Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

16
Judul : Perubahan Hukum Privat ke Hukum Publik (Studi Hukum Perburuhan di Indonesia) Penulis : Hari Supriyanto, S.H., M.Hum. Penerbit : Universitas Atmajaya Yogyakarta Kota Penerbit : Yogyakarta Tahun Terbit : 2004 Tebal Buku : 93 halaman HUKUM PERBURUHAN A. SEJARAH HUKUM PERBURUHAN Hukum perburuhan lahir pada abad ke-19 dengan adanya revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri ditumpangi oleh aliran liberal. Para waktu aliran liberal berkuasa, negara tidak campur tangan dalam kehidupan kemasyarakatan. Negara hanya mengurusi persoalan kenegaraan sedangkan persoalan hubungan individu dalam masyarakat diserahkan kepada masyarakat itu sendiri sehingga menimbulkan kritik dari para kaum intelektual yang ditujukan kepada negara. Dengan adanya kritik dari kaum intelektual, pemerintah ikut campur tangan dalam kehidupan kemasyarakatan. Ikut campur tangannya pemerintah dalam kehidupan kemasyarakatan disebut dengan politik sosial yaitu tindakan aktif pemerintah untuk menyelesaikan masalah sosial yang timbul akibat revolusi industri. 1

Transcript of Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

Page 1: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

Judul : Perubahan Hukum Privat ke Hukum Publik

(Studi Hukum Perburuhan di Indonesia)

Penulis : Hari Supriyanto, S.H., M.Hum.

Penerbit : Universitas Atmajaya Yogyakarta

Kota Penerbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2004

Tebal Buku : 93 halaman

HUKUM PERBURUHAN

A. SEJARAH HUKUM PERBURUHAN

Hukum perburuhan lahir pada abad ke-19 dengan adanya revolusi

Industri di Inggris. Revolusi Industri ditumpangi oleh aliran liberal. Para

waktu aliran liberal berkuasa, negara tidak campur tangan dalam kehidupan

kemasyarakatan. Negara hanya mengurusi persoalan kenegaraan sedangkan

persoalan hubungan individu dalam masyarakat diserahkan kepada masyarakat

itu sendiri sehingga menimbulkan kritik dari para kaum intelektual yang

ditujukan kepada negara. Dengan adanya kritik dari kaum intelektual,

pemerintah ikut campur tangan dalam kehidupan kemasyarakatan. Ikut

campur tangannya pemerintah dalam kehidupan kemasyarakatan disebut

dengan politik sosial yaitu tindakan aktif pemerintah untuk menyelesaikan

masalah sosial yang timbul akibat revolusi industri.

Sejarah perburuhan di Indonesia menurut Iman Soepomo dapat dibagi

3 bagian :

1. Zaman Perbudakan

Zaman perbudakan orang melakukan pekerjaan dibawah pimpinan

orang lain yaitu para budak yang tidak mempunyai hak apapun. Budak

hanya memiliki kewajiban melakukan pekerjaan, kewajiban menuruti

segala perintah, menuruti semua aturan dari pihak majikan. Keadaan

budak di Indonesia masih dapat dikatakan lebih baik apabila dibandingkan

dengan negara lain, disebabkan adanya aturan tata susila yang kental

dalam masyarakat Indonesia.

1

Page 2: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

2. Pekerja Rodi

Rodi atau kerja paksa dilakukan untuk kepentingan perorangan

atau pihak lain tanpa bayaran. Sebagai contoh kerja rodi pada jaman

Hedrick William Daendels (1807-1911) yaitu kerja paksa utnuk membuat

jalan Anyer-Banyuwangi.

3. Poenale Sanksi

Poenale Sanksi memberikan kekuasaan bagi majikan untuk berlaku

tidak baik terhadap buruh serta menciptakan keadaan perburuhan yang

buruk. Pada tahun 1903 terjadi pemerasan tenaga buruh.

B. PENGERTIAN HUKUM PERBURUHAN

Beberapa ahli hukum merumuskan hukum perburuhan sebagaimana

dikutip Iman Soepomo, diantaranya A. H. Molenaar, Levenbach. Menurut A.

H. Molenaar, hukum perburuhan adalah bagian dari hukum yang berlaku,

yang pada pokoknya mengatur hubungan antara buruh dengan majikan, buruh

dengan buruh dan buruh dengan penguasa.

Menurut Levenbach, hukum perburuhan adalah sebagai sesuatu yang

meliputi hukum yang berkenaan dengan hubungan kerja.

Menurut Iman Soepomo, hukum perburuhan adalah himpunan

peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian

dimana seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah.

Unsur dari hukum perburuhan sebagai berikut :

1. Terdiri dari peraturan tertulis maupun tidak tertulis.

2. Peraturan tersebut mengatur hubungan kerja baik dalam maupun luar

hubungan kerja.

3. Pelakunya meliputi buruh, majikan, dan pemerintah.

4. Kedudukan buruh tersuboordinasi oleh majikan, artinya majikan memiliki

kedudukan yang lebih tinggi dari buruh.

5. Buruh menerima upah dari majikan dalam melakukan hubungan kerja.

2

Page 3: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

Jadi, hukum perburuhan adalah kumpulan peraturan tertulis

maupun tidak tertulis yang mengatur hubungan timbal balik antara

buruh, majikan, dan pemerintah didalam maupun luar hubungan kerja.

C. HAKEKAT, TUJUAN DAN SIFAT HUKUM PERBURUHAN

a. Hakekat

Menurut Iman Soepomo, hakekat hukum perburuhan ada 2 yaitu

secara yuridis dan secara sosiologis. Secara yuridis buruh memiliki

kebebasan, artinya buruh memiliki kedudukan yang sama didepan hukum

dengan majikan. Secara sosiologis buruh tidak bebas, artinya kedudukan

buruh tersubordinasi oleh majikan. Majikan memiliki kewenangan untuk

memerintah buruh dan menetapkan syarat-syarat kerja dan keadaan

perburuhan.

b. Tujuan

Tujuan pokok hukum perburuhan adalah pelaksanaan keadilan

sosial dalam bidang perburuhan dan pelaksanaannya diselenggarakan

dengan melindungi buruh terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari

pihak majikan.

Menurut Senjun H Manulang, tujuan hukum perburuhan :

1. Melaksanakan keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan.

2. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tak terbatas

dari pengusaha.

c. Sifat

Hukum perburuhan memiliki sifat sebagai hukum privat dan

hukum publik. Sebagai hukum privat, artinya hukum perburuhan mengatur

hubungan antara buruh dengan majikan dimana masing-masing pihak

bebas utnuk menentukan bentuk dan isi dari hubungan kerja.

Sebagai hukum publik, yaitu menunjuk pada adanya peraturan

hukum yang bersifat memaksa yang harus ditaati oleh majikan dan buruh

apabila mereka melakukan hubungan perburuhan.

3

Page 4: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

D. SUMBER HUKUM PERBURUHAN

Sumber hukum perburuhan yang dimaksud adalah materiil dan formil.

Sumber hukum materiil adalah pancasila. Sedangkan sumber hukum formil

meliputi :

1) Undang-undang

2) Peraturan pelaksanaan dari Undang-undang

3) Kebiasaan

Menurut Iman Soepomo, kebiasaan dibidang perburuhan

berkembang dengan baik karena 2 faktor :

a. Peraturan perburuhan tidak dapat dilakukan secepat perkembangan

soal-soal perburuhan yang diatur.

b. Peraturan-peraturan dari jaman Belanda dahulu sudah tidak dirasakan

sesuai dengan rasa keadilan masyarakat dari aliran-aliran yang tumbuh

di seluruh dunia.

4) Putusan panitia penyelesaian perselisihan perburuhan baik daerah maupun

pusat dan putusan peradilan umum

5) Perjanjian perburuhan, perjanjian kerja

Menurut Undang-undang No. 2 tahun 1954 tentang perjanjian

perburuhan antara serikat buruh dengan majikan, perjanjian perburuhan

adalah perjanjian yang diselenggarakan oleh serikat buruh dengan

majikan, majikan dengan majikan, perkumpulan-perkumpulan majikan

yang berbadan hukum, yang pada umumnya memuat syarat-syarat yang

harus diperhatikan didalam perjanjian kerja.

Menurut Djumialdji dan Wiwoho S, perjanjian kerja adalah

perjanjian antara buruh dengan pengusaha yang mengatur hubungan kerja

antara buruh dengan majikan, sedangkan peraturan perusahaan adalah

peraturan yang dibuat secara sepihak oleh majikan yang memuat syarat-

syarat kerja.

6) Perjanjian internasional mengenai persoalan perburuhan, baik yang

bersifat bilateral maupun yang unilateral

4

Page 5: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

E. PROSES PERUBAHAN SIFAT HUKUM PERBURUHAN DI

INDONESIA

Perjalanan bangsa Indonesia dalam kaitannya dengan dinamika hukum

perburuhan setelah proklamasi kemerdekaan dapat dibagi dalam beberapa

tahap sebagai berikut :

1. Tahun 1945 – 1949

Pada masa ini negara Indonesia masih dapat dikatakan sebagai

negara baru yang berusaha untuk dapat mempertahankan kemerdekaannya,

sehingga dalam periode ini perjalanan negara Indonesia masih diwarnai

dengan revolusi fisik. Pemerintah belum banyak melakukan campur

tangan dalam kehidupan hubungan perburuhan. Mengenai hukum

perburuhan masih dominan berlaku perjanjian kerja dalam Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata. Perjanjian kerja diatur dalam Bab VII A Buku III

KUHPer Pasal 1601 – 1603 tentang perjanjian untuk melakukan

pekerjaan. Bab VII A merupakan perubahan dari Bab VII yang berisi 3

pasal yaitu pasal 1601, 1602 dan 1603 tentang persewaan pelayan dan

pekerja. Semula berlaku bagi golongan Eropa. Kemudian sejak 1879

dengan S. 1879 No. 256 persewaan pelayan dan pekerja berlaku bagi

seluruh rakyat.

Menurut pasal 1601 a KUH perdata, perjanjian perburuhan

adalah suatu perjanjian dengan pihak yang satu, buruh, mengikatkan

dirinya untuk dibawah perintah pihak yang lain yakni majikan, untuk suatu

waktu tertentu, melakukan pekerjaan dengan menerima upah.

Berdasarkan pengertian perjanjian kerja dalam pasal 1601 a, maka

dapat disimpulkan, syarat-syarat perjanjian kerja :

1. Terdapat pihak yang dibawah pimpinan orang lain

2. Melakukan pekerjaan

3. Waktu tertentu

4. Adanya upah

Menurut UU No. 21 tahun 1954 tentang perjanjian perburuhan

antara serikat buruh dan majikan, diatur mengenai perjanjian kerja kolektif

5

Page 6: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

yang disebut perjanjian perburuhan yaitu perjanjian yang diselenggarakan

oleh serikat buruh yang didaftarkan pada kementerian perburuhan dengan

majikan.

KUH Per mengatur tentang kewajiban-kewajiban majikan :

1. Membayar upah

Kewajiban membayar upah bagi pengusaha diatur dalam pasal

1602 – 1603 V KUH perdata.

Ketentuan-ketentuan tentang kewajiban pengusaha membayar

upah kepada buruh mengatur hal-hal yang menyangkut hubungan

pengusaha dngan buruh serta kemungkinan hubungan dengan pihak

ketiga seperti penerima kuasa.

2. Mengatur dan memelihara ruang-ruangan, perkakas dalam perusahaan

Kewajiban ini bertujuan untuk melindungi buruh dari

kemungkinan bahaya bagi jiwanya, kehormatan dan harta bendanya.

Apabila kewajiban ini tidak dipenuhi tanpa dapat membuktikan bahwa

tidak dipenuhi kewajiban karena keadaan memaksa atau karena

kesalahan buruh, maka pengusaha wajib mengganti kerugian.

Kewajiban-kewajiban buruh diatur pada pasal 1603 – 1603 d KUH

Perdata yang meliputi :

a. Buruh wajib melakukan pekerjaan yang dijanjikan menurut

kemampuan yang sebaik-baiknya

b. Buruh wajib melakukan pekerjaannya sendiri kecuali dengan ijin

majikan dapat digantikan pihak ketiga

c. Buruh wajib mentaati peraturan kerja dan tata tertib perusahaan

d. Buruh yang tinggal dengan majikan wajib bertingkah laku menurut

tata tertib rumah

e. Buruh wajib melakukan, maupun tidak berbuat dalam keadaan yang

sama.

6

Page 7: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

2. Tahun 1950 – 1965

Pemerintah telah memberikan perhatian terhadap bidang

perburuhan diantaranya mengeluarkan Peraturan Menteri perburuhan No.

90 tahun 1955 tentang pendaftaran serikat buruh yang bersifat liberal.

Adanya peraturan tersebut maka di Indonesia berdiri berbagai macam

serikat buruh sebagai respon masyarakat terhadap kebebasan yang

diberikan pemerintah. Dalam tahap ini pemerintah mengeluarkan berbagai

peraturan perundangan di bidang perburuhan. Diantaranya UU No. 1 tahun

1951 tentang kerja, UU No. 3 tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya

UU No. 22 tahun 1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan, UU

No. 12 tahun 1964 tentang politik di perusahaan swasta.

Pada tahun 1951 terbit UU No. 1 tahun 1951 tentang pernyataan

berlakunya UU Kerja tahun 1948 No. 12 dari RI untuk seluruh Indonesia.

Pada awal terbentuknya Negara Kesatuan RI setelah masa RIS timbul

suatu keadaan dimana berlaku 2 hukum perburuhan yaitu daerah bekas

Negara bagian RI berlaku hukum perburuhan RI dan di daerah Jakarta.

meskipun hukum perburuhan dari bekas negara bagian RI belum

sempurna, namun dibandingkan dengan hukum perburuhan sebelum

berlaku di bekas negara RIS karena hukum perburuhan berlaku di bekas

negara RIS umumnya hukum kolonial.

Ada 3 hal penting dalam Undang-undang No. 1 tahun 1951 :

a. Adanya keinginan untuk melepaskan dari ketergantungan terhadap

hukum peninggalan kolonial dengan beruasaha menciptakan hukum

yang sesuai dengan dasar dan tujuan negara Indonesia yaitu pancasila.

b. Pernyataan secara tegas bahwa UU sebagai pernyataan politik sosial

negara yang berhubungan dengan pasal 27 ayat 2 UUD 1945.

Didalam pasal 1 UU No. 3 tahun 1951 pengawasan perburuhan

diadakan dengan maksud :

a. Mengawasi berlakunya UU dan peraturan perburuhan pada khususnya.

b. Mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan

kerja dan keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya.

7

Page 8: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

c. Menjalankan pekerjaan lainnya yang diserahkan kepadanya dengan

Undang-undang.

1. Perselisihan perburuhan

Menurut pasal 1 huruf c UU No. 22 tahun 1957 adalah

pertentangan antara majikan dengan serikat buruh berhubungan

dengan tidak adanya persesuaian paham mengenai hubungan kerja,

syarat-syarat kerja dan keadaan perburuhan.

2. Sejarah penyelesaian perselisihan perburuhan di Indonesia

Penyelesaian perselisihan perburuhan di Indonesia mengalami

perjalanan cukup lama lahirnya UU No. 22 tahun 1957, ssampai

permulaan tahun 1951. Pada bulan Pebruari 1951, pemerintah

mengeluarkan Peraturan Kekuasaan Militer No. 51 untuk mengatasi

kegalauan dibidang perburuhan. Pada bulan September 1951 mencabut

Peraturan Kekuasaan Militer dan mengetapkan peraturan baru. Pada

tangal 8 April 1957 diterbitkan UU No. 22 tahun 1957 tentang

penyelesaian perselisihan perburuhan yang terdiri dari sembilan bagian

dan 32 pasal serta penjelasannya.

3. Tahun 1966 – 1998

Adanya tahap pencarian pemerintah untuk menemukan konsep

dasar dalam melakukan campur tangan dibidang perburuhan yang

dilakukan sampai dengan tahun 1973 dan tahap penentuan dan penerapan

konsep dasar hubungan industrial pancasila sebagai konsep dasar didalam

pemerintah melakukan campur tangan di bidang perburuhan.

1. UU No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja

pokok-pokok ketenagakerjaan :

a. Pihak-pihak yang diatur dalam UU ini meliputi buruh, majikan dan

pemerintah

b. Ketentuan-ketentuan dalam UU ini merupakan hukum pemaksa

8

Page 9: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

c. Hubungan para pihak sebagaimana diatur dalam UU tidak semata-

mata hubungan individu, tapi hubungan antara individu dengan

negara

d. Tujuan dari UU adalah untuk memberikan perlindungan atas

kepentingan umum

e. Penegakan hukum dalam hal terjadi pelanggaran atas ketentuan

dalam UU dilakukan huruh atau majikan akan dilakukan oleh

negara

2. Bidang keselamatan kerja, pemerintah menerbitkan UU No. 1 tahun

1970 tentang keselamatan kerja

3. Tahun 1974 lahir dasar falsafah hubungan perburuhan pancasila yang

mendasari semua kebijaksanaan di bidang perburuhan di Indonesia.

Dalam perkembangannya hubungan perburuhan pancasila berubah

menjadi hubungan industrial pancasila, yaitu hubungan antara para

pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (buruh, pengusaha dan

pemerintah) yang didasari atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi

dari pancasila dan UUD 1945

4. Di bidang pengupahan buruh, pemerintah membuat Peraturan

Pemerintah No. 8 tahun 1981 tentang perlindungan upah

5. Di bidang jaminan sosial bagi tenaga kerja yang bekerja dalam

hubungan kerja, pemerintah mengeluarkan UU No. 3 tahun 1992

tentang jaminan sosial bagi tenaga kerja. Menurut pasal 1 angka I UU

No. 3 tahun 1992, jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu

perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang

sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang. Contohnya

sakit, kecelakaan kerja. Ruang lingkup jaminan sosial tenaga kerja

dalam UU meliputi :

a. Jaminan kecelakaan

b. Jaminan kematian

c. Jaminan hari tua

d. Jaminan pemeliharaan kesehatan

9

Page 10: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

Dengan demikian UU No. 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja memiliki muatan sebagai hukum publik yang menonjol. Sifat memaksa dari UU

Jamsostek, hubungan yang diatur dalam UU yang mengatur hubungan antara individu dengan negara, kepentingan yang diatur serta penegakan hukum dalam

hal terjadi pelanggaran atas UU Jamsostek yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan penyelidik pegawai negeri sipil.

10

Page 11: Sumber Perubahan Hukum Privat Ke Hukum Publik

11