Sudirman Green Office Architecture MAHASISWA/bab 2... · Ruang perkantoran yang berada pada gedung...
Transcript of Sudirman Green Office Architecture MAHASISWA/bab 2... · Ruang perkantoran yang berada pada gedung...
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 6
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1.Tinjauan Umum Proyek
2.1.1.Gambaran Umum Proyek
Judul proyek : Perencanaan Sudirman Green Office
Tema : Green Architecture
Lokasi : Jl. Jend. Sudirman kawasan SCBD Jakarta Selatan
Sifat Proyek : Fiktif
Sasaran : Karyawan dan Profesional
Luas Lahan : ± 17.500 m²
Luas Lantai Maksimum: ± 101.500 m²
KDB : 40 %
KLB : 5,8
Ketinggian Bangunan : Maksimum 32 lantai (Peraturan Dinas Tata Kota
DKI Jakarta).
Peruntukan Lahan : Perkantoran
Fasilitas yang akan direncanakan antara lain :
1. Fasilitas Utama :
a. Kantor Bisnis dan Professional, terdiri dari :
־ Lobby ־ Musholla + T. Wudhu
־ Ruang Kantor ־ Toilet
־ Ruang Pertemuan ־ Ruang M/E
־ Ruang Tamu ־ Ruang Janitor
־ Receptionist ־ Gudang
b. Gedung Serba Guna, terdiri dari :
־ Lobby ־ Toilet
־ Ruang Confrence ־ Ruang M/E
־ Ruang Pertemuan Bisnis ־ Ruang Audio
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 7
2. Fasilitas Penunjang :
a. Restaurant & Cafe, terdiri dari :
־ Ruang Makan ־ Toilet
־ Ruang Pegelola ־ Ruang M/E
־ Ruang Ganti Karyawan ־ Gudang
־ Dapur
b. Food Court, terdiri dari :
־ Ruang Makan
־ Ruang Pengelola
־ Washtafel
־ Toilet
c. Pelayanan Publik, terdiri dari :
- ATM Center ־ Agen Pengiriman
- Perbankan ־ Mini Market
- Kantor Pos ־ Kantor Pos
- Money Changer ־ Money Changer
- Biro Perjalanan ־ Biro Perjalanan
- Health Club ־ Warnet
- Mini Market ־ Wartel
־ Dll
2.2.Tinjauan Teori
2.2.1. Pengertian Judul
: Adalah suatu bangunan yang dipakai oleh
perorangan atau badan usaha yang digunakan
untuk melaksanakan urusan tata usaha atau
administrasi disertai dengan fasilitas penunjang
yang berada di kawasan Sudirman.3
Dan fokus terhadap efisiensi energi, air dan listrik.
3 Ensiklopedia Indonesia, P.T. Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1994.
Sudirman Green Office
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 8
2.2.2. Pengertian Hemat Energi
Hemat energi dalam arsitektur adalah meminimalkan penggunaan
energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan,
maupun produktivitas penghuninya. 4
2.3.Klasifikasi Bangunan Perkantoran
Klasifikasi bangunan perkantoran menurut kepemilikannya yaitu :5
Menurut PT. Capricorn Indonesia Consultant Ruang Perkantoran dapat
dikategorikan atas :
1. Ruang Perkantoran Utama
Ruang perkantoran mewah, bertingkat tinggi menggunakan fasilitas AC
sentral, lift kecepatan tinggi, sound system, pemadam kebakaran otomatis,
bahan bangunan kelas 1, desain bangunan yang menarik dan memiliki kesan
mewah, finishing yang baik dan area kantor yang luas.
Selain itu gedung ini berlokasi di jalan-jalan utama seperti di Jalan Thamrin –
Sudirman, Gatot Subroto, Rasuna Said ( Kuningan ) dll.6
4Gelar Seminar Bangunan Hemat Energi, Teknologi Pengolahan Limbah Pada Gedung, 1997, hal 175 Roestanto W. Dirdjojuwono, Sistem Bangunan Pintar, Edisi Revisi, Pustaka Wirausaha Muda, Jakarta 2003, hal.54
Gedung Kantor
Gedung MilikSendiri
Gedung UntukDisewakan
Kantor Pemerintahan Pusat / Daerah
Bangunan MilikSendiri
Bangunan Sebagian Milik Pribadi
Sebagian Besar Gedung Disewakan
Sebagian Kecil Gedung Disewakan
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 9
2. Ruang Perkantoran Menengah
Ruang perkantoran yang berada pada gedung bertingkat tetapi tidak terlalu
tinggi dan berkisar di bawah 10 lantai. Menggunakan AC, pemadam
kebakaran, finishing ruang yang cukup baik, tetapi tidak sebaik dan sehalus
ruang perkantoran utama. Selain itu lokasinya berada di daerah perkantoran
kelas 2, diluar lokasi – lokasi perkantoran utama.
3. Ruang Perkantoran Kelas Bawah
Ruang perkantoran yang berada pada gedung bertingkat atau tidak,
menggunakan AC window/split, tidak menggunakan lift, bahan bangunan
biasa dan finishingnya tidak dituntut terlalu baik, lokasinya berada di daerah
perkantoran kelas 2 atau 3.
2.4.Tuntutan Dalam Kantor Sewa7
Seperti diketahui perkantoran menampung kegiatan administratif
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dengan cara membayar uang sewa,
maka di bawah ini akan diuraikan mengenai tuntutan kantor sewa ditinjau dari
pihak penyewa dan pihak pemilik.
Penyewa
Sesuai dengan fungsi dan kegiatannya, penyewa pada umumnya
menuntut :
1. Suasana kerja yang nikmat yaitu suasana segar dan tenang, agar
karyawan dapat bekerja lebih tekun dan kreatif sehingga produktifitas
kerja lebih meningkat.
2. Penampilan bangunan yang dapat mencerminkan kebonafitan
perusahaan penyewa dalam mendapatkan kepercayaan dari konsumen
masing – masing.
6 Capricorn Indonesia Consultant, Studi Tentang Bisnis Ruang Perkantoran di Jakarta, PT. CIC, Jakarta, 1992, hal.587 Teddy, GPH, Pengaruh Pengudaraan, pencahayaan dan Bunyi Pada Bangunan Kantor Sewa Bertingkat di Jakarta, Seminar Arsitektur, UNTAR, Jakarta, 1993, hal.10
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 10
3. Dapat menyewa ruang sesuai dengan luas ruang yang dibutuhkan. Hal
ini sangat berpengaruh oleh sistem pembagian ruang sewanya.
Pemilik
Motivasi pemilik modal dalam menyediakan bangunan adalah
mencari keuntungan dengan cara menyediakan wadah administratif sesuai
kebutuhan penyewa. Karenanya faktor ekonomis memegang peranan yang
penting bagi pihak investor yaitu bagaimana menyediakan wadah/ruang
kerja yang baik dan nikmat sesuai dengan tuntutan penyewa, tetapi tetap
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi agar dapat menarik banyak
penyewa sehingga dapat memberikan keuntungan dan mempercepat
pengembalian modal.
2.5.Kelompok Penyewa Kantor Sewa8
Sesuai dengan fungsinya sebagai kantor sewa, dimana ruang-ruang dalam
bangunan dapat disewakan kepada siapa saja asalkan dapat memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan, maka mereka akan mendapatkan hak
untuk menyewa. Karena itu kemungkinan siapa saja yang akan menyewa bisa
bermacam-macam. Namun secara garis besar spesifikasi penyewa dapat
dikelompokkan berdasarkan jenis usaha penyewa dan tingkat kegiatannya.
1. Berdasarkan tingkat kegiatannya, penyewa dapat dibedakan :
a. Kantor Pusat
b. Kantor Cabang
c. Kantor Perwakilan
2. Berdasarkan jenis usaha, penyewa dapat dibedakan atas :
a. Penyewa Yang Sejenis
Hal ini timbul karena adanya kecenderungan perusahaan-perusahaan
yang mengelompok, mungkin adanya keharusan untuk selalu berhubungan
satu dengan yang lainnya. Misal perusahaan-perusahaan yang mempunyai
jenis usaha di bidang perminyakan.
8 Enggrawati, dkk. Tipologi Bangunan Kantor Sewa di Jakarta, Seminar Arsitektur, UNTAR, Jakarta, 1993, hal.13
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 11
b. Penyewa Yang Bermacam-macam
Di sini terkandung keinginan adanya hubungan antara satu jenis
usaha dengan jenis usaha lainnya.
2.6.Sistem Sewa
Sistem sewa dibagi 2 yaitu :9
2.6.1. Sistem Sewa Perunit
Sistem sewa yang berdasarkan kelipatan tiap unit dengan luas
unitnya, direncanakan cukup untuk aktifitas perusahaan terkecil yang ada.
Contoh gambar :
Sistem unit dengan koridor di tepi
Sistem unit dengan koridor di tengah
Keuntungan :
Luasan untuk sewa telah ditetapakan oleh pemilik berdasarkan luas
aktifitas perusahaan terkecil, sehingga mempermudah dalam
pembagian ruang.
Baik untuk luasan kantor yang kecil.
Dalam satu lantai dapat menampung banyak penyewa.
Kerugian :
Fleksibilitas ruang dalam satu lantai kurang karena banyak sekat
Bentuk massa kaku karena merupakan kelipatan-kelipatan dari
unit-unit sewa.
9 Enggrawati, dkk. Tipologi Bangunan Kantor Sewa di Jakarta, Seminar Arsitektur, UNTAR, Jakarta, 1993, hal.36
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 12
2.6.2. Sistem Sewa Perlantai
Dapat disewakan seluruh lantai maupun sebagian lantai ( ½, ¼ dll
). Biasanya pembagian berdasarkan modul struktur yang digunakan
dengan luas ditentukan oleh pemilik
Contoh gambar :
Keuntungan :
Luasan ruang sewa terserah penyewa dengan luas minimal yang
telah ditetapkan pemilik (pembagian terkecil dalam satu lantai).
Sirkulasi yang digunakan bisa lebih kecil dibanding sewa unit
Bentuk massa bisa lebih variatif
Fleksibilitas ruang tinggi, karena seluruh lantai dapat
dimanfaatkan.
Sistem perunit bisa dimasukkan dalam system ini (unit terkecil
sesuai dengan pemilik atau disesuaikan dengan aktifitas perusahaan
terkecil).
Kerugian :
Pengaturan penyewa lebih sulit bila luasan terlalu bebas diserahkan
kepada penyewa.
Kadang terdapat kelebihan ruang karena bentuk massa lebih
variatif.
2.6.3. Sistem Pembayaran Sewa10
1. Gross Lease ( Sewa Kasar )
Jumlah yang dibayarkan oleh tenant termasuk seluruh servis.
Para tenant membayar seluruh pembayaran yang pasti (fixed rental)
10 Urban Land Institute, hal.96-97
Sistem pembagian perlantai dengan koridor memusat
Sistem pembagian perlantai dengan koridor memanjang
Sudirman Green Office Green Architecture
Muhammad Rosich | 41205010027 13
dan gros lease mencakup sewa dasar, kebersihan, manajemen,
asuransi, elevator, perubahan plumbing, pajak real estate (real estate
tax).
2. Net Lease ( Sewa Bersih )
Tenant setuju untuk membayar harga operasi yang tertera di
dalam dokumen sewa. Ada 3 macam net lease :
Net Lease
Tenant membayar pajak utilitas, RE dan pajak khusus lainnya
digabungkan dengan sewa property secara langsung.
Net-net Lease
Tenant membayar semua yang ada pada net lease ditambah
perbaikan rutin dan perawatan.
Net-net-net Lease (triple of total net)
Pembayaran seluruh tagihan pada A dan B, ditambah dengan
perbaikan investasi (capital improvement).
Dalam era peningkatan inflasi yang cepat banyak developer
mencoba untuk melimpahkan seluruh biaya operasi kepada tenant.
Triple of total net lease jika diterima pasar merupakan yang paling
menarik untuk developer.
3. Presentage Lease
Biasanya digunakan untuk ruang perdagangan (retail) dalam
gedung kantor. Presentage lease merupakan alat dimana tenant setuju
untuk membayar sewa berdasarkan penentuan presentasi dari
pendapatan kasar penjualan tenant (asset).
Rata-rata prosentase sewa dan jumlah sewa minimum
didasarkan pada kemampuan pedagang untuk membayar, nilai ruang,
lokasi perbelanjaan, jumlah pesaing dll. Sistem sewa yang dipilih
dapat mempengaruhi waktu pengembalian modal pemilik, nilai
investasi yang selalu berkembang juga perlu dipertimbangkan.