Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

38
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia Tanggal Peluncuran 10-Jul-2002 NAB per Unit Tolok Ukur IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% Dana Kelolaan miliar Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRIL Saham : 0 - 20% Obligasi dan/ Pasar Uang : 80 - 100% / PROFIL RISIKO PENEMPATAN TERATAS (berdasarkan abjad) FR0056 - Obligasi FR0059 - Obligasi FR0061 - Obligasi FR0064 - Obligasi FR0072 - Obligasi Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Conservative Conservative 1,15% -3,73% -3,37% -3,29% 2,44% Tolok Ukur Tolok Ukur - IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% 1,64% -4,70% -2,64% -3,31% 4,19% April - 20 Sejak Awal 246,02% 246,43% 3.460,19 Rp 22,81 Rp CONSERVATIVE Tujuan investasi Conservative adalah untuk memaksimalkan pendapatan melalui pertumbuhan pendapatan. PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Conservative Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential Aggressive Moderate Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar? 1,15% 98,85% Komposisi Aset Saham Obligasi dan/ Pasar Uang 3.120 3.360 3.600 3.840 Apr 19 Mei 19 Jun 19 Jul 19 Agu 19 Sep 19 Okt 19 Nov 19 Des 19 Jan 20 Feb 20 Mar 20 Apr 20 Kinerja Dana Investasi -3,29% -3,31% -3,5% -3,0% -2,5% -2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0% Conservative Tolok Ukur Perbandingan Kinerja Conservative Terhadap Tolok Ukur YTD TARGET ALOKASI DANA INVESTASI TUJUAN INVESTASI TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF. Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited). Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan. Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%. Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%. Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Transcript of Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Page 1: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 10-Jul-2002 NAB per Unit

Tolok Ukur IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRIL

Saham : 0 - 20% Obligasi dan/ Pasar Uang : 80 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

FR0056 - Obligasi

FR0059 - Obligasi

FR0061 - Obligasi

FR0064 - Obligasi

FR0072 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Conservative Conservative 1,15% -3,73% -3,37% -3,29% 2,44%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% 1,64% -4,70% -2,64% -3,31% 4,19%

April - 20

Sejak Awal

246,02%

246,43%

3.460,19Rp

22,81Rp

CONSERVATIVE

Tujuan investasi Conservative adalah untuk memaksimalkan pendapatan melalui

pertumbuhan pendapatan.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Conservative

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

1,15%

98,85%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/ Pasar Uang

3.120

3.360

3.600

3.840

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

-3,29%

-3,31%

-3,5% -3,0% -2,5% -2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0%

Conservative

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Conservative Terhadap Tolok Ukur

YTD

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikankeuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April.

Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga

total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Page 2: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 11-Apr-08 NAB per Unit

Tolok Ukur IBPA Indonesia Gov. Bond Total Return Index (IBPRTRI) Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBRXPR

Obligasi : 0 - 100%

Pasar Uang : 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

FR0059 - Obligasi

FR0080 - Obligasi

FR0082- Obligasi

FR0083 - Obligasi

Maybank Syariah - Deposito

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

Xtra Prima Xtra Prima 1,08% -3,69% -1,29% -1,32% 5,31% 139,02%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IBPRTRI Index 1,47% -3,44% -0,42% -1,01% 8,39% 252,99%

Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal

dari investasi pada instrumen pasar uang dan surat utang.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

April - 20

2.390,16Rp

60,31Rp

XTRA PRIMA

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

8,93%

91,07%

Komposisi Aset

Pasar Uang Obligasi

Xtra Prima

-1,32%

-1,01%

-1,5% -1,0% -0,5% 0,0%

Xtra Prima

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Xtra Prima Terhadap Tolok Ukur

YTD

2.050 2.100 2.150 2.200 2.250 2.300 2.350 2.400 2.450 2.500 2.550

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, AmerikaSerikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX),New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian.Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dankelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 3: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 10-Jul-02 NAB per Unit

Tolok Ukur IHSG 50% + Rata-rata Deposito 50% Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRMO

Saham : 0 - 75%

Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bahana Dana Likuid - Reksadana

Bank Tabungan Negara - Deposito

Schroder Terpadu 2 - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Moderate Moderate 2,07% -13,66% -15,17% -15,19% -14,28%

Tolok Ukur Tolok Ukur-IHSG 50% + Rata-rata Deposito 50% 2,23% -9,90% -11,48% -12,33% -11,90%

April - 20

7.181,90Rp

54,49Rp

MODERATE

Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan

secara aktif melakukan investasi di saham, obligasi, dan instrumen

pasar uang lainnya dengan risiko yang moderat.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

618,19%

481,29%

Moderate

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific

ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi

akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga

kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha

mikro kecil dan menengah (UMKM).

37,63%

62,37%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/ Pasar Uang

-15,19%

-12,33%

-20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

Moderate

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Moderate Terhadap Tolok Ukur

YT

6.000

6.500

7.000

7.500

8.000

8.500

9.000

9.500

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 4: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 25-Oct-04 NAB per Unit

Tolok Ukur Rata-rata Bunga Deposito USD 1 Bln Dana Kelolaan juta

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRUS

Reksa Dana USD : 0 - 40%

Pendapatan Tetap USD : 0 - 95%

Pasar Uang USD : 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Republic of Indonesia 2023 - Obligasi

Republic of Indonesia 2024 - Obligasi

Republic of Indonesia 2035 - Obligasi

Republic of Indonesia 2048 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

USD Managed FundUSD Managed Fund 1,43% -4,82% -2,50% -3,49% 4,40%

Tolok Ukur Tolok Ukur - Rata-rata Bunga Deposito USD 1 Bln 0,06% 0,20% 0,43% 0,28% 0,93%

April - 20

2,9986USD

1,82USD

USD MANAGED FUND

Bertujuan untuk memberikan hasil yang maksimum yang terdiri dari

pendapatan sekarang dan pertumbuhan modal melalui investasi US

dollar terutama dalam instrumen pendapatan tetap.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

99,91%

20,90%

USD Managed Fund

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific

ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi

akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga

kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

94,32%

5,68%

Komposisi Aset

Pendapatan Tetap USD

Pasar Uang USD

-3,49%

0,28%

-4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

USD Managed Fund

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja USD Managed Fund Terhadap Tolok Ukur

YTD

2,50

2,60

2,70

2,80

2,90

3,00

3,10

3,20

3,30

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 5: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 4-Nov-19 NAB per Unit

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan +/- miliar

Obligasi Syariah dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bahana Dana Likuid - Reksadana

Bank Tabungan Negara - Deposito

Bank Tabungan Negara Syariah - Deposito

CIMB Cash Fund - Reksadana

Mandiri Pasar Uang - Reksadana

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal

dari investasi pada efek surat utang dan instrumen pasar uang.

April - 20

PASAR UANG SYARIAH1.000,00Rp

0,01Rp

Pasar Uang sSyariah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di

Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju

penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,

indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu

sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Obligasi dan/Pasar Uang

950

960

970

980

990

1.000

1.010

1.020

1.030

1.040

1.050

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 6: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 11-Apr-08 NAB per Unit

Tolok Ukur Rata-rata deposito 1 bulan Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SFBXPRG

Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bahana Dana Likuid - Reksadana

Bank Tabungan Negara - Deposito

CIMB Cash Fund - Reksadana

Mandiri Pasar Uang - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Xtra Progressive Xtra Progressive 0,32% 1,07% 2,49% 1,57% 5,50%

Tolok Ukur Tolok Ukur - Rata-rata deposito 1 bulan 0,35% 1,08% 2,24% 1,48% 4,75%

April - 20

1.847,38Rp

32,91Rp

XTRA PROGRESSIVE

Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal

dari investasi pada efek surat utang dan instrumen pasar uang.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

101,85%

84,74%

Xtra Progressive

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang

dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook

dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh

level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar

dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti

diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%.

Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6

bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Obligasi dan/Pasar Uang

1,57%

1,48%

0,0% 0,5% 1,0% 1,5% 2,0%

Xtra Progressive

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Xtra Progressive Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.700

1.720

1.740

1.760

1.780

1.800

1.820

1.840

1.860

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 7: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 18-Dec-07 NAB per Unit

Tolok Ukur IHSG 5% + Rata-rata Deposito 1 bln 95% Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBXDYN

Saham dan/ Obligasi : 0 - 75%

Pasar Uang : 0 - 90%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bahana Dana Likuid - Reksadana

Bank Tabungan Negara - Deposito

CIMB Cash Fund - Reksadana

Mandiri Pasar Uang - Reksadana

Schroder Terpadu 2 - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Xtra Dynamic Xtra Dynamic 0,78% -10,40% -12,67% -12,29% -12,54%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 5% + Rata-rata Deposito 1 bln 95% 0,55% -0,03% 0,83% 0,06% 3,02%

April - 20

1.522,38Rp

4,49Rp

XTRA DYNAMIC

Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan

secara aktif melakukan investasi di saham, obligasi, dan instrumen pasar

uang lainnya dengan risiko yang moderat ke agresif.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

52,24%

91,56%

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2

triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum

dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan

pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM).

25,65%

74,35%

Komposisi Aset

Saham dan/ Obligasi Pasar Uang

-12,29%

0,06%

-14,0% -12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0%

Xtra Dynamic

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Xtra Dynamic Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.450

1.520

1.590

1.660

1.730

1.800

1.870

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Ag

u 1

9

Sep 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb 2

0

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

Xtra Dynamic

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 8: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 18-Dec-07 NAB per Unit

Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBXTAG

Saham : 80 - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bank Central Asia - Saham

Bank Mandiri -Saham

Bank Rakyat Indonesia -Saham

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia -Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Xtra Aggressive Xtra Aggressive 3,10% -24,78% -28,77% -29,44% -30,32%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%

April - 20

1.460,53Rp

213,43Rp

XTRA AGGRESSIVE

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan

mengkapitalisasi pertumbuhan pasar saham di Indonesia

Sejak Awal

46,05%

73,75%

Xtra Aggresive

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang

dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook

dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh

level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar

dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti

diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%.

Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6

bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

89,77%

10,23%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/Pasar Uang

-29,44%

-25,13%

-35,0% -30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

Xtra Aggressive

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Xtra Aggressive Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.000 1.150 1.300 1.450 1.600 1.750 1.900 2.050 2.200 2.350 2.500

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Ju

l 1

9

Ag

u 1

9

Se

p 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonanpembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadapakurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakanindikasi atas kinerja masa depan.

Page 9: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 1-Nov-16 NAB per Unit

Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFMXCL

Saham 80 - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana

Bahana Dana Ekuitas Andalan - Reksadana

BNP Ekuitas - Reksadana

Panin Dana Maksima - Reksadana

Schroder Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

Maxima Capital Maxima Capital 4,67% -27,10% -33,36% -32,71% -38,22% -31,99%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94% -12,93%

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan mengkapitalisasi

pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta pertumbuhan pasar saham

Indonesia.

680,08Rp

12,56Rp

April - 20

MAXIMA CAPITAL

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific

ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil

menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882

membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi

pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7%

dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang

mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca

perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor

yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat

COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit

dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan

kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM).

78,68%

21,32%

Komposisi Aset

Saham Obligasi dan/ Pasar Uang

-32,71%

-25,13%

-35,0% -30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

Maxima Capital

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Maxima Capital Terhadap Tolok Ukur

YTD

400 500 600 700 800 900

1.000 1.100 1.200 1.300

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama d unia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saha m Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 10: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 16-Nov-09 NAB per Unit

Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan milliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBAGMP

Saham 80 - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bank Central Asia - Saham

Bank Mandiri - Saham

Bank Rakyat Indonesia - Saham

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Aggressive Multi PlusAggressive Multi Plus 3,50% -25,00% -28,88% -29,45% -30,52%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%

April - 20

1.843,26Rp

860,05Rp

AGGRESSIVE MULTI PLUS

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan

mengkapitalisasi pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta

pertumbuhan pasar saham Indonesia.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

84,33%

95,23%

Aggressive Multi Plus

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia

Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

87,95%

12,05%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/ Pasar Uang

-29,45%

-25,13%

-40% -30% -20% -10% 0%

Aggressive Multi Plus

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Aggressive Multi Plus Terhadap Tolok Ukur

YTD

800

1.300

1.800

2.300

2.800

3.300

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonanpembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadapakurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasiatas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 11: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 10-Jul-02 NAB per Unit

Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan trilliun

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRAG

Saham : 80 - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Bank Central Asia - Saham

Bank Mandiri - Saham

Bank Rakyat Indonesia - Saham

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Aggressive Aggressive 3,10% -23,90% -27,61% -28,21% -28,99%

Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

April - 20

10.736,81Rp

Sejak Awal

973,68%

887,99%

1,08Rp

AGGRESSIVE

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan

mengkapitalisasi pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta

pertumbuhan pasar saham Indonesia.

Aggressive

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific

ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil

menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882

membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi

pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7%

dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang

mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca

perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor

yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat

COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit

dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan

kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM).

84,86%

15,14%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/ Pasar Uang

-28,21%

-25,13%

-30,0% -20,0% -10,0% 0,0%

Aggressive

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Aggressive Terhadap Tolok Ukur

YTD

- 2.000 4.000 6.000 8.000

10.000 12.000 14.000 16.000 18.000

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Ju

l 1

9

Ag

u 1

9

Se

p 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 12: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 15-Sep-09 NAB per Unit

Tolok Ukur Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBHASE

Saham Syariah : 80 - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

BNP Paribas Pesona Syariah - Reksadana

CIMB Principal Islamic Equity Growth Syariah - Reksadana

Danareksa Indeks Syariah - Reksadana

Panin Dana Syariah Saham - Reksadana

Trim Syariah Saham - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Hasanah Equity Hasanah Equity 9,10% -15,72% -23,75% -22,82% -24,01%

Tolok Ukur Tolok Ukur - ISSI 8,12% -16,33% -23,55% -22,83% -23,12%

April - 20

1.300,11Rp

4,59Rp

HASANAH EQUITY

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi

secara aktif pada saham-saham dan instrumen pasar uang syariah.

Sejak Awal

30,01%

48,32%

Hasanah Equity

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

ModerateAggressive

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana kondisi pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun

sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini

mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum

dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan

pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM).

91,40%

8,60%

Komposisi Aset

Saham Syariah

Obligasi dan/ Pasar UangSyariah

-22,82%

-22,83%

-25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

Hasanah Equity

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Hasanah Equity Terhadap Tolok Ukur

YTD

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasipertama kali pada Juli 2014. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasiominimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, ataupermohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidakada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masalampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 13: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 2-Dec-10 NAB per Unit

Tolok Ukur Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan miliarBiaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBRSEQ

Saham Syariah : 80 - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 20%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Astra International - Saham

Charoen Pokphand Indonesia - Saham

Indofood CBP Sukses Makmur - Saham

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Salam Equity Salam Equity 5,87% -19,93% -27,47% -26,28% -25,79%

Tolok Ukur Tolok Ukur- ISSI 8,12% -16,33% -23,55% -22,83% -23,12%

April - 20

966,82Rp

235,52Rp

SALAM EQUITY

Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi

secara aktif pada saham-saham dan instrumen pasar uang syariah.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

-3,32%

13,19%

Salam Equity

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia

Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi

akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga

kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

87,39%

12,61%

Komposisi Aset

Saham Syariah

Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah

-26,28%

-22,83%

-30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

Salam Equity

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Salam Equity Terhadap Tolok Ukur

YTD

600 670 740 810 880 950

1.020 1.090 1.160 1.230 1.300 1.370 1.440 1.510 1.580

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kali padaJuli 2014. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintahyakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 14: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 2-Dec-10 NAB per Unit

Tolok Ukur ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBRSAB

Saham Syariah : 0 - 75%

Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Astra International - Saham

Bank Permata Syariah - Deposito

Maybank Syariah - Deposito

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Salam Balanced Salam Balanced 2,54% -7,27% -10,44% -10,31% -9,16%

Tolok Ukur Tolok Ukur - ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% 4,21% -7,69% -11,39% -11,21% -10,32%

April - 20

1.443,77Rp

42,63Rp

SALAM BALANCED

Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada

instrumen-instrumen pasar modal dan pasar uang syariah.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

44,38%

29,60%

Salam Balance

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru yang

mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga

menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah

memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam

mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan April

setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari S&P yang

menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi

negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield

menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia

sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga

tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari

5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan

bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil

dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI

mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan

pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan

pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM).

35,51%

64,49%

Komposisi Aset

Saham Syariah

Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah

-10,31%

-11,21%

-12% -10% -8% -6% -4% -2% 0%

Salam Balanced

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Salam Balanced Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.100

1.200

1.300

1.400

1.500

1.600

1.700

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Sep 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi danpengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong,Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kali pada Juli 2014. Pada 31Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total asetperusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 15: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 20-May-15 NAB per Unit

Tolok Ukur ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFSAAM

Saham Syariah : 70% - 80%

Obligasi Pemerintah Syariah : 15% - 20%

Obligasi Korporasi Syariah : 0% - 5%

Pasar Uang Syariah : 0% - 10%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Astra International - Saham

Indofood CBP Sukses Makmur - Saham

PBS012 - Obligasi

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

Salam Amanah Salam Amanah 5,31% -15,93% -21,92% -20,93% -17,05%

Tolok Ukur Tolok Ukur - ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% 4,21% -7,69% -11,39% -11,21% -10,32%

Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada

instrumen-instrumen pasar modal dan pasar uang syariah.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

-15,58%

1,77%

April - 20

844,21Rp

4,37Rp

SALAM AMANAH

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru yang mulai

melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari

9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang

PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah

menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan April

setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari S&P yang

menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif.

Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke

level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun

sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY), sementara

inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor transportasi dan

komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah

ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%,

penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret

tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan

penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi

5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan

guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

74,84%

25,16%

Komposisi Aset

Saham Syariah

Obligasi dan Pasar Uang Syariah

-20,93%

-11,21%

-25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

Salam Amanah

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Salam Amanah Terhadap Tolok Ukur

YTD

600

700

800

900

1.000

1.100

1.200

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

Salam Amanah

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi danpengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong,Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kali pada Juli 2014. Pada 31Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total asetperusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 16: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 15-Dec-10 NAB per Unit

Tanggal Jatuh Tempo 15-Dec-20 High water mark per 17 Februari 2020

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

FR0031 - Obligasi

FR0053 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

Maxi Fund 1 Maxi Fund 1 0,08% -1,77% -1,09% -1,58% 0,54% 36,24%

HWM 1 HWM dibanding NAB aktual 2,14% 0,25% 0,95% 0,45% 2,61% 39,05%

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high water

mark pada saat jatuh tempo.

April - 20

1.362,44Rp

1.390,50Rp

21,70Rp

MAXI FUND 1

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8

tahun pertama berjalannya Maxi Fund 1. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk

Maxi Fund 1 semenjak peluncurannya

Maxi Fund 1

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia

juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,

pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia

Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

96,24%

3,76%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Obligasi,Kas, Reksa dana

-1,58%

0,45%

-2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0% 0,5% 1,0%

Maxi Fund 1

HWM 1

Perbandingan Kinerja Maxi Fund 1 Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.300

1.310

1.320

1.330

1.340

1.350

1.360

1.370

1.380

1.390

1.400

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 17: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 24-Aug-11 NAB per Unit

Tanggal Jatuh Tempo 24-Aug-21 High water mark per 24 Januari 2020

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

/ PROFIL RISIKO

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

Ashmore Dana Prog. Nusantara - Reksadana

BNP Paribas Ekuitas - Reksadana

FR0034 - Obligasi

FR0053 - Obligasi

Schroder Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

Maxi Fund 3 Maxi Fund 3 0,36% -3,76% -3,33% -3,74% -2,01% 24,91%

HWM 3 HWM dibandingkan NAB aktual 4,88% 0,58% 1,02% 0,60% 2,41% 30,53%

1.249,07Rp

1.305,33Rp

April - 20

20,59Rp

MAXI FUND 3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high water

mark pada saat jatuh tempo.

High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8

tahun pertama berjalannya Maxi Fund 3. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk

Maxi Fund 3 semenjak peluncurannya

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Maxi Fund 3

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

91,60%

8,40%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Obligasi,Kas, Reksa dana

-3,74%

0,60%

-4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

Maxi Fund 3

HWM 3

Perbandingan Kinerja Maxi Fund 3 Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.100

1.160

1.220

1.280

1.340

1.400

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Sep 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 18: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 15-Nov-11 NAB per Unit

Tanggal Jatuh Tempo 15-Nov-21 High water mark per 15 Juli 2019

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS

(berdasarkan abjad)

BNP Paribas Ekuitas - Reksadana

FR0053 - Obligasi

Schroder Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

Maxi Fund 4 Maxi Fund 4 0,24% -3,11% -2,57% -2,91% -1,88% 27,96%

HWM 4 HWM dibandingkan NAB aktual 3,89% 0,41% 0,97% 0,62% 1,68% 32,61%

April - 20

7,26Rp

MAXI FUND 41.279,59Rp

1.326,12Rp

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high water

mark pada saat jatuh tempo.

High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8

tahun pertama berjalannya Maxi Fund 4. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk Maxi

Fund 4 semenjak peluncurannya

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

/ PROFIL RISIKO Maxi Fund 4

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat

kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika.

Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%.

Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai

dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang

Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan

April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2

triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi

pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan

ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY

dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta

penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat

surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan

penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI

mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan

pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan

kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha

mikro kecil dan menengah (UMKM).

96,52%

3,48%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Obligasi, Kas,Reksa dana

-2,91%

0,62%

-4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

Maxi Fund 4

HWM 4

Perbandingan Kinerja Maxi Fund 4 Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.210

1.230

1.250

1.270

1.290

1.310

1.330

1.350

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikankeuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 19: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit

Tolok Ukur Rata-rata Deposito 1 Bulan Dana Kelolaan trilliun

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,25% Kode Bloomberg CSLPSRU

Instrumen Pasar Uang 100%

PENEMPATAN TERATAS (dlm urutan abjad)

Bahana Dana Likuid - ReksadanaBank Danamon Syariah - Deposito

Bank Permata Syariah - Deposito

CIMB-Principal Cash Fund - Reksadana

Mandiri Pasar Uang - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link Pasar Uang 0,22% 0,85% 2,01% 1,24% 4,54%

Tolok Ukur - Rata-rata Deposito 1 Bulan 0,35% 1,08% 2,24% 1,48% 4,75%

CSL Link Pasar Uang

Tolok Ukur

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk mendapatkan hasil investasi yang stabil melalui investasi

pada instrumen pasar uang.

April- 20

/ PROFIL RISIKO

1.595,55Rp

Sejak Awal

59,56%

63,45%

1,05Rp

CSL LINK PASAR UANG

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat

kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika.

Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%.

Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai

dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang

Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan

April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2

triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi

pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan

ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY

dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta

penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat

surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan

penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI

mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan

pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan

kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha

mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Pasar Uang

CSL Link Pasar

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

1,24%

1,48%

0,0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5%

CSL Link Pasar Uang

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja CSL Pasar Uang Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.480

1.500

1.520

1.540

1.560

1.580

1.600

1.620

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Ag

u 1

9

Se

p 1

9

Okt

19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan

keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 20: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit

Tolok Ukur 50% IHSG + 50% IBPRTRI Index Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg CSLBMBG

Saham 20 - 80%

Obligasi dan/atau pasar uang 20 - 80%

PENEMPATAN TERATAS (dlm urutan abjad)

OBLIGASI SAHAM

FR0056 - Obligasi Bank Central Asia - Saham

FR0059 - Obligasi Bank Mandiri - Saham

FR0063 - Obligasi Bank Rakyat Indonesia - Saham

FR0064 - Obligasi Telekomunikasi Indonesia - Saham

FR0072 - Obligasi Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link BerimbangCSL Link Berimbang 2,00% -13,67% -14,40% -14,94% -11,68%

Tolok Ukur Tolok Ukur - 50% IHSG + 50% IBPRTRI Index 2,80% -12,04% -12,74% -13,51% -10,50%

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Sejak Awal

46,84%

85,15%

/ PROFIL RISIKO

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

180,28Rp

Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang melalui

pengelolaan investasi secara aktif pada berbagai instrumen

investasi, baik pada instrumen pasar uang, obligasi, ataupun

saham.

CSL LINK BERIMBANG

April- 20

1.468,38Rp

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2

triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum

dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan

pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM).

38,37%

61,63%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/ Pasar Uang

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

CSL LINK Berimbang

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-14,94%

-13,51%

-16,0% -14,0% -12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0%

CSL Link Berimbang

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja CSL Link Berimbang Terhadap Tolok Ukur

YTD

800 900

1.000 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500 1.600 1.700 1.800

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, AmerikaSerikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX),New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalamlaporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan ataukerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 21: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 10 Juli 2014 NAB per Unit

Tolok Ukur 80% IHSG + 20% Deposito Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg CSLDNMS

Saham 0 - 100%

Obligasi dan/ Pasar uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Bank CIMB - Deposito

Bank Danamon - Deposito

Bank Rakyat Indonesia - Deposito

Bank UOB - Deposito

Maybank - Deposito

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link Dinamis 1,66% -23,52% -27,11% -27,82% -28,32%

CSL Link Dinamis Tolok Ukur - 80% IHSG + 20% Deposito 3,26% -16,37% -19,28% -20,14% -21,13%

Tolok Ukur

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

April- 20

/ PROFIL RISIKO

-14,87%

0,90%

341,62Rp

851,28Rp

Sejak Awal

CSL LINK DINAMIS

Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang melalui

pengelolaan investasi secara aktif pada berbagai instrumen investasi,

baik pada instrumen pasar uang, obligasi, ataupun saham.

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat

kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika

Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%

Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai

dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah

menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2

triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan

belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740

juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan

impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan

kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran

minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan

pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM).

28,86%

71,14%

Komposisi Aset

Saham

Obligasi dan/ Pasar Uang

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

ModerateCSL LINK Dinamis

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-27,82%

-20,14%

-30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%

CSL Link Dinamis

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja CSL Link Dinamis Terhadap Tolok Ukur

YTD

600 700 800 900

1.000 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, AmerikaSerikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX),New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 22: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit

Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg CSLEKTS

Saham 80 - 100%

Pasar Uang 0 - 20%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Bank Central Asia - Saham

Bank Mandiri - Saham

Bank Rakyat Indonesia - Saham

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link Ekuitas 2,83% -25,53% -29,52% -30,00% -31,50%

CSL Link Ekuitas Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%

Tolok Ukur

Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka

panjang dengan mengkapitalisasi pertumbuhan

pasar saham di Indonesia.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

6,76%

66,84%

Sejak Awal

April- 20

1.067,56Rp

CSL LINK EKUITAS

831,78Rp

CSL Link Ekuitas

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan

sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April.

Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga

total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

87,08%

12,92% Komposisi Aset

Saham

Pasar Uang

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

-30,00%

-25,13%

-35% -30% -25% -20% -15% -10% -5% 0%

CSL Link Ekuitas

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja CSL Link Ekuitas Terhadap Tolok Ukur

YTD

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 23: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit

Tolok Ukur Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan miliar

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 3,00% Kode Bloomberg CSLEKSY

Saham Syariah 80 - 100%

Pasar Uang Syariah 0 - 20%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Astra International - Saham

Charoen Pokphand Indonesia - Saham

Indofood CBP - Saham

Telekomunikasi Indonesia - Saham

Unilever Indonesia - Saham

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link Ekuitas Syariah 5,96% -20,19% -27,97% -26,64% -26,50%

CSL Link Ekuitas SyariahTolok Ukur - ISSI 8,12% -16,33% -23,55% -22,83% -23,12%

Tolok Ukur

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

1.126,31Rp

12,63%

27,66%

/ PROFIL RISIKO

Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang dengan

mengkapitalisasi pertumbuhan pasar saham di Indonesia,

terutama pada saham-saham syariah.

41,89Rp

Sejak Awal

CSL LINK EKUITAS SYARIAH

April- 20

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan

sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April.

Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga

total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

89,03%

10,97%

Komposisi Aset

Saham Syariah

Pasar UangSyariah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

CSL Link Ekuitas Syariah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

-26,64%

-22,83%

-30% -25% -20% -15% -10% -5% 0%

CSL Link Ekuitas Syariah

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja CSL Link Ekuitas Syariah Terhadap Tolok Ukur

YTD

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kalipada Juli 2014. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan olehpemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 24: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 14 Desember 2018 NAB per Unit

Tolok Ukur MSCI Emerging Markets Net TR (NDUEEGF) Dana Kelolaan juta

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFGEME

Saham 67% - 100%

Obligasi dan/ Pasar Uang 0% - 33%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

SISF Global Emerging Market Opportunities - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

GEMEF USD Global Emerging Market Equity Fund 9,97% -17,10% -12,54% -19,76% -8,92%

Tolok Ukur Tolok Ukur - NDUEEGF 9,16% -12,52% -10,50% -16,88% -12,00%

Tolok Ukur

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

GLOBAL EMERGING MARKET EQUITY FUND

Sejak Awal

2,26%

-1,62%

/ PROFIL RISIKO

Untuk menyediakan pertumbuhan pendapatan dan modal dengan berinvestasi pada

ekuitas perusahaan di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Dana Investasi akan

menginvestasikan setidaknya dua pertiga dari asetnya ke dalam saham perusahaan di

market negara-negara berkembang di seluruh dunia.

April- 20

1,0226USD

26,06USD

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam

mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi

kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10%

menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi

0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Reksadana

Kas

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

USD GEMEF

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

-19,76%

-16,88%

-25% -20% -15% -10% -5% 0%

GEMEF

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Global Emerging Market Equity Fund Terhadap Tolok Ukur

YTD

0,70

0,80

0,90

1,00

1,10

1,20

1,30

1,40

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 25: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 13 Desember 2018 NAB per Unit

Tolok Ukur MSCI World TR Net (NDDUWI) Dana Kelolaan juta

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFGYEF

Saham 67 - 100%

Obligasi dan/Pasar Uang 0 - 33%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

SISF Global Equity Yield - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

GYEF USD Global Yield Equity Fund 4,58% -24,89% -24,98% -29,48% -26,07%

Tolok Ukur Tolok Ukur - NDDUWI 10,92% -11,89% -7,29% -12,23% -4,00%

Tolok Ukur

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Sejak Awal

-18,30%

6,76%

Untuk menyediakan pertumbuhan pendapatan dan modal dengan berinvestasi pada

ekuitas perusahaan di seluruh dunia. Dana Investasi akan menginvestasikan setidaknya

dua pertiga dari asetnya pada ekuitas perusahaan di seluruh dunia yang hasil

dividennya terdiversifikasi secara agregat lebih besar dari hasil rata-rata pasar.

6,16USD

April- 20

GLOBAL YIELD EQUITY FUND

0,8170USD

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Reksadana

Kas

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

USD GYEF

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

-29,48%

-12,23%

-40% -30% -20% -10% 0%

GYEF

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Global Yield Equity Fund Terhadap Tolok Ukur

YTD

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

1,10

1,20

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 26: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 14 Desember 2018 NAB per Unit

Tolok Ukur BBG Barclays Global HYxCMBSxEMG USD Hedged (H10983US) Dana Kelolaan juta

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,75% Kode Bloomberg SLFHYIF

Obligasi 67 - 100%

Pasar Uang 0 - 33%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

SISF Global High Yield - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

HYIF USD High Yield Income Fund 5,82% -12,05% -9,61% -11,98% -8,06%

Tolok Ukur Tolok Ukur - H10983US 4,88% -8,87% -6,61% -8,75% -3,82%

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan pendapatan dan pertumbuhan modal dengan

berinvestasi pada obligasi di bawah investment grade yang

diterbitkan di seluruh dunia. Dana Investasi akan

menginvestasikan setidaknya dua pertiga dari asetnya dalam

obligasi yang memiliki peringkat kredit di bawah investment grade

(sebagaimana diukur oleh Standard & Poor's atau lembaga

pemeringkat kredit lainnya yang setara).

/ PROFIL RISIKO

Sejak Awal

-0,97%

2,63%

7,40USD

April- 20

HIGH YIELD INCOME FUND

0,9903USD

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di

Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju

penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,

indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu

sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Reksadana

Kas

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

USD HYIF

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

-11,98%

-8,75%

-14,0% -12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0%

HYIF

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja High Yield Income Fund Terhadap Tolok Ukur

YTD

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

1,10

1,20

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 27: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28 Desember 2018 NAB per Unit

Tolok Ukur BBG Barclays Global Aggregate Bond Index (LEGATRUH) Dana Kelolaan juta

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,75% Kode Bloomberg SLFGBIF

Obligasi 67 - 100%

Pasar Uang 0 - 33%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

SISF Global Bond - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

GBIF USD Global Bond Income Fund 4,05% -1,55% -0,83% -0,30% 3,39%

Tolok Ukur Tolok Ukur - LEGATRUH 1,62% 1,26% 2,76% 3,06% 8,25%

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Sejak Awal

4,73%

11,69%

Untuk memberikan pertumbuhan modal dan pendapatan dengan berinvestasi pada

obligasi. Dana Investasi menginvestasikan setidaknya dua pertiga dari asetnya pada

obligasi dengan peringkat kredit investment grade atau sub-investment grade peringkat (

sebagaimana diukur oleh Standard & Poor's atau lembaga pemeringkat kredit lainnya yang

setara) yang diterbitkan oleh pemerintah, lembaga pemerintah, supra-nasional dan

perusahaan di seluruh dunia dalam berbagai mata uang.

8,25USD

April- 20

GLOBAL BOND INCOME FUND

1,05USD

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

96%

4%

Komposisi Aset

Reksadana

Kas

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

USD GBIF

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

-0,30%

3,06%

-0,5% 0,0% 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 2,5% 3,0% 3,5%

GBIF

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Global Bond Income Fund Terhadap Tolok Ukur

YTD

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkandi bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

0,85

0,90

0,95

1,00

1,05

1,10

1,15

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 2

0

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

Page 28: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 17 Desember 2018 NAB per Unit

Tolok Ukur ICE BofAML 0-3 Month US Treasury Bill Index (G0B1 Index) Dana Kelolaan juta

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 0,50% Kode Bloomberg SLFGMMF

Obligasi dan/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

SISF US Dollar Liquidity - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

MMF USD Money Market Fund 0,10% 0,32% 0,63% 0,44% 1,46%

Tolok Ukur Tolok Ukur - G0B1 0,00% 0,33% 0,74% 0,48% 1,88%

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Sejak Awal

2,12%

2,79%

Dana investasi bertujuan untuk mitigasi kerugian saat kondisi pasar bearish, serta

memberikan penghasilan dengan berinvestasi dalam obligasi jangka pendek

dalam mata uang dolar AS. Mitigasi kerugian tidak dapat dijamin.

22,97USD

April- 20

MONEY MARKET FUND

1,02USD

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di

Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju

penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,

indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu

sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

100%

Komposisi Aset

Reksadana

Kas

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

USD MMF

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

0,44%

0,48%

0,0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5%

MMF

Tolok Ukur

Perbandingan Kinerja Money Market FundTerhadap Tolok Ukur

YTD

0,99

1,00

1,01

1,01

1,02

1,03

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaituKanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan dibursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 29: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Sep-11 NAB per Unit

Tanggal Jatuh Tempo 28-Sep-21 High water mark per 28 Januari 2020

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana

BNP Paribas Ekuitas - Reksadana

FR0053 - Obligasi

Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link Premier I 0,34% -2,76% -2,09% -2,65% -0,86%

HWM dibandingkan NAB aktual 3,45% 0,26% 0,94% 0,37% 2,22%

CSL Link Premier I

HWM I

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar

saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya

high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit

tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link

Premier I. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier I semenjak

peluncurannya.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

39,13%

Sejak Awal

34,94%

1.349,37Rp

1.391,26Rp

8,50Rp

CSL LINK PREMIER I

April- 20

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

CSL LINK PREMIER I

93,37%

6,63%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-2,65%

0,37%

-3,0% -2,5% -2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0% 0,5% 1,0%

CSL Link Premier I

HWM I

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier I Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.300

1.310

1.320

1.330

1.340

1.350

1.360

1.370

1.380

1.390

1.400

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 30: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Nov-11 NAB per Unit

Tanggal Jatuh Tempo 28-Nov-21 High water mark per 28 Januari 2020

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

FR0053 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier II 0,09% -4,61% -3,85% -4,47% -1,10% 30,63%CSL Link Premier IIHWM dibandingkan NAB aktual 5,28% 0,34% 1,13% 0,49% 4,03% 37,41%HWM II

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

CSL LINK PREMIER II

April- 20

1.306,34Rp

1.374,12Rp

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan

tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah

harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama

berjalannya CSL Link Premier II. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link

Premier II semenjak peluncurannya.

1,65Rp

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

96,82%

3,18%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko -Obligasi Pemerintah

Aset Berisiko - Saham,Kas, Reksa Dana, ObligasiNon-Pemerintah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-4,47%

0,49%

-5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

CSL Link Premier II

HWM II

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier II Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.250

1.270

1.290

1.310

1.330

1.350

1.370

1.390

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Se

p 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

CSL LINK PREMIER II

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 31: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Dec-11 NAB per Unit 1.276,26Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Des-21 High water mark per 28 Januari 2020 1.341,75Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 1,16Rp miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

FR0053 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier III 0,07% -4,65% -3,97% -4,55% -2,04% 27,63%CSL Link Premier IIIHWM dibandingkan NAB aktual 5,21% 0,25% 0,95% 0,34% 2,99% 34,18%

HWM III

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan

tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah

harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama

berjalannya CSL Link Premier III. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link

Premier III semenjak peluncurannya.

CSL LINK PREMIER III

April- 20

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan

4% akibat kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa

dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal

April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah

memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia

Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar

1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5%

pada bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen

pada bulan April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di

BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu,

stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield

menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi

pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika

dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-

on-Year (YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan

terjadi deflasi pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu

sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%,

penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca

perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh

penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam

mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran

minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan

pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM).

95,73%

4,27%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

CSL LINK PREMIER III

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-4,55%

0,34%

-5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

CSL Link Premier III

HWM III

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier III Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.240

1.260

1.280

1.300

1.320

1.340

1.360

Apr

19

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian.Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya.Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 32: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Feb-12 NAB per Unit 1.222,24Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Feb-22 High water mark per 28 Januari 2020 1.303,28Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 2,79Rp miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

FR0053 - Obligasi

FR0061 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak AwalCSL Link Premier IV -0,17% -5,93% -5,35% -5,80% -3,19% 22,22%

CSL Link Premier IVHWM dibandingkan NAB aktual 6,45% 0,30% 0,93% 0,45% 3,23% 30,33%

HWM IV

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar saham,

obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya high water mark

pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang

bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link Premier IV. Ada 96 tanggal ulang

bulan untuk CSL Link Premier IV semenjak peluncurannya.

/ PROFIL RISIKO

CSL LINK PREMIER IV

April- 20

CSL LINK PREMIER IV

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk

menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22

Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat

lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan

sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir

April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun

sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini

mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum

dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

93,76%

6,24%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-5,80%

0,45%

-7,0% -6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

CSL Link Premier IV

HWM IV

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier IVTerhadap Tolok Ukur

YTD

1.200

1.220

1.240

1.260

1.280

1.300

1.320

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Se

p 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkandi bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 33: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Mar-12 NAB per Unit 1.213,53Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Mar-22 High water mark per 28 Januari 2020 1.295,79Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 1,88Rp miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

FR0053 - Obligasi

FR0061 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier V -0,11% -6,02% -5,56% -5,97% -3,85% 21,35%

HWM dibandingkan NAB aktual 6,66% 0,35% 0,84% 0,40% 2,66% 29,58%CSL Link Premier VHWM V

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mencapai high

water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit

tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL

Link Premier V. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier V

semenjak peluncurannya.

CSL LINK PREMIER V

April- 20

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru

yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di

Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju

penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,

indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu

sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan

April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari

S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari

stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level

Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari

obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi

sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan

bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),

sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor

transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020

juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat

konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data

neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan

ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan

ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

96,48%

3,52%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas, ReksaDana, Obligasi Non-Pemerintah

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

-5,97%

0,40%

-7,0% -6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

CSL Link Premier V

HWM V

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier V Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.180

1.200

1.220

1.240

1.260

1.280

1.300

1.320

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Ju

l 1

9

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

CSL LINK PREMIER V

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporanini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak adajaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 34: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Apr-12 NAB per Unit

Tanggal Jatuh Tempo 28-Apr-22 High water mark per 28 Januari 2020

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

FR0053 - Obligasi

FR0061 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun

CSL Link Premier VI 0,03% -5,42% -4,90% -5,37% -3,48%

CSL Link Premier VIHWM dibandingkan NAB aktual 6,11% 0,34% 0,89% 0,39% 2,39%HWM VI

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

22,78%

30,25%

Sejak Awal

1.227,81Rp

1.302,48Rp

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar

saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya

high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit

tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link

Premier VI. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier VI semenjak

peluncurannya.

3,80

CSL LINK PREMIER VI

April- 20

CSL LINK PREMIER VI

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

94,72%

5,28%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside PotentialHigher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

-5,37%

0,39%

-6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

CSL Link Premier VI

HWM VI

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier VI Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.200

1.220

1.240

1.260

1.280

1.300

1.320

Apr

19

Me

i 1

9

Ju

n 1

9

Ju

l 1

9

Ag

u 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalamlaporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dantidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 35: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Jun-12 NAB per Unit 1.232,93Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Jun-22 High water mark per 28 Januari 2020 1.316,84Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 3,26Rp miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana

BNP Paribas Ekuitas - Reksadana

FR0061 - Obligasi

Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier VII 0,10% -5,96% -5,58% -6,07% -4,26% 23,29%

CSL Link Premier VIIHWM dibandingkan NAB aktual 6,91% 0,44% 0,85% 0,32% 2,25% 31,68%

HWM VII

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan

tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah

harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama

berjalannya CSL Link Premier VII. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link

Premier VII semenjak peluncurannya.

CSL LINK PREMIER VII

April- 20

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4%

akibat kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan

Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April

menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang

PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam

mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5%

pada bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada

bulan April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan

tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya

Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level

7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia

sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total

outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret

yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-

Year (YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi

deflasi pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu

sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%,

penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan

bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang

lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi

akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya

bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah

juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan

guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

92,13%

7,87%Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside PotentialHigher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

-6,07%

0,32%

-7,0% -6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%

CSL Link Premier VII

HWM VII

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier VII Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.200

1.220

1.240

1.260

1.280

1.300

1.320

1.340

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Ja

n 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Ap

r 20

Kinerja Dana Investasi

CSL LINK PREMIER VII

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 36: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Nov-12 NAB per Unit 1.159,57Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Nov-22 High water mark per 28 Oktober 2019 1.280,26Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 866,47Rp Juta

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

FR0061 - Obligasi

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier VIIICSL Link Premier VIII -0,16% -6,78% -9,10% -6,87% -4,54% 15,96%HWM VIII HWM dibandingkan NAB aktual 10,23% 2,92% 0,36% 2,82% 5,39% 28,03%

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar

saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya

high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit tertinggi

pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link Premier

VIII. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier VIII semenjak

peluncurannya.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

/ PROFIL RISIKO

CSL LINK PREMIER VIII

April- 20

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat

kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika.

Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%.

Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai

dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang

Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan

April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi

menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah

bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada

akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2

triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,

level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi

pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan

ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY

dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta

penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat

surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan

penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI

mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit

dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut

mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna

membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

87,07%

12,93%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Moderate

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive

-6,87%

2,82%

-8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0% 4,0%

CSL Link Premier VIII

HWM VIII

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier VIII Terhadap Tolok Ukur

YTD

1.050

1.100

1.150

1.200

1.250

1.300

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Sep 1

9

Okt 19

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

CSL LINK PREMIER VIII

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Page 37: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 29-Apr-13 NAB per Unit 1.023,94Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Apr-23 High water mark per 29 Januari 2018 1.123,16Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 7,81Rp miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana

BNP Paribas Ekuitas - Reksadana

FR0061 - Obligasi

FR0063 - Obligasi

Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier IX -0,09% -8,28% -7,48% -7,58% -5,82% 2,39%

CSL Link Premier IXHWM dibandingkan NAB aktual 9,59% 0,61% 1,49% 1,37% 3,31% 12,32%

HWM IX

April- 20

CSL LINK PREMIER IX

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di

pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan

tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark

adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun

pertama berjalannya CSL Link Premier IX. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk

CSL Link Premier IX semenjak peluncurannya.

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

/ PROFIL RISIKO

Bagaimana Kondisi Pasar?

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.

Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan

relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari

10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak

menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

99,50%

0,50%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - Obligasi Pemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas, ReksaDana, Obligasi Non-Pemerintah

940 960 980

1.000 1.020 1.040 1.060 1.080 1.100 1.120 1.140

Apr

19

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Agu 1

9

Se

p 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Fe

b 2

0

Ma

r 20

Ap

r 2

0

Kinerja Dana Investasi

Bagamana Perkembangan Kinerja Unit Link?

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

-7,58%

1,37%

-10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0%

CSL Link Premier IX

HWM IX

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier IX Terhadap Tolok Ukur

YTD

CSL LINK PREMIER IX

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkandi bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desmber 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.

Page 38: Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life

Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Tanggal Peluncuran 28-Nov-13 NAB per Unit 1.232,83Rp

Tanggal Jatuh Tempo 28-Nov-23 High water mark per 29 Januari 2018 1.412,79Rp

Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 4,75Rp miliar

RD Saham/Saham 0 - 100%

RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%

RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%

PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)

Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana

BNP Ekuitas Paribas - Reksadana

FR0063 - Obligasi

FR0070 - Obligasi

Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana

Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal

CSL Link Premier X 0,38% -10,61% -10,53% -10,71% -9,57% 23,28%

CSL Link Premier XHWM dibandingkan NAB aktual 15,04% 2,44% 2,53% 2,33% 3,63% 41,28%

HWM X

/ PROFIL RISIKO

Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar

saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya

high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit tertinggi

pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link Premier X.

Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier X semenjak peluncurannya.

April- 20

CSL LINK PREMIER X

PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

CSL LINK PREMIER X

Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?

88,98%

11,02%

Komposisi Aset

Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah

Aset Berisiko - Saham, Kas, ReksaDana, Obligasi Non-Pemerintah

-10,71%

2,33%

-12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0% 4,0%

CSL Link Premier X

HWM X

Perbandingan Kinerja CSL Link Premier X Terhadap Tolok Ukur

YTD

Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential

Aggressive Moderate

1.100

1.150

1.200

1.250

1.300

1.350

1.400

1.450

Ap

r 1

9

Me

i 1

9

Jun 1

9

Jul 19

Ag

u 1

9

Sep 1

9

Okt 1

9

No

v 1

9

De

s 1

9

Jan 2

0

Feb

20

Ma

r 20

Apr

20

Kinerja Dana Investasi

CSL LINK PREMIER X

TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI

Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.

Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihi rasiominimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).

Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva

kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat

kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan

laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.

Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih

rendah yaitu sebesar 1,85%.

Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada

bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April

datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan

outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat

menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor

asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total

kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami

penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.

Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year

(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada

sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi

kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan

turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja

pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta

disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam

mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi

kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10%

menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi

0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalamlaporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dantidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.