Sun
-
Upload
mahasiswaunida -
Category
Education
-
view
880 -
download
4
description
Transcript of Sun
Strategi Pengelolaan Surat Negara dan ORI, Kebijakan
Fiskal serta Kebijakan Moneter
MAKRO EKONOMI
Definisi dan Bentuk Surat Utang Negara (SUN)
• Definisi
Surat Utang Negara (Pasal 1 UU No. 24/2002 tentang SUN) adalah surat berharga yang merupakan surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
• Bentuk
a. Warkat diperdagangkan atau tidak
b. Tanpa Warkat diperdagangkan atau tidak
Pasal 2 UU No.
24/2002
Jenis SUN
Berdasarkan Jk Waktu
jatuh tempo
Berdasarkan Jenis Mata Uang
Berdasarkan Jenis kopun
Surat Utang Negara (SUN)
Obligasi Negara (ON)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
ON – Valuta Asing ON - Rupiah
Variabel Rate Fixed Rate
Veriabel Rate Reguler
Fixed Rate Reguler ORIZero Coupon
Reguler
Tujuan Penerbitan dan Manfaat SUN• Tujuana. Membiayai defisit APBN
b. Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara arus kas penerimaan dan
pengeluaran dari rekening Kas Negara dalam
satu tahun anggaran
c. Pengelolaan portofolio utang negara
• Manfaat Sebagai Instrumen Fiskal : alternatif sumber pembiayaan APBN dari pasar modal
baik di dalam maupun di luar negeri ; Sebagai Instrumen Investasi : memberikan peluang bagi investor dan pelaku pasar
untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi ; Mendorong terciptanya acuan imbal hasil bagi penilaian harga instrumen keuangan
lainnya, sehingga memberikan alternatif bagi dunia usaha untuk memperoleh pembiayaan dari pasar modal.
Pasal 4 UU
24/2002
Pembentukan
• Pemerintah wajib membayar bunga
dan pokok setiap Surat Utang Negara
pada saat jatuh tempoh.
• Dana untuk membayar bunga dan pokok
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
disediakan dalam APBN setiap tahun
sampai berakhirnya kewajiban tersebut.
Pasal 4 UU No.
24/2002
Pasal 4 UU No.
24/2002
Tujuan Pengelolaan UtangUmum
Meminimalkan biaya utang pada tingkat risiko yang terkendali
a. Menjamin terpenuhinya financing gap secara efisien dan berkesinambungan fiskal yang sesuai dengan kondisi
ekonomi makro dan dinamika pasar keuangan b. Meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk meminimalkan risiko (risiko pasar, risiko refinancing, risiko operasional)c. Mengembangkan upaya agar pinjaman yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai jadual dan perkiraan biayad. Menciptakan pasar SUN yang dalam aktif dan likuid .
Sekilas Tentang ORI
Definisi
Surat pengakuan utang jangka panjang (di atas 12 bulan) dengan kupon atau
valuta asing yang dijamin pembayaran kupon dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan
masa berlakunya.
Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar
Perdana
Obligasi Negara
Saham
ORI
Obligasi Swasta
dll
Deposito
Reksadana
Instrumen Investasi
Obligasi Negara
ORI
Tujuan Penerbitan ORI
• Memperkuat basis Investor di dalam negeri
• Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik
• Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan
Perbedaan ORI dengan Saham, Deposito dan Reksadana Terproteksi
Saham Deposito Reksadana Terproteksi
ORI
Jatuh Tempoh tidak ada ada ada ada
Kupon/Bunga tidak ada Ada, dapat berubah setiap saat
Tidak ada Ada, jmlh, diatas bunga deposito pd saat penerbitan
Deviden ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Potensi Capital Gain
ada Tidak ada ada ada
Jaminan Negara tidak ada Ada (maks Rp 2 M dgn syarat)
Tidak ada Ada (tanpa batasan dan tanpa syarat)
Perdagangan di Pasar Sekunder
dapat Tidak dapat Dapat dapat
Stand by Buyer di Pasar Sekunder
tidak ada Tidak ada Tidak ada ada
Keuntungan dan Risiko ORIKeuntungan ORI Risiko Instrumen Investasi Lain
Risiko Ori
Kupon dan pokok dijamin oleh UUKupon lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMNKupon dengan tingkat bunga tetapBerpotensi memperoleh keuntungan (capital gain)Dapat dipinjamkan/dijamin kepada pihak lainDapat diperdagangkan di pasar sekunder
•Risiko gagal bayar
•Risiko pasar
•Risiko likuiditas
ORI bebas risiko gagal bayarRisiko kerugian ada ada bila pemilik menjual ORI di pasar sekunder pada saat harganya turun (<100%)Risiko likuiditas terjadi bila sebelum jatuh tempo pemilik mengalami kesulitan dalam menjual ORI di pasar sekunder pada harga pasaryang wajar
Pembelian ORI
Yang Dapat Membeli ORI
Dipasar Perdana : Investor individu (orang perseorangan) yang dibuktikan dengan KTP
Di Pasar Sekunder :Investor Individu maupun Investor Institusi
Pembelian Minimal dan Maksimal ORI di Pasar Perdana
Minimal : Rp 5 jt (pembelian dengan kelipatan Rp 5 jt)
Maksimal : Rp 5 M Apabila jatuh tempo dibayar 100% dengan deviden dibayar perbulan
Prosedur Pembelian ORI
Pembeli
Menerima Tanda Terima
• Mengisi formulir pemesanan
• Menyampaikan foto copy KTP • Membuka rekening (bila diperlukan)
Agen PenjualMendatangi
Hubungan ORI –Tingkat Bunga
Tingkat Bunga
Harga ORI
Hubungan Harga ORI dengan suku bunga perbankan berbanding terbalik, Penurunan suku bunga menyebabkan kenaikan harga ORI karena banyak
investor lebih memilih menginvestasikan dananya di ORI sehingga permintaan ORI meningkat yang mengakibatkan harga ORI juga naik begitu
juga sebaliknya,
Pajak• Belaku peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan PP No. 16 tahun 2009;• Pajak atas transaksi : - Bunga obligasi PPh final 15% - Capital gain PPh final 15%• Tidak ada perbedaan tarif pajak untuk transaksi
yang berlaku di bursa maupun di luar bursa• Untuk wajib pajak Luar Negeri tarif pajak 20%
bersifat final
Definisi Pajak
• Menurut Soeparman Soemahamidjaya Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Unsur-unsur Pajak
a. Pajak dibayar kepada negarab. Pajak berupa iuranc. Pajak tidak memberikan balas jasad. Pajak digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah yang bersifat umum.
Fungsi dan Tujuan Pajak
Fungsi Pajak adalah sebagai sumber pendapatan negara (budgeter)
Tujuan Pajak : untuk memperkecil kesenjangan di tengah masyarakat.
Masalah Pokok (Ekonomi Makro) :
1. Tingkat penggunaan tenaga kerja penuh 2. Masalah pengangguran 3. Masalah inflasi
Kebijakan Fiskal
• Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.
Lanjutan …• Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau
pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal.
• Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi.
• Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
• Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Konsep-konsep Dasar
• Kebijakan Fiskal: perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak pemerintahan pusat yang dimaksudkan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja-penuh, stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.
• Kebijakan Fiskal Ekspansioner: peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.
Lanjutan …• Kebijakan Fiskal Kontraksioner: pengurangan belanja pemerintah
dan/atau peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.
• Efek Pengganda: dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika orang ini membelanjakan pendapatannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produksi dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat juga berdampak sebaliknya ketika belanja mengalami penurunan.
• Kebijakan Fiskal Sisi-Penawaran: kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan saja permintaan agregat, namun juga penawaran agregat. Sebagai contoh, pemotongan tarif pajak akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi atau investasi barang modal, karena mereka memperoleh pendapatan setelah pajak yang lebih besar yang kemudian dapat dibelanjakan.
Membiayai Defisit & Memanfaatkan Surplus
Membiayai defisit –Meminjam dari publik atau luar negeri (crowding out ) –Mencetak uang. Memanfaatkan surplus –Mengurangi hutang –Disimpan Masalah dalam Kebijakan Fiskal •Masalah waktu
•Pertimbangan politis•Respon pelaku ekonomi•Dampak crowding-out•Kondisi perekonomian dunia/luar negeri
Lanjutan …• Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
• Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
1) Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi2) Pola persebaran sumber daya3) Distribusi pendapatan
• Government transfer
Biaya transfer pemerintah merupakan pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang tidak menghasilkan balas jasa secara langsung.
• Contoh pemberian beasiswa kepada mahasiswa, bantuan bencana alam dan sebagainya.
• Kebijakan fiskal pada pendapatan nasional
Pada sistem perekonomian yang tertutup (tidak ada perdagangan internasional) maka pendapatan nasional (Y) dapat tersusun atas konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G). Dirumuskan : Y = C + I + G
• Pendapatan disposibel (YD) sebagai nilai pendapatan yang dapat dibelanjakan diformulasikan sebagai :
YD = Y – Tx + TrYD = C + S
Lanjutan …
• Dengan pendekatan matematis dapat ditemukan adanya angka pengganda/multiplier dalam perekonomian dengan penggunaan kebijakan fiskal, yaitu :
• Angka pengganda investasi• Angka pengganda konsumsi• Angka pengganda pengeluaran pemerintah• Angka pengganda transfer pemerintah• Angka pengganda pajak
Tujuan Kebijakan Fiskal
a. Pertumbuhan kesempatan kerja penuhb. Kestabilan hargac. Laju pertumbuhan potensial
Kebijakan fiskal diskresioner :
a. Mengubah pengeluaran pemerintahb. Mengubah sistem pemungutan pajakc. Mengubah pengeluaran pemerintah dan
sistem pemungutan pajak secara serentak
Bentuk Kebijakan Fiskal Diskresioner untuk Pengangguran dan Inflasi Tinggi :
Pengangguran Tinggi Inflasi Tinggi
1. Menaikkan pengeluaran, tetapi tidak mengubah pungutan pajak
2. Mempertahankan tingkat pengeluaran tetapi menurunkan pajak yang dipungutnya
3. Mempertahankan tingkat pengeluaran tetapi menurun pajak yang dipungutnya
4. Menaikkan pengeluaran dan pajak yang dipungutnya denga sama besar agar APBN seimbang
1. Mengurangi pengeluaran2. Menaikkan pajak yang
dipungutnya3. Mengurangi pengeluaran dan
menaikkan pajak yang dipungut4. Mengurangi pengeluaran dan
pajak yang dipungutnya dengan jumlah yang sama besar.
Lanjutan …• Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
• Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal EkspansifAnggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal KontraktifAnggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget) Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin
• Semua tindakan pemerintah (bank sentral) untuk mengatur jumlah uang beredar guna menjaga kestabilan nilai mata uang disebut kebijakan moneter
Lanjutan …• Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank
sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia.
• Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasiuntuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Lanjutan …
• Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Lanjutan …• Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Tujuan Kebijakan Moneter
• Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.
• Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
• Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
• Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
• Menjaga kestabilan EkonomiArtinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
• Menjaga kestabilan HargaHarga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
• Meningkatkan kesempatan kerjaPada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.
• Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja MasyarakatDengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
Jenis-jenis Kebijakan Moneter
• Kebijakan moneter ketat (tight money policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
• Kebijakan moneter longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
• Kesempatan KerjaSemakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
• Kestabilan hargaApabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.
• Neraca Pembayaran InternasionalNeraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
• Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
• Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara
lain :
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif2. Kebijakan moneter kualitatif
1. Kebijakan Moneter KuantitatifBiasanya berupa campur tangan bank sentrala. Operasi Pasar terbuka (Open Market Operation) Operasi ini ditempuh bank sentral melalui penjualan dan pembelian
surat berharga, seperi obligasi negara (untuk menambah jumlah uang beredar).
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
Lanjutan …b. Politik Diskonto (Discount Rate Policy) Bank-bank dapat meminta pinjaman kepada bank sentral sebagai
banknya bank (banker’s bank). Tingkat bunga yang dikenakan bank sentral terhadap pinjaman bank disebut tingkat diskonto.
tingkat diskonto dinaikkan jika jumlah uang beredar sangat banyak atau terjadi inflasi.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
Lanjutan …c. Politik Cadangan Umum (Reserve Requirement) Setiap bank harus menyisihkan dana yang dihimpunnya
sebagai cadangan minimum. Cadangan minimum ditentukan oleh bank sentral. Apabila jumlah uang bersedar sudah terlalu banyak, bank sentral akan menaikkan ketentuan cadangan minimum.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
2. Kebijakan moneter kualitatif1. Pengawasan pinjaman secara selektif Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara
memperketat pemberian kredit2. Imbauan moral Himbauan Moral (Moral Persuasion) adalah kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
3. Politik saneringIni dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Kata Bijak …• Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu
adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.
• Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir karena berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena bersenda gurau itu akan membuat selalu muda dan menyediakan waktu beribadah kerana beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.
TERIMA KASIH