TATA KELOLA PEMERINTAHAN & KETERBUKAAN INFORMASI...
Transcript of TATA KELOLA PEMERINTAHAN & KETERBUKAAN INFORMASI...
TATA KELOLA PEMERINTAHAN,
KETERBUKAAN INFORMASI
PUBLIK
Hendra Wijayanto
PERTANYAAN
Apa yang dimaksud
government ?
Apa yang dimaksud
governance ?
SEJARAH IDE GOVERNANCE
Tahap 1
Transformasi government sepanjang abad ke-20 pada awalnya ditandai
dengan konsolidasi pemerintahan demokratis (democratic government)
di dunia Barat
Tahap 2
Pasca Perang Dunia I, menguatnya peran pemerintah. Pemerintah
mulai tampil dominan, melancarkan regulasi politik, redistribusi
ekonomi dan kontrol yang kuat terhadap ruang-ruang politik dalam
masyarakat.
Tahap 3
Tahap III, tahun 1960-1970-an, yang menggeser perhatian kepada
pemerintah2 di negara-negara Dunia Ketiga. Makin gencarnya
kapitalisme yg diikuti oleh kuatnya negara dan hadirnya rezim
otoritarian di kawasan Asia, Amerika Latin dan Afrika.
Tahap 4 Adanya krisis ekonomi dan finansial di berbagai negara di dunia
th 1980-an. Pemerintah bukan sebagai solusi terhadap problem yang
dihadapi, melainkan justru sebagai akar masalah krisis. Sehingga
melahirkan “penyesuaian struktural”, dalam bentuk deregulasi,
debirokratisasi, privatisasi, pelayanan publik berorientasi pasar.
Tahap 5
Di era 1990-an, dimana proyek demokratisasi berkembang
luas. Muncul cara pandang baru yaitu governance dan good
governance. Perspektif yang berpusat pada government
bergeser ke perspektif governance. Mulai masuknya
lembaga donor seperti IMF dan World Bank ke dunia
berkembang.
GOVERNMENT VS GOVERNANCE
Dimensi aktor.
Dimensi fungsi.
Dimensi struktur.
Dimensi konvensi dari interaksi.
Dimensi distribusi dari kekuasaan.
(Schwab dan Kubler, 2001)
DIMENSI AKTOR
Government
Peserta sangat
terbatas jumlahnya.
Umunya ada lembaga-
lembaga pemerintah
saja (eksekutif,
legislatif dan
yudikatif).
Governance
Jumlah pesertanya
yang besar.
Umunya terdiri atas
aktor-aktor publik dan
aktor privat.
DIMENSI FUNGSI
Governance
Lebiha banyak konsultasi
Adnya kemungkinan kerjasama dalam pembuatan / pelaksanaan kebijakan
Isu kebjakan menjadi sempit
Government
Sedikit atau jarangnya konsultasi.
Tidak ada kerjasama dalam pembuatan / pelaksanaan kebijakan
Isu kebijakan menjadi luas
DIMENSI STRUKTUR
Governance
Batas-batas yg sangat terbuka
Batas berdasarkan fungsi (fungsional)
Keanggotaan secara sukarela
Government
Batas-batas yg
tertutup
Batas berdasarkan
kewilayahan
(teriotori)
Keanggotaan yang
tidak sukarela
KONVENSI DARI INTERAKSI
Governance
Konsultansi horizontal,
intermobilitas
Konsensus atas nilai-
nilai teknokraik
(hubungan kerjasama)
Kontak-kontak yg sangat
informal
Keterbukaan
Government
Kewenangan yg hirarkis, kepemimpinan yg terkunci.
Interaksi yg saling berlawanan / hubungan yg cenderung konflik
Kontak-kontak formal
Kerahasian
DISTRIBUSI DARI KEKUASAAN
Governance
Otonomi yang rendah
dari negara terhadap
masyarakat (organisasi
yg mandiri / dominasi
negara yg tersebar)
Kepentingan
masyarakatdiakomodir
oleh negara
Adanya keseimbangan
atau simbiosis antar
aktor.
Government
Otonomi yang besar dr negara terhadap masyarakat (steered organizing) / dominasi negara.
Tidak ada akomodasi terhadap kepentingan masyarakat oleh Negara
Tidak ada keseimbangan / simbiosis antar aktor.
“Governance” lebih inklusif daripada “Government”.
“Government” menunjuk pada suatu organisasi
pengelolaan berdasarkan kewenangan tertinggi
(Negara dan pemerintah).
“Governance” melibatkan tidak sekedar
pemerintah dan negara , tapi juga peran berbagai
aktor di luar pemerintah dan negara, sehingga
pihak-pihak yang terlibat dalam kepemerintahan
sangat luas
(Joko Widodo, 2001)
PEMERINTAH (GOVERNMENT) “Government is a group of people that governs a community or unit. It
sets and administers public policy and exercises executive, political
and sovereign power through customs, institutions, and laws within a
state.” (Business Dictionary, 2013).
Pemerintah (Government) adalah sekelompok orang yang mengatur
sebuah komunitas atau unit. Yang menetapkan dan mengelola
kebijakan publik dan kekuasaan eksekutif, politik dan berdaulat
melalui bea cukai, lembaga, dan hukum dalam negara.
Government : sebuah lembaga atau orang yang
memiliki tujuan mengatur dan mengelola
pemerintahan (governance).
Contoh : Kepala desa, bupati, presiden, dll
GOVERNANCE
World Bank
Governance sebagai: “the way
state power is used in
managing economic and social
resources for development of
society”
Jika World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola
sumber daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan
masyarakat, maka UNDP lebih menekankan pada aspek politik,
ekonomi, dan administratif dalam pengelolaan Negara.
United Nation Development
Program (UNDP)
mendefinisikan governance sebag
ai: “the exercise of political,
economic, and administrative
authority to manage a nation’s
affair at all levels”.
“Includes processes of decision making that directly
or indirectly affect a country’s economic activities or
its relationships with other economics.”
artinya :
Ekonomi governance mencakup proses
pembuatan keputusan yg mempengaruhi
langsung atau tidak langsung aktivitas ekonomi
negara).
Economic governance memiliki pengaruh/
implikasi thdp equity (investasi yang dilakukan
pemilik perusahaan), poverty (kemiskinan) and
quality of life (kualitas hidup). (LAN, 2000)
ECONOMIC GOVERNANCE
POLITICAL GOVERNANCE
“Refers to decision making and policy
implementation of a legitimate and authoritative
state.”
artinya :
Political governance mencakup pada proses
pembuatan keputusan dan implementasi
kebijakan suatu negara yang legitimate dan
autoritatif.
Negara terdiri atas cabang pemerintahan yaitu
legislative, executive dan yudicial yang mewakili
kepentingan politik, memilih secara bebas wakil-
wakil rakyat. (LAN, 2000)
Administratif Governance
“A system of policy implementation carried out
through and efficient, independent, accountable and
open public sector.”
artinya :
Sistem implementasi kebijakan yg melaksanakan sektor
publik scr efisien, tidak memihak, akuntabel dan terbuka.
(LAN, 2000)
Perbedaan paling pokok antara konsep “government” dan “governance” terletak pada bagaimana cara penyelenggaraan kekuasaan (otoritas) politik, ekonomi dan administrasi dalam pengelolaan urusan suatu bangsa.
Konsep “government/pemerintahan” berkonotasi pada peranan pemerintah yang lebih dominan dalam penyelenggaran berbagai kekuasaan (otoritas).
Sedangkan dalam “governance” mengandung makna bagaimana cara suatu bangsa mendistribusikan kekuasaan dan mengelola sumberdaya dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dalam suatu bangsa
HUBUNGAN ANTAR AKTOR DALAM GOVERNANCE
1
Sektor Publik
(Governance)
2
Masyarakat
(Society)
3
Bisnis sektor
A
B C
D
G
O
V
E
R
N
A
N
C
E
G
O
V
E
R
N
A
N
C
E
Gambar 1
Keterangan
A = Interaksi 1 & 2
B = Interaksi 2 & 3
C = Interaksi 1 & 3
D = Interaksi 1 2 & 3