada tenaga

kerja perempuan jelas tidak boleh disamakan, meskipun tetap menduduki

Page 88: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

70

bidang pekerjaan wanita, tenaga kerja yang hamil memerlukan

pembatasan dan keringanan berkaitan dengan kesehatan ataupun

keselamatannya. Pembatasan jumlah kerja selama kehamilan dianjurkan

untuk menghindari rasa lelah, bentuk pekerjaan rumah yang berat atau

pekerjaan berat diluar rumah harus dihindari. Menyelesaikan pekerjaan

rumah lebih melelahkan dan menguras tenaga dari pada pekerjaan di

kantor (Djuwita, 2013).

2. Membandingkan kadar kalsium darah sebelum dan sesudah pemberian

suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I dan II

Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa perbandingan rerata

kadar kalsium sebelum intervensi pada kelompok trimester I (7,79 mg/dL)

dengan trimester II (7,64 mg/dL). Hasil Analisis menggunakan uji T tidak

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.474 (p > 0.05 ) maka Ho

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata

kadar kalsium darah sebelum pemberian suplemen kalsium pada ibu

hamil pada trimester I dan II

Sedangkan perbandingan rerata kadar kalsium setelah intervensi

pada kelompok trimester I (9,15 mg/dL) dengan trimester II (9,03 mg/dL).

Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat

kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil

dengan nilai P = 0.375 (p > 0.05 ) maka Ho diterima. Sehingga dapat

Page 89: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

71

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata kadar kalsium darah

sebelum pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I

dan II..

Dalam masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalsium.

Janin memerlukan 300 mg kalsium perhari pada akhir kehamilan. Hormon

paratiroid berperan meningkatkan absorbsi kalsium di usus untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Pada saat kehamilan kadar kalsium dalam

serum akan menurun namun kadar kalsium yang terionisasi tidak

berubah. Perkembangan janin membutuhkan keseimbangan kalsium ibu,

selama kehamilan khususnya pada akhir kehamilan. Kurang lebih 200

mg/hari kalsium tersimpan dalam tulang janin pada trimester 3 dengan

jumlah keseluruhan mencapai ± 30 gram. Dengan demikian dibutuhkan

penyesuaian metabolisme ibu selama kehamilan untuk mengadakan

kompensasi terhadap kebutuhan kalsium janin.

Selama kehamilan kadar kalsium total dalam serum turun akibat dari

kadar albumin yang turun selama kehamilan akan tetapi kadar kalsium

yang terionisasi tidak mengalami perubahan rerata kadar kalsium total

darah pada wanita. Hasil akan menurun sesuai dengan bertambahnya

umur kehamilan yaitu: trimesrter I: 9,6±0,26 mg/dL, trimester II: 9,12 ±

0,28mg/dL, dan pada trimester III: 8,92±0,32 mg/dL20,21 .

Ekskresi kalsium dalam urin pada akhir usia kehamilan

meningkatkan 2 kali lipat dibandingkan tidak hamil. Hiperkalsiuria dalam

kehamilan disebabkan oleh karena meningkatnya absorbsi kalsium oleh

Page 90: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

72

saluran pencernaan dan peningkatan laju filtrasi glomerulus. Dalam

keadaan hamil secara fisiologis terjadi penurunan kadar kalsium total

dalam serum, walaupun demikian kadar kalsium yang terionisasi tidak

mengalami perubahan, guna memenuhi kebutuhan kalsium selama

kehamilan maka tubuh mengadakan penyesuaian dengan meningkatkan

absorbsi kalsium di usus. Peningkatan absorbsi kalsium sebabkan oleh

karena terjadi peningkatan 1,25 dihidroxi vitamin D(1,25 D3) sampai 2 kali

lipat dibandingkan wanita tidak hamil dengan meningkatnya (1,25 D3)

menyebabkan absorsbsi kalsium oleh usus meningkat sampai 0,8-1,5 gr

perhari.

Status nutrisi dan asupan kalsium sangat penting selama kehamilan

yang akan berefek pada kelahiran dan kondisi post partum pada ibu dan

bayi. Tubuh ibu hamil mampu menyediakan 50 sampai dengan 300 mg

perhari Ca 2+ untuk perkembangan tulang fetus. Suplemen kalsium pada

kehamilan mempengaruhi sistem kontrol kardiovaskular menghasilkan

penurunan tekanan darah pada bayi.

Secara kontras pada beberapa studi ditemukan asupan suplemen

kalsium sebanyak 2 gram setiap hari tidak berpengaruh menurunkan

insiden atau beratnya hipertensi dalam kehamilan. Vitamin D

(cholecalciferol) faktor utama dalam absorbsi kalsium dan

metabolismenya.

Cholecalsiferol dibentuk oleh kulit selama terpapar oleh sinar

matahari (radiasi ultraviolet), dan juga diabsorsi dari makanan. Absorbsi

Page 91: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

73

cholecalsiferol dirubah didalam hati menjadi 25(OH) cholecalsiferol atau

25(OH)D, dan kemudian di hidroksilasi oleh 1α –hydoxilase dalam ginjal

menjadi 1,25 dihydroxycholecalciferol atau 1,25(OH)2D3, bentuk paling

aktif dari group vitamin D. 1,25(OH)2D3 dilepaskan dalam aliran darah

dan didistribusikan ke target organ 1,25 (OH)2D3 dipicu oleh respon

genomik melakukan difusi dalam sitoplasma dan terikat kuat pada

reseptor vitamin D, yang memicu transkripsi dan translation melipuiti

bermacam-macam protein formasi tulang. 1,25 (OH)2D3 juga meliputi

respon nongenomik meningkatkan Ca2+ intraselluler.

Memicu transport Ca 2+ dari intestinum dan tubulus renal.

Konsentrasi yang kecil akan memicu kalsifikasi tulang, konsentrasi yang

menambah resorpsi tulang. Reseptor Vitamin D juga terdapat pada

plasenta. Kadar 1,25 (OH)2D3 meningkat selama kehamilan melalui

peningkatan aktifitas 1α hydoxylase dan produksi plasenta.

Permintaan vitamin D meningkat selama kehamilan, dan hubungan

antara kekurangan vitamin D dan peningkatan tekanan darah,

berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan perlu percobaan yang

lebih teliti lagi. Beberapa studi menunjukkan bahwa sirkulasi kadar 1,25-

(OH)2D3 pada maternal dan tali pusat rendah pada PE dibandingkan

normotensi.

Vitamin D merupakan istilah genetik untuk sekolompok seko- ateroid

lemak dengan aktifites vitamin D. Terutama yang paling penting adalah

vitamin D3 (kolekalsiferol), 25-hidroksivitamin D3 (kafsidiol), dan 1,25-

Page 92: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

74

dihidroksivitamin D3 (kalsitriol) merupakan bentuk aktif secara metabolic

yang paling penting kalsitriol (hormon stiroid) bekerja sebagai ligan untuk

reseptor ini (VDR) yang membentuk dimer (VDR/RXR) dengan reseptor X

retinoid (RXR) dan mengontrol ekspresi gen pada banyak jaringan.

Dengan mekanisme ini kalsitriol meningkatkan diantaranya aktifitas

protein transfor pengikat kalsium dalam usus halus (kalbindin) dan aktifitas

osteoblast dalam tulang.

Gen Vitamin D Reseptor atau vitamin D (1,25-dihidroksivitamin D3 ).

Reseptor yang terletak diinti berbagai sel tubuh manusia. Gen VDR ketika

berfungsi dengan baik memainkan peran yang sangat penting dimana

akan mentranskripsi ratusan gen. Tubuh mengontrol aktifitas VDR melalui

regulasi metabolit vitamin D, dimana pada 25-dihidroksivitamin D3 (25-

OH.D3) bersifat antagonis atau berfungsi untuk menginaktivasi reseptor

VDR sementara 1,25-dihidroksivitamin D3 (1,25-OH2-D3) bersifat agonis

atau berfungsi untuk mengaktifkan reseptor VDR (Hatta, et el, 2010, priett

et al, lagishetty et al, 2011).

Selama dekade terakhir perspektif tentang bagaimana vitamin D

mempengaruhi kesehatan manusia telah berubah secara dramatis

didasarkan pada temuan bahwa vitamin D reseptor (VDR) dan vitamin D

mengaktifkan ensim 1-ɑ-hidroksilase (CYP27B1)yang ada dalam

beberapa jenis sel yang tidak terlibat dalam tulang dan metabolisme

mineral, seperti usus, pangreas, prostat dan sel-sel sistem kekebalan

tubuh. Hal ini menunjukkan dampak penting dari vitamin D pada aspek

Page 93: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

75

yang lebih luas dari kesehatan manusia daripada yang dikenal

sebelumnya. (Hatta, et el, 2010, priett et al, lagishetty et al, 2011).

Masuknya kuman patogen ketubuh manusia menyebabkan tubuh

mengadakan respon imun. Respon imun tersebut dimodulasi oleh gen

vitamin D Receptor (VDR). Ketika terkena infeksi dan kerusakan, terutama

yang disebabkan oleh patogen, tubuh mulai mengubah bentuk tidak aktif

25-OH-D3 menjadi bentuk yang aktif berupa 1,25-OH2-D3. Dengan

terjadinya peningkatan konsentrasi dalam seluler 1,25-OH2-D3

menyebabkan gen VDR aktif.

Vitamin D Reseptor (VDR) dikenal karena hubungannya dengan

metabolisme tulang. Termasuk penyerapan kalsium usus. Vitamin D

diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan kuat, memelihara

konsentrasi kalsium dan fosfor didalam tubuh. Vitamin D penting sekali

bagi bayi dan anak kecil yang tulang-tulangnya sedang tumbuh dengan

cepat. Vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah

dari beberapa jenis kanker, depresi, penyakit jantung ibu hamil

membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu

pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal

saraf, kontrakso otot dan sekresi hormon, kebutuhan kalsium ibu hamil

sekitar 1000 mg perhari ( Depkes RI, 2012).

3. Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil dengan normotensi

pada trimester I dan hipertensi pada trimester II

Page 94: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

76

Hasil penelitian diatas menunjukan bahwa perbandingan rerata

tekanan darah sistole pada trimester I minggu I sebelum intervensi (106

mmHg) meningkat pada minggu 8 (109 mmHg) dengan rata-rata perubahan

-3,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat

kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan

nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan darah systole sebelum dan

sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I.

Perbandingan rerata tekanan darah sistolepada trimester II minggu 1

sebelum intervensi (146,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (140 mmHg)

dengan rata-rata perubahan 6,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan

darah sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu

hamil pada trimester II. .

Menurut Li et al 1997, Vitamin D memiliki efek langsung pada tulang,

dan metabolisme aktif mengatur diferensiasi, proliferasi dan migrasi

osteoblas dan kondrosit dari lempeng pertumbuhan epifisis, sel yang

menentukan pertumbuhan skeletal. Vitamin D mempengaruhi

metabolisme tulang secara tidak langsung melalui mengatur kalsium dan

homeostatis fosfat melalui stimulasi dari penyerapan usus dari ion ini.

Kekurangan vitamin D menyebabkan kegagalan pertumbuhan seperti

Page 95: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

77

yang terlihat pada rakhitis. Vitamin D diyakini mempengaruhi pertumbuhan

intra-uterine, dan bayi yang lahir kadar vitamin D nya rendah,

menunjukkan hambatan pertumbuhan postnatal.

Tulang tidak dapat tumbuh secara sempurna tanpa suplai kalsium

yang cukup, fosfor dan komponen anorganik lain seperti magnesium dan

mangan. Pembentukan tulang diawali dalam embrio dan berlangsung

selama hidup. Kalsium berperan dalam mineralisasi tulang, pengenalan

sel dan kontraksi otot. Vitamin D menstimulasi absorbsi kalsium dan usus

halus dan reabsorpsi kalsium pada ginjal. Jika vitamin D sangat sedikit

maka suplai kalsium dan fosfor dalam aliran darah tidak cukup sehingga

tulang yang lunak (softened bones) menjadi distorsi dan berat badan

menurun.

Vitamin D mengatur diferesiasi dan proliferasi sel yang bertanggung

jawab untuk pertumbuhan somatik rangka dan keseluruhan, dan tikus

yang kekurangan vitamin D Reseptor (VDR) mengalami kelambatan

pertumbuhan. Beberapa laporan menunjukkan bahwa varian gen VDR

umumnya berhubungan dengan pertumbuhan bayi awal dan ukuran

tulang (Zmuda et al, 2000).

Kekurangan vitamin D, baik yang dihasilkan dari kekurangan asupan

vitamin D dari makanan dan kekurangan makanan paparan sinar matahari

atau dari cacat bawaan dalam sintesis 1,25-dihydroxyvitamin D, terkait

dengan kegagalan pertumbuhan. Studi eksperimental pada tikus dengan

ablasi VDR yang ditargetkan menunjukkan perkembangan

Page 96: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

78

hiperparatiroidisme sebagai respon terhadap hipokalsemia, dan tikus ini

gagal untuk tumbuh secepat seperti mereka yang VDRnya cukup, berat

nya 10% lebih sedikit dan memiliki tibia sekitar 15% lebih pendek dari

femur setelah 91 hari usia.

4. Perubahan tekanan darah diastole pada ibu hamil dengan trimester I dan

trimester II.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa perbandingan rerata

tekanan darah diastole pada trimester I minggu I sebelum intervensi (72

mmHg) menurun pada minggu 8 (71,33 mmHg) dengan rata-rata

perubahan 1,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,

didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan

darah diastole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester I

Perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester II minggu 1

sebelum intervensi (88,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (86 mmHg)

dengan rata-rata perubahan 2,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T

Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji

tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.041 (p < 0.05 ) maka Ho

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan

diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada

ibu hamil pada trimester II.

Page 97: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

79

Suplemen kalsium menurunkan keadaan hiperparatiroid yang pada

akhirnya menurunkan kalsium intraseluler dan tekanan darah. Pada

kehamilan aterm, fetus mengambil hampir 30 gram kalsium dari kalsium

ibu, yang diambil dari tulang ibu, apabila asupan kalsium ibu rendah.

Kalsium yang rendah penyebab tekanan darah tinggi yang dipicu oleh

pelepasan hormon paratiroid atau renin yang menyebabkan peningkatan

kalsium intraseluler pada vascular smooth muscle dan memicu

vasokontriksi. Aksi dari suplemen kalsium menurunkan pelepasan paratiroid

dan intraseluler kalsium dan menyebabkan penurunan kontraktilitas smooth

muscle. Dengan mekanisme yang sama suplemen kalsium juga

menurunkan kontraksi smooth muscle uterus dan mencegah kelahiran

preterm serta persalinan. Beberapa studi menunjukkan kadar plasma Ca2+

menurun sedikit pada kehamilan normal dan menurun tajam pada

preeklamsia.

PTH dan kalsitonin tidak banyak berubah dari kadar nonpregnant, dan

meningkat dan menurun dalam ekskresi renal Ca2+ pada kehamilan normal

dan preeklamsia. Studi lain menyebutkan tidak ada perbedaan pada

kalsitonin pada umur kehamilan trimester ketiga pada preeklamsia dan

kehamilan normal.

Studi eksperimental menunjukkan total plasma Ca2+ pada tikus

dengan kehamilan yang normal dibandingkan tidak hamil. Pada konsentrasi

ion Ca2+ plasma total lebih rendah pada kehamilan dengan hipertensi

Page 98: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

80

dibandingkan hamil normal pada Ion Ca2+intra seluler adalah regulator

utama fungsi sel vaskuler.

Homeostasis Ca2+ diregulasi oleh mobilisasi Ca2+ dan mekanisme

ektrusi Ca2+ . Mekanisme mobilisasi Ca2+ termasuk melepaskannya dari

intraseluler, dan influx Ca2+ dari ruangan ektraseluler melalui pintu

voltage‖, pintu ligand dan tempat chanel Ca2+ . Ekses Ca2+ diambil oleh

Ca-ATPase pada membran intraseluler atau keluar melalui plasma lemmal

Ca-ATPase dan Na+ /Ca2+ . Regulasi Ca2+ agak berbeda dalam adaptasi

sel vaskuler untuk fungsi sel spesifik.

Selama aktivasi sel, Ca2+ dilepaskan dari cadangan intraseluler

melalui channel IP3-sensitif Ca2+ dan ryanodine-sensitif Ca2+ -

menginduksi mekanisme pelepasan Ca2+. Ca2+ masuk kedalam sel

melalui gerbang voltage, gerbang-ligand, cadangan operasional dan chanel

non-spesifik. Peningkatan Ca2+ memicu respon spesifik pada sel darah

merah, platelet, sel imun, sel endothelial, dan vascular smooth muscle sel.

Ketika sel distimulus untuk berpindah, Ca2+ kembali ke level normal melalui

pompa Ca2+ -ATPase dan perubahan Na/Ca . juga pompa Na/K dan

perubahan Na/H memberikan potensial efek pada membran dan PH

intraseluler serta merubah respon Ca2+8.

Kehamilan normal berhubungan dengan peningkatan ekspresi dan

aktivasi Ca2+ tergantung NOS dan COX, memicu peningkatan NO dan

PGI2. NO dan PGI2 berperan pada VSMNO dan PGI2 berperan pada VSM

menyebabkan peningkatan cGMP dan cAMP, yang mengaktivasi Ca2+ -

Page 99: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

81

dan VSM mekanisme relaksasi, meningkatnya EDHF selama kehamilan

menyebabkan hiperpolarisasi dan menghambat Ca2+ masuk melalui

gerbang voltage chanel.

Pada preeklamsia, penurunan bioavailability menyebabkan

peningkatan ROS menyebabkan berkurangnya relaksasi VSM. Juga

melepaskan faktor bioaktif seperti sitokin dari plasenta dan sumber lainnya

yang menyebabkan peningkatan pelepasan faktor kontraksi pada

endothelium seperti ET-1 dan TXA2 dan Ang II yang memicu vasokontriksi,

meningkatnya resisten vaskuler dan tekanan darah.

5. Perubahan tekanan darah sistole dan diastole pada ibu hamil trimester II

Pada minggu ke 4

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa perbandingan rerata

tekanan darah sistole pada trimester II minggu I sebelum intervensi (148,3

mmHg) menurun pada minggu 4 (140,83 mmHg) dengan rata-rata

perubahan 8,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,

didapatkan hasil dengan nilai P < 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan darah

sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil

pada trimester II

Sedangkan perbandingan rerata tekanan darah diastole pada

trimester II minggu 1 sebelum intervensi (90 mmHg) menurun pada

minggu 8 (86 mmHg) dengan rata-rata perubahan 3,33 mmHg. Hasil

Page 100: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

82

Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α

= 0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.039

(p < 0.05 ) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan rerata tekanan diastole darah sebelum dan sesudah

pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester II.

Selama kehamilan kekurangan asupan Ca akan mengakibatkan

penurunan kadar Ca2+ plasma dan penurunan aliran darah uteri,

kenaikan tekanan darah dan peningkatan protein urine semua symptom

tersebut ada pada PE. Intake Ca2+ pada kehamilan normal berhubungan

dengan peningkatan efek tekanan dari Ang II. Juga, pada kehamilan

normal dan tidak hamil, pada diet tinggi Ca 2+ berhubungan dengan

reduksi tekanan darah dan melemahkan/menipiskan reaktivitas vascular

smooth muscle in vitro.

Pada tingkat seluler, mekanisme melemahkan kelihatannya meliputi

endothelialsel-tergantung NO— alur guanylate cyclase. Level terendah

dari maternal total kalsium berhubungan dengan peningkatan permintaan

fetal kalsium dan berhubungan dengan peningkatan maternal oestiogen

yang menghalangi resorbsi. Sebagai mekanime kompensatori produksi

parathormon meningkatkan intestinal absorbsi tetapi di waktu yang

bersamaan meningkatkan intraseluler ion Ca2+ bebas yang menyebabkan

vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah. Suplemen kalsium

menurunkan keadaan hiperparatiroid yang pada akhirnya menurunkan

kalsium intraseluler dan tekanan darah.

Page 101: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

83

Pada kehamilan aterm, fetus mengambil hampir 30 gram kalsium

dari kalsium ibu, yang diambil dari tulang ibu, apabila asupan kalsium ibu

rendah. Sebagai tambahan wanita yang mengkomsumsi kalsium yang

tinggi sewaktu kehamilan memiliki kadar kalsium yang lebih tinggi didalam

ASI dan bayi yang dilahirkan pada ibu dengan konsumsi kalsium yang

tinggi mempunyai mineralisasi tulang yang lebih baik dan tekanan darah

yang lebih rendah pada kehidupan nantinya.

Peranan kalsium pada hipertensi kehamilan sangat penting

diperhatikan karena kekurangan kalsium dalam diet dapat memicu

terjadinya hipertensi. Ibu hamil memerlukan sekitar 2 - 2 1/2 gram kalsium

setiap hari. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Kalsium

berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang janin, mempertahankan

konsentrasi dalam darah pada aktivitas kontraksi otot. Kontraksi otot

pembuluh darah sangat penting karena dapat mempertahankan tekanan

darah.

Asumsi peneliti bahwa Suplemen kalsium memainkan peranan

yang penting dalam pencegahan hipertensi dalam kehamilan dengan

menjaga kadar ion kalsium dalam rentang (range) fisiologis. Hal ini

menunjukkan bahwa menjaga kadar kalsium sangat penting dalam

sintesis substansi vasoaktif seperti prostasiklindan nitric oxide pada

endotel dalam mempertahankan fungsi endotel normal dan menurunkan

tekanan darah.

Page 102: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

84

Efek penurunan tekanan darah oleh suplemen kalsium nampak

secara jelas oleh beberapa studi pada populasi dengan pada hipertensi

ringan sampai sedang. Penurunan serum hormon paratiroid oleh asupan

suplemen kalsium menghasilkan penurunan ion kalsium intraseluler

menyebabkan relasasi myocite tingkat arteriolar dan mengakibatkan

penurunan tekanan darah. Peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan

vasokontriksi, dan peningkatan peripheral resisten, akhirnya terjadi

peningkatan tekanan darah..

Asupan kalsium yang rendah menyebabkan peningkatan tekanan

darah tinggi dengan merangsang pelepasan hormone paratiroid dan atau

renin yang mengarah terjadinya peningkatan konsentrasi kalsium intra

seluler dalam vaskuler sel otot polos dan mengakibatkan vasokonstriksi.

Peranan suplemen kalsium dalam menurunkan gangguan preeklamsia

dan eklamsia adalah dengan menurunkan pelepasan kalsium paratiroid

dan konsentrasi kalsium intraseluler, akhirnya terjadi penurunan kontraksi

otot polos dan peningkatan vasodilatasi.

C.Keterbatasan Peneliti

1. Peneliti tidak melihat foodrecall responden sehingga diharapkan pada

peneliti selanjutnya agar memperhatikan asupan makanannya sehingga

hasil penelitian yang diperoleh lebih efektif.

Page 103: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

85

2. Peneliti hanya memberikan kalsium selama 8 minggu karena

keterbatasan biaya sehingga pengaturan tekanan darah pada

responden masih ada beberapa yang belum dalam batas normal.

Page 104: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada ibu hamil

trimester II yang diberi kalsium.

2. Terdapat penurunan tekanan darah pada minggu ke empat dan ke

delapan di trimester II yang diberi kalsium.

3. Terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian

kalsium

B. Saran

1. Untuk lebih meyakinkan penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan

penelitian yang sama dengan menambahkan jumlah sampel dan dengan

desain penelitian yang berbeda.

2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatiakn food recold

responden.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti kalsium dalam darah

terhadap hasil luaran janin.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti tidak hanya pada trimester I dan

II tetapi semua juga pada trimester III.

Page 105: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

57

83

Page 106: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2002. Prinsif dasar ilmu gizi, Gramt. Louis : Mosby-yearBook

Aspuah, Siti. (2013). Kumpulan Kuesioner dan Instrument PenelitianKesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta.

Astuti, Hutari Puji, 2012. Buku ajar asuhan kebidanan ibu (kehamilan)Rohima Press. Yogyakarta.

Blackburn, S., 2013, Maternal; Fetal; & Neonatal Physiology: A ClinicalPerspective, USA, Elsivier Saunders, p. 247.

Bobak dkk, (2004). Buku ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC

Cahyono PH 2006). (http://www.google.co.id/, diunduh 17 july 2010).

Cunningham dkk, F.G. (2006). Obstenti Williams Volume I. Jakarta:EGC

Dharma, Kelana.K. (2011).MetodologiPenelitianKeperawatan. Trans InfoMedia: Jakarta

Depkes RI.(2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI

Dinas Kesehatan Sulawesi selatan. (2014). Profil kesehatan SulawesiSelatan

Fraser, D.M. Myles. ( 2010). Buku Ajar Bidan, EGC

Fukai, U.M., 2006, Redox Signaling in Angiogenesis: Role of NADPHOxidase, Cardiovascular Research, Vol. 71, pp. 226-235.)

Guyton, A.C. Textbook of Medical Physiologi. Philadelphia: W.B.Sounders, 1991. 9. Lemeshow. S

Heffner.L.J. and Schust, D.J. 2009 At a Glance sistem reproduksi. Edisikedua. Erlagga Jakarta.

kementrian kesehatan RI 2013 riset kesehatan dasar tahun 2013 jakartadiakses 21 september 2015)

Krisdinamurtirin. Y., M, Saidin and Muhilal. Nutritional Status of FactoryLabourers with Special Emphasis on Dietary Human BasicNeed. In: Human Nutrition: Better Nutrition in Nation Building.

Page 107: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Proceeding of SEAMEO TROPMED Second Seminar onNutrition Jakarta, Indonesia. March

Manuaba 2002. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluargaberencana untuk pendidikan bidan, EGC. Jakarta.

Manuaba, I.G.B, manuaba I.A.C, and manuaba, I.B.G.F, 2007 pengantarkuliah obstetri, EGC, Jakarta

Manuaba, I.C.A, and manuaba I.G.B, 2007 pengantar kuliah obstetri ,EGC Jakarta)

Mochtar Rustam, (2011). Sinopsis Obstetri Edisi 3. Jakarta : EGC.

Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan.CV. Sagung Seto, Jakarta.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Salemba Medika: Jakarta.

Notoatmodjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan: Jakarta RienekaCipta.

Retno , http://www.ibu-hamil.web.id/2015/03/akibat-kekurangan-kalsium-pada-ibu-hamil-bayi.html diakses tanggal 25 nopember 20116 )Manuaba I.B.G, I.A.C, I.B.G.F, 2007 pengantar Kuliah Obstetri,EGC: Jakarta.

Saifudin. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Saryono dan Anggraeni, MP. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif danKuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Nuha Medika: Jakarta.

Saifudin. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Saryono dan Anggraeni, MP. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif danKuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Nuha Medika: Jakarta.

Sopiyudin Dahlan, 2012, langkah – langkah membuat proposal penelitianbidang kedokteran dan kesehatan, sagung seto jakarta

Sopiyudin, M. (2014). Pintu gerbang memahami Statistik, Metodologi danepidemiologi. Jakarta. Sagung Seto.

Suryani, E. (2013). Pendidikan Kesehatan bagian dari PromosiKesehatan. Edisi ke 2 Cetakan 1. Fitramaya:Jakarta

Page 108: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Uddin asunders, L et al.2015 pre-eclampsia has an adverse impact onmaternal and fetal health, (Online), (www. Ncbi.nlm.nih.qov.diakses 14 september 2016)

Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi ke Empat, Jakarta:EGC

World Health Organization (WHO). 2011, Recomendations for preventionand treatment of pre-eclamsia and eclamsia. (Online).(http://www.who.int diakses 10 september 2016).

WHO) 2013 Guideline : calcium supplementation in pregnant women (online) (http://www. WHO. Int diakses 10 Nopember 2015).

WHO 2012 maternal heath (http://www,who,int/gho/maternal heath/en/)diakses 21 september 2016)

Wiknjosastro. (2005). Ilmu Kebidanan,YBPSP: Jakarta

World Health Organization, (2014). Word Health Statistic 2014.http://www.who.int/gho/en/.

Page 109: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

T-Test

Notes

Output Created 10-OCT-2017 18:38:57

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30

Missing Value Handling

Definition of MissingUser defined missing values are treated as

missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data

for any variable in the analysis.

Syntax

T-TEST GROUPS=kelompok(1 2)

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Capre Capost

/CRITERIA=CI(.95).

ResourcesProcessor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,01

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Group Statistics

trimester N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kadar kalsium pretesttrimester 1 15 7.7467 .44056 .11375

trimester 2 15 7.6400 .36016 .09299

kadar kalsium posttesttrimester 1 15 9.1467 .35429 .09148

trimester 2 15 9.0267 .37506 .09684

Page 110: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

kadar kalsium pretestEqual variances assumed .768 .388 .726 28 .474 .10667 .14693 -.19430 .40763

Equal variances not assumed .726 26.935 .474 .10667 .14693 -.19483 .40817

kadar kalsium posttestEqual variances assumed .000 .983 .901 28 .375 .12000 .13321 -.15288 .39288

Equal variances not assumed .901 27.910 .375 .12000 .13321 -.15292 .39292

SORT CASES BY kelompok(A).T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost s8 d8 (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Notes

Output Created 10-OCT-2017 18:44:21

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling

Definition of MissingUser defined missing values are treated as

missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data

for any variable in the analysis.

Syntax

T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost

s8 d8 (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

ResourcesProcessor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

Page 111: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1kadar kalsium pretest 7.7467 15 .44056 .11375

kadar kalsium posttest 9.1467 15 .35429 .09148

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 106.0000 15 7.36788 1.90238

tekanan sistolis mgg 8 109.3333 15 7.03732 1.81703

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 72.6667 15 7.03732 1.81703

tekanan diastolis mgg 8 71.3333 15 7.43223 1.91899

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1kadar kalsium pretest & kadar

kalsium posttest

15 .777 .001

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 &

tekanan sistolis mgg 8

15 .220 .430

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 &

tekanan diastolis mgg 8

15 .064 .821

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1kadar kalsium pretest - kadar

kalsium posttest

-1.40000 .27775 .07171 -1.55381 -1.24619 -19.522 14 .000

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 - tekanan

sistolis mgg 8

-3.33333 8.99735 2.32311 -8.31590 1.64924 -1.435 14 .173

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 -

tekanan diastolis mgg 8

1.33333 9.90430 2.55728 -4.15149 6.81815 .521 14 .610

T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost s8 d8 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.

Page 112: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

T-Test

Notes

Output Created 10-OCT-2017 18:45:45

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling

Definition of MissingUser defined missing values are treated as

missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data

for any variable in the analysis.

Syntax

T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost

s8 d8 (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

ResourcesProcessor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1kadar kalsium pretest 7.6400 15 .36016 .09299

kadar kalsium posttest 9.0267 15 .37506 .09684

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 146.6667 15 14.47494 3.73741

tekanan sistolis mgg 8 140.0000 15 13.09307 3.38062

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 88.6667 15 7.43223 1.91899

tekanan diastolis mgg 8 86.0000 15 7.36788 1.90238

Page 113: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1kadar kalsium pretest & kadar

kalsium posttest

15 .653 .008

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 &

tekanan sistolis mgg 8

15 .905 .000

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 &

tekanan diastolis mgg 8

15 .809 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1kadar kalsium pretest - kadar

kalsium posttest

-1.38667 .30675 .07920 -1.55654 -1.21679 -17.508 14 .000

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 - tekanan

sistolis mgg 8

6.66667 6.17213 1.59364 3.24865 10.08468 4.183 14 .001

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 -

tekanan diastolis mgg 8

2.66667 4.57738 1.18187 .13180 5.20153 2.256 14 .041

T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost s8 d8 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Notes

Output Created 10-OCT-2017 18:54:20

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

Page 114: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

N of Rows in Working Data File 12

Missing Value Handling

Definition of MissingUser defined missing values are treated as

missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data

for any variable in the analysis.

Syntax

T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost

s8 d8 (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

ResourcesProcessor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1kadar kalsium pretest 7.5917 12 .35537 .10259

kadar kalsium posttest 9.0000 12 .40899 .11807

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 142.5000 12 9.65307 2.78660

tekanan sistolis mgg 8 136.6667 12 8.87625 2.56235

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 86.6667 12 6.51339 1.88025

tekanan diastolis mgg 8 85.0000 12 6.74200 1.94625

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1kadar kalsium pretest & kadar

kalsium posttest

12 .632 .028

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 &

tekanan sistolis mgg 8

12 .849 .000

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 &

tekanan diastolis mgg 8

12 .828 .001

Page 115: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1kadar kalsium pretest - kadar

kalsium posttest

-1.40833 .33155 .09571 -1.61899 -1.19768 -14.715 11 .000

Pair 2tekanan sistolis mgg 1 - tekanan

sistolis mgg 8

5.83333 5.14929 1.48647 2.56163 9.10503 3.924 11 .002

Pair 3tekanan diastolis mgg 1 -

tekanan diastolis mgg 8

1.66667 3.89249 1.12367 -.80651 4.13984 1.483 11 .166

T-TEST PAIRS=s1 d1 WITH s4 d4 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Notes

Output Created 10-OCT-2017 19:02:48

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling

Definition of MissingUser defined missing values are treated as

missing.

Cases Used

Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data

for any variable in the analysis.

Syntax

T-TEST PAIRS=s1 d1 WITH s4 d4 (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

ResourcesProcessor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Page 116: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1tekanan sistolis mgg 1 146.6667 15 14.47494 3.73741

tekanan sistolis mgg 4 141.3333 15 13.02013 3.36178

Pair 2tekanan diastolis mgg 1 88.6667 15 7.43223 1.91899

tekanan diastolis mgg 4 86.6667 15 6.17213 1.59364

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1tekanan sistolis mgg 1 &

tekanan sistolis mgg 4

15 .897 .000

Pair 2tekanan diastolis mgg 1 &

tekanan diastolis mgg 4

15 .675 .006

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1tekanan sistolis mgg 1 - tekanan

sistolis mgg 4

5.33333 6.39940 1.65232 1.78946 8.87721 3.228 14 .006

Pair 2tekanan diastolis mgg 1 -

tekanan diastolis mgg 4

2.00000 5.60612 1.44749 -1.10457 5.10457 1.382 14 .189

DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6 s7 d7 s8 d8/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Page 117: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Descriptives

Notes

Output Created 10-OCT-2017 19:06:15

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value HandlingDefinition of Missing

User defined missing values are treated as

missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax

DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre

Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6

s7 d7 s8 d8

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

ResourcesProcessor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

umur 15 21.00 33.00 27.4000 3.71868

kadar kalsium pretest 15 7.00 8.30 7.7467 .44056

kadar kalsium posttest 15 8.40 9.70 9.1467 .35429

tekanan sistolis mgg 1 15 90.00 120.00 106.0000 7.36788

tekanan diastolis mgg 1 15 60.00 80.00 72.6667 7.03732

tekanan sistolis mgg 2 15 100.00 120.00 108.6667 8.33809

tekanan diastolis mgg 2 15 60.00 80.00 71.3333 6.39940

tekanan sistolis mgg 3 15 90.00 120.00 103.3333 7.23747

tekanan diastolis mgg 3 15 60.00 80.00 74.6667 6.39940

tekanan sistolis mgg 4 15 100.00 120.00 106.6667 8.16497

tekanan diastolis mgg 4 15 60.00 80.00 70.6667 5.93617

tekanan sistolis mgg 5 15 90.00 120.00 110.0000 8.45154

Page 118: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

tekanan diastolis mgg 5 15 70.00 80.00 74.0000 5.07093

tekanan sistolis mgg 6 15 90.00 120.00 108.6667 9.90430

tekanan diastolis mgg 6 15 60.00 90.00 75.3333 7.43223

tekanan sistolis mgg 7 15 100.00 120.00 109.3333 7.03732

tekanan diastolis mgg 7 15 60.00 80.00 70.6667 5.93617

tekanan sistolis mgg 8 15 100.00 120.00 109.3333 7.03732

tekanan diastolis mgg 8 15 60.00 80.00 71.3333 7.43223

Valid N (listwise) 15

DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6 s7 d7 s8 d8/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Descriptives

Notes

Output Created 10-OCT-2017 19:06:48

Comments

Input

Data

C:\Users\LENOVO\Documents\irfan

data\data ET, spss\data mhs s2

kebidanan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value HandlingDefinition of Missing

User defined missing values are treated as

missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax

DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre

Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6

s7 d7 s8 d8

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

ResourcesProcessor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav

Page 119: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

umur 15 16.00 43.00 29.6000 8.38195

kadar kalsium pretest 15 7.20 8.20 7.6400 .36016

kadar kalsium posttest 15 8.30 9.80 9.0267 .37506

tekanan sistolis mgg 1 15 130.00 180.00 146.6667 14.47494

tekanan diastolis mgg 1 15 80.00 100.00 88.6667 7.43223

tekanan sistolis mgg 2 15 120.00 170.00 143.3333 12.34427

tekanan diastolis mgg 2 15 80.00 100.00 89.3333 7.03732

tekanan sistolis mgg 3 15 130.00 180.00 145.3333 14.07463

tekanan diastolis mgg 3 15 80.00 100.00 86.6667 7.23747

tekanan sistolis mgg 4 15 120.00 170.00 141.3333 13.02013

tekanan diastolis mgg 4 15 80.00 100.00 86.6667 6.17213

tekanan sistolis mgg 5 15 130.00 180.00 146.0000 14.54058

tekanan diastolis mgg 5 15 70.00 100.00 87.3333 8.83715

tekanan sistolis mgg 6 15 130.00 180.00 141.3333 14.07463

tekanan diastolis mgg 6 15 80.00 100.00 87.3333 7.03732

tekanan sistolis mgg 7 15 120.00 160.00 141.3333 11.87234

tekanan diastolis mgg 7 15 80.00 90.00 86.6667 4.87950

tekanan sistolis mgg 8 15 120.00 170.00 140.0000 13.09307

tekanan diastolis mgg 8 15 70.00 100.00 86.0000 7.36788

Valid N (listwise) 15

Page 120: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

DATA REKAPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL

I II III IV V VI1 Ny. Hasmira 35 thn 3 2 PNS 1 SMA 1 jl. Lanto II 150/100 150/100 150/90 140/90 150/100 140/902 Ny. Asni 34 thn 3 2 IRT 2 SMP 1 Ponre II 130/80 130/80 130/80 130/80 130/70 130/803 Ny. Nurlaela 26 thn 2 2 SWASTA 1 SMP 1 Togambang II 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/904 Ny. Hatimang 40 thn 4 2 IRT 2 SD 1 Ponre II 140/90 140/90 140/90 130/90 130/90 140/905 Ny. Hasni 43 thn 3 2 IRT 2 SMA 1 caile II 170/100 170/100 180/100 160/90 170/100 160/1006 Ny. Suarni 34 thn 2 2 IRT 2 SD 1 jl. S. Kapuas II 150/90 150/90 150/90 140/90 140/90 150/907 Ny. Hilda Irmayani 25 thn 1 1 PNS 1 D III 2 Tanaberu II 140/80 140/90 140/80 130/80 140/80 130/808 Ny. A. Nurlianti 34 Thn 3 2 IRT 2 SMA 1 Tanaberu II 160/90 150/90 150/90 150/90 160/90 150/909 Ny. Fitriani 24 thn 1 1 IRT 2 SMA 1 Ponre II 130/80 120/80 130/80 120/80 140/80 130/80

10 Ny. Husnaeni 19 thn 1 1 IRT 2 SD 1 Matekko II 140/80 140/80 140/80 150/90 150/80 140/9011 Ny. Hadirawati 16 thn 1 1 IRT 2 SMP 1 Ponre II 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 130/8012 ny. Damaris 37 thn 4 2 IRT 2 SD 1 Ponre II 180/100 160/100 170/100 170/100 180/100 180/10013 Ny. Nurhaliza 16 thn 1 1 HONORER 1 D III 2 Ponre II 150/90 140/90 140/80 150/90 140/90 130/8014 Ny. Rismawati 32 thn 2 2 PNS 1 D III 2 Ponre II 140/90 140/90 140/80 140/80 150/90 140/8015 Ny. Norma 29 thn 2 2 IRT 2 SMA 1 Caile II 150/90 150/90 150/90 140/80 140/80 130/9016 Ny. Cici Rahmawati 25 thn 1 1 PNS 1 D III 2 BTN I 1 100/70 110/70 100/70 120/70 100/70 100/8017 Ny. Eni Anggraeni 26 thn 2 2 IRT 2 SMA 1 BTN I 1 110/60 110/60 110/80 120/70 110/70 100/6018 Ny. Nur fajri Agusfiani 31 thn 2 2 SWASTA 1 DIII 2 jl. A. Yani 1 100/70 100/70 120/80 110/70 100/80 120/7019 Ny. Santi Makkasau 32 thn 2 2 IRT 2 SMA 1 jl. Abd. Azis 1 90/60 100/60 90/60 100/60 90/70 90/7020 Ny. Rismayanti 23 thn 1 1 PNS 1 DIII 2 jl. Imam Bonjol 1 110/70 100/70 100/80 110/70 110/70 110/8021 Ny. Nirfa 23 thn 1 1 PNS 1 D III 2 Tanaberu 1 100/80 100/80 100/80 120/80 110/70 100/8022 Ny. Tasmayani 31 thn 3 2 PNS 1 SI 2 Tanaberu 1 110/70 120/70 110/70 100/70 110/80 100/7023 Ny.Sri Susilawati 24 thn 1 1 IRT 2 SMA 1 Tanaberu 1 110/80 120/80 110/80 110/80 120/70 110/7024 Ny.Ernawati iwan Tompo28 thn 3 2 IRT 2 SMA 1 tabbuttu 1 110/80 110/70 100/80 100/80 110/80 110/8025 Ny.Ana abd. Rahman 30 thn 2 2 IRT 2 SMP 1 jl. KH. Agussalin 1 100/70 120/70 100/80 100/70 110/70 100/7026 Ny. Ratna 30 thn 2 2 HONORER 1 SMA 1 jl. Abd. Karim 1 120/80 100/70 100/80 100/60 120/80 120/8027 Ny. Rismawati 26 thn 1 1 PNS 1 D III 2 Caile 1 110/80 100/70 100/70 100/70 110/70 120/8028 Ny. Hasrina 33 thn 4 2 IRT 2 SMP 1 Caile 1 100/70 110/80 100/70 100/70 120/80 120/9029 Ny. Husnul Fatimah 21 thn 1 1 HONORER 1 SMA 1 Matekko 1 110/70 110/70 110/70 110/70 110/70 110/70

TEKANAN DARAH DALAM MINGGUNO NAMA IBU UMUR ALAMAT TRIMgravida kode pekerjn kode pendkn kode

Page 121: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

30 Ny. Asmawati 28 thn 2 2 SWASTA 1 SMA 1 Ponre 1 110/80 120/80 100/70 110/70 120/80 120/80

KET1 GRAVIDA

PRIMI PARA 11MULTI PARA 19

2 PEKERJAANBEKERJA 14TIDAK BEKERJA 16

3 PENDIDIKANSD 4SMP 5SMA 12D III 8SI 1

Page 122: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

CALCIUMCALCIUMVII VIII PRE POST

140/90 140/90 8 8,9130/80 130/70 7,8 8,9140/90 140/90 8 9,8140/90 130/80 8,1 9,2160/90 170/100 7,4 8,9150/90 140/90 7,3 9,2140/80 130/80 7,4 9160/90 150/90 8,2 9,4120/80 120/80 7,3 8,8140/80 140/80 7,3 8,3130/80 130/80 7,8 9,3160/90 160/90 8 9,3140/90 150/90 7,2 8,4130/90 130/90 7,2 9140/90 140/90 7,6 9110/70 100/70 8,2 9,6110/60 110/70 7 8,8100/70 120/80 8 9,1100/60 100/70 8 9,3110/70 100/60 7,3 8,9120/80 120/70 8 9,2120/70 110/70 7,9 9,1100/70 110/80 8,1 9,3110/70 100/60 8 9,1100/70 110/80 7,4 8,6110/70 120/80 8 9,4120/80 110/60 7,8 9,4110/80 110/70 7 8,4110/70 110/70 8,3 9,7

TEKANAN DARAH DALAM MINGGU

Page 123: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

110/70 110/80 7,2 9,3

Page 124: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

DATA REKAPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL

KODE CALCIUMPRE

1 Ny. Hasmira 35 jl. Lanto II 2 82 Ny. Asni 34 Ponre II 2 7,83 Ny. Nurlaela 26 Togambang II 2 84 Ny. Hatimang 40 Ponre II 2 8,15 Ny. Hasni 43 caile II 2 7,46 Ny. Suarni 34 jl. S. Kapuas II 2 7,37 Ny. Hilda Irmayani 25 Tanaberu II 2 7,48 Ny. A. Nurlianti 34 Tanaberu II 2 8,29 Ny. Fitriani 24 Ponre II 2 7,3

10 Ny. Husnaeni 19 Matekko II 2 7,311 Ny. Hadirawati 16 Ponre II 2 7,812 ny. Damaris 37 Ponre II 2 813 Ny. Nurhaliza 16 Ponre II 2 7,214 Ny. Rismawati 32 Ponre II 2 7,215 Ny. Norma 29 Caile II 2 7,616 Ny. Cici Rahmawati 25 BTN I 1 1 8,217 Ny. Eni Anggraeni 26 BTN I 1 1 718 Ny. Nur fajri Agusfiani 31 jl. A. Yani 1 1 819 Ny. Santi Makkasau 32 jl. Abd. Azis 1 1 820 Ny. Rismayanti 23 jl. Imam Bonjol 1 1 7,321 Ny. Nirfa 23 Tanaberu 1 1 822 Ny. Tasmayani 31 Tanaberu 1 1 7,923 Ny.Sri Susilawati 24 Tanaberu 1 1 8,124 Ny.Ernawati iwan Tompo 28 tabbuttu 1 1 825 Ny.Ana abd. Rahman 30 jl. KH. Agussalin 1 1 7,426 Ny. Ratna 30 jl. Abd. Karim 1 1 827 Ny. Rismawati 26 Caile 1 1 7,828 Ny. Hasrina 33 Caile 1 1 729 Ny. Husnul Fatimah 21 Matekko 1 1 8,330 Ny. Asmawati 28 Ponre 1 1 7,2

NO NAMA IBU UMUR ALAMAT TRIMESTER

Page 125: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

CALCIUM SELISIH KODEPOST I sistole diastole II III IV V8,9 0,9 1 150/100 150 100 150/100 150/90 140/90 150/1008,9 1,1 1 130/80 130 80 130/80 130/80 130/80 130/709,8 1,8 1 140/90 140 90 140/90 140/90 140/90 140/909,2 1,1 1 140/90 140 90 140/90 140/90 130/90 130/908,9 1,5 1 170/100 170 100 170/100 180/100 160/90 170/1009,2 1,9 1 150/90 150 90 150/90 150/90 140/90 140/909 1,6 1 140/80 140 80 140/90 140/80 130/80 140/80

9,4 1,2 1 160/90 160 90 150/90 150/90 150/90 160/908,8 1,5 1 130/80 130 80 120/80 130/80 120/80 140/808,3 1 1 140/80 140 80 140/80 140/80 150/90 150/809,3 1,5 1 130/80 130 80 130/80 130/80 130/80 130/809,3 1,3 1 180/100 180 100 160/100 170/100 170/100 180/1008,4 1,2 1 150/90 150 90 140/90 140/80 150/90 140/909 1,8 1 140/90 140 90 140/90 140/80 140/80 150/909 1,4 1 150/90 150 90 150/90 150/90 140/80 140/80

9,6 1,4 2 100/70 100 70 110/70 100/70 120/70 100/708,8 1,8 2 110/60 110 60 110/60 110/80 120/70 110/709,1 1,1 2 100/70 100 70 100/70 120/80 110/70 100/809,3 1,3 2 90/60 90 60 100/60 90/60 100/60 90/708,9 1,6 2 110/70 110 70 100/70 100/80 110/70 110/709,2 1,2 2 100/80 100 80 100/80 100/80 120/80 110/709,1 1,2 2 110/70 110 70 120/70 110/70 100/70 110/809,3 1,2 2 110/80 110 80 120/80 110/80 110/80 120/709,1 1,1 2 110/80 110 80 110/70 100/80 100/80 110/808,6 1,2 2 100/70 100 70 120/70 100/80 100/70 110/709,4 1,4 2 120/80 120 80 100/70 100/80 100/60 120/809,4 1,6 2 110/80 110 80 100/70 100/70 100/70 110/708,4 1,4 2 100/70 100 70 110/80 100/70 100/70 120/809,7 1,4 2 110/70 110 70 110/70 110/70 110/70 110/709,3 2,1 2 110/80 110 80 120/80 100/70 110/70 120/80

TEKANAN DARAH DALAM MINGGU

Page 126: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

VI VII VIII140/90 140/90 140/90 1 1 140 90130/80 130/80 130/70 1 1 130 70140/90 140/90 140/90 2 1 140 90140/90 140/90 130/80 1 1 130 80160/100 160/90 170/100 2 1 170 100150/90 150/90 140/90 1 1 140 90130/80 140/80 130/80 1 1 130 80150/90 160/90 150/90 1 1 150 90130/80 120/80 120/80 1 2 120 80140/90 140/80 140/80 2 1 140 80130/80 130/80 130/80 2 1 130 80180/100 160/90 160/90 1 1 160 90130/80 140/90 150/90 2 1 150 90140/80 130/90 130/90 1 1 130 90130/90 140/90 140/90 1 1 140 90100/80 110/70 100/70 2 2 100 70100/60 110/60 110/70 3 2 110 70120/70 100/70 120/80 3 2 120 8090/70 100/60 100/70 3 2 100 70110/80 110/70 100/60 1 2 100 60100/80 120/80 120/70 3 2 120 70100/70 120/70 110/70 2 2 110 70110/70 100/70 110/80 2 2 110 80110/80 110/70 100/60 1 2 110 60100/70 100/70 110/80 3 2 100 80120/80 110/70 120/80 2 2 110 80120/80 120/80 110/60 1 2 120 60120/90 110/80 110/70 3 2 110 70110/70 110/70 110/70 2 2 110 70120/80 110/70 110/80 2 2 110 80

TEKANAN DARAH DALAM MINGGU

Page 127: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

Sistole diastole150 100150 100150 90140 90150 100140 90140 90140 90

`0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7

Page 128: PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL

7 8

Sistole

diastole