STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

download STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

of 10

Transcript of STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    1/10

    SOAL 1 STUDY KASUS PASIEN STROKE HEMORHAGIK

    A. Analisa Data Dan Masalah Keperawatan

    1. Data:

    Subjektif : -

    Objektif :

    o Kesadaran: SoporoKoma

    o GCS E:1 M:2 V:ET

    o Secret Mulut : +

    o SaO2: 100%

    o RR : 38 x/menit

    o Otot Bantu Nafas : Intercosta

    o Suara Nafas : Ronchi Basah Pada Paru Kanan

    Masalah : Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif

    2. Data:

    Subjektif : -

    Objektif :

    o Kesadaran: SoporoKoma

    o GCS E:1 M:2 V:ET

    o Pupil KI/KA : Miosis

    o Reflek Cahaya : +/-

    o TD : 140/90 mmHg

    o HR : 160 x/menit

    Masalah : Perfusi jaringan serebral tidak efektif

    3. Data:

    Subjektif : -

    Objektif :

    o Kesadaran: SoporoKoma

    o Suhu : 38,5 0C

    o RR : 38 x/menit

    o CRT : < 3 Detik

    Masalah : Hipertermia

    4. Data:

    Subjektif : -

    Objektif :

    o Kesadaran: SoporoKoma

    o GCS E:1 M:2 V:ET

    o Secret Mulut : +

    Masalah : Resiko Aspirasi

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    2/10

    5. Data :

    Subjektif : -

    Objektif :

    o Kesadaran: SoporoKoma

    o

    GCS E:1 M:2 V:ET

    o Secret Mulut : +

    Masalah : Defisit perawatan diri

    6. Data :

    Subjektif : -

    Objektif :

    o Kesadaran: SoporoKoma

    o GCS E:1 M:2 V:ET

    o Terpasang Ventilator

    Masalah : Cemas Pada Keluarga

    B. Discharge Planning

    1.

    Evaluasi kesiapan untuk pulang.

    a. Status pernafasan yang stabil

    b. Masukan nutrisi yang adekuat

    c.

    Kebutuhan obat yang stabil

    d. Rencana pengobatan medis yang realistik untuk di rumah

    1) keluarga dan pemberi asuhan lain dapat memberi perawatan

    2) sarana di rumah dan monitor yang diperlukan disediakan

    3) memiliki dukungan social dan finansial yang dibutuhkan

    4) keperluan perawatan di rumah dan istirahat disediakan

    2.

    Beri instruksi pemulangan kepada orang tua seperti berikut :

    a. penjelasan tentang penyakit

    b. bagaimana memantau tanda tanda distress pernafasan dan penurunan

    kesadaran dan masalah medis lainnya

    c. kebutuhan makan perorangan

    d.

    kapan harus memanggil dokter

    e. bagaimana melakukan resusitau jantung paru

    f. penggunaan peralatan dirumah dan pemantauan

    g. bagaimana memberi dan memantau efek pengobatan

    h. pencegahan infeksi

    i.

    pentingnya daerah bebas rokok

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    3/10

    j. sumber di komunitas dan sarana pendukung yang ada.

    3. Lakukan program tindak lanjut untuk memantau kebutuhan pengobatan,

    nutrisi, perkembangan, dan kebutuhan khsus lainnya yang sifatnya terus

    menerus.

    a. Bantu orang tua membuat janji kunjungan pemeriksan tindak lanjut

    yang pertama, beri catatan tertulis tentang kapan janji itu harus

    dilaksanakan

    b. Buat rujukan untuk kunjungan keperawatan di rumah sesuai yang

    dibutuhkan pasien dan keluarga

    C.

    Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Nanda dan Rencana Asuhan

    Keperawatan Dengan NOC dan NIC

    DK No. 1 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

    Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi ata obstruksi dari

    saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas

    Batasan Karakteristik :

    a.

    Kelainan suara nafas (Ronchi Basah)

    b. Kesulitan berbicara

    c. Batuk, tidak efekotif atau tidak ada

    d. Mata melebar

    e. Produksi sputum

    f. Gelisah

    g. Perubahan frekuensi dan irama nafas

    Faktor-faktor yang berhubungan:a.

    Fisiologis : disfungsi neuromuskular

    b. Obstruksi jalan nafas : banyaknya mucus

    Tujuan dan criteria Hasil(NOC) :

    1. Respiratory status : Ventilation

    2. Respiratory status : Airway patency

    3.

    Aspiration Control

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    4/10

    Kriteria Hasil :

    1. Mendemonstrasikan batuk

    2.

    efektif dan suara nafas yang bersih, mampu mengeluarkan sputum

    3.

    Menunjukkan jalan nafas yang paten (tidak merasa tercekik, irama nafas,

    frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas

    abnormal)

    4. Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat

    menghambat jalan nafas

    Intervensi (NIC) :

    Airway suction

    1) Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning

    2) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.

    3) Informasikan pada keluarga tentang suctioning

    4)

    Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion

    nasotrakeal

    5) Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan

    6)

    Monitor status oksigen pasien

    7) Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion

    8) Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan

    bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.

    Airway Management

    1) Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

    2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

    3)

    Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan4)

    Pasang mayo bila perlu

    5) Lakukan fisioterapi dada jika perlu

    6) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

    7)

    Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

    8) Berikan bronkodilator bila perlu

    9) Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    5/10

    DK No. 2 Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif

    Faktor yang berhubungan:

    a.

    Edema Serebral /Penyumbatan Aliran Darah

    Tujuan dan criteria Hasil (NOC) :

    1.

    Circulation status

    2. Tissue Prefusion : cerebral

    Kriteria Hasil :

    1.

    Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :

    a) Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan

    b)

    Tidak ada ortostatikhipertensi

    c) Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intracranial (tidak lebih

    dari 15 mmHg)

    2. Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:

    a)

    Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan

    b) Menunjukkan perhatian konsentrasi dan orientasi

    c) Memproses informasi membuat keputusan dengan benar

    3.

    Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran

    mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter

    Intervensi (NIC) :

    Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)

    1) Berikan informasi kepada keluarga

    2) Set alarm

    3)

    Monitor tekanan perfusi serebral4)

    Catat respon pasien terhadap stimuli

    5) Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap

    aktivitas

    6)

    Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal

    7) Monitor intake dan output cairan

    8) Restrain pasien jika perlu

    9)

    Monitor suhu dan angka WBC

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    6/10

    10) Kolaborasi pemberian antibiotic

    11) Posisikan pasien pada posisi semifowler

    12)

    Minimalkan stimuli dari lingkungan

    Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)

    1) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap

    panas/dingin/tajam/tumpul

    2) Monitor adanya paretese

    3) Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi

    4)

    Gunakan sarun tangan untuk proteksi

    5) Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung

    6)

    Monitor kemampuan BAB

    7) Kolaborasi pemberian analgetik

    8) Monitor adanya tromboplebitis

    9) Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi

    DK No. 3 Hipertermia

    Definisi : Suhu tubuh naik diatas rentang normal

    Batasan Karakteristik:

    a. kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal

    b. kulit kemerahan

    c. pertambahan RR

    d. takikardi

    e. saat disentuh tangan terasa hangat

    Faktor faktor yang berhubungan :

    a.

    Gejala Penyakit penyakit/Trauma

    Tujuan dan criteria Hasil (NOC) :

    1. Thermoregulation

    Kriteria Hasil :

    1. Suhu tubuh dalam rentang normal

    2. Nadi dan RR dalam rentang normal

    3.

    Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    7/10

    Intervensi (NIC) :

    Fever treatment

    1)

    Monitor suhu sesering mungkin

    2)

    Monitor IWL

    3) Monitor warna dan suhu kulit

    4)

    Monitor tekanan darah, nadi dan RR

    5) Monitor penurunan tingkat kesadaran

    6) Monitor WBC, Hb, dan Hct

    7)

    Monitor intake dan output

    8) Berikan anti piretik

    9)

    Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam

    10) Berikan cairan intravena

    11) Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

    12) Tingkatkan sirkulasi udara

    Temperature regulation

    1) Monitor suhu minimal tiap 2 jam

    2) Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu

    3)

    Monitor TD, nadi, dan RR

    4) Monitor warna dan suhu kulit

    5) Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi

    6) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

    7) Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

    DK No. 4 Resiko Aspirasi b/d tidak efektifnya kebersihan jalan nafas

    Definisi : Risiko masuknya secret secret gastrointestinal, secret secretoropharingeal, benda benda padat atai cairan kedalam

    tracheobronkhial.

    Faktor factor resiko :

    a.

    Penurunan tingkat kesadaran

    b. Adanya tracheostomy atau selang endotrakheal

    c. Menurunnya fungsi spingter esophagus

    d.

    Gangguan menelan

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    8/10

    Tujuan dan criteria Hasil (NOC) :

    1. Respiratory Status : Ventilation

    2.

    Aspiration control

    Kriteria Hasil :

    1. Pasien mampumenelan tanpa terjadi aspirasi

    2.

    Jalan nafas paten dan suara nafas bersih

    Intervensi (NIC):

    Aspiration precaution

    1) Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan

    2)

    Monitor status paru

    3) Pelihara jalan nafas

    4) Lakukan suction jika diperlukan

    5) Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan

    DK No. 5 Defisit perawatan diri

    Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan ADL pada diri

    Batasan karakteristik :

    a. ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian,

    ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting

    Faktor yang berhubungan :

    a. Kerusakan kognitif

    b. Kerusakan neuromuskular/otot-otot saraf

    Tujuan dan criteria Hasil (NOC) :1.

    Self care : Activity of Daily Living (ADLs)

    Kriteria Hasil :

    1. Klien terbebas dari bau badan

    2.

    Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs

    3. Dapat melakukan ADLS dengan bantuan

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    9/10

    Intervensi (NIC) :

    Self Care assistance : ADLs

    1)

    Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.

    2)

    Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,

    berpakaian, berhias, toileting dan makan.

    3)

    Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan

    self-care.

    4) Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.

    DK No. 6 Cemas pada keluarga

    Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan

    yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak

    diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari

    antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya

    ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk

    mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan

    Faktor yang mempengaruhi:

    a.

    Penyakit kritis

    b. Takut kematian atau kecacatan

    c. Perubahan peran dalam lingkungan social

    d. Ketidakmampuan yang permanen.

    Ditandai dengan:

    a. Gelisah

    b. Resah

    c.

    Ketakutand.

    Sedih

    e. Fokus pada diri

    f. Kekhawatiran

    g.

    Cemas

  • 8/10/2019 STUDY KASUS ASKEP PADA STROKE HEMORRHAGIC

    10/10

    Tujuan dan criteria Hasil (NOC) :

    1. Anxiety control

    2.

    Coping

    3.

    Impulse control

    Kriteria Hasil :

    1.

    Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

    2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk

    mengontol cemas

    3.

    Vital sign dalam batas normal

    4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas

    menunjukkan berkurangnya kecemasan

    Intervensi (NIC) :

    Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

    1)

    Gunakan pendekatan yang menenangkan

    2) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

    3) Jelaskan semua prosedur pada pasien dan apa yang dirasakan selama

    prosedur

    4) Pahami prespektif keluarga pasien terhdap situasi stres

    5) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

    6) Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

    7) Lakukan back / neck rub

    8) Dengarkan dengan penuh perhatian

    9) Identifikasi tingkat kecemasan

    10)

    Bantu keluarga pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan11)

    Dorong keluarga pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,

    persepsi

    12) Instruksikan keluarga pasien menggunakan teknik relaksasi