STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah...

29
STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA DAN MADURA DEA AMIRANITYA MASITHAH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Transcript of STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah...

Page 1: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU

JAWA DAN MADURA

DEA AMIRANITYA MASITHAH

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus
Page 3: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Kasus Kista

Uterus pada Kuda di Pulau Jawa dan Madura adalah benar karya Saya dengan

arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari Penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini Saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis Saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2015

Dea Amiranitya Masithah

NIM B04110141

Page 4: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

ABSTRAK

DEA AMIRANITYA MASITHAH. Studi Kasus Kista Uterus pada Kuda di Pulau

Jawa dan Madura. Dibimbing oleh AMROZI dan LIGAYA ITA TUMBELAKA.

Kista uterus merupakan salah satu faktor penyebab subfertilitas pada kuda.

Banyak dokter hewan percaya bahwa kista uterus yang besar dapat menghambat

mobilitas embrio, sehingga mengancam kebuntingan pada kuda. Studi kasus ini

bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan data mengenai prevalensi kista

uterus pada kuda di Pulau Jawa dan Madura berdasarkan data sekunder dari hasil

pemeriksaan ultrasonografi pada 2913 ekor kuda. Prevalensi kista uterus dianalisis

secara deskriptif. Pada studi kasus ini kista uterus yang ditemukan adalah kista

limfatik. Kista limfatik pada studi kasus ini ditemukan di lapisan endometrium di

daerah kornua uterus (kanan dan kiri) dan korpus uterus. Kista limfatik yang

ditemukan berukuran 2.5-3.5 cm. Prevalensi rata-rata kista uterus pada kuda di

Pulau Jawa dan Madura adalah 2.7 %. Umumnya terjadi pada kuda tua yang

berumur di atas 10 tahun. Kuda yang memiliki kista uterus masih memiliki

kemungkinan untuk bunting.

Kata kunci: kista, kuda betina, prevalensi, uterus

ABSTRACT

DEA AMIRANITYA MASITHAH. Case Study Uterine Cysts in Mares in Java

and Madura Island. Supervised by AMROZI and LIGAYA ITA TUMBELAKA.

Uterine cysts is one of the factors that causes subfertility in mares. Many

veterinarians believe that large uterine cysts affects the mobility of embryo, thus

threatening pregnancy in mares. The aim of this study was to identify and provide

data on the prevalence of uterine cysts in the mares in Java and Madura island.

Analysis of secondary data of ultrasonography in 2913 mares were done.

Prevalence of uterine cysts was analyzed descriptively. The result of this study

showed all of the mares had lymphatic cyst. These lymphatic cysts were found in

the endometrial lining of the cornua uterine (right and left) and corpus uterine.

The size of lymphatic cysts was 2.5-3.5 cm. The average prevalence of uterine

cysts in mares on the Java and Madura island is 2.7 %. Mostly occurs in older

mares over the age of 10 years. The mare who have uterine cysts still have the

possibility to pregnant.

Keywords: cyst, mare, prevalence, uterine

Page 5: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU

JAWA DAN MADURA

DEA AMIRANITYA MASITHAH

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 6: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus
Page 7: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus
Page 8: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus
Page 9: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

PRAKATA

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat

dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun skripsi ini. Judul skripsi yang

dipilih dalam penelitian yang telah dilaksanakan pada tahun 2006-2014 ini adalah

“Studi Kasus Kista Uterus pada Kuda di Pulau Jawa dan Madura”. Adapun

penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut

Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada Drh Amrozi, PhD

selaku Pembimbing I, Dr Drh Ligaya I.T.A Tumbelaka, MSc, SpMP selaku

Pembimbing II, dan Drh H Abdul Zahid Ilyas, MSi selaku Pembimbing

Akademik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,

keluarga, sosialita, serta teman-teman atas segala doa dan dukungannya sehingga

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Penulis dapat

menghasilkan skripsi yang bermanfaat bagi Penulis lain dan juga bagi Pembaca.

Bogor, Oktober 2015

Dea Amiranitya Masithah

Page 10: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus
Page 11: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Studi Kasus 1

Manfaat Studi Kasus 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Jenis Kuda 2

Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Kuda 3

Kista Uterus 4

Ultrasonografi 5

METODE STUDI KASUS 6

Tempat dan Waktu 6

Materi dan Metode Pelaksanaan 6

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Gambaran Ultrasound Kista Uterus 7

Prevalensi Kejadian Kista Uterus 8

Hubungan Kista Uterus dengan Umur Kuda 8

Hubungan Kista Uterus dengan Kebuntingan 9

Pengobatan Kista Uterus 9

SIMPULAN DAN SARAN 12

Simpulan 12

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 15

RIWAYAT HIDUP 17

Page 12: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

DAFTAR GAMBAR

1 Alat reproduksi kuda betina 3

2 Lapisan endometrium 4

3 Gambaran kista uterus dengan ultrasonografi 5

4 Gambaran ultrasound kista uterus 7

5 Grafik hubungan kista uterus dengan umur 8

6 Spool antibiotik dan oksitosin secara intrauteri 10

7 Elektrokoagulasi kista uterus 11

8 Penghilangan kista uterus dengan laser 11

DAFTAR TABEL

1 Hubungan antara kista uterus dengan kebuntingan 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Prevalensi kejadian kista uterus per tahun 15

Page 13: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kuda merupakan hewan yang berukuran paling besar di kelas Mammalia

dan salah satu hewan ungulata dari ordo Perissodactyla. Kuda termasuk dalam

genus Equus (Equus caballus). Awalnya, kuda memegang peranan penting dalam

pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Seiring dengan

perkembangan zaman, hewan satu ini pun mulai diminati sebagai hewan

peliharaan (Fathmanto 2008) dan dalam beberapa bidang olahraga, diantaranya

pacuan kuda, ketangkasan berkuda, dan polo. Namun, populasi kuda di Indonesia

semakin lama semakin menurun. Menurut Kementan (2014), secara nasional

jumlah kuda telah berkurang dari populasi 418 618 pada tahun 2010 menjadi

408 665 pada tahun 2011. Hal ini sering disebabkan karena kegagalan reproduksi.

Hal itulah yang mendorong banyaknya upaya untuk meningkatkan

populasi. Upaya untuk meningkatkan populasi salah satunya adalah dengan

pemanfaatan ultrasonografi. Ultrasonografi dimanfaatkan untuk pemeriksaan

kebuntingan dan gangguan reproduksi pada kuda. Salah satu gangguan reproduksi

pada kuda adalah kista uterus.

Kista uterus merupakan suatu struktur yang berisi cairan yang dapat terjadi

saat uterus dalam keadaan normal maupun sedang mengalami radang (Kenney

dan Ganjam 1975). Kista uterus merupakan salah satu faktor yang berkontribusi

pada subfertilitas kuda betina. Banyak dokter percaya, bahwa pengaruh kista

uterus sangat besar pada awal mobilitas embrio, sehingga mengancam

kebuntingan dari kuda tersebut (Ley et al. 2002). Namun, beberapa dokter

mengamati perkembangan embrio tetap normal dan kuda tetap bunting walaupun

mempunyai satu atau lebih kista uterus (Ley et al. 2002). Kejadian kista uterus

akan meningkat seiring bertambahnya paritas dan umur. Kista uterus sering terjadi

pada kuda yang berumur lebih dari 10 tahun (Stanton et al. 2004). Di Indonesia

belum ada data tentang kejadian kista uterus dan pengaruhnya terhadap performa

reproduksi pada kuda yang dapat digunakan dalam program manajemen

reproduksi.

Tujuan Studi Kasus

Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data

prevalensi kista uterus pada kuda di Pulau Jawa dan Madura berdasarkan diagnosa

ultrasonografi.

Manfaat Studi Kasus

Studi kasus ini bermanfaat memberikan data mengenai prevalensi kista

uterus pada kuda di Pulau Jawa dan Madura melalui data pemeriksaan

ultrasonografi. Hal ini dikarenakan belum ada data lain yang dilaporkan mengenai

kasus kista uterus pada kuda di Indonesia.

Page 14: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

2

TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Kuda

Jenis kuda yang terdapat pada studi kasus ini, terdiri dari kuda lokal

Indonesia, warmblood, thoroughbred, kuda arab, kuda generasi, dan kuda pacu

Indonesia (KPI). Kuda yang diternakkan oleh penduduk Indonesia telah ada

sebelum kedatangan bangsa Eropa. Peternakan kuda saat itu belum memenuhi

persyaratan teknis beternak, karena kuda hidup di alam bebas dan sangat

tergantung pada kebaikan alam. Akibatnya peternakan kuda rakyat menghasilkan

kuda dengan kualitas yang rendah. Kuda yang terdapat di Indonesia

pemuliabiakannya dipengaruhi oleh iklim tropis serta lingkungannya. Tinggi

badan kuda ini berkisar antara 1.15–1.35 m dan tergolong dalam jenis poni. Kuda

ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: kepala besar, wajah rata, leher tegak dan

lebar, daun telinga kecil, punggung lurus, letak ekor tinggi dan berbentuk oval,

dada lebar, bentuk kuku kecil, dan kaki depan lebih berkembang dibandingkan

kaki belakang (Jacoebs 1994). Beberapa jenis kuda lokal Indonesia, diantaranya

adalah kuda sumba, kuda timor, kuda priangan, kuda jawa, kuda makassar, kuda

batak, kuda gayo, kuda lombok, kuda bali, kuda sedel, dan kuda flores (Sudardjat

2003).

Kuda warmblood terbentuk dari persilangan antara kuda hotblood, seperti

kuda arab, dengan coldblood, seperti kuda clydesdales dan percherons.

Persilangan ini menghasilkan kuda pacu dengan bentuk badan yang besar, cepat,

dan lebih jinak. Kuda warmblood terkenal dibidang olahraga, seperti Olympic,

untuk perlombaan dressage dan banyak diternakkan untuk kompetisi. Kuda

hanoverian merupakan kuda yang paling terkenal dari ras ini (Siegal 1996).

Kuda thoroughbred dikembangkan oleh keluarga raja Inggris.

Penggunaannya di Inggris menyebabkan muncul istilah “olahraga raja”. Hal ini

dikarenakan bangsawan Inggris baik pria maupun wanita mengembangbiakan dan

melombakan thoroughbred yang penampilannya baik. Selain kecerdasannya,

karakteristik yang lain adalah kecepatan lari dan daya tahannya, seperti telah

dibuktikan dalam arena perlombaan flat dan jumping seperti Kentucky Derby dan

English Grand National Steeplechase (Blakely dan Bade 1994).

Kuda arab dapat dianggap sebagai cikal bakal berbagai jenis kuda di dunia.

Kuda arab dianggap sebagai ras kuda tertua. Para sultan di India telah

menyebarluaskan kuda arab ke berbagai negara lain di Asia. Salah satu caranya

adalah melalui hadiah perkawinan (Siegal 1996). Melalui ekspansi tentara Arab ke

berbagai penjuru negara pada awal abad pertengahan, maka kuda arab menyebar

ke berbagai penjuru dunia. Kuda arab tersebut kemudian dikawinsilangkan

dengan kuda lokal di daerah masing-masing negara. Sampai saat ini telah dikenal

lima ekor kuda pejantan arab yang terkemuka, yaitu The Byerley Turk, The Leeds

Arabian, The Dardley Arabian, The Alcock Arabian, dan The Godolphin Arabian

(Siegal 1996).

Kuda pacu Indonesia (KPI) merupakan kuda Indonesia hasil grading up

dari kuda betina Indonesia dengan pejantan thoroughbred sampai generasi ketiga

(G3) dan generasi keempat (G4) (Rahman 2012). Grading up adalah usaha

persilangan untuk membentuk ras baru yang memanifestasikan karakter tertentu

Page 15: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

3

dengan cara menyilangkan betina lokal dengan pejantan ras lain yang diinginkan.

Perkembangan perkudaan di Indonesia mengikuti arah persilangan terhadap darah

thoroughbred dengan sistem persilangan grading up sesuai keputusan Persatuan

Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) tahun 1975 (Rahman 2012).

Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Kuda Betina

Alat reproduksi kuda betina terdiri dari ovarium, oviduk, uterus, serviks,

vagina, dan vulva (Gambar 1 A, B). Ovarium merupakan organ kelamin primer

betina yang berfungsi memproduksi ovum dan hormon (Sendel 2010). Setelah

ovum dikeluarkan, ovum akan melewati oviduk. Oviduk memiliki struktur

panjang berbentuk saluran dari ujung ovarium sampai kornua uterus. Oviduk

berfungsi untuk menyalurkan ovum dan tempat fertilisasi. Uterus terdiri dari

korpus uterus dan kornua uterus (Senger 1999). Tipe uterus kuda disebut uterus

simpleks bipartitus, karena ukuran korpus uterus lebih besar dari kornua uterus

dengan perbandingan 60:40 (Morel 1999). Dinding uterus terdiri dari beberapa

lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan perimetrium (Gambar 2). Uterus

dilindungi oleh sebuah “pintu”, yaitu serviks. Serviks memiliki struktur yang

keras dengan panjang 10 cm, terdapat antara vagina dan uterus. Serviks akan

terbuka saat estrus atau melahirkan dan tertutup saat tidak estrus atau bunting.

Vagina merupakan jalan kelahiran yang berada antara serviks dan vulva. Vulva

merupakan bagian luar dari traktus urogenital, jalan kelahiran, dan tempat

keluarnya urin (Sendel 2010).

Gambar 1 Alat reproduksi kuda betina, (A) longitudinal view dan (B) frontal view

(Gilbert et al. 2011)

A B

Page 16: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

4

Gambar 2 Lapisan dinding uterus kuda, dari lumen: endometrium, miometrium, dan

perimetrium (Charlotte 2002)

Organ reproduksi kuda betina akan terus berkembang hingga masuk masa

pubertas. Masa pubertas kuda adalah antara umur 12-18 bulan. Kuda betina yang

sudah dewasa kelamin akan memasuki siklus estrus. Siklus estrus kuda terdiri dari

dua fase: fase folikular dan fase luteal. Fase folikular umumnya terjadi selama 6

hari dan kemudian ovulasi pada 24-48 jam sebelum berakhirnya estrus. Setelah

berakhirnya estrus kuda akan memasuki fase luteal. Fase luteal terjadi selama 15

hari (Sendel 2010).

Kuda yang sudah dewasa kelamin dan dewasa tubuh kemudian akan

dikawinkan. Jantan akan mendeposisikan semennya di bagian depan serviks.

Pergerakan otot dari uterus akan merespon migrasi sperma ke oviduk. Folikel

yang ruptur akan merangsang ovum untuk keluar dan ditangkap oleh fimbria dari

infundibulum. Fimbria membantu ovum menuju oviduk dan bertemu dengan

sperma. Hasil fertilisasi akan berkembang menjadi zigot, yang merupakan awal

dari embrio. Embrio bergerak menuju uterus selama 6 hari. Beberapa studi

membuktikan, bahwa embrio bergerak dalam uterus sampai 16 atau 17 hari

setelah ovulasi. Hal ini dikarenakan meningkatnya uterine tone, penebalan

dinding uterus, dan perbesaran dari vesikel. Setelah sampai di uterus, embrio akan

implantasi. Sekitar hari ke-35 embrio implantasi dan pembentukkan plasenta

berlangsung pada hari ke-40 sampai ke-45 (Sendel 2010).

Kista Uterus

Kista uterus memiliki struktur yang berisi cairan, ditutupi membran tipis,

permukaan yang halus hingga kasar, dan memiliki batas yang irregular

(Gambar 3). Kista uterus memiliki berbagai bentuk, seperti silindris, memanjang,

lobular, dan multilobular. Kehadiran kista uterus dapat dijadikan indikator adanya

gangguan uterus. Kista uterus dibagi menjadi dua, yaitu kista limfatik dan kista

glandular. Kista limfatik disebabkan karena terhambatnya saluran limfatik (Brook

dan Frankel 1987; Tannus dan Thun 1995; Wilson 1985). Kista limfatik

merupakan kista yang sering terjadi. Diameter kista limfatik mulai dari 1-15 cm.

Kista limfatik paling sering terjadi di daerah bifurcatio pada lapisan endometrium

Page 17: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

5

atau miometrium (Bracher et al. 1992; Tannus dan Thun 1995). Kista limfatik

dapat didiagnosis melalui palpasi perektal, palpasi intrauteri, histeroskopi, biopsi

endometrium, dan ultrasonografi (Wilson 1985).

Jenis kista uterus yang lain adalah kista glandular. Kista glandular

disebabkan karena perbesaran glandular pada kelenjar endometrium. Perbesaran

ini dapat disebabkan karena fibrosis periglandular (Brook dan Frankel 1987;

Tannus dan Thun 1995). Ukuran dari kista glandular umumnya hanya 0.1-1 cm

(Tannus dan Thun 1995). Kista ini terdapat pada endometrium dan ditemukan di

setiap area uterus. Kista glandular hanya dapat didiagnosis menggunakan

histeroskopi dan pemeriksaan histologi (Wilson 1985).

Gambar 3 Gambaran kista uterus (tanda panah) dengan ultrasonografi akan

menghasilkan gambaran anechoic pada area tengahnya dan

hyperechoic pada area membrannya, serta terbentuk acoustic

enhancement (area terang) di bawah kista uterus (Stanton et al. 2004)

Pada beberapa kasus, jumlah dan diameter kista uterus dapat menghambat

mobilitas vesikel embrio dan membatasi kemampuan konsepsi awal. Hal ini akan

menghambat kebuntingan (Bracher et al. 1992; Tannus dan Thun 1995). Selain itu,

kista uterus juga dapat menghambat penyerapan nutrisi dari embrio dan

mengakibatkan kematian embrio dini (Brook dan Frankel 1987; Tannus dan Thun

1995). Namun, keberadaan kista uterus tidak selalu mengganggu perkembangan

embrio. Perkembangan embrio dapat terganggu, bila kista uterus berada pada

lapisan superfisial endometrium, besar, dan luas (mengurangi luas permukaan

plasenta).

Ultrasonografi

Ultrasonografi (USG) merupakan peralatan instrumentasi modern yang

menggunakan sifat fisika ultrasound dan interaksi fungsi peralatan dengan

jaringan untuk memperoleh hasil yang baik. Kualitas gambar yang dihasilkan

sangat dipengaruhi oleh keterampilan seorang sonographer (Goddard 1995).

Prinsip ultrasonografi didasarkan pada kemampuan dari berbagai jaringan dan

cairan yang mampu menghantarkan gelombang suara frekuensi tinggi. Sebuah

gelombang suara dipancarkan dari sebuah probe dan proporsi gelombang yang

dipantulkan diterima oleh probe. Gelombang suara tersebut kemudian dikonversi

menjadi impuls listrik dan ditampilkan pada layar sebagai gambar bergerak.

Page 18: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

6

Kemampuan alat USG untuk menghasilkan gambar yang baik tergantung

pada frekuensi gelombang suara yang diukur dalam satuan megahertz (MHz).

Ultrasonografi memiliki tiga jenis echo untuk mendeskripsikan gambar, yaitu

hyperechoic (echogenic) artinya ekogenisitas terang, menampakkan warna putih

pada sonogram atau memperlihatkan ekogenisitas yang lebih tinggi dibandingkan

sekelilingnya, contohnya tulang, udara, kolagen, dan lemak. Hypoechoic

(echopoor) menampilkan warna abu-abu gelap pada sonogram atau

memperlihatkan area dengan ekogenisitas lebih rendah dari pada sekelilingnya,

contohnya jaringan lunak. Anechoic yang menunjukkan tidak adanya echo,

menampilkan warna hitam pada sonogram dan memperlihatkan transmisi penuh

dari gelombang contohnya cairan (Ginther dan Pierson 1984).

Salah satu contoh penggunaan USG adalah untuk pemeriksaan saluran

reproduksi kuda. Probe yang cocok untuk pemeriksaan saluran reproduksi kuda

adalah probe dengan frekuensi gelombang sebesar 5 MHz (Ginther dan Pierson

1984). Probe yang digunakan adalah jenis linier array.

METODE STUDI KASUS

Tempat dan Waktu

Data studi kasus ini diambil dari peternak kuda di Pulau Jawa dan Madura

yang telah diperiksa status reproduksinya pada tahun 2006-2014. Pengolahan data

dilakukan di Unit Rehabilitasi Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut

Pertanian Bogor dari bulan Maret-Juli 2015.

Materi dan Metode Pelaksanaan

Kuda yang terdapat dalam studi kasus ini adalah kuda yang berada di Pulau

Jawa dan Madura, yaitu kuda warmblood, thoroughbred, kuda arab, kuda lokal

Indonesia, cross breed, dan kuda pacu Indonesia. Studi kasus ini menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari pemeriksaan ultrasonografi. Ultrasonografi

(USG) yang digunakan adalah Sonoscap Vet A6 yang dilengkapi dengan linear

probe 7.5 MHz. Linear probe dimasukkan melalui rektal mengarah ke kantung

kemih, kemudian dilanjutkan ke bagian dorsal kanan dan kiri sehingga diperoleh

gambaran organ reproduksi secara lengkap sampai bagian apeks kornua uterus.

Data dan gambar organ reproduksi (uterus) dikumpulkan dan dianalisa.

Analisis Data

Data prevalensi kista uterus ditabulasikan menggunakan Microsoft Excel

2010, kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan

prevalensi kista uterus setiap tahunnya.

Page 19: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Ultrasound Kista Uterus

Pemeriksaan ultrasonografi adalah cara yang umum digunakan untuk

mendeteksi kista uterus. Gambaran ultrasound kista uterus yang diperiksa

memberikan gambaran anechoic pada daerah tengahnya yang berisi cairan dan

gambaran hyperechoic pada membrannya (Gambar 4 C, D). Gambaran kista

uterus yang terlihat memiliki batas yang irregular, bentuk yang beragam, dan

gelombang suara yang diteruskan oleh cairan akan membentuk acoustic

enhancement (area terang) pada bagian bawah kista uterus (Wilson 1985; Kahn

2004; Stanton et al. 2004). Diameter kista uterus yang diukur berkisar antara 2.5-

3.5 cm. Ukuran kista uterus > 3 cm dapat mengganggu mobilitas dari embrio

(Robinson dan Kim 2009). Lokasi kista uterus yang ditemukan terletak pada

lapisan endometrium di daerah korpus uterus dan kornua uterus (Gambar 4 C, D).

Penelitian dari Tannus dan Thun (1995), dari 55 ekor yang terdapat kista uterus

sebanyak 33.8 % terjadi di korpus uterus, 16.4 % di bifurcatio, dan sisanya terjadi

di kornua uterus. Menurut Wilson (1985), lokasi kista uterus dapat mempengaruhi

mobilitas embrio. Gambaran kista uterus, diameter kista uterus, dan lokasi kista

uterus menunjukkan bahwa kista uterus yang ditemukan adalah kista limfatik. Hal

ini sesuai dengan pernyataan dari beberapa peneliti, bahwa diameter kista limfatik

berukuran dari 1-20 cm dan ukurannya akan terus bertambah dengan seiring

pertambahan umur (Kenney dan Ganjam 1975; Tannus dan Thun 1995).

Gambar 4 Gambaran ultrasound daerah uterus (lingkaran putih): (A) uterus normal

dalam fase estrus, (B) kebuntingan umur 14 hari yang terdapat vesikel

berisi embrio (tanda panah), (C, D) kista uterus (tanda panah) di lapisan

endometrium (Dokumen pribadi)

Cara lain untuk mendiagnosis kista uterus dapat dilakukan dengan palpasi

perektal (Kenney dan Ganjam 1975) dan histeroskopi (Bartmann et al. 2008).

Palpasi perektal biasanya digunakan untuk mendeteksi kista uterus yang

berukuran besar (Kenney dan Ganjam 1975). Sementara itu, kista uterus yang

berukuran kecil dapat didiagnosis dengan histeroskopi. Histeroskopi digunakan

untuk visualisasi permukaan kista uterus. Histeroskopi menggunakan endoskop

B C D A

Page 20: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

8

dengan panjang 1 m dan cahaya sebesar 100-300 W. Cairan steril atau gas, seperti

karbondioksida, dapat digunakan untuk pengamatan histeroskopi (Wilson 1985).

Prevalensi Kista Uterus

Pada studi kasus ini terdapat 2913 ekor yang diperiksa dan terdapat 57 ekor

yang terdeteksi memiliki kista uterus. Kista uterus ini terjadi pada tahun 2006

sebanyak 6 ekor, tahun 2007 sebanyak 2 ekor, tahun 2009 sebanyak 13 ekor,

tahun 2011 sebanyak 5 ekor, tahun 2012 sebanyak 8 ekor, tahun 2013 sebanyak

19 ekor, dan tahun 2014 sebanyak 4 ekor. Prevalensi rata-rata kista uterus per-

tahun di Pulau Jawa dan Madura sebesar 2.7 % (Lampiran 1).

Menurut beberapa peneliti, prevalensi kista uterus pada kuda yang fertil dan

subfertil sebesar 13-22 % (Stanton et al. 2004). Penelitian lain melaporkan

prevalensi kista uterus pada kuda berumur tua dan subfertil sebesar 55 % (Bracher

et al. 1992). Sementara itu, pada studi lain dari 259 ekor dengan riwayat sehat

sebanyak 58 ekor memiliki kista uterus dan prevalensi kista uterusnya sebesar

22.4 % (Tannus dan Thun 1995). Hal ini dapat dinyatakan bahwa prevalensi kista

uterus di Pulau Jawa dan Madura sangat rendah. Prevalensi kista uterus pada kuda

akan bertambah seiring dengan paritas dan umur (Stanton et al. 2004).

Hubungan Kista Uterus dengan Umur Kuda

Pada studi kasus ini kuda yang memiliki kista uterus dibagi menjadi dua

kelompok umur, yaitu 8-10 tahun sebagai kelompok umur muda dan > 10 tahun

sebagai kelompok umur tua. Terlihat bahwa terdapat 23 ekor berumur muda

(40.3 %) dan 34 ekor berumur tua (59.7 %). Kasus kista uterus pada studi kasus

ini lebih banyak terjadi pada kelompok umur tua (Tabel 2). Sebuah studi di Swiss

membagi kuda menjadi tiga kelompok umur, yaitu < 7 tahun, 7-14 tahun, dan

> 14 tahun. Pada kuda berumur < 7 tahun sebesar 5.9 %, umur 7-14 tahun sebesar

35.3 %, dan umur > 14 tahun sebesar 58.8 % (Ferreira et al. 2008).

Gambar 5 Grafik hubungan kista uterus dengan umur. Kista uterus lebih tinggi

terjadi pada kelompok umur di atas 10 tahun

23

34

0

5

10

15

20

25

30

35

40

8-10 >10

Jum

lah P

ender

ita

(ekor)

Umur (tahun)

Page 21: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

9

Peneliti di Jerman tidak menemukan bukti kista uterus di kuda berumur < 10

tahun (Liedl et al. 1987). Robinson dan Kim (2009), menyatakan bahwa kuda

berumur di atas 11 tahun memiliki resiko terkena kista uterus 4 kali lebih besar

dibandingkan kuda muda. Hubungan antara kehadiran kista uterus dengan

perbedaan umur pada studi kasus ini tidak begitu nyata. Namun, dapat dipastikan

bahwa makin tua umur kuda, maka makin besar kemungkinan terjadinya kista

uterus. Kasus kista uterus ini menyerupai penelitian dari Ferreira et al. (2008).

Hubungan Kista Uterus dengan Kebuntingan

Pada studi kasus ini dari 57 ekor yang memiliki kista uterus, 6 ekor dapat

bunting. Kebuntingan terjadi pada tahun 2009 sebanyak 1 ekor, tahun 2012

sebanyak 2 ekor, dan tahun 2013 sebanyak 3 ekor. Persentase kebuntingan pada

studi kasus ini adalah sebesar 10.52 % (Tabel 1). Penelitian lain menjelaskan dari

9 ekor yang memiliki kista uterus sebanyak 7 ekor yang bunting (77.8 %) (Leidl

et al. 1987) dan dari 185 ekor yang memiliki kista uterus sebanyak 146 ekor yang

bunting (78.92 %) (Kollmann et al. 2008). Persentase kebuntingan pada studi

kasus ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan penelitian lain. Hal ini

dapat disebabkan karena keberadaan kista uterus menyebabkan penurunan

pregnancy rate pada kuda. Hal ini serupa dengan penelitian di Swiss, bahwa kista

uterus akan menurunkan fertilitas atau pregnancy rate sebesar 10 % pada hari ke-

14 dan ke-40 pasca perkawinan. Hal ini dikarenakan kista uterus mempengaruhi

migrasi transuteri dari konsepsi setelah ovulasi dan mengakibatkan penurunan dari

total luas uterus yang mengakibatkan rendahnya fertilitas (Leidl et al. 1987; Eilts

dan Scholl 1995; Allen 1997).

Tabel 1 Hubungan antara kista uterus dengan kebuntingan

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total

Kista Uterus (ekor) 6 2 0 13 0 5 8 19 4 57

Kebuntingan (ekor) 0 0 0 1 0 0 2 3 0 6

Persentase (%) 0 0 0 7.7 0 0 25 12.5 0 10.52

Adams et al. (1987), menyatakan kuda dengan satu atau dua kista uterus

masih dapat bunting. Jadi, direkomendasikan untuk menghilangkan kista uterus

yang berukuran besar atau dengan jumlah yang banyak pada kuda dengan kasus

berkurangnya fertilitas atau kuda yang mengalami kehilangan kebuntingan

(Bartmann 1997).

Pengobatan Kista Uterus

Pada studi kasus ini pengobatan kista uterus pada kuda dilakukan dengan

memberikan spool antibiotik intrauteri (Gambar 5). Spool merupakan cara

memasukkan obat dengan kateter dan syringe. Antibiotik yang digunakan adalah

gabungan dari gentamisin (Genta-Jet®) 10% dengan dosis 2.0 x 10

3 mg/2.0 x 10

2

ml saline atau penicillin-streptomycin (Pen-duo-Strep®) dengan dosis 2.0 x 10

5

Page 22: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

10

IU/25 kg BB dan 2.5 x 105

IU/25 kg BB, dengan oksitosin dengan dosis

10 mg/ml selama 5 hari berturut-turut. Pemberian spool ini bertujuan untuk

mengobati endometritis yang umumnya menyertai kasus kista uterus. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Tannus dan Thun (1995), bahwa umumnya kista uterus

disertai gangguan endometrium. Sedangkan kista uterusnya belum pernah

dilakukan pengobatan secara kausatif, sehingga keberhasilan dari pengobatan ini

masih sangat rendah.

Gambar 6 Spool antibiotik dan oksitosin secara intrauteri dengan kateter dan

syringe (Dokumen pribadi)

Teknik pengobatan di negara lain sudah lebih berkembang dibandingkan

di Indonesia. Pengobatan kausatif di negara lain dapat dilakukan dengan beberapa

cara, diantaranya:

1. Teknik manual

Teknik manual diantaranya dilakukan dengan ablasi, penusukan,

dan aspirasi (Stanton et al. 2004; Bracher et al. 1996; Wolfsdorf 2002).

Ablasi dapat dilakukan secara langsung dengan memasukkan tangan

secara perektal atau intrauteri, kemudian kista uterus dirupturkan dengan

cara ditekan. Selain dengan ablasi, dapat dilakukan dengan penusukkan

dan aspirasi menggunakan needle (Stanton et al. 2004; Bracher et al.

1996; Wolfsdorf 2002). Cara manual ini lebih mudah dilakukan saat kuda

sedang estrus (Stanton et al. 2004).

2. Elektrokoagulasi

Elektrokoagulasi adalah salah satu cara yang harus dipandu

menggunakan histeroskopi (Brook dan Frankel 1987). Elektrokoagulasi ini

menggunakan kawat polipektomi yang dihubungkan dengan loop untuk

kista yang berukuran besar (Gambar 6 A, B). Penggunaan alat ini akan

menyebabkan terbentuknya scar (Gambar 6 C). Elektrokoagulasi yang

berbentuk penusuk untuk kista uterus yang berukuran kecil (Gambar 6 D)

(Bartmann et al. 2008).

Page 23: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

11

Gambar 7 Elektrokoagulasi, (A, B, C) kista uterus yang berukuran besar

menggunakan elektrokoagulasi dengan loop dan kawat polipektomi

dan menyebabkan terbentuknya scar, (D) kista uterus yang berukuran

kecil menggunakan elektrokoagulasi berbentuk penusuk (tanda panah)

(Bartmann et al. 2008)

3. Laser

Pada umumnya laser yang digunakan adalah laser Neodymium:

Yttrium Aluminium Garnet (Nd:YAG) (Gambar 7). Panjang gelombang

yang digunakan sebesar 1.06 µm (Bilkslager et al. 1993). Tipe laser ini

memiliki daya penetrasi yang tinggi dan menghasilkan hamburan radiasi.

Teknik ini menggunakan energi sebesar 50-100 W dengan continuous

mode. Keberhasilan dari pengobatan kausatif ini sangat tinggi, berkisar

antara 85-100 % (Bilkslager et al. 1993). Teknik menggunakan laser harus

dipandu dengan histeroskopi untuk memudahkan pengamatan area uterus.

Pengobatan ini juga dapat dibantu dengan pengisian ruang uterus dengan

menggunakan karbondioksida untuk memperluas area pandang uterus.

Gambar 8 Penghilangan kista uterus dengan laser yang ditempelkan pada

permukaan kista uterus, hingga membran kista uterus

berlubang (Bilkslager et al. 1993)

Kuda yang memiliki kista uterus yang berukuran besar dan jumlah yang

banyak dapat menyebabkan reproduksi yang buruk, sehingga lebih baik dilakukan

pengobatan. Pengobatan telah terbukti mengembalikan fertilitas pada beberapa

kuda. Tidak setiap kista uterus perlu ditangani secara klinis, karena banyak juga

kista uterus yang tidak menyebabkan masalah (Wolfsdorf 2002).

A B C D

Page 24: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

12

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Prevalensi rata-rata kista uterus di Pulau Jawa dan Madura adalah 2.7 %.

Umumnya terjadi pada kuda berumur di atas 10 tahun. Kuda yang memiliki kista

uterus masih memiliki kemungkinan untuk bunting.

Saran

Metode pengobatan tidak cukup hanya dengan spool antibiotik dan oksitosin,

sehingga perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi

yang ada seperti di negara lain. Pilihan teknologi yang lain untuk menghilangkan

kista uterus bisa dengan manual, elektrokoagulasi, dan laser.

DAFTAR PUSTAKA

Adams GP, Kastelic JP, Bergfelt DR. 1987. Effect of uterine inflamation and

ultrasonically-detected uterine phatology on fertility in the mare. J Repro

Fert. 35:445-454.

Allen WR. 1997. Kethole laser ablation of translumenal adhesions and

endometrial cysts in the uterine of thoroughbred mares. Pferdeheilkunde.

13:536.

Bartmann CP. 1997. Hysteroscopy and minimal invansive endouterine surgery in

the mare. Pferdeheilkunde. 13:474-482.

Bartmann CP, Kollmann M, Schiemann V, Stief B, Schoon HA, Klug E. 2008.

Hysteroscopic removal of uterine cysts in mares I-hysteroscopy and

surgical procedurs. Leipzig (DE): Pferdeheilkunde.

Bilkslager AT, Tate LP, Weinstock D. 1993. Effects of neodymium:yttrium

aluminum garnet laser irradiation on endometrium and on endometrial

cysts in six mares. J Vet Surg. (22):351-6.

Blakely J, Bade DH. 1994. Ilmu Peternakan (terjemahan). Ed ke-4. Yogyakarta

(ID): Gadjah Mada University Press.

Bracher V, Mathius S, Allen WR. 1992. Videoendoscopic evaluation of the

mare`s uterus. J Eq Vet. 24:279-284.

Bracher V, Mathias S, Allen WR. 1996. Influence of chronic degenerative

endometritis (endometrosis) on placental development in the mare. J Eq

Vet. 28:180-188.

Brook D, Frankel K. 1987. Electrocoagulative removal of endometrial cysts in the

mare. J Eq Vet Sci. 7:77-81.

Charlotte L. 2002. Gross anatomy. OSU College of Veterinary Medicine

[internet]. [diunduh 2015 Okt 8]. Tersedia pada:

htpps://instruction.cvhs.okstate.edu/Histology/HistologyReference/index.h

tm.

Page 25: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

13

Eilts BE, Scholl DT. 1995. Prevalence of endometrial cysts and their effect on

fertility. J Biol Repro Mono. 1:527-532.

Fathmanto M. 2008. Status Kesehatan dan Manajemen Pemeliharaan Kuda

Delman di Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ferreira JC, Gastal EL, Ginther OT. 2008. Uterine blood flow and perfusion in

mares with uterine cysts: effect of the size of the cystic area and age.

Winconsin (USA): J Rep. 135: 541-550. doi: 10.1530/REP-07-0447.

Gilbert RD, Fabio DP, Ronald JE, Paul N, Jerome CN, Donald P, Patricia LS,

Katrin H, Brad ES. 2011. The gonads and genital tract of horse. The

Merck Manual [internet]. [diunduh 2015 Okt 8]. Tersedia pada:

htpp://www.merckvetmanual.com/pethealth/horse_disorders_and_disease/

reproductive_disorders_of_horses/the_gonads_and_genital_tract_of_horse

s.html.

Ginther OJ, Pierson RA. 1984. Ultrasonic anatomy and pathology of the equine

uterus. Theriogenology. 21:505–516.

Goddard PJ. 1995. Veterinary Ultrasonography. England (GB): CABI.

Jacoebs TN. 1994. Budidaya Ternak Kuda. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Kahn W. 2004. Veterinary Reproductive Ultrasonography. Germany (DE): Die

Deutsche Bibliothek.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2014. Populasi Kuda di Indonesia. Jakarta

(ID): Kementerian Pertanian.

Kenney RM, Ganjam VK. 1975. Selected pathological changes of the mare uterus

and ovary. J Repro Fertil Suppl. 23:335-339.

Kollmann M, Claus PB, Viola S, Erich K, Christin E, Heinz AS. 2008.

Hysteroscopic removal of uterine cysts in mares II-follow up and long

term fertility analysis with regard to patho-histological findings. Leipzig

(GR): Pferdeheilkunde.

Leidl W, Kaspar B, Kahn W. 1987. Endometriumzysten bel stunten. teil 2.

Klinische Untersuchungen: Tierarztl Prax. 15: 281-289.

Ley WB, Russell GH, Holyoak GR. 2002. Laser ablation of endometrial and

lymphatic cysts. Stillwater (OK): Elsivier Science.

Mina CG, Davies M. 2008. Equine Reproductive Physiology, Breeding, and Stud

Management. Oxon (GB): CABI.

Morel DMCG. 1999. Equine Artificial Insemination. Oxon (GB): CABI

Publishing.

Rahman AM. 2012. Performa Reproduksi Kuda Pacu Indonesia [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Robinson NE, Kim AS. 2009. Current Therapy in Equine Medicine. Missouri

(US): Elsivier.

Sendel T. 2010. Anatomy, Physiology, and Reproduction in The Mare. Ontario

(PR): OMAFRA

Senger PL. 1999. Pathways to Pregnancy and Parturation. Pallman (US):

Washington State University.

Siegal M. 1996. Book of Horses: A Complete Medical Reference Guide for Horses

and Foals. California (US): Harper Collins Publishers.

Stanton MB, John VS, Pugh DG. 2004. Endometrial cysts in the mare. Auburn

(AL): J Eq Vet Sci. 24:14-19.

Page 26: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

14

Sudardjat S. 2003. Sambutan Direktur Jendral Bina Produksi Peternakan pada

Acara Semiloka Perkudaan di Indonesia. Jakarta, 4 September 2003.

Tannus RJ, Thun R. 1995. Influence of endometrial cysts on conception rate of

mares. J Vet Med A. 42:275-283.

Wilson DL. 1985. Diagnostic and therapeutic hysteroscopy for endometrial Cysts

in mares. J Vet Med. 80:59-63.

Wolfsdorf KE. 2002. Endometrial cysts. Lexington (US). Proceedings of the

Bluegrass Equine Reproduction Symposium.

Page 27: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

15

Lampiran 1

Prevalensi Kejadian Kista Uterus (/tahun)

Tahun Ras Owner/Stable

Kista

Uterus

(ekor)

Jumlah

Kuda

(ekor)

Prevalensi (%)

2006

WB Manggala Stb

6 85 7.1

G Pamulang Stb

G Tombo Ati Stb

G Sukun Stb

G Tombo Ati Stb

G Pamulang Stb

2007 G Tombo Ati Stb

2 38 5.3 WB Pamulang Stb

2008 0 280 0

2009

G Tn. H Ridwan

13 371 3.5

G Tn. H Ridwan

THB Tn. Dudung

THB Pamulang Stud n Stb

G Tn. Karna Rajusa

G Bintang Madura Stb

G Pabrik Rokok Djagung

G KTS Stb

G Tn. H Wahyudi

Arab X Tn. Ricky

G Intan Stb

G Bintang Madura Stb

G Tn. Bambang

2010 0 394 0

2011

Arab Tn. Ricky

5 408 1.2

Lokal Tn. Hero

Cross Breed Tn. Adinda

WB Nia Lavenia

G Tn. Yukio

2012

G Nikita Stb

8 506 1.6

G Tn. Pak Sis

THB Bintang Madura Stb

G Tombo Ati Stb

G Tonsea Stb

G Putra Persada Stb

Cross/G1 Ny. Iven

Aragon Stb

Page 28: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

16

Tahun Ras Owner/Stable

Kista

Uterus

(ekor)

Jumlah

Kuda

(ekor)

Prevalensi (%)

2013

G Tonsea Stb

19 608 3.1

G Tn. Cheng Kwo Kwai

THB Eclips Stud and Stb

G Tn. Dedy

G Tn. Benny

G Aragon Stb

G Eclips Stud and Stb

G Tn. Pras

THB Tn. Pras

G Tn. Josep

G Joglo Plawang Stb

THB Aragon Stb

G Nn. Adlia

G Joglo Plawang Stb

G Tn. H. Ismail

G Aragon Stb

G Tn. H. Ery

G Janendra Stb

G Tn. Josep

2014

KPI Aragon Stb

4 223 1.8 G Tn. H. Ismail

G Tn. H. Harto

G Tanjungsari Stb

Total 57 2913 23.6

Rata-rata (/tahun) 6 324 2.7

Page 29: STUDI KASUS KISTA UTERUS PADA KUDA DI PULAU JAWA … · Materi dan Metode Pelaksanaan 6 ... wajah rata, leher tegak dan lebar, daun telinga kecil, ... Pergerakan otot dari uterus

17

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dea Amiranitya Masithah yang dilahirkan di Cianjur pada

tanggal 26 Desember 1992. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Ayah penulis bernama Ikhsan Hafidz dan Ibu penulis bernama Dewi Ratnawulan.

Penulis merupakan alumni dari SMPN 2 Depok dan SMAN 5 Depok. Penulis

masuk ke Institut Pertanian Bogor dan diterima di Fakultas Kedokteran Hewan

pada tahun 2011.

Kegiatan penulis di luar akademik yaitu sebagai sekretaris divisi eksternal

pada Himpunan Minat Profesi Satwa Liar, Fakultas Kedokteran, Institut Pertanian

Bogor tahun 2013-2014, Bendahara departemen Budaya dan Olah Raga BEM-B

pada tahun 2013-2014, reporter majalah Vetzone pada tahun 2012, bendahara

seminar nasional Himpunan Minat Profesi Satwa Liar, Fakultas Kedokteran,

Institut Pertanian Bogor tahun 2013-2014, serta acara kepanitiaan lain pada acara-

acara kampus. Penulis pernah mendapatkan beasiswa dari Bank Mandiri pada

tahun 2012-2013.