STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI...

23
STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI INFRASTRUKTUR PADA PERMUKIMAN KUMUH DI DALAM KOTA STUDI KASUS KAWASAN JALAN TIMOR KELURAHAN LOROK PAKJO KECAMATAN ILIR BARAT I KOTA PALEMBANG T E S I S Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh NURDIN SYAHRIL NIM : 250 03 046 Program Studi Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005

Transcript of STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI...

Page 1: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

xvi

STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI INFRASTRUKTUR PADA PERMUKIMAN KUMUH

DI DALAM KOTA

STUDI KASUS KAWASAN JALAN TIMOR KELURAHAN LOROK PAKJO

KECAMATAN ILIR BARAT I KOTA PALEMBANG

T E S I S Karya tulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Oleh

NURDIN SYAHRIL

NIM : 250 03 046 Program Studi Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2005

Page 2: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen
Page 3: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

i

ABSTRAK

STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI INFRASTRUKTUR PADA PERMUKIMAN KUMUH

DI DALAM KOTA

STUDI KASUS KAWASAN JALAN TIMOR KELURAHAN LOROK PAKJO KECAMATAN ILIR BARAT I KOTA PALEMBANG

Oleh

NURDIN SYAHRIL NIM : 250 03 046

Pembangunan rumah tinggal oleh penduduk kurang mampu secara mandiri menyebabkan

tumbuhnya permukiman kumuh di dalam kota Palembang, yang merupakan tanggung

jawab pemerintah serta masyarakat dalam menatanya kembali agar menjadi lebih baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif usaha penataan kembali infrastruktur

pada permukiman kumuh, guna memperbaiki jalan, drainage dan rumah-rumahnya

sehingga memenuhi planning kota, lebih baik, sehat dan sesuai harapan masyarakat.

Metoda yang digunakan adalah metoda Deskriptif yaitu dengan mengedarkan kuesioner

pada lokasi studi guna mengetahui keinginan masyarakatnya dan melakukan survey

kondisi lokasi, aspek-aspek ekonomi, sosial dan teknik pembangunan yang dapat terjadi

dalam berbagai alternatif penataan. Pada studi ini juga dilakukan perbandingan alternatif

cara penataan yang pernah dilaksanakan dalam Kota Palembang sebelumnya. Seterusnya

analisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dilakukan menurut teori

SWOT, dengan nilai skor tertinggi dari profil kompetitif sebagai pilihan alternatif

perencanaan.

Hasil penelitian dan analisis menunjukkan dalam profil kompetitif bahwa nilai skor

tertinggi = 5,190 yaitu penataan dengan bantuan pemerintah melalui proyek P3KT atau

lainnya. Pada perbandingan penataan yang pernah dilakukan dalam Kota Palembang

sebelumnya nilai skor tertinggi = 5,025 adalah penataan permukiman kumuh kelurahan

5 Ulu dan 7 Ulu. Melalui proyek PRP2K alternatif penataan kembali infrastruktur dapat

dilakukan pada kawasan Jalan Timor Kelurahan Lorok Pakjo Palembang meliputi

perbaikan Jalan, drainage oleh pemerintah dan bantuan biaya perbaikan rumah-rumah

penduduk secara mandiri dengan biaya bergulir dan melibatkan BKM dalam pelaksanaan.

Kata kunci : Studi Perencanaan, penataan kembali, infrastruktur ,permukiman kumuh.

Page 4: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

ii

ABSTRACT

THE RESTRUCTURING PLANNING STUDY OF THE URBAN VILE SETTLEMENT INFRASTRUCTURE

The Case Study of Jalan Timor Territory, Political District of Lorok Pakjo Sub District of Ilir Barat I Kota Palembang

By NURDIN SYAHRIL

NIM: 250 03 046

The housing development by poor population individually led to increase of the base

dwelling in Palembang city. In order to set back the area into the better condition,

government and the population become the most responsible parties for it.

The study purposes are to looking for an alternative on restructuring of vile settlement

infrastructure, road repair, housing and drainage that agree with the city planning, making

better, health and along with the public expectation.

The method used is descriptive, spread some questionnaires in the study area to find out of

public expectation and making survey on the location situation, economy aspects, social and

technical development that will happen in several design alternative. In this study performed

an alternative comparison on the way of previous arrangement has been performed in

Palembang city. Moreover, the analysis of advantage and disadvantage factors, risks and

prospect carried out by SWOT theory with the highest point of competitive profile as the

planning alternative choice.

The result of study and analysis show that in the competitive profile there is a highest score

about 5.190, arrangement by government under P3KT project so on. Previously, in the

setting comparison that was performed in Palembang city, highest score of 5.025 achieved

by restructuring of vile settlement in political district of 5 Ulu and 7 UIu. By mean of the

PRP2K project, restructuring alternative of infrastructure can performed in Jalan Timor of

Lorok Pakjo political district of Palembang, which it involves repairing of road and drainage

under government control and public housing aid individually by rolling fund involving of

BKM.

Keyword: Planning study , restructuring, infrastructure, and vile settlement.

Page 5: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

iii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut

Teknologi Bandung dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada

pada pengarang. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan dan

peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan

kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur

Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung.

Perpustakaan yang meminjamkan tesis ini untuk keperluan anggotanya harus mengisi

nama, tanda tangan peminjam dan tanggal pinjam.

Page 6: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

iv

Dipersembahkan kepada

Isteriku Sumiati dan anak-anakku Yanuar Arifin, Wahyu Apriluddin,

Muhammad Arie Vebriansyah, Meiseno Purnawan

dan Aisyah Ceisarina

yang tercinta

Persembahan khusus

Mengenang almarhun anakku kelima

Ferdi Aminuddin

Kelahiran Palembang, 29 Desember 1987

Yang telah mendahului kami semua

Pada tanggal 29 September 2002

Page 7: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-

Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan Judul “ Studi

Perencanaan Penataan Kembali Infrastruktur pada Permukiman Kumuh di dalam Kota “

Penulisan tesis ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar

Magister Teknik pada program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung umumnya dan

program studi Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur khususnya.

Selain itu kiranya juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi Pemerintah

Kota Palembang khususnya dan kota-kota di Indonesia pada umumnya.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan tesis ini .

Ucapan terima kasih dan penghargaan tersebut, penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Herlien D. Setio selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran

mengarahkan penulis sejak awal hingga akhir penelitian ini.

2. Dr. Ir. Agung Wiyono selaku dosen penguji yang telah memberi banyak masukan

demi kesempurnaan penelitian ini.

3. Dr. Ir. Reini D. Wirahadikusumah selaku dosen penguji yang telah memberi

masukan demi kesempurnaan penelitian ini.

4. Dr. Ir. Purnomo Soekirno dan Dr. Ir. Junaidi Kosasih selaku koordinator KBK dan

Koordinator Tesis pada program studi Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur yang

telah membina kami selama ini.

5. Dekan FTSP, Ketua Departemen, seluruh dosen pengajar dan staf administrasi pada

Departemen Teknik Sipil umumnya dan Program Pasca Sarjana khususnya.

6. Kepala Dinas Tatakota Palembang yang telah memberikan bantuan dan

kesempatan bagi penulis dalam mendapatkan data dalam penulisan ini.

7. Ketua Badan Perencanaan Daerah Kota Palembang yang telah memberikan bantuan

dan kesempatan bagi penulis dalam mendapatkan data dalam penulisan ini.

8. Masyarakat Rt.01, 02 dan 04 Rw.01 Kelurahan Lorok Pakjo Palembang yang telah

sudi menjadi responden dan memberikan data-data atau jawaban pada penelitian

dilapangan lokasi studi.

Page 8: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

vi

9. Rekan-rekan RMI angkatan 2003 dan teman-teman program studi MRK, Struktur

Institut Teknologi Bandung, yang telah membantu penulis dalam penulisan ini.

10. Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen Teknik Sipil khususnya yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk memberikan saran yang

bersifat positif demi kesempurnaan penulisan tesis ini.

Semoga hasil penulisan tesis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca

umumnya.

Bandung , 6 Oktober 2005

Penulis,

Page 9: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

vii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

LEMBAR PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

DAFTAR TABEL, DIAGRAM DAN GRAFIK. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x

DAFTAR GAMBAR, PETA DAN PHOTO . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii

DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiii

BAB. I. PENDAHULUAN

I. 1 .Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

I.2. Permasalahan . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

I.2.1.Kebutuhan penataan infrastruktur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

I.2.2.Identifikasi alternatif penataan.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

I.2.3.Kondisi permukiman studi kasus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

I. 3. Tujuan dan manfaat penelitian . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 4

I. 4. Lingkup bahasan dan Metoda Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

I. 5. Sistematika Penulisan . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 6

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. Pendekatan perencanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

II. 1. 1. Pengertian perencanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

II. 1. 2. Penetapan Visi, Misi, Acuan yang digunakan dan Isu strategis

kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

II. 1. 3. Kajian alternatif perencanaan dengan analisis SWOT. . . . . . . . . . . . . . 11

II. 1. 4. Matrik profil kompetitif alternatif pilihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

II. 2. Penataan kembali Infrastruktur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

II. 2. 1. Pengertian penataan kembali . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

II. 2. 2. Definisi Infrastruktur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

II. 2. 3. Penataan Infrastruktur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

II. 3. Permukiman kumuh di dalam kota . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

II. 3. 1. Pengertian permukiman kumuh. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

II. 3. 2. Kriteria permukiman kumuh. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

II. 3. 3. Beberapa pendekatan penanganan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

Page 10: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

viii

II. 3. 4. Permukiman kumuh dan peremajaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

II. 4. Alternatif cara penataan kembali infrastruktur permukiman . . . . . . . . . . 24

II. 4. 1. Penataan kembali dengan swadaya penduduk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24

II. 4. 2. Dengan bantuan pemerintah . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 24

II. 4. 3. Peremajaan dengan investasi pengembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26

BAB III PROGRAM PENELITIAN

III.1. Kerangka penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

III.1.1. Tahap penelitian pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

III.1.2. Tahap penelitian tata letak prasarana infrastruktur . . .. . . . . . . . . . . . . . 28

III.1.3. Tahap penelitian keinginan masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

III.1.4. Tahap pengolahan data dan analisis alternatif penataan kembali

infrastruktur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

III.1.5. Tahap pemilihan dan penentuan alternatif pilihan. . . . . . . . . . . . . . .. . . 29

III.1.6.Kesimpulan dan saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 29

III.2. Sturkturisasi permasalahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

III.2.1. Penelitian kondisi internal dan eksternal lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . 30

III.2.2. Perkiraan proyeksi penanganan lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

III.2.3. Perbandingan program penataan terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

III.2.4. Penentuan kriteria lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

III.2.5. Pemilihan alternatif penanganan dengan analisis SWOT. . . . . . . . . . . . 31

BAB IV. TATA LETAK INFRASTRUKTUR DAN KEINGINAN MASYARAKAT

IV.1.Tata letak Infrastruktur pada lokasi studi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35

IV.1.1. Tata letak dan kondisi eksisting rumah penduduk . . . . . . . . . . . . . . . . . 35

IV.1.2. Tata letak prasarana jalan dan drainage . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 36

IV.2. Penataan kembali infrastruktur menurut planning kota . . . . . . . . . . . . . . 36

IV.2.1.Latar belakang planning kota pada lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36

IV.2.2. Penataan prasarana jalan dan drainage. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

IV.2.3. Penataan rumah penduduk . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 40

IV.2.4. Keinginan masyarakat dalam penataan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

IV.3. Penataan yang sudah dilakukan dam situasi lokasi studi di kota

Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42

IV.3.1. Penataan permukiman kumuh kelurahan 12 Ulu . . . . . . . . . . . . . . . . . 43

IV.3.2. Penataan permukiman kumuh kelurahan 5 Ulu dan 7 Ulu . . . . . . . . . . 43

Page 11: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

ix

IV.3.3. Penataan kawasan Jalan Segaran dan Sayangan . . . . . . . . . . . . . . . . . 44

IV.3.3. Kawasan Jalan Timor kelurahan Lorok Pakjo Palembang . . . . . . . . . 45

IV.4 Penentuan kriteria lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 47

IV.4.1. Berdasarkan kriteria permukiman kumuh Prajitno, Sakti,1990. . .. . . . . 48

IV.4.2..Berdasarkan kriteria tipologi kawasan dari Dinas PU Kota Palembang . 49

BAB.V. ANALISIS ALTERNATIF PENATAAN KEMBALI INFRASTRUKTUR

V.1. Aspek–aspek yang mempengaruhi penataan lokasi studi . . . . . . . . . . . . . 50

V.1.1. Aspek ekonomi penduduk lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50

V.1.2. Aspek sosial pembangunan dengan bantuan pemerintah . . . . . . . . . . . . 51

V.1.3. Aspek teknik pembangunan bila dilakukan oleh pengembang . . . . . . . . 52

V.2. Pemilihan alternatif perencanaan yang dapat dilakukan . . . . . .. . . . . . . . . 53

V.2.1. Analisis SWOT berdasarkan keinginan masyarakat . .. . . .. . . . . . . . . . . 53

V.2.2. Analisis SWOT perbandingan penataan permukiman Kumuh

dalam kota Palembang sebelumnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

V.2.3 Profil kompetitif pemilihan alternatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

V.3 Perbandingan perencanaan penataan permukiman kumuh kelurahan

12 Ulu, 5 Ulu dan 7 Ulu dan kawasan Jalan Segaran dan Sayangan. . . 70

V.3.1.Penanganan dan hasil yang dicapai pada penataan . . . .. . .. . . . . . . . . . . 70

V.3.2.Keuntungan dan kerugian pada penataan yang pernah dilakukan. . . . . .. 74

V.4. Penentuan alternatif perencanaan kawasan Jalan Timor Palembang. . . . . . 77

V.4.1. Pendekatan berdasarkan keinginan masyarakat . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 77

V.4.2. Pendekatan berdasarkan cara penataan yang pernah dilakukan

dalam kota Palembang sebelumnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77

V.4.3. Pendekatan berdasarkan kondisi eksisting, metoda perencanaan

dan pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 78

V.4.1. Kesimpulan pendekatan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 79

BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82

VI.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . … . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83

DAFTAR PUSTAKA . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84

LAMPIRAN -LAMPIRAN

Page 12: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

x

DAFTAR : TABEL, DIAGRAM DAN GRAFIK

Tabel II. 1. Skala perbandingan penilaian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

Tabel II. 2. External Strategic Factors Analysis Summary. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

Tabel II. 3. Internal Strategic Factors Analysis Summary. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

Tabel II. 4. Matrik profil kompetitif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

Tabel II. 5. Kriteria permukiman kumuh /tidak kumuh . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . 19

Tabel II. 6. Tipologi kawasan kumuh/sangat kumuh/kumuh sedang . . . . . . . . . . . 20

Tabel II. 7 Hubungan NEL dengan peremajaan. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 23

Tabel IV. 1. Kondisi eksisting rumah-rumah pada lokasi studi . . . . . . . . . . . . . . . . 35

Tabel IV. 2. Prosentase hasil kuesioner masyarakat kawasan Jl Timor Palembang . 42

Tabel IV. 3. Perbandingan kondisi eksisting penataan kawasan dalam kota

Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47

Tabel IV. 4. Kriteria permukiman kawasan Jl.Timor berdasarkan analisis eksisting. 48

Tabel IV. 5. Tipologi kawasan berdasarkan analisis eksisting . . . . . . . . . . . . . . . . . 49

Tabel V. 1. Penghasilan penduduk kawasan Jl.Timor. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50

Tabel V. 2. Pekerjaan Penduduk kawasan Jl Timor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50

Tabel V. 3. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi IFAS alternatif I . . . . . . .. . . . 53

Tabel V. 4. Nilai skor berdasarkan IFAS Alternatif I . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 54

Tabel V. 5. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi EFAS alternatif I . . . . . . .. . . . 55

Tabel V. 6. Nilai skor berdasarkan EFAS Alternatif I . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 56

Tabel V. 7. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi IFAS alternatif II . . . . . .. . . . 56

Tabel V. 8. Nilai skor berdasarkan IFAS Alternatif II . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 57

Tabel V. 9. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi EFAS alternatif II . . . . . . . . . . 58

Tabel V. 10. Nilai skor berdasarkan EFAS Alternatif II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

Tabel V. 11. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi IFAS alternatif III . . . . . . . 59

Tabel V. 12. Nilai skor berdasarkan IFAS Alternatif III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60

Tabel V. 13. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi EFAS alternatif III . . . . . . . . 61

Tabel V. 14. Nilai skor berdasarkan EFAS Alternatif III . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61

Tabel V. 15. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi IFAS alternatif IV . . . . . . . 62

Tabel V. 16. Nilai skor berdasarkan IFAS Alternatif IV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63

Tabel V. 17. Bobot faktor-faktor yang mempengaruhi EFAS alternatif IV . . . . . . . . 64

Tabel V. 18. Nilai skor berdasarkan EFAS Alternatif IV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64

Tabel V. 19. IFAS penataan kelurahan 12 Ulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66

Page 13: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

xi

Tabel V.20. EFAS penataan kelurahan 12 Ulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66

Tabel V.21. IFAS penataan Kelurahan 5 Ulu dan 7 Ulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67

Tabel V.22. EFAS penataan Kelurahan 5 Ulu dan 7 Ulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67

Tabel V.23. IFAS penataan Kawasan Jalan Segaran dan Sayangan . . . . . . . . . . . . . 68

Tabel V.24. EFAS penataan Kawasan Jalan Segaran dan Sayangan . . . . . . . . . . . . . 68

Tabel V.25. Tabel profil kompetitif pemilihan alternatif berdasarkan keinginan

Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

Tabel V.26. Tabel profil kompetitif pemilihan alternatif penataan sebelumnya . . . . 69

Tabel V.27. Perbandingan perencanaan penataan kelurahan 12 Ulu, 5 Ulu

dan 7 Ulu, kawasan Jalan Segaran dan Sayangan. . . . . . . . . . . . . . . . . 74

Tabel V.28. Perbandingan keuntungan dan kerugian penataan kelurahan 12 Ulu,

5 Ulu dan 7 Ulu, kawasan Jalan Segaran dan Sayangan. . . . . . . . . . . . 76

Tabel V.29. Perbandingan metoda perencanaan dan pelaksanaan dalam penataan . . 78

Diagram II. 1. Analisis SWOT. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

Grafik II.1 Ancaman dan peluang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

Grafik II.2 Kelemahan dan kekuatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

Page 14: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

xii

DAFTAR : GAMBAR , PETA , PHOTO

Gambar II. 1.Siklus perencanaan dan manajemen proyek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Gambar II. 2. Penampang jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

Gambar III. 1. Kerangka penelitian . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

Gambar V. 1. Kesimpulan proses perencanaan penataan kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo kota Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80

Gambar V. 2. Kesimpulan proses perencanaan penataan kembali Infrastruktur

pada Permukiman Kumuh di dalam Kota . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 81

Peta I. 1. Sebagian daerah kumuh dikecamatan ilir barat I kota Palembang . . . . . 7

Peta I. 2. Kecamatan-kecamatan dalam kota Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 86

Peta I. 3. Sebagian kota Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 87

Peta IV.1 Situasi Jalan, Kavling tanah dan rumah Rt. 01, 02, 04 Kel. L.Pakjo Plg .. 88

Peta IV.2 Situasi Rencana Jalan menurut planning kota disesuaikan dengan

Kavling tanah dan rumah Rt. 01, 02, 04 Kel. L.Pakjo Plg .. .. . . . . . . . . . . 39

Peta IV.3 Kavling tanah dan rumah penduduk dengan photo2 eksisting yg ada ( 1 ) 90

Peta IV.4 Kavling tanah dan rumah penduduk dengan photo2 eksisting yg ada ( 2 ) 91

Peta IV.5 Kavling tanah dan rumah penduduk dengan photo2 eksisting yg ada ( 3 ) 92

Peta IV.6 Jalan di Rt. 01, 02, 04 dan photo-photo jalan yg ada . . . . . . . . . . . . . . . . 93

Peta IV.7 Kavling tanah dan Saluran dalam Rt. 01, 02, 04 dengan photo-photo

Saluran yg ada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94

Peta IV.8 Situasi Rencana Jalan menurut planning kota di Rt. 01, 02, 04

Kelurahan. Lorok Pakjo Palembang . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95

Peta IV.9 Situasi tata letak rumah dan nomor kepemilikan rumah pada Rt. 01, 02, 04

Kelurahan. Lorok Pakjo Palembang . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96

Peta IV.10 Situasi kondisi permukiman pada Rt. 01, 02, 04

Kelurahan. Lorok Pakjo Palembang . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 97

Peta IV.11 Rencana penataan lahan ( Blok B1 ) Kec.IB.I (skala 1:20.000) …………. 37

Rencana penataan lahan ( Blok B1 ) Kec.IB.I (skala 1:10.000) ……… . 98

Peta IV.12 Rencana penataan Jalan baru dan sesuai planning kota ……………… 89

Photo I. 1 Tampak atap-atap rumah pada Rt.04 Rw.01

kelurahan Lorok Pakjo Dengan latar belakang Aston Hotel . . . . . . . . 8

Photo I. 2. Tampak depan gang masuk ke permukiman penduduk Rt.04 Rw.01

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

Page 15: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

xiii

DAFTAR : LAMPIRAN

Peta I. 2. Kecamatan-kecamatan dalam kotamadya Palembang . . . . . . . . . . . . . .. . 86

Peta I. 3. Sebagian kota Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 87

Peta IV.1 Situasi Jalan, Kavling tanah dan rumah Rt. 01, 02, 04 Kel. L.Pakjo Plg .. 88

Peta IV.12 Rencana penataan Jalan baru dan sesuai planning kota ……………… 89

Peta IV.3 Kavling tanah dan rumah penduduk dengan photo2 eksisting yg ada ( 1 ) 90

Peta IV.4 Kavling tanah dan rumah penduduk dengan photo2 eksisting yg ada ( 2 ) 91

Peta IV.5 Kavling tanah dan rumah penduduk dengan photo2 eksisting yg ada ( 3 ) 92

Peta IV.6 Jalan di Rt. 01, 02, 04 dan photo-photo jalan yg ada . . . . . . . . . . . . . . . . 93

Peta IV.7 Kavling tanah dan Saluran dalam Rt. 01, 02, 04 dengan photo-photo

Saluran yg ada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94

Peta IV.8 Situasi Rencana Jalan menurut planning kota di Rt. 01, 02, 04

Kelurahan. Lorok Pakjo Palembang . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95

Peta IV.9 Situasi tata letak rumah dan nomor kepemilikan rumah pada Rt. 01, 02, 04

Kelurahan. Lorok Pakjo Palembang . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96

Peta IV.10 Situasi kondisi permukiman pada Rt. 01, 02, 04

Kelurahan. Lorok Pakjo Palembang . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 97

Peta IV.11 Rencana penataan lahan ( Blok B1 ) Kec.IB.I (skala 1:10.000) ……… . 98

Surat pengantar kuesioner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 99

Daftar pertanyaan khusus untuk penduduk Rt. 04 Rw.01 Kelurahan Lorok Pakjo

Palembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100

Daftar isian hubungan pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal dengan alter-

natif cara penataan kembali infrastruktur. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 103

Daftar nama-nama penduduk Rt.04 Rw.01 dalam kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang ( ukuran tanah ) . . . . . . . . . . . … … . 109

Daftar nama-nama penduduk Rt.01 Rw.01 dalam kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang. ( ukuran tanah ). . . . . . . . . . . … … . 111

Daftar nama-nama penduduk Rt.02 Rw.01 dalam kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang( ukuran tanah ). . . . . . . . . . . … … . 113

Lampiran A

1.

2.

3.

Lampiran C

1.

2

3

Lampiran B

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11

12

13

Page 16: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

xiv

Daftar nama-nama penduduk Rt.04 Rw.01 dalam kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang ( Kondisi rumah ). . . .. . . . . . . … … . 114

Daftar nama-nama penduduk Rt.01 Rw.01 dalam kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang. ( Kondisi rumah ) . . . . . . . . … … . 116

Daftar nama-nama penduduk Rt.02 Rw.01 dalam kawasan Jalan Timor

Kelurahan Lorok Pakjo Palembang. ( Kondisi rumah ) . . . . . . . . … … . 118

Daftar Kelurahan dalam Kota Palembang yang tergolong Kumuh Th.2000-2005 . . . 119

1.

4.

5.

6.

Lampiran D

Page 17: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

82

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI. 1. Kesimpulan.

Dalam penataan kembali lokasi studi di Rt.01, Rt.02, dan Rt.04 yang termasuk dalam kawasan

Jalan Timor Kelurahan Lorok Pakjo Palembang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini :

1. Berdasarkan kriteria permukiman kumuh Prajitno, Sakti, 1990 dan kriteria tipologi

kawasan dari Dinas PU Kota Palembang maka kawasan Jalan Timor Palembang

termasuk dalam kriteria kawasan kumuh sedang.

2. Penataan kembali permukiman kumuh dengan bantuan pemerintah akan memudahkan

akses transportasi bagi penduduk dalam aktivitasnya sehari-hari, serta menimbulkan

semangat untuk meningkatkan kemampuan guna memperbaiki atau membangun

kembali rumahnya.

3. Penataan kembali permukiman kumuh yang dilakukan oleh pengembang akan lebih

memudahkan penataan ulang prasarana infrastruktur dalam lokasi permukiman,

membuat bentuk dan type permukiman yang baik, menata jalan dan drainage sesuai

dengan planning kota.

4. Berdasarkan hasil analisis SWOT ternyata alternatif cara penataan yang mempunyai

nilai skor tertinggi = 5,190 adalah alternatif II yaitu bantuan pemerintah melalui proyek

P3KT atau lainnya. Skor tertinggi kedua = 4,897 adalah alternatif III yaitu bantuan

perusahaan pengembang melalui pembebasan tanah dan penataan kembali

infrastrukturnya

5. Berdasarkan perbandingan penataan permukiman kumuh pada kelurahan 12 Ulu, 5 Ulu

dan 7 Ulu serta kawasan Jalan Segaran dan Sayangan di dalam kota Palembang maka

hasil analisis SWOT yang mempunyai nilai skor tertinggi = 5,025 adalah penataan

permukiman kumuh kelurahan 5 Ulu dan 7 Ulu. Skor tertinggi kedua = 4,975 adalah

penataan kawasan Jalan Segaran dan Sayangan.

6. Melihat kondisi eksisting kawasan Jalan Timor Palembang yang berupa tanah daratan

dengan infrastruktur berupa jalan, drainage dan rumah-rumahnya maka yang paling

mendekati kondisi eksisting, perkiraan metoda perencanaan, pelaksanaan dengan hasil

yang akan dicapai, baik dari segi pelaksanaan fisik maupun dari segi pembiayaan nanti

Page 18: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

83

maka cara penataan permukiman kumuh kawasan Jalan Segaran dan Sayangan serta

sebagian dari kelurahan 5 Ulu dan 7 Ulu Palembang sebagai pedoman pilihan .

7. Penataan lokasi studi yaitu kawasan jalan Timor Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir

Barat I Kota Palembang ini diusulkan perencanaan dan pelaksanaannya dengan bantuan

pemerintah melalui proyek Penataan dan Rehabilitasi Prasarana Permukiman Kumuh

( PRP2K) dengan melibatkan Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM) yang diakui

oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Khusus areal lokasi yang terletak di Rt.04

ada baiknya dilakukan oleh pengembang melalui pembebasan tanah dan penataan

kembali dengan membangun baru perumahan elit/real estate baik berupa bangunan

parmanen biasa ataupun bangunan bertingkat berbentuk kondominium atau lainnya,

mengingat nilai ekonomi lokasi yang cukup tinggi.

VI. 2. Saran

Dalam perencanaan penataan kembali permukiman kumuh didalam kota ada beberapa hal yang

perlu mendapat perhatian terutama oleh pihak-pihak yang akan melakukannya seperti :

1. Perlu dilakukan sosialisasi dari pemerintah daerah mulai dari aparat pemerintahan

terendah akan adanya planning kota dalam suatu daerah/kawasan didalam kota agar

setiap pembangunan terutama rumah-rumah penduduk sudah mengikuti aturan/planning

yang ada dan pemerintah juga dengan tegas dan konsekuen menerapkan planning

tersebut tanpa pandang bulu.

2. Pembebasan atau penggantian tanah penduduk yang terkena rencana jalan hendaknya

dilakukan dengan musyawarah yang mufakat antara pihak pelaksana dengan penduduk

setempat.

3. Perlu dilakukan kajian dengan seksama dalam melakukan penataan kembali suatu

kawasan terutama dalam aspek finansial bila pelaksanaannya dilakukan oleh

pengembang atau bantuan lembaga keuangan lainnya.

Page 19: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

84

DAFTAR PUSTAKA

1. Ascher, William; Overholt, H, William, (1983) Strategic Planning & Forcasting, Jhon wiley & sons , New York.

2. Aji, Firman, B,Drs & Sirait, Martin,S, Drs, (1990) Perencanaan dan Evaluasi suatu sistem untuk proyek pembangunan, Bumi Aksara, Jakarta, 12-13.

3. Budihardjo, Eko (2004), Arsitektur & Kota di Indonesia “ Penerbit PT Alumni, cetakan kelima, Bandung, 55-70.

4. Besuki, Sunario, (1992), Penyusunan dan penggunaan tanah dalam rangka property Development ( Hukum Real Estate Indonesia ), Makalah untuk DPP Inkindo , Jakarta.

5. Certo, C, Samuel ; Peter, J Paul (1990), Strategic Management, a Focus on Process, Mc. Graw Hill, Singapore.

6. Djoekardi, Djuwanda,(1992), Pembangunan perumahan, Sariupaya, Mandiriteguh, PT, Jakarta

7. Handrianto, Dicky. (1996) Peremajaan pemukiman dengan pendekatan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat sebagai alternatif penanganan pemukiman kumuh, Jurnal PWK, Nomor 22 / September 1996, 58-75

8. Hax, Arnoldo C, Nicolas S, Majluf (1991), The strategy concept and proses – A Pragmatic approach, Prentice Hall, New Yersey.

9. Hudson, W.R.,Haas, R., Uddin,W.,(1997) Infrastructure Management, McGraw-Hill Companies, inc., United States of America.

10. Inpres Nomor.5 Tahun 1990, tentang peremajaan permukiman kumuh yang berada datas tanah negara.

11. Keputusan Presiden RI No.7 Tahun 1998, Jakarta, 1998. tentang Kerjasama pemerintah dan badan usaha swasta dalam pembangunan dan atau pengelolaan infrastruktur.

12. Kodoatie, Robert J,(2003), Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Penerbit Pustaka Pelajar, cetakan 1, Yogyakarta , 157-165.

13. Komarudin, (1997), Menelusuri pembangunan perumahan dan permukiman, Yayasan real estate Indonesia.

14. Lensa, Depkimpraswil canangkan pembangunan 1 juta unit RsH, Kebutuhan rumah RsH 800.000 unit /tahun, Buletin Griya No.34 September 2003, 17.

15. Muko-muko.Y.A.(1994) Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan “ Penerbit Gaya Media Pratama, cetakan ke 12 , Jakarta, 25–60.

Page 20: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

85

16. Pemerintah Kota Palembang (2001), Program Jangka Menengah Sektor Permukiman dan Perumahan, Dirjen Pemkot, Direktorat Program dan Evaluasi, Depkimpraswil Palembang.

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1974 tentang Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional.

18. Permendagri No. 1 Tahun 1987 tentang: Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah.

19. Permendagri No.2 Tahun 1987 tentang: Pedoman Penyusunan Rencana Kota

20. Prajitno, Sakti, (1990) Mencari momentum pembenahan permukiman kumuh kota besar di Indonesia, Jurnal Penelitian Pemukiman , Maret- April ,Bandung. 2-9.

21. Rangkuti, Freddy, (2000) Analisis swot teknik membedah kasus bisnis , PT.Gramedia Pustaka Utama , Jakarta.

22. Rue, Leslie W, Phyllis G, Holland, (1989) Strategic management concepts and experience, McGraw-Hill, Singapore.

23. Siregar, Nelson,MSc. (2002), Program Penataan dan Revitalisasi kawasan & Kebijakan revitalisasi kawasan perkotaan, Depkimpraswil, Jakarta.

24. Siregar, Ali Basyah & Samadhi, Ari TMA, (1988) Manajemen , Penerbit ITB, Bandung , 18-19.

25. Simanungkalit, Panangian,(1992) Dasar-dasar pasar property dan aktivitas pasar property di DKI Jakarta 1992, Makalah untuk DPP INKINDO, Jakarta.

26. SKB Mendagri, Men PU, dan Menpera Nomor 648-384 Tahun 1992, Nomor 739/KPTS/1992, Nomor 09/KPTS/1992 tentang: Pedoman Pembangunan Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan hunian yang berimbang.

27. Supriyatno, Budi (1996) Tata ruang dalam pembangunan Nasional ( suatu strategi dan pemikiran), Yayasan board of science Development Strategies, Indonesia.

28. Tjiptono, Fandy (2002) Strategi Pemasaran , Penerbit Andi, Yogyakarta

29. Triotek (1994), Rencana Penataan Bangunan Kawasan Jalan Segaran dan Sayangan Kota Palembang, Dirjen Cipta Karya, Direktorat Tata Bangunan, DPU, Palembang.

30. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang: Perumahan dan Permukiman.

31. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang: Penataan Ruang.

32. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang ; Pemerintahan daerah.

Page 21: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

86

II. 3. 2. Infrastruktur dalam permukiman kumuh Dalam permukiman kumuh fasilitas infrastruktur yang sangat menonjolkan kekumuhan suatu permukiman adalah kondisi rumah – rumah penduduknya, jalan – jalan lingkungannya dan drainage air kotornya. Dimana ketiga faktor utama tersebut merupakan indikasi yang menentukan suatu permukiman dapat dikatakan kumuh atau tidak. Sedangkan fasilitas infrastruktur yang lain seperti prasarana air bersih, listrik, pengelolaan sampah pada umumnya kurang begitu kelihatan dalam mempengaruhi kekumuhan suatu permukiman, walaupun sebenarnya hal itu juga merupakan indikator dalam penentuan suatu permukiman kumuh.

Permukiman kumuh yang tumbuh di kota-kota besar di Indonesia, pada umumnya diakibatkan oleh laju urbanisasi yang cepat dan sulit dibendung, sehingga cenderung akan bertambah luas, dalam waktu yang relatif singkat. ( Prajitno, Sakti, 1990 ). Ciri-ciri permukiman kumuh di kotabesar pada umumnya ditandai oleh kriteria – kriteria sebagai berikut :

o Kepadatan penghuni mencapai di atas 500 orang/Ha. o Kondisi lingkungan permukiman kumuh tidak sehat, dengan ditandai tidak tersedianya

fasilitas prasarana lingkungan seperti saluran air hujan, pembuangan sampah serta prasarana lainnya.

o Keadaan atau kondisi permukiman tidak sehat, saling berhimpitan, sempit, kurang ventilasi, jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya sangat dekat, tidak jelas garis batas sempadan bangunan, bangunan pada umumnya terdiri dari bangunan rumah semi permanen, darurat dan kualitas bahan bangunannya sangat rendah.

o Permukiman kumuh tersebut pada umumnya dihuni oleh golongan masyarakat yang berpenghasilan dan pendidikan rendah, seperti : pegawai golongan rendah yang bekerja di sektor pemerintahan, perdagangan maupun perindustrian, buruh, tukang baso, tukang becak, tukang loak, tukang kredit, dll.

o Ruang yang dihuni mulai dari ukuran 2 x 3 m2 untuk ruang serba guna, sampai 8 x 10 m2 tanpa sekat dan berfungsi sebagai ruang untuk makan, tidur, kerja, maupun gudang tempat menyimpan gerobak dorong, becak atau peralatan dagangan lain-nya, bahkan dihuni oleh beberapa anggota keluarga sekaligus.

o Keadaan prasarana jalan, kalaupun ada sangat mengkhawatirkan keadaannya, becek, rusak, sering menerima genangan air, selokan-selokan tak berfungsi, macet dan fungsinyapun berubah menjadi tempat pembuangan tinja.

o Namun semangat kekeluargaan diantara sesama penghuni permukiman kumuh sangat kuat, saling menolong, senasib sepenanggungan dan toleransinya sangat tinggi.

o Tak jarang pula daerah permukiman kumuh pada umumnya cepat menerima dan merangsang tumbuhnya penyakit / berjangkit / penyebarluasan penyakit menular, seperti pilek, diare, muntah berak, penyakit kulit, dll.

o Status tanah permukiman pada umumnya tanah Negara / instansi pemerintah / yayasan / perusahaan yang dihuni tanpa izin atau kalaupun dengan izin, tetapi dipungut sewa, atau perseorangan dengan sertifikat hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha dll.

Usaha peremajaan kota dipandang sebagai suatu alternatif penataan infrastruktur dalam permukiman kumuh, walaupun dalam pelaksanaannya banyak yang menemui kegagalan.

Page 22: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

87

Menurut Handrianto, Dicky, ( 1996 ) beberapa penyebab yang sering terjadi kegagalan adalah:

a. Seringkali tanpa disadari peremajaan dianggap hanya sebagai suatu karya kerja dari pemerintah. Kondisi ini pada akhirnya selalu mengarah kepada pendekatan Top -Down dan bersifat proyek dalam penanganannya. Hasil yang paling sering dirasakan adalah ketidak sinkronan program yang akan dilaksanakan dengan aspirasi dan kemampuan masyarakat sebagai komunitas di atasnya yang seharusnya didudukkan sebagai subyek dari pembangunan / penanganan yang akan dilaksanakan.

b. 'Tidak terjadinya keberlanjutan ( sustainability ) penanganan yang lebih disebabkan oleh penentuan penanganan yang tidak didasari pada keterjangkauan ( affordability ) dari masyarakat maupun pemerintah daerah dalam menjamin keberlangsungan program. Pada kondisi seperti ini sering ditemui program-program yang tidak memiliki kemampuan cost recovery sehingga mengakibatkan program penanganan tersebut tidak dapat bergulir bahkan di lokasi yang sama sekalipun. Tidak / kurang dilibatkannya masyarakat dalam perencanaan yang partisipatif juga menyebabkan tidak adanya rasa kepemilikan terhadap program yang sedang dijalankan, sehingga bila pada gilirannya penanganan tersebut harus dikelola / ditindaklanjuti oleh masyarakat rnaka akan menemui hambatan yang besar.

c. Ketidak terpaduan program dalam melakukan penanganan yang dilakukan oleh seluruh pelaku. Disamping menimbulkan beban biaya yang besar dan tidak efektif, kondisi ini menyebabkan hilangnya kesempatan untuk dilakukan subsidi silang yang dapat dihasilkan dari adanya kemitraan dalam penggalangan sumber dana. Sering kali peremajaan didudukkan sebagai proyek bukan sebagai payung dari program penanganan yang akan dilakukan, sehingga segala pendekatan dan konsekuensinya dianggap sebagai proyek.

d. Permasalahan permukiman kumuh masih lebih dianggap sebagai masalah fisik belaka, sehingga pemecahan masalah yang dilakukan lebih menitik beratkan program penanganan fisik daripada masalah sosial ekonomi dan kemampuan sumber daya manusia yang seringkali justru menjadi penyebab utama kekumuhan.

Dari kondisi tersebut tampak bahwa kegagalan penanganan lebih disebabkan tidak dilibatkannya masyarakat dalam proses penanganan dan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam arti lain masyarakat masih menjadi pelaku pasif dari penanganan. Ajakan Menteri Negara Perumahan Rakyat untuk mendukung prakarsa menangani pembebasan permukiman kumuh, perlu ditunjang oleh berbagai pihak baik sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat sendiri.

Namun ajakan yang seolah-olah sebagai 'liming-iming" (jawa) bagi sektor swasta tersebut tidak akan menarik bila tidak diimbangi dengan upaya yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap pihak swasta tersebut. Rangsangan tersebut dapat berupa antara lain: penggunaan sebagian tanah untuk toko atau untuk pasar swalayan, karena hal tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak swasta dikemudian hari. Kembali kepada masalah per-mukiman kumuh itu sendiri, tidak semudah apa yang dibayangkan bila suatu kawasan kumuh dibenahi serentak melalui program pembebasan tanah (total demolition) ataupun melalui model pembebasan kawasan kumuh lainnya. '

Pendekatan yang lebih manusiawi dapat diterapkan dengan mengajak bicara terlebih dahulu serta didengar pendapatnya terlebih dahulu, sehingga diharapkan golongan penghuni permukiman kumuh merasa diajak berpartisipasi sejak awal. Yang paling utama agar dapat

Page 23: STUDI PERENCANAAN PENATAAN KEMBALI …digilib.itb.ac.id/files/JBPTITBSI/disk1/48/jbptitbsi-gdl-s2-2005... · PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... Teman-teman pegawai Perpustakaan Departemen

88

diusahakan kelompok masyarakat penghuni kawasan kumuh merasa diajak berpartisipasi sejak awal. Selain itu agar dapat diusahakan kelompok masyarakat penghuni kawasan kumuh tersebut tidak merasa disuruh pergi dengan imbalan sejumlah ganti rugi.

Demikianlah secara umum gambaran permukiman kumuh diperkampungan kota kota besar di Indonesia, dengan ke tiadaan modal, pendidikan yang rendah, terbatasnya keterampilan serta rendahnya penghasilan/pendapatan maka cenderung permukimannya berkualitas rendah pula.

KONDISI DAN STATUS LAHAN PERNUKINAN KUNUH Lahan yang menjadi arena adu nasib bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah tersebut pada umumnya ber variasi. Yang jelas mereka sering mengklaim satu kawasan tanpa izin dan permisi, terhadap pemilik lahan yang sebenarnya. Hal-ini terjadi pada tanah tanah negara yang sering diserobot, yang umumnya memilih daerah di pinggiran sungai, karena mereka masih tetap menghayati bahwa "air adalah sumber kehidupan “ keyakinan tersebut tetap dianut, walaupun ada di kolong jembatanpun, hunian kumuh tetap berjalan sebagaimana perkembangan ekonomi kota.

Di samping itu suatu kawasan ada kalanya dimiiiki oleh seseorang/ Tuan Tanah yang menyewa-nyewakan bidang-bidang tanahnya bagi masyarakat keeii yang miskin. Praktek ini masih banyak dijumpai diberbagai kota besar di Indonesia, baik di Jakarta maupun di Surabaya. Lokasi didekat pusat perdagangan yang tidak terurus oleh Pemilik tanah sexing dijactikan sasaran tumbuhnya permukimia" kumuh. Alasan ini sangat mendasar, selain mereka memperoleh kemudah,an be-rusaha (secara informal), merekapun tenaganya masih sangat dibutuhkan oleh kelampok berpenghasilan lainnya sebagai tenaga pembantu, pesuruh, penjaga, dil. Selain status lahan yang dijadikan kawasn kumuh tersebut berstatus hak guna usaha atau hak guna barngunan saja tetapi tidak jarang pula status tanah yang berfungsi sebagai kawasan kumuh berstatus hak milik perseorangan yang tidak diurus. (kasus lahan milik H.J. Naro). WHY ? Mengapa harus dicari suatu momentum yang tepat guna membenahi permukiman kumuh kota ?. mukiman kumuh ditarik adaan yang akan memberikan Melihat sendiri, kesimpulan serba arti ciri-ciri perdapat kiranya bahwa dengan ke "KUMUH", cenderung bahwa lingkungan permukimannya akan berkualitas rendah dan demikian juga masyarakatnya atau penghuninya turut mendapat stempel kualitas rendah pula. Keadaan yang mencerminkan kualitas rendah di tengah kota (borok kota) sudah lazim tidak akan di senangi atau disukai oieh para pengelola kota. Di samping kondisi "KUMUH" ikut pula menurunkan citra suatu kota, juga memberikan kecenderungan sebagai tempat atau sarang kriminalitas atau kejahatan lainnya. Walaupun hal tersebut tidak selalu, tetapi keadaan kumuh dapat memberikan tendensi kearah gambaran yang kurang baik untuk suatu kota. pembenahan kawasan kumuh kota secara~serentak tanpa mengajak masyarakat penghuni, akan dapat menimbulkan