Suatu Upaya Promosi Paradigma Pengelolaan dan … industri dan manufaktur, kegiatan di rumah sakit...

3
Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 : Suatu Upaya Promosi Paradigma Pengelolaan dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup dalam Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Oleh : Panitia Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 Sebagai sarana umum yang beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, rumah sakit mengonsumsi sejumlah besar sumber daya alam seperti air bersih, listrik, bahan bakar, dan kertas yang berasal dari sumber daya hutan. Rumah sakit merupakan salah satu sumber potensial yang dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Seperti halnya sektor industri dan manufaktur, kegiatan di rumah sakit melibatkan aktifitas banyak orang sehingga potensial menghasilkan sejumlah limbah, baik limbah padat, cair maupun gas. Limbah rumah sakit, terutama yang berasal dari aktifitas medis, berpotensi besar menurunkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Fakta menunjukkan bahwa keberadaan rumah sakit suatu wilayah dengan daya dukung lingkungan yang terbatas, sering tidak menjadi perhatian manajemen rumah sakit. Padahal paradigma terkini mengajarkan bahwa pengelola rumah sakit wajib menempatkan aspek keseimbangan ekologi, sosial dan estetika menjadi dasar pada setiap perumusan kebijakan melalui optimalisasi pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan, sehingga keberadaan rumah sakit dengan kompleksitas kegiatannya tidak menambah beban negatif berupa pencemaran lingkungan, bahkan memberikan manfaat positif bagi kelestarian lingkungan masyarakat sekitar. Untuk mempromosikan dan menggiatkan para pelaku rumah sakit menerapkan program rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) baik pemerintah dan swasta, maka dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 Tahun 2018 yang mengambil tema “AKU CINTA SEHAT” dan subtema “AYO HIDUP SEHAT, MULAI DARI KITA” Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan “Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018yang mengacu pada beberapa panduan yang sudah dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), Green Building Council Indonesia (GBCI), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 terbuka bagi semua rumah sakit baik rumah sakit pemerintah dan swasta. Tujuan Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 adalah mempromosikan agar rumah sakit lebih berwawasan dan peduli terhadap lingkungan serta efisiensi energi dan air secara berkelanjutan Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu kategori RS UPT Vertikal dan RS Rujukan Nasional, kategori RSUD dan RS TNI-Polri, serta kategori RS BUMN dan RS Swasta. Sebagai Tim Penilai, Kementerian Kesehatan melibatkan Kementerian ESDM, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia (APKLINDO), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Perkumpulan Tenaga Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (PERTALINDO) serta Perwakilan Rumah Sakit Pemenang Lomba Green Hospital Tahun 2016 dan 2017.

Transcript of Suatu Upaya Promosi Paradigma Pengelolaan dan … industri dan manufaktur, kegiatan di rumah sakit...

Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 : Suatu Upaya Promosi Paradigma Pengelolaan dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup dalam Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Oleh : Panitia Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018

Sebagai sarana umum yang beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, rumah sakit mengonsumsi sejumlah besar sumber daya alam seperti air bersih, listrik, bahan bakar, dan kertas yang berasal dari sumber daya hutan. Rumah sakit merupakan salah satu sumber potensial yang dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Seperti halnya sektor industri dan manufaktur, kegiatan di rumah sakit melibatkan aktifitas banyak orang sehingga potensial menghasilkan sejumlah limbah, baik limbah padat, cair maupun gas. Limbah rumah sakit, terutama yang berasal dari aktifitas medis, berpotensi besar menurunkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Fakta menunjukkan bahwa keberadaan rumah sakit suatu wilayah dengan daya dukung lingkungan yang terbatas, sering tidak menjadi perhatian manajemen rumah sakit. Padahal paradigma terkini mengajarkan bahwa pengelola rumah sakit wajib menempatkan aspek keseimbangan ekologi, sosial dan estetika menjadi dasar pada setiap perumusan kebijakan melalui optimalisasi pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan, sehingga keberadaan rumah sakit dengan kompleksitas kegiatannya tidak menambah beban negatif berupa pencemaran lingkungan, bahkan memberikan manfaat positif bagi kelestarian lingkungan masyarakat sekitar. Untuk mempromosikan dan menggiatkan para pelaku rumah sakit menerapkan program rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) baik pemerintah dan swasta, maka dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 Tahun 2018 yang mengambil tema “AKU CINTA SEHAT” dan subtema “AYO HIDUP SEHAT, MULAI DARI KITA” Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan “Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018” yang mengacu pada beberapa panduan yang sudah dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), Green Building Council Indonesia (GBCI), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 terbuka bagi semua rumah sakit baik rumah sakit pemerintah dan swasta. Tujuan Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 adalah mempromosikan agar rumah sakit lebih berwawasan dan peduli terhadap lingkungan serta efisiensi energi dan air secara berkelanjutan Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu kategori RS UPT Vertikal dan RS Rujukan Nasional, kategori RSUD dan RS TNI-Polri, serta kategori RS BUMN dan RS Swasta. Sebagai Tim Penilai, Kementerian Kesehatan melibatkan Kementerian ESDM, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia (APKLINDO), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Perkumpulan Tenaga Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (PERTALINDO) serta Perwakilan Rumah Sakit Pemenang Lomba Green Hospital Tahun 2016 dan 2017.

Selama 3 (tiga) minggu diumumkan, terdapat 30 (tiga puluh) RS yang berpartisipasi terdiri dari 10 (sepuluh) RS UPT Vertikal dan RS Rujukan Nasional, 6 (enam) RSUD dan RS TNI/Polri,dan 14 (empat belas) RS BUMN dan RS Swasta. Sebagai perbandingan, pada pelaksanaan Lomba Green Hospital Tahun 2017 hanya diikuti oleh 19 (sembilan belas) RS. Panitia Pelaksana melalui Tim Penilai selanjutnya melakukan verifikasi lapangan terhadap 19 (sembilan belas) RS terbaik berdasarkan penilaian Self Assessment dan vlog. Setelah dilakukan rapat rekapitulasi hasil penilaian, Tim Penilai mengusulkan Peringkat I, II dan III dari masing-masing kategori lomba kepada Kementerian Kesehatan untuk ditetapkan sebagai Pemenang Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018.

Verifikasi Lapangan RS Peserta Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018

Akhirnya, Menteri Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor KP.04.04/Menkes/628/2018 tanggal 5 November 2018 telah menetapkan Peringkat I, II dan III dari ketiga kategori lomba, yaitu : 1. Kategori RS UPT Vertikal dan RS Rujukan Nasional :

- Peringkat I : RSUP Fatmawati Jakarta - Peringkat II : RS Kanker Dharmais Jakarta - Peringkat III : RSUD dr. Soetomo Surabaya

2. Kategori RSUD dan RS TNI/Polri : - Peringkat I : RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang - Peringkat II : RSUD Sidoarjo - Peringkat III : RSUD Karanganyar

3. Kategori RS BUMN dan RS Swasta : - Peringkat I : RS Santo Borromeus Bandung - Peringkat II : RS Pusat Pertamina Jakarta - Peringkat III : RS Pupuk Kaltim Bontang

Prosesi penganugerahan Plakat dan Penghargaan kepada para pemenang Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 diserahkan pada acara Pameran Pembangunan Kesehatan HKN ke-54 Tahun 2018 tanggal 9 November 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang Selatan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, Sp.OG (K), MARS, didampingi oleh Kasubdit Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan, dr. Mujaddid, MMR mewakili Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kementerian Kesehatan mengharapkan Lomba Implementasi Green Hospital Tahun 2018 ini tidak hanya menjadi sebuah lomba yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Nasional ke-54 Tahun 2018. Namun juga sebagai suatu momentum untuk mempromosikan paradigma pengelolaan dan pemberdayaan lingkungan hidup dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sehingga rumah sakit tidak saja mampu menghadirkan mutu pelayanan yang paripurna, namun juga mampu menempatkan diri pada posisi sebagai kegiatan industri jasa yang arif dan bijaksana dalam menyikapi pemanfaatan sumber daya alam dan menjaga mutu lingkungan hidup sekitarnya dengan memasukkan konsep keberlanjutan dalam setiap kegiatannya. ([email protected], [email protected], 13 November 2018)