Sun

48
Strategi Pengelolaan Surat Negara dan ORI, Kebijakan Fiskal serta Kebijakan Moneter MAKRO EKONOMI

description

Materi Kul Ekonomi Makro Part 6

Transcript of Sun

Page 1: Sun

Strategi Pengelolaan Surat Negara dan ORI, Kebijakan

Fiskal serta Kebijakan Moneter

MAKRO EKONOMI

Page 2: Sun

Definisi dan Bentuk Surat Utang Negara (SUN)

• Definisi

Surat Utang Negara (Pasal 1 UU No. 24/2002 tentang SUN) adalah surat berharga yang merupakan surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

• Bentuk

a. Warkat diperdagangkan atau tidak

b. Tanpa Warkat diperdagangkan atau tidak

Pasal 2 UU No.

24/2002

Page 3: Sun

Jenis SUN

Berdasarkan Jk Waktu

jatuh tempo

Berdasarkan Jenis Mata Uang

Berdasarkan Jenis kopun

Surat Utang Negara (SUN)

Obligasi Negara (ON)

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

ON – Valuta Asing ON - Rupiah

Variabel Rate Fixed Rate

Veriabel Rate Reguler

Fixed Rate Reguler ORIZero Coupon

Reguler

Page 4: Sun

Tujuan Penerbitan dan Manfaat SUN• Tujuana. Membiayai defisit APBN

b. Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara arus kas penerimaan dan

pengeluaran dari rekening Kas Negara dalam

satu tahun anggaran

c. Pengelolaan portofolio utang negara

• Manfaat Sebagai Instrumen Fiskal : alternatif sumber pembiayaan APBN dari pasar modal

baik di dalam maupun di luar negeri ; Sebagai Instrumen Investasi : memberikan peluang bagi investor dan pelaku pasar

untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi ; Mendorong terciptanya acuan imbal hasil bagi penilaian harga instrumen keuangan

lainnya, sehingga memberikan alternatif bagi dunia usaha untuk memperoleh pembiayaan dari pasar modal.

Pasal 4 UU

24/2002

Page 5: Sun

Pembentukan

• Pemerintah wajib membayar bunga

dan pokok setiap Surat Utang Negara

pada saat jatuh tempoh.

• Dana untuk membayar bunga dan pokok

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

disediakan dalam APBN setiap tahun

sampai berakhirnya kewajiban tersebut.

Pasal 4 UU No.

24/2002

Pasal 4 UU No.

24/2002

Page 6: Sun

Tujuan Pengelolaan UtangUmum

Meminimalkan biaya utang pada tingkat risiko yang terkendali

a. Menjamin terpenuhinya financing gap secara efisien dan berkesinambungan fiskal yang sesuai dengan kondisi

ekonomi makro dan dinamika pasar keuangan b. Meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk meminimalkan risiko (risiko pasar, risiko refinancing, risiko operasional)c. Mengembangkan upaya agar pinjaman yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai jadual dan perkiraan biayad. Menciptakan pasar SUN yang dalam aktif dan likuid .

Page 7: Sun

Sekilas Tentang ORI

Definisi

Surat pengakuan utang jangka panjang (di atas 12 bulan) dengan kupon atau

valuta asing yang dijamin pembayaran kupon dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan

masa berlakunya.

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar

Perdana

Obligasi Negara

Saham

ORI

Obligasi Swasta

dll

Deposito

Reksadana

Instrumen Investasi

Obligasi Negara

ORI

Page 8: Sun

Tujuan Penerbitan ORI

• Memperkuat basis Investor di dalam negeri

• Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik

• Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan

Page 9: Sun

Perbedaan ORI dengan Saham, Deposito dan Reksadana Terproteksi

Saham Deposito Reksadana Terproteksi

ORI

Jatuh Tempoh tidak ada ada ada ada

Kupon/Bunga tidak ada Ada, dapat berubah setiap saat

Tidak ada Ada, jmlh, diatas bunga deposito pd saat penerbitan

Deviden ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Potensi Capital Gain

ada Tidak ada ada ada

Jaminan Negara tidak ada Ada (maks Rp 2 M dgn syarat)

Tidak ada Ada (tanpa batasan dan tanpa syarat)

Perdagangan di Pasar Sekunder

dapat Tidak dapat Dapat dapat

Stand by Buyer di Pasar Sekunder

tidak ada Tidak ada Tidak ada ada

Page 10: Sun

Keuntungan dan Risiko ORIKeuntungan ORI Risiko Instrumen Investasi Lain

Risiko Ori

Kupon dan pokok dijamin oleh UUKupon lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMNKupon dengan tingkat bunga tetapBerpotensi memperoleh keuntungan (capital gain)Dapat dipinjamkan/dijamin kepada pihak lainDapat diperdagangkan di pasar sekunder

•Risiko gagal bayar

•Risiko pasar

•Risiko likuiditas

ORI bebas risiko gagal bayarRisiko kerugian ada ada bila pemilik menjual ORI di pasar sekunder pada saat harganya turun (<100%)Risiko likuiditas terjadi bila sebelum jatuh tempo pemilik mengalami kesulitan dalam menjual ORI di pasar sekunder pada harga pasaryang wajar

Page 11: Sun

Pembelian ORI

Yang Dapat Membeli ORI

Dipasar Perdana : Investor individu (orang perseorangan) yang dibuktikan dengan KTP

Di Pasar Sekunder :Investor Individu maupun Investor Institusi

Page 12: Sun

Pembelian Minimal dan Maksimal ORI di Pasar Perdana

Minimal : Rp 5 jt (pembelian dengan kelipatan Rp 5 jt)

Maksimal : Rp 5 M Apabila jatuh tempo dibayar 100% dengan deviden dibayar perbulan

Page 13: Sun

Prosedur Pembelian ORI

Pembeli

Menerima Tanda Terima

• Mengisi formulir pemesanan

• Menyampaikan foto copy KTP • Membuka rekening (bila diperlukan)

Agen PenjualMendatangi

Page 14: Sun

Hubungan ORI –Tingkat Bunga

Tingkat Bunga

Harga ORI

Hubungan Harga ORI dengan suku bunga perbankan berbanding terbalik, Penurunan suku bunga menyebabkan kenaikan harga ORI karena banyak

investor lebih memilih menginvestasikan dananya di ORI sehingga permintaan ORI meningkat yang mengakibatkan harga ORI juga naik begitu

juga sebaliknya,

Page 15: Sun

Pajak• Belaku peraturan perundang-undangan di

bidang perpajakan PP No. 16 tahun 2009;• Pajak atas transaksi : - Bunga obligasi PPh final 15% - Capital gain PPh final 15%• Tidak ada perbedaan tarif pajak untuk transaksi

yang berlaku di bursa maupun di luar bursa• Untuk wajib pajak Luar Negeri tarif pajak 20%

bersifat final

Page 16: Sun

Definisi Pajak

• Menurut Soeparman Soemahamidjaya Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Page 17: Sun

Unsur-unsur Pajak

a. Pajak dibayar kepada negarab. Pajak berupa iuranc. Pajak tidak memberikan balas jasad. Pajak digunakan untuk membiayai

pengeluaran pemerintah yang bersifat umum.

Page 18: Sun

Fungsi dan Tujuan Pajak

Fungsi Pajak adalah sebagai sumber pendapatan negara (budgeter)

Tujuan Pajak : untuk memperkecil kesenjangan di tengah masyarakat.

Page 19: Sun

Masalah Pokok (Ekonomi Makro) :

1. Tingkat penggunaan tenaga kerja penuh 2. Masalah pengangguran 3. Masalah inflasi

Page 20: Sun

Kebijakan Fiskal

• Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.

Page 21: Sun

Lanjutan …• Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau

pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal.

• Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi.

• Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.

• Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).

Page 22: Sun

Konsep-konsep Dasar

• Kebijakan Fiskal: perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak pemerintahan pusat yang dimaksudkan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja-penuh, stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.

• Kebijakan Fiskal Ekspansioner: peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.

Page 23: Sun

Lanjutan …• Kebijakan Fiskal Kontraksioner: pengurangan belanja pemerintah

dan/atau peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.

• Efek Pengganda: dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika orang ini membelanjakan pendapatannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produksi dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat juga berdampak sebaliknya ketika belanja mengalami penurunan.

• Kebijakan Fiskal Sisi-Penawaran: kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan saja permintaan agregat, namun juga penawaran agregat. Sebagai contoh, pemotongan tarif pajak akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi atau investasi barang modal, karena mereka memperoleh pendapatan setelah pajak yang lebih besar yang kemudian dapat dibelanjakan.

Page 24: Sun

Membiayai Defisit & Memanfaatkan Surplus

Membiayai defisit –Meminjam dari publik atau luar negeri (crowding out ) –Mencetak uang. Memanfaatkan surplus –Mengurangi hutang –Disimpan Masalah dalam Kebijakan Fiskal •Masalah waktu

•Pertimbangan politis•Respon pelaku ekonomi•Dampak crowding-out•Kondisi perekonomian dunia/luar negeri

Page 25: Sun

Lanjutan …• Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk

mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

• Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:

1) Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi2) Pola persebaran sumber daya3) Distribusi pendapatan

Page 26: Sun

• Government transfer

Biaya transfer pemerintah merupakan pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang tidak menghasilkan balas jasa secara langsung.

• Contoh pemberian beasiswa kepada mahasiswa, bantuan bencana alam dan sebagainya.

• Kebijakan fiskal pada pendapatan nasional

Pada sistem perekonomian yang tertutup (tidak ada perdagangan internasional) maka pendapatan nasional (Y) dapat tersusun atas konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G). Dirumuskan : Y = C + I + G

• Pendapatan disposibel (YD) sebagai nilai pendapatan yang dapat dibelanjakan diformulasikan sebagai :

YD = Y – Tx + TrYD = C + S

Page 27: Sun

Lanjutan …

• Dengan pendekatan matematis dapat ditemukan adanya angka pengganda/multiplier dalam perekonomian dengan penggunaan kebijakan fiskal, yaitu :

• Angka pengganda investasi• Angka pengganda konsumsi• Angka pengganda pengeluaran pemerintah• Angka pengganda transfer pemerintah• Angka pengganda pajak

Page 28: Sun

Tujuan Kebijakan Fiskal

a. Pertumbuhan kesempatan kerja penuhb. Kestabilan hargac. Laju pertumbuhan potensial

Page 29: Sun

Kebijakan fiskal diskresioner :

a. Mengubah pengeluaran pemerintahb. Mengubah sistem pemungutan pajakc. Mengubah pengeluaran pemerintah dan

sistem pemungutan pajak secara serentak

Page 30: Sun

Bentuk Kebijakan Fiskal Diskresioner untuk Pengangguran dan Inflasi Tinggi :

Pengangguran Tinggi Inflasi Tinggi

1. Menaikkan pengeluaran, tetapi tidak mengubah pungutan pajak

2. Mempertahankan tingkat pengeluaran tetapi menurunkan pajak yang dipungutnya

3. Mempertahankan tingkat pengeluaran tetapi menurun pajak yang dipungutnya

4. Menaikkan pengeluaran dan pajak yang dipungutnya denga sama besar agar APBN seimbang

1. Mengurangi pengeluaran2. Menaikkan pajak yang

dipungutnya3. Mengurangi pengeluaran dan

menaikkan pajak yang dipungut4. Mengurangi pengeluaran dan

pajak yang dipungutnya dengan jumlah yang sama besar.

Page 31: Sun

Lanjutan …• Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka

mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.

• Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Page 32: Sun

Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal EkspansifAnggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.

2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal KontraktifAnggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.

3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget) Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin

Page 33: Sun

• Semua tindakan pemerintah (bank sentral) untuk mengatur jumlah uang beredar guna menjaga kestabilan nilai mata uang disebut kebijakan moneter

Page 34: Sun

Lanjutan …• Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank

sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia.

• Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasiuntuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Page 35: Sun

Lanjutan …

• Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Page 36: Sun

Lanjutan …• Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Page 37: Sun

Tujuan Kebijakan Moneter

• Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.

• Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.

• Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.

• Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.

• Menjaga kestabilan EkonomiArtinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.

• Menjaga kestabilan HargaHarga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.

• Meningkatkan kesempatan kerjaPada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.

• Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja MasyarakatDengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.

Page 38: Sun

Jenis-jenis Kebijakan Moneter

• Kebijakan moneter ketat (tight money policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.

• Kebijakan moneter longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.

Page 39: Sun

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :

• Kesempatan KerjaSemakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.

• Kestabilan hargaApabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.

• Neraca Pembayaran InternasionalNeraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

Page 40: Sun

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

• Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar

• Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Page 41: Sun

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara

lain :

1. Kebijakan Moneter Kuantitatif2. Kebijakan moneter kualitatif

Page 42: Sun

1. Kebijakan Moneter KuantitatifBiasanya berupa campur tangan bank sentrala. Operasi Pasar terbuka (Open Market Operation) Operasi ini ditempuh bank sentral melalui penjualan dan pembelian

surat berharga, seperi obligasi negara (untuk menambah jumlah uang beredar).

Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

Page 43: Sun

Lanjutan …b. Politik Diskonto (Discount Rate Policy) Bank-bank dapat meminta pinjaman kepada bank sentral sebagai

banknya bank (banker’s bank). Tingkat bunga yang dikenakan bank sentral terhadap pinjaman bank disebut tingkat diskonto.

tingkat diskonto dinaikkan jika jumlah uang beredar sangat banyak atau terjadi inflasi.

Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

Page 44: Sun

Lanjutan …c. Politik Cadangan Umum (Reserve Requirement) Setiap bank harus menyisihkan dana yang dihimpunnya

sebagai cadangan minimum. Cadangan minimum ditentukan oleh bank sentral. Apabila jumlah uang bersedar sudah terlalu banyak, bank sentral akan menaikkan ketentuan cadangan minimum.

Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

Page 45: Sun

2. Kebijakan moneter kualitatif1. Pengawasan pinjaman secara selektif Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara

memperketat pemberian kredit2. Imbauan moral Himbauan Moral (Moral Persuasion) adalah kebijakan moneter untuk mengatur

jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

3. Politik saneringIni dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.

Page 46: Sun

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.

Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

Page 47: Sun

Kata Bijak …• Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu

adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.

• Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir karena berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena bersenda gurau itu akan membuat selalu muda dan menyediakan waktu beribadah kerana beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.

Page 48: Sun

TERIMA KASIH