SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf ·...

130
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010

Transcript of SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf ·...

Page 1: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI

PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010

Page 2: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

i

DAFTAR ISI

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Hal

1. Kode Unit : KTL.IO.205.101.01………………………………………….. 1 Judul Unit : Mengoperasikan sistem pembumian (Arde).

2. Kode Unit : KTL.IO.206.101.01…………………………………………… 6

Judul Unit : Mengoperasikan penangkal /penangkap petir 3. Kode Unit : KTL.IO.207.101.01………………………………………….. 11

Judul Unit : Mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power Supply).

4. Kode Unit : KTL.IO.207.102.01………………………………………….. 16 Judul Unit : Mengoperasikan lampu tanda (tanda bahaya,

lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

5. Kode Unit : KTL.IO.207.103.01………………………………………….. 21 Judul Unit : Mengoperasikan lampu penerangan jalan

umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

6. Kode Unit : KTL.IO.201.201.01………………………………………….. 27 Judul Unit : Mengoperasikan papan hubung bagi utama

tegangan rendah (Low Voltage Main

Distribution Board).

7. Kode Unit : KTL.IO.201.202.01………………………………………….. 33

Judul Unit : Mengoperasikan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main

Distribution Board).

8. Kode Unit : KTL.IO.202.201.01…………………………………………… 39

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air

bersih dan air limbah).

9. Kode Unit : KTL.IO.202.202.01………………………………………….. 45

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,

escalator dan conveyor).

10. Kode Unit : KTL.IO.203.201.01………………………………………….. 51

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit motor

kontrol non programmable logic control (Non PLC).

11. Kode Unit : KTL.IO.204.201.01………………………………………….. 56 Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit

programmable logic control (PLC).

12. Kode Unit : KTL.IO.207.201.01………………………………………….. 61

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

Page 3: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

ii

13. Kode Unit : KTL.IO.207.202.01………………………………………….. 67

Judul Unit : Mengoperasikan Komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang

digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA

14. Kode Unit : KTL.IO.207.203.01………………………………………….. 73 Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan

medis.

15. Kode Unit : KTL.IO.207.204.01………………………………………….. 79

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang

digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

16. Kode Unit : KTL.IO.207.205.01…………………………………………. 85

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.

17. Kode Unit : KTL.IO.208.201.01…………………………………………. 91 Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik

dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

18. Kode Unit : KTL.IO.208.202.01…………………………………………. 97

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang

digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

19. Kode Unit : KTL.IO.208.203.01………………………………………….. 103

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa

tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).

20. Kode Unit : KTL.IO.208.204.01…………………………………………. 109 Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk bangunan industri (pabrik).

21. Kode Unit : KTL.IO.208.205.01………………………………………….. 115

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang

digunakan untuk bangunan publik.

Page 4: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

iii

22. Kode Unit : KTL.IO.208.206.01…………………………………………… 121

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.

Page 5: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

1

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.205.101.01

Judul Unit : Mengoperasikan sistem pembumian (Arde).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan sistem pembumian (Arde).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

sistem pembumian (Arde).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Prosedur pengoperasian sistem pembumian disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian sistem pembumian disiapkan

dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian sistem pembumian diperoleh

dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja

baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian sistem arde.

2. Mengoperasikan

sistem pembumian (Arde).

2.1. Peraturan dan prosedur keselamatan dan

kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material pembumian dioperasikan

sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku.

Page 6: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

2

2.3. Peralatan/material pembumian dioperasikan

sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku/gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pengoperasian.

4.1 Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2 Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian sistem pembumian (Arde) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian sistem pembumian (Arde) ini meliputi :

3.1. Pengoperasian elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai

standar.

3.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

3.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pengoperasian.

Page 7: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

3

3.4. Standar keselamatan dan kesehatan kerja mencakup peraturan

K3.

3.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

3.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

3.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

3.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan sistem pembumian (Arde).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian sistem pembumian (Arde).

c. Konstruksi sistem pembumian (Arde). d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian sistem

pembumian (Arde). e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan

Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian sistem pembumian

(Arde). c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pengoperasian sistem pembumian (Arde).

Page 8: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

4

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber

daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang

ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

Page 9: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

5

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 10: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

6

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.206.101.01

Judul Unit : Mengoperasikan penangkal/penangkap petir.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

penangkal/ penangkap petir

(Lightning rod).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Prosedur pengoperasian Lightning rod

disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait

pengoperasian penangkal/penangkap petir (Lightning rod) disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian penangkal/penangkap petir

diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian penangkap petir.

2. Mengoperasikan penangkal/

penangkap petir

(Lightning rod).

2.1. Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama

pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material penangkal/penangkap petir (Lightning rod) dioperasikan sesuai

dengan spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.

Page 11: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

7

2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap

petir dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan

(Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pengoperasian.

4.1 Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2 Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian penangkal/penangkap petir (Lightning rod) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian penangkal/penangkap petir (Lightning rod) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian elektrode penangkal/penangkap petir (Lightning

rod) yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam gambar rencana pengoperasian.

Page 12: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

8

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan penangkal/ penangkap petir (Lightning rod).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian penangkal/penangkap petir.

c. Konstruksi penangkal/penangkap petir (Lightning rod). d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian

penangkal/penangkap petir (Lightning rod). e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar.

g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

h. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian penangkal/penangkap

petir.

c. Menerapkan konstruksi penangkal/penangkap petir. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk

pengoperasian penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

Page 13: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

9

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang

menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

Page 14: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

10

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam

pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan

batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 15: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

11

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.101.01

Judul Unit : Mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power

Supply).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power Supply).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

catu daya arus searah (DC Power

Supply).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Prosedur pengoperasian catu daya arus

searah disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait

pengoperasian catu daya arus searah (DC Power Supply) disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian catu daya arus searah

diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian catu daya DC.

2. Mengoperasikan

catu daya arus searah (DC Power

Supply).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material catu daya arus searah (DC Power Supply) dioperasikan sesuai dengan

spesifikasi dan gambar Shop Drawing.

Page 16: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

12

2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC

Power Supply) dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus

menerus sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.

2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus

searah (DC Power Supply) dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian catu daya arus searah (DC Power Supply) yang dapat

dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian catu daya arus searah (DC Power Supply) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian catu daya arus searah yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam gambar rencana pengoperasian.

Page 17: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

13

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools and power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan catu daya arus searah (DC Power Supply).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian catu daya arus searah.

c. Konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply). d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian catu daya

arus searah (DC Power Supply). e. Elektronika Penyearah (Rectifier).

f. Alat ukur pengukuran listrik.

g. Teori listrik dasar. h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan

Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian catu daya arus searah.

c. Menerapkan konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk

Page 18: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

14

pengoperasian catu daya arus searah (DC Power Supply).

e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier). f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

g. Menerapkan teori listrik dasar. h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 19: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

15

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang catu daya arus searah.

Page 20: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

16

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.102.01

Judul Unit : Mengoperasikan lampu tanda (tanda bahaya, lampu

lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan

lampu kabut).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian lampu tanda

(tanda bahaya,

lampu lalu lintas, papan

reklame/Billboard dan lampu

kabut).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Prosedur pengoperasian lampu tanda disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait

pengoperasian lampu tanda disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian lampu tanda diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik

dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

2. Mengoperasikan

lampu tanda.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material lampu tanda dioperasikan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan

yang berlaku.

Page 21: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

17

2.3. Peralatan/material lampu tanda dioperasikan

sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.4. Pemasangan peralatan pengaman instalasi

(LVCB, MCB, Fuse) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.

2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai

prosedur.

2.6. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.7. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

2.1. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

2.2. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan

reklame/Billboard dan lampu kabut) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian lampu tanda ini meliputi :

1.1. Pengoperasian lampu tanda yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

Page 22: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

18

dalam gambar rencana pengoperasian.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan lampu tanda

(tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan

lampu kabut).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian lampu tanda (tanda bahaya, lampu

lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut). c. Konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas,

papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian lampu tanda. e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik penerangan lampu tanda.

h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian lampu tanda (tanda

Page 23: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

19

bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu

kabut). c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu

lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk

pengoperasian lampu tanda. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik Penerangan lampu tanda.

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

Page 24: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

20

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi penerangan.

Page 25: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

21

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.103.01

Judul Unit : Mengoperasikan lampu penerangan jalan umum

(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan lampu penerangan jalan

umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

lampu penerangan jalan

umum (PJU) dan

lampu penerangan

lapangan (out door).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Prosedur pengoperasian lampu penerangan

jalan umum dan lampu penerangan lapangan disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait

pengoperasian lampu penerangan jalan umum dan lampu penerangan lapangan

disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian lampu penerangan jalan

umum dan lampu penerangan lapangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat

bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian lampu PJU.

Page 26: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

22

2. Mengoperasikan

lampu penerangan jalan

umum (PJU) dan lampu

penerangan

lapangan (out door).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan Kontaktor) diperiksa

sesuai instruksi manual dan standar

peralatan.

2.3. Peralatan/material lampu penerangan jalan

umum dan lampu penerangan lapangan dioperasikan sesuai dengan spesifikasi dan

persyaratan yang berlaku.

2.4. Peralatan/material lampu penerangan jalan

umum dan lampu penerangan lapangan dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak

mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai

prosedur.

2.6. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.7. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

Page 27: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

23

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu

penerangan lapangan (out door) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam gambar rencana pengoperasian.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis, dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan

(out door).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

c. Konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu

Page 28: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

24

penerangan lapangan (out door).

d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan

lapangan (out door). e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan.

h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

c. Menerapkan konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pengoperasian lampu penerangan jalan umum (PJU) dan

lampu penerangan lapangan (out door). e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik Penerangan lampu jalan umum (PJU) dan

penerangan lapangan (out door).

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

Page 29: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

25

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

Page 30: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

26

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi penerangan.

Page 31: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

27

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.201.201.01

Judul Unit : Mengoperasikan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution

Board).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

papan hubung bagi utama

tegangan rendah (Low Voltage Main

Distribution Board).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan

pengoperasian PHB utama tegangan rendah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan

perusahaan dan SOP.

1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat

dilaksanakan sesuai SOP.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian PHB utama tegangan rendah

diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi

untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.

1.6. Pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main

Distribution Board) disiapkan sesuai dengan SOP.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian.

Page 32: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

28

2. Mengoperasikan

papan hubung bagi utama

tegangan rendah (Low Voltage Main

Distribution Board).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi

dan SOP.

2.3. Pemasangan peralatan pengaman (LVCB,

MCB dan Fuse) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.

2.4. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan

isolasi, dan polaritas sesuai stándar

konstruksi dan standar Operasi.

2.5. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama

tegangan rendah dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.

2.6. Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa dan

nilainya harus sesuai dengan standar operasi.

2.7. PHB utama dan lengkapannya dipasang

sesuai dengan instruksi manual dan standing operation procedure (SOP).

2.8. PHB utama dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.9. Pemberian tegangan pada PHB utama dan

instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian

papan hubung bagi tegangan

rendah.

3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan rendah

setiap fasa diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP.

3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama tegangan rendah diperiksa dengan tester

putaran fasa sesuai SOP.

3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan

rendah untuk masing-masing jurusan

instalasi dilaksanakan sesuai SOP.

3.4. PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai

dengan fungsi kerjanya dan SOP.

3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai SOP.

Page 33: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

29

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low

Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes dan peralatan pencarian gangguan.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah

dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 34: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

30

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan papan hubung

bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen

papan hubung bagi utama tegangan rendah. c. Prosedur pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan

rendah (Low Voltage Main Distribution Board). d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index

Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah. e. Peralatan/perkakas kerja untuk mengoperasikan PHB utama

tegangan rendah. f. Alat ukur dan pengukuran listrik.

g. Teori listrik dasar.

h. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian PHB Utama.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan rendah.

c. Menerapkan prosedur pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution

Board). d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah.

e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja untuk

mengoperasikan PHB utama tegangan rendah. f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.

g. Menggunakan teori listrik dasar. h. Menerapkan Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.

i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Menuliskan Laporan Pengoperasian PHB utama.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

Page 35: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

31

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

Page 36: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

32

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan

rendah.

Page 37: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

33

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.201.202.01

Judul Unit : Mengoperasikan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution

Board).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan papan hubung bagi utama

tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian papan hubung

bagi utama tegangan

menengah (Medium Voltage

Main Distribution Board).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan pengoperasian PHB utama tegangan

menengah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP.

1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian PHB utama tegangan menengah diperiksa dengan kondisi dapat

bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif pada tempat kerja.

1.6. Pengoperasian papan hubung bagi utama

tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) disiapkan sesuai dengan

SOP.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian MVMDB.

Page 38: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

34

2. Mengoperasikan

papan hubung bagi utama

tegangan menengah

(Medium Voltage Main Distribution

Board).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai gambar

konstruksi dan SOP.

2.3. Pemasangan peralatan pengaman instalasi

(LBS, PMT dan Fuse TM) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.

2.4. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan

isolasi, dan polaritas sesuai stándar

konstruksi dan standar operasi.

2.5. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama

tegangan menengah dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.

2.6. Karakteristik dan rating relai pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa dan

nilainya harus sesuai dengan standar operasi.

2.7. PHB utama dan lengkapannya dipasang

sesuai dengan instruksi manual dan standing operation procedure (SOP).

2.8. PHB utama dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.9. Pemberian tegangan pada PHB utama dan

instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.

3. Memeriksa pekerjaan

pengoperasian papan hubung

bagi tegangan menengah.

3.1. Kontinuitas/kesinambungan penghantar pada PHB utama setiap fasa diperiksa dan diukur

sesuai SOP.

3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama

diperiksa sesuai SOP.

3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan

menengah untuk masing-masing jurusan

instalasi dilaksanakan sesuai SOP.

3.4. PHB utama tegangan menengah diperiksa

sesuai dengan fungsi kerjanya dan SOP.

3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai SOP.

Page 39: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

35

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan

oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan menengah

(Medium Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes dan peralatan pencarian gangguan.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah

dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 40: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

36

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan papan hubung

bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen

papan hubung bagi utama tegangan menengah. c. Prosedur pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan

menengah (Medium Voltage Main Distribution Board). d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index

Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah. e. Peralatan/perkakas kerja untuk mengoperasikan PHB utama

tegangan menengah. f. Alat ukur dan pengukuran listrik.

g. Teori listrik dasar.

h. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian PHB Utama.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.

c. Menerapkan prosedur pengoperasian papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution

Board). d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah.

e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja untuk

mengoperasikan PHB utama tegangan menengah. f. Menggunakan Alat ukur dan pengukuran listrik.

g. Menggunakan Teori listrik dasar. h. Menerapkan Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.

i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Menuliskan Laporan Pengoperasian PHB utama.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

Page 41: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

37

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

Page 42: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

38

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal D3 Listrik dengan pengalaman di

bidang papan hubung bagi utama tegangan menengah.

Page 43: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

39

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.202.201.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih

dan air limbah).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi

listrik pompa (untuk hydrant,

sprinkler, air bersih dan air

limbah).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik pompa disiapkan

dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian komponen dan sirkit instalasi

listrik pompa diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi

listrik pompa direncanakan untuk memasti-kan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan

pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan

disiapkan sesuai dengan persyaratan

spesifikasi peralatan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 44: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

40

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian instalasi.

2. Mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik pompa

(untuk hydrant, sprinkler, air

bersih dan air

limbah).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama

pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi

(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar

peralatan.

2.3. Komponen instalasi listrik pompa dan lengkapannya dioperasikan sesuai dengan

standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.4. Sirkit instalasi listrik pompa dan lengkapan

nya dioperasikan sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak

mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai

prosedur.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa

dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan

fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku/gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 45: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

41

4. Membuat laporan

selesainya pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) yang dapat dilaksanakan

oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk

hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik pompa yang

sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pengoperasian.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 46: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

42

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik

pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah). c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik

pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah). d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik pompa. e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi tenaga.

h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik pompa).

i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Sistem pembumian.

k. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan

air limbah). c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit

instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan teknik instalasi tenaga. h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik pompa).

i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

Page 47: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

43

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang

menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

Page 48: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

44

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 49: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

45

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.202.202.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,

escalator dan conveyor).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi

motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan

conveyor).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik diperoleh dan diperiksa dengan

kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat

sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang

sesuai standar dan dokumen pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 50: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

46

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian instalasi.

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

motor listrik

(untuk air conditioning/AC,

lift, escalator dan conveyor).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi

(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar

peralatan.

2.3. Komponen dan sirkit instalasi motor listrik

(untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) dan lengkapannya dioperasikan

sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor)

dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus

menerus sesuai prosedur.

2.6. Komponen instalasi motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor), diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku/gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

Page 51: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

47

4. Membuat laporan

selesainya pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) yang dapat dilaksanakan

oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian

seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pengoperasian.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Page 52: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

48

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,

escalator dan conveyor).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).

c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).

d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik.

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Teknik instalasi tenaga.

h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit

instalasi motor listrik). i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Sistem pembumian. k. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). c. Menerapkan Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit

instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pengoperasian komponen dan sirkit instalasi motor listrik.

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan teknik instalasi tenaga. h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi motor listrik).

i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

Page 53: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

49

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Page 54: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

50

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 55: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

51

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.203.201.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit motor kontrol

non programmable logic control (Non PLC).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit motor

kontrol non programmable logic control (Non PLC).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan

mempersiapkan pengoperasian

komponen dan sirkit motor

kontrol non programmable

logic control (Non PLC).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),

dan gambar pengawatan pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC

disiapkan sesuai instruksi manual.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian komponen dan sirkit motor

kontrol diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan

sesuai dengan persyaratan dan instruksi

manual.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang

sesuai standar dan dokumen pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi

untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian.

Page 56: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

52

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit motor

kontrol non programmable

logic control (Non PLC).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa

sesuai instruksi manual dan standar peralatan.

2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dan lengkapannya dioperasikan sesuai

dengan instruksi manual dan persyaratan yang berlaku.

2.4. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC

dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

2.5. Komponen dan instalasi motor kontrol non

PLC, diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.6. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU

diloading dengan program yang sesuai untuk operasi motor kontrol dan Modem disiapkan,

sesuai instruksi manual dan SOP.

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi perencanaan dilakukan dengan pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan

membandingkan gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non programmable

logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non programmable

Page 57: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

53

logic control (Non PLC) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pengoperasian.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

c. Prosedur pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

e. Alat ukur dan pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Standar dan spesifikasi pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Page 58: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

54

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan

pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC. c. Menerapkan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit

motor kontrol non PLC. d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. f. Menggunakan teori listrik dasar.

g. Menerapkan standar dan spesifikasi pengoperasian komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Menuliskan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

Page 59: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

55

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang sistem motor kontrol.

Page 60: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

56

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.204.201.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit programmable

logic control (PLC).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

komponen dan sirkit

programmable logic control

(PLC).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),

dan gambar pengawatan pengoperasian komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai

instruksi manual..

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman

serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit

programmable logic control (PLC) direncanakan dan disiapkan sesuai dengan

persyaratan.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait

dioperasikan sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian.

Page 61: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

57

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit

programmable logic control

(PLC).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dan lengkapannya dioperasikan

sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3 Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dioperasikan sedemikian rupa

sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

2.4 Komponen instalasi programmable logic control (PLC), diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.5 Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU di-

loading dengan program yang sesuai untuk operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai

instruksi manual dan SOP.

3. Memeriksa

pekerjaan

pengoperasian

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi perencanaan dilakukan dengan

pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan membandingkan gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)

yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari

verifikator.

Page 62: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

58

Pengoperasian komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)

ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi, dan seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah

dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan

pemasangan komponen dan sirkit PLC. c. Prosedur pengoperasian komponen dan sirkit PLC.

d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pemasangan PLC.

e. Alat ukur dan pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Standar dan spesifikasi pemasangan PLC.

h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Page 63: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

59

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan

pemasangan komponen dan sirkit PLC. c. Menerapkan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit

PLC. d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) pemasangan PLC. e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.

f. Menggunakan teori listrik dasar. g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan PLC.

h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Menuliskan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

Page 64: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

60

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabe.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang sistem kontrol PLC.

Page 65: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

61

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.201.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

kolam renang tegangan rendah.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik kolam renang tegangan rendah.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik kolam

renang tegangan

rendah.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian komponen dan sirkit instalasi

listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman

serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi

listrik kolam renang direncanakan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan

disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 66: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

62

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian instalasi.

2. Mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik kolam

renang tegangan rendah.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama

pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman (LVCB,

MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.

2.3. Komponen instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya dioperasikan sesuai dengan

standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.4. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan

lengkapannya dioperasikan sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam

renang dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.6 Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus

menerus sesuai prosedur.

2.7 Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam

renang dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8 Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.9 Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pengoperasian.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 67: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

63

4. Membuat laporan

selesainya pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan

supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik yang sesuai standar.

1.2. Pengoperasian polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian

seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pengoperasian.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 68: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

64

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik

kolam renang tegangan rendah. c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik

kolam renang tegangan rendah. d. Hand tools dan power tools untuk pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik Penerangan kolam renang.

h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang).

i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Sistem pembumian. l. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang.

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan teknik Penerangan kolam renang. h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang).

i. Menerapkan bahan instalasi listrik untuk kolam renang. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Menerapkan sistem pembumian.

l. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

Page 69: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

65

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Page 70: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

66

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 71: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

67

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.202.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan

untuk bangunan khusus sistem SCADA.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi

diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait

yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian sistem.

Page 72: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

68

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)

dioperasikan sesuai prosedur.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA dan lengkapannya dioperasikan

sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA dioperasikan sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 73: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

69

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait

diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA ini

meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam

Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

Page 74: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

70

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan khusus sistem SCADA). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa

tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA. g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus sistem SCADA).

f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan

Page 75: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

71

khusus sistem SCADA.

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.

i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

Page 76: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

72

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 77: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

73

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.203.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk

bangunan khusus layanan medis.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman

serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian sistem.

Page 78: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

74

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)

dioperasikan sesuai prosedur.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan khusus layanan medis dan lengkapannya, dioperasikan

sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan khusus layanan medis diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis, dioperasikan sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 79: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

75

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait

diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis ini

meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

Page 80: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

76

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk bangunan khusus layanan medis.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).

f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

Page 81: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

77

tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan

khusus layanan medis. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 82: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

78

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 83: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

79

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.204.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk

ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan

untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pengoperasian

komponen dan

sirkit instalasi listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman

serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pengoperasian sistem.

Page 84: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

80

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)

dioperasikan sesuai prosedur.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk ruang khusus medis dan lengkapannya, dioperasikan sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk ruang khusus medis

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian

sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis, dioperasikan sesuai dengan

fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 85: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

81

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait

diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan

supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan

pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

Page 86: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

82

tertulis.

1.4. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.5. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang operasi).

f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang

roentgen, ruang operasi). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang

Page 87: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

83

roentgen/ruang operasi).

f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus

medis (ruang roentgen, ruang operasi). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Page 88: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

84

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk : a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel. c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini. d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 89: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

85

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.207.205.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan

rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi

diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait

yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 90: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

86

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai prosedur

yang ditentukan.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor dan peralatan kontrol non PLC) dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri khusus

dan lengkapannya, dioperasikan sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri khusus

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus, dioperasikan sesuai dengan

fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 91: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

87

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi

bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan

terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan

instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana

dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan

instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

Page 92: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

88

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan industri khusus). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa

tiga, yang digunakan untuk bangunan industri khusus). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri khusus).

f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan

Page 93: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

89

industri khusus.

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.

i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 94: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

90

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 95: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

91

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.208.201.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah

tangga (Home Appliances).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (Home Appliances).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik direncanakan dan disiapkan untuk

memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat

sesuai dengan persyaratan.

1.5. Jenis lokasi sirkit dan komponen terkait yang

dioperasikan sesuai standar peralatan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 96: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

92

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian instalasi.

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Penyambungan dan terminasi komponen dan sirkit instalasi listrik dengan bagian lain

diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP.

2.3. Pemasangan peralatan pengaman instalasi

(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP.

2.4. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan

dokumen pemasangan.

2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (Home Appliances), dioperasi-kan sesuai dengan fungsi kerjanya, dan

persyaratan yang berlaku.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

3. Memeriksa pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat sesuai prosedur.

3.2. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur dan

dicatat sesuai SOP.

3.3. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.5. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 97: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

93

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan

piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.

1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger

dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 98: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

94

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah

tangga (Home Appliances).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang

digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menggunakan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik

dan piranti rumah tangga (Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

Page 99: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

95

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

Page 100: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

96

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 101: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

97

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.208.202.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah

tangga (Home Appliances).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (Home Appliances).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik direncanakan dan disiapkan untuk

memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat

sesuai dengan persyaratan.

1.5. Jenis lokasi sirkit dan komponen terkait yang

dioperasikan sesuai standar peralatan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 102: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

98

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pengoperasian instalasi.

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Penyambungan dan terminasi komponen dan

sirkit instalasi listrik dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan

SOP.

2.3. Pemasangan peralatan pengaman instalasi

(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP.

2.4. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan

dokumen pemasangan

2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga,

dioperasikan sesuai dengan fungsi kerjanya, dan persyaratan yang berlaku.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.6. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 103: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

99

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan

pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools and power tools.

1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 104: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

100

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga

(Home Appliances).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang

digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (Home Appliances). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik. d. Menggunakan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga

yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan

piranti rumah tangga (Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

Page 105: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

101

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

Page 106: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

102

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 107: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

103

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.208.203.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga

(Home Industries).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah

tangga (Home Industries).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi

diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait

yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 108: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

104

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai prosedur

yang ditentukan.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor dan peralatan kontrol non PLC) dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti

elektronik dan piranti industri rumah tangga dan lengkapannya, dioperasikan sesuai

prosedur pengoperasian.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti industri rumah tangga

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga, dioperasikan sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 109: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

105

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur dan

dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait

diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries) yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan

pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

Page 110: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

106

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga

yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri rumah tangga/home

Industries). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa

tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar.

Page 111: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

107

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri rumah tangga/home

Industries). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.

i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

Page 112: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

108

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk

penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 113: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

109

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.208.204.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan

rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pengoperasian komponen

dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pengoperasian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman

serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 114: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

110

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai prosedur

yang ditentukan.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor dan peralatan kontrol non PLC) dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik)

dan lengkapannya, dioperasikan sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik)

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik), dioperasikan sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 115: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

111

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait

diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan

instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana

dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan

instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik) ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

Page 116: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

112

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan

sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri

(pabrik).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri/pabrik).

f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan industri/pabrik). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

Page 117: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

113

tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan

industri (pabrik). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 118: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

114

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 119: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

115

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.208.205.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk bangunan publik.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan

mempersiapkan pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi

diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait

yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 120: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

116

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai prosedur

yang ditentukan.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan publik dan lengkapannya dioperasikan sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan publik diperiksa

sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian

sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik, dioperasikan sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 121: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

117

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur dan

dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait

diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan publik ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan

pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

Page 122: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

118

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk bangunan public.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan public).

f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan public.

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik. c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan publik). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan publik.

Page 123: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

119

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 124: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

120

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 125: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

121

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG OPERASI

Kode Unit : KTL.IO.208.206.01

Judul Unit : Mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik

penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri

hiburan.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi

listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan

industri hiburan.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan

mempersiapkan pengoperasian

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pengoperasian direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi

diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait

yang akan dioperasikan diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 126: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

122

2. Mengoperasikan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pengoperasian secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dioperasikan sesuai prosedur

yang ditentukan.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor dan peralatan kontrol non PLC) dioperasikan sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan

dan lengkapannya, dioperasikan sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dioperasikan sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan, dioperasikan sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 127: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

123

3. Memeriksa

pengoperasian komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi

bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan

terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pengoperasian.

4.1. Laporan pengoperasian dibuat sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pengoperasian diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku

dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan

instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana

dengan supervisi dari verifikator.

Pengoperasian komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan

instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam Laporan Pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

Page 128: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

124

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi mengoperasikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan

rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk

bangunan industri hiburan. g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pengoperasian instalasi listrik.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).

f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang

Page 129: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

125

digunakan untuk bangunan industri hiburan.

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.

i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang

menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 130: SUB BIDANG OPERASI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-116-NrVELB8QrP.pdf · Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian

126

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.