STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI...

13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016 Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan simki.unpkediri.ac.id || 1|| STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : DEDY PURNANTO NPM : 11.2.05.01.0016 PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Transcript of STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI...

Page 1: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 1||

STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK

EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME

KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :DEDY PURNANTO

NPM : 11.2.05.01.0016

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI2015

Page 2: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2||

1.

Page 3: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Page 4: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 4||

STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK

EFEKTIF DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME

KOTA KEDIRI

Oleh :

DEDY PURNANTO

NPM : 11.2.05.01.0016

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

[email protected]

Dosen Pembimbing 1 : Siti Aizah S.Kep, Ns., M.Kes

Dosen Pembimbing 2 : Dhian Ika Prihananto, S.KM

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Page 5: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 5||

ABSTRAKStudi Kasus Pada Keluarga Ny. W Yang Mengalami Masalah Keperawatan Koping Keluarga Tidak Efektif Dengan Diagnosa Medis Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri, Dedy Purnanto (2015). Pembimbing 1 : Siti Aizah S.Kep, Ns., M.Kes Pembimbing 2 : Dhian Ika Prihananto,S.KM.

Skizofrenia sering digambarkan sebagai penyakit gila. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Oleh karena itu, penderita skizofrenia sulit dalam berinteraksi secara sosial dan beraktivitas sehari - hari. Perilaku sosial yang tertutup dan perubahan pola tidur menjadi gejala – gejala awal skizofrenia. Karena penyakit ini biasanya mulai berkembang pada usia remaja, gejala –gejala tersebut hanya dianggap sebagai perubahan tingkah laku remaja.

Tujuan penulisan adalah untuk mempelajari dan mempraktikan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. W dengan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia melalui pendekatan proses keperawatan secara

komprehensif. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah klien dengan gangguan jiwa yang pernah memeriksakan kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri.

Berdasarkan studi kasus pada keluarga Ny. W ditemukan diagnosa keperawatan keluarga utama yaitu koping keluarga tidak efektif. Adapun tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga, mendiskusikan dengan keluarga tentang upaya yang biasa dilakukan keluarga, melatih keluarga cara mengatasi masalah.

Tidak efektifnya koping keluarga Ny. W dikarenakan kurangnya kesadaran dari masing –masing anggota keluarga serta kurangnya informasi dari petugas kesehatan. Diharapkan keluarga Ny. W mampu melakukan pola hidup sehat dan mengerti tentang skizofrenia serta cara menanganinya

.

Kata kunci :Koping keluarga tidak efektif, skizofrenia

Page 6: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2||

ABSTRACT

A Case Study of Mrs. W Families Experiencing Problems Nursing Ineffective Family Coping With Schizophrenia Medical Diagnostics In Work Sukorame Health Service Centers Kediri City , Dedy Purnanto ( 2015 ). Advisor 1 : Siti Aizah S.Kep, Ns.,M.Kes Supervisor 2 : Dhian IkaPrihananto, S.KM.

Schizophrenia is often described as insanity. This condition causes the sufferer to experience delusions, hallucinations, anxiety, and behavioral changes. Therefore , patients with schizophrenia is difficult to interact socially and activity days. Closed social behavior and changes in sleep patterns become early symptoms of schizophrenia. Because the disease usually begins to develop in the teenage years , the symptoms are only considered as a change in behavior of adolescents.

The purpose of writing is to learn and practice nursing care Mrs. W families with a family member who suffered from

schizophrenia through a comprehensive approach to the nursing process. This research method using descriptive design with a case study approach. Respondents were used in this study is a client with a mental disorder who never check their health in the working area Sukorame Health Service Centers Kediri City.

Based on case studies Mrs. W families discovered that the main family nursing diagnoses ineffective family coping. The nursing actions were carried out is to do a good communication with the family, identify the problems facing the family, discuss with your family about the efforts usual family, family practice troubleshooting.

Ineffective coping Mrs. W families due to a less of awareness of their family members as well as the deficit of information from health workers . Mrs. W families is expected to be able to do a healthy lifestyle and understanding of schizophrenia as well as how to handle it.

Keywords : family coping ineffective, schizophrenia

Page 7: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2||

I. Latar Belakang

Skizofrenia adalah kepribadian yang terpecah antara pikiran, perasaan, dan perilaku. Apa

yang dilakukan tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya. (Faisal, 2008).

Warga yang tinggal di kota besar lebih rentan menjadi gila dibanding mereka yang di

desa. Hubungan sosial yang buruk, beban kerja yang tinggi, dan tingkat kemacetan lalu lintas

adalah alasannya. Ada variasi yang cukup besar dalam insiden skizofrenia di seluruh dunia.

Berdasarkan pola geografis, orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki kemungkinan

yang lebih tinggi mengalami skizofrenia daripada orang pedesaan.( Zammit, 2010).

Menurut WHO, pada tahun 2014 sekitar 26 juta orang di seluruh dunia mengalami

skizofrenia. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat 0,5

persen dari jumlah penduduk Indonesia mengidap gangguan skizofrenia. Dengan kata lain,

terdapat satu juta orang yang mengalami skizofrenia. Sedangkan di Jawa Timur pada tahun

2013 terdapat 0,22% atau sekitar 63.483 ribu jiwa penduduk mengalami skizofrenia. Data

dari Dinas kesehatan kota Kediri pada tahun 2012 terdapat 437 kasus skizofrenia dan tahun

2013 terdapat 468 kasus, terbanyak di Puskesmas Sukorame yaitu 138 kasus pada tahun 2012

dan 157 kasus pada tahun 2013. (Dinkes kota Kediri, 2013).

Skizofrenia biasanya berkaitan dengan perubahan sosial ekonomi keluarga. ada beberapa

faktor yang menyebabkan terjadinya skizofrenia, salah satunya adalah disfungsi keluarga.

kondisi keluarga yang tidak stabil, role model atau keteladanan yang negatif, tidak terbina

saling percaya antar anggota keluarga, keluarga tidak mampu memberikan pendidikan yang

sehat pada anggota keluarganya, perceraian dll. Skizofrenia dapat menimbulkan dampak baik

bagi klien, keluarga atau lingkungan sekitar. Klien dengan skizofrenia cenderung diasingkan

oleh lingkungan sekitar karena dianggap membahayakan, begitu pula dengan keluarganya.

(Prabowo, 20014).

Untuk mengurangi meluasnya skizofrenia diperlukan dukungan dari beberapa pihak.

peran keluarga sangat dibutuhkan dalam mengurangi terjadinya gangguan jiwa berat ini.

keluarga atau orang tua harus menjalin hubungan yang efektif kepada masing-masing

anggota keluarganya, berkomunikasi terbuka dan jujur. orang tua harus mempunyai minat

yang aktif pada kehidupan dan pekerjaan anak-anaknya, di sekolah perlu dibina kerja sama

yang baik antara guru dan orang tua. Peran perawat keluarga juga harus ikut serta dalam

upaya menangani masalah skizofrenia, misalnya melakukan penyuluhan atau promosi

Page 8: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 3||

kesehatan kepada masyarakat dan institusi pendidikan terutama kepada keluarga. (Yosep,

2007).

Dengan adanya latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Studi Kasus Pada

Keluarga Dengan Anggota Keluarga Skizofrenia Di Wilayah Puskesmas Sukorame Kota Kediri.

II. Metode

1. Observasi : penulis melakukan pengamatan langsung rumah, kondisi lingkungan

sekitar.

2. Wawancara : penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan

pertemuan tatap muka dengan satu anggota keluarga atau lebih

untuk melakukan tanya jawab terkait informasi yang diperlukan.

3. Pemeriksaan Fisik : pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari ujung rambut sampai ujung

kaki, dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi

III. Hasil Dan Kesimpulan

A. Hasil Penelitian

1. Pengkajian

Dalam tahap pengkajian data yang diperoleh yaitu Ny. W mengatakan ingin

membawa klien berobat dan melepas rantai klien tetapi jika dilepas pasti terjadi

pertengkaran antara klien dengan dua saudaranya, klien terlihat dikurung dalam ruang

khusus, kaki kanan dirantai.

Pada teori pengkajian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu menjalin

komunikasi yang baik antara perawat dengan keluarga, pengkajian awal sesuai data yang

diperoleh dari unit pelayanan kesehatan, pengkajian memperoleh data yang lebih

lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga (Suprajitno, 2004).

Berdasarkan pengkajian dilapangan dan teori tidak terdapat kesenjangan. Hasil

pengkajian dilapangan Ny. W mengatakan sewaktu masa remaja klien kurang mendapat

perhatian serta kasih sayang dari Ny. W karena sibuk bekerja. Klien diasuh oleh

almarhum suami Ny. W yang mempunyai sifat keras dan sering mengomeli klien. Klien

juga sering bilang pada Ny. W bahwa ia selalu dimarahi dan serba salah. terjalinnya

komunikasi yang baik akan memudahkan perawat dalam memperoleh data yang

diperlukan sesuai dengan masalah yang dihadapi keluarga.

2. Diagnosa Keperawatan

Page 9: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul dari hasil pengkajian di lapangan

adalah koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga mengambil

keputusan yang tepat ditandai dengan Ny. W mengatakan ingin membawa klien berobat

dan melepas rantai klien tetapi jika dilepas pasti terjadi pertengkaran antara klien dengan

dua saudaranya, klien terlihat dikurung dalam ruang khusus, kaki kanan diantai.

Pada teori, diagnosa dapat diarahkan ke individu atau keluarga. Komponen

diagnosa keperawatan meliputi : P (problem) + E (etiologi) + Simtom (tanda/ gejala).

Problem, adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang

dialami oleh keluarga atau anggota keluarga. Etiologi, adalah suatu pernyataan ayang

dapat menyebabkan suatu masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga, yaitu

mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga,

memelihara lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas kesehatan. Simtom/ sign, Adalah

sekumpulan data subyektif dan obyektif yang diperoleh perawat dari keluarga secara

langsung atau tidak langsung yang dapat mendukung masalah kesehatan (Suprajitno,

2004).

Berdasarkan hasil diagnosa keperawatan dilapangan dan diteori terdapat

kesenjangan. Di lapangan didapatkan diagnosa keperawatan Koping keluarga tidak

efektif b.d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat. Sedangkan di

teori adalah gangguan proses keluarga, gangguan pemeliharaan kesehatan, gangguan

peran menjadi orang tua, kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan,

gangguan penampilan peran, gangguan pola seksual, ketidakmampuan antisipasi duka

berkepanjangan, konflik pengambilan keputusan, adaptasi kedukaan yang tidak

fungsional, potensi berkembangnya koping keluarga, koping keluarga tidak efektif,

gangguan manajemen pemeliharaan rumah, hambatan interaksi sosial, defisit

pengetahuan, konflik peran keluarga, resiko perubahan peran orang tua, resiko tinggi

perilaku kekerasan, ketidakberdayaan, terjadinya isolasi sosial (modifikasi buku

NANDA yang dikutip dalam Suprajitno, 2004).

Adanya kesenjangan antara teori dan di lapangan dikarenakan keluarga sudah lama

merawat klien sehingga hanya dua diagnosa yang ditemukan di lapangan, sedangkan

pada teori lebih dari dua diagnosa keperawatan.

3. Intervensi (Perencanaan)

Menurut hasil intervensi dilapangan pada diagnosa Koping keluarga tidak efektif

b.d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat yaitu bina komunikasi

Page 10: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 5||

yang baik dengan keluarga, identifikasi masalah yang dihadapi keluarga, diskusikan

upaya yang biasa dilakukan keluarga, latih keluarga cara mengatasi masalah.

Menurut teori intervensi yang dilakukan pada diagnosa koping keluarga tidak

efektif adalah bina komunikasi yang baik dengan keluarga, identifikasi masalah yang

dihadapi keluarga, diskusikan upaya yang biasa dilakukan keluarga, latih keluarga cara

mengatasi masalah (Prabowo, 2014).

Berdasarkan teori dan studi di lapangan tidak ditemukan kesenjangan karena

intervensi yang disebutkan dalam teori sudah sesuai dengan kondisi yang terjadi di

lapangan sehingga intervensi dapat digunakan untuk diagnosa tersebut.

4. Implementasi (Tindakan)

Implementasi dilapangan pada diagnosa keperawatan koping keluarga tidak efektif

adalah melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah

yang dihadapi keluarga, mendiskusikan dengan keluarga tentang upaya yang biasa

dilakukan keluarga, melatih keluarga cara mengatasi masalah.

Menurut teori implementasi, perawat perlu melakukan kontrak sebelumnya (saat

mensosialisasikan diagnosis keperawatan) untuk pelaksanaan meliputi kapan

dilaksanakan, beberapa lama waktu yang dibutuhkan, materi/topik yang didiskusikan,

siapa yang melaksanakan, anggota keluarga yang mendapatkan informasi (sasaran

langsung implementasi), dan (mungkin) peralatan yang perlu disiapkan keluarga

(Suprajitno, 2004).

Berdasarkan implementasi di lapangan dan teori tidak terdapat kesenjangan

sehingga semua implementasi dapat dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat

sebelumnya.

5. Evaluasi

Hasil evaluasi pada diagnosa keperawatan koping keluarga tidak efektif b.d

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat adalah keluarga Ny.W

mengatakan bersedia melepas rantai klien dan membawa klien untuk berobat, namun

jika dilepas pasti terjadi pertengkaran antara klien dengan dua saudaranya, klien terlihat

masih dipasung.

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi

dengan kriteria dan standar untuk melihat keberhasilannya. Jika hasil evaluasi tidak atau

berhasil sebagian, perlu disusun rencana keperawatan yang baru. Perlu diperhatikan juga

bahwa evaluasi perlu dilakukan beberapa kali dengan melibatkan keluarga sehingga

Page 11: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 6||

perlu pula direncanakan waktu yang sesuai dengan kesediaan keluarga. Evaluasi disusun

dengan menggunakan SOAP yang operasional (Suprajitno, 2004).

Berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan tiga kali di lapangan dan teori tidak

terdapat kesenjangan. Diagnosa Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan

keluarga mengambil keputusan yang tepat sudah teratasi pada kunjungan ke tiga.

B. Kesimpulan

1. Pada hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. W mengatakan ingin membawa klien

berobat dan melepas rantai klien tetapi jika dilepas pasti terjadi pertengkaran antara

klien dengan dua saudaranya, Klien terlihat dikurung dalam ruang khusus, kaki kanan

diantai.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada tinjauan kasus yaitu koping keluarga tidak

efektif b.d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat.

3. Perencanaan yang akan dilakukan yaitu bina komunikasi yang baik dengan keluarga,

identifikasi masalah yang dihadapi keluarga, diskusikan upaya yang biasa dilakukan

keluarga, latih keluarga cara mengatasi masalah.

4. Pelaksanaan yang sudah dilakukan yaitu melakukan komunikasi yang baik dengan

keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga, mendiskusikan dengan

keluarga tentang upaya yang biasa dilakukan keluarga, melatih keluarga cara mengatasi

masalah.

5. Evaluasi yaitu keluarga Ny. W mengatakan bersedia untuk melepas pasung dan merujuk

klien ke Rumah Sakit Jiwa Lawang Malang. Masalah teratasi setelah ± 3 kali

kunjungan.

Page 12: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 7||

IV. DAFTAR PUSTAKA

Ahyar. 2010. http://www.peduliskizofrenia.org/sumber-daya/tentang-skizofrenia. Diunduh tanggal

5 September 2015 jam 15.15 WIB.

Bakordik Keperawatan RSJ Lawang. 2013. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Malang.

Depkes RI. (2001). Keputusan Menteri kesehatan RI tentang pedoman penyelenggaraan sarana

pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat

adiktif lainnya (NAPZA). Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Depkes RI. (2003). Riset Kesehatan Dasar, http://www.depkes.go.id/article/view/

1101/gangguanjiwaakibatnarkoba.html#sthash.heqw7xZy.dpuf.diunduh tanggal 24 Desember

2014, jam 19.50 WIB).

Dinkes Jatim. 2014.http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/berita/kesehatan-jiwa-tidak-

mematikan-tapi-menimbulkan-beban-penderita/. Diunduh tanggal 2 September 2015 jam

23.30 WIB.

Efendi, Ferry, Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Dalam

Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.

Iyus, Yosep. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : Graha Ilmu.

Kusumawati dkk. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.

Kurniawan. 2008. http://konsepnarkoba.blogspot.com/2011/05/pengertian narkoba .html.

Diunduh tanggal 13 Maret 2015 jam 13.57 WIB.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta.

Salemba Medika.

Notoatmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta

Page 13: STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. W YANG MENGALAMI …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.2.05.01.0016.pdf · baik dengan keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

DEDY PURNANTO | 11.2.05.01.0016Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Notoatmodjo, Sukidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo,Sukidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika

Nursalam, Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :

Infomedika

Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Keperawtan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.

Wilkinson, M, Judith, Ahern, R, Nancy. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC.