Summary Solomon Chap 11 12

56
BAB 11 Standar-Standar Akuntansi dan Kebijakan Publik Penelitian empiris, terutama dalam hubungannya antara angka-angka akuntansi dan harga-harga surat-surat berharga, mempunyai implikasi-implikasi bagi kebijakan akuntansi akan tetapi tidak dapat menentukan standar akuntansi apa yang seharusnya disusun. Setelah hal ini telah diterima, pencarian untuk kriteria untuk penyusunan standar pada umumnya dipisahkan antara kriteria-kriteria yang menekankan pada dampak dari standar-standar pada kesejahteraan sosial dan kriteria-kriteria yang memandang tugas akuntansi sebagai yang memberikan informasi untuk membantu pembuatan keputusan. Tentu saja, untuk menyajikan kriteria-kriteria ini meskipun kriteria- kriteria tersebut tidak sesuai adalah menyesatkan, untuk kontribusi pokok akuntansi terhadap kesejahteraan sosial adalah dalam memberikaan informasi yang berguna. 1 Apakah mempunyai tujuan yang lain, tentu saja, dapat diperdebatkan. 1

description

Summary Solomon Chap 11 12

Transcript of Summary Solomon Chap 11 12

Page 1: Summary Solomon Chap 11 12

BAB 11

Standar-Standar Akuntansi dan

Kebijakan Publik

Penelitian empiris, terutama dalam hubungannya antara angka-angka akuntansi dan

harga-harga surat-surat berharga, mempunyai implikasi-implikasi bagi kebijakan

akuntansi akan tetapi tidak dapat menentukan standar akuntansi apa yang seharusnya

disusun. Setelah hal ini telah diterima, pencarian untuk kriteria untuk penyusunan

standar pada umumnya dipisahkan antara kriteria-kriteria yang menekankan pada

dampak dari standar-standar pada kesejahteraan sosial dan kriteria-kriteria yang

memandang tugas akuntansi sebagai yang memberikan informasi untuk membantu

pembuatan keputusan. Tentu saja, untuk menyajikan kriteria-kriteria ini meskipun

kriteria-kriteria tersebut tidak sesuai adalah menyesatkan, untuk kontribusi pokok

akuntansi terhadap kesejahteraan sosial adalah dalam memberikaan informasi yang

berguna.1 Apakah mempunyai tujuan yang lain, tentu saja, dapat diperdebatkan.

Konsekuensi-Konsekuensi Ekonomi dari Akuntansi

Pihak-pihak yang menekankan pada implikasi-implikasi akuntansi pada

kesejahteraan sosial mempunyai pertimbangan-pertimbangan lain dalam pikirannya.

Mereka menyatakan bahwa konsekuensi-konsekuensi ekonomi (atau konsekuensi-

konsekuensi yang seringkali terjadi) dari akuntansi berjalan di luar pergerakan-

pergerakan harga dalam suatu pasar efisien, karena konsekuensi-konsekuensi

akuntansi tersebut juga mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang merupakan milik

pribadi atau perusahaan-perusahaan publik yang sahamnya jarang diperdagangkan.1

1 Tidak terdapat suatu batasan terhadap konsekuensi-konsekuensi, politik sebagaimana ekonomi, yang telah diatributkan pada akuntansi. Salah satu dari yang paling menarik perhatian adalah anjuran bahwa

1

Page 2: Summary Solomon Chap 11 12

Akuntansi mempengaruhi transfer kekayaan dan jadi distribusi dari kekayaan dalam

masyarakat. Melalui hal itu, dan melalui kenyataan yang dapat diberikan pada

ketertarikan relatif dari cara-cara alternatif dalam menggunakan sumber-sumber daya,

hal itu akan mempengaruhi alokasi dari sumber-sumber daya.

Konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari pilihan-pilihan kebijakan akuntansi

membuktikan diri mereka sendiri dalam cara-cara yang berbeda, baik itu karena

terdapat pengaruh-pengaruh riil dari pilihan-pilihan tersebut, karena orang mengamati

pengaruh-pengaruh tertentu, atau karena mereka mengharapkan pengaruh-pengaruh

tertentu untuk mengikuti dan memodifikasi sesuai dengan perilaku mereka.

Konsekuensi yang paling nyata dari suatu aturan pengukuran yang diperintahkan

yang mempengaruhi earnings akan diharapkan untuk menjadi suatu perubahan dalam

harga pasar dari surat-surat berharga perusahaan yang dipengaruhi. Seperti yang telah

kita lihat, penelitian pasar efisien telah menolak keraguan pada pengaruh-pengaruh

dari suatu perubahan seperti itu yang tidak disertai dengan pengungkapan baru

apapun, setidaknya pada bagian dari pasar yang secara dekat diamati oleh para analis.

Akan tetapi dalam kasus apapun, konsekuensi-konsekuensi ekonomi tidak berhenti di

sana. Aturan-aturan pengukuran akuntansi mempengaruhi hubungan kontraktual dari

sekian banyak jenisnya. Pembayaran insentif pada para manajer dapat dihubungkan

pada earnings, dan prospek gaji dan promosi dari seorang manajer, meskipun ketika

tidak ada bentuk insentif, biasanya akan dipengaruhi oleh keberhasilannya seperti

yang diukur dengan profitabilitas dari unit yang dipimpin oleh manajer tersebut.

Hubungan-hubungan kontraktual lainnya yang dapat dipengaruhi adalah hubungan-

seorang akuntan akan bertanggung jawab karena menyebabkan Pemberontakan Indian! Pemberontakan tersebut dikatakan untuk menjadi dipercepat dengan suatu rumor bahwa peluru-peluru untuk sebuah senapan yang dikeluarkan oleh East India Company pada tentara-tentaranya disemir dengan campuran lemak babi dan lemak sapi. Sepoy (prajurit orang India di ketentaraan Inggris) biasanya sedikit diluar ujung dari peluru tersebut dituangkan bubuk dalam tong. Jika rumor tersebut adalah benar, baik itu orang-orang Hindu dan Islam akan dinodai. Seorang pahlawan dari novel John Masters, Nightrunners of Bengal (Pelari-Pelari Malam dari Bengal) (Michael Joseph, 1951), seorang kapten dari pasukan infanteri, merenungkan sebagai berikut: “Suatu kebodohan yang sangat tidak dapat dipercaya untuk dilakukan! Hal itu dapat dengan mudah menjadi benar. Beliau dapat hanya melihat beberapa akuntan terkutuk—kemungkinan besar dikirim dari Inggris dengan perintah untuk melalukan sesuatu mengenai ketidakefisienan Anglo-India yang terkenal—meningkatkan penjumlahannya dan menghitung bahwa dia dapat menghemat ribuan bagian dari suatu pice pada setiap peluru-peluru tersebut.”

2

Page 3: Summary Solomon Chap 11 12

hubungan kontraktual antara para debitur dan para kreditur. Kontrak-kontrak obligasi

dan perjanjian-perjanjian pinjaman lainnya seringkali mensyaratkan bahwa rasio

maksimum tertentu, seperti hutang/ekuitas, bunga/earnings, atau dividen/earnings,

tidak harus dilebihkan. Suatu perubahan dalam aturan-aturan dengan mana earnings

diukur akan meletakkan perusahaan dalam keadaan gagal bayar (default) kecuail

masalah-masalah kontrak yang mensyaratkan yang mana hal ini akan

diinterprestasikan dalam kesesuaiannya dengan GAAP pada tanggal kontrak dibuat

atau kecuali kontrak-kontrak tersebut dimodifikasi ketika aturan-aturan akuntansi

berubah. Sebagai contoh, pembebanan yang disyaratkan mengenai pengeluaran-

pengeluaran R&D berdasarkan SFAS No. 2 mengurangi earnings dan aktiva dari

perusahaan yang sebelumnya kapitalisasi R&D dibawah pengeluaran-pengeluaran

R&D berdasarkan kapitalisasi, dan kerusakan terhadap posisi kontraktual dari

beberapa perusahaan akan dapat dihasilkan.

Jenis konsekuensi-konsekuensi ekonomi lain dari aturan-aturan pengukuran

akuntansi mungkin dikutip. Diragukan bahwa earnings ditekan oleh suatu aturan

akuntansi (e.g., SFAS No. 2 mengenai gains R&D) akan mengurangi minat

perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan modal dengan tujuan untuk

melaksanakan ekspansi. Earnings yang berkuran akan membuat lebih sulit bagi

perusahaan-perusahaan seperti itu untuk mengluarkan hutang atau dengan cara lain

memperoleh kredit. Perusahaan-perusahaan mungkin menahan dari memperoleh

kontrak-kontrak pemerintah karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat

memenuhi agen-agen yang mempunyai kontrak mengenai kelangsungan hidup

keuangan mereka sebagaimana yang dicerminkan dalam rasio profitabilitas atau

posisi keuangan. Penetapan harga utilitas umum mungkin dipengaruhi oleh gambaran

dari profitabilitas yang dilihat oleh komisi pembuat peraturan ketika komisi tersebut

menguji laporan keuangan utilitas tersebut. Kebijakan dividen dan perpajakan

mungkin terpengaruh. Terdapat suatu konsekuensi-konsekuensi ekonomi langsung,

juga, melalui penggunaan dari sumber-sumber daya dalam penyusunan, audit

(pemeriksaan), peraturan, dan interprestasi atas laporan-laporan keuangan itu sendiri.

3

Page 4: Summary Solomon Chap 11 12

Akhirnya, terdapat suatu konsekuensi-konsekuensi ekonomi jika perilaku manajemen

dipengaruhi oleh bagaimana kinerja diukur. Berkenaan dengan masalah-masalah

seperti hal-hal ini dapat dengan cepat mendorong pada suatu permintaan di mana

konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari akuntansi seharusnya menempati suatu

kedudukan pusat dalam pemikiran mengenai pihak-pihak yang menyusun standar-

standar akuntansi. Hal itu kemudian akan tetapi suatu langkah yang pendek terhadap

pemasukan politik dalam akuntansi.2

Beberapa Standar-Standar yang Sensitif Secara Politis3

Perhatian publik dengan masalah-masalah akuntansi, di luar terbatasnya

komunitas keuangan, adalah recent origin (berawal akhir-akhir ini). Dalam tahun

1962 administrasi Kennedy memperkenalkan suatu kredit pajak investasi yang telah

dimaksudkan untuk merangsang investasi dengan memberikan bantuan pajak

terhadap pihak-pihak yang berinvestasi dalam peralatan. Pemerintah mengharapkan

bantuan pajak ini dapat dibawa secara langsung terhadap kredit dari laporan laba rugi.

Pengaruh dari investasi baru, oleh karena itu, bertujuan untuk meningkatkan

keuntungan-keuntungan dalam tahun yang bersangkutan dalam mana investasi

berada. Bagaimanapun juga, hal ini bukanlah merupakan suatu perlakuan akuntansi

yang dipertimbangkan oleh sebagian besar dari anggota-anggota dari Accounting

Principles Board (APB), dewan penyusun standar akuntansi pada saat itu. Dalam

pandangan dari APB, kredit pajak merupakan suatu pengurangan dalam biaya dari

peralatan. Dampaknya pada laba adalah oleh karena itu diakui melalui umur dari

peralatan tersebut, dengan mengurangkan beban penyusutan dalam laporan laba rugi.

Jadi, setiap dorongan terhadap investasi dari kredit tersebut akan terjadi secara

perlahan-lahan, tidak segera, sebagaimana yang dimaksudkan oleh pemerintah. Dasar

pemikiran dari pandangan ini adalah bahwa suatu keuntungan tidak dapat dihasilkan

hanya dari pembelian dari suatu aktiva akan tetapi hanya dari penggunaannya atau

4

Page 5: Summary Solomon Chap 11 12

mungkin dari penjualannya, dan itulah yang merupakan posisi yang diambil dalam

APB Opinion No. 2, Akuntansi untuk “Kredit Investasi” yang diterbitkan dalam bulan

Desember 1962. posisi tersebut kelihatannya didukung oleh aturan-aturan perpajakan

itu sendiri, yang mana memberikan bahwa untuk tujuan pajak penghasilan kredit

investasi tersebut diperlakukan sebagai suatu pengurangan dalam dasar dari properti.

Dewan itu sendiri, opini akuntansi yang lain, dan terutama kantor akuntan

publik “Delapan Besar”, kesemuanya terbagi dalam pendukung-pedukung dari

pendekatan “flow through” dan “deferral” (dampak segera dan dampak perlahan-

lahan pada laba). Mungkin pembagian opini ini membuat lebih mudah bagi SEC,

dengan mengetahui harapan-harapan pemerintah, agar dewan dapat bekerja dengan

lebih mudah, sebagaimana yang dilakukan daalam Accounting Series Release 96

(Januari 1963), yang menyatakan bahwa kedua perlakuan akuntansi mengenai kredit

pajak tersebut dapat diterima. Meskipun sebagaian besar dari Dewan tersebut tidak

mengubah pandangan mereka mengenai bagaimana kredit pajak harus

dipertimbangkan, Dewan ditekan untuk menerima posisi SEC, dan satu tahun

berikutnya, dalam bulan Maret 1964, APB mengeluarkan Opini No. 4,

mengumumkan bahwa kedua metode tersebut dapat diterima ketika mempertahankan

posisinya bahwa metode “deferral” lebih dipilih.

Perdebatan kredit pajak investasi dalam tahun 1962 sampai dengan tahun

1964 menunjukkan suatu penemuan dalam sejarah penyusunan standar akuntansi

sektor khusus, bagi hal itu membuat menjadi jelas tidak hanya di mana wewenang

puncak dlam masalah ini diandalkan, akan tetapi juga bahwa kebijakan akuntansi

yang diterbitkan dapat setiap waktu menjadi subordinasi terhadap pertimbangan-

pertimbangan politik. Masalah yang sama timbul lagi dalam tahun 1971, ketika

Konggres dengan undang-undang menduduki terlebih dahulu hak APB untuk

memerintahkan bagaimana kredit pajak investasi administrasi Johnson dipehitungkan

dengan secara eksplisit memberikan hak kepada bisnis untuk memilih bagaimana

mereka akan menghitung kredit tersebut.

5

Page 6: Summary Solomon Chap 11 12

Kedua kejadian kredit pajak investasi tersebut bukanlah merupakan peristiwa

yang terakhir di mana akuntansi dipertimbangkan mempunyi konsekuensi-

konsekuensi yang terlalu penting untuk ditinggalkan bagi para akuntan. Pengumuman

FASB mengenai akuntansi untuk akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan minyak dan

gas, SFAS No. 19 yang diterbitkan dalam bulan Desember 1977, dan pembatalan

sebagian dari pernyataan tersebut oleh SEC dalam bulan Agustus 1978 dengan

penerbitan ASR 253 menandai peristiwa yang dilaporkan secara publik ketiga pada

mana dewan penyusun standar akuntansi khusus di Amerika Serikat telah dibatalkan

oleh sebuah agen sektor publik. Akuntansi minyak dan gas telah dipertimbangkan

oleh APB dan kemudian oleh FASB sejak tahun 1970. Tentu saja, AICPA telah

menyelenggarakan suatu studi penelitan mengenai subyek tersebut seperti jauh

kebelakang pada tahun 1964. Krisis minyak yang diakibatkan oleh embargo OPEC

dalam tahun 1973 mendorong pada penandatanganan dalam hukum dalam bulan

Desember 1975 mengenai Undang-Undang Kebijakan Energi dan Konservasi.4

Undang-undang tersebut, di antara hal-hal yang lain, juga diperkuat oleh SEC

untuk menentukan aturan-aturan yang dapat diterapkan terhadap

seseorang yang bergerak di bidang produksi minyak mentah atau gas

alami, atau membuat efektif dengan pangakuan, atau dengan sarana-

sarana yang tepat lainnya mengindikasikan suatu penentuan untuk

mengandalkan pada, praktik-praktik akuntansi dikembangkan oleh

FASB, jika SEC dipastikan bahwa praktik tersebut akan diamati oleh

seseorang yang bergerak dibidang produksi minyak mentah atau gas

alami terhadap ruang lingkup yang sama akan menghasilkan jika SEC

telah menentukan praktik-praktik seperti itu dengan aturan.5

Undang-undang tersebut mengharuskan bahwa aturan akuntansi dikembangkan pada

akhir tahun 1977. FASB menghadapi tantangan ini dan menerbitkan SFAS No. 19

segera setelah tenggat waktu (deadline) yang ditentukan.

6

Page 7: Summary Solomon Chap 11 12

Pertanyaan yang paling kontroversial yang mana FASB akan menghadapinya

adalah perlakuan atas biaya dari aktivitas-aktivitas akuisisi, eksplorasi, dan

pengembangan minyak dan gas, dan, kecuali suatu perubahan radikal dalam GAAP

akan dilaksanakan, pilihannya berada di antara full costing (pembebanan penuh) dan

successful efforts costing (pembebanan usaha-usaha yang berhasil). Full costing

digunakan secara kasar oleh setengah perusahaan-perusahaan dalam industri,

meskipun perusahaan-perusahaan tersebut hanya terhitung sekitar 15% dari produksi

industri. Metode pembebanan tersebut telah menjadi digunakan secara luas hanya

sejak akhir tahun 1960-an. Pernyataan 19, paragraf 102, meringkas kedua metode

tersebut sebagai berikut:

Perbedaan prinsip di antara full costing dan successful efforts costing

yang berkenaan dengan biaya-biaya yang tidak dapat secara langsung

dikaitkan dengan penemuan atas cadangan minyak dan gas spesifik.

Berdasarkan full costing biaya-biaya tersebut dimajukan ke periode-

periode di masa yang akan datang sebagaimana biaya-biaya atas

cadangan-cadangan minyak dan gas pada umumnya; berdasarkan

successful efforts costing biaya-biaya tersebut dibebankan sebagai

beban. Full costing menganggap biaya atas aktivitas-aktivitas akuisisi

dan eksplorasi yang tidak berhasil sama pentingnya bagi penemuan

dari cadangan-candangan . . . Memunculkan suatu hubungan sebab

dan akibat yang langsung antara biaya yang terjadi dan cadangan-

cadangan spesifik yang ditemukan tidaklah relevan terhadap full

costing. Berdasarkan successfull efforts costing, bagaimanapun juga,

kecuali untuk biaya akuisisi dari properti, suatu hubungan langsung

antara biaya yang terjadi dan cadangan-cadangan spesifik yang

ditemukan adalah dibutuhkan sebelum biaya-biaya diidentifikasikan

dengan aktiva-aktiva, biaya-biaya atas aktivitas-aktivitas akuisisi dan

7

Page 8: Summary Solomon Chap 11 12

eksplorasi yang dikenal tidak akan mempunyai hasil dalam penemuan

cadangan-cadangan dibebankan pada beban.

Setelah menolak metode alternatif dari akuntansi untuk aktivitas-aktivitas

produksi minyak dan gas, seperti halnya akuntansi nilai penemuan, yang tidak benar-

benar mengandalkan suatu metode-metode pengalokasian biaya, dan kesadaran atas

perintahnya untuk mengurangi penyimpangan dan meningkatkan keseragaman dalam

akutansi untuk kejadian-kejadian dan kondisi-kondisi serupa, Dewan telah

mengambil suara 4 – 3 untuk mengharuskan semua produsen minyak dan gas untuk

menerapkan metode pembebanan successful efforts, sebagai pengecualian dari full

costing. Adalah layak untuk menyatakan bahwa dua dari tiga anggota-anggota yang

berbeda pendapat mendukung akuntansi nilai penemuan, suatu metode yang

mengakui sebagaimana pendapatan nilai dari tambahan-tambahan pada cadangan-

cadangan minyak dan gas, sedangkan orang ketiga yang berbeda pendapat berada

pada dasar pemikiran yang lain.

Standar-standar baru tersebut sangat ditentang dengan keras oleh sejumlah

perusahaan-perusahaan kecil yang telah menggunakan metode full costing; mereka

menggunakan setiap sarana-sarana pada penjualannya, termasuk permohonan pada

Kongres, untuk membuat standar disusun sebaliknya. Asersi pokok mereka adalah

bahwa successful efforts costing akan membuat mereka menunjukkan laba yang lebih

rendah, yang mana akan tidak mendorong untuk pencarian cadangan-cadangan baru.

Mereka menemukan seorang kampiun (juara) yang berani yaitu Senator Proximire

dari Winsconsin. Delapan bulan setelah SFAS No. 19 diterbitkan, SEC membatalkan

sebagian dari SFAS tersebut yang memperkarakan full costing dengan menerbitkan

ASR No. 253 dalam bulan Agustus 1978. Alasan yang diberikan oleh Komisi tersebut

untuk tindakan tersebut, yang mana dipercaya untuk dilakukan dengan sangat

menyesal, adala bahwa SFAS No. 19 tersebut tidak memenuhi bahwasannya baik itu

successful efforts costing maupun full costing dapat secara memenuhi mencerminkan

hasil-hasil dari aktivitas dalam industri minyak dan gas selama kedua metode tersebut

8

Page 9: Summary Solomon Chap 11 12

pada intinya didasarkan pada pengalokasian atas biaya-biaya historis dan juga

mengakui nilai dari tambahan-tambahan terhadap cadangan-cadangan. Komisi lebih

lanjut menyatakan maksudnya untuk mengembangkan suatu metode akuntansi yang

akan mengakui nilai dari cadangan-cadangan yang ditambahkan.6 Sebagai akibat dari

tindakan oleh SEC ini, FASB dalam bulan Februari 1979 menerbitkan SFAS No. 25,

Suspension of Certain Accounting Requirements for Oil and Gas Producing

Companies (Penangguhan atas Persyaratan-Persyaratan Akuntansi Tertentu untuk

Perusahaan-Perusahaan yang Memproduksi Minyak dan Gas), menangguhkan

persyaratan untuk menerapkan successful efforts costing, sedangkan menghapus atau

mengubah bagian-bagian lain dari Pernyataan 19. Tindakan oleh Dewan ini adalah

penting, karena ASR 253 hanya diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang subyek

terhadap yurisdiksi SEC, sedangkan SFAS 25 diterapkan pada semua perusahaan-

perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan GAAP. Suatu masalah yang besar

atas eksplorasi yang dibawa oleh para produsen independen yang kecil.

Beberapa aspek dari cerita ini mengundang komentar. Selama hal itu hanya

merupakan suatu contoh atas suatu benturan yang nyata antara SEC dan FASB.

Kejadian-kejadian kredit pajak investasi telah berkenaan dengan APB, prodecessor

(bentuk lama) FASB.

Hasil dari campur tangan SEC adalah untuk menghindari suatu tingkat

penyimpangan dalam metode akuntansi yang mana baik itu Dewan dan SEC

keduanya ingin untuk menghapusnya. Adalah suatu hal yang ironis bahwa Dewan

telah dikritik oleh agen politik (yaitu Moss Committee of the House of

Representatives7 dalam tahun 1976 dan Metcalf Committee8 dari Senat Amerika

Serikat dalam tahun 1977) untuk gagal menghapus penyimpangan yang tidak

diinginkan dalam metode-metode pelaporan. Lagi, ketika FASB berusaha untuk

mengurangi penyimpangan dalam Pernyataan 19, pengaruh-pengaruh politik telah

dibawa untuk berperan untuk menghentikan Pernyataan tersebut.

Campur tangan politik dalam contoh ini tidaklah dimotivasi oleh setiap

pengertian umum bahwa apa yang telah diperintahkan oleh Dewan dalam SFAS

9

Page 10: Summary Solomon Chap 11 12

No. 19 adalah bertentangan dengan kepentingan umum. Hal itu merupakan

kepentingan pribadi yang ditakuti bahwa mereka akan terluka oleh standar baru, dan

tekanan yang berusaha mereka gunakan, melalui konggres, menyebabkan SEC

bertindak.

Hal ini tidak untuk dikatakan bahwa successful efforts costing merupakan

suatu metode akuntansi yang secara keselurahan memenuhi bagi indutri minyak dan

gas. SEC adalah berhak untuk menunjukkan ketidakpuasannya dengan kedua metode

pembebanan tersebut, untuk alasan-alasan yang telah dibahas secara singkat.

Standar lain yang sangat kontroversial yang diumumkan oleh FASB adalah

SFAS No. 8, Accounting for the Translation of Foreign Currency Transactions and

Foreign Currency Financial Statements (Akuntansi untuk Translasi Transaksi-

Transaksi Mata Uang Asing dan Laporan Keuangan Mata Uang Asing), yang

diterbitkan dalam bulan Oktober 1975. Masalah dari kontroversi yang terbesar adalah

bekenaan dengan perlakuan atas hasil-hasil dari perusahaan afiliasi di luar negeri

ketika laporan keuangan mata uang asing perusahaan afiliasi ditranslasikan dalam

dolar Amerika Serikat untuk konsolidasi dengan laporan keuangan perusahaan induk

di Amerika Serikat. Subyeknya merupakan sesuatu yang kompleks dan dapat di sini

hanya dalam uraian yang sangat jelas. Standar tersebut, dengan menggunakan apa

yang disebut dengan metode temporal dari translasi, mengharuskan bahwa item-item

moneter dalam neraca perusahaan afiliasi dinyatakan dalam mata uang lokal, seperti

kas dan piutang serta hutang, ditranslasikan dalam dolar pada kurs saat ini (i.e., pada

kurs saat ini pada tanggal neraca). Aktiva-aktiva nonmoneter (dan kewajiban-

kewajiban nonmoneter, meskipun jarang ada) ditranslasikan pada kurs yang akan

ditentukan oleh dasar pengukuran yang digunakan untuk aktiva atau kewajiban

tersebut. Besarnya aktiva-aktiva nonmoneter—persediaan dan properti, plant, dan

peralatan—dibawa pada biaya historis (atau harga perolehan dikurangi dengan

penyusutan) berdasarkan GAAP, dan tingkat pertukaran (kurs) yang akan digunakan

adalah oleh karena itu kurs historis yang berlaku ketika aktiva-aktiva tersebut

diperoleh. Transaksi-transaksi pendapatan dan beban akan ditranslasikan pada apa,

10

Page 11: Summary Solomon Chap 11 12

sebagai pengaruhnya, yang merupakan suatu kurs rata-rata untuk periode akuntansi

tersebut, kecuali untuk beban penyusutan, yang ditranslasikan pada kurs historis yang

sama yang diterapkan pada aktiva-aktiva yang disusutkan.

Kontroversi yang ditimbulkan oleh standar ini diakibatkan dari ketentuan

standar tersebut bahwa keuntungan dan kerugian dari translasi melalui laporan laba

rugi. Dalam satu tahun dari kurs yang berfluktuasi, penggunaan dari kurs saat ini

untuk item-item moneter dan kurs historis untuk item-item nonmoneter

mengakibatkan suatu ketidakstabilan yang cukup tinggi dalam gambaran earnings

dari bisnis multinasional, suatu ketidakstabilan yang dapat menutupi keberhasilan

atau kegagalan yang mendasari dari operasi-operasi perusahaan. Hal itu disebut

dengan pengaruh yo-yo bahwa earnings yang menciptakan sekian banyak

pertentangan terhadap SFAS No. 8.

Protes dari multinasional untuk revisi atas SFAS No. 8 mendorong pada

penggantian dari SFAS tersebut dalam bulan Desember 1981 dengan SFAS No. 52,

Foreign Currency Translation (Translasi Mata Uang Asing). Pernyataan tersebut

menggunakan suatu pendekatan yang berbeda secara fundamental dari yang

digunakan dalam Pernyataan 8, dan keuntungan dan kerugian translasi pada

konsolidasi tidak masuk dalam laporan laba rugi akan tetapi dibawa secara langsung

pada bagian ekuitas pemilik dari neraca. Semua elemen-elemen laporan keuangan

ditranslasikan dengan menggunakan kurs saat ini. Hal itu berarti menggunakan kurs

pada tanggal neraca untuk aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban dan menggunakan

kurs rata-rata tertimbang untuk item-item laporan laba rugi.

Kedua standar yang baru saja dibahas—akuntansi minyak dan gas dan

translasi mata uang asing—keduanya meningkatkan ketidakpuasan, rupa-rupanya

dikarenakan anggapan konsekuensi-konsekuensi ekonomi standar tersebut, akan

tetapi untuk suatu alasan yang lebih fundamental. Kedua standar tersebut didasarkan

pada akuntansi biaya historis, dan keduanya oleh karena itu menghasilkan informasi

yang kurang efisien dalam relevansi dan representational faithfulness. Tindakan

11

Page 12: Summary Solomon Chap 11 12

pembetulan yang dilakukan sejauh ini tidak memperbaiki akar dari masalah-masalah

tersebut.

Perdebatan antara para pendukung akuntansi “successful efforts” dan “full

cost” yang menimbulkan penerbitan atas SFAS No. 19 oleh FASB dalam bulan

Desember 1977 dan yang mana, meskipun tidak terpecahkan, telah reda sejak

intervensi dari SEC dalam tahun 1978, benar-benar mengenai kedua metode tersebut

baik itu yang secara faithfull (dapat dipercaya) menunjukkan kinerja dari perusahaan-

perusahaan yang memproduksi minyak dan gas. Kinerja tersebut tidak dapat

memuaskan ditunjukkan oleh setiap metode yang tidak memperhatikan nilai dari

penemuan-penemuan minyak dan gas yang baru, sebagaimana yang dilakukan oleh

baik itu metode full cost maupun metode successful efforts. Untuk meragukan

mengenai jasa masing-masing dari kedua metode pengalokasian biaya tersebut ketika

tidak memperhatikan hasil-hasil yang diperoleh dari pengeluaran-pengeluaran yang

akan dialokasikan terlalu meremehkan mengenai apa yang benar-benar

dipertimbangkan oleh akuntansi. Pengukuran atas perubahan-perubahan dalam

cadangan-cadangan yang terbukti, terutama dalam masalah nilai, diakui penuh

dengan kesulitan yang besar, sehingga ukuran-ukuran kinerja yang dapat diandalkan

dengan menggunakan metode-metode seperti akuntansi pengakuan cadangan-

cadangan dihindari. Akan tetapi metode-metode akuntansi yang digunakan saat ini

juga tidak memecahkan masalah; metode-metode tersebut hanya mengembalikan

kembali pada realita ekonomi. Pengungkapan pelengkap mengenai cadangan-

cadangan, sekarang diberikan berdasarkan SFAS No. 69 di luar laporan keuangan,

adalah lebih baik dari pada tidak diberikan sama sekali. Akan tetapi posisi

pengungkapan yang benar-benar di luar dari laporan tersebut merupakan suatu

pengakuan atas kurang efisiensinya akuntansi GAAP.

Kontroversi atas SFAS 8 merupakan suatu hal yang serupa. Pengaruh yang

terdapat dalam fluktuasi mata uang asing mengenai kinerja relatif dari bisnis

multinasional berdasarkan standar tersebut (sekarang dihapus) adalah untuk tidak

memberlakukan perbandingan-perbandingan di antara mereka. Alasan untuk hal ini

12

Page 13: Summary Solomon Chap 11 12

mungkin ditemukan dalam penggunaan dari biaya historis sebagai dasar untuk

mengukur aktiva-aktiva nonmoneter dan konsekuensi penggunaan dari suatu kurs

historis untuk mengkonversi kewajiban-kewajiban. Hasil-hasil yang menyimpang

dari ketidakkonsistenan ini diilustrasikan dengan sarana sebuah contoh dalam Bab 5.

Kita dapat berspekulasi apakah Pernyataan No. 8 akan menjadi subyek dari

sekian banyak kontroversi jika laporan keuangan digambarkan dalam dasar “current

cost”. Akan menjadi lebih mudah untuk mempertahankan pengakuan dari perubahan-

perubahan dalam nilai dolar dari kewajiban-kewajiban yang dinyatakan dalam mata

uang asing jika perlakuan yang konsisten ditujukan pada aktiva-aktiva—semua

aktiva, bukan hanya aktiva-aktiva moneter, seperti halnya kasus jika current cost

merupakan atribut yang diukur dalam laporan keuangan. Semua karakteristik-

karakteristik dari informasi akuntansi yang disebutkan oleh SFAC No. 2 akan

diperlakukan dengan lebih baik. Informasi yang diberika nmengenai aktiva,

kewajiban, dan hasil-hasil dari operasi akan menjadi lebih relevan karena dalam

posisi current value-nya, bukan nilai historisnya. Juga akan menjadi lebih dapat

diandalkan, kareana current cost dari aktiva dan konversi aktiva tersebut dalam dolar

saat ini, bukan historis, kurs akan menjadi dapat dipercaya untuk menunjukkan

kondisi-kondisi pada tanggal neraca. Keuntungan dalam representational faithfulness

(dapat dipercaya dalam hal penyajiannya) akan melebihi dari pada setiap

kemungkinan kehilangan verifiability (kemampuan untuk dapat diverifikasi) yang

mungkin diakibatkan dari subyektivitas yang lebih besar dari angka-angka current

cost. Lebih jauh lagi, angka-angka current cost sesungguhnya adalah lebih dapat

dibandingkan, karena angka-angkat tersebut menandingkan biaya dan pendapatan

dari tanggal yang sama, bukannya biaya dan pendapatan dipisahkan dengan suatu

keterlambatan waktu antara input dan output. Dalam kasus persediaan, keterlambatan

waktu mungkin diperluas sampai dengan beberapa bulan, dan dalam kasus aktiva-

aktiva yang dapat disusutkan keterlambatan waktu akan diperluas sampai dengan

beberapa tahun.

13

Page 14: Summary Solomon Chap 11 12

Ketiga masalah yang dibahas sebelumnya—kredit pajak investasi, minyak dan

gas, serta translasi mata uang asing—merupakan di antara masalah-masalah yang

paling sensitif terhadap politik di mana FASB atau prodecessor-nya telah

berkewajiban untuk memecahkannya. Sensitivitas ini berasal dari kenyataan bahwa

standar-standar akuntansi yang dipercaya secara luas untuk mempengaruhi perilaku.

Standar-standar tersebut berkenaan dengan pengukuran, tidak hanya dengan

pengungkapan saja. Protes atas standar-standar tersebut mengimplikasikan skeptisme

yang luas mengenai hipotesa pasar efisien yang ditujukan pada yang lebih awal.

Komunitas keuangan bukannya tidak peduli terhadap aturan-aturan akuntansi yang

dikenakan pada komunitas tersebut oleh FASB. Pendukung FASB menganggap hal

itu memang merupakan masalah apakah lease dikapitalisasi ataukah tidak, apakah

transaksi-transaksi mata uang asing dihitung dengan satu metode atau dengan metode

yang lain, apakah kontinjensi diberikan dengan beban terhadap laba atau dengan

memperbolehkan akumulasi atas laba yang ditahan. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak

mempengaruhi jumlah dari informasi yang diungkapkan akan tetapi semata-mata

bagaimana fenomena ekonomi ini dilaporkan; juga kenyataan ini tidak menyabarkan

mereka. Mungkin para investor adalah seorang yang naif. Hanya didasarkan pada

suatu asumsi seperti itu (dan pada asumsi bahwa tidak ada informasi baru yang akan

diungkapkan oleh standar yang dimotivasi secara politik) merupakan dampak dari

politik pada standar-standar akuntansi yang layak dibahas.9

Contoh-Contoh Lebih Lanjut dari Sensitivitas Politik

Sedikit jika ada standar-standar akuntansi dengan tanpa beberapa dampak

ekonomi. Persyaratan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menghapus

goodwill yang dibeli (sebagaimana yang diperintahkan oleh APB Opinion 17)

dikatakan untuk memberikan keuntungan terhadap perusahaan-perusahaan asing

dalam menawar bisnis Amerika karena, dengan tidak menjadi subyek terhadap

14

Page 15: Summary Solomon Chap 11 12

persyaratan akuntansi yang sama, mereka sanggup untuk menawarkan harga yang

lebih tinggi. SFAS No. 2, Accounting for Research and Development Costs

(Akuntansi untuk Biaya-Biaya Penelitian dan Pengembangan), yang mengharuskan

bahwa R&D dibiayakan sebagai incurred, dikatakan untuk membentuk suatu

ancaman terhadap kemajuan teknologi, terutama oleh perusahaan-perusahaan yang

lebih kecil yang mungkin mempertimbangkan untuk mencari akses terhadap pasar

modal dan oleh karena itu akan menginginkan untuk menunjukkan suatu keuntungan

yang bagus sebelum melakukan hal yang demikian itu.10 SFAS No. 5, Accounting for

Contingencies (Akuntansi untuk Kontinjensi), dengan sangat membatasi keadaan-

keadaan dalam mana suatu estimasi kerugian dari kontinjensi kerugian dapat

diakrualkan dengan suatu beban terhadap laba, dan dikatakan menyebabkan

perusahaan-perusahaan asuransi Amerika Serikat untuk menjaminkan kembali risiko-

risiko untuk mana mereka sebelumnya akan mengandalkan pada asuransi pribadi.

Sekian banyak masalah-masalah akuntansi yang sentitif terhadap politik dapat

diungkapkan, akan tetapi tidak satupun yang menerima perhatian sebagaimana

terhadap akuntansi untuk inflasi, tidak satupun yang mempunyai pantulan potensial

yang tersebar luas di seluruh dunia bisnis. Masing-masing metode yang telah

diusulkan untuk mengganti atau memodifikasi metode-metode tradisional akan

mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang berbeda dengan cara yang berbeda pula,

membuat beberapa pandangan menjadi lebih baik dari pada perusahaan-perusahaan

tersebut adalah berdasarkan metode-metode saat ini dan yang lainnya yang kurang

baik. Sebagai contoh, penyesuaian kekuatan membeli terhadap akuntansi biaya

historis (akuntansi tingkat harga umum atau CPPA) cenderung untuk membuat

utilitas dengan pandangan modal hutang dalam keadaan sangat baik; akuntansi biaya

penggantian (replacement cost) cenderung untuk membuat perusahaan-perusahaan

dengan suatu investasi yang besar dalam aktiva-aktiva yang dapat disusutkan, seperti

perusahaan-perusahaan besi baja, terlihat secara relatif kurang mempunyai

profitabilitas. Suatu sistem yang menggunakan exit value akan membuat perusahaan-

perusahaan yang menggunakan aktiva yang tidak siap untuk dapat dijual terlihat

15

Page 16: Summary Solomon Chap 11 12

buruk. Meskipun pendapat yang dilindungi mengani jasa-jasa relatif dari hal-hal ini

dan sistem-sistem yang bertentangan yang lain tidak secara umum dan nyata

mengakui kepentingan yang diberikan yang tetap untung atau rugi dengan bagaimana

pendapat tersebut berjalan, implikasi-implikasi politik atas akuntansi inflasi

kemungkinan besar mempunyai tanggung jawab untuk kesulitan dalam mencapai

kesepakatan mengenai arah gerak sebagaimana yang masalah-masalah teknis yang

terlibat.

Dalam beberapa dari contoh-contoh ini, lebih-lebih contoh-contoh yang

berkenaan dengan cadangan-cadangan kontinjensi dan mengenai translasi mata uang

asing, kritik FASB telah dinyatakan bahwa perilaku ekonomi, seperti penjaminan

kembali atau hedging, yang mana tidak masuk akal berdasarkan seperangkat aturan-

aturan akuntansi, menjadi masuk akal ketika aturan-aturan tersebut diubah.

Pernyataan seperti itu adalah sulit untuk dipertahankan karena aturan-aturan baru

tidak mengubah arus kas atau risiko-risiko yang mendasari yang dilekatkan pada

aturan-aturan tersebut. Hanya jika signifikansi dilekatkan secara ekslusif terhadap

“garis dasar,” lebih baik dari pada terhadap nilai sekarang dari perusahaan, dapatkah

perubahan dalam perilaku dipertahankan.

Pengukuran dan Politik

Contoh-contoh sebelumnya akan diberikan untuk mengilustrasikan beberapa

dari pokok-pokok atas kontak hubungan antara akuntansi dan politik. Sekian banyak

lagi dapat diungkapkan. Tentu saja, karena standar-standar perlu untuk disusun

terutama dalam masalah-masalah yang berkontroversi, adalah sangat mungkin bahwa

dalam setiap kasus dalam mana suatu perubahan dalam aturan-aturan terjadi,

seseorang akan menemukan perlakuan baru yang kurang memenuhi dari pada

perlakuan-peralakuan yang sudah ada dan terdapat suatu godaan konstan untuk

orang-orang seperti itu untuk berusaha membuat pemerintah untuk campur tangan.11

16

Page 17: Summary Solomon Chap 11 12

jenis inisiatif tersebut menunjukkan suatu ancaman besar terhadap pengendalian

pribadi atas penyusun standar.

Jika kita mencari cara-cara untuk mencapai akhir politik oleh para pemikir

dengan metode-metode pengukuran, terdapat banyak sekali ruang lingkup diluar

lapangan akuntansi. Tentu saja, bahaya tersebut telah diamati dalam masalah yang

lain. Sebagai contoh, indeks harga eceran mempunyai suatu pengaruh yang kuat pada

penyelesaian upah dalam sekian banyak industri. Tidak ada yang mutlak mengenai

suatu indeks harga. Angka-angka yang diperoleh tergantung pada pilihan dari tahun

dasar dan dari item-item untuk inclusion dalam keranjang pasr dan beban yang

dilekatkan pada item-item dalam menyusun indeks. Para ahli statistik dapat dengan

mudah menyusun suatu indeks yang akan menurunkan perubahan-perubahan harga

dan dapat dipertimbangkan untuk membantu dalam perlawanan terhadap inflasi.2

Seseorang dapat memikirkan mengenai alat-alat ukur lain yang dapat

dipalsukan untuk menghasilkan pengaruh-pengaruh yang menguntungkan pada

perilaku seperti yang telah diharapkan. Speedometers (alat ukur kecepatan pada

kendaraan bermotor) dapat dibuat lebih besar untuk memperlambat kecepatan,

termometer dapat dibuat lebih tinggi dalam musim dingin dan dibuat lebih rendah

dalam musim panas untuk menghemat energi, dan begitu seterusnya. Kemungkinan-

kemungkinan yang ada tidaklah berujung. Tentu saja, kredibilitas dari instrumen-

instrumen pengukuran ini akan dengan cepat menurun; dan demikian juga kredibilitas

dari akuntansi jika dipercayakan untuk menghasilkan hasil-hasil manfaat-manfaat

sosial yang telah diharapkan. FASB telah menunjukkan dirinya sendiri untuk menjadi

sensitif terhadap pandangan-pandangan mengenai apa, dengan menggunakan bahasa

2 Tidak terdapat suatu paksaan mengenai hal ini. Dalam The Final Days (New York: Avon Books, 1977, hal. 177), Bob Woodward dan Carl Bernstein menyatakan bahwa “pada akhir tahun 1971, Nixon telah mengundang kepala personalia Gedung Putih, Fred Malek, ke kantornya untuk membahas “persekongkolan orang Yahudi” dalam Bureau of Labor Statistics (Biro Statistik Tenaga Kerja). “Persekongkolan” tersebut, kata Nixon, memiringkan gambaran ekonomi untuk membuat adiministrasinya “terlihat buruk.” Contoh lain menjadi perhatian saya ketika saya berada di Singapura dalam tahun 1976. Di sana, administrasi tersebut dituduh menjaga indeks harga untuk tetap turun dengan mengubah kualitas beras yang dimasukkan dalam kumpulan dari item-item makanan dalam indeks tersebut.

17

Page 18: Summary Solomon Chap 11 12

politik, FASB memanggil para pemilihnya. Akan tetapi sayangnya FASB mempunyai

pemahaman yang baik untuk melihat bahwa dalam jangka panjang akuntansi dapat

memelihara kredibilitasnya hanya jika akuntansi melakukan apa yang telah dirancang

untuk dilakukan—memberikan kepada masyarakat informasi yang relevan dan dapat

diandalkan mengenai kejadian-kejadian dan transaksi-transaksi ekonomi—dan tidak

berusaha untuk memindahkan ekonomi dalam satu arah lebih baik dari pada arah

yang lain. Donald Kirk, ketua FASB, membuat pokok masalah ini secara tidak dapat

mengakibatkan salah pengertian dalam suatu tujuan terhadap Business Council dalam

tahun 1979:

Peran dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi

yang dapat membantu dalam menetapkan pengembalian dan risiko

relatif atas berbagai peluang investasi. Para manajer bisnis, investor,

dan kreditur membuat keputusan-keputusan tersebut: bukanlah

merupakan fungsi dari pelaporan keuangan untuk berusaha

menentukan atau mempengaruhi hasil keputusan-keputusan tersebut.

Tidak masalah sebaik apapun maksud dan tujuan dari penyusun

standar, jika informasi dirancang untuk mengindikasikan bahwa

investasi dalam sebuah perusahaan tertentu kurang melibatkan risiko-

risiko dari pada yang sesungguhnya terjadi, atau dirancang untuk

mendorong investasi dalam suatu segmen tertentu dari perekonomian,

pelaporan keuangan akan menderita kehilangan kredibilitas yang tidak

dapat diperbaiki lagi.12

Dalam jangka pendek, para penyusun standar mungkin membutuhkan

kebijaksanaan politik untuk meyakinkan pihak-pihak yang memilih mereka yang

merasa tidak diuntungkan oleh suatu standar tertentu bahwa mereka akan lebih baik

keadaannya jika mereka menerima kendala-kendala dari pada mereka tidak menerima

kendala-kendala tersebut. Barry Cushing menjelaskan mengapa:

18

Page 19: Summary Solomon Chap 11 12

Salah satu kemungkinannya adalah bahwa semua individu sepakat

bahwa semua laporan keuangan harus mempunyai keistimewaan

tertentu yang diinginkan, e.g., komparabilitas sepanjang waktu dan di

antara perusahaan-perusahaan. Kemudian setiap individu tertentu,

meskipun dia akan lebih menyukai LIFO dari pada FIFO, katakanlah,

bagaimanapun akan lebih menyukai suatu kebijakan yang

mengharuskan bahwa semua perusahaan harus menggunakan FIFO

dari pada suatu kebijakan yang memperbolehkan beberapa perusahaan

untuk menggunakan LIFO sedangkan perusahaan yang lain

menggunakan FIFO serta beberapa kejadian peralihan dari satu

metode ke metode yang lain.13

Kita dapat meringkas pembahasan ini dalam perkataan dari Ross Skinner.

Konteksnya adalah suatu pembahasan atas akuntansi untuk pensiun:

Tidak ada satupun dari hal ini yang mempunyai maksud/tujuan untuk

menganjurkan bahwa para penyusun standar harus tidak menyadari

mengenai tekanan-tekanan politik yang terkait dengan perumusan

mengenai standar-standar akuntansi. Mereka akan menjadi naif untuk

melakukan hal yang sedimikian itu. Dan tentu saja, dalam sebuah

dunia yang tidak sempurna, para penyusun standar dapat seringkali

harus melakukan trade off beberapa aspek mengenai ideal secara

teknisnya dalam berhadapan dengan kepentingan politik. . . . Singkat

kata, standar-standar akuntansi seharusnya tidak menjadi politik, akan

tetapi para penyusun standar harus menjadi politik.14

19

Page 20: Summary Solomon Chap 11 12

Pentingnya Netralitas

Meskipun informasi mempunyai suatu pengaruh terhadap perilaku manusia,

seseorang harus terus mencari untuk membuat informasi tersebut netral. Kecuali

akuntan dapat membuat informasi tersebut senetral mungkin, adalah sulit untuk

melihat bagaimana informasi tersebut menjadi dapat diandalkan untuk menuntun

perilaku. Seperti yang diamati oleh Chambers, “Jika bentuk dari akuntansi

diperbolehkan untuk berubah dengan perubahan-perubahan dalam kebijakan, setiap

usaha untuk menyelidiki dengan teliti dan untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan

spesifik akan menjadi terhalangi.”15

Definisi FASB mengenai netralitas diberikan dalam Bab 5. Netralitas dalam

akuntansi adalah “tidak adanya maksud/tujuan yang bias dalam informasi yang

dilaporkan untuk mencapai suatu hasil yang telah ditentukan sebelumnya atau untuk

menyebabkan suatu model perilaku tertentu.” Netralitas, dalam pengertian ini, tidak

mengimplikasikan bahwa tidak ada seorangpun yang akan terluka. Memang benar,

sebagaimana yang dikatakan oleh komite American Accounting Association

mengenai konsekuensi-konsekuensi sosial dari informasi akuntansi pada tahun 1977,

“setiap pilihan kebijakan menunjukkan suatu trade-off di antara konsekuensi-

konsekuensi alternatif, dengan tidak memperhatikan mengenai apakah para pembuat

kebijakan melihatnya dengan cara seperti itu ataukah tidak. Dalam pengertian ini,

pilihan-pilihan kebijakan akuntansi tidak pernah dapat menjadi netral. Selalu ada

seseorang yang mana pilihannya direstui, dan seseorang yang tidak direstui.”16 Hal

yang sama dapat dikatakan mengenai usulan (draft), ketika angka-angka usulan

(draft) didapat dari pengundian. Beberapa orang terpilih untuk mengabdi sedangkan

yang lain melarikan diri. Hal itu masih, dekat dan luas, netral dalam pengertian

bahwa semua daftar umur usulan (draft) adalah secara sama mempunyai

kemungkinan untuk dipilih. Bukanlah merupakan properti penting dari netralitas

bahwa setiap orang menyukai hasil-hasil tersebut; tidak adanya bias maksud/tujuan

merupakan inti dari konsep tersebut.

20

Page 21: Summary Solomon Chap 11 12

Bacaan literatur mengenai definisi FASB atas netralitas dapat diartikan bahwa

netralitas dalam informasi mengimplikasikan tidak adanya tujuan. Tentu saja, hal itu

bukanlah merupakan arti dari netralitas tersebut. Tujuan dari informasi adalah untuk

memungkinkan individu-individu untuk merevisi harapan-harapan mengenai keadaan

dunia. Jika informasi tersebut adalah netral, maka akan diberikan dengan tanpa

perhatian untuk tindakan-tindakan yang disebabkan oleh revisi harapan-harapan

tersebut. Informasi yang tidak netral (i.e., bias) akan menjadi selektif, dengan suatu

pandangan untuk menyebabkan “suatu model perilaku tertentu.” Para akuntan tidak

perlu menjadi perhatian bahwa dengan mencari netralitas akan merampas tujuan

mereka.

Kita menyatakan, ketika membahas netralitas dalam Bab 5, bahwa jika

informasi adalah dapat diandalkan maka informasi tersebut akan menjadi netral akan

tetapi kebalikannya tidak selalu benar. Mungkin mekipun pernyataan tersebut terlalu

jauh, untuk aspek-aspek yang berbeda dari keandalan akan menyebabkan terjadi

konflik, dan salah satu dari aspek tersebut harus dikorbankan untuk menghasilkan

netralitas. Perhatikan setiap proyeksi bumi di atas suatu peta datar. Tujuan dari

proyeksi tersebut adalah untuk menunjukkan kenyataan-kenyataan geografis sedapat

dipercaya mungkin, akan tetapi cartographer (orang yang membuat peta) harus

membuat suatu pilihan antara jarak yang tidak rata atau daerah yang tidak rata. Hanya

sebuah globe yang dapat menghasilkan keakuratan dari keduanya. Akan tetapi

distorsi yang ditekankan pada cartographer tersebut dengan batasan-batasan atas

suatu permukaan dua dimensi tidak membuatnya terbuka untuk suatu tuduhan atas

bias.

Suatu analogi yang berbeda mungkin berguna untuk menekankan kembali

konsep dari netralitas dalam pengukuran dan relevansinya dengan situasi-situasi yang

sensitif terhadap politik. Pengujian psikologis mempunyai banyak kesamaan dengan

akuntansi. Psikolog mengukur berbagai jenis kecakapan/bakat pembawaan dan

kualitas-kualitas yang lebih umum seperti kecerdasan sedangkan dengan mengetahui

bahwa kualitas-kualitas yang mereka uji adalah sulit untuk ditentukan, sama seperti

21

Page 22: Summary Solomon Chap 11 12

keuntungan, penyusutan, dan likuiditas, sebagai contoh, adalah sulit untuk ditentukan.

Beberapa dari pengukuran psikologis ini, seperti kecerdasan, lebih lagi, adalah

sensitif terhadap politik, seperti dalam pembahasan mengenai perbedaan-perbedaan

ras, seperti halnya keuntungan adalah sensitif terhadap politik ketika suatu industri

yang memproduksi suatu produk yang mana dalam penawaran yang singkat terlihat

sangat makmur. Kesamaan antara akuntansi dan psikometris adalah menarik

perhatian. Dalam kedua bidang tersebut, sensitivitas politik membuatnya sangat

penting untuk mencari netralitas dalam pengukuran.

Ringkasan

Perhatian mengenai konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari standar-standar

akuntansi merupakan suatu fenomena yang relatif baru, akan tetapi hal itu sekarang

berada di sini. Aturan-aturan akuntansi, dan perubahan-perubahan di dalamnya,

memang mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang penting melalui pengaruhnya

terhadap harga-harga saham, hubungan-hubungan kontraktual, pembayaran

manajemen, penetapan harga utilitas umum, dan sekian banyak faktor-faktor yang

lain. Beberapa standar-standar tertentu yang sensitif dan kontroversial diperhatikan,

dan dianjurkan bahwa akar dari kontroversi-kontroversi tersebut biasanya dapat

ditemukan dalam defisiensi-defisiensi fundamental dari akuntansi biaya historis.

Untuk mengalihkan pengukuran-pengukuran akuntansi dalam kepentingan-

kepentingan dari salah satu kelompok atau kelompok yang lain tidak dapat gagal

untuk menjatuhkan integritas dari akuntansi dan untuk merampas kredibilitasnya. Hal

ini membawa kita kembali pada pentingnya netralitas. Netralitas dalam akuntansi

berarti bebas dari bias, bukannya kekurangan tujuan. Masih akan ada pemenang dan

pecundang setelah suatu perubahan dalam aturan akuntansi; akan tetapi integritas dari

sistem tersebut memperlakukan kepentingan setiap orang dalam jangka panjang.

Tanpa hal itu, akuntansi tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya.

22

Page 23: Summary Solomon Chap 11 12

Bab 12

Membuat Standar-Standar Akuntansi Dapat

Diterima

Berkembangnya perhatian dalam konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari kebijakan

akuntansi telah mengarahkan perhatian tidak hanya pada bagaimana standar-standar

harus disusun akan tetapi bagaimana standar-standar tersebut disusun. Kepentingan

apa, pola pengambilan suara apa, aktivitas-aktivitas lobbying (berusaha untuk

mempengaruhi) apa dan aktivitas-aktivitas serupa yang menyebabkan standar-standar

untuk mengambil bentuk yang mereka lakukan?1 Kita dapat melihat secara singkat

pada dua studi pemikiran yang tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Yang biasa disebut dengan teori positif mengenai penentuan atas standar-

standar akuntansi yang terkait dengan nama Ross Watts dan Jerold Zimmerman, dari

Universitas Rochester (WZ).2 Sayang sekali bahwa kata posisif tersebut dikaitkan

dengan pandangan-pandangan yang ditunjukkan dalam makalah mereka. “Teori

kepentingan pribadi”—jika tentu saja merupakan suatu teori—akan menjadi suatu

nama yang lebih baik. Teori ini mempunyai arti untuk memprediksi dan menjelaskan

posisi yang akan diambil perusahaan-perusahaan, melalui manajemen mereka,

terhadap usulan-usulan untuk peraturan-peraturan akuntansi yang baru, dan

peraturan-peraturan yang akan dihasilkan jika aktivitas-aktivitas lobby mereka

berhasil. Kutipan berikut ini dari makalah WZ merangkum pandangan-pandangan

mereka:

. . . kita memperkirakan bahwa para manajer mempunyai dorongan-

dorongan yang lebih besar untuk memilih standar-standar akuntansi

yang melaporkan earnings lebih rendah (oleh karena itu meningkatkan

23

Page 24: Summary Solomon Chap 11 12

arus kas, nilai perusahaan, dan kesejahteraan mereka) disebabkan oleh

pertimbangan-pertimbangan pajak, politik, dan paraturan dari pada

untuk memilih standar-standar akuntansi yang melaporkan earnings

lebih tinggi dan, oleh karena itu, meningkatkan kompensasi insentif

mereka. Bagaimanapun juga, prediksi ini adalah tergantung pada

perusahaan yang dikenai aturan atau subyek terhadap tekanan politik.

Dalam perusahaan-perusahaan kecil yang tidak dikenai aturan (i.e.,

biaya-biaya politik rendah), kita akan mengira bahwa para manajer

memang mempunyai dorongan untuk memilih standar-standar

akuntansi yang melaporkan earnings lebih tinggi, jika perolehan yang

diharapkan dalam konpensasi insentif adalah lebih besar dari pada

perkiraan konsekuensi-konsekuensi pajak yang diharapkan. Akhirnya,

kita juga mengharapkan manajemen untuk mempertimbangkan

dampak standar-standar akuntansi pada biaya-biaya pembukuan

perusahaan (dan oleh karena itu kesejahteraan mereka sendiri).3

Kemudian mereka melanjutkan:

Dengan diberikan usulan standar akuntansi, posisi manajemen

tergantung pada ukuran dari perusahaan tersebut (yang mana

mempengaruhi besarnya biaya-biaya politik) dan apakah standar-

standar yang diusulkan tersebut meningkatkan atau menurunkan

earnings perusahaan yang dilaporkan.4

Mereka menambahkan sebuah catatan kaki pada kutipan ini, untuk mencakup situasi

di mana pengaruh yang diharapkan dari suatu standar akuntansi menyimpang

sepanjang waktu, “akan tetapi kriterianya masih sama (i.e., pengaruh pada kekayaan

manajer).”5

24

Page 25: Summary Solomon Chap 11 12

Pandangan mengenai standar-standar akuntansi ini tidak mempunyai tempat

untuk pertimbangan-pertimbangan mengenai akuntansi bagus atau buruk.

Kepentingan pribadi dari para manajer adalah semua yang diperhitungkan, setidaknya

dalam menentukan posisi dari para penyusun laporan keuangan. Kepentingan pribadi

kenyataannya ditunjukkan dalam arah-arah yang berlawanan bagi perusahaan-

perusahaan besar dan kecil, terutama karena perusahaan-perusahaan besar lebih

mudah terpengaruh oleh campur tangan politik dan oleh karena itu menjadi lebih

sensitif mengenai terlihat untuk menjadi terlalu kaya.

Bukti yang dikemukakan oleh WZ untuk mendukung pandangan mereka

adalah sangat lemah. Bukti tersebut diambil dari posisi lobby yang diambil dengan

sebuah sampel yang terdiri dari 52 perusahaan dalam tahun 1974 ketika FASB

mempertimbangkan suatu standar yang mengenai data tingkat harga umum yang

disesuaikan menjadi diungkapkan (kita menyebut hal ini dengan akuntansi kekuatan

membeli konstan, CPPA, dalam Bab 7). Bukti, seperti hal itu, adalah jauh dari

menyimpulkan, dan tidak perlu untuk mempertimbangkan bukti tersebut secara rinci

untuk beberapa alasan. Pertama, suatu “teori” mengenai perilaku bisnis yang

didasarkan pada bukti kecil seperti itu bukanlah suatu teori akan tetapi merupakan

suatu hipotesa yang tidak terbukti—52 perusahaan, sebuah masalah akuntansi

tunggal, dan sebuat titik waktu yang tunggal. Kedua, perilaku dari perusahaan-

perusahaan yang sama telah ditunjukkan untuk menjadi tidak konsisten dengan posisi

lobby mereka, sehingga posisi tersebut tidak dapat dijelaskan hanya dengan referensi

terhadap kepentingan pribadi. Perusahaan-perusahaan yang mendukung CPPA,

menurut dugaan karena CPPA akan memungkinkan mereka untuk melaporkan laba

yang lebih renha, akan diharapkan untuk mengambil keuntungan atas pilihan-pilihan

akuntansi yang telah tersedia yang akan mengurangi laba yang dapat dilaporkan,

seperti penyusutan yang dipercepat dan LIFO. Juga sekian banyak perusahaan tidak

melakukan yang sedemikian itu.6 Ketiga, teori WZ tidak mempertimbangkan posisi

yang diambil oleh kantor-kantor akuntan publik mengenai masalah-masalah yang

sedang dipertimbangkan oleh FASB dan sebelumnya oleh APB. Kantor-kantor CPA

25

Page 26: Summary Solomon Chap 11 12

yang besar tidak selalu dalam kesepakatan, dan mereka hanya sekedar mungkin

berlawanan dengan kepentingan yang dilihat dari klien-klien yang penting sebagai

dukungan atas mereka. Perusahaan-perusahaan besar dan kecil seringkali mengambil

posisi-posisi yang berbeda.7 Akhirnya, para penyusun standar telah menunjukkan

independensi yang dapat dipuji menenai sejumlah peristiwa dari pandangan yang

ditunjukkan secara kuat mengenai perwakilan industri. Suatu contoh yang terkenal

adalah SFAS No. 5, Akuntansi untuk Kontinjensi (1975), yang mana sangat ditentang

oleh industri asuransi.

Singkatnya, seseorang dapat mengatakan teori WZ mengenai standar-standar

akuntansi apa yang dikatakan baru-baru ini oleh psikolog Professor George Miller

mengenai “teori kecerdasan ganda” Howard Gardner, bahwa “merupakan suatu teori

yang kurang ilmiah dari pada sebuah garis pada mana dia menggantungkan pencucian

kecerdasannya.”8

Pandangan-pandangan yang didukung oleh bisnis, yang tentu saja bukan

merupakan tanpa nama meskipun dalam suatu industri tunggal, tidak dapat secara

umum dijelaskan dengan referensi pada kepentingan pribadi mereka. Dan meskipun

jika mereka dapat, tidak ada satupun seperti hubungan satu dengan satu antara posisi-

posisi lobby yang diambil oleh setiap kelompok perusahaan-perusahaan tertentu dan

standar-standar yang mungkin diumumkan. Akan tetapi, tentu saja, akan menjadi luar

biasa jika standar-standar yang diterbitkan oleh FASB bukanlah merupakan

setidaknya diterima secara umum oleh para pemilihnya, yang mengimplikasikan

beberapa korelasi antara pandangan-pandangan yang ditunjukkan pada Dewan dan

aturan-aturan yang dibuat. Dalam analisa yang terakhir, kedapatditerimaan

(acceptability) merupakan suatu kondisi yang diperlukan untuk keberadaan yang

berlanjut dari agen sektor khusus; dan meskipun agen sektor publik seperti SEC tidak

dapat secara konsisten tidak memperhatikan pandangan-pandangan dari pihak-pihak

yang diaturnya.

Suatu pandangan alternatif terhadap teori kepentingan pribadi WZ telah

dilanjutkan oleh dua penulis yang berkebangsaan Inggris, Laughlin dan Puxty (LP),9

26

Page 27: Summary Solomon Chap 11 12

meskipun kritik mereka mengenai WZ adalah lebih impresif dari pada alternatif yang

mereka tawarkan. Alternatif ini adalah bahwa posisi yang diambil oleh kelompok-

kelompok terhadap peraturan-peraturan akuntansi tidak didasarkan pada kepentingan

pribadi akan tetapi pada pandangan dunia. Sayangnya, konsep mengenai pandangan

dunia tidak pernah didefinisikan secara memadai, akan tetapi kutipan dari LP berikut

ini memberikan sedikit kejelasan mengenai perbedaan antara pandangan mereka dan

pandangan dari WZ.

Jadi hal itu akan menjadi jelas bahwa terdapat perbedaan-perbedaan

fundamental antara bentuk dari kepentingan dan pandangan dunia.

Yang terdahulu didasarkan pada individu, dan mendapatkan

legitimasinya dari pandangan atas individu sebagai seorang pencari

tunggal. Anggota-anggota dari kelompok-kelompok kepentingan

adalah pihak-pihak dengan kepentingan bersama. Penghubungnya

adalah suatu perspektif sosial, dan memahami individu tersebut seperti

seorang anggota dari masyarakat lebih baik dari pada mencari untuk

memahami proses memasyarakat sebagi hasil dari preferensi-

preferensi individu. Yang terdahulu sangat bersifat mengekang, selama

hal itu hanya didasarkan pada perhatian pribadi dalam masalah-

masalah seperti transfer kekayaan. Penghubungnya adalah lebih

umum, dan memperbolehkan suatu pembagian berdasarkan pada suatu

afiliasi antara anggota-anggota dari kelompok tersebut tidak dicakup

dalam istilah keuntungan material (atau bahkan dianggap material)

akan tetapi lebih baik dari pada dalam istilah afiliasi untuk nilai-nilai

tertentu.10

Sebagaimana suatu penjelasan mengenai bagaimana orang-orang memandang

peraturan-peraturan dan standar-standar, dan bagaimana bisa mereka mendukung

beberapa dan melawan yang lainnya, pandangan dunia tidaklah salah. Hal itu tidak

27

Page 28: Summary Solomon Chap 11 12

mungkin, untuk hal itu dengan mudah mengatakan bahwa bagaimana orang-orang

memandang akutansi merupakan suatu pencerminan mengenai bagaimana mereka

memandang dunia. Hal ini tidaklah salah, akan tetapi hal itu pada umumnya tidak

menerangi. Jika kita sedang mencari petunjuk mengenai standar macam apa yang

diinginkan dan akan didukung oleh masyarakat bisnis, kita harus mencarinya di lain

tempat.11

Pentingnya Kedapatditerimaan (Acceptability)12

Dalam bulan Juli 1977, suatu kejadian terjadi di London yang dibawa pulang

terhadap para penyusun standar akuntansi tidak seperti yang sebelumnya pentingnya

membuat standar-standar akuntansi menjadi dapat diterima pada pihak-pihak yang

menjadi subyek dari standar-standar tersebut. Dalam bulan tersebut, suatu resolusi

diloloskan oleh anggota-anggota dari Institute of Chartered Accountants di Inggris

dan Wales yang menolak sistem yang berlaku mengenai akuntansi current cost.

Penolakan tersebut dibawa oleh mayoritas yang relatif kecil dari anggota-anggota

tersebut yang dipilih (hanya di bawah setengah dari seluruh keanggotaan), akan tetapi

dampak dari pilihan tersebut adalah sebesar penolakan atas standar FASB oleh SEC

yang terjadi di Amerika Serikat. Dalam kurang dari tiga tahun dari pengunduran

tersebut, suatu bentuk revisi mengenai akuntansi current cost pada akhirnya

diterapkan oleh para akuntan Inggris. Akan tetapi, sekalipun demikian, “suara rakyat”

telah didengar, dan Accounting Standards Committee di Inggris tidak akan mungkin

pernah melupakannya.

Dikarenakan pengaturan institusional yang berbeda untuk menyusun standar-

standar akuntansi di Amerika Serikat, situasi yang sangat mirip tidak dapat timbul di

sini. Legi kejadian-kejadian pada tahun 1977 di Inggris dianggap sebagai peringatan

terhadap para penyusun standar-standar akuntansi di manapun juga bahwa mereka

tidak dapat memimpin kecuali masyarakat akuntansi dan keuangan disiapkan untuk

28

Page 29: Summary Solomon Chap 11 12

mengikuti. Kebutuhan untuk standar-standar akuntansi untuk menjadi dapat diterima

telah diakui oleh anggota-anggota dari FASB dalam beberapa pidato. Hal itu juga

diakui dalam prosedur-prosedur yang teliti dan mahal, pertama kali diperkenalkan

oleh Accounting Principles Board dan sejak dikembangkan lebih lanjut oleh FASB,

untuk memastikan ditaatinya proses bagi masyarakat bisnis sebelum suatu standar

pada akhirnya digabungkan pada hal itu.

Lagi standar-standar akuntansi secara jelas berbeda dari sebagaian besar

masalah-masalah yang, dalam demoktasi, diminta para pemilih untuk memilihnya.

David Mosso, seorang anggota dari FASB, mempertimbangkan masalah ini dalam

Viewpoints pada tahun 1978:13

Apakah kita akan menyusun standar-standar akuntansi dalam sektor

khusus ataukah tidak? . . . Sebagian dari jawabannya tergantung pada

bagaimana masyarakat bisnis memandang standar-standar akuntansi.

Apakah standar-standar tersebut merupakan aturan-aturan

pelaksanaan, yang dirancang untuk menahan perilaku yang tidak

sosial dan menengahi konflik kepentingan ekonomi? Atau apakah

standar-standar tersebut merupakan aturan-aturan pengukuran, yang

dirancang untuk menarik kesimpulan umum dan mengkomunikasikan

seakurat mungkin hasil-hasil kompleks dari kejadian-kejadian

ekonomi? . . . Aturan-aturan pelaksanaan terkait dengan suatu proses

politik. . . . Aturan-aturan pengukuran, di lain pihak, terkait dengan

suatu proses penelitian dari pengamatan dan percobaan. . . . Secara

intelektual, kasus tersebut memaksa untuk memandang akuntansi

sebagai suatu proses pengukuran. . . . Akan tetapi dalam sejarah

penyusunan standar akuntansi telah didominasi oleh pandangan lain—

bahwa standar-standar akuntansi merupakan suatu aturan-aturan

pelaksanaan. FASB diciptakan dari abu yang dibakar oleh bentuk

lamanya (APB) dalam api preses-proses politik yang dihasilkan.

29

Page 30: Summary Solomon Chap 11 12

Dengan kejadian pada tahun 1977 yang masih segar dalam ingatan mereka,

adalah tidak mengejutkan bahwa dalam laporannya tahun 1981, Setting Accounting

Standards (Menyusun Standar-Standar Akuntansi), Komite Standar-Standar

Akuntansi Inggris menghadapi realita politik atas posisinya bahkan lebih sopan gaya

bicaranya:

Pembuatan hukum, termasuk penyusunan atas persyaratan-persyaratan

akuntansi yang bersifat memerintah, pada intinya adalah suatu

aktivitas politik. Adalah tidak memadai semata-mata untuk

mengusulkan suatu solusi yang didasarkan pada jasa teknisnya. Solusi-

solusi tersebut harus tidak hanya menjadi dapat dilaksanakan, akan

tetapi harus dapat diterima. . . .14

Kata diterima tersebut mencapai inti dari masalah tersebut. Untuk menggambarkan

penyusunan standar akuntansi sebagai suatu aktivitas politik adalah dengan mudah

untuk mengatakan bahwa standar-standar harus dapat diterima. Tidak ada badan

penyusun standar dapat memberdayakan suatu standar selamanya yang tidak

mempunyai tingkat penerimaan yang luas—bahkan suatu badan seperti FASB, yang

mempuyai kekuatan pemberdayaan dari SEC dibaliknya, dan jauh lebih sedikit badan

seperti Accounting Standards Committee di Inggris, yang tidak mempunyai dukungan

resmi seperti itu. Akan tetapi pertanyaan kunci tetap harus dijawab—Kualitas-

kualitas apa yang harus dimiliki oleh suatu standar untuk membuat standar tersebut

dapat diterima secara umum?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, seseorang mungkin seharusnya

pertama kali mempertanyakan, Seberapa umum “tingkat penerimaan umum”

seharusnya? Haruskah aturan, sebagai contoh, menjadi “satu orang satu suara” atau

“satu saham satu suara,” sebagaimana dalam sebagian besar pengambilan suara di

perusahaan? Tentu saja, tingkat penerimaan umum tidak harus berarti penerimaan

dengan suara bulat. Akan tetapi segera setelah dukungan adalah kurang dari suara

30

Page 31: Summary Solomon Chap 11 12

yang bulat, suatu aturan pengambilan suara menjadi penting unutk mengukur

timbangan relatif dari dukungan dan perlawanan. Hal ini tidak hanya samata-mata

merupakan ulasan akademis. Akan tetapi pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan

yagn dapat ditinggalkan untuk dijawab oleh pihak-pihak yang menekankan

karakteristik dasar politik dari standar-standar akuntansi. Pertanyaan-pertanyaan lain

akan lebih baik digunakan dalam mencari sumber dari akseptabilitas umum.

Meskipun, dalam jangka pendek, akseptabilitas umum mungkin dicari dengan

memperlakukan standar-standar akuntansi seperti masalah-masalah obligasi dan

meletakkannya pada suara pemilihan untuk persetujuan atau penolakan oleh suara

umum, adalah mudah untuk memahami bahwa standar-standar akuntansi dan

masalah-masalah obligasi tidak mempunyai banyak kesamaan. Jika hal itu

sebaliknya, tidak akan memerlukan suatu Dewan Standar dan suatu organisasi

penelitian. Lebih baik, kita akan membutuhkan suatu alat pemilihan suara.

Penyusunan standar dapat dikembalikan pada pengumpul suara, karena mereka ahli

dalam menilai apa yang dapat diterima oleh pendapat publik.

Sayangnya, meskipun FASB telah menunjukkan dirinya sendiri untuk

menjadi sensitif terhadap pandangan-pandangan dari pemilih-pemilihnya, FASB telah

mempunyai kepekaan untuk mengakui bahwa kredibilitas dari akuntansi hanya akan

dipelihara dengan memberikan pada masyarakat informasi yang relevan dan dapat

diandalkan mengenai kejadian-kejadian dan transaksi-transaksi ekonomi lebih baik

dari pada dengan berusaha untuk menggerakkan perekonomian dalam suatu arah

tertentu. Pandangan-pandanga dari Ketua FASB Donald Kirk, mengenai pentingnya

netralitas, dikutip dalam Bab 11.

31

Page 32: Summary Solomon Chap 11 12

Teori Akuntansi yang Baik dan Kesejahteraan Sosial yang Bagus

Tidak Bertentangan

Beberapa dosen akuntansi telah menyatakan suatu konflik antara “teori

akuntansi yang baik” dan fungsi-fungsi kesejahteraan sosial dari akuntansi. Jadi, May

dan Sundem mengatakan:

Jika dampak kesejahteraan sosial dari keputusan-keputusan kebijakan

akuntansi tidak diperhatikan, dasar untuk keberadaan dari suatu badan

pembuat peraturan akan menghilang. Oleh karena itu, FASB harus

mempertimbangkan secara eksplisit aspek-aspek politik (i.e.,

kesejahteraan sosial) sebagaimana teori akuntansi dan penelitian dalam

keputusan-keputusannya.15

Kemudian, mereka mengembalikan pada “lingkungan politik saat ini dalam aman

FASB dan SEC beroperasi—di mana keputusan-keputusan kebijakan akuntansi harus

dapat diterima pada seperangkat luas individu-individu dan tidak hanya konsisten

dengan ‘teori akuntansi.’”16 Tidak hanya konsisten dengan toeri akuntansi! Hal itu

terlihat untuk meletakkan teori akuntansi dan kesejahteraan dalam kotak-kotak yang

berbeda, di mana kedua hal tersebut mempunyai sedikit hubungan satu dengan yang

lainnya. Dalam kenyataannnya, tentu saja, teori akuntansi tidak mempunyai tujuan

lain dari pada untuk menyumbang pada kesejahteraan sosial dengan memberikan

informasi yang berguna pada masyarakat. Tugas FASB adalah untuk meningkatkan

teori akuntansinya;3 jika FASB melakukan hal itu, tanggung jawab kesejahteraan

sosialnya akan secara luas memelihara diri mereka sendiri.

Akuntansi yang buruk—akuntansi yang tidak relevan terhadap tujuannya atau

yang tidak dapat diandalkan untuk menunjukkan kejadian-kejadian atau kondisi-

kondisi ekonomi yang berarti untuk menunjukkan—mungkin menghasilkan

3 Bab 7 dan 8 dari buku ini ditawarkan sebagai suatu tempat untuk memulai.

32

Page 33: Summary Solomon Chap 11 12

keputusan-keputusan yang buruk. Meskipun yang terbaik yang dapat dilakukan oleh

para akuntan, dalam keadaan sekarang ini dari pengetahuan mereka, mungkin tidak

menjadi cukup baik; akan tetapi kekurangan dari mereka adalah ditemukan dalam

kualitas dari informasi yang diberikan, tidak dalam kualitas dari perilaku yang

dipengaruhinya. Adalah tepat untuk mengkritik sistem telepon untuk dibagi dalam

jasanya atau untuk kualitas yang rendah dari penerimaan pada saluran-saluran

tertentu. Adalah tidak tepat untuk mengkritiknya karena fasilitas-fasilitasnya kadang

kala salah digunakan oleh kejahatan atau orang-orang yang disakiti yang berharap

untuk menunjukkan suatu perilaku yang antisosial. Dan apakah yang sesungguhnya

mengenai informasi yang ditransmisikan oleh telepon adalah sesungguhnya informasi

yang dikandung oleh laporan keuangan.

Kesimpulan

Sebelum standar-standar akuntansi dapat mencapai tujuannya untuk

mempertahankan komparabilitas dalam pelaporan keuangan, untuk memudahkan

dalam memahami oleh para pemakai laporan keuangan atas metode-metode akuntansi

yang digunakan dalam kompilasi mereka, dan untuk memelihara kredibilitas dari

laporan keuangan dengan menghapus atau membatasi ruang lingkup untuk “akutansi

yang kreatif,” standar-standar akuntansi harus mempunyai suatu ukuran yang luas

mengenai persetujuan oleh masyarakat keuangan—yaitu, standar-standar tersebut

harus dapat diterima. Terdapat suatu dialog mengenai kebutuhan untuk

“memasarkan” standar-standar akuntansi, meskipun “teori akuntansi yang baik”

merupakan suatu pertimbangan yang kedua dalam menentukan tingkat penerimaan

suatu standar. Tentu saja, beberapa orang melihat suatu konflik antara kebutuhan bagi

akuntansi untuk membantu tujuan ekonomi dari masyarakat dan fungsi penyedia

informasi.

33

Page 34: Summary Solomon Chap 11 12

Tidak ada jasa dalam pandangan bahwa akuntansi mempunyai tanggung

jawab untuk melakukan lebih dari pada memberikan informasi yang mana

berdasarkan informasi tersebut orang lain dapat membuat keputusan-keputusan dan

dapat memilih sarana untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Memang dengan

memberikan informasi yang akuntansi telah mengabdi pada masyarakat. Sayangnya,

metode-metode akuntansi tradisional kita kurang efisien, dan defisiensi tersebut

meningkatkan konflik antara kepentingan ekonomi yang bersaing yang dapat

dihindarkan jika landasan teoritis akuntansi mempunyai dasar yang baik. Jika hanya

kejadian-kejadian dan kondisi-kondisi ekonomi dapat lebih baik ditunjukkan dalam

laporan keuangan, laporan-laporan tersebut akan menjadi, sebagaimana yang

seharusnya, dasar untuk menyelenggarakan debat mengenai kebijakan ekonomi,

bukannya medan perang dari debat itu sendiri.

34