KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

31
1. Sengon Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen Taksonomi dan tatanama Famili: Leguminosae, subfam: Mimosoidae Sinonim : Albizia moluccana Miq. Albizia falcata Backer; Albizia falcataria (L.) Fosberg. Nama lokal/daerah: Indonesia: sengon (umum), jeungjing (Sunda), sengon laut (Jawa), sika (Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae, wahogon (Irja). Penyebaran dan habitat Sebaran alami di Maluku, Papua Nugini, kep. Solomon dan Bismark. Banyak ditanam di daerah tropis. Merupakan species pionir, terutama terdapat di hutan hujan dataran rendah sekunder atau hutan pegunungan rendah. Tumbuh mulai pantai sampai 1600 mdpl, optimum 0-800 mdpl. Dapat beradaptasi dengan iklim monsoon dan lembab dengan curah hujan 200-2700 mm/th dengan bulan kering sampai 4 bulan. Dapat ditanam pada tapak yang tidak subur tanpa dipupuk. Tidak tumbuh subur pada lahan

Transcript of KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Page 1: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

1. Sengon Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Taksonomi dan tatanamaFamili: Leguminosae, subfam: MimosoidaeSinonim : Albizia moluccana Miq. Albizia falcata Backer; Albizia falcataria (L.) Fosberg.Nama lokal/daerah: Indonesia: sengon (umum), jeungjing (Sunda), sengon laut (Jawa), sika (Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae, wahogon (Irja).

Penyebaran dan habitatSebaran alami di Maluku, Papua Nugini, kep. Solomon dan Bismark. Banyak ditanam di daerah tropis. Merupakan species pionir, terutama terdapat di hutan hujan dataran rendah sekunder atau hutan pegunungan rendah. Tumbuh mulai pantai sampai 1600 mdpl, optimum 0-800 mdpl. Dapat beradaptasi dengan iklim monsoon dan lembab dengan curah hujan 200-2700 mm/th dengan bulan kering sampai 4 bulan. Dapat ditanam pada tapak yang tidak subur tanpa dipupuk. Tidak tumbuh subur pada lahan berdrainase jelek. Termasuk species yang memerlukan cahaya. Merupakan salah satu species paling cepat tumbuh di dunia, mampu tumbuh 8 m/tahun dalam tahun pertama penanaman.

KegunaanMerupakan kayu serba guna untuk konstruksi ringan, kerajinan tangan, kotak cerutu, veneer, kayu lapis, korek api, alat musik, pulp. Daun sebagai pakan ayam dan kambing. Di Ambon kulit batang digunakan untuk penyamak jaring, kadang-

Page 2: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

kadang sebagai pengganti sabun. Ditanam sebagai pohon pelindung, tanaman hias, reboisasi dan penghijauan.

Deskripsi botaniPohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang bebas cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin, berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100 cm atau lebih. Tajuk berbentuk perisai, jarang, selalu hijau. Daun majemuk, panjang dapat mencapai 40 cm, terdiri dari 8 – 15 pasang anak tangkai daun yang berisi 15 – 25 helai daun.

Deskripsi buah dan benihBuah: Buah berbentuk polong, pipih, lurus dan tidak bersekat-sekat waktu muda berwarna hijau, berubah kuning sampai coklat setelah masakBenih: Pipih, lonjong, 3 – 4 x 6 – 7 mm, warna hijau, bagian tengah coklat. Jumlah benih 40.000 butir/kg. Daya berkecambah rata-rata 80%. Berat 1.000 butir 16 – 26 gram.

Musim berbunga dan berbuahMulai berbunga sejak umur 3 tahun. Berbunga bulan Maret – Juni dan Oktober – Desember. Pembuahan berlangsung sepanjang tahun terutama bulan Juli – September. Penyerbukan oleh serangga (lebah).

Pemanenan buahPolong dipetik dari pohon setelah berwarna kuning kecoklatan. Polong yang berwarna coklat, mudah merekah pada siang hari hingga pemetikan biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari.

Pengolahan dan penanganan benihPolong dimasukkan dalam karung lalu diinjak-injak atau dipukul dengan kayu, sampai polong pecah dan benih lepas dari polong. Benih dibersihkan dari pecahan polong dan kotoran lainnya, lalu dijemur.

Viabilitas dan penyimpananKadar air benih sebelum disimpan ± 8%, dikemas dalam kantong plastik kedap udara. Bila disimpan pada suhu 4 – 8o C bisa bertahan selama 18 bulan dengan daya berkecambah 70 – 90%.

Dormansi dan perlakuan pendahuluanKulit luar benih sedikit keras. Bila tanpa perla-kuan pendahuluan perkecambahan tidak akan serempak. Benih akan berkecambah setelah 5 – 10 hari, bahkan bisa sampai 4 minggu setelah penaburan.

Untuk mempercepat dan menyerempakkan perkecambahan, sebelum ditabur benih disiram air mendidih sebanyak 4 kali volume benih, lalu dibiarkan

Page 3: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

mendingin. Cara lain, benih direndam pada air mendidih 1-3 menit, angkat dan direndam dalam air dingin selama 24 jam.

Penaburan dan pengecambahanBenih ditabur pada bedeng tabur 5 x 1 m2 sebanyak 200 gram, sedikit ditekan, ditutup dengan pasir halus setebal 1,5 cm. Setelah 2 – 4 hari benih akan berkecambah. Penyapihan dilakukan setelah batangnya berkayu dan kulit terlepas, yaitu pada umur 1 – 1½ bulan setelah tumbuh. Bibit langsung dipindahkan ke dalam kantong plastik. Setelah 2½ - 3 bulan setelah disapih bibit dapat ditanam di lapangan. Dapat juga bibit dibiarkan tumbuh di bedeng, ditanam dalam bentuk stump, dengan panjang batang 10 cm dan panjang akar 22 cm dari leher batang.

Hama dan penyakitAnakan di persemaian sering terkena lodoh yang disebabkan oleh Rhizoctonia, Sclerotium, Fusarium, Pythium dan Phitophthora. Untuk mengatasinya, tanah disterilkan dan diberi fungisida sebelum benih ditabur.

2. Jati Tectona grandis. Linn. f

Taksonomi dan tatanamaFamili: VerbenaceaeNama lokal/daerah: Jati (Indonesia); Sagun (India); Lyiu (Burma); Mai Sak (Thailand), Teak (Inggris),Teck (Perancis), Teca (Spanyol), Java Teak (Jerman).

Penyebaran dan habitatAreal penyebaran alaminya terdapat di India, Myanmar, Thailand dan LU di Myanmar, batasbagian barat Laos. Batas utara pada garis 25 BT.-100 LU di India. Jati tersebar pada garis 70selatan pada garis 9 Penyebarannya ternyata terputus-putus. Hutan jati terpisah oleh pegunungan, tanah-tanah datar, tanah-tanah pertanian dan tipe hutan lainnya. Di Indonesia, jati bukan tanaman asli, tetapi sudah tumbuh sejak beberapa abad lalu di P. Kangean, Muna, Sumbawa dan Jawa.

PemanfaatanDikenal luas sebagai jenis tanaman pada tapak beriklim tropik. Sering dijumpai sebagai tanaman sela pada sistem agroforestry. Salah satu kayu serbaguna, digunakan untuk konstruksi ringan dan berat, bahan bangunan rumah, kayu pertukangan, ukiran dll.

Lukisan pohonPohon besar yang menggugurkan daun. Pada kondisi baik, tinggi dapat mencapai 30 - 40 m. Pada habitat kering, pertumbuhan menjadi ter-hambat, cabang lebih banyak, melebar dan membentuk semak. Pada tapak bagus, batang bebas cabang 15 - 20 m atau lebih, percabangan kurang dan rimbun. Pohon tua sering beralur dan berbanir. Kulit batang tebal, abu-abu atau coklat muda ke abu-abuan. Daun lebar, panjang 25 - 50 cm, lebar 15 - 35 cm, letak daun bersilangan, bentuk elips

Page 4: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

atau bulat telur. Bagian bawah abu-abu, tertutup bulu berkelenjar warna merah. Ukuran bunga kecil, diameter 6 - 8 mm, keputih-putihan dan berkelamin ganda terdiri benangsari dan putik yang terangkai dalam tandan besar. Jumlah kuncup bunga 800 – 3.800 per tandan, bunga mekar dalam waktu 2 - 4 minggu.

Diskripsi buah dan benihBuah: keras, terbungkus kulit berdaging, lunak tidak merata (tipe buah batu). Ukuran buah bervariasi 5 - 20 mm, umumnya 11 - 17 mm. Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan tengah (mesokarp) tebal seperti gabus, bagian dalamnya (endokarp) keras dan terbagi menjadi 4 ruang biji. Jumlah buah per kg bervariasi sekitar 1.100 – 3.500 butir, rata-rata 2.000 buah per kg. Dari beberapa tulisan sekitar 500 buah per liter.Benih: berbentuk oval, ukuran kira-kira 6 x 4 mm. Jarang dijumpai dalam keempat ruang berisi benih seluruhnya, umumnya hanya berisi 1 - 2 benih. Seringkali hanya satu benih yang tumbuh menjadi anakan.

Pembungaan dan pembuahanJati umumnya mulai berbunga umur 6 - 8 tahun setelah ditanam. Berbunga pada musim hujan. Awal pembungaan terjadi kira-kira satu bulan setelah hujan pertama turun. Jati selalu berbunga setiap tahun, tetapi terjadi variasi besar dalam intensitas pembungaan setiap tahunnya. Penyerbukan dilakukan oleh serangga. Rangkaian bunga dan buah kadang-kadang rontok oleh serangga yang juga pemakan kuncup bunga. Buah mencapai ukuran maksimal setelah 50 hari, namun untuk mencapai kemasakan diperlukan waktu 120 - 150 hari setelah pembuahan. Kematangan buah dapat ditandai dengan jatuhnya buah ke tanah karena digoyang atau jatuh sendirinya.

Pemanenan buahPengumpulan benih umumnya dilakukan di ba-wah tegakan. Semak dan serasah dibersihkan dan dibakar untuk persiapan pengumpulan benih. Buah berjatuhan selama satu periode yang berlangsung 3 - 4 bulan ketika musim kering. Pengumpulan buah dilakukan minimal 2 kali dalam satu musim. Buah jatuh segera dikumpulkan, jangan terlalu lama terhampar di lantai hutan. Jumlah buah yang dapat dikumpulkan tergantung umur, lokasi dan tipe tegakan. Sulit memberikan data jumlah benih yang dapat dikumpulkan. Produksi dari areal produksi umumnya menghasilkan 20-30 kg/ha/th, dan kebun benih 200-300 kg/ha/th.

Pemrosesan, penanganan buah dan benihSetelah terkumpul, buah dibersihkan dari ranting, daun dan buah rusak, selanjutnya dijemur 2-3 hari. Setelah kering, kulit buah yang tipis dibuang dengan pengaduk semen, mesin perontok, dengan tekanan atau memukul-mukul benih. Benih bersih kemudian disimpan dalam karung. Kotoran dipisahkan dengan cara ditampi.

Page 5: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Penyimpanan dan viabilitasPenyimpanan benih yang baik akan memperta-hankan daya berkecambah beberapa tahun. Kadar air benih diturunkan sebelum penyimpanan. Suhu dan kelembaban ruang simpan dijaga agar tetap stabil. Teknik ini tidak diperlukan jika benih segera ditanam dan benih cukup disimpan di bawah naungan atau ruang simpan sederhana dekat persemaian. Dengan cara ini, viabilitas dapat dipertahankan 3-4 bulan. Daya simpan benih dapat bertahan hingga 2 tahun jika kadar air turun hingga 12%, disimpan dalam wadah hampa udara (misalnya gelas tertutup rapat atau kantung plastik), dan diletakkan dalam ruang kering yang teduh dan sejuk. Daya berkecambah benih berkadar air rendah dapat dipertahankan 5-10 tahun jika disimpan dalam ruang dingin (0-4o C).

Dormansi dan perlakuan pendahuluanPerkecambahan jelek dan tidak merata tetapi dormansi alami tidak diketahui. Perlakuan pendahuluan yang biasa dilakukan adalah merendam benih pada malam hari, kemudian siang hari benih dijemur dan diulang hingga 1-2 minggu. Metode yang lebih baik, benih dipanaskan (dioven) 1-5 C selama 48 jam. Cara iniC, atau pada suhu 80minggu pada suhu 50 tidak sesuai untuk jumlah banyak, karena harus menyediakan oven besar.

Penaburan dan perkecambahanPenaburan dilakukan langsung di areal penana-man atau di persemaian. Jika ditanam langsung, dalam satu lobang umumnya diisi 3-4 benih, dijamin sedikitnya satu anakan akan tumbuh. Metode ini kurang efektif dalam pemanfaatan biji karena pemborosan benih. Sebagai alternatif, benih ditabur di persemaian dalam bak kecambah dengan media tanah atau pasir. Benih ditabur di atas media kemudian ditutup lapisan tanah atau pasir agar terhindar dari hujan atau binatang penggerat benih. Jangan menabur benih terlalu dalam karena dapat menurunkan daya kecambah secara tajam. Jati sangat peka naungan. Saat berkecambah juga bervariasi. Kecambah yang terlambat tumbuh akan dinaungi semai yang lebih dulu tumbuh, sehingga menyebabkan kematian.

3. Mahoni Daun Kecil Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

Taksonomi dan tata namaFamili: MeliaceaeSinonim: Swietenia mahogoni (L.) Lam., Swiete¬nia fabrilis Salisbury, Cedrus mahogany (L.) MillerNama lokal/daerah: Mahoni daun kecilSpecies yang berkerabat: Genus ini terdiri dari dua jenis, S. macrophylla and S. humilis. Tiga jenis lain belum dapat ditetapkan secara biologis karena saling bersilangan . Swietenia aubrevilleana Stehle & Cusin diduga hibrid antara S. macrophylla and S. mahagoni).

Page 6: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Penyebaran dan habitatS. mahagoni adalah jenis yang tumbuh pada zona lembab. Penanaman secara extensif telah dilakukan terutama di Pacific (Malaysia, Philippina, Indonesia dan Fiji). Sifat ekologis yang sangat penting untuk membedakan S. mahogany dari S. macrophylla yaitu kemampuan tumbuh di daerah kering. Jenis ini secara alami dijumpai pada iklim dengan curah hujan tahunan 580-800 mm. Hasil pertanamannya lebih rendah dibanding S. macrophylla tetapi pada tapak yang kering tumbuh sangat baik dan kualitas kayunyapun lebih baik.

PemanfaatanSecara komersial jenis ini tidak berarti apabila tersedia dalam skala kecil. Akan berpotensi bila ditanam dalam skala besar, khususnya di daerah kering, terutama untuk memperoleh kayu berkualitas tinggi. Kerapatan kayunya 560-850 kg/m3 pada kadar air 15%. Jenis ini juga digunakan pada agroforestry untuk meningkatkan kualitas tanah dan tanaman hias.

Lukisan pohonSelalu hijau sampai semi hijau, tinggi mencapai 30-35 m. Kulit abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi coklat tua, membubung (beralur) dan mengelupas setelah tua. Daun bertandan, licin, tidak berbulu, panjang 12-15 (-25) cm majemuk menyirip dengan 2-4 pasang daun. Daun bulat telur, ujung lancip, panjang 5-6 cm, lebar 2-3 cm hijau tua, licin tidak berbulu. Bunga berkelamin tunggal, kecil, putih, panjang 8-15 cm malai ramping.

Diskripsi buah dan benihBuah: keras, panjang 5-10 cm, diameter 3-6 cm panjang, umumnya 5 ruang, kapsul kering merekah. Kulit buah tebal, mengayu dan kasar permukaannya ketika masak. Kulit luar tebalnya 4-5 cm kulit dalam tipis. Buah merekah mulai dari pangkalnya apabila sudah kering. Bagian tengah buah tebal, berkayu, terdapat 5 kolom lancip memanjang hingga ujungnya, dimana pada bagian ini sayap dan benih saling menempel, meninggalkan bekas ketika benih lepas. Setiap buah terdiri 35 45 butir.Benih: Berwarna coklat, bersayap yang panjangnya 4-5 cm. Kotiledon berada pada duapertiga panjang sisi benih. Benih dapat menyebar dengan angin. Terdapat 3,350-3,500 benih/kg.

Pembungaan dan pembuahan Bunga berkelamin satu dan pohon berumah satu. Penyerbukan dengan serangga. Hibridisasi sering terjadi terutama dengan S. macrophylla apabila keduanya tumbuh berdekatan. Hanya satu bunga dalam rangkaian bunga yang dapat tumbuh menjadi buah, bunga lainnya gugur, meskipun pembuahan telah terjadi. Perkembangan bunga menjadi buah selama 8-10 bulan. Berbunga dan berbuah setiap tahun. Dengan lamanya perkembangan bunga menjadi buah , kita dapat melakukan perkiraan panen beberapa bulan sebelumnya.Waktu berbunga bervariasi tergantung iklim dan letak geografis, pembungaan sering terjadi sesaat sebelum musim hujan. S. mahagoni di Kep. Karibia berbunga antara

Page 7: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

April dan Juli dan buah matang 8-10 bulan berikutnya, antara Januari dan Maret. Mahoni dapat berbuah teratur setelah berumur 10 sampai 15 tahun.

Panen buahBuah dapat dipetik dari pohon sebelum merekah atau benihnya dipungut sesaat setelah jatuh. Produksi benih bervariasi menurut tapak dan umur. Faktor penting dalam produksi benih adalah efisiensi penyerbukan yang tidak menentu, terutama diluar arel sebaran alaminya.

Pemrosesan, penanganan buah dan benihBuah kering yang sudah masak dan benih yang dikumpulkan dari lantai hutan dapat disimpan beberapa hari dalam karung tanpa menyebabkan kerusakan. Tetapi untuk mengurangi berat lebih baik diproses di lapangan. Buah akan merekah setelah dijemur 1 4 hari, tergantung tingkat kemasakan, setelah itu benih dapat dipisahkan dengan menggoyang atau menggaruk buah. Bagian buah lainnya dapat dipisahkan dengan tangan. Selanjutnya sayap dipotong bila diperlukan.Kadar air benih segar umumnya 10 12%. Setelah ekstraksi benih dikeringkan sampai kadar airnya kira-kira 6 7 % untuk penyimpanan jangka pendek, atau diturunkan sampai 4% untuk penyimpanan jangka panjang di dalam ruang dingin.

Penyimpanan dan viabilitasPersen kecambah benih segar 60 90 %. Aman disimpan pada suhu kamar C dapat mempertahankansampai 1 2 bulan. Penyimpanan pada suhu 15 viabilitas 3 6 bulan. Benih berkadar air 4 5% yang disimpan dalam ruang C) dapat bertahan sampai 1 tahun atau lebihdingin (2 5

Perlakuan pendahuluanPerlakuan pendahuluan tidak diperlukan, tetapi benih yang disimpan dengan kadar air rendah dapat dipacu dengan perendaman air dingin selama 12 jam.

Penaburan dan perkecambahanBenih ditabur pada bedengan dengan bermedia pasir halus pada kedalaman 3-7 cm ng atau langsung ditanam pada kantong plastik. Perkecambahan di tempat teduh dan lembab. Benih akan berkecambah setelah 10 21 hari. Perkecambahan bersifat hypogeal. Bibit diberi naungan sampai dimulai penanaman, Bibit dapat ditanam di lapangan setelah tingginya 50 100 cm.

Page 8: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

4. Suren Toona sureni (Blume) Merr.

Taksonomi dan tatanamaFamili: MeliaceaeSinonim: Cedrela febrifuga Blume (1823), Toona febrifuga (Blume) M.J. Roemer (1946), Cedrela sureni (Blume) Burkill (1930).Nama lokal/daerah: Suren, surian, surian amba (Sumatera).

Penyebaran dan habitatJenis ini menyebar di Nepal, India, Bhutan, Myanmar, Indo-China, Cina Selatan, Thailand dan sepanjang Malaysia hingga barat Papua Nugini. Di Indonesia, menyebar di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi yang beriklim A-C (Schmidt dan Ferguson), dengan rata-rata suhu tahunan 22ºC. Jenis ini dijumpai di hutan-hutan primer maupun sekunder, dan banyak tumbuh di hutan pedesaan, sering ditemukan di sepanjang sungai di daerah bukit dan lereng-lereng, pada ketinggian 1.200 –2.700 m dpl. Jenis ini memerlukan tanah yang subur.

KegunaanSering ditanam di perkebunan teh sebagai pemecah angin. Jenis ini cocok sebagai naungan dan pohon di sepanjang tepi jalan. Kayunya bernilai tinggi dan mudah digergaji serta memiliki sifat kayu yang baik. Kayunya sering digunakan untuk lemari, mebel, interior ruangan, panel dekoratif, kerajinan tangan, alat musik, kotak cerutu, finir, peti kemas, dan konstruksi. Beberapa bagian pohon, terutama kulit dan akar sering digunakan untuk ramuan obat, yaitu diare. Kulit dan buahnya dapat digunakan untuk minyak atsiri.

Deskripsi botaniPohon berukuran sedang sampai besar, dapat mencapai tinggi 40-60 m dengan tinggi bebas cabang hingga 25 m. Diameter dapat mencapai 100 cm, bahkan di pegunungan dapat mencapai hingga 300 cm. Berbanir hingga tinggi 2 m. Kulit batang terlihat pecah-pecah dan seolah tumpang tindih, berwarna coklat keputihan, pucat hingga keabu abuan, dan mengeluarkan aroma apabila dipotong. Kayunya ringan, dengan gubal merah muda dan teras coklat. Pohon menggugurkan daun, yang terjadi pada bulan Februari-Maret atau September-Oktober. Daunnya lebar, tersusun seperti spiral, kadang-kadang mengelompok di ujung cabang, panjang 10-15 cm, dengan 8-30 pasang anak daun berbentuk lanset. Permukaan dan tulang daun sebelah atas umumnya berbulu. Malai bunga dijumpai di ujung, bercabang-cabang dan menggantung. Bunga kecil, putih kekuningan dan beraroma tajam. Walaupun memiliki kepala putik dan indung telur, bunga umumnya berkelamin tunggal ditinjau dari fungsinya.Jenis-jenis toona agak mirip dan sekaligus menunjukkan variasi dalam jenis, khususnya karakter daun. Kemiripan ini menyebabkan kerancuan antara T. sureni dan T. sinensis, bahkan pada penulisan pustakanya. Nama lokal kedua jenis ini adalah Suren atau Surian, tergantung lokasinya. Kerancuan juga menyebabkan kesulitan penetapan perbedaan diantara keduanya, walaupun sama manfaat dan penanganan benihnya agak mirip dengan jenis ini.

Page 9: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Deskripsi buah dan benihBuah: Buah tersusun seperti malai yang pan-jangnya dapat mencapai 1 m, dimana setiap malai terdiri dari lebih 100 buah. Buah berupa kapsul lonjong. Buah terdiri dari 5 ruang, dimana setiap ruang terdiri 6-9 benih. Buah masak berwarna coklat tua, keras, dan pecah seperti bintang.Benih: bersayap pada kedua ujungnya. Panjang benih 3-6 mm, dan lebarnya 2-4 mm; berwarna coklat. Setiap kg benih terdiri 64.000 butir.

Musim berbunga dan berbuahBerbunga dan berbuah bulan Desember – Februari atau April – September pada waktu gugur daun. Penyerbukan oleh berbagai serangga. Produksi buah umumnya melimpah.

Panen buahPengumpulan buah dilakukan jika telah berwarna coklat sebelum merekah. Buah dikumpulkan dengan cara menggoncang atau memangkas cabang. Jika pengumpulannya terlambat, maka banyak benih yang hilang ketika buah merekah. Buah dipanen bulan Maret atau Oktober, ketika akhir musim kemarau.

Pengolahan dan penanganan benihBuah dijemur selama 1-2 hari hingga terbuka. Benih dipisahkan dari sayap dan kotoran lainnya dengan penampian.Spoiler for buah dan benih suren:

Penyimpanan dan viabilitasBenih dapat dipertahankan viabilitasnya selama 2-3 bulan, tetapi dengan penyimpanan dalam ruang sejuk akan memperpanjang periode simpan tersebut. Penelitian di Balai Teknologi Perbenihan (Bogor) menunjukkan bahwa benih yang disimpan di ruang ber-AC (18-20)oC dapat dipertahankan daya kecambahnya sebesar 56% setelah 5 bulan.

Penaburan dan perkecambahanBenih mudah berkecambah dan tidak memerlukan perlakuan pendahuluan. Benih ditabur di bedeng dengan naungan 60%. Perkecambahannya dapat mencapai 80% setelah 4-7 hari. Kecambah tergolong epigeal. Setelah 1 bulan, kecambah dapat disapih ke kantong plastik.

5. Pulai Alstonia scholaris (L.) R.Br.

Taksonomi dan tatanamaFamili: ApocynaceaeSinonim: Echites scholaris L., E. pala Ham., Tabernaemontana alternifolia Burm.Nama lokal/daerah: pulai.

Penyebaran dan habitat

Tersebar luas di Asia Pasifik mulai India dan Sri Lanka sampai daratan Asia Tenggara dan China Selatan, seluruh Malaysia hingga Australia Utara dan Kepulauan Solomon. Diintroduksi ke Amerika Utara sebagai tana-man hias.

Page 10: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Toleran terhada berbagai-macam tanah dan habitat, dijumpai sebagai tanaman kecil yang tumbuh di atas karang atau bagian tajuk dari hutan primer dan sekunder. Banyak dijumpai di dataran rendah/pesisir dengan curah hujan tahunan 1000-3800 mm. Juga dijumpai pada ketinggian diatas 1000 m dpl. Salah satu sifat adalah dapat tumbuh di atas tanah dangkalTidak tumbuhy pada sebaran alami yang suhunya kurang dari 8ºC, yang menunjukkan jenis ini tidak tahan udara dingin.

PemanfaatanKayunya tidak awet, hanya memungkinkan untuk konstuksi ringan di dalam ruangan, atau untuk i pulp dan kertas. Di Patana (Srilanka) digunakan untuk kayu bakar dan dikelola dengan daur pendek (6-8 tahun), tetapi kurang baik dijadikan arang. Kulitnya mengandung alkaloid sebagai bahan obat. Kayunya banyak digunakan untuk papan tulissekolah, sehingga dinamakan scholaris.

Lukisan pohonPohon, yang tingginya dapat lebih dari 40 m. Batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih. Daun tersusun melingkar berbentuk lonjong atau elip. Panjang bunga lebih dari 1 cm, berwarna krem atau hijau, pada percabangan, panjang runjung bunga lebih dar 120 cm.

Diskripsi buah dan benihBuah: Kering merekah, bumbung bercuping dua, sedikit berkayu, panjang 15-32 cm, berisi banyak benih.Benih: panjang 4-5 mm, coklat, pipih meman-jang, dua ikat benang pada ujungnya dengan panjang 7-13 mm. Benih dapat disebar angin. Jumlah benih 37.000-87.000 butir/kg.

Pembungaan dan pembuahanTermasuk jenis selalu hijau/tidak gugur daun. Di Australia berbunga pada Oktober-Desember. Di Sri Lanka, berbubnga dua periode setiap tahun yaitu April-Juni dan Oktober-Nopember.. Musim panen di Sri Lanka Pebruari. Di Laos berbunga pada akhir musim hujan dan benihnya dikumpulkan Pebruari-Maret. Di Vietnam, berbunga Agus-tus-September,dan berbuah Januari-Pebruari.

Panen buahBuah dipetik langsung dari pohon atau dikumpulkan dari lantai hutan setelah dahannya digoyang. Benih masak apabila buah telah berubah menjadi coklat, tetapi pengumpulan harus dilakukan sebelum buah merekah dan benihnya tersebar. Pengumpulan harus tepat waktu, periode buah masak hingga merekah hanya 2 minggu.Pengolahan, penanganan buah dan benih.Setelah dipanen buah dijemursampai terbuka dan benihnya terlepasbiasanya sekitar satu minggu. Bila buah dipanen sebelum masak, perlu dilakukan pemeraman. Benih sangat kecil dan mudah tertiup angin selama pengeringan. Resiko ini dapat dikurangi dengan cara menutupkan jaring plastik selama penjemuran. Di beberapa tempat bulu benih dihilangkan, tetapi belum diketahui pengaruhnya terhadap penyimpanan dan viabilitas benih.

Page 11: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Penyimpanan dan viabilitasFisiologi penyimpanan belum diketahui, tetapi benih ukuran kecil ini kenyataanya dapat dikeringkan, yang menunjukkan benih ortodoks. Benih segar berdaya kecambah tinggi, mendekati 100%, tetapi cepat kehilangan viabilitasnya. Benih yang disimpan selama 2 bulan dalam wadah kedap udara, dilaporkan dapat berkecambah 90%. Tidak diketahui apakah benih ini bisa bertahan pada suhu rendah.

Dormansi dan perlakuan pendahuluanBenih segar tidak mengalami dormansi sehingga tidak perlu perlakuan pendahuluan. Kemungkinan adanya dormasi sekunder perlu penyelidikan lebih lanjut.

Penaburan dan perkecambahanTidak ada persyaratan khusus untuk penaburan, kecuali memerlukan sinar matahari penuh.Dengan sedikit ditutup setelah penaburan, penyinaran dan penyiraman yang teratur, benih mulai berkecambah setelah 12 hari dan berlanjut sampai 3 bulan. Bibit siap tanam berukuran 30 cm setelah berumur 9-12 bulan. Stum yang berdiameter leher akarnya 6 mm juga dapat ditanam. Sambungan juga dapat dilakukan untuk jenis ini

6. Jabon Anthocephalus cadamba

Taksonomi dan tata namaNama latin : Anthocephalus cadamba Nama daerah : jabon, kelampeyan (Jawa), galupai, kiuna (Sumatera), taloh, tuwak (Kalimantan), bance, pekaung (Sulawesi), gumpayan (NTB), masarambi (Papua)

Penyebaran dan habitatPohon ini tumbuh sebagian besar di Jawa Barat, Jawa Timur, seluruh Sumatera, Kalimanatan dan Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Irian Jaya (Martawijaya et all, 1989). Tumbuh baik pada ketinggian 0-1000 m dpl, dengan curah hujan kurang dari 1920 mm/tahun. Tumbuh pada tanah ringan dan berdrainase baik. Toleran terhadap tanah asam dan berdrainase jelek tetapi bukan pada tanah tererosi (Wadsworth FH, 1997).

Lukisan Pohon Tinggi pohon dapat mencapai 45 m Panjang batang bebas cabang 30 m Diameter bisa sampai 160 cm Batang lurus Kulit luar berwarna kelabu-coklat sampai coklat, sedikit beralur dangkal Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar Permukaan kayu licin atau agak licin dan mengkilap Musim berbuah pada bulan Maret-April, buah masak dicirikan oleh warna buah

yang berubah dari warna hijau menjadi coklat muda dan daging buahnya telah lunak (Nurhasybi dan Adang Muharam, 2003). Pengumpulan buah dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memetik buah dari pohon. Pohon mulai berbuah setelah berumur 5 tahun, dengan produksi rata-rata 45 buah/pohon.

Page 12: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

PemanfaatanKayu jabon digolongkan dalam kayu kelas IV dan V. Kayu kelas ini memiliki tingkat kekuatan dan keawetan kayu yang rendah, hal ini dikarenakan tingkat kepadatan kayu yang rendah yakni 0,42 g/cm3, pada kadar air 15%. Nilai itulebih tinggi daripada kepadatan sengon yang hanya mencapai 0,33 g/cm3. Kayu dengan kepadatan rendah tidak kuat menahan beban berat sehingga tak cocok digunakan sebagai penyangga dalam kontruksi bangunan berat.

Budidaya JabonMedia perkecambahan yang digunakan adalah tanah+pasir (1:1). Sebelum benih ditabur media perkecambahan disiram terlebih dahulu sampai jenuh. Setelah itu taburkan benih jabon secara merata, kemudian disiram dengan menggunakan sprayer halus selanjutnya bak tabur ditutup dengan plastik transparan. Setelah penyiraman pertama bak perkecambahan disiram kembali pada hari ke 7 , setelah periode tersebut plastik dibuka dan penyiraman dilakukan setiap hari dengan menggunakan sprayer halus. Setelah 1 minggu benih mulai berkecambah, setelah memiliki sepasang daun semai siap disapih . Semai jabon disapih ke polybag ukuran 10x15 cm. Media yang digunakan adalah campuran tanah + pasir+ pupuk kompos (7:2:1). Setelah berumur 2 minggu bibit dipupuk dengan NPK cair 5gram/liter air. Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sampai dengan bibit berumur 2 bulan. Dalam persemaian bibit perlu dinaungi denan shading net berukuran 40%.

Penanaman :Buat lubang ukuran 40 x 40 x 50 cm (untuk bibit tinggi 40-50 cm). Lalu masukkan kompos + NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar, kemudian diendapkan. Bibit dapat langsung ditanam atau setelah 3-7 hari kemudian. Masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka ke dalam lubang, dudukkan yang benar/rata, lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan terlalu dipadatkan), hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak 2500 batang bibit jabon dengan jarak tanam 2×2m .

Perawatan Semprot pestisida setiap 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat. Setelah daun cukup banyak, tidak perlu menyemprotkan pestisida lagi.Agar sumber makanan dapat maksimal diserap oleh akar pohon, perawatan kebersihan di sekitar pohon minimal dilakukan sampai usia 1 tahun. Sampah serasah kemudian dikumpulkan menjadi ring disekeliling pohon dengan radius jarak 1 m. Agar serasah cepat terdekomposisi dan bermanfaat menjadi unsur hara, maka serasah disiram dengan bakteri pengurai.

Pemupukan Pemupukan dilakukan minimal sampai usia 3 tahun, karena pada usia 3 tahun ke atas unsur hara dapat diperoleh dari serasah yang terdekomposisi secara alami pada usia 1-3 tahun. Jika ada kemampuan lebih, pemupukan dapat dilakukan sampai batas usia

Page 13: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

mendekati usia panen, yaitu 5 sampai 6 tahun, agar hasil lebih maksimal.Jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (asam) – 7,5 (basa). Periode pemupukan 1-2 kali/setahun.

Takaran pupuk untuk jabon :awal tanam – 1 tahun : NPK 1 sendok makan (ditaburkan, jangan kena/menumpuk pada batang pangkal).1 tahun – 2 tahun : kompos/bokhasi/pupuk kandang 10 kg + NPK 2,5 ons.2 tahun – 3 tahun : kompos/bokhasi/pupuk kandang 20 kg + NPK 7,5 ons.Dapat juga hanya dengan kompos/pupuk kandang sebanyak 30 kg.

Tips Memilih Benih :1. Pastiin benih jabonnya benih baru gan2. Media nya harus steril, supaya tidak kena jamur.3. Pastiin kelembaban media stabil.4. solusinya beli bibit yang siap tanam aja atau kalo mau lebih murah lagi beli sosisan jabon.

7. Gmelina/Jati Putih Gmelina arboreaRoxb.

Taksonomi dan tatanamaFamili : VerbenaceaeNama lokal/daerah : Jati putih (Indonesia), gamari, gumadi (India), gamar (Bangladesh), yemane (Myanmar).

Penyebaran habitatMenyebar alami di Nepal, India, Pakistan, Ban-gladesh, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam dan Cina Selatan. Di hutan alam jenis ini selalu tersebar dan berkelompok dengan jenis lain. Dijumpai di hutan yang selalu hijau di Myanmar dan Bangladesh, dan hutan kering menggugurkan daun di India Tengah. Sudah ditanam luas di berbagai negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Afrika Barat dan Amerika Selatan.

PemanfaatanTerutama sebagai bahan konstruksi ringan dan pulp. Beberapa bagian pohon dapat digunakan untuk obat dan daunnya untuk pakan ternak.

Deskripsi botaniPohon ukuran sedang, tinggi dapat mencapai lebih (30 - 40) m, batang silindris, diameter rata-rata 50 cm kadang-kadang mencapai 140 cm. Kulit halus atau bersisik, warna coklat muda sampai abu-abu. Ranting halus licin atau berbulu halus. Bunga kuning terang, mengelompok dalam tandan besar (30-350 bunga per tandan). Daun bersilang, bergerigi atau bercuping, berbentuk jantung, ukuran 10-25 cm x 5-18 cm. Bunga sempurna, panjang mencapai lebih 25 mm, berbentuk tabung dengan 5 helai mahkota. Bunga mekar malam hari. Penyerbukan umumnya dilakukan lebah.

Page 14: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Deskripsi buah dan benihBuah: berdaging, panjang 20-35 mm, kulit mengkilat, mesokarp lunak, agak manis.Biji: keras seperti batu, panjang 16-25 mm, permukaan licin, satu ujung bulat, ujung lain runcing. Terdiri dari 4 ruang, jarang dijumpai 5 ruang. Sedikitnya satu ruang berisi benih, jarang dalam satu buah terdiri dari dua biji batu. Ukuran benih meningkat menurut ukuran biji, yaitu panjang 6-9 mm. Berat 1.000 butir biji batu sekitar 400 gr.

Pembungaan dan pembuahanBerbunga dan berbuah setiap tahun. Di sebaran alami beriklim musim, mulai berbunga pada musim kemarau ketika pohon menggugurkan daun. Di luar sebaran alami beriklim musim, periode pembungaan dan pembuahan tidak jelas, bunga dan buah terlihat kira-kira sepanjang tahun. Buah masak terjadi 1,5 bulan setelah pembungaan.

Panen buahBuah umumnya dikumpulkan di lantai hutan. Buah masak yang jatuh mungkin masih hijau, kemudian berubah kuning setelah satu minggu. Sekitar dua minggu, buah menjadi coklat dan setelah tiga minggu menjadi hitam. Pengumpulan lebih baik dilakukan ketika masih hijau atau kuning. Daya kecambah benih dari buah coklat atau hitam sangat rendah. Karena tidak semua buah jatuh dan masak pada saat yang sama, maka buah dikumpulkan dua kali dalam seminggu selama beberapa bulan pengumpulan. Sebelum pengumpulan buah, semak dan gulma di lantai hutan dib-ersihkan. Produksi buah dipengaruhi umur tegakan, kondisi ekologis dan tegakan. Pro-duksi benih (biji batu) berkisar 30-170 kg/ha/tahun.

Penanganan dan pemrosesan benihPengangkutan buah ke tempat pemrosesan hen-daknya dalam keranjang terbuka atau jaring, jangan dimasukkan karung plastik. Untuk mencegah fermentasi, buah segera diangkut ke tempat pembersihan dalam 24 jam, terutama buah yang telah kuning atau coklat. Hati-hati kerusakan daging buah karena fermentasi dimulai dari buah yang rusak. Di tempat pemrosesan, buah hendaknya disortasi dalam kelompok yang segera diproses (kuning dan coklat) dan kelompok yang memerlukan pemasakan pasca panen (hijau kekuningan). Pemasakan demikian dilakukan di bawah naungan dengan menebar buah setebal 10-15 cm hingga berubah kuning. Sortasi ini berlangsung 1 minggu. Pengupasan daging buah dalam jumlah kecil dikerjakan secara manual dengan meggosok buah hingga terlepas daging buahnya kemudian dicuci dengan air. Dalam jumlah besar, menggunakan mesin pengupas kopi. Perendaman buah 24 jam sebelum pengupasan akan memudahkan pelepasan daging buah. Setelah pengupasan, buah ditebar di ayakan kawat kemudian disiram air untuk membersihkan lendir dan daging buah. Sisa daging buah biasanya masih menempel biji setelah pengupasan, sehingga pembersihan lanjutan yaitu secara manual dengan menggosok biji dengan pasir bercampur air atau secara mekanis (juga dengan pasir) menggunakan pengaduk semen. Tahap akhir, biji dicuci dan dijemur (2-3 hari).

Penyimpanan

Page 15: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

C dapat bertahanBenih kering kadar 5-8% yang disimpan dalam suhu 4-5 beberapa tahun tanpa ada penurunan daya kecambah. Karena penjemuran sulit menurunkan kadar air di bawah 10%, maka benih hendaknya di oven C) untuk penyimpanan jangka panjang. Jika benih akan ditabur(35-50 dalam periode satu tahun setelah proses penjemuran, maka penyimpanan dalam wadah kedap udara sudah memadai. Untuk menghindari tikus sebaiknya disimpan dalam wadah logam.

Dormansi dan perlakuan pendahuluanBenih tidak mengalami dormansi dan tidak me-merlukan perlakuan pendahuluan. Sebelum ditabur sebaiknya benih direndam dalam air dingin selama 24 - 48 jam.

Penaburan dan perkecambahanBenih ditabur pada bedeng tanah atau pasir yang ditutup lapisan tipis tanah atau pasir. Kecambah gmelina termasuk epigeal (kotiledon terangkat dari permukaan tanah). Tergantung kondisi awal benih berkecambah, kulit keras akan tertinggal atau terangkat dan benih sisanya masih mungkin berkecambah. Benih umumnya cepat berkecambah dalam jumlah banyak. Perkecambahan sering lebih 100%, karena dari satu biji tumbuh C.lebih satu kecambah. Suhu optimal perkecambahan 30 - 31 Suhu rendah menurunkan perkecambahan. Bedeng kecambah diletakkan di bawah matahari, naungan sebagian atau penuh menurunkan daya kecambah. Kecambah selanjutnya disapih di kantong plastik.

8. Acacia mangium Willd.

Taksonomi dan tatanamaFamili: Fabaceae (Mimosoideae)Sinonim: Rancosperma mangium (Willd.) Ped-leyNama lokal: mangium

Page 16: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

1. Pohon 2. Bunga 3. Buah Penyebaran dan habitatMenyebar alami di Queensland utara Australia, Papua New Guinea hingga propinsi Papua dan Maluku. Cepat tumbuh, pohon berumur pendek (30-50 tahun), beradaptasi terhadap tanam asam (pH 4.5-6.5) di dataran rendah tropis yang lembab. Tidak toleran terhadap musim dingin dan naungan. Tumbuh baik pada tanah subur yang baik drainasenya tetapi tahan terhadap tanah yang tidak subur dan jelek drainasenya. Pohon muda mudah terbakar. Dapat menjadi gulma pada kondisi tertentu.Bastar alam antara A. auriculiformis dan A. mangium menunjukkan sifat-sifat yang diinginkan.

PemanfaatanPenanaman di Asia terutama untuk pulp dan kertas. Pemanfaatan lain meliputi kayu bakar, kayu konstruksi dan mebel, kayu tiang, pengendali erosi, naungan dan perlindungan.Nilai lebih lain adalah kemampuan untuk ber-saingi dengan alang-alang (Imperata cylindrica).

Lukisan pohonPohon selalu hijau, tinggi hingga 30 m. Bebas cabang dapat lebih dari setengah tinggi pohon; kadang-kadang silindris pada batang bawah dan diameter jarang lebih dari 50 cm. Kulit kasar dan beralur, berwarna abu-abu atau coklat. Ranting kecil seperti sayap. Daun besar, panjangnya mencapai 25 cm, lebar 3-10 cm, hijau gelap dengan empat urat longitudinal (tiga pada A. auriculifor¬mis); daun majemuk ketika bibit. Bunga berganda, putih atau kekuningan, dalam rangkaian yang panjangnya 10 cm, tunggal atau berpasangan di sudut daun pucuk.

Page 17: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Diskripsi buah dan benihBuah: polong kering merekah yang melingkar ketika masak, agak keras, panjang 7-8 cm, lebar 3-5 mm. Benih: hitam mengkilat, lonjong, 3-5 x 2-3 mm, dengan ari (funicle) kuning cerah atau oranye yang terkait di benih. Terdapat 66,000-120,000 benih/kg.

Pembungaan dan pembuahanMusim berbunga berbeda menurut sebaran alami dan lokasi tanam. Di Australia berbunga Pebruari-Mei, dan benih masak bulan Oktober-Desember. Di Indonesia buah masak bulan Juli, di Papua New Guinea pada akhir September.Sebagai pohon eksotik, siklus pembungaan tidak teratur dan pembungaan ini dapat sepanjang tahun; tetapi, puncak pembungaan terlihat jelas. Puncak tersebut dilaporkan terjadi bulan Juli di Semenanjung Malaysia, Januari di Sabah, Oktober - Nopember di Taiwan dan September di Thailand. Di Tanzania buah masak di panen bulan Juni-Juli. Berbunga setelah sebelum daun mekar dan benih dapat dipanen 24 bulan setelah penanaman. Jenis ini umumnya kimpoi silang; dan diserbuki oleh serangga.

Panen buahDiunduh dari pohon atau dikumpulkan di tanah.

Penanganan dan pemrosesan buah dan benihPolong hendaknya diproses sedini mungkin setelah panen. Polong dan benih C dapathendaknya tidak terlalu lama dijemur, suhu lebih dari 43 mengurangi viabilitas. Ekstraksi dengan pengirikan dan penampian seperti yang dijelaskan oleh Doran et al. (1983) yang cocok untuk jenis ini. Ari dapat dibuang dengan menggosok benih di atas ayakan.

Penyimpanan dan viabilitasBenih berwatak ortodoks dan dapat dipertahankan viabilitasnya beberapa tahun dalam wadah kedap di ruang gelap yang sejuk. Kadar air selama penyimpanan disarankan 5-7 %.

Dormansi dan perlakuan pendahuluanBenih masak dicelup dalam air yang sedang mendidih selama 30 detik kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam; sebagai alternatif benih dapat diskarifikasi. Daya kecambah tinggi (75-90%) setelah mendapat perlakuan yang tepat.

Penaburan dan perkecambahanBenih dapat ditabur di bedeng tabur, kotak ke-cambah (metoda kertas lembab) atau langsung di kantung plastik. Awang and Taylor (1994) menyajikan secara lengkap teknik persemaian. Pembiakan vegetatif dengan stek dan kultur jaringan sangat penting untuk jenis ini.

9. Johar (Senna siamea (Lam.) Irwin et Barneby)

Taksonomi dan tatanamaFamili: Fabaceae (Caesalpinioideae)

Page 18: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Sinonim: Cassia siamea Lam.; Cassia florida Vahl.; Senna sumatrana Roxb.; Cassia arayatensis Naves.Nama lokal: Bombay blackwood, iron wood, kassod tree, Siamese senna, Thailand shower, yellow cassia (Eng.); casse de Siam (Fr.); Juar, johar (Indonesia).

Spoiler for sketsa pohon johar:

1, Bentuk pohon; 2, cabang berbunga dan berbuah; 3, bunga; 4, polong. Dari: Plant Resources of South-East Asia Penyebaran dan habitatAsli dari Asia Selatan dan Tenggara, penyebaran alami tidak jelas. Ditanam luas di seluruh daerah tropis. Dapat tumbuh dalam bentang iklim lebar, tetapi tumbuh lebih baik di C, musimdataran rendah, curah hujan 500-2800 mm, suhu rata-rata 20-31 kering 4-8 bulan. Tidak tumbuh pada ketinggian di atas 1300 m, tidak C.tahan suhu di bawah 10 Menghendaki tanah lembab, drainase baik, subur, pH 5.5-7.5. Dapat tumbuh pada lahan kritis, tidak subur tapi tidak dianjurkan karena jenis ini tidak dapat memperbaiki nitrogen. Perakaran dangkal sehingga mudah runtuh bila ada angin besar.

KegunaanKayunya pejal dan sangat baik untuk kayu bakar, walaupun berasap saat dibakar. Kayu teras indah dan awet. Daun untuk pupuk hijau dan makanan ternak, kambing dan domba tetapi beracun untuk babi dan ayam.Juga untuk pengendali erosi, reklamasi (termasuk bekas tambang), naungan, tempat berteduh, tanaman hias dan inang kayu cendana. Meski tidak meningkatkan nitrogen memungkinkan agroforestri, tumpangsari, untuk naungan teh dan kopi.

Lukisan pohon Ukuran sedang, selalu hijau, tinggi 10-12 m, kadang mencapai 20 m. Batang pendek; tajuk rapat dan bundar ketika muda, sesudah tua tidak tentu dan terpisah; waktu muda kulit abu-abu, halus selanjutnya retak memanjang. Daun bergantian, panjang 15-30 cm, majemuk, dengan 6-14 anak ujung daun berbulu halus. Bunga kuning terang besar, panjang lebih dari 60 cm, tegak lurus, malai berbentuk piramid.

Deskripsi buah dan benih

Page 19: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Buah: pipih, polong kering utuh, panjang 5-30 cm, mengerut di antara benih. Kira-kira 20 benih per polong.Benih: berbentuk kacang, coklat kehijauan, panjang 8-15 mm. Terdapat 35,000-45,000 benih/kg.

Pembungaan dan pembuahan Berbunga dan berbuah sejak umur 2-3 tahun. Berbunga terutama pada musim panas tetapi di beberapa tempat berbunga banyak sepanjang tahun.

Pemanenan benihPolong dipetik bila sudah berwarna coklat. Bisa juga dipetik setelah masak, sebelah polong sudah jatuh ke tanah.

Pengolahan dan penanganan Buah dijemur beberapa hari sampai mekar dan benih akan terlepas.

Penyimpanan dan viabilitas Benih orthodoks dan dapat disimpan bertahun-tahun pada wadah kedap udara pada suhu kamar dengan kelembaban 11-15 %.

Dormansi dan perlakuan pendahuluan Benih segar tidak perlu perlakuan, tetapi benih yang sudah disimpan perlu skarifikasi dengan cara ditoreh/dilukai atau direndam air dingin 24 jam.

Penaburan dan perkecambahanBenih harus ditabur di tempat terbuka, naungan sedikit saja dapat menurunkan perkecambahan. Benih dapat ditabur langsung pada alur atau lubang kecil dengan kedalaman 4-5 cm dan di-jarangkan menjadi 30 cm pada akhir musim hujan pertama dan menjadi 1.8 x 1.8 m pada musim hujan berikutnya. Di daerah kering dianjurkan menggunakan kantong plastik, dengan media campuran antara top soil dan kompos daun-daunan. Disiram secara teratur. Siap ditanam di lapangan setelah tingginya mencapai 30-35 cm Penanaman bisa juga dengan stump atau langsung disebar di lapangan.

10. Pinus (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese)

Taksonomi dan tatanamaFamili: PinaceaeSinonim: P. sumatrana Jungh.; P. finlaysoniana Wallich; P. latteri Mason; P. merkiana Gordon.Nama lokal: tusam (Indonesia.); uyam (Aceh); son song bai (Thai); merkus pine (perdagangan); mindoro pine (Philipina); tenasserim pine (Inggris).

Spoiler for sketsa buah pinus:

Page 20: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

1. Bunga jantan; 2. Bunga betina; 3. Buah muda (kuncup); 4. Buah merekah.

Penyebaran dan habitatSatu-satunya pinus yang sebaran alaminya sampai di selatan katulistiwa. Di Asia Tenggara menyebar di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia (Sumatra), dan Filipina (P. Luzon dan Mindoro). Tersebar 23OLU-2OLS. Di Pulau Hainan (China) diperkirakan hasil penanaman. Di Jawa dan Sulawesi Selatan (Indonesia) juga merupakan hasil penanaman. Tumbuh pada ke-tinggian 30 - 1.800 m dpl, pada berbagai tipe tanah dan iklim. Curah hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di Filipina hingga 1.000-1.200 mm di Thailand dan Burma. Di tegakan alam Sumatra (Aceh, Tapanuli dan Kerinci), tidak satu bulanpun curah hujan kurang dari 50 mm, artinya tidak ada bulan kering. Suhu tahunan rata-rata 19-28oC.

KegunaanKayunya untuk berbagai keperluan, konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan sumpit. Sering disadap getahnya. Pohon tua dapat menghasilkan 30-60 kg getah, 20-40 kg resin murni dan 7-14 kg terpentin per tahun. Cocok untuk rehabilitasi lahan kritis, tahan kebakaran dan tanah tidak subur.

Deskripsi botaniPohon besar, batang lurus, silindris. Tegakan masak dapat mencapai tinggi 30 m, diameter 60-80 cm. Tegakan tua mencapai tinggi 45 m, diameter 140 cm. Tajuk pohon muda berbentuk piramid, setelah tua lebih rata dan tersebar. Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. Terdapat 2 jarum dalam satu ikatan, panjang 16-25 cm. Pohon berumah satu, bunga berkelamin tunggal. Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobili, panjang 2-4 cm, terutama di bagian bawah tajuk. Strobili betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan.

Page 21: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Deskripsi buah dan benihBuah: Berbentuk kerucut, silindris, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm.Benih: Bersayap, dihasilkan dari dasar setiap sisik buah. Setiap sisik menghasilkan 2 benih. Panjang sayap 22-30 mm, lebar 5-8 mm. Sayap melekat pada benih dengan penjepit yang berhubungan dengan jaringan higroskopis di dasar sayap, sehingga benih tetap melekat saat disebar angin selama sayap kering, tetapi segera lepas bila kelembaban benih meningkat. Umumnya terdapat 35-40 benih per kerucut dan 50.000-60.000 benih per kg.

Pembungaan dan pembuahanStrobili jantan dan betina dapat ditemukan sepanjang tahun. Puncak pembungaan di Indonesia Maret dan berakhir Juni. Penyerbukan oleh angin. Perkembangan menjadi buah selama 11-15 bulan. Di Indonesia puncak pembuahan bulan Mei-Juli, bervariasi menurut pohon maupun antar tegakan. Pohon mulai menghasilkan benih setelah umur 10-15 tahun. Benih disebarkan angin.

Pemanenan benihWaktu pemanenan benih ketika sebagian besar kerucut berubah hijau kecoklatan. Kemasakan diperiksa dengan membelah benih. Benih tua bila endosperm berwarna putih dan padat, serta memenuhi seluruh rongga benih. Benih dikumpulkan dengan memanjat untuk memetik kerucut dengan galah berkait yang dilengkapi pisau.

Penanganan dan pemrosesan buah dan benih Kerucut hijau kecoklatan dipisahkan dari yang hijau, dan langsung dijemur. Kerucut hijau di-peram dengan cara dihamparkan hingga berwarna hijau kecoklatan dalam bak yang alasnya terbuat dari ram kawat. Benih diekstraksi dengan penjemuran kerucut. Ekstraksi dengan membelah akan meng-hasilkan benih yang belum masak dan merusak benih sehingga menurunkan daya kecambah. Benih kemudian dibersihkan dari sayap dengan cara manual, yaitu digosok di atas ayakan atau secara mekanik dengan pengaduk semen yang diputar 10 – 15 menit. Untuk memudahkan pelepasan sayap, benih dibasahi dengan air (5-10%), kemudian digosok, atau masukkan ke dalam mesin lalu diputar 15 menit. Selanjutnya, benih dipisahkan dari sayap, kemudian dikeringkan.

Penyimpanan dan viabilitasBenih termasuk ortodoks, dan dapat disimpan selama 5 tahun pada kadar air 6-8%, suhu 3-4oC dalam wadah kedap udara atau kantung plastik. Benih yang disimpan pada suhu kamar (20-30oC), daya kecambahnya hanya dapat dipertahankan selama 1 tahun.

Dormansi dan perlakuan pendahuluanTidak mengalami dormansi dan tidak perlu perlakuan khusus untuk memulai perkecambahan. Merendam benih pada air dingin 24 jam sebelum penaburan dapat mempercepat dan menyerempakkan perkecambahan.

Penaburan dan perkecambahan

Page 22: KAYU BUDIDAYA POTENSIAL

Perkecambahan dimulai 7 hari setelah penaburan. Daya kecambah 80% dapat dicapai dalam 12-15 hari. Benih dapat langsung ditabur pada kantung plastik (1-2 butir per kantung) atau disebar dahulu lalu disapih ke kantung plastik setelah panjang kecambah mencapai 3-4 cm. Media penyapihan bermikorhiza yang terdiri dari campuran pasir dan tanah humus dari tegakan pinus perbandingan 3:1. Bibit siap tanam setelah 9 – 10 bulan.