SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3....

135
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010

Transcript of SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3....

Page 1: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI

PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG KONSTRUKSI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010

Page 2: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

i

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Hal

1. Kode Unit : KTL.IK.205.101.01……………………………………………. 1 Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).

2. Kode Unit : KTL.IK.206.101.01……………………………………………. 6 Judul Unit : Memasang penangkal /penangkap petir

3. Kode Unit : KTL.IK.207.101.01……………………………………………. 11 Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power

Supply).

4. Kode Unit : KTL.IK.207.102.01……………………………………………. 16 Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu

lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

5. Kode Unit : KTL.IK.207.103.01……………………………………………. 21 Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum

(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

6. Kode Unit : KTL.IK.201.201.01……………………………………………. 27 Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan

rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

7. Kode Unit : KTL.IK.201.202.01……………………………………………. 33

Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution

Board).

8. Kode Unit : KTL.IK.202.201.01……………………………………………. 39 Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

9. Kode Unit : KTL.IK.202.202.01…………………………………………… 45 Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).

10. Kode Unit : KTL.IK.202.203.01……………………………………………. 51 Judul Unit : Memasang instalasi listrik tenaga.

11. Kode Unit : KTL.IK.203.201.01……………………………………………. 57 Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol

non programmable logic control (Non PLC).

12. Kode Unit KTL.IK.204.201.01……………………………………………. 62

Judul Unit Memasang komponen dan sirkit programmable

logic control (PLC).

Page 3: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

ii

13. Kode Unit KTL.IK.207.201.01……………………………………………. 67 Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

kolam renang tegangan rendah.

14. Kode Unit KTL.IK.207.202.01…………………………………………… 73

Judul Unit Memasang instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).

15. Kode Unit KTL.IK.207.203.01……………………………………………. 79

Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk bangunan khusus layanan medis.

16. Kode Unit KTL.IK.207.204.01……………………………………………. 85

Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

17. Kode Unit KTL.IK.208.201.01 …………………………………………… 91 Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (home appliances)

18. Kode Unit KTL.IK.208.202.01…………………………………………… 97

Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (home appliances)

19. Kode Unit KTL.IK.208.203.01…………………………………………… 103

Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

20. Kode Unit KTL.IK.208.204.01…………………………………………… 109 Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan cable duct

dan cable trench.

21. Kode Unit KTL.IK.208.205.01……………………………………………. 115

Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.

22. Kode Unit KTL.IK.208.206.01…………………………………………… 121 Judul Unit Memasang instalasi lampu penerangan pada

bangunan gedung.

23. Kode Unit KTL.IK.208.207.01……………………………………………. 127 Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk

bangunan industri hiburan.

Page 4: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

1

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.205.101.01

Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang sistem pembumian (Arde).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Prosedur pemasangan sistem pembumian

disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait

pemasangan sistem pembumian disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan sistem pembumian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja

baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai

persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang sistem

pembumian (Arde).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material pembumian dipasang sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar

dan persyaratan yang berlaku.

Page 5: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

2

2.3. Peralatan/material pembumian dipasang

sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan

ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde), yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan sistem pembumian (Arde) ini meliputi :

1.1. Pemasangan elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

Page 6: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

3

dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools and power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang sistem pembumian

(Arde).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .

b. Prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde). c. Konstruksi sistem pembumian (Arde).

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan sistem

pembumian (Arde). e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan

Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde).

c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

sistem pembumian (Arde).

Page 7: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

4

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

Page 8: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

5

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 9: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

6

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.206.101.01

Judul Unit : Memasang penangkal/penangkap petir.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan penangkal/penangkap petir

(Lightning rod) disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan penangkal/penangkap petir

(Lightning rod) diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman

serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai

persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

penangkal/ penangkap petir

(Lightning rod).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material penangkal/penangkap petir (Lightning rod) dipasang sesuai dengan

spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.

Page 10: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

7

2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap

petir dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan

(Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku/gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan

ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod), yang dapat

dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod) ini meliputi :

1.1. Pemasangan elektrode penangkal/penangkap petir (Lightning rod) yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian dan seperti yang tercantum di

Page 11: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

8

dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang

penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir. c. Konstruksi penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

h. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan penangkal/penangkap

petir. c. Menerapkan konstruksi penangkal/penangkap petir.

Page 12: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

9

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.2. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

Page 13: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

10

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 14: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

11

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.101.01

Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power

Supply).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang catu daya arus searah (DC Power

Supply).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Prosedur pemasangan catu daya arus searah

disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait

pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply) disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan catu daya arus searah diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja

baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai

persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang catu

daya arus searah.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material catu daya arus searah (DC

Power Supply) dipasang sesuai dengan spesifikasi dan gambar Shop Drawing.

Page 15: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

12

2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC

Power Supply) dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.

2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus searah (DC Power Supply) dilaksanakan

sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply) ini meliputi :

1.1. Pemasangan catu daya arus searah yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

Page 16: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

13

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools and power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang catu daya arus searah (DC Power Supply).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan catu daya arus searah.

c. Konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply). d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan catu daya arus

searah (DC Power Supply). e. Elektronika Penyearah (Rectifier).

f. Alat ukur pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.

h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pemasangan catu daya arus searah. c. Menerapkan konstruksi catu daya arus searah (DC Power

Supply). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

Page 17: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

14

catu daya arus searah (DC Power Supply). e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier).

f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. g. Menerapkan teori listrik dasar.

h. Menerapkan Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

Page 18: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

15

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang catu daya arus searah.

Page 19: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

16

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.102.01

Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu

lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang lampu tanda (tanda bahaya,

lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan lampu tanda

(tanda bahaya, lampu lalu lintas,

papan reklame/Billboard

dan lampu kabut).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Prosedur pemasangan lampu tanda disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan lampu tanda disiapkan dan

dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan lampu tanda diperoleh dan

diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

2. Memasang lampu

tanda.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material lampu tanda dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan

yang berlaku.

Page 20: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

17

2.3. Peralatan/material lampu tanda dipasang

sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan

tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan

ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan

reklame/Billboard dan lampu kabut), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan lampu tanda ini meliputi :

1.1. Pemasangan lampu tanda yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

Page 21: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

18

dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang lampu tanda (tanda

bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu

lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut). c. Konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas,

papan reklame/Billboard dan lampu kabut). d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu tanda.

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Teknik Penerangan lampu tanda.

h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan lampu tanda (tanda

Page 22: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

19

bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu tanda.

e. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Meneraokan teknik Penerangan lampu tanda.

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2 Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

Page 23: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

20

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi penerangan.

Page 24: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

21

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.103.01

Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) dan

lampu penerangan lapangan (out door).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang lampu penerangan jalan umum

(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan

lampu penerangan jalan

umum (PJU) dan lampu

penerangan lapangan (out

door).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Prosedur pemasangan lampu penerangan

jalan umum dan lampu penerangan lapangan disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan lampu penerangan jalan umum

dan lampu penerangan lapangan disiapkan dan dimengerti.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan lampu penerangan jalan umum

dan lampu penerangan lapangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja

baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

Page 25: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

22

2. Memasang lampu

penerangan jalan umum (PJU) dan

lampu penerangan

lapangan (out door).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material lampu penerangan jalan umum dan lampu penerangan lapangan

dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Peralatan/material lampu penerangan jalan umum dan lampu penerangan lapangan

dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian dan tahanan isolasi, sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku/gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door), yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Page 26: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

23

Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) ini meliputi :

1.1. Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di

dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU)

dan lampu penerangan lapangan (out door). c. Konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu

penerangan lapangan (out door).

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan

lapangan (out door). e. Alat ukur pengukuran listrik.

Page 27: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

24

f. Teori listrik dasar. g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan.

h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

c. Menerapkan konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan teknik Penerangan lampu jalan umum (PJU) dan penerangan lapangan (out door).

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

Page 28: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

25

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

Page 29: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

26

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi penerangan.

Page 30: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

27

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.201.201.01

Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution

Board).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan

pemasangan PHB utama tegangan rendah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan

perusahaan dan SOP.

1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat

dilaksanakan sesuai SOP.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan PHB utama tegangan rendah

diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif pada tempat kerja.

1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama

tegangan rendah (Low Voltage Main

Distribution Board) disiapkan sesuai dengan SOP.

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai

persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.

Page 31: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

28

2. Memasang papan

hubung bagi utama tegangan

rendah.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi

dan SOP.

2.3. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar

konstruksi dan standar Operasi.

2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama

tegangan rendah dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.

2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa dan

nilainya harus sesuai dengan standar operasi.

2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang sesuai dengan instruksi manual dan standing

operation prosedur (SOP).

2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa

sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan

instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan rendah setiap fasa diperiksa dengan tester tegangan

dan diukur sesuai SOP.

3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama

tegangan rendah diperiksa dengan tester putaran fasa sesuai SOP.

3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan rendah untuk masing-masing jurusan

instalasi dilaksanakan sesuai SOP.

3.4. PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai

dengan fungsi kerjanya dan SOP.

3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

Page 32: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

29

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Pernyataan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage

Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools and power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah

dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Page 33: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

30

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi

utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen

papan hubung bagi utama tegangan rendah. c. Prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan

rendah (Low Voltage Main Distribution Board). d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection)

papan hubung bagi utama tegangan rendah. e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk

memasang PHB utama tegangan rendah. f. Alat ukur dan pengukuran listrik.

g. Teori listrik dasar. h. Bahan Listrik.

i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Penulisan Laporan Pemasangan PHB Utama.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan

komponen papan hubung bagi utama tegangan rendah.

c. Menerapkan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama

tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).

d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah.

e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power

tools untuk memasang PHB utama tegangan rendah. f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.

g. Menggunakan teori listrik dasar. h. Menggunakan bahan Listrik.

i. Menerapkan persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Menuliskan Laporan Pemasangan PHB utama.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

Page 34: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

31

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Page 35: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

32

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan

rendah.

Page 36: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

33

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.201.202.01

Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution

Board).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang papan hubung bagi utama

tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan pemasangan PHB utama tegangan

menengah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP.

1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP.

1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan PHB utama tegangan menengah diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik

dan aman serta terkalibrasi.

1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi

untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.

1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama

tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) disiapkan sesuai dengan

SOP.

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.

Page 37: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

34

2. Memasang papan

hubung bagi utama tegangan

menengah.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai gambar

konstruksi dan SOP.

2.3. Setiap rangkaian listrik diukur untuk

memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar

konstruksi dan standar Operasi.

2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama

tegangan menengah dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.

2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa dan

nilainya harus sesuai dengan standar operasi.

2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang sesuai dengan instruksi manual dan standing

operation prosedur (SOP).

2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa

sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan

instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan menengah setiap fasa diperiksa dengan

tester tegangan dan diukur sesuai SOP.

3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama

tegangan menengah diperiksa dengan tester putaran fasa sesuai SOP.

3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan menengah untuk masing-masing jurusan

instalasi dilaksanakan sesuai SOP.

3.4. PHB utama tegangan menengah diperiksa

sesuai dengan fungsi kerjanya dan SOP.

3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan

identifikasi sesuai SOP.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

Page 38: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

35

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium

Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah

dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Page 39: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

36

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi

utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.

c. Prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).

d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah.

e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk memasang PHB utama tegangan menengah.

f. Alat ukur dan pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.

h. Bahan Listrik. i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.

j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Penulisan Laporan Pemasangan PHB Utama.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.

c. Menerapkan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution

Board). d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah.

e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk memasang PHB utama tegangan menengah.

f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. g. Menggunakan teori listrik dasar.

h. Menggunakan bahan listrik.

i. Menerapkan persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.

j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menuliskan Laporan Pemasangan PHB utama.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

Page 40: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

37

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

Page 41: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

38

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan menengah.

Page 42: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

39

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.202.201.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air

limbah).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit instalasi

listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih

dan air limbah).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik pompa

(untuk hydrant, sprinkler, air

bersih dan air

limbah).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik pompa disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan komponen dan sirkit instalasi

listrik pompa diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi

listrik pompa direncanakan untuk memasti-kan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan

pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan

disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 43: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

40

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang komponen dan

sirkit instalasi listrik pompa

(untuk hydrant, sprinkler, air

bersih dan air limbah).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama

pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen instalasi listrik pompa dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Sirkit instalasi listrik pompa dan lengkapan nya dipasang sesuai dengan standar, dan

persyaratan yang berlaku.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa

dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa

dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan pembumian diukur untuk

memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

Page 44: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

41

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah), yang dapat dilaksanakan

oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk

hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa yang

sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit

Page 45: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

42

instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik

pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Teknik instalasi tenaga. h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik pompa).

i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Sistem pembumian.

k. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan

air limbah). c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit

instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan

air limbah). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

komponen dan sirkit instalasi listrik pompa. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit

instalasi listrik pompa). i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

Page 46: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

43

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang

menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Page 47: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

44

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang

ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel. c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini. d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 48: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

45

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.202.202.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,

escalator dan conveyor).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan

komponen dan sirkit instalasi

motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan

conveyor).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik diperoleh dan diperiksa dengan

kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi

motor listrik direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur

K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 49: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

46

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan

conveyor).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan

conveyor) dan lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang

berlaku.

2.3. Komponen dan sirkit instalasi (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) dipasang sedemikian rupa sehingga tidak

mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.5. Komponen instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor),

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.6. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 50: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

47

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air

conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 51: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

48

diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator

dan conveyor).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan

sirkit instalasi motor listrik. e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi tenaga.

h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit

instalasi motor listrik). i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Sistem pembumian.

k. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur komponen dan sirkit instalasi motor

listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit

instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator

dan conveyor). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

komponen dan sirkit instalasi motor listrik. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit

instalasi motor listrik). i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

Page 52: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

49

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Page 53: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

50

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 54: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

51

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.202.203.01

Judul Unit : Memasang instalasi Listrik Tenaga.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang instalasi Listrik Tenaga.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik

Tenaga pada Bangunan Gedung disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung direncanakan dan

disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut

secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung terkait dipasang sesuai

standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 55: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

52

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

instalasi Listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan gambar kerja dan diagram pengawatan.

2.4. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan

lengkapannya dan lengkapannya dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi

tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.5. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak

Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya yang telah dipasang diperiksa

sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan

nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

Page 56: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

53

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan instalasi listrik dengan Lampu Penerangan (Luminair) ini meliputi :

1.1. Pemasangan Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya yang sesuai

standar.

1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

Page 57: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

54

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik

Tenaga.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan Instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan

Gedung. c. Konstruksi dan spesifikasi Kotak Kontak Biasa (KKB) dan

Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya.

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung.

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teknik listrik dan pengawatan instalasi tenaga.

g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk Instalasi Listrik Tenaga dan

lengkapannya). h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

i. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur instalasi listrik tenaga pada bangunan gedung.

c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi Kotak Kontak Biasa

(KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik tenaga pada bangunan gedung.

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan teknik pengawatan instalasi tenaga sesuai dengan bangunan gedungnya.

Page 58: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

55

h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik Tenaga di dalam bangunan gedung.

i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan

instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung). j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Page 59: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

56

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 60: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

57

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.203.201.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan

komponen dan

sirkit motor kontrol non

programmable logic control (Non

PLC).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),

dan gambar pengawatan pemasangan

komponen dan sirkit motor kontrol non PLC disiapkan sesuai instruksi manual.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan komponen dan sirkit motor control diperiksa dengan kondisi dapat

bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit motor

kontrol non PLC direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur

K3 diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan instruksi

manual.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang

sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif pada tempat kerja.

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

Page 61: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

58

2. Memasang

komponen dan sirkit motor

kontrol non programmable

logic control (Non PLC).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dan lengkapannya dipasang sesuai dengan

instruksi manual dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dipasang sedemikian rupa sehingga tidak

mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Komponen dan instalasi motor kontrol non PLC, diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU

diloading dengan program yang sesuai untuk

operasi motor control dan Modem disiapkan, sesuai instruksi manual dan SOP.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi perencanaan dilakukan dengan

pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan membandingkan gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

4. Membuat laporan selesainya

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan

ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana

dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable

logic control (Non PLC) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.

Page 62: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

59

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing Operation Prosedur (SOP).

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah

dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian

komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit

motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

c. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol

non PLC.

e. Alat ukur dan pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Standar dan spesifikasi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Pemasangan.

Page 63: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

60

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC..

e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. f. Menggunakan teori listrik dasar.

g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.

h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Menuliskan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

Page 64: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

61

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang sistem motor kontrol.

Page 65: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

62

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.204.201.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit programmable logic

control (PLC).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit

programmable logic control (PLC).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan komponen dan

sirkit

programmable logic control

(PLC).

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder), dan gambar pengawatan pemasangan

komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai

instruksi manual.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan

kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)

direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan instruksi

manual.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang

sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif pada tempat kerja.

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

Page 66: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

63

2. Memasang

komponen dan sirkit

programmable logic control

(PLC).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dan lengkapannya dipasang

sesuai dengan instruksi manual dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dipasang sedemikian rupa

sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

2.4. Komponen instalasi programmable logic

control (PLC), diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU

diloading dengan program yang sesuai untuk operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai

instruksi manual dan SOP.

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi perencanaan dilakukan dengan pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan

membandingkan gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)

yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) ini meliputi :

Page 67: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

64

1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing

Operation Prosedur (SOP).

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan

pemasangan komponendan sirkit PLC. c. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit PL.

d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pemasangan PLC.

e. Alat ukur dan pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Standar dan spesifikasi pemasangan PLC.

h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Pemasangan.

Page 68: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

65

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponendan sirkit PLC.

c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit PLC. d. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan

(Index Protection) pemasangan PLC.

e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. f. Menggunakan teori listrik dasar.

g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan PLC. h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

i. Menuliskan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

Page 69: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

66

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang sistem Kontrol PLC.

Page 70: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

67

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.201.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik kolam

renang tegangan rendah.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang direncanakan untuk

memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan

disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum

memulai pemasangan

Page 71: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

68

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

listrik kolam renang tegangan

rendah.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya dipasang sesuai dengan

standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang dipasang sedemikian rupa sehingga

tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya diperiksa sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,

sesuai persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

Page 72: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

69

1. Batasan Pernyataan

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan

supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian

seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.

c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik

Page 73: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

70

kolam renang tegangan rendah. d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik penerangan kolam renang.

h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang).

i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Sistem pembumian. l. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik Penerangan kolam renang.

h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit

instalasi listrik kolam renang).

i. Menerapkan bahan instalasi listrik untuk kolam renang. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Menerapkan sistem pembumian. l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang

menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang

disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang

Page 74: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

71

yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

Page 75: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

72

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 76: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

73

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.202.01

Judul Unit : Memasang instalasi Listrik Kawasan Berbahaya

(Hazardous Area).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang instalasi Listrik Kawasan

Berbahaya (Hazardous Area).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area)

disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan instalasi Listrik Kawasan

Berbahaya (Hazardous Area) diperoleh dan

diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area) direncanakan

dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut

secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi instalasi Listrik Kawasan Berbahaya

(Hazardous Area) terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 77: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

74

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

instalasi Listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya dipasang sesuai dengan

standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya

dan lengkapannya dipasang sesuai dengan gambar kerja dan diagram pengawatannya.

2.4. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya dan lengkapannya

dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index

Protection) yang telah ditetapkan.

2.5. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya

dan lengkapannya dan lengkapannya

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan

nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

Page 78: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

75

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari

verifikator.

Pemasangan instalasi Listrik untuk Kawasan Berbahaya meliputi :

1.1. Pemasangan instalasi peralatan dan lengkapannya yang sesuai standar.

1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari megger

dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 79: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

76

diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan Instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).

c. Konstruksi dan spesifikasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya.

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Teknik pengawatan instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya.

h. Sistem Instalasi Listrik Kawasan Berbahaya. i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan

instalasi lainnya (PUIL untuk Instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya).

j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).

c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi Peralatan Listrik untuk

Kawasan Berbahaya dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan Teori listrik dasar.

g. Menerapkan Teknik pengawatan instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya.

h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik untuk Kawasan Berbahaya.

i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan

instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area). j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.

Page 80: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

77

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

Page 81: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

78

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 82: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

79

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.203.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk

bangunan khusus layanan medis.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan

untuk bangunan khusus layanan medis.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan

kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi

diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait

yang akan dipasang diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pengoperasian.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pemasangan.

Page 83: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

80

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemasangan secara bertahap sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipasang sesuai prosedur.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipasang sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan khusus layanan medis dan lengkapannya, dipasang sesuai

SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk bangunan khusus layanan medis diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,

sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap

instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dipasang sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis, dipasang sesuai

dengan fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dipasang dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

Page 84: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

81

3. Memeriksa

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis yang

dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa

tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis ini

meliputi :

1.1. Pemasangan komponen sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dam pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum dalam

gambar rencana pemasangan.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

Page 85: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

82

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk

bangunan khusus layanan medis.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).

f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.

c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.

Page 86: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

83

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan

sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi

dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Page 87: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

84

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 88: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

85

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.207.204.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang

operasi).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipasang diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi

yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum

memulai pemasangan.

Page 89: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

86

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemasangan secara bertahap sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipasang sesuai prosedur.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipasang sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang

digunakan untuk ruang khusus medis dan lengkapannya, dipasang sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk ruang khusus medis

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,

sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap

instalasi diperiksa kelayakannya sebelum dipasang sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis, dipasang sesuai dengan

fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)

yang telah ditetapkan.

Page 90: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

87

3. Memeriksa

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,

ruang operasi) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa

tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan

pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum dalam gambar rencana pengoperasian.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

Page 91: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

88

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger

dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk

ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang

operasi). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa

tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.

Page 92: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

89

d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang

operasi). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus

medis (ruang roentgen, ruang operasi). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

Page 93: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

90

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan

variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan

serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang

diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur

tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 94: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

91

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.201.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk

penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (Home Appliances).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan komponen dan sirkit instalasi

listrik diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi

listrik direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 95: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

92

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk

penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi

tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal untuk penerangan, piranti

elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.6. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai

persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 96: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

93

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), yang dapat dilaksanakan

oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa

tunggal yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi :

1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 97: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

94

diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan

untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).

f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).

f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga

(Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.

j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

Page 98: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

95

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

Page 99: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

96

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 100: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

97

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.202.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk

penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang komponen dan sirkit instalasi

listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti

rumah tangga (Home Appliances).

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen

dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan komponen dan sirkit instalasi

listrik diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi

listrik direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 101: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

98

7.1. Jika dapat diterapkan, semua peraturan

yang relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan

untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipasang sedemikian rupa sehingga tidak

mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-

menerus sesuai prosedur.

2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan,

piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), diperiksa sesuai dengan

fungsi kerjanya.

2.6. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,

sesuai persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

Page 102: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

99

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa

tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat dilaksanakan oleh

pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa

tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi:

1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana

pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Page 103: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

100

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit

instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home

Appliances).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) . b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.

c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.

e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan,

piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.

i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.

d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk

penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.

i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

Page 104: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

101

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Page 105: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

102

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Page 106: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

103

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.203.01

Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi listrik

dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking

diperoleh dan diperiksa dengan kondisi

dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Lokasi untuk instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking

diperiksa apakah sesuai dengan dokumen pemasangan.

1.5. Pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking

direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 107: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

104

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan

yang relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

instalasi listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Konduit, cable ladder dan cable tray / trunking serta lengkapannya dipasang sesuai

dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Konduit, cable ladder dan cable tray / trunking dipasang sedemikian rupa sehingga

tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Konduit, cable ladder dan cable tray / trunking serta lengkapannya yang telah

dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.5. Kabel dipasang dalam atau pada konduit,

cable ladder dan cable tray / trunking sesuai dengan diagram pengawatan, standar, dan

persyaratan yang berlaku.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan

nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

Page 108: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

105

3. Memeriksa

pekerjaan pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara

membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1 Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2 Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan

supervisi dari verifikator.

Pemasangan instalasi listrik dengan konduit dan cable tray / trunking

ini meliputi :

1.1. Pemasangan konduit dan cable tray / trunking serta

lengkapannya yang sesuai standar.

1.2. Penarikan kabel, penggunaan warna selubung kabel dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger

dan earth tester yang telah dikalibrasi.

Page 109: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

106

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan

konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). b. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

c. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

d. Konstruksi dan spesifikasi konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

e. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

f. Alat ukur pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.

h. Teknik pengawatan instalasi listrik penerangan dan tenaga. i. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.

j. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder dan cable

tray / trunking).

k. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. l. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).

b. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

c. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.

d. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi konduit, cable ladder dan cable tray / trunking yang sesuai dengan bangunannya.

e. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray /

trunking. f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

g. Menerapkan teori listrik dasar.

Page 110: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

107

h. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan dan tenaga.

i. Menerapkan sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.

j. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder

dan cable tray / trunking).

k. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Page 111: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

108

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 112: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

109

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.204.01

Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi listrik

dengan cable duct dan cable trench disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench diperoleh dan diperiksa

dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan cable

duct dan cable trench direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan

prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench terkait dipasang sesuai standar

dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 113: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

110

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

instalasi listrik dengan cable duct

dan cable trench.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. cable duct dan cable trench serta lengkapannya dipasang sesuai dengan

standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Cable duct dan cable trench serta dipasang

sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.4. Cable duct dan cable trench serta

lengkapannya yang telah dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.5. Kabel dipasang dalam atau pada cable duct dan cable trench sesuai dengan diagram

pengawatan, standar, dan persyaratan yang

berlaku.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan

nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

Page 114: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

111

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench, yang

dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench serta

ini meliputi :

1.1. Pemasangan cable duct dan cable trench serta lengkapannya

yang sesuai standar.

1.2. Penarikan kabel dan penggunaan warna selubung kabel dengan

benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 115: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

112

diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .

b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.

c. Konstruksi dan spesifikasi cable duct dan cable trench. d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik

dengan cable duct dan cable trench. e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi listrik penerangan dan tenaga.

h. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung. i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan

instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi motor listrik).

j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.

c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi cable duct dan cable trench sesuai dengan bangunannya.

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi listrik penerangan dan tenaga.

h. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung. i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench).

j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

Page 116: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

113

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin

otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Page 117: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

114

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 118: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

115

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.205.01

Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan

dan mempersiapkan

pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti

untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi listrik

dengan menggunakan sistem busbar disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar diperoleh dan

diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik

dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan

menggunakan sistem busbar direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan

dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar terkait dipasang sesuai

standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 119: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

116

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

instalasi listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Sistem busbar dan lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang

berlaku.

2.3. Sistem busbar dipasang sesuai dengan

gambar dan diagram pengawatan.

2.4. Sistem busbar dan lengkapannya dipasang

sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang

telah ditetapkan.

2.5. Sistem busbar dan lengkapannya yang telah

dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan

nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa

pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan

kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

Page 120: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

117

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar yang

dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan instalasi listrik dengan sistem busbar ini meliputi :

1.1. Pemasangan sistem busbar dan lengkapannya yang sesuai

standar.

1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger

dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja

dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit

Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar

dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.

Page 121: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

118

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.

c. Konstruksi dan spesifikasi sistem busbar dan lengkapannya. d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik

dengan menggunakan sistem busbar.

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Teknik instalasi llistrik tenaga. h. Sistem penggunaan busbar di dalam bangunan gedung.

i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk sistem busbar dan

lengkapannya). j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3). b. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan menggunakan

sistem busbar. c. Menerapkan konstruksi dan Spesifikasi sistem busbar dan

lengkapannya sesuai dengan bangunannya. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan

instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan teknik instalasi listrik tenaga. h. Menerapkan sistem penggunaan busbar di dalam bangunan

gedung. i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar).

j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

Page 122: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

119

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti

yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,

tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian

untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi

kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya

termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

Page 123: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

120

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 124: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

121

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.206.01

Judul Unit : Memasang instalasi Lampu Penerangan pada

Bangunan Gedung.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang instalasi Lampu Penerangan

(Luminair) pada Bangunan Gedung.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada

Bangunan Gedung disiapkan dan dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan instalasi Lampu Penerangan

(Luminair) pada Bangunan Gedung diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja

baik dan aman serta terkalibrasi.

1.4. Pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung

direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3

diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.

1.5. Lokasi instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung terkait

dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan

secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

Page 125: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

122

1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang

relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi

diperoleh sebelum memulai pemasangan.

2. Memasang

instalasi Lampu Penerangan.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi

kerjanya.

2.3. Lampu Penerangan (Luminair) dan

lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.

2.4. Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya dipasang sesuai dengan

gambar dan diagram pengawatan.

2.5. Lampu Penerangan (Luminair) dan

lengkapannya dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.

2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai

persyaratan.

2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan

nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.

3. Memeriksa pekerjaan

pemasangan.

3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya

dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku / gambar Shop Drawing.

3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.

Page 126: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

123

4. Membuat laporan

selesainya pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi

dari verifikator.

Pemasangan instalasi listrik denganLampu Penerangan (Luminair) ini

meliputi :

1.1. Pemasangan Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya

yang sesuai standar.

1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam

gambar rencana pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan

K3.

1.5. umber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan

terdiri dari hand tools and power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari

megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah

Page 127: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

124

diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.

c. Konstruksi dan spesifikasi Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya.

d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.

e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.

g. Teknik Pengawatan instalasi Penerangan. h. Sistem Lampu Penerangan (Luminair) di dalam bangunan

gedung. i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan

instalasi lainnya (PUIL untuk Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya).

j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

k. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur instalasi Lampu Penerangan (Luminair)

pada Bangunan Gedung. c. Menerapkan Konstruksi dan Spesifikasi Lampu Penerangan

(Luminair) dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan

Gedung. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan.

h. Menerapkan sistem Lampu Penerangan (Luminair) di dalam bangunan gedung.

i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan

instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung).

j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau

Page 128: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

125

dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam

keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan

jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan

di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang

berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang

bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup:

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar

tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus

Page 129: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

126

dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan

pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.

Page 130: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

127

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI

Kode Unit : KTL.IK.208.207.01

Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik

penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri

hiburan.

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk memasang komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan

rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan dan

mempersiapkan pemasangan

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat

dilaksanakan.

1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan

dokumen terkait pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan

dimengerti.

1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu

dan gawai uji yang diperlukan untuk

pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta

terkalibrasi.

1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan

untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.

1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipasang diidentifikasi sesuai

kebijakan dan persyaratan pemasangan.

1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk

memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat

pada tempat kerja.

Page 131: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

128

2. Memasang

komponen dan sirkit instalasi

listrik.

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan

Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai

instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau

pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemasangan secara bertahap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta

lengkapannya dipasang sesuai prosedur yang ditentukan.

2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan

kontrol non PLC) dipasang sesuai SOP.

2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan

dan lengkapannya, dioperasikan sesuai SOP.

2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan

diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan

nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,

sesuai persyaratan.

2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap

instalasi diperiksa kelayakannya sebelum

dipasang sesuai SOP.

2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah

fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan, dipasang sesuai dengan

fungsi kerjanya.

2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik

dipasang dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah

ditetapkan.

Page 132: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

129

3. Memeriksa

pemasangan komponen dan

sirkit instalasi listrik.

3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,

sesuai prosedur.

3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan

alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.

3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur

dan dicatat sesuai SOP.

3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi

dilakukan identifikasi sesuai SOP.

3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya

ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan

alternatif pemecahannya sesuai prosedur

yang berlaku.

3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai

dengan persyaratan.

4. Membuat laporan

pemasangan.

4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan

prosedur dan format yang berlaku.

4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai

dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

1. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur

pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk

bangunan industri hiburan yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk

bangunan industri hiburan ini meliputi :

1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.

1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan

pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam Laporan Pemasangan.

1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi

Page 133: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

130

tertulis.

1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

2. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit

kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua

bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit

instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.

d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan

persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).

f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.

g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.

h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.

j. Penulisan Laporan Pemasangan.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.

c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.

e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan

sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang

digunakan untuk bangunan industri hiburan.

Page 134: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

131

g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.

i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian

2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan

kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi

dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam

bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus

menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis

struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan

material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen

apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan

asesmen.

Page 135: SUB BIDANG KONSTRUKSI - eleskaiatki.comeleskaiatki.com/image/files/files-115-1dXHTMrQtf.pdf · K3. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis. 1.6. Dokumentasi

132

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti

yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan

dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel..

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan

dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang

harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung

pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang

berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan

pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.