Sumber Dana Pihak Ketiga
-
Upload
ethamargaretha -
Category
Documents
-
view
121 -
download
1
description
Transcript of Sumber Dana Pihak Ketiga
5.4 SUMBER DANA PIHAK KETIGA
Dana yang berasal dari masyarakat biasa disebut dengan sumber dana pihak ketiga (DPK),
sedangkan yang berasal dari Pasar Uang dan Pasar Modal disebut Dana Pihak Kedua.
Sumber Dana Pihak Ketiga dari segi mata uangnya dibedakan menjadi:
Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah
Dana Pihak Ketiga Rupiah adalah kewajiban-kewajiban bank yang tercatat dalam rupiah kepada
pihak ketiga bukan bank. Baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Komponen DPK ini
terdiri dari Giro, Simpanan Berjangka(Deposito dari Sertifikat Deposito), Tabungan dan
kewajiban-kewajiban lainnya yang terdiri dari kewajiban segera yang dapat dibayar, surat-surat
berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, setoran jaminan, dan lainnya. Tidak
termasuk dana yang berasal dari Bank Sentral.
Sumber Dana Pihak Ketiga Valuta Asing
Yang dimaksukan dengan Dana Pihak Ketiga Dalam Valuta Asing adalah kewajiban bank yang
tercatat dalam valuta asing kepada pihak ketiga, baik penduduk maupun bukan penduduk,
termasuk pada Bank Indonesia, bank lain (pinjaman melalui pasar uang).
DPK valuta asing terdiri atas Giro, Call Money, Deposit On Call (DOC), Deposito
Berjangka, Margin Deposit, Setoran Jaminan, Pinjaman Yang Diterima dan Kewajiban-
Kewajiban Lainnya dalam valuta asing.
Sedangkan bila ditinjau dari segi biaya yang harus dibayar oleh bank, sumber dana dapat
dikelompokkan menjadi Dana Berbiaya dan Dana Tidak Berbiaya.
5.4.1 Sumber Dana Berbiaya
Sumber dana berbiaya pada umumnya adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik dana
pihak ketiga maupun dana pihak kedua (tidak termasuk penerbitan saham).
Sumber Dana Berbiaya terdiri atas:
Giro
Giro atau Demand deposits adalah simpanan pihak ketiga baik dalam rupiah maupun valuta
asing, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Menurut ketentuan Bank Indonesia
yang dapat dikelompokkan dalam simpanan ini termasuk kredit yang diberikan yang bersaldo
kredit, sedangkan giro yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara atau karena alasan
lainny dan giro yang bersaldo debet tidak termasuk dalam kelompok simpanan ini.
Jenis sumber dana ini merupakan dana yang paling murah bagi bank, tetapi dibalik
kemurahannya, sifatnya juga sangat fluktuatif, karena pada umumnya lembaga/perusahaan atau
perorangan yang menyimpan uangnya dalam bentuk rekening giro hanya untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan yang bersangkutan.
Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyrt giro, dan/atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu. Sumber dana yang berasal dari tabungan mempunyai biaya yang lebih
tinggi dibandingkan dengan giro. Umumnya sasaran tabungan adalah nasabah perorangan.
Walaupun dari sisi biaya lebih tinggi dibandingkan dengan giro, tetapi dari segi
pengendapan dananya relative lebih stabil dibandingkan dengan simpanan masyarakat berupa
giro.
Untuk menghimpun dana berupa tabungan berbagai upaya dapat dilakukan oleh suatu
bank, misalnya dengan memberikan kemudahan saat penarikan melalui ATM yang ditempatkan
pada tempat-tempat strategis di mana nasabah penabung membutuhkan uangnya dapat
mengambil dengan mudah, seperti di tempat – tempat perbelanjaan, toko swalayan, hotel,
bandara atau tempat – tempat yang dianggap strategis lainnya.
Selain itu juga untuk menarik penabung, bank dapat memberikan daya tarik lainnya
seperti undian berhadiah, memberikan suku bunga yang menarik, misalnya bunga dihitung
secara harian.
Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka dapat berupa Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan Deposits On Call
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara pihak ketiga dengan bank.
Deposito berjangka disebut juga Time Deposits adalah simpanan yang penarikannya
hanyadapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank. Dengan demikian pada hakikatnya jenis simpanan ini tidak dapat dicairkan sebelum jatuh
tempo.
Ditinjau dari segi biaya sumber dana yang berasal dari jenis simpanan ini pada umumnya
memiliki biaya tertinggi dibandingkan sumber dana lainnya dan bersifat lebih stabil
dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti giro dant tabungan.
Jangka waktu deposito berjangka terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24
bulan. Tinggi rendahnya suku bunga tergantung pada jangka waktu deposito tersebut
Kewajiban – Kewajiban Lainnya
Kewajiban lainnya adalah semua sumber dana yang berasal dari pihak ketiga atau kewajiban
bank kepada pihak ketiga, selain kewajiban berupa simpanan tersebut diatas. Yang termasuk
dalam kelompok ini diantaranya adalah semua kewajiban kepada pihak ketiga, selain giro,
tabungan, dan simpanan berjangka, yang terdiri dari :
a. Kewajiban Segera Yang Dapat Dibayar
Kewajiban segera yang dapat dibayar adalah semua kewajiban rupiah yang dapat ditagih
oleh pemiliknya dan harus segera dibayar, misalnya transfer masuk yang belum dibayar,
hasil inkaso keluar yang belum dibayar dan semua kewajiban bank kepada pemerintah
pusat seperti pajak pengahsilan (PPh), Pajak bumi dan bangunan ( PBB), serta kewajiban
pajak lainnya dimana bank yang bersangkutan bertindak sebagai wajib pungut pajak
( WAPU) yang harus segera disetor ke kas negara.
b. Surat Berharga Yang Diterbitkan
Dalam pembahasan struktur sumber dana pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu pertama, sumber dana pihak ketiga berupa giro, tabungan dan simpanan
berjangka, serta kewajiban segera lainnya, kedua, sumber dana pihak kedua yang berasal
dari pasar uang dan pasar modal. Ketiga, sumber dana pihak pertama yang berasal dari
pemilik berupa setoran modal, laba yang ditahan, laba tahun berjalan, dan cadangan
umum yang dibentuk oleh bank sebagai modal inti ditambahn dengan modal pelengkap
yang antara lain adalah revaluasi asset.
Khusus untuk perhitungan komponen dana pihak ketiga yang berkaitan dengan
perhitungan besarnya Giro Wajib Minimum (GWM) yang haru dpelihara oleh bank,
maka semua surat pengakuan utang jangka pendek dan utang jangka panjang dalam
rupiah yang diterbitkan oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank, seperti surat berharga
pasar uang (SBPU) dan obligasi termasuk dalam kelompok dana pihak ketiga untuk
erhitungan besarnya GWM yang harus dipelihara oleh bank.
c. Pinjaman Yang Diterima
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah pijaman yang diterima dalam rupiah dari
pihak ketiga bukan bank berupa pinjaman subordinasi, dana kelolaan dan pinjaman
pinjaman lainnya yang diterima oleh bank.
d. Setoran Jaminan
Untuk dapat melakukan transaksi seperti L/C (Letter of Credit) Import, biasa dikenal
dengan istilah setoran jaminan import atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN), pihak bank mewajibkan nasabahnya untuk menyetor sejumlah uang tertentu
sebagai jaminan atas pembukaan L/C atau SKBDN tersebut hal ini dimaksudkan dalam
rangka prinsip kehati – hatian ( prudentian banking), sehinggan pada saat nasabah setor
maka setoran ini merupakan sumber dana murah bagi bank yang bersangkutan.
Jadi yang dimaksudkan dalam rekening ini adalah seua setoran pihak ketiga kepada bank
untuk keperluan suatu transaksi seperti tersebut diatas, termasuk penerbitan bank garansi
untuk kepentingan nasabah dalam rangka penanganan atau pengerjaan suatu proyek.
5.4.2. Dana Tidak Berbiaya
Hampir sebagian besar sumber dana bank memiliki beban biaya yang harus ditanggung oleh
terutama dana yang berasal dari dana pihak ketiga dan pihak kedua, sehingga dapat dikatakan
tidak ada dana yang tanpa biaya bagi suatu bank. Namun jika ditelaah lebih mendalam terdapat
beberapa jenis dana yang tidak mengandung unsure biaya, seperti :
Modal Yang Disetor ( Modal Saham)
Agio Saham
Laba Tahun Berjalan
Laba Yang Ditahan
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan Lainnya
Deposito Berjangka yang telah jatuh tempo dan belum dicairkan oleh nasabah
Transfer Masuk yang belum dibayar
Hasil Inkaso Keluar yang belum dibayar
Hutang Pajak kepada Pemerintah Pusat , asalkan tidak lewat waktu ( terlambat )pada saat
membayarnya
Dana – dana tersebut diatas pada umumnya tidak mengandung unsur biaya dalam arti
bank harus membayar sejumlah uang tertentu sebagai biaya bunga. Semakin besar jumlah dana –
dana ini maka akan semakin mempertinggi Return On Assets (ROA) dan Return On Equity
(ROE) bagi suatu bank. Bagi bank – bank yang sudah Go Public untuk memperkuat posisi
permodalannya dapat menerbitkan saham baru untuk ditawarkan melalui bursa baik penawaran
secara terbatas maupun kepada masyarat luas.