Studi Kasus pelaksanaan proyek pembangunan Rusunawa B ...digilib.unila.ac.id/55484/3/SKRIPSI TANPA...
Transcript of Studi Kasus pelaksanaan proyek pembangunan Rusunawa B ...digilib.unila.ac.id/55484/3/SKRIPSI TANPA...
ANALISIS INVESTASI REKAYASA PROYEK PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA)
(Studi Kasus pelaksanaan proyek pembangunanRusunawa B Universitas Lampung)
(Proposal)
Oleh:
RITA ADIYATI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRAK
ANALISIS INVESTASI REKAYASA PROYEK PEMBANGUNANRUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA)(Studi Kasus pelaksanaan proyek pembangunan
Rusunawa B Universitas Lampung)
Oleh
RITA ADIYATI
Pembangunan rusunawa mahasiswa merupakan salah satu upaya untukmenunjang fasilitas mahasiswa dari luar kota Bandar Lampung dengan latarbelakang keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Meskipun fasilitastersebut didirikan oleh kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR), penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah layak atau tidak untukdiinvestasikan.Kelayakan tersebut dianalisis menggunakan beberapa parameter, yaitu BenefitCost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),Payback Period (PP) dan Break Event Point (BEP).Kelayakan tersebut dianalisis menggunakan tiga skenario tingkat inflasi yangberbeda yaitu 5%, 6% and 10%. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwainvestasi tidak layak pada semua skenario. Meskipun demikian, dalam sudutpandang ekonomi proyek tersebut memiliki banyak manfaat, terutama untukpengembangan sumber daya manusia di masa depan
Kata kunci : Studi kelayakan, Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR),Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP).
ABSTRACT
ANALYSIS OF INVESTMENT IN ENGINEERING DEVELOPMENTPROJECTS RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA)
(case study of the implementation of therusunawa B in Lampung University)
By
RITA ADIYATI
The constructions of student dormitory flat is one of the efforts to supporteducational facilities for students from outside the city of Bandar Lampung withthe family back ground of lower to middle class income. Eventhough the facilitywas founded by the ministy of Public Works and Public Housing (PUPR), thestudy was intended to examine. The viability of this investment.The viability was analysed through several parameters, namely Benefit Cost Ratio(BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period(PP) dan Break Event Point (BEP).The viability was also analysed through three different inflation rate scenarios thatare 5%, 6% and 10%. The result shows that the investment is not viable to all thescenarios. However in an economic benefit points of view it has many benefitsespecially for future human recourse development.
Keyword : Viability Study, Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR),Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP).
ANALISIS INVESTASI REKAYASA PROYEK PEMBANGUNAN
RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA)
(Studi Kasus pelaksanaan proyek pembangunan
Rusunawa B Universitas Lampung)
Oleh
RITA ADIYATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Taman Asri Purbolinggo pada tanggal 8 April 1996, sebagai
anak ketiga dari pasangan Bapak Hariyadi dan Mariyatun. Penulis memiliki
seorang saudara laki-laki yang bernama Rohadi dan saudara perempuan yang
bernama Rizki Adita Sari.
Penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK SKB yang
diselesaikan pada tahun 2002, pendidikan Sekolah Dasar (SD) ditempuh di SDN 1
Taman Asri yang diselesaikan pada tahun 2008, pendidikan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) ditempuh di SMP Negeri 2 Purbolinggo yang diselesaikan pada
tahun 2011, dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di SMA
Negeri 1 Purbolinggo yang diselesaikan pada tahun 2014.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Lampung pada tahun 2014. Penulis menjadi pengurus Himpunan
Mahasiswa Teknik Sipil (HIMATEKS) periode 2016-2017 sebagai Anggota
Divisi Usaha dan Karya.
MOTTO HIDUP
“Aku banyak belajar dari ibuku. Ibu adalah buku, buku yang selalu menjadipanduan. Ibu sampai kapanpun anak mu tak akan pernah lupa, bahwa
fondasi yang kokoh adalah ibu, aku mengagumi mu”(Johan W)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengansabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar”(QS. Al-Baqarah : 153)
“...sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangatlah pedih”(QS.Ibrahim : 7)
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong…”(QS.Al-Isra : 37)
“Your attitude is like a price tag. It shows how valuable you are”(Anonymous)
“The only man who never makes a mistake is the man who never does anything”(Theodore Roosevelt)
“You only live once. But if you do it right, once is enough”(Mae West)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Atas izin dan rahmat dari Allah SWT kupersembahkan sebuah karya
kecil hasil kerja keras dan usahaku selama masa perkuliahan ini
kepada :
Kedua orangtuaku tercinta, ayahanda Hariyadi dan ibunda
Mariyatun. Semoga ini menjadi obat untuk bapak yang sedang
sakit. Terima kasih tiada terkira untuk ibu ku yang telah
memberikan segala kasih sayang dan doa restunya kepada anakmu
selama ini.
Kakakku tersayang, Rohadi dan Rizki Adita Sari yang selalu
melindungi dan menjaga adikmu ini sejak kecil.
Seluruh keluarga besar dan sahabatku yang telah memberikan doa,
dukungan, bantuan dan nasihat yang sangat bermanfaat.
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul ”Analisis Investasi Kelayakan Proyek Pembangunan Rumah
Susun Sederhana Sewa (rusunawa) (Studi Kasus Pelaksanaan Proyek
Pembangunan Rusunawa B Universitas Lampung )” yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar-
besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Suharno,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas
Lampung.
2. Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
3. Ratna Widyawati,S.T.,M.T., selaku Dosen Pembimbing I skripsi saya yang
telah sabar dalam membimbing, menasihati serta meluangkan waktunya
untuk memberikan pengarahan, masukan, saran dan kritiknya kepada saya
demi kesempurnaan skripsi ini.
4. Dr. Ika Kustiani, S.T., M.Eng.Sc, selaku Dosen Pembimbing II skripsi saya
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan pengarahan,
motivasi, dan nasihat kepada saya demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Amril Ma’ruf Siregar, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji skripsi saya yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, kritik dan saran
kepada saya demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Bayzoni, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
8. Seluruh teknisi dan karyawan di Fakultas Teknik, yang telah memberikan
bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
9. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Hariyadi dan Ibu Maryatun tercinta yang
telah memberikan kasih sayang dan doa restunya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.
10. Kakak-kakak ku tersayang, Rohadi dan Rizki Adita Sari yang selalu
melindungi dan menjagaku selama ini.
11. Keluarga besarku terkasih yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan
dan nasihat yang bermanfaat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
12. Sahabat terbaikku , Yudha Pratama yang telah banyak berkorban baik moral
maupun material selama ini. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
13. Sahabat tersayangku, Alip, Andri, Noni, Rere dan Yeni, terima kasih telah
mewarnai hari-hari ku.
14. Sahabat terindahku Anissa Putri Ambarwati, terima kasih banyak telah
menerima semua kekurangan ku dengan lapang dada, dari awal kenal sampai
detik ini.
15. Sahabat terkasihku Audy, Indah, Ines, Wiwid, Wayan, Sonya, Chelpa, Adira,
Reza dan Fadhil, terima kasih banyak atas keceriaan dan kebahagiannya
selama ini.
16. Saudaraku angkatan 2014 yang selama beberapa tahun ini telah berbagi
kenangan yang tak akan pernah terlupakan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan,
khususnya bagi penulis pribadi. Selain itu, penulis berharap dan berdoa semoga
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis,
mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandar Lampung, November 2018
Penulis
Rita Adiyati
xiv
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................ii
HALAMAN JUDUL DALAM .................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. . viii
MOTTO HIDUP ............................................................................................ ix
PERSEMBAHAN .......................................................................................... x
SANWACANA .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
DAFTAR NOTASI ....................................................................................... xx
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. xxi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3E. Batasan Masalah ............................................................................... 3
xv
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................................. 41. Pengertian Rumah Susun ............................................................ 42. Prinsip Dasar Pembangunan Rumah Susun ................................ 43. Dasar Perencanaan Pembangunan Rumah Susun ....................... 6
B. Studi Kelayakan Proyek .................................................................... 71. Definisi Studi Kelayakan Proyek ................................................ 72. Tujuan Studi Kelayakan .............................................................. 9
C. Tekno Ekonomi Bangunan ............................................................. 111. Besaran-besaran Fisik Rusun .................................................... 11
a. Luas Lantai Kotor ............................................................... 11b. Luas Lantai Bersih ...............................................................11c. Tinggi Lantai ke Lantai ....................................................... 11d. Jumlah Lantai ...................................................................... 11
2. Besaran-besaran Tekno Ekonomi Rusunawa ........................... 12a. Harga Satuan Tanah ............................................................ 12b. Harga Satuan Gedung ......................................................... 12c. Biaya Bangunan .................................................................. 12d. Biaya-biaya tidak langsung ................................................. 12e. Biaya Investasi Total ........................................................... 13f. Modal Sendiri ...................................................................... 13g. Suku Bunga ......................................................................... 13h. Time Value Of Money ......................................................... 14i. Faktor Kekosongan Gedung ............................................... 14j. Pendapatan Bangunan ......................................................... 15k. Pengeluaran Bangunan ........................................................ 15l. Depresiasi/Penyusutan Bangunan ....................................... 16m. Cash Flow ........................................................................... 17n. Discount Rate ...................................................................... 17
3. Kriteria Tekno Ekonomi ........................................................... 17a. Benefit Cost Ratio (BCR) .................................................... 17b. Net Present Value (NPV) .................................................... 18c. Internal Rate of Return (IRR) ............................................. 20d. Payback Period (PP) ........................................................... 21e. Break Even Point (BEP) ......................................................... 21
D. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 23
III. ME TODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ............................................................................. 26B. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data ......................................... 27C. Metodologi Penelitian ..................................................................... 28
xvi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Investasi Proyek ............................................................................30B. Asumsi Besaran Tekno Ekonomi .................................................31
1. Tingkat Inflasi .......................................................................312. Tarif Sewa Kamar ..................................................................323. Faktor Kekosongan Gedung ................................................32
C. Perhitungan Investasi Proyek .......................................................331. Dana Investasi .......................................................................33
a. Biaya Langsung...............................................................33b. Biaya Tidak Langsung ....................................................33c. Biaya Kelengkapan Rusunawa .......................................33
2. Depresiasi ..............................................................................34a. Depresiasi Untuk Gedung Rusunawa..............................34b. Depresiasi Untuk Kelengkapan Rusunawa .....................36
3. Pembiayaan Proyek ...............................................................374. Pendapatan Bangunan ..........................................................375. Pengeluaran Bangunan ...........................................................38
a. Biaya Operasional dan Pemeliharaan..............................38b. Depresiasi ........................................................................39c. Kelengkapan Rusunawa .................................................39
D. Aliran Kas (Cash Flow) ................................................................40
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................42B. Saran ................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Denah Lokasi Proyek ............................................................................. 26
2. Diagram Alir Metodologi Penelitian ..................................................... 31
3. Tingkat Inflasi di Indonesia ................................................................... 34
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 23
2. Investasi Bangunan Rusunawa B Universitas Lampung ............................ 33
3. Investasi Kelengkapan Rusunawa B Universitas Lampung ...................... 33
4. Depresiasi Bangunan Rusunawa B Universitas Lampung ......................... 37
5. Depresiasi Kelengkapan Rusunawa B Universitas Lampung .................... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Shop Drawing Rusunawa B Universitas Lampung
2. Tingkat Inflasi di Indonesia dan Asumsi Tingkat Inflasi
3. Hasil Perhitungan Pendapatan Setelah Inflasi
4. Hasil Perhitungan Biaya Operasional Setelah Inflasi
5. Aliran Kas Skenario Penelitian Rusunawa B Universitas Lampung
6. Daftar Harga Kelengkapan Rususnawa B Universitas Lampung
7. SK Skripsi
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
a = Tingkat keterisian kamar
BCR = Perbandingan manfaat terhadap biaya (benefit cost ratio)
BEP = Titik impas saat pendapatan sama dengan pengeluaran (break eventpoint)
IP = Indeks profitabilitas
IRR = Tingkat pengembalian saat NPV sama dengan nol (internal rate ofreturn)
n = Umur ekonomis bangunan
NPV = Nilai bersih pada waktu sekarang (net present value)
PP = Periode pengembalian (payback period)
R = Pendapatan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infrastruktur dalam dunia pendidikan sangat penting untuk menunjang
pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini infrastruktur yang dikembangkan
beberapa universitas adalah pengembangan rumah susun sederhana sewa
(rusunawa) bagi mahasiswa. Rusunawa dibangun berdasarkan dana hibah
Kementrian Perumahan Rakyat yang merupakan program bersama dengan
DPR RI Komisi V. Tujuan dari program rusunawa adalah memberi kemudahan
dan keringanan tempat tinggal bersewa dengan harga terjangkau untuk
mahasiswa (Hery Maulana, 2014)
Saat ini Universitas Lampung telah memiliki dua unit rusunawa. Rusunawa ini
memiliki 5 lantai dengan kapasitas 384 mahasiswa. Dari 384 target mahasiswa
ini, 300 posisi ditujukan untuk mahasiswa yang kurang mampu yang masuk ke
Unila melalui jalur bidik misi. Jika dibandingkan kapasitas rusunawa dan
jumlah mahasiswa yang masuk ke Unila, maka rusunawa ini masih sangat jauh
dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mahasiwa, dimana sebagian besar
berasal dari luar Lampung (23 Provinsi di Tahun 2014) dan juga melihat
kondisi perekonomian orang tua mahasiswa yang 79% kurang dari 5 juta
(termasuk menengah ke bawah), maka kebutuhan akan adanya rumah susun
2
sebagai upaya meringankan beban mahasiswa menjadi salah satu hal utama
dalam pelayanan terhadap mahasiswa.
Melihat hal tersebut, maka sebenarnya pengadaan sarana rusunawa sebagai
fasilitas penunjang hunian mahasiswa termasuk hal mendasar yang perlu
mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah dan Universitas terutama
bagi kota-kota besar. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, tepatnya
Kementrian Perumahan Rakyat tentang pengembangan pembangunan
rusunawa (Kartika Pudji Lestari, 2012).
Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung ini tidak menitik beratkan pada
keuntungan yang akan diperoleh, akan tetapi pada manfaat ekonomis bagi
kesejahteraan mahasiswa. Dalam analisis ekonomi pada penelitian ini
digunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Break Even Point (BEP).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu :
1. Menganalisis kelayakan investasi pada proyek pembangunan rusunawa B
Universitas Lampung berdasarkan analisis ekonomi yang mencakup BCR,
NPV, IRR, PP, BEP?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui fungsi rusunawa bagi mahasiswa baru.
3
2. Menilai kelayakan investasi pembangunan rusunawa dari parameter
penilaian investasi yaitu dengan metode Benefit Cost Ratio (BCR), Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), payback period (PP)
dan Break Even Point (BEP) proyek pembangunan rusunawa B Universitas
Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi dunia ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat memperkaya
referensi mengenai analisis investasi rekayasa proyek pembangunan
rusunawa.
2. Bagi peneliti sendiri dapat digunakan sebagai pembelajaran dan juga
sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik pada jurusan
Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas Lampung.
E. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat yang ditinjau adalah manfaat ekonomi bagi mahasiswa Universitas
Lampung.
2. Kriteria penilaian investasi yang dihitung yaitu Benefit Cost Ratio (BCR),
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period
(PP), Break Even Point (BEP) pada proyek pembanguna rusunawa B
Universitas Lampung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Rumah Susun
Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
suatu lingkungan yang terbagi dalam bangunan-bangunan yang terstruktur
secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal, merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat memiliki secara terpisah
terutama tempat-tempat hunian yang dilengkapi dengan bangunan bersama
dan tanah bersama (UU No 4, 1993)
Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan
secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal, yang
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan
digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi
dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama (UU No 1,
2011).
2. Prinsip Dasar Pembangunan Ruumah Susun
Menurut kebijakan dan rencana strategis pembanguanan rumah susun di
perkotaan tahun 2007, menjelaskan bahwa pembangunan rusun` di
kawasan perkotaan didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan,
yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan. Dalam
5
pelaksanaannya, menggunakan prinsip tata kelola kepemerintahan yang
baik (good governance) dan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance). Prinsip dasar pembangunan Rusun meliputi:
a. Keterpaduan: pembangunan Rusun dilaksanakan prinsip keterpaduan
kawasan, sektor, antar pelaku, dan keterpaduan dengan sistem
perkotaan.
b. Efisiensi dan Efektivitas: memanfaatkan sumber daya yang tersedia
secara optimal, melalui peningkatan intensitas penggunaan lahan dan
sumber daya lainnya.
c. Keseimbangan dan Keberkelanjutan: mengindahkan keseimbangan
ekosistem dan kelestarian sumber daya yang ada.
d. Partisipasi: mendorong kerjasama dan kemitraan Pemerintah dengan
badan usaha dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam proses
perencanaan, pembangunan, pengawasan, operasi dan pemeliharaan,
serta pengelolaan Rusun.
e. Kesetaraan: menjamin adanya kesetaraan peluang bagi masyarakat
berpenghasilan menengah-bawah untuk dapat menghuni Rusun yang
layak bagi peningkatan kesejahteraannya.
f. Transparansi dan Akuntabilitas: menciptakan kepercayaan timbal-
balik antara pemerintah, badan usaha dan masyarakat melalui
penyediaan informasi yang memadai, serta dapat mempertanggung-
jawaban kinerja pembangunan kepada seluruh pemangku kepentingan.
6
3. Dasar Perencanaan Pembangunan Rumah Susun
UU No.20 tahun 2011 tentang rusun menyebutkan bahwa, rusun
sebagai salah satu solusi pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak
bagi masyarakat berpenghasilan menengah-bawah, memerlukan standar
perencanaan rusun sebagai dasar pembangunannya. Standar
perencanaan rusun ini diperlukan agar harga jual/sewa rusun dapat
terjangkau oleh kelompok sasaran yang dituju, tanpa mengurangi asas
kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, keserasian rusun dengan tata
bangunan dan lingkungan kota. Standar perencanaan rusun di kawasan
perkotaan adalah sebagai berikut:
a. Kepadatan bangunan
b. Jumlah dan kepadatan penduduk
c. Rencana rinci tata ruang
d. Layanan prasarana, sarana, dan utilitas umum
e. Layanan moda tranportasi
f. Alternatif pengembangan konsep permanfaatan rumah susun
g. Layanan informasi dan komunikasi
h. Konsep hunian berimbang, dan
i. Analisis potensi kebutuhan rumah susun
Pembangunan rusunawa Universitas Lampung bertujuan untuk
memfasilitasi mahasiswa Universitas Lampung yang berasal dari luar kota,
yang dapat dihuni secara bersama-sama dengan memanfaatkan fasilitas
bersama.
7
B. Studi Kelayakan Proyek
1. Definisi studi kelayakan proyek
Menurut Hartono Poerbo (1998), studi kelayakan proyek merupakan
pengkajian suatu usulan proyek, apakah dapat dilaksanakan atau tidak,
dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuan dari studi
kelayakan proyek adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat
dilaksanakan dengan berhasil sehingga dapat menghindari
pengeluaran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang
ternyata tidak menguntungkan, upaya untuk memperbaiki terhadap
penilaian investasi, dan untuk menentukan urutan berbagai proyek
dalam serangkaian peluang investasi yang lebih baik sehingga proyek
yang akan menguntungkan terletak pada urutan yang paling atas.
Ada beberapa aspek dalam studi kelayakan proyek yang digunakan
sebagai persiapan untuk melihat apakah proyek tersebut dapat
dilaksanakan, dan untuk mengetahui rintangan-rintangan yang dapat
menghambat pelaksanaan proyek.
Aspek-aspek tersebut yaitu :
a. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan analisa tentang input dan output berupa
barang dan jasa yang akan diperlukan dan dihasilkan oleh proyek
b. Aspek Managerial dan Administrasi
Aspek managerial dan administrasi merupakan aspek yang
menyangkut kemampuan staf proyek untuk menjalankan
administrasi kegiatan dalam ukuran besar. Untuk menghindari
8
pengambilan keputusan yang kurang baik dalam proyek yang
direncanakan maka aspek ini perlu mendapatkan perhatian
khusus.
c. Aspek Institusional (Aspek Organisasi)
Aspek institusional merupakan aspek yang perhatiannya
ditunjukan pada hubungan administrasi proyek dengan
masyarakat dan organisasi pemerintah yang bertujuan untuk
melihat apakah hubungan antara masing-masing wewenang dan
tanggung jawab dapat diketahui dengan jelas.
d. Aspek Sosial
Aspek sosial adalah aspek yang memiliki tujuan-tujuan sosial
seperti penyediaan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.
e. Aspek Komersial
Aspek komersial menganalisa penawaran input barang dan jasa
yang diperlukan proyek dan menganalisa pasaran output yang
akan dihasilkan proyek.
f. Aspek Finansial
Aspek finansial menyelidiki terutama perbandingan antara
pengeluaran dan revemie earnings proyek, yaitu apakah proyek
akan mampu membayar kembali dana tersebut, dan apakah
proyek akan berkembang dengan baik sehingga dapat berdiri
sendiri.
9
2. Tujuan Studi Kelayakan
Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk meminimalisir risiko
kesalahan dalam melakukan investasi. Menurut Kasmir dan Jakfar
(2003), ada lima tujuan perlunya melakukan studi kelayakan , yaitu:
a. Menghindari Resiko Kerugian
Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada
semacam kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan
terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat
diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk
meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang
dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita kendalikan.
b. Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa
yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam
melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu
direncanakan. Perencanaan tersebut meliputi:
1) Berapa jumlah dana yang diperlukan
2) Kapan usaha akan dijalankan
3) Dimana lokasi usaha akan dibangun
4) Siapa yang akan melaksanakan
5) Bagaimana cara melaksanakannya
6) Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
7) Bagaimana cara mengatasi jika terjadi penyimpangan
10
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat
memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang
mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus
diikuti. Pedoman tersebut telah tersusun secara sistematis,
sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai
dengan rencana yang sudah disusun.
d. Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana
yang sudah disusun, maka akan memudahkan kita untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini
perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah
disusun.
e. Memudahkan Pengendalian
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan
pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akan mudah
terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk
mengendalikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang
sesunguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan
tercapai.
Pada studi kelayakan proyek pembangunan rusunawa Universitas
Lampung aspek yang diutamakan yaitu aspek sosial, karena dengan
adanya rusunawa bagi mahasiswa di Universitas Lampung diharapkan
11
dapat membantu mahasiswa dari luar kota agar mendapat kesempatan
belajar sama dengan mahasiswa dari dalam kota Bandar Lampung.
C. Tekno Ekonomi Bangunan
1. Besaran-besaran fisik rusunawa
Menurut Hartono Poerbo (1998), besaran-besaran fisik rusunawa yaitu
sebagai berikut :
a. Luas lantai kotor (gross floor area)
Adalah luas seluruh lantai bangunan. Luas lantai bangunan tinggi
sangat tergantung dari program bangunan yang tergantung pula
pada jenis proyek. Lokasi dan bentuk tanah turut menentukan luas
lantai yang dapat dibangun.
b. Luas lantai bersih (netto floor area)
Adalah jumlah luas lantai yang dibatasi oleh dinding / kulit luar
gedung yang beratap (covered area), termasuk ruang-ruang dalam
tanah (basement) dikurangi luas lantai untuk inti gedung.
c. Tinggi lantai ke lantai (floor to floor height)
Tinggi ini tergantung dari jenis proyek dan konstruksi lantai dalam
hubungannya dengan kegunaan ruang.
d. Jumlah lantai
Sebenarnya yang membatasi jumlah lantai yang dapat dibangun
pada sesuatu lokasi tidak dapat diputuskan hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan ekonomi saja. Kita tahu bahwa daya
dukung tanah juga membatasi tinggi bangunan yang dapat
dibangun disamping peraturan-peraturan tata kota. Jadi putusan
12
terakhir merupakan sintesa dari berbagai kriteria tersebut ialah
tekno ekonomi, pondasi, peraturan tata kota. Peraturan tata kota
harus dibuat berdasarkan analisa tekno ekonomi, teknik bangunan
(building engineering) dan kualitas kota.
2. Besaran-besaran Tekno Ekonomi Rusunawa
Menurut Hartono Poerbo (1998), besaran-besaran tekno ekonomi
rusunawa yaitu sebagai berikut :
a. Harga Satuan Tanah
Biaya tanah (load cost) ialah biaya langsung dan tidak langsung
yang dikeluarkan untuk pengadaan tanah ditambah beban bunga
sejak pembelian hingga gedung menghasilkan pendapatan. Tanah
yang digunakan umtuk pembangunan rusunawa Unuversitas
Lampung seluruhnya menggunakan tanah hibah dari pemerintah.
b. Harga Satuan Gedung
Harga satuan gedung ialah per meter persegi luas lantai kotor
termasuk biaya pondasi, instalasi listrik intern, AC, dan lain-lain.
Dalam praktek investasi total terdiri pula dari biaya pengadaan
tenaga listrik, telepon, izin bangunan. Dalam studi, komponen-
komponen tersebut dimasukkan dalam harga satuan gedung.
c. Biaya Bangunan
Biaya bangunan ialah luas lantai kotor kali harga satuan gedung
(unit price)
d. Biaya-biaya tidak langsung (indirect cost)
Kelompok biaya ini berupa :
13
1) Biaya perencanaan dan konsultasi
2) Biaya pendanaan (financing cost)
3) Biaya hukum (legal cost)
Untuk proyek gedung besarnya kelompok biaya ini adalah
sekitar 20% dari harga gedung.
e. Biaya investasi total / Biaya proyek
1) Biaya tanah ( land cost )
2) Biaya bangunan
3) Biaya – biaya tidak langsung ( perencanaan, financing
cost, hukum dan lain –lain )
f. Modal sendiri (Equity)
Modal sendiri ialah jumlah modal yang ditanam kepada suatu
proyek untuk membiayai pekerjaan-pekerjaan pra-konstruksi,
seperti pengadaan tanah, perencanaan, penasehat, biaya-biaya
hukum. Equity capital tersebut, biasanya sebesar ± 25% dari
investasi total (untuk proyek-proyek komersil). Pada pembangunan
rusunawa Universitas Lampung ini seluruhnya menggunakan
modal sendiri.
g. Suku Bunga
Bunga atas sesuatu pinjaman adalah sejumlah uang sebagai
imbalan atas jasa pemberian modal pinjaman yang dapat dinikmati
oleh pemberi pinjaman. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan
nilai uang terhadap waktu. suku bunga dinyatakan dalam % per
tahun. Pada studi kasus ini, dana yang gunakan untuk biaya
14
pembangunan merupakan dana hibah dari pemerintah. Jadi tidak
perlu adanya cicilan dan bunga untuk pengembalian modal.
h. Time value of money
Time value of money atau nilai waktu dari uang merupakan konsep
yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga
daripada nilai uang dimasa mendatang. Metode yang digunakan
dalam time value of money yaitu :
1) Present Value
Merupakan nilai uang pada masa sekarang. Rumus yang
digunakan yaitu :
P = F x1(1+r)n ....................................................................... (1)
2) Future Value
Merupakan nilai uang pada masa yang akan mendatang.
Rumus yang digunakan yaitu :
F = P (1 + ) ........................................................................ (2)
Dimana :
P = present value
F = future value
R = rate (tingkat suku bunga)
n = waktu/periode
i. Faktor Kekosongan Gedung
Dalam analisa finansial suatu proyek selalu diperhitungkan faktor
kekosongan gedung sedikitnya 5%. ialah kekosongan yang
disebabkan perpindahan penghuni rusun.
15
j. Pendapatan Bangunan
1) Sewa per kamar rusunawa.
Untuk studi kasus rusunawa, sewa per kamar/tahun merupakan
sumber dari pendapatan gedung.
2) Sewa-beli (hire-purchase) dalam proyek flat atau perkantoran.
Dalam studi kasus rusunawa, ini tidak ada.
3) Penjualan (dengan atau tanpa angsuran) dalam proyek
flat/kantor. Proyek – proyek pertokoan dan perkantoran murah
banyak yang dijual langsung kepada peminat dengan angsuran
jangka pendek 3 – 5 tahun. Dalam studi kasus rusunawa tidak
diperhitungkan.
k. Pengeluaran Bangunan
1) Biaya pemeliharaan gedung
2) Biaya listrik dan air
3) Asuransi gedung dan peralatan
4) Biaya pesonil dan badan pengelola gedung
5) Pajak - pajak real estate ( PBB / Pajak Bumi dan Bangunan)
Pengeluaran-pengeluaran ini dibebankan atas service charge
yang berkisar antara 20 - 30 % dari pendapatan sewa dasar
(base rate). Untuk proyek flat besarnya sekitar 5% dari sewa.
Pengeluaran-pengeluaran yang dibebankan atas pendapatan
sewa dasar (base rate) adalah :
16
a) Besarnya pajak perseroan, untuk analisa pendahuluan
pajak perseroan diperhitungkan sebesar 15 % laba kena
pajak. Laba kena pajak ialah pendapatan kotor dikurangi :
- Biaya operasional gedung
- Pengeluaran untuk pembayaran bunga modal pinjaman
- Pengeluaran untuk pajak atas bunga (interest tax)
- Depresiasi / penyusutan gedung dan peralatan
- Asuransi kredit (adakalanya disyaratkan oleh kredit luar
negeri)
b) Penyusutan (depresiasi) bangunan
6) Bila gedung dibiayai dengan modal pinjaman, maka
diperlukan biaya amortisasi pokok pinjaman dan bunganya
(capital return + interest)
7) Modal sendiri dikembalikan berikut keuntungannya selama
umur ekonomis proyek.
Dalam studi kasus ini biaya pengeluaran gedung didapatkan dari
hasil sewa gedung.
l. Depresiasi/penyusutan bangunan
adalah nilai ganti rugi pertahun yang harus dikeluarkan atas beban
pendapatan sebelum pajak selama umur layak pakai suatu gedung
dan jenis gedung. Cara depresiasi bermacam-macam, tetapi untuk
keperluan analisis pendahuluan digunakan sistem garis lurus
(straight line method). Rumus untuk menghitung biaya depresiasi
per tahun adalah :
17
Depresiasi =nilai bangunan
estimasi nilai manfaat............................................ (3)
m. Cash Flow
Setiap proyek selalu mempunyai cash inflow dan cash outflow
atau arus uang masuk dan arus uang keluar. Masuk dan keluarnya
uang digambarkan dalam suatu daftar yang diatur secara
sistematis dan kronologis.
n. Discount rate
Discount rate merupakan suatu tingkat balikan dalam persen
untuk mengkonversi sejumlah uang yang akan diterima (dibayar)
dalam bentuk rangkaian arus kas dimasa mendatang menjadi nilai
kini.
3. Kriteria Tekno Ekonomi
Menurut Hartono Poerbo (1998), kriteria tekno ekonomi merupakan
cara-cara yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan diterima
atau ditolaknya suatu proyek dan untuk mengurutkan berbagai proyek.
Besaran-besaran tekno ekonomi rusunawa yaitu sebagai berikut :
a. Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode Benefit Cost Ratio (BCR) adalah salah satu metode yang
sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan
investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka
menvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode
lainnya. Disamping itu, metode ini sangat baik dilakukan dalam
rangka mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang berdampak
langsung pada masyarakat banyak (publik goverment project,ect),
18
dampak yang dimaksud baik yang bersifat positif maupun negatif.
Metode BCR ini memberikan penekanan terhadap nilai
perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh
dengan aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost)
dengan adanya investasi tersebut (Giatman, 2006). Adapun rumus
yang digunakan adalah:
BCR =PWB
PWC................................................................................. (4)
Dimana:
BCR = Perbandingan manfaat terhadap biaya (benefit cost
ratio)
PWB = Present Worth of Benefit atau nilai sekarang benefit
PWC = Present Worth of Cost
Kriteria kelayakan BCR adalah sebagai berikut:
BCR ≥ 1, investasi layak (feasible)
BCR < 1, investasi tidak layak (unfeasible)
b. Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value digunakan untuk menghitung nilai
bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Menurut Kasmir
dan Jakfar, (2003) Net Present Vavue atau nilai bersih sekarang
merupakan selisih antara PV kas bersih dengan PV investasi
selama umur investasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung
Net Present Value adalah :
NPV =P(1+i)t ..................................................................................... (5)
19
Dimana:
P = aliran kas masuk
i = tingkat diskon
t = periode umur investasi
C = investasi awal
Kriteria kelayakan NPV adalah sebagai berikut:
1) Jika NPV > 0, (NPV positif), hal ini berarti total pendapatan
lebih besar dari total biaya sehingga dapat dikatakan
pembangunan perusahaan tersebut menguntungkan.
2) Jika NPV = 0, NPV netral berarti total pendapatan sama
dengan total biaya berarti pendapatan tersebut hanya cukup
untuk menutupi biaya selama umur ekonomis.
3) Jika NPV < 0, (NPV negatif), hal ini berarti total pendapatan
lebih kecil dari total biaya, berarti bahwa pendapatan tidak
cukup untuk menutupi biaya selama umur ekonomis dari
perusahaan, maka pembangunan perusahaan tersebut tidak
menguntungkan.
Penggunaan metode Net Present Value dalam mengetahui
kelayakan dari suatu investasi memiliki keunggulan seperti :
1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang
2. Memperhitungkan nilai sisa proyek
Sedangkan kelemahan dari Net Present Value antara lain sebagai
berikut :
20
1. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang
relevan selama usia ekonomis proyek
2. Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh kas
perusahaan, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor usia
ekonomis proyek
c. Internal Rate of Return (IRR)
Pada metode IRR yang akan dicari adalah suku bunganya di saat
NPV sama dengan nol. Kadang IRR juga disebut discounted cash
flow karena tingkat pengembalian (IRR) berhubungan dengan
nilai NPV, dimana IRR dihitung berdasarkan jumlah NPV yang
sama dengan nol (Mangitung, 2013). Untuk mendapatkan IRR
dilakukan dengan mencari besarnya NPV dengan memberikan
nilai i variabel (berubah-ubah) sedemikian rupa sehingga
diperoleh suatu nilai i saat NPV mendekati nol yaitu NPV(+) dan
nilai NPV(-), dengan cara coba-coba (trial and error). jika telah
diperoleh nilai NPV(+), NPV(-) tersebut diasumsikan nilai di
antaranya sebagai garis lurus, selanjutnya dilakukan interpolasi
untuk mendapatkan IRR. Sehingga untuk mencari Internal Rate
of Return (IRR) dapat menggunakan rumus:
IRR = iNPV+ +NPV+
(NPV+ - NPV-)(iNPV- - iNPV+) ....................... (6)
Dimana:
IRR = Internal Rate of Return yang akan dicari
iNPV_ = suku bunga negative
21
iNPV+ = suku bunga positive
NPV_ = Net Present Value dengan hasil negative
NPV+ = Net Present Value dengan hasil positive
d. Payback Period (PP)
Metode Payback Period merupakan teknik penilaian untuk
mengetahui seberapa lama jangka waktu (periode) yang
dibutuhkan untuk pengembalian investasi dari suatu proyek atau
usaha. Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period
adalah :
PP =investasi
kas bersih per tahun............................................................ (7)
Untuk menilai kelayakan suatu usaha atau proyek dari segi
Payback Period adalah :
Jika : PP ˃ umur ekonomis proyek, maka tidak layak.
PP ˂ umur ekonomis proyek, maka layak.
Kelemahan dari metode Payback Period adalah tidak
memperhitungkan arus net profit pada tahun-tahun berikutnya,
begitu juga dengan nilai sisa (salvage value) yang tidak dihitung
setelah investasi kembali (Sinaga & Saragih, 2013).
e. Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) merupakan titik impas dimana biaya yang
dikeluarkan dan pendapatan adalah seimbang (NPV = 0), sehingga
pada saat itu investasi tidak mengalami kerugian maupun
keuntungan. Adapun perumusan untuk BEP yaitu :
Pendapatan = Pengeluaran ......................................................... (8)
22
Metode analisis kelayakan investasi menggunakan metode Benefit Cost
Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Payback Period (PP) dan Break Even Point (BEP) memiliki kelebihan dan
kelemahannya masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan
analisis kelayakan investasi dengan menggunakan kelima metode tersebut
untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih maksimal.
23
E. Penelitian Terdahulu
1. Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti(tahun)
Judul BCR NPV IRR PP
1Dwi PujiRahayu(2009)
Studi kelayakan investasiproyek pembangunanrusunawa (studi kasuspelaksanaan proyekpembangunan rusunawamahasiswa UNS,Surakarta)
- Rp. 11.607.547.20014,54%
Dengan bungapinjaman 14%
Tahun ke-7 dengan umurekonomis 40 tahun
2Dimas Angga P,Sugiyarto,Fajar Sri H(2016)
Analisis kelayakan hargasewa dan investasirusunawa (studi kasuspada rusunawa kerkof dikelurahanPurwodiningrat, Jebres,Surakarta)
1,142 Rp. 2.132.266.938,87 14,284%Dengan bungapinjaman 12%
Tahun ke-15 denganumur ekonimis 40 tahun
3 Hendra Taufik,Yesi Arianti(2013)
Analisis kelayakanekonomi rumah susunsederhana sewaPekanbaru
1,83 Rp. 22.315.717.450
17,73%Dengan bungapinjaman 12%
Tahun ke -9 denganumur ekonomis 25 tahun
24
Berdasarkan rangkuman penelitian terdahulu yan dilakukan oleh Dwi Puji Rahayu
Studi ini memberikan hasil bahwa biaya investasi total adalah senilai
Rp.11.607.547.200,00, berdasarkan perhitungan harga sewa minimum didapat
Rp.108.686,12/ m2 /bulan, sedangkan harga sewa yang akan diberlakukan
dilapangan hanya sebesar Rp. 16.025,64/ m2 .Penilaian investasi berdasarkan
harga sewa minimum didapat PP selama 7,02 tahun lebih cepat dari umur
ekonomis proyek (40 tahun), NPV dihasilkan NPV positif, IRR diperoleh 14,54%
lebih besar dari yang diharapkan 14%, dan IP didapat 1,04 lebih besar dari
1.Sementara dengan harga sewa di lapangan PP lebih lama dari umur ekonomis
proyek, NPV menghasilkan NPV negatif, IRR diperoleh < 14% dan IP < 1.
Berdasarkan nilai sewa minimum proyek ini dinyatakan layak namun berdasarkan
nilai sewa dilapangan proyek ini tidak layak. Pemerintah harus memberikan
subsidi sebesar Rp. 92.660,48 /m2 /bulan. Untuk poyek-proyek pemerintah
seharusnya untuk menilai kelayakan proyek memakai teknik analisis BCR.
Selanjutnya di dalam penelitian yang dilakukan oleh Dimas Angga P, Sugiyarto,
Fajar Sri H Besar nilai didapatkan sewa minimum dengan memperhitungkan
biaya tanah dan depresiasi sebesar Rp 135.250,06/ m2/ bulan, sedangkan tanpa
memperhitungkan biaya tanah sebesar Rp 88.765,87/ m2/ bulan, dan tanpa
memperhitungkan biaya tanah dan depresiasi sebesar Rp 74.092,60/ m2/ bulan.
Dari penilaian kelayakan investasi yang dilakukan didapatkan hasil yaitu NPV
positif sesuai yang diharapkan, yaitu sebesar Rp 2.132.266.938,87. RCR diperoleh
sebesar 1,142 lebih besar dari rasio 1, IRR yang diperoleh adalah sebesar
14,284% lebih besar dari suku bunga komersil 12%, BEP diperoleh dalam jangka
waktu 15 tahun, BEP Okupansi diperoleh 93%, ROI sebelum pajak diperoleh
25
1,004 > 1, ROI setelah pajak diperoleh 1,512 > 1, dan ROE diperoleh 1,058 > 1.
Hasil dari analisis investasi yang didapatkan, investasi terhadap bangunan
rusunawa tersebut layak untuk dilaksanakan.
Kemudian dari penelitian yang dilakukan oleh Hendra Taufik dan Yesi Ariyanti
mengenai “Analisis kelayakan ekonomi rumah susun sederhana sewa
Pekanbaru”. Hasil perhitungan biaya investasi pada penelitian ini menggunakan
metode pendekatan perkiraan (approximate estimates) adalah Rp 22.315.717.450
dengan hasil analisa kelayakan investasi untuk semua parameter menunjukkan
investasi tersebut layak untuk diteruskan karena pada tingkat suku bunga 12%,
tingkat inflasi kota pekanbaru sebesar 5,75% menunjukkan indikator kelayakan,
yaitu nilai NPV positif, nilai BCR di atas 1(satu) yakni 1,83., nilai IRR dari
17,73% lebih besar dari 12% dan BEP 9 tahun 8 bulan lebih kecil dari masa
konsesi proyek 25 tahun. Analisa Sensitivitas untuk Investasi Rp.14.266.365.531,
sampai Rp.22.315.717.450,-, untuk benefit Rp.246.615.001.632, sampai menurun
Rp.238.565.649.004,-, untuk biaya Rp.122.618.826.327,- meningkat sampai
Rp.130.668.178.246,-, untuk tingkat suku bunga meningkat dari 12% sampai
67,73%. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
investasi layak untuk dilakukan.
26
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Gambar 1. Denah Lokasi Proyek
Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan
Rusunawa B Universitas Lampung yang merupakan proyek
pembangunan struktur gedung. Proyek ini berlokasi di Jl. Prof. Dr.
Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedong Meneng Kecamatan Rajabasa, Kota
Bandar Lampung Provinsi Lampung. Proyek ini diselenggarakan oleh
PT. Mina Fajar Abadi sebagai Kontraktor dan CV. Jaim dan Rekan
sebagai Konsultan Supervisi. Nilai kontrak pada pembangunan proyek
rusunawa yaitu sebesar Rp. 12.988.010.000 (dua belas milyar sembilan
ratus delapan puluh delapan juta sepuluh ribu rupiah).
Lokasi Usulan Rusunawa
Eksisting Rusunawa
27
B. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
mendapatkan sumber data yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa teknik untuk pengumpulan
data serta sumber apa saja yang akan didapatkan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan data proyek dapat dilakukan dengan mendatangi
Universitas Lampung bagian infrastruktur serta beberapa rusunawa
yang ada di bandar lampung. Sumber data yang di butuhkan yaitu :
a. Data Rincian Anggaran Biaya (RAB) Rusunawa B Universitas
Lampung.
b. Gambar kerja Rusunawa B Universitas Lampung.
c. Data tarif Rusunawa Universitas Lampung
d. Tingkat inflasi di Indonesia tahun 2005-2018
2. Selain untuk mendapatkan data proyek, teknik lain yang dapat
dilakukan yaitu dengan melakukan studi kepustakaan. Yaitu dengan
cara membaca dan mempelajari buku, catatan, jurnal, internet,
konsultasi dengan pembimbing, diskusi dengan rekan mahasiswa
dan data lainnya yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Adapun data yang diperoleh yaitu sebagai referensi serta pendukung
penelitian tersebut.
3. Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan pembuatan
asumsi untuk mendapatkan sebuah perkiraan atau estimasi yang akan
digunakan dalam penelitian. Perkiraan-perkiraan yang akan
digunakan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
28
a. Umur ekonomis atau usia pakai bangunan Rusunawa B
Universitas Lampung diasumsikan 40 tahun .
Asumsi tersebut berdasarkan umur ekonomis bangunan
( Ahmada Mopolii, 2015)
b. Tarif Sewa Kamar Rusunawa B Universitas Lampung.
c. Tingkat hunian Rusunawa B Universitas Lampung.
d. Tingkat keuntungan didasarkann pada dicount rate.
C. Metode Penelitian
Dalam kasus ini, metode yang digunakan yaitu case study. Menurut
Nawawi, (2003) case study merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu objek
tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat
diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data
dalam studi ini dikumpulakn dari berbagai sumber.
Langkah pertama yang dilakukan dalam kasus ini adalah melakukan
kajian dari beberapa literatur berupa buku, jurnal dan artikel yang
berkaitan dengan analisis kelayakan investasi, khususnya pada proyek
pembangunan rusunawa. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi
tentang analisis kelayakan ekonomi. Langkah selanjutnya adalah
pengumpulan data-data yang diperlukan. Berdasarkan hasil kajian dari
beberapa literatur hasil dari pengumpulan data, maka kita dapat
mengembangkan asumsi. Garis besar tahap penelitian digambarkan dalam
diagram alir pada gambar 1 dibawah ini :
29
Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Penelitian
Mulai
Kajian Literatur
Pengumpulan Data
Pengembangan Asumsi
Analisis Cash Flow
Tidak Layak
Menghitung Parameter Kelayakan Ekonomi Teknik
BCR ≥ 1 NPV > 0
IRR > Rate of Return
BEP (pendapatan = pengeluaran)
PP < Umur Ekonomis
Layak
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Data sekunder Studi pustaka
42
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis investasi rekayasa proyek pembangunan rusunawa B
Universitas Lampung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari aspek finansial, proyek pembangunan ini tidak layak untuk
diinvestasikan. Hal tersebut dikarenakan, hasil dari tiga skenario yang telah
di analisis menunjukan bahwa nilai Benefit Cost Ratio (BCR) < 1, Net
Present Value (NPV) < 0, Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan nilai
negatif, dan Payback Period (PP) > umur ekonomis, sehingga tidak terjadi
Break Even Point (BEP) pada proyek pembanguna rusunawa B Universitas
Lampung.
2. Ditinjau dari aspek sosial, proyek pembangunan ini sangat membantu bagi
mahasiswa Universitas Lampung khusunya bagi mahasiswa Bidik Misi
yang berasal dari luar kota Provinsi Lampung. Hal tersebut karena, selain
tarif sewa rusunawa yang rendah, lokasi rusunawa berada pada lingkungan
kampus. Dengan demikian, mahasiswa yang tinggal di rusunawa tidak
perlu membawa kendaraan untuk menuju ke kampus, sehingga dapat
menghemat biaya.
3. Pada skenario pertama, menghasilkan NPV bernilai negatif sebesar
18.729.634.433, BCR sebesar -2,14, IRR sebesar -3,39%, dan PP lebih dari
umur ekonomis proyek, dan tidak terjadi BEP.
43
4. Pada skenario kedua, menghasilkan NPV bernilai negatif sebesar
18.649.973.863, BCR sebesar -3,17, IRR sebesar -3,94%, dan PP lebih dari
umur ekonomis proyek, dan tidak terjadi BEP.
5. Pada skenario ketiga, menghasilkan NPV bernilai negatif sebesar
18.485.932.156, BCR sebesar -8,79, IRR sebesar -4%, dan PP lebih dari umur
ekonomis proyek, dan tidak terjadi BEP.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis ingin memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan pula perhitungan harga
sewa minimum untuk rusunawa mahasiswa.
2. Kepada pihak Universitas Lampung, penulis menyarankan agar harga sewa
kamar dapat disesuaikan dengan harga sewa minimum. Sehingga, meskipun
tidak mendapatkan keuntungan, minimal modal yang telah digunakan dapat
kembali bersamaan dengan habisnya umur ekonomis bangunan. Dengan
demikian, Universitas Lampung dapat membangun rusunawa baru guna
memenuhi kebutuhan mahasiswa tanpa harus menunggu dana hibah dari
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Bukalapak.com. https://www.google.com/search?ie=UTF-8&client=ms-android-samsung&source=android-browser&q=harga+meja+kursikayu+jati
Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Prenada Media Grup
Lestari, Kartika Pudji. 2012. Studi Kelayakan Investasi Proyek PembangunanRumah Susun Sewa (RUSUNAWA) (Studi Kasus pelaksanaan proyekpembangunan Rusunawa Mahasiswa UNS, Fakultas Teknik UniversitasNegeri Surakarta, Surakarta)
m.tokopedia.com. https://www.google.com/search?ie=UTF-8&client=ms-android-samsung&source=android-browser&q=harga+ranjang+susun+besi+%2B+busa+inoac
m.tokopedia.com. https://www.google.com/search?ie=UTF-8&client=ms-android-samsung&source=android-browser&q=lemari+pakaian+anak+2+pintu+kayu
Mopolii, Ahmada. 2015. Umur Ekonomis Bangunan. Diakses darihttp://ahmaddamopolii.info/2015/01/08/umur-ekonomis-bangunan/.Diakses pada 1 Jjuli 2018
Nawawi, 2003. Makalah Metode Penelitian Studi Kasus. Diakses darihttps://antibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-metode-penelitianstudi-kasus.html?=1. Diakses pada 1 Juli 2018
Poerbo, Hartono. 1998. Tekno Ekonomi Bangunan Bertingkat Banyak: Dasar-Dasar Studi Kelayakan Proyek Perkantoran, Perhotelan, Rumah Sakit,Apartemen. Jakarta : Djambatan
Pratama , Dimas Angga, Sugiyarto dan Fajar Sri H. 2016. Diakses darihttps://digilib.uns.ac.id/
Republik Indonesia. 1993. Undang-Undang No.4 tahun 1993 tentangPembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram. Lembaran Negara
RI Tahun 1993, No. 66. Sekretariat Negara. Jakarta
Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No.1 tahun 2011 tentang Perumahandan Kawasan Permukiman. Lembaran Negara RI Tahun 2011, No. 7.Sekretariat Negara. Jakarta
Republik Indonesia. 1985. Undang-Undang No.16 tahun 1985 tentang RumahSusun. Lembaran Negara RI Tahun 1993, No. 75. Sekretariat Negara.Jakarta
Sinaga, Dadjim, & Saragih, Herlina J. R. 2013. Studi Kelayakan Investasi PadaProyek Dan Bisnis Dalam Perspektif Iklim Investasi PerekonomianGlobal: Teori dan Aplikasinya dalam Menilai Investasi Modal dalamProyek dan Bisnis). Jakarta : Mitra Wacana Media
Taufik, Hendra, dan Yesi Arianti. 2013. Diakses dari https://ejournal.unri.ac.id/
www.lazada.co.id. . https://www.google.com/search?ie=UTF-8&client=ms-android-samsung&source=android-browser&q=harga+ranjang+besi+Medium+msb+07