Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life
Transcript of Laporan Kinerja Bulanan - Sun Life
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 10-Jul-2002 NAB per Unit
Tolok Ukur IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRIL
Saham : 0 - 20% Obligasi dan/ Pasar Uang : 80 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
FR0056 - Obligasi
FR0059 - Obligasi
FR0061 - Obligasi
FR0064 - Obligasi
FR0072 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Conservative Conservative 1,15% -3,73% -3,37% -3,29% 2,44%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IBPRTRI Index 80% + JIBOR 1 M 10% + IHSG 10% 1,64% -4,70% -2,64% -3,31% 4,19%
April - 20
Sejak Awal
246,02%
246,43%
3.460,19Rp
22,81Rp
CONSERVATIVE
Tujuan investasi Conservative adalah untuk memaksimalkan pendapatan melalui
pertumbuhan pendapatan.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Conservative
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
1,15%
98,85%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/ Pasar Uang
3.120
3.360
3.600
3.840
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
-3,29%
-3,31%
-3,5% -3,0% -2,5% -2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0%
Conservative
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Conservative Terhadap Tolok Ukur
YTD
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikankeuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April.
Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga
total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 11-Apr-08 NAB per Unit
Tolok Ukur IBPA Indonesia Gov. Bond Total Return Index (IBPRTRI) Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBRXPR
Obligasi : 0 - 100%
Pasar Uang : 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
FR0059 - Obligasi
FR0080 - Obligasi
FR0082- Obligasi
FR0083 - Obligasi
Maybank Syariah - Deposito
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
Xtra Prima Xtra Prima 1,08% -3,69% -1,29% -1,32% 5,31% 139,02%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IBPRTRI Index 1,47% -3,44% -0,42% -1,01% 8,39% 252,99%
Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal
dari investasi pada instrumen pasar uang dan surat utang.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
April - 20
2.390,16Rp
60,31Rp
XTRA PRIMA
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
8,93%
91,07%
Komposisi Aset
Pasar Uang Obligasi
Xtra Prima
-1,32%
-1,01%
-1,5% -1,0% -0,5% 0,0%
Xtra Prima
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Xtra Prima Terhadap Tolok Ukur
YTD
2.050 2.100 2.150 2.200 2.250 2.300 2.350 2.400 2.450 2.500 2.550
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, AmerikaSerikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX),New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian.Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dankelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 10-Jul-02 NAB per Unit
Tolok Ukur IHSG 50% + Rata-rata Deposito 50% Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRMO
Saham : 0 - 75%
Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bahana Dana Likuid - Reksadana
Bank Tabungan Negara - Deposito
Schroder Terpadu 2 - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Moderate Moderate 2,07% -13,66% -15,17% -15,19% -14,28%
Tolok Ukur Tolok Ukur-IHSG 50% + Rata-rata Deposito 50% 2,23% -9,90% -11,48% -12,33% -11,90%
April - 20
7.181,90Rp
54,49Rp
MODERATE
Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan
secara aktif melakukan investasi di saham, obligasi, dan instrumen
pasar uang lainnya dengan risiko yang moderat.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
618,19%
481,29%
Moderate
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific
ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi
akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga
kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM).
37,63%
62,37%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/ Pasar Uang
-15,19%
-12,33%
-20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
Moderate
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Moderate Terhadap Tolok Ukur
YT
6.000
6.500
7.000
7.500
8.000
8.500
9.000
9.500
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 25-Oct-04 NAB per Unit
Tolok Ukur Rata-rata Bunga Deposito USD 1 Bln Dana Kelolaan juta
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRUS
Reksa Dana USD : 0 - 40%
Pendapatan Tetap USD : 0 - 95%
Pasar Uang USD : 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Republic of Indonesia 2023 - Obligasi
Republic of Indonesia 2024 - Obligasi
Republic of Indonesia 2035 - Obligasi
Republic of Indonesia 2048 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
USD Managed FundUSD Managed Fund 1,43% -4,82% -2,50% -3,49% 4,40%
Tolok Ukur Tolok Ukur - Rata-rata Bunga Deposito USD 1 Bln 0,06% 0,20% 0,43% 0,28% 0,93%
April - 20
2,9986USD
1,82USD
USD MANAGED FUND
Bertujuan untuk memberikan hasil yang maksimum yang terdiri dari
pendapatan sekarang dan pertumbuhan modal melalui investasi US
dollar terutama dalam instrumen pendapatan tetap.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
99,91%
20,90%
USD Managed Fund
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific
ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi
akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga
kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
94,32%
5,68%
Komposisi Aset
Pendapatan Tetap USD
Pasar Uang USD
-3,49%
0,28%
-4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
USD Managed Fund
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja USD Managed Fund Terhadap Tolok Ukur
YTD
2,50
2,60
2,70
2,80
2,90
3,00
3,10
3,20
3,30
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 4-Nov-19 NAB per Unit
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan +/- miliar
Obligasi Syariah dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bahana Dana Likuid - Reksadana
Bank Tabungan Negara - Deposito
Bank Tabungan Negara Syariah - Deposito
CIMB Cash Fund - Reksadana
Mandiri Pasar Uang - Reksadana
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal
dari investasi pada efek surat utang dan instrumen pasar uang.
April - 20
PASAR UANG SYARIAH1.000,00Rp
0,01Rp
Pasar Uang sSyariah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di
Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju
penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,
indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu
sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Obligasi dan/Pasar Uang
950
960
970
980
990
1.000
1.010
1.020
1.030
1.040
1.050
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 11-Apr-08 NAB per Unit
Tolok Ukur Rata-rata deposito 1 bulan Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SFBXPRG
Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bahana Dana Likuid - Reksadana
Bank Tabungan Negara - Deposito
CIMB Cash Fund - Reksadana
Mandiri Pasar Uang - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Xtra Progressive Xtra Progressive 0,32% 1,07% 2,49% 1,57% 5,50%
Tolok Ukur Tolok Ukur - Rata-rata deposito 1 bulan 0,35% 1,08% 2,24% 1,48% 4,75%
April - 20
1.847,38Rp
32,91Rp
XTRA PROGRESSIVE
Tujuan investasi adalah memberikan peluang pertumbuhan modal
dari investasi pada efek surat utang dan instrumen pasar uang.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
101,85%
84,74%
Xtra Progressive
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang
dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook
dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh
level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar
dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti
diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%.
Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6
bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Obligasi dan/Pasar Uang
1,57%
1,48%
0,0% 0,5% 1,0% 1,5% 2,0%
Xtra Progressive
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Xtra Progressive Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.700
1.720
1.740
1.760
1.780
1.800
1.820
1.840
1.860
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 18-Dec-07 NAB per Unit
Tolok Ukur IHSG 5% + Rata-rata Deposito 1 bln 95% Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBXDYN
Saham dan/ Obligasi : 0 - 75%
Pasar Uang : 0 - 90%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bahana Dana Likuid - Reksadana
Bank Tabungan Negara - Deposito
CIMB Cash Fund - Reksadana
Mandiri Pasar Uang - Reksadana
Schroder Terpadu 2 - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Xtra Dynamic Xtra Dynamic 0,78% -10,40% -12,67% -12,29% -12,54%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 5% + Rata-rata Deposito 1 bln 95% 0,55% -0,03% 0,83% 0,06% 3,02%
April - 20
1.522,38Rp
4,49Rp
XTRA DYNAMIC
Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan
secara aktif melakukan investasi di saham, obligasi, dan instrumen pasar
uang lainnya dengan risiko yang moderat ke agresif.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
52,24%
91,56%
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2
triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum
dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan
pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM).
25,65%
74,35%
Komposisi Aset
Saham dan/ Obligasi Pasar Uang
-12,29%
0,06%
-14,0% -12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0%
Xtra Dynamic
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Xtra Dynamic Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.450
1.520
1.590
1.660
1.730
1.800
1.870
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Ag
u 1
9
Sep 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb 2
0
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
Xtra Dynamic
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 18-Dec-07 NAB per Unit
Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBXTAG
Saham : 80 - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bank Central Asia - Saham
Bank Mandiri -Saham
Bank Rakyat Indonesia -Saham
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia -Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Xtra Aggressive Xtra Aggressive 3,10% -24,78% -28,77% -29,44% -30,32%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%
April - 20
1.460,53Rp
213,43Rp
XTRA AGGRESSIVE
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan
mengkapitalisasi pertumbuhan pasar saham di Indonesia
Sejak Awal
46,05%
73,75%
Xtra Aggresive
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang
dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook
dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh
level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar
dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti
diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%.
Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6
bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
89,77%
10,23%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/Pasar Uang
-29,44%
-25,13%
-35,0% -30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
Xtra Aggressive
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Xtra Aggressive Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.000 1.150 1.300 1.450 1.600 1.750 1.900 2.050 2.200 2.350 2.500
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Ju
l 1
9
Ag
u 1
9
Se
p 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonanpembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadapakurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakanindikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 1-Nov-16 NAB per Unit
Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFMXCL
Saham 80 - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana
Bahana Dana Ekuitas Andalan - Reksadana
BNP Ekuitas - Reksadana
Panin Dana Maksima - Reksadana
Schroder Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
Maxima Capital Maxima Capital 4,67% -27,10% -33,36% -32,71% -38,22% -31,99%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94% -12,93%
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan mengkapitalisasi
pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta pertumbuhan pasar saham
Indonesia.
680,08Rp
12,56Rp
April - 20
MAXIMA CAPITAL
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific
ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil
menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882
membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi
pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7%
dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang
mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca
perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor
yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat
COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit
dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan
kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM).
78,68%
21,32%
Komposisi Aset
Saham Obligasi dan/ Pasar Uang
-32,71%
-25,13%
-35,0% -30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
Maxima Capital
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Maxima Capital Terhadap Tolok Ukur
YTD
400 500 600 700 800 900
1.000 1.100 1.200 1.300
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama d unia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saha m Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 16-Nov-09 NAB per Unit
Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan milliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBAGMP
Saham 80 - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bank Central Asia - Saham
Bank Mandiri - Saham
Bank Rakyat Indonesia - Saham
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Aggressive Multi PlusAggressive Multi Plus 3,50% -25,00% -28,88% -29,45% -30,52%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%
April - 20
1.843,26Rp
860,05Rp
AGGRESSIVE MULTI PLUS
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan
mengkapitalisasi pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta
pertumbuhan pasar saham Indonesia.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
84,33%
95,23%
Aggressive Multi Plus
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia
Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
87,95%
12,05%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/ Pasar Uang
-29,45%
-25,13%
-40% -30% -20% -10% 0%
Aggressive Multi Plus
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Aggressive Multi Plus Terhadap Tolok Ukur
YTD
800
1.300
1.800
2.300
2.800
3.300
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonanpembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadapakurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasiatas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 10-Jul-02 NAB per Unit
Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan trilliun
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFBRAG
Saham : 80 - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang : 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Bank Central Asia - Saham
Bank Mandiri - Saham
Bank Rakyat Indonesia - Saham
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Aggressive Aggressive 3,10% -23,90% -27,61% -28,21% -28,99%
Tolok Ukur Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
April - 20
10.736,81Rp
Sejak Awal
973,68%
887,99%
1,08Rp
AGGRESSIVE
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang dengan
mengkapitalisasi pertumbuhan pasar uang dan yield obligasi serta
pertumbuhan pasar saham Indonesia.
Aggressive
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific
ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil
menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882
membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi
pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7%
dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang
mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca
perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor
yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat
COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit
dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan
kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM).
84,86%
15,14%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/ Pasar Uang
-28,21%
-25,13%
-30,0% -20,0% -10,0% 0,0%
Aggressive
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Aggressive Terhadap Tolok Ukur
YTD
- 2.000 4.000 6.000 8.000
10.000 12.000 14.000 16.000 18.000
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Ju
l 1
9
Ag
u 1
9
Se
p 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 15-Sep-09 NAB per Unit
Tolok Ukur Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBHASE
Saham Syariah : 80 - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
BNP Paribas Pesona Syariah - Reksadana
CIMB Principal Islamic Equity Growth Syariah - Reksadana
Danareksa Indeks Syariah - Reksadana
Panin Dana Syariah Saham - Reksadana
Trim Syariah Saham - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Hasanah Equity Hasanah Equity 9,10% -15,72% -23,75% -22,82% -24,01%
Tolok Ukur Tolok Ukur - ISSI 8,12% -16,33% -23,55% -22,83% -23,12%
April - 20
1.300,11Rp
4,59Rp
HASANAH EQUITY
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi
secara aktif pada saham-saham dan instrumen pasar uang syariah.
Sejak Awal
30,01%
48,32%
Hasanah Equity
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
ModerateAggressive
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana kondisi pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun
sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini
mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum
dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan
pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM).
91,40%
8,60%
Komposisi Aset
Saham Syariah
Obligasi dan/ Pasar UangSyariah
-22,82%
-22,83%
-25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
Hasanah Equity
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Hasanah Equity Terhadap Tolok Ukur
YTD
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasipertama kali pada Juli 2014. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasiominimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, ataupermohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidakada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masalampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 2-Dec-10 NAB per Unit
Tolok Ukur Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan miliarBiaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBRSEQ
Saham Syariah : 80 - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 20%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Astra International - Saham
Charoen Pokphand Indonesia - Saham
Indofood CBP Sukses Makmur - Saham
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Salam Equity Salam Equity 5,87% -19,93% -27,47% -26,28% -25,79%
Tolok Ukur Tolok Ukur- ISSI 8,12% -16,33% -23,55% -22,83% -23,12%
April - 20
966,82Rp
235,52Rp
SALAM EQUITY
Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi
secara aktif pada saham-saham dan instrumen pasar uang syariah.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
-3,32%
13,19%
Salam Equity
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia
Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi
akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga
kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
87,39%
12,61%
Komposisi Aset
Saham Syariah
Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah
-26,28%
-22,83%
-30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
Salam Equity
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Salam Equity Terhadap Tolok Ukur
YTD
600 670 740 810 880 950
1.020 1.090 1.160 1.230 1.300 1.370 1.440 1.510 1.580
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kali padaJuli 2014. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintahyakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 2-Dec-10 NAB per Unit
Tolok Ukur ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLBRSAB
Saham Syariah : 0 - 75%
Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah : 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Astra International - Saham
Bank Permata Syariah - Deposito
Maybank Syariah - Deposito
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Salam Balanced Salam Balanced 2,54% -7,27% -10,44% -10,31% -9,16%
Tolok Ukur Tolok Ukur - ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% 4,21% -7,69% -11,39% -11,21% -10,32%
April - 20
1.443,77Rp
42,63Rp
SALAM BALANCED
Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada
instrumen-instrumen pasar modal dan pasar uang syariah.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
44,38%
29,60%
Salam Balance
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru yang
mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga
menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah
memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam
mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan April
setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari S&P yang
menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi
negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield
menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia
sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga
tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari
5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan
bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil
dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI
mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan
pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan
pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM).
35,51%
64,49%
Komposisi Aset
Saham Syariah
Obligasi dan/ Pasar Uang Syariah
-10,31%
-11,21%
-12% -10% -8% -6% -4% -2% 0%
Salam Balanced
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Salam Balanced Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.100
1.200
1.300
1.400
1.500
1.600
1.700
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Sep 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi danpengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong,Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kali pada Juli 2014. Pada 31Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total asetperusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 20-May-15 NAB per Unit
Tolok Ukur ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFSAAM
Saham Syariah : 70% - 80%
Obligasi Pemerintah Syariah : 15% - 20%
Obligasi Korporasi Syariah : 0% - 5%
Pasar Uang Syariah : 0% - 10%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Astra International - Saham
Indofood CBP Sukses Makmur - Saham
PBS012 - Obligasi
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
Salam Amanah Salam Amanah 5,31% -15,93% -21,92% -20,93% -17,05%
Tolok Ukur Tolok Ukur - ISSI 50% + Rata-rata Deposito Syariah 1 Bln 50% 4,21% -7,69% -11,39% -11,21% -10,32%
Untuk menghasilkan hasil investasi jangka panjang melalui investasi secara aktif pada
instrumen-instrumen pasar modal dan pasar uang syariah.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
-15,58%
1,77%
April - 20
844,21Rp
4,37Rp
SALAM AMANAH
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru yang mulai
melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari
9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang
PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah
menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan April
setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari S&P yang
menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif.
Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke
level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun
sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY), sementara
inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor transportasi dan
komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah
ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%,
penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret
tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan
penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi
5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan
guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
74,84%
25,16%
Komposisi Aset
Saham Syariah
Obligasi dan Pasar Uang Syariah
-20,93%
-11,21%
-25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
Salam Amanah
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Salam Amanah Terhadap Tolok Ukur
YTD
600
700
800
900
1.000
1.100
1.200
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
Salam Amanah
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produk proteksi danpengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong,Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kali pada Juli 2014. Pada 31Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total asetperusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 15-Dec-10 NAB per Unit
Tanggal Jatuh Tempo 15-Dec-20 High water mark per 17 Februari 2020
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
FR0031 - Obligasi
FR0053 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
Maxi Fund 1 Maxi Fund 1 0,08% -1,77% -1,09% -1,58% 0,54% 36,24%
HWM 1 HWM dibanding NAB aktual 2,14% 0,25% 0,95% 0,45% 2,61% 39,05%
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high water
mark pada saat jatuh tempo.
April - 20
1.362,44Rp
1.390,50Rp
21,70Rp
MAXI FUND 1
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8
tahun pertama berjalannya Maxi Fund 1. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk
Maxi Fund 1 semenjak peluncurannya
Maxi Fund 1
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia
juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus,
pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia
Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
96,24%
3,76%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Obligasi,Kas, Reksa dana
-1,58%
0,45%
-2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0% 0,5% 1,0%
Maxi Fund 1
HWM 1
Perbandingan Kinerja Maxi Fund 1 Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.300
1.310
1.320
1.330
1.340
1.350
1.360
1.370
1.380
1.390
1.400
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 24-Aug-11 NAB per Unit
Tanggal Jatuh Tempo 24-Aug-21 High water mark per 24 Januari 2020
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
/ PROFIL RISIKO
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
Ashmore Dana Prog. Nusantara - Reksadana
BNP Paribas Ekuitas - Reksadana
FR0034 - Obligasi
FR0053 - Obligasi
Schroder Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
Maxi Fund 3 Maxi Fund 3 0,36% -3,76% -3,33% -3,74% -2,01% 24,91%
HWM 3 HWM dibandingkan NAB aktual 4,88% 0,58% 1,02% 0,60% 2,41% 30,53%
1.249,07Rp
1.305,33Rp
April - 20
20,59Rp
MAXI FUND 3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high water
mark pada saat jatuh tempo.
High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8
tahun pertama berjalannya Maxi Fund 3. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk
Maxi Fund 3 semenjak peluncurannya
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Maxi Fund 3
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
91,60%
8,40%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Obligasi,Kas, Reksa dana
-3,74%
0,60%
-4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
Maxi Fund 3
HWM 3
Perbandingan Kinerja Maxi Fund 3 Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.100
1.160
1.220
1.280
1.340
1.400
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Sep 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 15-Nov-11 NAB per Unit
Tanggal Jatuh Tempo 15-Nov-21 High water mark per 15 Juli 2019
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS
(berdasarkan abjad)
BNP Paribas Ekuitas - Reksadana
FR0053 - Obligasi
Schroder Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
Maxi Fund 4 Maxi Fund 4 0,24% -3,11% -2,57% -2,91% -1,88% 27,96%
HWM 4 HWM dibandingkan NAB aktual 3,89% 0,41% 0,97% 0,62% 1,68% 32,61%
April - 20
7,26Rp
MAXI FUND 41.279,59Rp
1.326,12Rp
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi dan pasar uang di Indonesia dan mencapai high water
mark pada saat jatuh tempo.
High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8
tahun pertama berjalannya Maxi Fund 4. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk Maxi
Fund 4 semenjak peluncurannya
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
/ PROFIL RISIKO Maxi Fund 4
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat
kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%.
Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai
dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang
Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan
April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2
triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi
pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan
ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY
dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta
penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat
surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan
penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI
mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan
pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan
kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM).
96,52%
3,48%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Obligasi, Kas,Reksa dana
-2,91%
0,62%
-4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
Maxi Fund 4
HWM 4
Perbandingan Kinerja Maxi Fund 4 Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.210
1.230
1.250
1.270
1.290
1.310
1.330
1.350
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikankeuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit
Tolok Ukur Rata-rata Deposito 1 Bulan Dana Kelolaan trilliun
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,25% Kode Bloomberg CSLPSRU
Instrumen Pasar Uang 100%
PENEMPATAN TERATAS (dlm urutan abjad)
Bahana Dana Likuid - ReksadanaBank Danamon Syariah - Deposito
Bank Permata Syariah - Deposito
CIMB-Principal Cash Fund - Reksadana
Mandiri Pasar Uang - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link Pasar Uang 0,22% 0,85% 2,01% 1,24% 4,54%
Tolok Ukur - Rata-rata Deposito 1 Bulan 0,35% 1,08% 2,24% 1,48% 4,75%
CSL Link Pasar Uang
Tolok Ukur
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk mendapatkan hasil investasi yang stabil melalui investasi
pada instrumen pasar uang.
April- 20
/ PROFIL RISIKO
1.595,55Rp
Sejak Awal
59,56%
63,45%
1,05Rp
CSL LINK PASAR UANG
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat
kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%.
Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai
dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang
Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan
April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2
triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi
pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan
ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY
dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta
penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat
surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan
penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI
mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan
pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan
kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Pasar Uang
CSL Link Pasar
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
1,24%
1,48%
0,0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5%
CSL Link Pasar Uang
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja CSL Pasar Uang Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.480
1.500
1.520
1.540
1.560
1.580
1.600
1.620
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Ag
u 1
9
Se
p 1
9
Okt
19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan
keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit
Tolok Ukur 50% IHSG + 50% IBPRTRI Index Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg CSLBMBG
Saham 20 - 80%
Obligasi dan/atau pasar uang 20 - 80%
PENEMPATAN TERATAS (dlm urutan abjad)
OBLIGASI SAHAM
FR0056 - Obligasi Bank Central Asia - Saham
FR0059 - Obligasi Bank Mandiri - Saham
FR0063 - Obligasi Bank Rakyat Indonesia - Saham
FR0064 - Obligasi Telekomunikasi Indonesia - Saham
FR0072 - Obligasi Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link BerimbangCSL Link Berimbang 2,00% -13,67% -14,40% -14,94% -11,68%
Tolok Ukur Tolok Ukur - 50% IHSG + 50% IBPRTRI Index 2,80% -12,04% -12,74% -13,51% -10,50%
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Sejak Awal
46,84%
85,15%
/ PROFIL RISIKO
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
180,28Rp
Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang melalui
pengelolaan investasi secara aktif pada berbagai instrumen
investasi, baik pada instrumen pasar uang, obligasi, ataupun
saham.
CSL LINK BERIMBANG
April- 20
1.468,38Rp
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2
triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum
dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan
pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM).
38,37%
61,63%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/ Pasar Uang
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
CSL LINK Berimbang
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-14,94%
-13,51%
-16,0% -14,0% -12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0%
CSL Link Berimbang
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja CSL Link Berimbang Terhadap Tolok Ukur
YTD
800 900
1.000 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500 1.600 1.700 1.800
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TARGET ALOKASI DANA INVESTASITUJUAN INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, AmerikaSerikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX),New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalamlaporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan ataukerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 10 Juli 2014 NAB per Unit
Tolok Ukur 80% IHSG + 20% Deposito Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg CSLDNMS
Saham 0 - 100%
Obligasi dan/ Pasar uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Bank CIMB - Deposito
Bank Danamon - Deposito
Bank Rakyat Indonesia - Deposito
Bank UOB - Deposito
Maybank - Deposito
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link Dinamis 1,66% -23,52% -27,11% -27,82% -28,32%
CSL Link Dinamis Tolok Ukur - 80% IHSG + 20% Deposito 3,26% -16,37% -19,28% -20,14% -21,13%
Tolok Ukur
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
April- 20
/ PROFIL RISIKO
-14,87%
0,90%
341,62Rp
851,28Rp
Sejak Awal
CSL LINK DINAMIS
Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang melalui
pengelolaan investasi secara aktif pada berbagai instrumen investasi,
baik pada instrumen pasar uang, obligasi, ataupun saham.
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat
kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika
Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%
Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai
dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah
menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2
triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan
belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740
juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan
impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan
kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran
minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan
pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM).
28,86%
71,14%
Komposisi Aset
Saham
Obligasi dan/ Pasar Uang
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
ModerateCSL LINK Dinamis
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-27,82%
-20,14%
-30,0% -25,0% -20,0% -15,0% -10,0% -5,0% 0,0%
CSL Link Dinamis
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja CSL Link Dinamis Terhadap Tolok Ukur
YTD
600 700 800 900
1.000 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, AmerikaSerikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX),New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit
Tolok Ukur Index Harga Saham Gabungan (IHSG) Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg CSLEKTS
Saham 80 - 100%
Pasar Uang 0 - 20%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Bank Central Asia - Saham
Bank Mandiri - Saham
Bank Rakyat Indonesia - Saham
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link Ekuitas 2,83% -25,53% -29,52% -30,00% -31,50%
CSL Link Ekuitas Tolok Ukur - IHSG 3,91% -20,60% -24,27% -25,13% -26,94%
Tolok Ukur
Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka
panjang dengan mengkapitalisasi pertumbuhan
pasar saham di Indonesia.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
6,76%
66,84%
Sejak Awal
April- 20
1.067,56Rp
CSL LINK EKUITAS
831,78Rp
CSL Link Ekuitas
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan
sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April.
Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga
total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
87,08%
12,92% Komposisi Aset
Saham
Pasar Uang
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
-30,00%
-25,13%
-35% -30% -25% -20% -15% -10% -5% 0%
CSL Link Ekuitas
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja CSL Link Ekuitas Terhadap Tolok Ukur
YTD
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 14 Juni 2010 NAB per Unit
Tolok Ukur Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Dana Kelolaan miliar
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 3,00% Kode Bloomberg CSLEKSY
Saham Syariah 80 - 100%
Pasar Uang Syariah 0 - 20%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Astra International - Saham
Charoen Pokphand Indonesia - Saham
Indofood CBP - Saham
Telekomunikasi Indonesia - Saham
Unilever Indonesia - Saham
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link Ekuitas Syariah 5,96% -20,19% -27,97% -26,64% -26,50%
CSL Link Ekuitas SyariahTolok Ukur - ISSI 8,12% -16,33% -23,55% -22,83% -23,12%
Tolok Ukur
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
1.126,31Rp
12,63%
27,66%
/ PROFIL RISIKO
Untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang dengan
mengkapitalisasi pertumbuhan pasar saham di Indonesia,
terutama pada saham-saham syariah.
41,89Rp
Sejak Awal
CSL LINK EKUITAS SYARIAH
April- 20
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan
sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April.
Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga
total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
89,03%
10,97%
Komposisi Aset
Saham Syariah
Pasar UangSyariah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
CSL Link Ekuitas Syariah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
-26,64%
-22,83%
-30% -25% -20% -15% -10% -5% 0%
CSL Link Ekuitas Syariah
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja CSL Link Ekuitas Syariah Terhadap Tolok Ukur
YTD
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada,Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa sahamToronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Unit bisnis syariah dibentuk pada Desember 2010 dan jalur distribusi agency khusus syariah beroperasi pertama kalipada Juli 2014. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) Syariah Sun Life mencapai 248% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan olehpemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 14 Desember 2018 NAB per Unit
Tolok Ukur MSCI Emerging Markets Net TR (NDUEEGF) Dana Kelolaan juta
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFGEME
Saham 67% - 100%
Obligasi dan/ Pasar Uang 0% - 33%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
SISF Global Emerging Market Opportunities - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
GEMEF USD Global Emerging Market Equity Fund 9,97% -17,10% -12,54% -19,76% -8,92%
Tolok Ukur Tolok Ukur - NDUEEGF 9,16% -12,52% -10,50% -16,88% -12,00%
Tolok Ukur
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
GLOBAL EMERGING MARKET EQUITY FUND
Sejak Awal
2,26%
-1,62%
/ PROFIL RISIKO
Untuk menyediakan pertumbuhan pendapatan dan modal dengan berinvestasi pada
ekuitas perusahaan di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Dana Investasi akan
menginvestasikan setidaknya dua pertiga dari asetnya ke dalam saham perusahaan di
market negara-negara berkembang di seluruh dunia.
April- 20
1,0226USD
26,06USD
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam
mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi
kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10%
menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi
0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Reksadana
Kas
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
USD GEMEF
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
-19,76%
-16,88%
-25% -20% -15% -10% -5% 0%
GEMEF
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Global Emerging Market Equity Fund Terhadap Tolok Ukur
YTD
0,70
0,80
0,90
1,00
1,10
1,20
1,30
1,40
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 13 Desember 2018 NAB per Unit
Tolok Ukur MSCI World TR Net (NDDUWI) Dana Kelolaan juta
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Kode Bloomberg SLFGYEF
Saham 67 - 100%
Obligasi dan/Pasar Uang 0 - 33%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
SISF Global Equity Yield - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
GYEF USD Global Yield Equity Fund 4,58% -24,89% -24,98% -29,48% -26,07%
Tolok Ukur Tolok Ukur - NDDUWI 10,92% -11,89% -7,29% -12,23% -4,00%
Tolok Ukur
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Sejak Awal
-18,30%
6,76%
Untuk menyediakan pertumbuhan pendapatan dan modal dengan berinvestasi pada
ekuitas perusahaan di seluruh dunia. Dana Investasi akan menginvestasikan setidaknya
dua pertiga dari asetnya pada ekuitas perusahaan di seluruh dunia yang hasil
dividennya terdiversifikasi secara agregat lebih besar dari hasil rata-rata pasar.
6,16USD
April- 20
GLOBAL YIELD EQUITY FUND
0,8170USD
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Reksadana
Kas
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
USD GYEF
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
-29,48%
-12,23%
-40% -30% -20% -10% 0%
GYEF
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Global Yield Equity Fund Terhadap Tolok Ukur
YTD
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
1,10
1,20
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 14 Desember 2018 NAB per Unit
Tolok Ukur BBG Barclays Global HYxCMBSxEMG USD Hedged (H10983US) Dana Kelolaan juta
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,75% Kode Bloomberg SLFHYIF
Obligasi 67 - 100%
Pasar Uang 0 - 33%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
SISF Global High Yield - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
HYIF USD High Yield Income Fund 5,82% -12,05% -9,61% -11,98% -8,06%
Tolok Ukur Tolok Ukur - H10983US 4,88% -8,87% -6,61% -8,75% -3,82%
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan pendapatan dan pertumbuhan modal dengan
berinvestasi pada obligasi di bawah investment grade yang
diterbitkan di seluruh dunia. Dana Investasi akan
menginvestasikan setidaknya dua pertiga dari asetnya dalam
obligasi yang memiliki peringkat kredit di bawah investment grade
(sebagaimana diukur oleh Standard & Poor's atau lembaga
pemeringkat kredit lainnya yang setara).
/ PROFIL RISIKO
Sejak Awal
-0,97%
2,63%
7,40USD
April- 20
HIGH YIELD INCOME FUND
0,9903USD
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di
Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju
penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,
indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu
sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Reksadana
Kas
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
USD HYIF
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
-11,98%
-8,75%
-14,0% -12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0%
HYIF
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja High Yield Income Fund Terhadap Tolok Ukur
YTD
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
1,10
1,20
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasiyang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasidapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28 Desember 2018 NAB per Unit
Tolok Ukur BBG Barclays Global Aggregate Bond Index (LEGATRUH) Dana Kelolaan juta
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 1,75% Kode Bloomberg SLFGBIF
Obligasi 67 - 100%
Pasar Uang 0 - 33%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
SISF Global Bond - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
GBIF USD Global Bond Income Fund 4,05% -1,55% -0,83% -0,30% 3,39%
Tolok Ukur Tolok Ukur - LEGATRUH 1,62% 1,26% 2,76% 3,06% 8,25%
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Sejak Awal
4,73%
11,69%
Untuk memberikan pertumbuhan modal dan pendapatan dengan berinvestasi pada
obligasi. Dana Investasi menginvestasikan setidaknya dua pertiga dari asetnya pada
obligasi dengan peringkat kredit investment grade atau sub-investment grade peringkat (
sebagaimana diukur oleh Standard & Poor's atau lembaga pemeringkat kredit lainnya yang
setara) yang diterbitkan oleh pemerintah, lembaga pemerintah, supra-nasional dan
perusahaan di seluruh dunia dalam berbagai mata uang.
8,25USD
April- 20
GLOBAL BOND INCOME FUND
1,05USD
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
96%
4%
Komposisi Aset
Reksadana
Kas
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
USD GBIF
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
-0,30%
3,06%
-0,5% 0,0% 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 2,5% 3,0% 3,5%
GBIF
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Global Bond Income Fund Terhadap Tolok Ukur
YTD
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkandi bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
0,85
0,90
0,95
1,00
1,05
1,10
1,15
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 2
0
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 17 Desember 2018 NAB per Unit
Tolok Ukur ICE BofAML 0-3 Month US Treasury Bill Index (G0B1 Index) Dana Kelolaan juta
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 0,50% Kode Bloomberg SLFGMMF
Obligasi dan/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
SISF US Dollar Liquidity - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
MMF USD Money Market Fund 0,10% 0,32% 0,63% 0,44% 1,46%
Tolok Ukur Tolok Ukur - G0B1 0,00% 0,33% 0,74% 0,48% 1,88%
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Sejak Awal
2,12%
2,79%
Dana investasi bertujuan untuk mitigasi kerugian saat kondisi pasar bearish, serta
memberikan penghasilan dengan berinvestasi dalam obligasi jangka pendek
dalam mata uang dolar AS. Mitigasi kerugian tidak dapat dijamin.
22,97USD
April- 20
MONEY MARKET FUND
1,02USD
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di
Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju
penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,
indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu
sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
100%
Komposisi Aset
Reksadana
Kas
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
USD MMF
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
0,44%
0,48%
0,0% 0,1% 0,2% 0,3% 0,4% 0,5%
MMF
Tolok Ukur
Perbandingan Kinerja Money Market FundTerhadap Tolok Ukur
YTD
0,99
1,00
1,01
1,01
1,02
1,03
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layananproduk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaituKanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan dibursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Sep-11 NAB per Unit
Tanggal Jatuh Tempo 28-Sep-21 High water mark per 28 Januari 2020
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana
BNP Paribas Ekuitas - Reksadana
FR0053 - Obligasi
Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link Premier I 0,34% -2,76% -2,09% -2,65% -0,86%
HWM dibandingkan NAB aktual 3,45% 0,26% 0,94% 0,37% 2,22%
CSL Link Premier I
HWM I
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar
saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya
high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit
tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link
Premier I. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier I semenjak
peluncurannya.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
39,13%
Sejak Awal
34,94%
1.349,37Rp
1.391,26Rp
8,50Rp
CSL LINK PREMIER I
April- 20
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
CSL LINK PREMIER I
93,37%
6,63%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-2,65%
0,37%
-3,0% -2,5% -2,0% -1,5% -1,0% -0,5% 0,0% 0,5% 1,0%
CSL Link Premier I
HWM I
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier I Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.300
1.310
1.320
1.330
1.340
1.350
1.360
1.370
1.380
1.390
1.400
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Nov-11 NAB per Unit
Tanggal Jatuh Tempo 28-Nov-21 High water mark per 28 Januari 2020
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
FR0053 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier II 0,09% -4,61% -3,85% -4,47% -1,10% 30,63%CSL Link Premier IIHWM dibandingkan NAB aktual 5,28% 0,34% 1,13% 0,49% 4,03% 37,41%HWM II
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
CSL LINK PREMIER II
April- 20
1.306,34Rp
1.374,12Rp
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan
tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah
harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama
berjalannya CSL Link Premier II. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link
Premier II semenjak peluncurannya.
1,65Rp
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
96,82%
3,18%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko -Obligasi Pemerintah
Aset Berisiko - Saham,Kas, Reksa Dana, ObligasiNon-Pemerintah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-4,47%
0,49%
-5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
CSL Link Premier II
HWM II
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier II Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.250
1.270
1.290
1.310
1.330
1.350
1.370
1.390
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Se
p 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
CSL LINK PREMIER II
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Dec-11 NAB per Unit 1.276,26Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Des-21 High water mark per 28 Januari 2020 1.341,75Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 1,16Rp miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
FR0053 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier III 0,07% -4,65% -3,97% -4,55% -2,04% 27,63%CSL Link Premier IIIHWM dibandingkan NAB aktual 5,21% 0,25% 0,95% 0,34% 2,99% 34,18%
HWM III
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan
tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah
harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama
berjalannya CSL Link Premier III. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link
Premier III semenjak peluncurannya.
CSL LINK PREMIER III
April- 20
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan
4% akibat kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa
dan Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal
April menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah
memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia
Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar
1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5%
pada bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen
pada bulan April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di
BBB akan tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu,
stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield
menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi
pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika
dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-
on-Year (YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan
terjadi deflasi pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi.
Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu
sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%,
penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca
perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh
penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam
mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran
minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan
pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM).
95,73%
4,27%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
CSL LINK PREMIER III
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-4,55%
0,34%
-5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
CSL Link Premier III
HWM III
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier III Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.240
1.260
1.280
1.300
1.320
1.340
1.360
Apr
19
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakanpenyedia layanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi dipasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam danBermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun(unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian.Informasi yang disajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya.Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Feb-12 NAB per Unit 1.222,24Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Feb-22 High water mark per 28 Januari 2020 1.303,28Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 2,79Rp miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
FR0053 - Obligasi
FR0061 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak AwalCSL Link Premier IV -0,17% -5,93% -5,35% -5,80% -3,19% 22,22%
CSL Link Premier IVHWM dibandingkan NAB aktual 6,45% 0,30% 0,93% 0,45% 3,23% 30,33%
HWM IV
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar saham,
obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya high water mark
pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang
bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link Premier IV. Ada 96 tanggal ulang
bulan untuk CSL Link Premier IV semenjak peluncurannya.
/ PROFIL RISIKO
CSL LINK PREMIER IV
April- 20
CSL LINK PREMIER IV
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk
menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22
Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat
lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan
sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir
April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun
sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini
mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum
dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
93,76%
6,24%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-5,80%
0,45%
-7,0% -6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
CSL Link Premier IV
HWM IV
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier IVTerhadap Tolok Ukur
YTD
1.200
1.220
1.240
1.260
1.280
1.300
1.320
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Se
p 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkandi bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited),jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Mar-12 NAB per Unit 1.213,53Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Mar-22 High water mark per 28 Januari 2020 1.295,79Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 1,88Rp miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
FR0053 - Obligasi
FR0061 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier V -0,11% -6,02% -5,56% -5,97% -3,85% 21,35%
HWM dibandingkan NAB aktual 6,66% 0,35% 0,84% 0,40% 2,66% 29,58%CSL Link Premier VHWM V
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mencapai high
water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit
tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL
Link Premier V. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier V
semenjak peluncurannya.
CSL LINK PREMIER V
April- 20
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva kasus baru
yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat kematian di
Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan laju
penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara,
indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu
sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada bulan
April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April datang dari
S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan outlook dari
stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat menyentuh level
Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari
obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi
sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan
bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year (YoY),
sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada sektor
transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020
juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat
konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data
neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan
ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan
ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
96,48%
3,52%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas, ReksaDana, Obligasi Non-Pemerintah
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
-5,97%
0,40%
-7,0% -6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
CSL Link Premier V
HWM V
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier V Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.180
1.200
1.220
1.240
1.260
1.280
1.300
1.320
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Ju
l 1
9
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
CSL LINK PREMIER V
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalam laporanini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dan tidak adajaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Apr-12 NAB per Unit
Tanggal Jatuh Tempo 28-Apr-22 High water mark per 28 Januari 2020
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
FR0053 - Obligasi
FR0061 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun
CSL Link Premier VI 0,03% -5,42% -4,90% -5,37% -3,48%
CSL Link Premier VIHWM dibandingkan NAB aktual 6,11% 0,34% 0,89% 0,39% 2,39%HWM VI
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
22,78%
30,25%
Sejak Awal
1.227,81Rp
1.302,48Rp
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar
saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya
high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit
tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link
Premier VI. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier VI semenjak
peluncurannya.
3,80
CSL LINK PREMIER VI
April- 20
CSL LINK PREMIER VI
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
94,72%
5,28%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside PotentialHigher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
-5,37%
0,39%
-6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
CSL Link Premier VI
HWM VI
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier VI Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.200
1.220
1.240
1.260
1.280
1.300
1.320
Apr
19
Me
i 1
9
Ju
n 1
9
Ju
l 1
9
Ag
u 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihirasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalamlaporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dantidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Jun-12 NAB per Unit 1.232,93Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Jun-22 High water mark per 28 Januari 2020 1.316,84Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 3,26Rp miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana
BNP Paribas Ekuitas - Reksadana
FR0061 - Obligasi
Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier VII 0,10% -5,96% -5,58% -6,07% -4,26% 23,29%
CSL Link Premier VIIHWM dibandingkan NAB aktual 6,91% 0,44% 0,85% 0,32% 2,25% 31,68%
HWM VII
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan
tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah
harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama
berjalannya CSL Link Premier VII. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link
Premier VII semenjak peluncurannya.
CSL LINK PREMIER VII
April- 20
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4%
akibat kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan
Amerika. Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April
menjadi 8%. Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang
PSBB sampai dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam
mata uang Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5%
pada bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada
bulan April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan
tetapi menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya
Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level
7,8 pada akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia
sebanyak Rp2 triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total
outstanding-nya, level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret
yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-
Year (YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi
deflasi pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi.
Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu
sebesar 2,97% YoY dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%,
penurunan impor, serta penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan
bulan Maret tercatat surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang
lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi
akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya
bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah
juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan
guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
92,13%
7,87%Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside PotentialHigher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
-6,07%
0,32%
-7,0% -6,0% -5,0% -4,0% -3,0% -2,0% -1,0% 0,0% 1,0%
CSL Link Premier VII
HWM VII
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier VII Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.200
1.220
1.240
1.260
1.280
1.300
1.320
1.340
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Ja
n 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Ap
r 20
Kinerja Dana Investasi
CSL LINK PREMIER VII
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Nov-12 NAB per Unit 1.159,57Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Nov-22 High water mark per 28 Oktober 2019 1.280,26Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 866,47Rp Juta
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
FR0061 - Obligasi
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier VIIICSL Link Premier VIII -0,16% -6,78% -9,10% -6,87% -4,54% 15,96%HWM VIII HWM dibandingkan NAB aktual 10,23% 2,92% 0,36% 2,82% 5,39% 28,03%
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar
saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya
high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit tertinggi
pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link Premier
VIII. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier VIII semenjak
peluncurannya.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
/ PROFIL RISIKO
CSL LINK PREMIER VIII
April- 20
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat
kurva kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Tingkat kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%.
Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai
dengan 22 Mei. Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang
Rupiah menguat lebih rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan
April datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi
menurunkan outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah
bahkan sempat menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada
akhir April. Investor asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2
triliun sehingga total kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya,
level ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi
pada sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan
ekonomi kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY
dikarenakan turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta
penurunan belanja pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat
surplus USD740 juta disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan
penurunan impor. Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI
mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit
dan pembayaran minimum dari 10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut
mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi 0% selama 6 bulan guna
membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
87,07%
12,93%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas,Reksa Dana, Obligasi Non-Pemerintah
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Moderate
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive
-6,87%
2,82%
-8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0% 4,0%
CSL Link Premier VIII
HWM VIII
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier VIII Terhadap Tolok Ukur
YTD
1.050
1.100
1.150
1.200
1.250
1.300
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Sep 1
9
Okt 19
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
CSL LINK PREMIER VIII
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yangdisajikan dalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapatmemberikan keuntungan atau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utamadunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Lifediperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526%(unaudited), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 29-Apr-13 NAB per Unit 1.023,94Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Apr-23 High water mark per 29 Januari 2018 1.123,16Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 7,81Rp miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana
BNP Paribas Ekuitas - Reksadana
FR0061 - Obligasi
FR0063 - Obligasi
Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier IX -0,09% -8,28% -7,48% -7,58% -5,82% 2,39%
CSL Link Premier IXHWM dibandingkan NAB aktual 9,59% 0,61% 1,49% 1,37% 3,31% 12,32%
HWM IX
April- 20
CSL LINK PREMIER IX
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di
pasar saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan
tercapainya high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark
adalah harga unit tertinggi pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun
pertama berjalannya CSL Link Premier IX. Ada 96 tanggal ulang bulan untuk
CSL Link Premier IX semenjak peluncurannya.
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
/ PROFIL RISIKO
Bagaimana Kondisi Pasar?
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor.
Dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan
relaksasi kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari
10% menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak
menjadi 0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
99,50%
0,50%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - Obligasi Pemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas, ReksaDana, Obligasi Non-Pemerintah
940 960 980
1.000 1.020 1.040 1.060 1.080 1.100 1.120 1.140
Apr
19
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Agu 1
9
Se
p 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Fe
b 2
0
Ma
r 20
Ap
r 2
0
Kinerja Dana Investasi
Bagamana Perkembangan Kinerja Unit Link?
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
-7,58%
1,37%
-10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0%
CSL Link Premier IX
HWM IX
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier IX Terhadap Tolok Ukur
YTD
CSL LINK PREMIER IX
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedialayanan produk proteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia,yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkandi bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desmber 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauhmelebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikandalam laporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntunganatau kerugian dan tidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.
Laporan Kinerja BulananDana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia
Tanggal Peluncuran 28-Nov-13 NAB per Unit 1.232,83Rp
Tanggal Jatuh Tempo 28-Nov-23 High water mark per 29 Januari 2018 1.412,79Rp
Biaya Manajemen Tahunan (Max) 2,50% Dana Kelolaan 4,75Rp miliar
RD Saham/Saham 0 - 100%
RD Pendapatan Tetap/Obligasi 0 - 100%
RD Pasar Uang/Pasar Uang 0 - 100%
PENEMPATAN TERATAS (dalam urutan abjad)
Ashmore Dana Progresif Nusantara - Reksadana
BNP Ekuitas Paribas - Reksadana
FR0063 - Obligasi
FR0070 - Obligasi
Schroder Dana Prestasi Plus - Reksadana
Kinerja Dana Investasi 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan YTD 1 Tahun Sejak Awal
CSL Link Premier X 0,38% -10,61% -10,53% -10,71% -9,57% 23,28%
CSL Link Premier XHWM dibandingkan NAB aktual 15,04% 2,44% 2,53% 2,33% 3,63% 41,28%
HWM X
/ PROFIL RISIKO
Untuk menyediakan keuntungan modal jangka panjang melalui investasi di pasar
saham, obligasi, dan pasar uang di Indonesia, serta mengupayakan tercapainya
high water mark pada saat jatuh tempo. High water mark adalah harga unit tertinggi
pada tanggal ulang bulan selama 8 tahun pertama berjalannya CSL Link Premier X.
Ada 96 tanggal ulang bulan untuk CSL Link Premier X semenjak peluncurannya.
April- 20
CSL LINK PREMIER X
PT Sun Life Financial Indonesia, Menara Sun Life Lt. 12, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
CSL LINK PREMIER X
Bagaimana Perkembangan Kinerja Unit Link? Bagaimana Kondisi Pasar?
88,98%
11,02%
Komposisi Aset
Aset Bebas Risiko - ObligasiPemerintah
Aset Berisiko - Saham, Kas, ReksaDana, Obligasi Non-Pemerintah
-10,71%
2,33%
-12,0% -10,0% -8,0% -6,0% -4,0% -2,0% 0,0% 2,0% 4,0%
CSL Link Premier X
HWM X
Perbandingan Kinerja CSL Link Premier X Terhadap Tolok Ukur
YTD
Higher Risk Tolerance - Higher Upside Potential Lower Risk Tolerance - Lower Upside Potential
Aggressive Moderate
1.100
1.150
1.200
1.250
1.300
1.350
1.400
1.450
Ap
r 1
9
Me
i 1
9
Jun 1
9
Jul 19
Ag
u 1
9
Sep 1
9
Okt 1
9
No
v 1
9
De
s 1
9
Jan 2
0
Feb
20
Ma
r 20
Apr
20
Kinerja Dana Investasi
CSL LINK PREMIER X
TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
TUJUAN INVESTASI TARGET ALOKASI DANA INVESTASI
Sun Life adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional yang didirikan pada 1865 dan berasal dari Kanada. Sun Life merupakan penyedia layanan produkproteksi dan pengelolaan kekayaan untuk nasabah individu dan korporat. Sun Life dan para mitranya saat ini beroperasi di pasar utama dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat,Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Tiongkok, Malaysia, Vietnam dan Bermuda. Sun Life diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York(NYSE), dan Filipina (PSE) dengan kode saham SLF.
Di Indonesia, Sun Life mulai beroperasi sejak 1995. Pada 31 Desember 2019, rasio Risk Based Capital (RBC) konvensional Sun Life mencapai 526% (unaudited), jauh melebihi rasiominimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120% dengan total aset perusahaan sebesar Rp 13,13 triliun (unaudited).
Setelah mengalami penurunan pada bulan Maret, sepanjang bulan April Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dalam mata uang Rupiah mengalami kenaikan 4% akibat kurva
kasus baru yang mulai melandai di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Tingkat
kematian di Indonesia juga menurun dari 9% pada awal April menjadi 8%. Untuk menahan
laju penyebaran virus, pemerintah memperpanjang PSBB sampai dengan 22 Mei.
Sementara, indeks MSCI Asia Pasific ex-Japan dalam mata uang Rupiah menguat lebih
rendah yaitu sebesar 1,85%.
Indeks harga obligasi yang tertuang pada IBPRTRI indeks menguat sebesar 1,5% pada
bulan April setelah terkoreksi hampir 5% pada bulan Maret. Sentimen pada bulan April
datang dari S&P yang menetapkan rating Indonesia tetap di BBB akan tetapi menurunkan
outlook dari stabil menjadi negatif. Namun begitu, stabilnya Rupiah bahkan sempat
menyentuh level Rp14.882 membuat yield menguat ke level 7,8 pada akhir April. Investor
asing keluar dari obligasi pemerintah Indonesia sebanyak Rp2 triliun sehingga total
kepemilikan menjadi sebesar 31,7% dari total outstanding-nya, level ini mengalami
penurunan jika dibandingkan bulan Maret yang mencapai 32,6%.
Inflasi pada bulan April tumbuh di bawah perkiraan yaitu sebesar 2,67% Year-on-Year
(YoY), sementara inflasi inti stabil di level 2,85%. Hal ini disebabkan terjadi deflasi pada
sektor transportasi dan komunikasi akibat PSBB yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi
kuartal I 2020 juga tumbuh di bawah ekspektasi yaitu sebesar 2,97% YoY dikarenakan
turunnya tingkat konsumsi dari 5% ke 2,8%, penurunan impor, serta penurunan belanja
pemerintah. Data neraca perdagangan bulan Maret tercatat surplus USD740 juta
disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih kecil dibandingkan penurunan impor. Dalam
mengatasi pelemahan ekonomi akibat COVID-19, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi
kredit seperti diturunkannya bunga kartu kredit dan pembayaran minimum dari 10%
menjadi 5%. Pemerintah juga turut mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak menjadi
0% selama 6 bulan guna membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Laporan ini dibuat oleh Sun Life yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, untuk keperluan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran penjualan, atau permohonan pembelian. Informasi yang disajikan dalamlaporan ini adalah benar pada saat informasi dibuat berdasarkan data yang diperoleh Sun Life namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Investasi dapat memberikan keuntungan atau kerugian dantidak ada jaminan atas hal tersebut. Kinerja masa lampau bukan merupakan indikasi atas kinerja masa depan.